ANALISA WAKTU STANDARD DAN OUTPUT STANDARD DARI PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA PROSES PENJILIDAN HASIL PERCETAKAN DENGAN METODE STOP WATCH TIME STUDY (Study Kasus di Percetakan CV. Bakti Aksara Malang) Tugas Besar untuk Mata Kuliah Analisa Perancangan Kerja Oleh : Tri Haryono (09540005) Veronika Indah Mawarti (09540018) Chalid Sumarsono (09540019) Lalu Deden Parmadi (09540033) Henry Aprilliantono (09540038) Saugi Rasyid (09540039) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Tugas Besar – Analisa Perancangan Kerja 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISA WAKTU STANDARD DAN OUTPUT STANDARD DARI
PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA PROSES PENJILIDAN HASIL
PERCETAKAN DENGAN METODE STOP WATCH TIME STUDY
(Study Kasus di Percetakan CV. Bakti Aksara Malang)
Tugas Besar untuk Mata Kuliah Analisa Perancangan Kerja
Oleh :
Tri Haryono (09540005)
Veronika Indah Mawarti (09540018)
Chalid Sumarsono (09540019)
Lalu Deden Parmadi (09540033)
Henry Aprilliantono (09540038)
Saugi Rasyid (09540039)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2010
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan harus
mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar
mampu bertahan dalam persaingan yang ketat yaitu dengan melakukan peningkatan
volume produksi. Peningkatan volume produksi sebanding dengan keuntungan
perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap peningkatan volume
produksi adalah proses produksi itu sendiri.
Proses produksi yang efektif dan efisien akan mampu meningkatkan volume
produksi sesuai dengan permintaan. Kemampuan perusahaan untuk menciptakan proses
produksi yang efektif dan efisien akan mempengaruhi volume produksi, mengurangi
biaya produksi, dan akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Proses
produksi yang efektif adalah proses produksi yang mampu mengeliminir kegiatan
menunggu (delay) dan mampu meminimalisasi jarak perpindahan bahan di dalam aliran
prosesnya.
Dalam industri percetakan seperti CV. Bakti Aksara, masalah yang kerap terjadi
adalah pada proses penjilidan buku hasil dari percetakan. Hasil penjilidan merupakan
faktor yang memerlukan perhatian khusus. Hal ini disebabkan karena
kerusakan/kecacatan hasil penjilidan merupakan sumber utama dalam menentukan
kualitas produk yang dihasilkan. Kurang optimalnya proses penjilidan akan terjadi
kecenderungan penurunan kualitas produk.
Berkaitan dengan masalah kualitas produk tersebut salah satunya dapat diketahui
dari adanya ketidaksesuaian hasil penjilidan dari spesifikasi yang telah ditentukan antara
lain ketepatan halaman, kerapian pengeleman, maupun kerapian hasil pemotongan yang
disebabkan oleh faktor human (manusia) ataupun machine (mesin). Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa penjilidan merupakan salah satu dari sekian proses yang
mempunyai pengaruh penting terhadap kualitas suatu produk. Karena pada penjilidan
sering terjadi kecacatan produk yang mengakibatkan penilaian yang negatif oleh
konsumen.
2
Berdasarkan dengan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan sebuah
penelitian yang nantinya hasil dari penelitian dapat dilakukan sebuah analisa yang
mampu memecahkan permasalahan tersebut. Dengan melakukan studi kasus di CV.
Bakti Aksara, peneliti akan dapat menghitung waktu normal dan waktu standard yang
akan menghasilkan perhitungan output standard. Dan hasil pengolahan data tersebut
nantinya akan dijadikan perbandingan untuk dijadikan sebuah kesimpulan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan yang ada dalam studi ini, maka diambil rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan volume produksi pada proses
penjilidan agar mampu bertahan dalam persaingan ketat di dunia penerbit dan
percetakan?
2. Bagaimana perusahaan mampu untuk mengeliminir kegiatan menunggu (delay) dan
mampu meminimalisasi jarak perpindahan bahan pada proses penjilidan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui rate of performans dari operator yang ada diproses penjilidan CV.
Bakti Aksara.
2. Menentukan waktu normal dan waktu standard yang dibutuhkan agar hasil produk
pada proses penjilidan di CV. Bakti Aksara optimal.
3. Menentukan output standard yang harus dilakukan oleh CV. Bakti Aksara.
1.4 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, kami membuat batasan masalah yang bertujuan untuk
membatasi diri dalam ruang gerak agar hal-hal yang akan dibahas tidak menyimpang
dari permasalahan yang terjadi. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan di CV. Bakti Aksara.
2. Penelitian hanya dilakukan pada waktu proses penjilidan untuk pengukuran waktu
kerja dengan jam henti (Stop Watch Time Study).
3
3. Penelitian pengukuran waktu kerja dilakukan pada salah satu dari lima operator
yang berbeda dalam mengerjakan elemen pekerjaan yang sama.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Peneliti
Peneliti sudah mampu menerapkan/mengaplikasikan teori-teori yang ada dalam
sistem nyata dalam melakukan pengukuran waktu kerja pada sebuah perusahaan
dan mampu memecahkan permasalahan yang ada.
2. Perusahaan
Hasil analisa yang dilakukan para peneliti dapat menjadi sebuah masukan dalam
meminimalis jumlah waktu kerja dan meningkatkan jumlah produksi sehingga
menjadi lebih optimal.
3. Pembaca
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam proses pembelajaran.
4
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti (Stop Watch Time Study)
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stop-watch time study) diperkenalkan
pertama kali oleh Frederick W. Taylor sekitar abad 19 yang lalu. Metoda ini terutama
sekali baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan
berulang-ulang (repetitive). Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku
untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan
sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan
pekerjaan yang sama seperti itu.
2.2 Pembagian Operasi Menjadi Elemen-elemen Kerja
Mengukur waktu kerja sekaligus dari saat awal persiapan sampai akhir pekerjaan
tersebut selesai dilakukan adalah satu hal yag tidak bisa dibenarkan. Umumnya dalam
pelaksanaan pengukuran kerja dilakukan terlebih dahulu membagi operasi menjadi
elemen-elemen kerja dan mengukur masing-masing elemen kerja tersebut.
Ada tiga aturan yang harus diikuti untuk membagi suatu operasi kerja ke dalam
elemen-elemen kerja yaitu sebagai berikut :
Elemen-elemen kerja dibuat sedetai dan sependek mungkin, akan tetapi masih
mudah untuk diukur waktunya dengan teliti.
Handling time seperti loading dan unloading harus dipisahkan dari machining time.
Handling ini biasanya merupakan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan secara
manual oleh operator dan aktivitas pengukuran kerja mutlak berkonsentrasi di sini
karena nantinya akan bersangkut paut dengan masalah performance rating.
Elemen-elemen kerja yang konstan harus dipisahkan dengan elemen kerja yang
variabel. Elemen kerja yang konstan di sini adalah elemen-elemen yang bebas dari
pengaruh ukuran, berat, panjang, ataupun bentuk dari benda kerja yang dibuat.
2.3 Test Keseragaman Data
5
Test keseragaman data dilakukan terhadap data yang diperoleh guna menetapkan
waktu standard. Test keseragaman data digunakan untuk mengevaluasi kesalahan atau
penyimpangan terhadap nilai waktu rata-rata dari suatu elemen kerja untuk sejumlah
siklus pengukuran/pengamatan. Di sini diasumsikan bahwa variasi nilai waktu dari satu
siklus pengamatan ke siklus pengamatan yang lainnya adalah disebabkan oleh faktor-
faktor yang serba kebetulan (chance factor). Standard error dari harga rata-rata untuk
setiap elemen kerja (standard error of the mean) dapat dinyatakan dalam rumus :
δ= 1N
√ N Σ X 2−¿¿
dimana :
δ = penyimpangan standard.
N = jumlah pengamatan untuk elemen kerja yang diukur.
X = data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk tiap-tiap pengamatan.
Secara definisi hal ini dinyatakan sebagai “the root-mean square deviation of the
observed reading from their average”. Test keseragaman data bisa dilaksanakan dengan
cara visual dan/atau mengaplikasikan peta kontrol (control chart). Peta kontrol adalah
suatu alat yang tepat guna dalam mengetest keseragaman data yang diperoleh dari hasil
pengamatan.
Sebelum membuat peta kontrol, terlebih dahulu menentukan batas kontrol atas
(BKA) atau upper control limit (UCL) serta batas kontrol bawah (BKB) atau lower
control limit (LCL) dengan formulasi sebagai berikut :
BKA = X+3 δ dan BKB = X−3 δ
2.4 Penyesuaian Waktu dengan Rating Performance Kerja
Bagian yang paling penting tetapi justru yang paling sulit dalam pelaksanaan
pengukuran kerja adalah kegiatan evaluasi kecepatan atau tempo kerja operator pada
saat pengukuran kerja berlangsung. Kecepatan, usaha, tempo ataupun performance kerja
semuanya akan menunjukkan kecepatan gerakan operator pada saat bekerja. Aktivitas
untuk menilai atau mengevaluasi kecepatan kerja operator ini dikenal sebagai “Rating
Performance”. Secara umum kegiatan rating ini dapat didefinisikan sebagai “a process
6
during which the time study analyst compare the performance (speed or tempo) of the
operator under observation with the observer’s own concept of normal performance”.
Dengan melakukan rating ini diharapkan waktu kerja yang diukur bisa
“dinormalkan” kembali. Ketidak-normalan dari waktu kerja ini diakibatkan oleh
operator yang bekerja secara kurang wajar yaitu bekerja dalam tempo atau kecepatan
yang tidak sebagaimana mestinya. Suatu saat dirasakan terlalu cepat dan disaat lain
malah terlalu lambat. Rating adalah satu persoalan penilaian yang merupakan bagian
dari aktivitas pengukuran kerja dan untuk menetapkan waktu baku penyelesaiannya
kerja tidak bisa tidak faktor penilaian (lebih cenderung bersifat subyektif) terhadap
tempo kerja operator ini harus dibuat oleh time study analyst.
Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka hal
ini dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu dengan cara mengalikan waktu
pengamatan rata-rata (bisa waktu siklus ataupun waktu untuk tiap-tiap elemen). Dengan
faktor penyesuaian/rating “P”. Dari faktor ini adalah sebagai berikut :
Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja di atas batas kewajaran
(normal) maka rating faktor ini akan lebih besar dari pada satu (P > 1 atau P >
100%).
Apabila operator bekerja terlalu lambat yaitu bekerja dengan kecepatan di bawah
kewajaran (normal) maka rating faktor akan lebih kecil dari pada satu (P < 1 atau P
< 100%).
Apabila operator bekerja scara normalatau wajar maka rating faktor ini diambli
sama dengan satu (P = 1 atau P = 100%). Untuk kondisi kerja dimana operasi
secara penuh dilakukan oleh mesin (operating atau machine time) maka waktu yang
diukur dianggap merupakan waktu yang normal.
2.4.1 Westing House System’s Rating
Westing house Company (1972) berhasil membuat suatu tabel performance
rating yang berisikan nilai-nilai angka yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk
masing-masing faktor yang terdiri dari kecakapan (skill), usaha (effort), kondisi kerja
(working condition), dan kekonsistenan (consistency). Untuk menormalkan waktu yang
ada maka hal ini dilakukan dengan jalan mengalikan waktu yang diperoleh dari
pengukuran waktu kerja dengan jumlah ke empat rating faktor yang dipilih sesuai
dengan performance yang ditunjukkan oleh operator.
7
Tabel Performance Ratings dengan Sistem Westinghouse
SKILL EFFORT
+ 0,15
+ 0,13
+ 0,11
+ 0,08
+ 0,06
+ 0,03
0,00
– 0,05
– 0,10
– 0,16
– 0,22
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
E1
E2
F1
F2
Superskill
Excellent
Good
Average
Fair
Poor
+ 0,13
+ 0,12
+ 0,10
+ 0,08
+ 0,05
+ 0,02
0,00
– 0,04
– 0,08
– 0,12
– 0,17
A1
A2
B1
B2
C1
C2
D
E1
E2
F1
F2
Superskill
Excellent
Good
Average
Fair
Poor
CONDITION CONSISTENCY
+ 0,06
+ 0,04
+ 0,02
0,00
– 0,03
– 0,07
A
B
C
D
E
F
Ideal
Excellent
Good
Average
Fair
Poor
+ 0,04
+ 0,03
+ 0,01
0,00
– 0,02
– 0,04
A
B
C
D
E
F
Ideal
Excellent
Good
Average
Fair
Poor
2.4.2 Performance Rating atau Speed Rating
Di dalam praktek kerja maka metoda penetapan rating performance kerja
operator adalah didasarkan pada satu faktor tunggal yaitu operator speed, space atau
tempo. Sistem ini dikenal sebagai “Performance Rating” atau “Speed Rating”. Rating
factor ini umumnya dinyatakan dalam prosentase (%) atau angka desimal, dimana
performance kerja normal akan sama dengan 100 % atau 1,00.
Rating faktor pada dasarnya diaplikasikan untuk menormalkan waktu kerja yang
diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau kecepatan kerja operator yang
berubah-ubah. Untuk maksud ini, maka waktu normal dapat diperoleh dari rumus
berikut :
8
Waktu Normal = Waktu Pengamatan x Rating Faktor %
100 %
2.5 Penetapan Waktu Longgar dan Waktu Baku
Waktu normal untuk elemen operasi kerja adalah semata-mata menunjukkan
bahwa seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja menyelesaikan pekerjaan
pada kecepatan/tempo kerja yang normal. Walaupun demikian pada prakteknya kita
akan melihat bahwa tidaklah bisa diharapkan operator tersebut akan mampu bekerja
secara terus menerus sepanjang hari tanpa adanya interupsi sama sekali.
Di sini kenyataannya operator akan sering menghentikan kerja dan
membutuhkan waktu-waktu khusus untuk keperluan seperti personal needs, istirahat
melepas lelah, dan alasan-alasan lain yang di luar kontrolnya. Waktu longgar yang
dibutuhkan dan akan menginterupsi proses produksi ini bisa diklasifikasikan menjadi
personal allowance, fatigue allowance, delay allowance. Waktu baku yang akan
ditetapkan kelonggaran-kelonggaran (allowance) yang perlu. Dengan demikian maka
waktu baku adalah sama dengan waktu normal kerja dengan waktu longgar dengan
rumus sebagai berikut :
Standard Time = Normal Time x 100 %
100 %−% Allowance
9
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan
kegiatan ilmiah berupa penelitian secara hati-hati, kritis, terencana, sistematis, terarah
dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang relevan guna memecahkan
permasalahan.
3.1 Flowchart Penelitian
Survey Awal
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Uji keseragaman data
Penghitungan rating performance
Penghitungan waktu normal
Penghitungan waktu standard
Penghitungan output standard
Analisa Data
Kesimpulan dan Saran
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
3.2 Study Literatur
10
Studi Literatur
Guna mendukung kelancaran dalam melakukan penelitian, diperlukan study
literatur sebagai pertimbangan dari dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
permasalahan untuk mendapatkan metode permasalahan yang tepat. Karena dengan
studi literatur kita akan dapat lebih memahami teori-teori yang berkaitan dengan yang
akan kita teliti.
3.3 Survey Awal
Untuk dapat mengumpulkan data, terlebih dahulu kami melakukan survey ke
CV. Bakti Aksara. Kegiatan survey ini bertujuan untuk mengenal dan mempelajari
tentang keadaan di CV. Bakti Aksara dengan segala bentuk aktivitasnya. Bentuk data
yang diambil adalah data sebagaimana gambaran dan keterangan yang kita dapat dari
hasil pengamatan. Kegiatan survey ini juga membantu kita untuk memberikan
pertimbangan dan penyesuaian terhadap suatu penerapan metode keputusan yang
diambil untuk membantu penelitian untuk mendapatkan tujuan yang akan dicapai.
3.4 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan untuk mengetahui dan mempelajari masalah-
masalah yang terdapat pada objek penelitian dengan terlebih dahulu mencari penyebab
permasalahan. Sehingga dengan adanya perumusan masalah, kita dapat melakukan
penelitian dengan tersistematis.
3.5 Penetapan Tujuan Penelitian
Melakukan penetapan tujuan penelitian sangat penting, karena dengan adanya
tujuan kita dapat melakukan penelitian menjadi lebih terarah.
3.6 Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data yang didapat pada saat melakukan survey.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan interview pada pemilik percetakan
dan juga melakukan pengamatan proses penjilidan dari awal hingga selesai.
3.7 Pengolahan Data
11
Pengolahan data dilakukan agar masalah yang ada dalam penelitian dapat
dipecahkan dengan cara :
1) Uji Keseragaman Data
Untuk memberi kepastian apakah data yang diambil sudah seragam. Uji
keseragaman data memakai bantuan peta kontrol, yaitu dilakukan dengan
menentukan dahulu batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) atas.
Dengan menggunakan rumus uji keseragaman data sebagai berikut :
δ= 1N
√ N Σ X 2−¿¿
dimana :
δ = penyimpangan standard.
N = jumlah pengamatan untuk elemen kerja yang diukur.
X = data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk tiap-tiap pengamatan.
2) Penghitungan Rating Performance
Menetapkan rate of performans dari operator saat melaksanakan aktivitas kerja
yang diukur dan dicatat waktunya tersebut. Rate of performans ini ditetapkan untuk
setiap elemen kerja yang ada dan hanya ditujukan untuk performans operator.
Untuk elemen kerja yang secara peniuh dilakukan oleh mesin, maka performance
dianggap normal (100 %).
3) Penghitungan Waktu Normal
Waktu normal untuk suatu elemen operasi kerja adalah semata-mata
menunjukkan bahwa seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja
menyelesaikan pekerjaan pada kecepatan/tempo kerja yang normal.
4) Penghitungan Waktu Standard
Menetapkan waktu standard pada proses penjilidan yang dilakukan oleh seluruh
operator maupun mesin yang tergabung dalam proses penjilidan.
5) Penghitungan Output Standard
Menetapkan output standard yang harus dicapai oleh operator maupun mesin
pada proses penjilidan.
3.8 Analisa Data
12
Menganalisa keadaan sesungguhnya pada perusahaan percetakan dengan data
yang didapat dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.
3.9 Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan telah mendapatkan data yang
akurat, maka dalam tahap ini kita dapat menarik kesimpulan yang dapat mewakili hasil
penelitian.
BAB IV
13
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati proses penjilidan buku
yang terdiri dari 300 halaman atau 150 lembar hasil dari percetakan yang dilakukan oleh
5 operator dan 2 buah mesin (mesin pengeleman dan mesin pemotongan). Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan alat bantu yaitu Stopwatch.
4.2 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran waktu
kerja dengan jam henti (Stop Watch Time Study). Dari hasil pengamatan, didapat data
sebagai berikut :
Elemen Kerja
Waktu Pengamatan (detik)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A
B
C
80
8
67
75
10
65
77
8
69
84
9
66
82
9
65
75
8
68
81
7
67
87
9
66
75
8
65
85
10
65
Data tersebut diambil dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dan tingkat
ketelitian 5%, serta dengan mengambil operator yang mempunyai karakteristik
performans keterampilan excellent, tingkat usahanya dinilai excellent, kekonsistensinya
pun dinilai excellent, dan dalam keadaan kondisi yang baik.
Selama melakukan pengamatan, terdapat waktu longgar yang dilakukan oleh
operator untuk melepas lelah selama 5 menit, dan menunggu untuk pemanasan mesin