Tn Hadi yang Datang dengan Keluhan Sesak Nafas
Kelompok II
030.10.057Biondi Andorio Hosogawh030.10.122Harry
Ardianto030.10.169Malvin Christo Wijaya030.10.183Monica
Windi030.10.192Muhammad Ferdy Agustian030.10.197Muhammad Wahyu
Setiani030.10.224Putri Maulia Sari030.10.227Rachel Silency
Aritonang030.10.230Raka Suantadina030.10.247Satria Adji Hady
Prabowo 030.10.251Sabrina Wista Adityaningrum030.10.255Simlin
Sutarli030.10.284Yoshua A M030.10.291Yoshinta Sari Baru
JAKARTA, 14 November 2013FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TRISAKTI
BAB IPENDAHULUANGagal jantung adalah suatu keadaan (kelainan)
sindroma klinik, dengan patofisiologi ketidakmampuan jantung untuk
memenuhi cardiac output (CO) yang cukup untuk melayani kebutuhan
jaringan tubuh akan O2 dan nutrisi lain meskipun tekanan pengisian
(filling pressure atau volume diastolic) telah meningkat. Dalam
keadaan normal, jantung dapat memenuhi CO yang cukup setiap waktu,
pada gagal jantung ringan keluhan baru timbul pada beban fisik yang
meningkat, sedangkan pada gagal jantung berat keluhan dapat timbul
bahkan pada keadaan istirahat.Jantung mengalami kegagalan
(dekompensasio) apabila berbagai mekanisme kompensasi sudah
berlebihan (yaitu : retensi garam dan air, meningkatnya resistensi
perifer, hipertrofi miokard, dilatasi ventrikel, meningkatnya
tekanan atria, meningkatnya kekuatan kontraksi) tetapi jantung
tidak dapat mempertahankan fungsinya dengan cukup. Gagal jantung
merupakan akhir dari suatu continuum, proses yang berkesinambungan,
dimulai dari terdapatnya penyakit jantung tanpa kelainan
hemodinamik, kemudian berlanjut dengan fase preklinik dimana sudah
didapati kelainan hemodinamik tetapi belum ada keluhan dan
berlanjut dengan fase klinis dimana sudah didapati keluhan dan
tanda-tanda gagal jantung (symptom and sign).Dalam pembahasan kasus
kali ini, diskusi yang kami lakukan mengenai pasien ini sampai pada
diagnosa gagal jantung kiri et causa hipertensi. Adapun data-data
yang mendukung hipotesa kami adalah berbagai keterangan pemeriksaan
fisik pada pasien yang selengkapnya akan dibahas secara lengkapnya
dalam bab selanjutnya.
BAB IILAPORAN KASUS DAN PEMBAHASANTn Hadi 60 tahun datang ke UGD
dengan keluhan sesak nafas. Sesak terasa sejak 3 hari terakhir
makin lama makin berat. Awalnya sesak timbul bila pasien sedang
beraktifitas fisik atau ketika malam sedang tidur. Saat ini sesak
timbul terus-menerus meskipun tidak melakukan apa-apa dan tidak
bisa berbaring karena merasakan perutnya yang sering terasa penuh,
membesar dan mual. Selama ini menderita hipertensi, pernah berobat
dan diberi obat, tapi karena merasa tidak ada keluhan sakit kepala
maka obat hipertensi tidak diminum. Ibu pasien juga menderita hal
yang sama.Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 180/100 mmHg, denyut
jantung 100x/menit, pernafasan 30x/menit, orthopnoe, JVP 5+3.
Thrill dan bruit pada A. Carotis tidak ada. Murmur dengan punctum
maksimum di apex III/6. Rhonki Basah seluruh lapang kedua paru.
Pulsasi Aorta tidak kuat dan Ascites (-). Edema Ekstremitas (-)
IDENTITASNama: Tn HadiUmur: 60 tahunJenis kelamin:
Laki-lakiAlamat: -Pekerjaan: -ANAMNESIS Keluhan utama : Sesak Nafas
yang semakin berat yang semakin memberat sampai tidak bisa
melakukan apa-apa Riwayat penyakit sekarang : Sesak terasa sejak 3
hari terakhir makin lama makin berat Saat ini sesak timbul
terus-menerus meskipun tidak melakukan apa-apa dan tidak bisa
berbaring karena merasakan perutnya yang sering terasa penuh,
membesar dan mual Selama ini menderita hipertensi, pernah berobat
dan diberi obat, tapi karena merasa tidak ada keluhan sakit kepala
maka obat hipertensi tidak diminum
Riwayat penyakit dahulu : Hipertensi dan tidak minum obat
Riwayat keluarga : Ibu pasien menderita hipertensi
MasalahMasalahHipotesis
Sesak nafas yang progresif Udema ParuCongestive Heart
FailureDemam RematikObstruksi Paru
AscitesHipoalbuminemiaBackward Failure
Tidak pernah minum obat hipertensiHipertensi kronis
Interpretasi masalah pada pasien :1. Sesak nafas makin lama
makin berat2. DISPNEA ON EFFORT (DOE)3. Orthopnea4. PAROKSISMAL
NOCTURNAL DISPNEA (PND)
1. Sesak nafas ( Respiratory distress)Sesak nafas diakibatkan
oleh tekanan dalam kapiler tinggi yang disebabkan oleh meningkatnya
tekanan LV dan LA. Penderita dengan gagal jantung kiri menunjukkan
ventilasi yang restriktif, menurunnya kapasitas vital sebagai
konsekuensi terdesaknya udara di dalam alveoli oleh cairan
interstisial atau darah (pecahnya kapiler) atau keduanya, akibanya
paru menjadi beku (rigide) dan compliance menurun.Kapiler paru baik
dari bronchial maupun alveoli bermuara pada V. pulmonalis,
akibatnya pada tekanan V. pulmonalis yang tinggi terjadi kongesti
baik di kapiler alveoli maupun kapiler bronkus. Selanjutnya terjadi
udema pada mukosa bronchial, bahkan pecahnya kapiler menyebabkan
batuk produktif dan mungkin hemoptisis, udema pada mukosa bronkus
menyebabkan resistensi terhadap aliran udara dengan akibat
repiratory distress sama dengan asma.Udema pada alveoli menyebabkan
sianosis, kemungkinan froty sputum selain dispnea. Refleks dispnea
berasal/dirangsang oleh distensi kapiler, meningkatnya rigiditas
paru, terganggunya pertukaran udara akibat udema interstisial,
alveoli dan bronkus.2. Dispnoe on effort (DOE)DOE seringkali
terjadi dan merupakan keluhan dini dari gagal jantung kiri. Pada
sebagian penderita terdapat kongesti pulmonum, tetapi tidak
mengeluh DOE, hal ini disebabkan mereka secara gradual tanpa
disadari banyak berdiam diri maupun membatasi diri di tempat
tidur.Penurunan toleransi terhadap aktivitas dalam waktu singkat
hendaknya diwaspadai akan adanya gagal jantung. Sesak nafas yang
timbul sejak lama dan berulang, riwayat sesak nafas sejak muda
mungkin akibat penyakit paru. Pada penderita dengan ansietas
mengeluh nafas harus dalam, nafas tidak masuk ke dalam, sesak nafas
selama istirahat tetapi selama latihan sesak nafas hilang.
Penderita dengan anemia, tirotoksikosis mungkin mengeluh DOE.3.
OrthopneaPenderita dengan orthopnea mengeluh sesak nafas pada
posisi tiduran dan berkurang pada posisi tegak. menghilangnya/
berkurangnya sesak nafas pada posisi tegak akibat dari venous
return yang menurun dan menurunnya tekanan hidrostatik pada bagian
atas aparu sehingga menambah kapasitas vital paru. Orthopnea tidak
saja hanya pada gagal jantung tetapi juga pada penyakit paru
kronik. 4. Paroksismal Noctural Dispnoe (PND)Penderita dengan PND
mengeluh mendadak bangun tidurnya setelah beberapa jam tidur, duduk
di tepi tempat tidur atau berdiri dan mencari udara segar di
jendela. Serangan PND biasanya terjadi pada malam hari. Bronko
spasme akibat kongesti pada mukosa dan udema interstisial menekan
bronkus, menambah kesukaran ventilasi dan nafas. Adanya Weezing
maka dinamakan asma kardiale. Beda dengan orthopnea, hilang segera
setelah duduk, PND memerlukan sekitar 30 menit sebelum sesak
hilang. Episode PND biasanya sangat mengejutkan penderita sehingga
takut untuk tidur kembali meskipun keluhan hilang.
Interpretasi Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisikNilai Nilai
NormalInterpretasi
Tekanan darah180/100120/80Hipertesi Grade II
Denyut Jantung 100 x permenit80-100Normal
Pernafasan30x permenit180 dan diastol sudah >130 serta
disertai organ damage maka tatalaksana harus dilakukan secepat
mungkina. Oksigenisasi dengan sungkup masker atau CPAP ( Continous
positive airway pressure ), target saturasi oksigen 94-96%b.
Furosemide 20-40 mg i.v. (1-2 ampul) kalau perlu tiap 6 jamDiuretik
kuat untuk menurunkan volume darahc. ClonidinMerupakan derivat
imidazolin, yang merangsang reseptor alfa adrenergik pada batang
otak, mengakibatkan penurunan discharge symphatis, sehingga
menurunkan tekanan vaskular sistemik, juga menekan pengeluaran
renin oleh ginjal.Klonidin diberikan intravena 1 ampul (150 ug)
diencerkan dalam 10 ml NaCl 0,9% dalam waktu 10 menit. Efek
penurunan tekanan terjadi dalam waktu 5-10 menit. Pemberian
intramuskular, 1-2 ampul dan dulang dalam 3-4 jam, terjadi
penurunan tekanan dalam waktu 10-15 menit.d. Perbaiki Keadaan
UmumKomplikasi1. Gangguan Fungsi Ginjal. Gagal jantung melemahkan
kemampuan jantung untuk memompa darah. Hal ini dapat mempengaruhi
bagian lain dari tubuh termasuk ginjal . Penurunan fungsi ginjal
adalah umum pada pasien dengan gagal jantung, baik sebagai
komplikasi gagal jantung dan sebagai komplikasi dari penyakit lain
yang berhubungan dengan gagal jantung (seperti diabetes). 2.
Gangguan keseimbangan elektrolit
A. Prognosis1.Ad Vitam : Dubia ad malam2.Ad Fungsionam: Dubia ad
malam3.Ad sanationam : Dubia ad malam
BAB IVTINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
A. JANTUNGBentuk dan letak jantungJantung berbentuk seperti buah
pir atau kerucut terletak seperti piramida terbalik dengan apeks
(puncak) berada di bawah dan basis (alas) berada di atas. Beratnya
250-350 gram pada orang dewasa. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
jantung sebesar kepalan tangan orang dewasa atau panjang sekitar 12
cm dan lebar sekitar 9 cm. Jantung terletak pada rongga dada (cavum
thorax) tepatnya pada rongga mediastinum diantara paru-paru kiri
dan kanan.
Lapisan JantungLapisan jantung terdiri dari perikardium,
epikardium, miokardium dan endokardium. Lapisan perikardium adalah
lapisan paling atas dari jantung terdiri dari fibrosa dan serosa
dan berfungsi sebagai pembungkus jantung. Lapisan perikardium
terdiri dari perikardium parietal (pembungkus luar jantung) dan
perikardium visceral (lapisan yang langsung menempel pada jantung).
Antara perikardium parietal dan visceral terdapat ruangan
perikardium yang berisi cairan serosa berjumlah 15-50 ml dan
berfungsi sebagai pelumas
Lapisan epikardium merupakan lapisan paling atas dari dinding
jantung. Selanjutnya adalah lapisan miokardium yang merupakan
lapisan fungsional jantung yang memungkinkan jantung bekerja
sebagai pompa. Miokardium mempunyai sifat istimewa yaitu bekerja
secara otonom (miogenik), durasi kontraksi lebih lama dari otot
rangka dan mampu berkontraksi secara ritmik
Ketebalan lapisan miokardium pada setiap ruangan jantung
berbeda-beda. Ventrikel kiri mempunyai lapisan miokardium yang
paling tebal karena mempunyai beban lebih berat untuk memompa darah
ke sirkulasi sistemik yang mempunyai tahanan aliran darah lebih
besar.
Miokardium terdiri dari dua berkas otot yaitu sinsitium atrium
dan sinsitium ventrikel. Setiap serabut otot dipisahkan diskus
interkalaris yang berfungsi mempercepat hantaran impuls pada setiap
sel otot jantung. Antara sinsitium atrium dan sinsitium ventrikel
terdapat lubang yang dinamakan anoulus fibrosus yang merupakan
tempat masuknya serabut internodal dari atrium ke ventrikel.
Lapisan endokardium merupakan lapisan yang membentuk bagian dalam
jantung dan merupakan lapisan endotel yang sangat licin untuk
membantu aliran darah.
Ruangan pada JantungRuangan pada jantung terdiri dari atrium dan
ventrikel. Atrium dipisahkan menjadi atrium sinistra (kiri) dan
dekstra (kanan) oleh septum atrium. Ventrikel juga terbagi dua
menjadi ventrikel dekstra dan sinistra.
Katup-Katup JantungKatup jantung ada dua macam yaitu katup AV
(atrioventrikular) dan katup SL (semilunar). Katup AV terletak
antara atrium dan ventrikel, sedangkan katup SL terletak antara
ventrikel dengan pembuluh darah besar pada jantung.
Katup AV antara atrium dekstra dan ventrikel dekstra adalah
katup trikuspidalis dan antara atrium sinistra dan ventrikel
sinistra adalah katup bikuspidalis (mitral). Katup AV hanya membuka
satu arah (ke arah ventrikel) karena berfungsi mencegah aliran
balik dari ventrikel ke atrium pada saat sistol. Secara anatomi
katup AV hanya membuka ke satu arah karena terikat oleh korda
tendinae yang menempel pada muskulus papilaris pada dinding
ventrikel. Katup SL terdiri dari katup pulmonal yang terdapat
antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis dan katup aortik
yang terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
Sistem Konduksi JantungImpuls untuk terjadinya kontraksi jantung
berasal dari SA node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding
atrium kanan. SA node meneruskan impulsnya ke AV node (nodus
atrioventrikular) melalui traktus internodal. Ada tiga traktus
internodal yaitu wenkebach, bachman dan tohrel. Impuls dari AV node
diteruskan ke berkas his kemudian ke serabut purkinye kiri dan
kanan, selanjutnya menyebar ke seluruh dinding ventrikel.
Persarafan pada JantungJantung dipersarafi oleh sistem saraf
otonom yang terdiri dari saraf simpatis (adrenergik) dan
parasimpatis (kolinergik). Saraf simpatis meningkatkan heart rate
dan kontraktilitas jantung. Sedangkan saraf parasimpatis (nervus
vagus) menurunkan heart rate.
Pembuluh Darah Besar pada Jantung
Ada beberapa pembuluh darah besar yang berdekatan letaknya
dengan jantung yaitu :1. Vena Cava SuperiorVena cava superior
adalah vena besar yang membawa darah kotor dari tubuh bagian atas
menuju atrium kanan.2. Vena Cava InferiorVena cava inferior adalah
vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma ke
atrium kanan.3. Sinus ConariaSinus coronary adalah vena besar di
jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.4. Trunkus
PulmonalisPulmonary trunk adalah pembuluh darah besar yang membawa
darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Arteri
pulmonalis dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah
kotor dari pulmonary trunk ke kedua paru-paru.5. Vena
PulmonalisVena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri
yang membawa darah bersih dari kedua paru-paru ke atrium kiri.6.
Aorta AsendensAscending aorta, yaitu pembuluh darah besar yang
membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke arkus aorta (lengkung
aorta) ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh
bagian atas.7. Aorta DesendensDescending aorta,yaitu bagian aorta
yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab dengan organ tubuh
bagian bawah.
Suplai Darah ke JantungJantung mendapatkan suplai darah dari
arteri koroner. Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab
atas jantung itu sendiri, karena darah bersih yang kaya akan
oksigen dan elektrolit sangat penting agar jantung tetap bisa
bekerja sebagaimana fungsinya.
Arteri koroner terbagi dua yaitu arteri koroner kiri dan kanan.
Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior
Desenden) dan arteri sirkumfleksi. Kedua arteri ini melingkari
jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus coronary
atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara
atrium dan ventrikel, yang kedua yaitu sulcus interventrikuler yang
memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini di bagian
permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang
sangat penting yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik
ini.
LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot
ventrikel kiri dan kanan, serta bagian interventrikuler septum.
Arteri sirkumfleksi mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan
ventrikel kiri serta 10% mensuplai SA node. Arteri koroner kanan
bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel kanan,
permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node
dan 55% mensuplai SA Node.
Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah terbagi menjadi dua yaitu sirkulasi sistemik dan
sirkulasi pulmonal. Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah
antara jantung dengan paru-paru. Sirkulasi pulmonal diawali dengan
keluarnya darah dari ventrikel kanan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis dan kembali ke atrium kiri melalui vena-vena
pulmonalis.
Sirkulasi sistemik merupakan peredaran darah dari jantung ke
seluruh tubuh (kecuali paru-paru). Sirkulasi sistemik dimulai dari
keluarnya darah dari ventrikel kiri ke aorta kemudian ke seluruh
tubuh melalui berbagai percabangan arteri. Selanjutnya kembali ke
jantung (atrium kanan) melalui vena cava. Darah dari tubuh bagian
atas kembali ke jantung melalui vena cava superior dan darah dari
tubuh bagian bawah kembali ke jantung melalui vena cava
inferior.
B. PEMBULUH DARAHJenis Pembuluh DarahDarah diedarkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler). Secara umum pembuluh darah
terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika adventisia, tunika media dan
tunika intima. Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar
berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media merupakan lapisan
tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk
dinding dalam dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel.
Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-pori pembuluh darah.
Pembuluh darah ada 3 macam yaitu arteri, vena dan kapiler.
KapilerKapiler merupakan pembuluh darah kecil yang sangat tipis,
hanya dibentuk oleh tunika intima saja sehingga memudahkan proses
pertukaran zat antara pembuluh darah dengan sel atau jaringan
Fungsi kapiler adalah :- Penghubung arteri dan vena- Tempat
terjadinya pertukaran zat- Absorbsi nutrisi pada usus- Filtrasi
pada ginjal- Absorbsi sekret kelenjar
ArteriArteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah
dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri membawa darah yang kaya
oksigen, kecuali arteri pulmonalis. Arteri bersifat elastik karena
mempunyai lapisan otot polos dan serabut elastik sehingga dapat
berdenyut-denyut sebagai kompensasi terhadap tekanan jantung pada
saat sistol. Arteri yang lebih kecil dan arteriola lebih banyak
mengandung lapisan otot sebagai respon terhadap pengendalian saraf
vasomotor.
Arteri mendapatkan suplai darah dari pembuluh darah khusus yang
disebut vasa vasorum, dipersarafi oleh serabut saraf motorik yang
disebut vasomotor. Arteri mempunyai diameter yang berbeda-beda,
mulai yang besar yaitu aorta kemudian bercabang menjadi arteri dan
arteriola.
VenaVena merupakan pembuluh darah yang mengembalikan darah dari
seluruh tubuh ke jantung sehingga dinamakan pula pembuluh balik.
Vena mempunyai tiga lapisan seperti arteri tetapi mempunyai lapisan
otot polos yang lebih tipis, kurang kuat dan mudah kempes (kolaps).
Vena dilengkapi dengan katup vena yang berfungsi mencegah aliran
balik darah ke bagian sebelumnya karena pengaruh gravitasi. Katup
vena berbentuk lipatan setengah bulat yang terbuat dari lapisan
dalam vena yaitu lapisan endotelium yang diperkuat oleh jaringan
fibrosa.DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin Fajar, dkk. Diktat Kuliah Histologi 1. 2003. Jakarta:
FKUSAKTI2. Gleadle Jonathan. At A Glance Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik. 2005. Jakarta: EMS3. Mansjoer Arif, dkk. Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 1. 2001. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.4.
Natadijaja Hendarto. Penuntun Kuliah Anamnesis dan Pemeriksaan
Jasmani. 2003. Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUSAKTI5. Neal
MJ. At A Glance Farmakologi Medis. 2006. Jakarta: EMS.6. Palupi ES.
Kumpulan Kuliah Kardiologi. 2007. Jakarta: Bagian Ilmu Penyakit
Dalam FKUSAKTI.7. Putz R, Pabst R. Atlas Anatomi Manusia Sobotta
Jilid 2. 21th ed. 2003. Jakarta: EGC8. Thaler S M. Satu-satunya
Buku EKG yang Anda Perlukan. 5th ed. 2009. Jakarta: EGC