Top Banner

of 12

Tugas Kelompok Elemen Mesin

Nov 04, 2015

Download

Documents

Addo Adhiyaksa

elemen mesin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

TUGAS KELOMPOK ELEMEN MESINPASAK MOTOR

Disusun oleh: Emmanuel addo adhiyaksa: 111031164 Agus restu a: 111031159 Zidhik ari permadi: 111031144 Rahmat adi saputra: 111031145

JURUSAN TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTABAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Dengan Makalah ini penulis ingin menginformasikan kepada para mahasiswa lain, tentang jenis-pasak,kegunaan pasak,serta masalah-masalah pada pasak.1.2 Tujuan PenulisanDengan Makalah ini di harapkan para Mahasiswa dapat mengerti dan dapat memahami tentang kegunaan pasak, serta fungsinya1.3 Pembatasan Masalah Adapun pembahasan masalah dalam makalah ini hanya berupa kerusakan yang akan timbul pada pasak.1.4 Metode Pengumpulan DataData yang dikemukakan dalam Makalah ini diperoleh melalui browsing internet.

DAFTAR ISIPENDAHULUANDAFTAR ISIBAB I PEMBAHASAN1.1 Pengertian pasak1.2 Macam-macam pasak1.3 Gaya-gaya yang bekerja pada pasak1.4 Sambungan pasak

BAB IPEMBAHASAN

1.1 Pengertian PasakPasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi. Pemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.1.2 Macam-Macam PasakBeberapa tipe yang digunakan pada sambungan elemen mesin, adalah :1. Pasak Benam (PB)Pasak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan setengah pada bagian hub.Terdiri atas beberapa jenis :1. PB Persegi Panjang (penampang memanjang tirus perbandingan 1 : 1000)Dengan :

- Lebar pasak : w =

- Tebal pasak : t = . wdimana : d = diameter poros atau lubang lubang Hub.

1. PB Sama sisi/persegi

Disini lebar pasak sama dengan tebalnya. (w = t = )

1. PB Sejajar (sama dengan PB Persegi Panjang tetapi penampang memanjang tidak tirus)Bentuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau sebaliknya poros dapat digeser satu sama lain di sepanjang sumbu poros.

1. PB KepalaMemiliki bentuk yang sama dengan PB Persegi Panjang tetapi dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. Berfungsi untuk memudahkan proses bongkar pasang.

1. PB IkatPasak diikat pada poros, bebas pada hub atau sebaliknya agar bagian yang bebas bisa digerakkan aksial (searah poros).Merupakan pasak tipe khusus untuk memindahkan torsi/momen putar sekaligus diizinkan adanya pergerakan aksial disepanjang sumbu poros.

1. PB SegmenMerupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah, karena pasak dibenam pada alur yang berbentuk setengah lingkaran pada poros.Jenis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin kendaraan dan perkakas.Kelebihan dari jenis pasak ini adalah :1. dapat menyesuaikan sendiri dengan kemiringan (ketirusan) bentuk celah yang terdapat pada hub.1. Sesuai untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena mencegah kemungkinan lepasnya pasak.Kekurangannya :1. Alur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros1. Tidak dapat difungsikan sebagai PB Ikat.

1. Pasak PelanaTerdiri dari dua tipe, yakni :1. Pasak Pelana DatarMerupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada lengkung poros, jadi mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban torsi. Sehingga hanya mampu digunakan untuk poros-poros beban ringan sebagai penyortir beban.1. Pasak Pelana LengkungMerupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya dihub dan bagian sudut bawahnya dipasang pas pada bagian lengkung poros.Tebalnya :

t = =

1. Pasak Bulat Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang ngepas dalam lubang antara poros dan hub. Kelebihannya adalah pembuatan alur dapat dilakukan dengan mudah setelah hub terpasang pada poros dengan cara dibor.Umumnya digunakan untuk poros yang meneruskan tenaga putar kecil.Ada dua posisi pemasangannya atau kedudukannya pada poros dan hub, yakni :2. dipasang membujur (sejajar sumbu poros)2. dipasang melintang (tegak lurus sumbu poros)

1. Pasak Bintang (Spline)Pasak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan tipe-tipe lainnya. Karena konstruksi pasaknya dibuat lansung pada bahan poros dan hub yang saling terkait. Umumnya digunakan untuk poros-poros yang harus mentrasmisikan tenaga putar besar, seperti pada mesin-mesin tenaga dan sistim transmisi kendaraan.Bahan pasak dan poros yang digunakan biasanya sama. Pasaknya yang berjumlah banyak yakni : 4, 6, 8, 10 sampai 16 buah . Karena hampir menyerupai sehingga sering disebut sebagai pasak bintang (Spline).Spline pada poros biasanya relatif lebih panjang, terutama bagi hub yang dapat digeser-geser secara aksial.Dengan : D = 1,25.d dan b1 = 0,25.D

Pasak digolongkan atas beberapa macam, antara lain: Menurut letaknya pada poros: pasak kelana, pasak rata, pasak benam, dan pasak singgung. Semuanya umumnya berpenampang segi empat. Pasak tembereng dan pasak pelana. Pasak luncur, memungkinkan pergeseran aksial pada roda gigi. Gambar 2.3 Jenis Pasak1. Perancangan PasakPada pasak yang rata, sisi sampingnya harus pas dengan alur pasak agar pasak tidak menjadi goyah dan rusak. Untuk pasak pada umumnya dipilih bahan yang memiliki kekuatan tarik lebih dari 60 kg/, lebih besar dari kekuatan tarik porosnya namun kadang kala sengaja dipilih bahan pasak yang lebih lemah dari bahan poros, sehingga pasak akan lebih dahulu rusak dari pada porosnya. Hal tersebut disebabkan harga pasak lebih murah serta lebih mudah menggantinya. Gambar 2.4 Dimensi pasak

1.3 Gaya-gaya yang bekerja pada pasakSaat poros digunakan untuk mentrasmisikan daya, maka pada pasak akan bekerja gaya-gaya seperti :1. Gaya Radial (FR)Gaya yang memberikan tekanan pada pasak dengan arah tegak lurus sumbu poros.1. Gaya Tangensial (FT) Gaya yang menimbulkan tegangan geser dan tekanan bidang pada pasak.

Pada saat bekerja meneruskan tenaga putar, pada konstruksi pasak, Gaya Tangensial (FT) lah yang memberikan nilai terbesar dibandingkan dengan

SAMBUNGAN PASAK ( KEYS ) Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros. Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan bagian-bagian yang disambung. Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup dijamin dengan baut tanam (set screw). Dilihat cara pemasangannya, pasak dapat dibedakan yaitu :

1. Pasak memanjang Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-macam yaitu : Sunk Keys (pasak benam) Pasak benam ada beberapa jenis yaitu : a. Pasak benam segi empat (Rectangular Sunk key) Lebar pasak b = 4d Tinggi pasak t = 32 b dimana : d = diameter poros b. Pasak bujur sangkar (Square key) Bentuknya smaa seperti Rectangular sunk key, tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu : b = t = 4d

c. Parallel Sunk key (pasak benam sejajar) Bentuknya sama seperti di atas, tapi penggunaannya bila pemakaian di atas belum mampu memindahkan daya, maka pasak tersebut dipasang sejajar

d. Pasak Berkepala (Gib head key) Pasak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik b = 4d t = 32 b = 6d e. Pasak Tembereng (woodruff key) Pasak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir / daya tidak terlalu besar.

f. Pasak Pelana (Saddle key) Jenis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros.

g. Tangent key Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit.

h. Pasak bulat (Round keys) Jenis pasak ini, biasanya digunakan untuk memindahkan daya relatip kecil. i. Pasak gigi (Splines) Jenis pasak ini bahannya dibuat satu bahan dengan poros dan biasanya digunakan untuk memindahkan daya serta putaran yang cukup besar dan arah kerja putarannya bolak balik

BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan Dari hal-hal tersebut dapat di simpulkan, bahwa kerusakan pada pasak biasanya terjadi karena adanya gaya geser dan tekanan beban yang berlebihan, yang dapat memicu kerusakan pada pasak.

3.2 SaranSelalu memperhatikan dan mempertimbangkan beban yang berlebihan serta memperhitungkan gaya geser, sehingga tidak memicu kerusakan pada pasak.

DAFTAR PUSTAKAPengertian pasakhttp://nooryasinabdillah.blogspot.com/2012/04/elemen-mesin-pasak-poros-baut-bantalan.html

Sambungan pasakhttp://yefrichan.wordpress.com/2010/06/09/elemen-mesin-sambungan-pasak-keys/