Top Banner
TREND PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CILACAP TAHUN 2009-2015 Trend Prevalence of Diabetes Mellitus (DM) Type 2 Regional General Hospital (Hospital) Cilacap 2009-2015 Engkartini* 1 STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223 Email : [email protected] ABSTRAK Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan nasional yang mengalami peningkatan setiap tahun. Data epidemologi diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Peningkatan penderita DM disebabkan berbagai faktor antara lain jenis kelamin, umur, riwayat keluarga, hipertensi, kolesterol dan tempat tinggal.Tujuan penelitian ini mengetahui trend prevalensi penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di RSUD Cilacap tahun 2009-2015. Metode: Desain penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Metode penelitian menggunakan survey cross sectional. Populasi sebanyak 2104 dan sampel 336 rekam medis penderita DM tipe 2 yang dirawat di RSUD Cilacap. Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dan teknik pengambilan sampel dengan convenience sampling. Hasil: Hasil penelitian trend penyakit DM rata-rata mengalami peningkatan 3,8%. Penderita DM tipe 2 sebagian besar berjenis kelamin perempuan dan usia diatas 45 tahun. Hasil uji beda terdapat perbedaan jenis kelamin, usia, dan tempat tinggal dengan nilai(p<0,05). Faktor hipertensi dan kolesterol mempunyai proporsi yang sama (p>0,05). Kesimpulan : Trend penderita DM di RSUD Cilacap baik dari jenis kelamin, hipertensi, kolesterol dan tempat tinggal bervariasi setiap tahunya. Kata kunci: Prevalensi,usia, jenis kelamin, hipertensi, kolesterol, tempat tinggal. ABSTRACT Background: Diabetes Meilitus (DM) is a national health problem that increase every year. Epidemiology data are show approximately in 2030 the DM prevalence in Indonesia is 21.3 million patient. This increased of DM patient ls causes by many factors such as DM gender, age, family history, hypertension, cholesterol and residence. The aim the research Objective is to know the prevalence trends of DM (DM) type 2 in Cilacap General Hospital from 2009 to 2015. Methods: The research design used quantitative descriptive, with cross-sectional survey method. Population are 2104 people and 336 of medical record patient DM type 2. Data analysis using descriptive statistics and sampling techniques with sampling convenience .Results: Almost the patient of DM type 2 is the women and their age more than 45 years old. The difference are occured on gender, age, and urban (p <0.05). Factors of hypertension and cholesterol have value equal proportion is (p> 0.05). Conclusion:Trend of age, gender, hipertension, cholesteroland, residence factors among diabetik patient in RSUD Cilacap vary every year. Keywords:Prevalence, age, gender, hypertension, cholesterol and residence
11

trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

Mar 08, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

TREND PREVALENSI PENYAKIT DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH (RSUD) CILACAP TAHUN 2009-2015

Trend Prevalence of Diabetes Mellitus (DM) Type 2 Regional General Hospital (Hospital) Cilacap

2009-2015

Engkartini* 1STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap

Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap 53223

Email : [email protected]

ABSTRAK

Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan masalah kesehatan nasional yang mengalami

peningkatan setiap tahun. Data epidemologi diperkirakan pada tahun 2030 prevalensi DM di Indonesia

mencapai 21,3 juta orang. Peningkatan penderita DM disebabkan berbagai faktor antara lain jenis

kelamin, umur, riwayat keluarga, hipertensi, kolesterol dan tempat tinggal.Tujuan penelitian ini

mengetahui trend prevalensi penyakit Diabetes Melitus (DM) tipe 2 di RSUD Cilacap tahun 2009-2015.

Metode: Desain penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Metode penelitian menggunakan survey

cross sectional. Populasi sebanyak 2104 dan sampel 336 rekam medis penderita DM tipe 2 yang dirawat

di RSUD Cilacap. Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dan teknik pengambilan sampel

dengan convenience sampling. Hasil: Hasil penelitian trend penyakit DM rata-rata mengalami

peningkatan 3,8%. Penderita DM tipe 2 sebagian besar berjenis kelamin perempuan dan usia diatas 45

tahun. Hasil uji beda terdapat perbedaan jenis kelamin, usia, dan tempat tinggal dengan nilai(p<0,05).

Faktor hipertensi dan kolesterol mempunyai proporsi yang sama (p>0,05). Kesimpulan : Trend penderita

DM di RSUD Cilacap baik dari jenis kelamin, hipertensi, kolesterol dan tempat tinggal bervariasi setiap

tahunya.

Kata kunci: Prevalensi,usia, jenis kelamin, hipertensi, kolesterol, tempat tinggal.

ABSTRACT

Background: Diabetes Meilitus (DM) is a national health problem that increase every year.

Epidemiology data are show approximately in 2030 the DM prevalence in Indonesia is 21.3 million

patient. This increased of DM patient ls causes by many factors such as DM gender, age, family history,

hypertension, cholesterol and residence. The aim the research Objective is to know the prevalence trends

of DM (DM) type 2 in Cilacap General Hospital from 2009 to 2015. Methods: The research design used

quantitative descriptive, with cross-sectional survey method. Population are 2104 people and 336 of

medical record patient DM type 2. Data analysis using descriptive statistics and sampling techniques with

sampling convenience .Results: Almost the patient of DM type 2 is the women and their age more than

45 years old. The difference are occured on gender, age, and urban (p <0.05). Factors of hypertension

and cholesterol have value equal proportion is (p> 0.05). Conclusion:Trend of age, gender,

hipertension, cholesteroland, residence factors among diabetik patient in RSUD Cilacap vary every year.

Keywords:Prevalence, age, gender, hypertension, cholesterol and residence

Page 2: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

PENDAHULUAN

Diabetes mellitus (DM) merupakan

penyakit kronik pada sistem endokrin yang

ditandai dengan adanya peningkatan kadar

gula darah melebihi kadar normal Hal

tersebut dikarenakan kekurangan hormon

insulin akibat ketidakmampuan kelenjar

pankreas memproduksi insulin secara

maksimal (Hastuti, 2008; Wicaksono, 2011).

World Health Organization (WHO)

menyebutkan jumlah penderita DM di

Indonesia pada tahun 2000 sebanyak 8,4 juta

orang dan menempati urutan ke-4 terbesar di

dunia. Secara epidemiologi, diperkirakan

bahwa pada tahun 2030 prevalensi DM di

Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes

UK, 2004).

Di Propinsi Jawa Tengah, jumlah kasus

DM tertinggi di Kabupaten Cilacap (3,9%),

diikuti Kabupaten Tegal Kota (3,1%),

Surakarta (2,8%), dan Pemalang (2,1%)

(Riskesda, 2007). Hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesda) tahun 2007, diperoleh

bahwa proporsi penyebab kematian akibat

DM pada kelompok usia 45-54 tahun di

daerah perkotaan menduduki ranking ke-2

yaitu 14,7% (Rohmah, Bakar, Wahyuni,

2012).

insulin (Setyorogo & Trisnawati, 2012),

selain itu aktivitas fisik juga mempengaruhi

terjadinya DM. Aktivitas fisik dipengaruhi

oleh pola hidup dan lingkungan tempat

tinggal. Thelin & Holmberg, (2014)

menyatakan faktor penyebab DM adalah

tempat tinggal. Seorang yang tinggal di

daerah kota lebih berresiko terkena DM

dibandingkan di daerah pedesaan.

Masyarakat di pedesaan lebih banyak

aktifitas dan konsumsi makanan yang baik

dibandingkan di daerah perkotaan.

Kondisi stress meningkatkan resiko

untuk terkena DM karena dalam kondisi

stress tubuh akan memproduksi hormon

kortisol secara berlebihan sehingga akan sulit

tidur, depresi, tekanan darah merosot dan

nafsu makan berlebih. Klien dengan stres

berkepanjangan beresiko terkena DM

(Siagian, 2012 dalam Setyorogo, 2013 ).

Riwayat keluarga dengan diabetes

Page 3: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

melitus memiliki resiko menderita DM

sebesar 15%. Jika kedua orang tua memiliki

DM maka resiko untuk menderita DM adalah

75% (Diabates UK, 2010). Resiko untuk

mendapatkan DM dari ibu lebih besar 10-

30% dari pada ayah dengan DM (Diabetes

UK, 2010).

Tekanan darah yang tinggi beresiko

terhadap penyakit DM Tipe 2. Kadar

kolestrol tinggi menyebabkan meningkatnya

asam lemak bebas sehingga terjadi

lipotoksisity (toksin dari triglserida dan asam

lemak bebas yang berlebihan terhadap sel

sehat). Hal ini menyebabkan terjadinya

kerusakan sel beta pankreas yang akhirnya

mengakibatkan DM Tipe 2 (Kemenkes,

2010). Pada kasus tekanan darah tinggi

terjadi penebalan pembuluh darah arteri

yang menyebabkan diameter pembuluh

darah menjadi menyempit. Hal ini akan

menyebabkan proses pengangkutan glukosa

dari dalam darah menjadi terganggu (Zieve,

2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui trend prevalensi penyakit DM

tipe di RSUD Cilacap tahun 2009-2015.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian deskriptif kuantitatif

dengan rancangan cross sectional dan metode

pengumpulan data yang digunakan adalah

survey. Populasi yaitu 2104. Sampel yaitu

data pasien DM dengan rawat inap di RSUD

Cilacap yaitu 336. Analisa data dengan

menggunakan statistik deskriptif untuk semua

variabel faktor resiko DM tipe 2 dengan

penyajian menggunakan grafik.

HASIL PENELITIAN

Gambar 1. Trend Prevalensi Kasus

DM Yang Dirawat Di RSUD Cilacap

Tahun 2009-2015

Berdasarkan gambar diatas trend prevalence DM

mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke 2015

yaitu dari 7, 60% menjadi 21, 06%.

0,005,00

10,0015,0020,0025,00

2009201020112012201320142015

Prevalensi

Page 4: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

Gambar 2. Jumlah Pasien DM Pada Tahun

2009-2015 Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah kasus DM yang berjenis kelamin

laki-laki lebih banyak dibanding perempuan

hanya terjadi pada tahun 2009. Pada tahun

2010-2015 jumlah perempuan lebih banyak

dibandingkan laki-laki. Secara keseluruhan

jumlah pasien DM yang dirawat di RSUD

Cilacap pada tahun 2009-2015 lebih banyak

berjenis kelamin perempuan dibandingkan

pasien yang berjenis kelamin laki-laki.

Gambar 3. Jumlah Pasien DM Pada Tahun

2009-2015

Berdasarkan Usia

Sebagian besar usia pasien DM telah

berusia > 45 tahun. lebih banyak dibanding

perempuan hanya terjadi pada tahun 2009.

Pada tahun 2010-2015 jumlah pasien yang

berusia > 45 tahun lebih banyak

dibandingkan pasien yang berusia berusia <

45 tahun. Secara keseluruhan jumlah pasien

DM yang dirawat di RSUD Cilacap pada

tahun 2009-2015 lebih banyak pasien yang

berusia > 45 tahun dibandingkan pasien yang

berusia <45

Gambar 4. Jumlah Pasien DM Pada Tahun

2009-2015

Berdasarkan Hipertensi

Pada kasus hipertensi pasien DM yang

dirawat di RSUD Cilacap tidak konsisten.

Pada tahun 2009-2010 dan pada tahun 2012-

2013 pasien DM dengan hipertensi lebih

banyak dibanding pasien DM tanpa

hipertensi. Pada tahun 2011 dan 2014-2015

jumlah pasien DM tanpa hipertensi lebih

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Total

Laki-laki 13 19 15 12 14 27 23 123

Perempuan 11 31 29 23 28 35 56 213

050

100150200250

Laki-laki Perempuan

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Total

< 45 tahun 7 12 4 7 4 9 8 51

> 45 tahun 17 38 40 28 38 53 71 285

050

100150200250300

< 45 tahun > 45 tahun

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Total

Tidak hipertensi 10 24 24 17 12 40 46 173

Hipertensi 14 26 20 18 30 22 33 163

020406080

100120140160180200

Tidak hipertensi Hipertensi

Page 5: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

banyak dibandingkan pasien DM dengan

hipertensi. Secara keseluruhan jumlah pasien

DM yang dirawat di RSUD Cilacap pada

tahun 2009-2015 lebih banyak pasien tanpa

hipertensi dibandingkan pasien dengan

hipertensi.

Gambar 5. Jumlah Pasien DM Pada Tahun

2009-2015

Berdasarkan Kadar Kolesterol

Pada tahun 2009-2010 dan pada tahun

2012-2013 serta pada tahun 2015, jumlah

pasien DM dengan kolesterol tinggi lebih

banyak dibanding pasien DM dengan

kolesterol normal. Pada tahun 2011, pasien

DM dengan kolesterol tinggi dan kolesterol

normal berjumlah sama. Pada 2013 jumlah

pasien DM dengan kolesterol normal lebih

banyak dibandingkan pasien DM dengan

kolesterol tinggi. Secara keseluruhan jumlah

pasien DM yang dirawat di RSUD Cilacap

pada tahun 2009-2015 lebih banyak pasien

dengan kolesterol tinggi dibandingkan pasien

dengan kolesterol normal.

Gambar 6. Jumlah Pasien DM Pada Tahun

2009-2015

Berdasarkan tempat tinggal

Pada tahun 2009-2015, jumlah pasien

DM kebanyakan tinggal di daerah perkotaan

dibanding pasien DM yang bertempat tinggal

di pedesaan. Secara keseluruhan jumlah

pasien DM yang dirawat di RSUD Cilacap

pada tahun 2009-2015 lebih banyak pasien

yang tinggal di perkotaan dibandingkan

pasien yang tinggal di pedesaan.

PEMBAHASAN

Hasil uji statisitik non parametrik

binomial didapatkan bahwa dari 5 faktor

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Total

Normal 10 24 22 13 20 37 33 159

Tinggi 14 26 22 22 22 25 46 177

020406080

100120140160180200

Normal Tinggi

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

Total

Normal 10 24 22 13 20 37 33 159

Tinggi 14 26 22 22 22 25 46 177

020406080

100120140160180200

Normal Tinggi

Page 6: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

risiko yang diteliti, terdapat 4 faktor risiko

yang berhubungan dengan kejadian DM tipe

II yang dirawat di RSUD Cilacap. Keempat

faktor tersebut adalah jenis kelamin, usia,

hipertensi dan tempat tinggal pasien. Kadar

kolesterol dalam darah tidak berhubungan

dengan kejadian DM tipe II yang dirawat di

RSUD Cilacap.

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi

pasien DM tipe II yang berjenis kelamin

perempuan lebih banyak dibandingkan laki-

laki dan perbedaan proporsi tersebut

signifikan secara statistik pada tahun 2011,

2013, 2014 dan 2015. Pada tahun 2009,

2010 dan 2012, jumlah pasien yang

menderita DM tipe II yang dirawat di RSUD

sebagian besar perempuan walaupun

berdasarkan uji binomial tidak bermakna.

Temuan ini sesuai dengan pendapat

Brunner dan Suddart (2002) menyebutkan

bahwa perempuan lebih banyak menderita

diabetes melitus dibandingkan laki-laki. Hal

ini dipicu oleh adanya persentase timbunan

lemak badan pada wanita yanglebih besar

dibandingkan dengan laki-laki yang menjadi

salah satu faktor yang dapatmenurunkan

sensitifitas terhadap kerja insulin pada otot

dan hati.

Estrogen adalah hormon yang

dimiliki perempuan. Fluktuasi kadar hormon

estrogen yang dapat memengaruhikadar

glukosa darah. Pada waktu kadar hormon

estrogen meningkat, tubuh dapatmenjadi

resisten terhadap insulin (Pelt, 2008). Irawan

(2010) menyebutkan bahwa pasca-

menopouse menyebabkan distribusi lemak

tubuh menjadimudah terakumulasi akibat

proses hormonal tersebut sehingga

perempuan berisiko menderita DM tipe II.

Sebagian besar pasien DM tipe II

yang dirawat di RSUD Cilacap berusia lebih

dari 45 tahun pada tahun 2010-2015. Hal

tersebut menunjukkan bahwa usia menjadi

tren faktor risiko penderita DM tipe II yang

dirawat di RSUD Cilacap selama 6 tahun

terakhir. Bahkan, proporsi pasien DM tipe II

yang berusia lebih dari atau sama dengan 45

tahun mencapai 85 persen dari seluruh

sampel yang dipilih. Hasil penelitian di RS

Riau juga menemukan ada hubungan yang

bermakna secara statistik antara umur

dengan kejadian DM (p<0,05). Pasien yang

Page 7: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

berusia > 45 tahun kemungkinan terserang

DM sebesar 6,45 kali dibanding pasien yang

berusia < 45 tahun.

DM disebut sering digolongkan

sebagai penyakit degeratif karena penyakit

ini biasa diderita lanjut usia (Park, Griffin,

Sargeant, & Wareham, 2002). Pada lanjut

usia terjadi penurunan fungsi organ tubuh

(degeneratif) dan menurunnya fungsi tubuh

untuk metabolisme glukosa. Pada Lanjut

usia organ pankreas yang mengalami

penurunan fungsi dalam menghasilkan

hormon insulin, sehingga kasus DM akan

meningkat kasusnya sejalan dengan

pertambahan usia (Zahtamal, Chandra,

Suyanto, Restuastuti , 2007).

Menurut (Thelin & Holmberg,

2014) faktor penyab diabetes melitus adalah

berdasarkan tempat tinggal. Hasil penelitian

ini menemukan ada perbedaan proporsi

penderita DM tipe II berdasarkan tempat

tinggal pada tahun 2011, 2013 dan tahun

2015. Pada tahun-tahun tersebut jumlah

pasien dengan DM tipe II kebanyakan

bertempat tinggal di daerah perkotaan. Hasil

penelitian Lian Gu, dkk (2012 ) juga

menemukan terdapat perbedaan prevalensi

diabetes mellitus didaerah kota dan

pedesaan. Jumlah penderita DM tipe II di

daerah perkotaan lebih banyak dibandingkan

Jumlah penderita DM tipe II di daerah

pedesaan. Masyarakat di pedesaaan lebih

banyak beraktifitas dan mempunyai pola

konsumsi makanan yang baik dibandingkan

masyarakat di daerah perkotaan.

Tempat tinggal tidak secara

langsung menjadi faktor risiko kejadian DM

tipe II, namun perilaku orang yang tinggal di

kota cenderung lebih berisiko terkena DM

tipe II dibandingkan orang yang didareah

pedesaan. Irawan (2010) mengatakan bahwa

faktor perilaku dan gaya hidup berpengaruh

terhadap kejadian DM Tipe 2. Nurhayati

(2009) mengatakan bahwa perilaku makan

yang tidak sehat, kebiasaan merokok,

konsumsi alkohol, stres, serta minimnya

aktivitas fisik merupakan faktor-faktor risiko

penyakit degeneratif seperti DM ( Nurhayati

S, 2009).

Hasil penelitian ini menunjukkan

pada tahun 2009-2012, hipertensi belum

menjadi faktor risiko kejadian DM tipe II.

Page 8: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

Pasien DM tipe II yang hipertensi dengan

pasien yang tidak hipertensi mempunyai

proporsi yang sama. Pada tahun 2013-2014,

pasien DM tipe II yang mempunyai penyakit

penyerta hipertensi lebih banyak

dibandingkan pasien yang tidak hipertensi.

Pada tahun 2015, pasien DM tipe II dengan

hipertensi justru lebih kecil dibandingkan

pasien DM tipe II yang tidak hipertensi.

Guyton (2007) mengatakan

hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu

yang lama (kronik) dapat menyebabkan

resistensi insulin. Resistensi insulin

merupakan penyebab utama peningkatan

kadar glukosa darah dan yang menyebabkan

terjadinya diabetes mellitus. Penderita DM 2

mampu memproduksi insulin dalam jumlah

cukup, tetapi glukosa gagal masuk ke dalam

sel karena resistensi ( Lingga, 2012).

Penelitian ini tidak melakukan

pengamatan terhadap riwayat hipertensi

pasien DM tipe II yang dirawat di RSUD

Cilacap sehingga tidak dapat memastikan

tingkat hipertensi pasien tersebut, pola

pengobatan hipertensi dan sebagainya. Hasil

penelitian Trisnawati et al (2012) di

Denpasar menyebutkan bahwa hipertensi

tidak berhubunganm dengan kejadian DM

karena kemungkinan pasien telah mendapat

pengobatan hipertensi (Trisnawati, Widarsa,

& Suastika, 2013)

Hasil uji binomial ditemukan bahwa

proporsi pasien DM tipe II yang mempunyai

kolesterol tinggi tidak berbeda dengan

proporsi pasien DM tipe II yang mempunya

kolesterol normal. Temuan ini tidak sesuai

dengan teori yang menjelaskan bahwa kadar

kolestrol tinggi menyebabkan meningkatnya

asam lemak bebas sehingga terjadi

lipotoksisity (toksin dari triglserid dan asam

lemak bebas yang berlebihan terhadap sel

sehat). Hal ini akan menyebabkan terjadinya

kerusakan sel beta pankreas yang akhirnya

mengakibatkan DM Tipe 2 (Kemenkes,

2010).

Hasil pemaparan tiap faktor risiko

kejadian DM tipe II di RSUD Cilacap pada

tahun 2009-2015 didapatkan bahwa pasien

perempuan, berusia lebih dari 45 tahun dan

bertempat tinggal di perkotaan berisiko lebih

besar serta mempunyai penyakit penyerta

hipertensi. Jenis kelamin dan usia adalah

Page 9: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

faktor risiko DM tipe II yang tidak dapat

dicegah, namun perilaku penderita DM tipe

II dapat dikendalikan agar penyakit yang

dideritanya tidak menjadi semakin parah,

terutama pada penderita DM tipe II yang

mempunyai riwayat hipertensi. Pengendalian

perilaku terutama berkaitan dengan asupan

makanan. Ketidakberhasilan pengendalian

kadar gula darah berhubungan dengan

asupan dan beban glikemik makanan serta

aktivitas fisik yang rendah( Fitri dan Yekti ,

2012)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan dapat disimpulkan sebagai

berikut : Jumlah penderita DM tipe 2 di

RSUD Cilacap tahun 2009-2015 bervariasi,

penderita DM tipe II dari tahun 2009 sampai

dengan 2015 berdasarkan jenis kelamin

sebagian besar perempuan, penderita DM

tipe II dari tahun 2009 sampai dengan 2015

berdasarkan usia sebagian besar berusia

lebih dari 45 tahun, penderita DM tipe II

dari tahun 2009 sampai dengan 2015

berdasarkan berdasarkan faktor kolesterol

bervariasi antara penderita yang memiliki

kadar kolesterol tinggi dengan penderita

yang memiliki kadar kolesterol nomal,

penderita DM tipe II dari tahun 2009 sampai

dengan 2015 berdasarkan faktor tekanan

darah bervariasi antara penderita yang

memiliki tekanan darah tinggi dengan

penderita yang memiliki tekanan darah

normal pada tahun 2013-2014, penderita

DM tipe II dari tahun 2009 sampai dengan

2015 berdasarkan tempat tinggal sebagian

besar bertempat tinggal di daerah perkotaan,

terutama pada tahun 2011, 2013 dan tahun

2015.

SARAN

Bagi perawat disarankan untuk

meningkatkan promosi kesehatan mengenai

gaya hidup dan pola makan yang sehat, serta

menggalakkan olah raga khususnya bagi

perempuan yang tinggal di daerah perkotaan

dan telah berusia 45 tahun. Rumah sakit atau

dinas pemerintah membuat kebijakan untuk

lebih meningkatkan pendidikan edukasi baik

melalui Puskesmas dan jejaringnya serta

lintas sektoralnya.

Page 10: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan

Medikal Bedah.(edisi 8). Jakarta : EGC.

Diabetes UK. 2010. Diabetes in the UK: Key

Statistics on Diabetes

Fitri dan Yekti (2012), Asupan Energi,

Karbohidrat, Serat, Beban Glikemik,

Latihan Jasmani dan Kadar Gula Darah

pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2,

Media Medika Indonesiana, Volume

46, Nomor 2. Hal 121-131

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. Buku Ajar Fisiologi

Kedokteran. Jakarta : EGC; 2007

Hastuti, Rini Tri. 2008. Faktor-faktor Resiko

Ulkus Diabetika Pada Penderita

Diabetes Melitus (Studi Kasus di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta). Tesis

Universitas Diponegoro.

Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi dan Faktor Resiko

Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di

Daerah Urban Indonesia (Analisa Data

Sekunder Riskesda 2007). Thesis

Universitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan. 2010. Petunjuk Teknis

Pengukuran Faktor Resiko Diabetes

Melitus

Lian Gu, dkk (2012) Trends in Prevalence,

Awareness, Treatment, and Control of

Diabetes Mellitus in Mainland China

from 1979 to 2012. International

Journal of Endocrinology. Volume

2013, Article ID 753150

Lingga. L (2012). Melawan Diabetes Tipe-2

dengan Diet Sehat, Jakarta : Agromedia

Pustaka.

Nurhayati S (2009) Hubungannya dengan Gaya

Hidup dan Status Gizi serta Hipertensi

dan Diabetes Militus pada Pria dan

Wanita Dewasa di DKI Jakarta, Tesis,

Institut Pertanian Bogor.

Park, P.J., Griffin, S.J., Sargeant, L., Wareham,

N.J. The performance of a risk score in

Predicting Undiagnosed

Hyperglycemia. Diabetes Care. 2002;

25:984-8.

Pelt, D.F. & Beck, C.T. (2012). Nursing research

: Generating and assessing evidence for

nursing practice. (9th ed). United States

of America, McGraw-Hill

Riskesda, 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar

(Riskesda) 2007.

Setyorogo & Trisnawati, 2013 Faktor Resiko

Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di

Puskesmas Kecamatan Cengkareng

Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal

Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013

Siagian, 2012 dalam Setyorogo, (2013 ) Faktor

Resiko Kejadian DM tipe 2 Di

Puskesmas Kecamatan Cengkareng

Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal

Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013

Smeltzer & Bare, (2001). Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah ( Brunner

& Suddarth ) Edisi 8 Vol.2. Penerbit :

EGC, Jakarta.

Sunjaya, I Nyoman. (2009). “Pola Konsumsi

Makanan Tradisional Bali sebagai

Faktor Resiko Diabetes Melitus Tipe 2

di Tabanan.” Jurnal Skala Husada Vol.

6 No.1 hal: 75-81

Thelin & Holmberg, 2014 Type 2 diabetes

among farmers and rural and urban

eferents: cumulative incidence over 20

years and risk factors in a prospective

cohort study Asia Pac, J Clin Nutr

2014;23(2):301-308.

Trisnawati, Widarsa, dan Suastika (2013) Faktor

risiko diabetes mellitus tipe 2 pasien

rawat jalan di Puskesmas Wilayah

Kecamatan Denpasar Selatan, Public

Health and Preventive Medicine

Archive, Volume 1, Nomor 1

Wicaksono R.P. Faktor-faktor yang berhubungan

dengan kejadian dibetes mellitus tipe 2 .

Tesis, Universitas Diponegoro; 2011.

Zahtamal, Chandra F., Suryanto., Restuastuti T.

(2007). Faktor-Faktor Resiko Pasien

Diabetes Mellitus. Berita Kedokteran

Masyarakat. Volume 23, No 3.

Zieve, David. (2012). Hypertension –

Overview. 2012. [http://nlm.nih.gov/

medlineplus/ency/anatomyvideos/00007

2.htm].

Page 11: trend prevalensi penyakit diabetes melitus (dm) tipe 2 di ...