BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak lepas dari bekerja. Banyak alasan mengapa seseorang melakukan suatu pekerjaan, antara lain mendapatkan imbalan guna mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh kepuasan karena telah berhasil membantu orang lain. Dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa factor yang mempengaruhi jalannya pekerjaan. Factor- faktor ini jika tidak diperhatikan akan menimbulkan kerugian dan dapat mendatangkan keuntungan jika sebaliknya. Salah satu factor tersebut adalah resiko. Setiap jenis pekerjaan mempunyai resiko tersendiri, mulai dari resiko yang ringan sampai yang berat. Resiko ini sendiri terbagi menjadi dua hal, yaitu resiko yang berdampak fisik dan resiko yang berdampak pada psikologis (mental) pekerja. Tingginya tingkat cidera atau kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan yaitu berupa penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta penurunan dalam kualitas kerja. Setiap aktifitas pekerjaan mempunyai konsumsi energy tersendiri. Bekerja akan mencapai maksimal jika asupan energy juga sepadan dengan pekerjaannya. Misalnya asupan energy seorang atlet akan berbeda dengan seorang manager sebuah kantor. Selain itu, setiap beban kerja mempunyai konsumsi energy yang berbeda. Sesuatu yang ada disekitar pekerja disebut lingkungan kerja fisik. Lingkungan ini akan menyumbangkan kontribusi terhadap hasil kerja. Hal ini akan berkaitan dengan mental pekerja. Oleh karena itu, semestinya dalam perancangan system kerja haruslah memperhatikan resiko-resiko yang ada. Sedapat mungkin minimalisasi resiko tersebut. Suatu lingkungan kerja haruslah dibuat dengan memperhatikan factor-faktor tersebut diatas. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Manusia tidak lepas dari bekerja. Banyak alasan mengapa seseorang
melakukan suatu pekerjaan, antara lain mendapatkan imbalan guna
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperoleh kepuasan karena telah
berhasil membantu orang lain. Dalam dunia pekerjaan terdapat beberapa factor
yang mempengaruhi jalannya pekerjaan. Factor-faktor ini jika tidak diperhatikan
akan menimbulkan kerugian dan dapat mendatangkan keuntungan jika sebaliknya.
Salah satu factor tersebut adalah resiko. Setiap jenis pekerjaan mempunyai resiko
tersendiri, mulai dari resiko yang ringan sampai yang berat. Resiko ini sendiri
terbagi menjadi dua hal, yaitu resiko yang berdampak fisik dan resiko yang
berdampak pada psikologis (mental) pekerja. Tingginya tingkat cidera atau
kecelakaan kerja selain merugikan secara langsung yaitu sakit yang diderita oleh
pekerja, kecelakaan tersebut juga akan berdampak buruk terhadap kinerja
perusahaan yaitu berupa penurunan produktivitas perusahaan, baik melalui beban
biaya pengobatan yang cukup tinggi dan juga ketidakhadiran pekerja serta
penurunan dalam kualitas kerja.
Setiap aktifitas pekerjaan mempunyai konsumsi energy tersendiri. Bekerja
akan mencapai maksimal jika asupan energy juga sepadan dengan pekerjaannya.
Misalnya asupan energy seorang atlet akan berbeda dengan seorang manager
sebuah kantor. Selain itu, setiap beban kerja mempunyai konsumsi energy yang
berbeda. Sesuatu yang ada disekitar pekerja disebut lingkungan kerja fisik.
Lingkungan ini akan menyumbangkan kontribusi terhadap hasil kerja. Hal ini akan
berkaitan dengan mental pekerja.
Oleh karena itu, semestinya dalam perancangan system kerja haruslah
memperhatikan resiko-resiko yang ada. Sedapat mungkin minimalisasi resiko
tersebut. Suatu lingkungan kerja haruslah dibuat dengan memperhatikan factor-
faktor tersebut diatas.
I.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1. Mengetahui beban kerja fisik dan pengaruhnya dalam aspek fisiologis
manusia.
2. Mengetahui cara pengukuran beban kerja dengan metode pengukuran
denyut jantung.
3. Mengukur besarnya energi expenditure selama bekerja.
1
4. Memahami analisis beban kerja fisiologis dalam suatu pekerjaan.
5. Mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap performansi kerja.
Manfaat
Manfaat bagi penulis
1. Mengerti cara-cara pengukuran besarnya energy axpenditure dan
konsumsi energy yaitu dengan mengukur kecepatan denyut jantung.
2. Mengaplikasikan materi yang didapat pada perkuliahan.
3. Mengetahui macam-macam beban kerja.
4. Mengetahui berbagai pengaruh lingkungan fisik terhadap proses
bekerja.
5. Melatih kerjasama team.
Manfaat bagi pembaca
1. Mengetahui factor apa saja yang dapat mempengaruhi performansi
kerja.
2. Dapat memanfaatkan hasil praktikum untuk mengatur pola asupan
energy.
3. Dapat memanfaatkan hasil praktikum agar dapat diaplikasikan dalam
mengatur lingkungan kerja.
I.3. Batasan Masalah
1. Menganalisis beban kerja fisik dengan menggunakan alat ergo cycle dan
running cycle.
2. Praktikum dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap
performansi kerja dengan menggunakan pengaruh suhu, tingkat
pencahayaan, dan tingkat kebisingan.
3. Sampel yang tersaji pada laporan terbatas hanya 6 sampel(orang), yaitu
Rhoby M, Firmansyah, Junistira, Dian, Putu Ari, dan Yayuk. Penelitian
dilakukan pada hari sabtu,15 November shift 3 jam 13.30 WIAPK&E.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam era globalisasi sekarang ini, semua lini kehidupan dituntut untuk
cepat beradaptasi. Dalam lingkungan suatu perusahaan salah satu elemen yang
menjadi kunci keberhasilan dalam mengantisipasi dan menyikapi perubahan
tersebut adalah factor daya manusia. Setiap manusia dalam melaksanakan
kegiatannya selalu menginginkan performansi kerja yag optimal. Apalagi di dalam
suatu perusahaan sangat penting bagi atasan untuk memperhatikan performansi
kerja karyawannya agar selalu optimal. Untuk itu, perlu diperhatikan factor-faktor
yang berengaruh terhadap performansi kerja manusia. faktor tersebut sangat
penting bagi perusahaan karena dapat mempengaruhi besar keuntungan
perusahaan. Factor-faktor yang mempengaruhi performansi kerja yaitu
a. Karakteristik pekerjaan
Karakteristik pekerjaan meliputi jenis pekerjaan, statis atau dinamis dan
tingkat kesulitan pekerjaan.
b. Kepuasan kerja
Tingkat gaji karyawan dan kenyamanan bekerja juga menentukan
performasi kerja.
c. Gaya kepemimpinan
Pemimpin yang bertanggungjawab, dapat memahami karyawan dan
mempunya kemampuan leadership, komunikasi sangat mempengaruhi
performasi kerja karyawan.
d. Motivasi
Setiap karyawan mempuyai motivasi yang berbeda-beda. Motivasi ini
merupakan factor dari disi sendiri yang sulit diubah.
Beban Kerja Fisik
Beban kerja fisik adalah beban kerja yag timbul pada saat manusia banyak
melakukan pekerjaan yag melibatkan aktivitas fisik seperti mengangkat benda,
berlari, atau menaiki tangga. Gejala umum yang timbul ialah kelelahan pada otot
dan naiknya denyut jantung. Besarnya energi yang dikeluarkan dalam aktivitas ini
3
umumnya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, sikap kerja, kecepatan, jenis kelamin,
usia, berat badan, dan letak posisi benda kerja.
Kerja fisik menimbulkan perubahan aktivitas di dalam tubuh manusia, antara
lain: kecepatan denyut jantung, konsumsi oksigen, perubahan kadar kimia dalam
darah, dan perubahan temperatur tubuh.
Sampai saat ini, metode pengukuran kerja fisik dilakukan dengan
menggunakan standar sebagai berikut:
a. Konsep Horse Power (foot-pounds of work per minute).
b. Tingkat konsumsi energi untuk mengukur pengeluaran energi.
c. Perubahan tingkat kerja jantung dan konsumsi oksigen.
Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan kerja fisik ialah keadaan sekitar seseorang di mana ia bekerja,
meliputi ruangan dan fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia serta lingkungan
seperti suhu, kebisingan, dan pencahayaan. Suatu kenyataan bahwa lingkungan
sekitar manusia berpengaruh terhadap hasil kerja manusia. Kondisi lingkungan
yang baik apabila di dalamnya manusia bisa menjalankan tugas dengan efektif,
sehat, aman, nyaman, dan efisien. Suatu kondisi lingkungan yang baik tidak bisa
diperoleh begitu saja. Tetapi, harus mengunakan ilmu pengetahuan dan melalui
tahapan-tahapan proses pengujian.
Suhu
Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal.
Sistem tubuh manusia diberi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan di luar tubuhnya. Tetapi, kemampuan menyesuaikan diri ini ada
batasnya. Manusia masih bisa menyesuaikan diri dengan suhu luar jika perubahan
suhu itu tidak melebihi 20% dari suhu normal tubuh untuk kondisi panas dan 35%
untuk kondisi dingin.
Menurut penyelidikan, apabila suhu di bawah 17 oC, tubuh manusia akan
mengalami kedinginan karena kehilangan panas yang amat besar. Sebaliknya jika
suhu luar melebihi 40 oC,tubuh manusia akan menerima panas dari konveksi yang
melebhi kemampuan mempertahankan keadaan normal. Sebagaimana kita ketahui
suhu yang terlalu dinin menyebabkan gairah kerja menurun dan suhu yang tinggi
meyebabkan kelelahan yang luar biasa.
Pencahayaan
Pencahayaan sanat memengaruhi kemampuan manusia untuk melihat objek
kerja secara jelas dan tanpa menimbulkan kesalahan. Kebutuhan akan
pencahayaan yang baika makin diperlukan bila kita mengerjakan suatu pekerjaan
yang memerlukan ketelitian penglihatan. Pencahayaan yang terlalu suram akan
menyebabkan mata menjadi cepat lelah karena mata akan terus berusaha melihat
4
objek. Lelah mata juga menyebabkan kelelahan mental, lebih jauh lagi bisa
menyebabkan rusaknya mata. CAhaya yang terlalu silau juga akan merusk mata
dalam jangka waktu yang lama karena mata dipaksa menerima masukan cahaya
yang melebihi daya akomodasinya.
Kebisingan
Kualitas bunyi ditentukan oleh 2 hal yakni frekuensi dan intensitasnya.
Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut hertz (Hz), yaitu
jumlah gelombang-gelombang yang sampai di telinga setiap detiknya. Biasanya
suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang dari berbagai macam
frekuensi. Sedangkan intensitas atau arus energi per satuan luas biasanya
dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (dB). Selanjutnya dengan
ukuran intensitas bunyi atau desibel ini dapat ditentukan apakah bunyi itu bising
atau tidak.
5
BAB III
PRESENTASI DATA DAN PENGOLAHAN DATA (Menggunakan Data Rata-
Rata)
III.1. Beban Kerja Fisik
1) Rekapitulasi data pada Ergocycle
Denyut jantung awal
OPERATOR DENYUT JANTUNG AWAL
Rhoby M 81
Firmansyah 77
Junistira HS 82
G. Dian A 74
Putu Ari S 82
Yayuk K 85
RATA-RATA 72
Data kecepatan denyut jantung
NAMA
OPERATOR
30
DTK
KE-
DENYUT JANTUNG
Beban kerja 2 Beban kerja 4 Beban kerja 6
Fase
Bekerja
Fase
Istirahat
Fase
Bekerja
Fase
Istirahat
Fase
Bekerja
Fase
I
stirahat
Rhoby M 1 104 109 86 94 107 110
2 101 109 96 98 102 105
3 95 108 103 107 105 103
6
4 100 106 93 105 120 104
5 101 102 96 109 115 106
6 109 106 99 112 112 105
Firmansyah 1 76 102 112 94 137 143
2 111 81 111 100 137 134
3 116 96 117 110 159 125
4 110 91 90 97 123 118
5 113 96 116 101 140 120
6 96 105 117 118 128 123
Junistira HS 1 99 103 94 133 116 84
2 116 105 125 120 126 142
3 96 102 124 127 108 135
4 105 98 140 102 110 136
5 95 93 110 115 108 130
6 112 103 103 102 87 102
G. Dian A 1 80 88 87 87 84 86
2 81 83 85 80 82 87
3 88 82 83 75 83 84
4 80 83 82 88 94 83
5 87 82 77 79 94 86
6 88 82 88 77 84 84
Putu Ari S 1 108 107 106 112 90 110
2 11 115 107 107 100 111
3 108 103 113 106 102 108
4 115 106 116 107 125 104
5 117 102 117 104 118 106
6 108 108 112 110 118 115
Yayuk K 1 102 107 87 106 110 120
2 102 103 102 102 115 119
3 103 108 111 112 117 112
4 100 108 114 107 118 115
5 105 97 112 108 112 110
6 105 106 113 100 112 110
Rata-rata denyut jantung
30 Detik
ke-
Beban Kerja =
2 km/jam
Beban Kerja =
4 km/ jam
Beban Kerja =
6 km/ jamDenyut
Jantung
Denyut Jantung Denyut
Jantung
fase
beke
rj 1 94,833 95,333 107,333
2 87 104,333 110,333
7
a
3 101 108,5 112,333
4 101,667 105,833 115
5 103 104,667 114,5
6 103 105,333 106,833fa
se ist
irah
at
1 102,667 104,333 108,833
2 99,333 101,167 116,333
3 99,833 106,167 111,167
4 98,667 101 110
5 95,333 102,667 109,667
6 101,667 103,167 106,5
2) Grafik Hubungan Denyut Jantung dengan beban dan Waktu Istirahat
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6Fase Kerja Fase Istirahat
0
20
40
60
80
100
120
140
DNOBeban Kerja 2Beban kerja 4Beban Kerja 6Series5
3) Perhitungan Energi Expenditure di setiap beban (dalam table)
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
Keterangan :
Y= Energi Expenditure Operator ( Kilokalori per menit )
X= Denyut Jantung Operator ( Denyut per menit )
a. Beban kerja 2
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 104, X=104
8
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 104 + (4,7173310 x 10-4) 1042
= 1,80411 – 2,38475952 + 5,10226521
= 4,522
Denyut jantung: 101, X=101
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 101 + (4,7173310 x 10-4) 1012
= 1,80411 – 2,315968 + 4,812149
= 4,300291
Data fase istirahat
Denyut jantung: 109, X=109
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 109 + (4,7173310 x 10-4) 1092
= 1,80411 – 2,499411 + 5,604661
= 4,909
Denyut jantung: 108, X=108
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 108 + (4,7173310 x 10-4) 1082
= 1,80411 – 2,476481 + 5,502295
= 4,829
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 104 109 4,522 4,909
2 101 109 4,390 4,909
3 95 108 3,968 4,829
4 100 106 4,318 4,768
5 101 102 4,390 4,464
6 109 106 5,007 4,768
Firmansyah 1 76 102 2,854 4,464
2 111 81 5,170 3,114
3 116 96 5,595 4,036
4 110 91 5,088 3,705
5 113 96 5,337 4,036
6 96 105 4,036 4,691
9
Junistira HS 1 99 103 4,246 4,539
2 116 105 5,595 4,691
3 96 102 4,036 4,464
4 105 98 4,691 4,175
5 95 93 3,968 3,835
6 112 103 5,235 4,539
G. Dian A 1 80 88 3,060 3,518
2 81 83 3,114 3,225
3 88 82 3,518 3,169
4 83 83 3,225 3,225
5 80 82 3,060 3,169
6 87 82 3,457 3,169
Putu Ari S 1 108 107 4,926 4,487
2 111 115 5,170 5,508
3 108 103 4,926 4,539
4 115 106 5,508 4,768
5 117 102 5,683 4,464
6 108 108 4,926 4,926
Yayuk K 1 102 107 4,376 4,754
2 102 103 4,376 4,449
3 103 108 4,449 4,833
4 100 108 4,231 4,833
5 105 97 4,6 4,021
6 105 106 4,6 4,677
b. Beban kerja 4
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 86, X=86
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x 86 + (4,7173310 x 10-4) 862
= 1,80411 – 1,972 + 3,489
= 3,321
Data fase istirahat
Denyut jantung: 94, X=94
10
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x94 + (4,7173310 x 10-4) 942
= 1,80411 – 2,156 + 4,168
= 3,819
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 86 94 3,321 3,817
2 96 98 4,306 4,175
3 103 107 4,539 4,847
4 93 105 3,835 4,691
5 96 109 3,953 4,912
6 99 112 4,16 5,156
Firmansyah 1 112 94 5,156 3,819
2 111 100 5,074 4,231
3 117 110 5,582 4,993
4 90 97 3,564 4,021
5 116 101 5,495 4,39
6 117 118 5,582 5,669
Junistira HS 1 94 133 3,819 7,102
2 125 120 6,312 5,849
3 124 127 6,217 6,504
4 140 102 7,844 4,376
5 110 115 4,993 5,409
6 103 102 4,449 4,376
G. Dian A 1 87 87 3,457 3,457
2 85 80 3,339 3,060
3 83 75 3,225 2,140
4 82 88 3,169 3,518
5 77 79 2,904 3,007
6 88 77 3,518 2,904
Putu Ari S 1 106 112 4,667 5,156
2 107 107 4,754 4,754
3 113 106 5,239 4,677
4 116 107 5,495 4,754
11
5 117 104 5,582 4,524
6 112 110 5,156 4,993
Yayuk K 1 87 106 3,382 4,677
2 102 102 4,376 4,376
3 111 112 5,074 5,156
4 114 107 5,324 4,754
5 112 108 5,156 4,833
6 113 100 5,239 4,231
c. Beban kerja 6
Missal:
Data fase bekerja
Denyut jantung: 107, X=107
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x107 + (4,7173310 x 10-4) 1072
= 1,80411 – 2,454 + 5,4
= 4,754
Data fase istirahat
Denyut jantung: 110, X=110
Y = 1,80411 – 0,02293038X + (4,7173310 x 10-4) X2
= 1,80411 – 0,02293038 x110 + (4,7173310 x 10-4) 1102
= 1,80411 – 2,522 + 5,708
= 4,989
NAMA
OPERATOR
30
DETIK
KE-
DENYUT JANTUNG ENERGI EXPENDITURE
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
FASE
BEKERJA
FASE
ISTIRAHAT
Rhoby M 1 107 110 4,754 4,989
2 102 105 4,376 4,691
3 105 103 4,691 4,539
4 120 104 5,953 4,614
5 115 106 5,409 4,677
6 112 105 5,156 4,691
Firmansyah 1 137 143 7,52 8,175
12
2 137 134 7,52 7,205
3 159 125 10,088 6,311
4 123 118 6,123 5,669
5 140 120 7,843 5,848
6 128 123 6,601 6,123
Junistira HS 1 116 84 5,495 3,209
2 126 142 6,407 8,064
3 108 135 4,833 7,309
4 110 136 4,993 7,414
5 108 130 4,883 6,799
6 87 102 3,382 4,376
G. Dian A 1 84 86 3,209 3,398
2 82 87 3,169 3,382
3 83 84 3,225 3,209
4 94 83 3,901 3,225
5 94 86 3,901 3,323
6 84 84 3,209 3,209
Putu Ari S 1 90 110 3,564 4,993
2 100 111 4,231 5,074
3 102 108 4,376 4,833
4 125 104 6,312 4,524
5 118 106 5,670 4,677
6 118 115 5,670 5,409
Yayuk K 1 110 120 4,992 5,759
2 115 119 5,409 6,031
3 117 112 5,582 5,156
4 118 115 5,669 5,409
5 112 110 5,156 4,992
6 112 110 5,156 4,992
Energy expenditure rata-rata
30
Det
ikk
ke-
Beban Kerja = 2
km/jamBeban Kerja = 4 Beban Kerja = 6
Denyut
Jantung
Energi
Expenditur
e
Denyut
Jantung
Energi
Expenditu
re
Denyut
Jantung
Energi
Expenditu
re
fase
1 94,83 4,01 95,33 3,98 107,33 4,92
2 103,67 4,64 104,33 4,69 110,33 5,19
13
beke
rja
3 101 4,42 108,5 4,98 112,33 5,47
4 102,17 4,51 105.83 4,87 115 5,49
5 101,83 4,51 104,67 4,68 114,5 5,48
6 102,83 4,54 105,33 4,68 106,83 4,86fa
se ist
irah
at
1 102,67 4,46 104,33 4,69 108,83 5,09
2 99,33 4,33 101,17 4,41 116,33 5,74
3 99,83 4,33 106,17 4,72 111,17 5,23
4 99,67 4,25 101 4,35 110 5,14
5 95,33 4 102,67 4,51 109,67 5,05
6 101,67 4,46 103,17 4,55 106,5 4,8
4) Grafik Hubungan Energi Expenditure dengan beban
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6Fase Kerja Fase Istirahat
0
1
2
3
4
5
6
7
DNOBeban Kerja 2Beban kerja 4Beban Kerja 6
5) Perhitungan Konsumsi Energi di setiap beban (dalam table)
Kecepatan denyut jantung awal
OPERATOR KECEPATAN DENYUT JANTUNG
Rhoby M 82
Firmansyah 76
Junistira H S 76
G. Dian A 82
Putu Ari 82
14
Yayuk K 82
Rata - rata 80
Data kecepatan denyut jantung
Contoh penghitungan konsumsi energi:
KE = Et – Ei , KE : konsumsi energy suatu pekerjaan
Et : pengeluaran energy pada saat bekerja
Ei : pengeluaran energy saat sebelum bekerja
Data(rhoby)
Pengukuran 1
KE = Et – Ei
= 4,614 – 3,169
= 1,445 kkal/menit
Pengukuran 2
KE= Et – Ei
= 4,390 – 3,169
= 1,221 kkal/menit
Pengukuran 3
KE= Et – Ei
= 3,968 – 3,169
= 0,799
NamaPengukuran ke-
tabel pengukuran konsumsi energi pada sesi praktikum ergocycle