Titrasi Morfin Intravena Pasca Operasi

8/10/2019 Titrasi Morfin Intravena Pasca Operasi

1/29

TITRASI MORFIN INTRAVEPASCA OPERASIF. Aubrun1*, J.-X. Mazoit2 and B. Riou

British Journal of Anaesthesia 108 (2): 193 201 (2012)doi:10.1093/bja/aer458

Pembimbing: Dr. Rizal Zainal, SpAn

Rizky An NabilSalvitri Puspa Aryago

Siti Rosita Lestari


2/29

Anestesi

Derajat nye

Dosis titra

Morfin

Analgetik Nyeri pascaoperasi

Operasi

Derajat nye

Derajat nye


3/29

Studi Morfin

>90% pasienmengalami

penyembuhannyeri


4/29

Kontrol nyeri

Berbasis bukti

MultimodalStrategi

AnalgOpioid dan N


5/29

GAMBAR 1.5

Administra

si Morfin

Penyerapan

Morfin

Konsentrasidalamdarah

Penggunaan morfin intramuskular dansubkutan pasca operasi biasanya tidak tetap

karena waktu tunda


6/29

CP Ce

Karena kinetika morfin l pemberian bolus INTRAtiga kali secara berkelanjinterval 5 menit menyebtiga kali lebih tinggi dibaketika diberikan injeksi dtunggal 3 mg


7/29


8/29

CP Ce

pemberian tiga dosis titra

mg dengan interval 5 medengan penambahan 1 mpasien setiap 10 menit dke- 20 sampai 90 setelahtitrasi dan setiap 20 meni5 menit setelah injeksi in

ketiga (15 menit setelah sama dengan Ce yang di4,5 jam setelah injeksi IMpertama. Catat perbedaanwaktu.


9/29

GAMB

Pemberianintravena

Bioavaibilitaslengkap

Konsentrasi obatyang tinggi dapat

dicapai segera

Konsentrasiterapeutik yang

efisien


10/29

Simulasi Ce diperoleh setelah injremifentanil (biru), sufentanil / fedan morfin (pink) secara intraven

dinormalisasi secara acak diarea bwaktu Ce.Waktu untuk Ce maxim

puncak pada efek kompartemen, (alfentanil / remifentanil), 6 menifentanil) , dan 20 menit (morfin).analgetik, waktu Ce mencapai 80maksimumnya, 5 adalah 2.5, 7.5,

masing-masing untuk alfentanil /sufentanil / fentanil, dan phinetiandilakukan dengan data dari Mazokawan13 dan Lo tsch dan kaw2ke01.65 jam, ka1 jam 21 untt1 / 2ke01 menit untuk alfentandan 6 menit untuk sufentanil / fen


11/29

Opioid Lipofilik Durasi lebih

singkat Onset aksi >

cepat

penetrasinya kedalam sistem saraf pusat tertu

pembersihan dari plasma tidak sama. Hydrophtinggi memfasilitasi transportasi opioid ke lokkemudian menghasilkan onset aksi yang cepa


12/29


13/29


14/29


15/29


16/29


17/29

PONV(Postoperative Nausea and Vomitting)

Penggunaan obat anestesi sebelum titrasi morfin

Belum ada penelitian secara spesifik menilai frekuensi(jumlah episode mual dan kali muntah), durasi (menit mual),

Dan tingkat keparahan PONV pada periode pasca operasi seger


18/29


19/29


20/29

60%18 studi mengenai hubungan antara sedasi dan titrasi morfin yang

menjelaskan apakah sedasi merupan tanda dari nyeri yang telahmereda atau efek samping morfin

Terdapat hubungan yang lemah antara peningkatan kejadian sedasiselama titrasi morfindan depresi nafas

Dalam suatu studi, kelompok pasien yang tidur selama titrasi morfindibandingkan dengan kelomok pasien yang terbangun pramsay scale.Kelompok I 47/100.Kelompok yang titrasi dihentikan karena sedai 25% (VAS(VAS30).


21/29

Pasien dengan skor Ramsay > 3 dan skala nyeri 3/10 di PACUdilaporkan mengalami nyeri sedang-berat pasca operasi lebih sering,kulaitas tidur malam pasca operasi yang lebih buruk dan nilai nyeriyang tinggiselama 24 jam.

Pengurangan nyeri pada 24 jam pertama pada sedated group lebihrendah


22/29

Reduksi 505 pada clearencePengurangan pada pengikatan olehPeningkatan sensitivitas otak terhad


23/29


24/29

Meredakan nyeri setelah operasi bukan-jantung dibandingan menggunakan infus intravena secara terus-menerus ditargetkan melampaui kondisi stabil konsentrasi morfin dalam serum yaitu 20 ng ml

atau dosis bolus intermiten yaitu 0,05 mg kg -1 setiap 1 atau 2 jam lebih buruk dalnyeritetapi lebih sedikit menyebabkan kejadian depresi nafas.


25/29

45 dari 92 pasien yang mendapatkan morfin:40% dosis tunggal38% dua dosis

18% tiga dosis2% empat dosis

Anak-anak yang mengatakan nyeri secnyeri 1-5) mendapatkan opioid dosis rekg -1 morfin intravena selama dirawat Pasien-pasien yang tidak mengeluh ny

dosis rata-rata 0.084 mg kg-1


26/29

Infus opioid pada anak-anak yang berguna tetapi dosis dan titrasi mereka membutuhkankeahlian dan kewaspadaan.

Terdapat keterbatasan untuk penggunaan morfin titrasi dalam pediatri: skor nyeri tidak selaludapat diperoleh di PACU dan validitas skor intensitas nyeri dilaporkan sendiri mungkin tidakdapat diandalkan membuat penyesuaian dosis dif fi- cult.

Dosis bolus yang benar disesuaikan dengan berat badan tidak didirikan. Namun, beberapa

penulis merekomendasikan bolus awal 100 mg kg 21 diikuti oleh dosis tambahan dari 20-25 mgkg 21 setiap 5 menit sampai nyeri atau sedasi tercapai. Namun demikian, lebih banyak studidiperlukan untuk membentuk sejumlah protokol konsensus morfin titrasi pada anak-anak.


27/29

Morfin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien obs sleep apnoea tanpa ventilasi tekanan positif non-invasif.


28/29

Untuk 'peringatan', ketika dosis total yang disepakati secara lokal tercapai (misalnya 20 mg perawat harus menemukan nasihat apakah tepat untuk melanjutkan titrasi atau menggunakanalgetik alternatif atau prosedur lain.

Kegagalan dapat terjadi ketika efek samping mengharuskan penghentian titrasi morfin penyembuhan nyeri yang cukup tercapai. 28

Pemberian obat analgetik alternatif secara intravena, seperti nefopam atau ketamin dosis kecimeningkatkan efek titratio morfin selanjutnya

Memang, manfaat dapat dicapai dengan menggunakan kombinasi opioid bersama dengan analgeopioid, NSAID, dan anestesi lokal. Penelitian lebih lanjut diperlukan menemukan kombinasi terbai

prosedur berbeda yang akan meminimalkan kebutuhan morfin di PACU. hubungan antara kebemorfin, efek samping akibat morfin, dan konsentrasi morfin serta mekanisme yang mendasari pesetiap individu pada aksi opioid.


29/29

Titrasi morfin mungkin hanya digunakan sebagai pengobatan penolong. Penting untuk menekankan peran titrasi morfin intravena dalam manajemen

nyeri, terutama ketika nyeri berat. Kurangnya penyembuhan nyeri meningkatkan risiko efek samping dan

menimbulkan nyeri kronis pasca operasi. Titrasi morfin intravena memungkinkan adaptasi dosis dengan kebutuhan

pasien dan dapat memberikan penyembuhan nyeri pasca operasi setelahberbagai intervensi bedah pada pasien muda dan tua. Studi farmakokinetik dan farmakodinamik memiliki pemahaman yang lebih

baik mengenai mengenai hubungan antara keberhasilan morfin, efeksamping akibat morfin, dan konsentrasi morfin serta mekanisme yangmendasari perbedaan setiap individu pada aksi opioid.

Titrasi Morfin Intravena Pasca Operasi

Documents