Top Banner

of 22

tinpus snh

Jul 06, 2018

Download

Documents

Gladys Hartono
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 tinpus snh

    1/22

    Tinjauan Pustaka

    Stroke Non Hemoragik 

    Pembimbing

    dr. Edward Y. Napitupulu, Sp,S.

    disusun oleh :

    Gladys Irma Hartono

    11 – 2014 – 284

    Finta idanang

    11 – 201! – 2"!

    #$P%NIT$&%N #INI#

    I'( P$N)%#IT S%&%F

    (NI*$&SIT%S #&IST$N #&I+% ,%-%N%

    &S F%'I) '$+I-% -$NT&$ . /G& 

    P$&I+$ '$I 201 – 11 3(NI 201

    1

  • 8/17/2019 tinpus snh

    2/22

    A. Definisi

    Stroke adalah penyakit serebrovaskular mengacu pada setiap gangguan neurologis

    mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui system

    suplai arteri otak. Stroke diklasifikasikan menjadi dua kategori utama, yaitu stroke

    iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik disebabkan oleh sumbatan pada pembuluh

    darah, dibagi dua, akibat trombotik dan embolik. Sedangkan stroke hemoragik 

    disebabkan perdarahan, baik perdarahan intraserebral maupun subarachnoid.1

     

    ambar 1. ambaran !enis Stroke.Sumber : http://www.heartandstroke.com/ 

    ". #pidemiologi

    $asus stroke meningkat di negara maju seperti Amerika dimana kegemukan

    dan junk food telah me%abah. "erdasarkan data statistik di Amerika, setiap tahun terjadi

    &'(.((( kasus stroke baru di Amerika dengan lebih dari 1'(.((( fatalitas menjadi

     penyebab kematian ketiga dan penyebab utama kecatatan. Dari data tersebut

    menunjukkan bah%a setiap )' menit, ada satu orang di Amerika yang terkena serangan

    stroke.*,1(

    +enurut ayasan Stroke -ndonesia astroki/, terdapat kecenderungan

    meningkatnya jumlah penyandang stroke di -ndonesia dalam dasa%arsa terakhir.

    $ecenderungannya menyerang generasi muda yang masih produktif. 0al ini akan

     berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan

    terganggunya sosial ekonomi keluarga.

    2idak dapat dipungkiri bah%a peningkatan jumlah penderita stroke di

    -ndonesia identik dengan %abah kegemukan akibat pola makan kaya lemak atau

    kolesterol yang melanda di seluruh dunia, tak terkecuali -ndonesia.

    2

  • 8/17/2019 tinpus snh

    3/22

    Di -ndonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah

     jantung dan kanker. "ahkan, menurut survei tahun 3((), stroke merupakan pembunuh

    no.1 di 4S Pemerintah di seluruh penjuru -ndonesia. Diperkirakan ada '((.((( penduduk 

    yang terkena stroke.

    Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya

    mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami

    gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur.

    5. #tiologi.1,',6

    Stroke -skemia7 8askuler: arterosklerosis, inflamasi giant cell arteritis, S9#, poliarteritis nodosa,

    A-DS, dll/, diseksi arteri, penyalahgunaan obat, dll

    7 $elainan jantung : trombus mural, aritmia jantung, endokarditis infeksiosa 

    emboli dan noninfeksiosa, penyakit jantung rematik, penggunaan katup jantung

     prostetik, fibrilasi atrial, dll.7 $elainan darah : trombositosis, polisitemia, anemia sel sabit, leukositosis,

    hiperkoagulasi, dan hiperviskositas darah.7 0ipoperfusion sistemik : berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh karena

    adanya gangguan denyut jantung.7 8askulitis7 9akuner oklusi arteri perforans kecil/7 Patofisiologi.1

    %terotromotik insitu

    Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis

    penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah/ atau bekuan darah yang telah

    menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. 0ampir sebagian besar pasien atau sebesar 

    ; mengalami stroke jenis ini. Pada stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di

    sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh

    dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri7arteri ini merupakan cabang

    dari lengkung aorta jantung. Suatu ateroma endapan lemak/ bisa terbentuk di dalam

     pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah.

    $eadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan

    normal memberikan darah ke sebagian besar otak.

     Tromoemoli

    Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya

     bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya

    dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral emboli <

    sumbatan, serebral < pembuluh darah otak/ yang paling sering terjadi pada penderita

    3

  • 8/17/2019 tinpus snh

    4/22

    yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau

    gangguan irama jantung terutama fibrilasi atrium/.#mboli lemak jarang menyebabkan

    stroke. #mboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke

    dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

    D. +anifestasi klinis.1,'

    Sebagian besar kasus stroke terjadi secara mendadak, sangat cepat dan

    menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit completed stroke/. $emudian

    stroke menjadi bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 173 hari akibat bertambah

    luasnya jaringan otak yang mati stroke in evolution/.

    Perkembangan penyakit biasanya tetapi tidak selalu/ diselingi dengan periode

    stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau terjadi beberapa

     perbaikan. ejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang terkena.

    +embaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke.

    +anifestasi klinis berdasarkan lokasi lesinya:)7'

    a. arteri serebri anterior : menyebabkan hemiparesis dan hemipistesi

    kontralateral yang terutama melibatkan tungkai

     b. arteri serebri media : menyebabkan hemiparesis dan hemipestesi

    kontralateral yang terutama mengenai lengan disertai gangguan fungsi

    luhur berupa afasia bila mengenai area otak dominan/ hemipastial

    neglect bila mengenai area otak nondominan/

    c. arteri serebri posterior : menyebabkan hemianopsi homonim atau

    kuandratanopsi kontralateral tanpa disertai gangguan motorik dan

    sensoris. angguan daya ingat terjadi bila terjadi infark pada lobus

    temporalis medial. Aleksia tanpa agrafia timbul bila infark terjadi pada

    korteks visual dominan dan splenium korpus kalosum. Agnosia dan

     prosopagnosia ketidakmampuan mengenali %ajah/ timbul akibat infark 

     pada korteks temporooksipitalis inferior d. $orteks : ejala terlokalisasi, mengenai daerah la%an dari letak lesi,

    hilangnya sensasi kortikal stereonogsis, diskriminasi 3 titik/, kurang

     perhatian terhadap rangasang sensorik 

    e. $apsula : 9ebih luas, sensasi primer menghilang, bicara dan penglihatan

    mungkin terganggu.

    f. "atang otak : menyebabkan gangguan saraf kranial seperti disartria,

    diplopia, dan vertigo = gangguan serebelar seperti ataksia atau hilang

    keseimbangan= penurunan kesadaran

    4

  • 8/17/2019 tinpus snh

    5/22

    g. -nfark lakunar merupakan merupakan infark kecil dengan klinis gangguan

    murni motorik atau sensorik tanpa disertai gangguan fungsi luhur.

    Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk 

    mengendalikan emosi.

    Stroke juga bisa menyebabkan edema atau pembengkakan otak. 0al ini

     berbahaya karena ruang dalam tengkorak sangat terbatas. 2ekanan yang timbul bisa

    lebih jauh merusak jaringan otak dan memperburuk kelainan neurologis, meskipun

    strokenya sendiri tidak bertambah luas.

    #. Diagnosis

    Diagnosis stroke biasanya ditegakkan berdasarkan anamnesis perjalanan penyakit hasil

     pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

     >amun untuk memastikan diagnosa kerja ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging 

    pencitraan/ untuk mengevaluasi kasus stroke atau penyakit pembuluh darah otak 

    Cerebrovascular Disease?CVD/, yaitu Computed Tomography  CT scan/  "aku

    emas pemeriksaan stroke dan Magnetic Resonance maging   MRI /.)

    CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif 

    murah untuk kasus stroke. >amun dalam beberapa hal, CT scan  kurang sensitif 

    dibanding dengan  MRI , misalnya pada kasus stroke hiperakut. @ntuk memperkuat

    diagnosis biasanya dilakukan pemeriksaan CT scan  atau  MRI . $edua pemeriksaan

    tersebut juga bisa membantu menentukan penyebab dari stroke, apakah perdarahan

    atau iskemi.1. Pemeriksaan isik.7)

    a. +enilai keadaan umum pasien: baik?buruk, yang perlu diperiksa dan dicatat

    adalah tanda7tanda vital, yaitu:

    7 $esadaran penderita : 7 $ompos mentis sadar sepenuhnya/, Apatis pasien

    tampak segan, acuh tak acuh terhadap lingkunganya/, Delirium penurunan

    kesadaran disertai kekacauan motorik, dan siklus tidur bangun yang

    terganggu/,Somnolen keadaan mengantuk yang masih dapat pulih penuh bila

    dirangsang, tetapi bila rangsang berhenti, pasien akan tertidur lagi/,

    Sopor?stupor keadaan mengantuk yang dalam, pasien masih dapat

    dibangunkan tetapi dengan rangsangan yang kuat, rangsang nyeri, tetapi

     pasien tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan ja%aban verbal

    yang baik/.

    5

  • 8/17/2019 tinpus snh

    6/22

    7 -dentifikasi a%al yang penting adalah apakah kasus yang dihadapi adalah

    apakah kasus bedah atau non bedah, jika kasus bedah maka tindakan operasi

    harus segera dilakukan.

    7 2anda vital seperti : tekanan darah , nadi, pernapasan, dan suhu pasien

     b. 2anda rangsang meningeal: kaku kuduk, brudBinski sign, lasegue sign, kernig

    sign.  !ika tanda rangsang meningeal C/ berarti menderita meningitis atau SA0

    pendarahan subarachnoid/.

    c. Pemeriksaan Saraf $ranial

    2abel 1. Pemeriksaan ungsi Saraf 5ranial.

    Pemeriksaan Saraf ungsi dan $elainan Pada Pasien Stroke

    Saraf lfaktorius >.-/: Penghidu?penciuman.Saraf ptikus >.--/: $etajaman penglihatan, lapang pandang.

    Saraf kulomotorius >.---/: 4eflek pupil, otot ocular, eksternal termasuk 

    gerakan ke atas, ke ba%ah dan medial,

    kerusakan akan menyebabkan otosis

    dilatasi pupil.

    Saraf 2roklearis >.-8/: erakan ocular menyebabkan ketidak 

    mampuan melihat ke ba%ah dan ke samping.

    Saraf 2rigeminus >.8/: fungsi sensori, reflek kornea, kulit %ajah dandahi, mukosa hidung dan mulut, fungsi

    motorik, reflek rahang.

    Saraf Abduschen >.8-/:. gerakan ocular, kerusakan akan menyebabkan

    ketidakmampuan ke ba%ah dan ke samping

    Saraf acialis >.8--/: fungsi motorik %ajah bagian atas dan ba%ah,

    kerusakan akan menyebabkan asimetris %ajah

    dan paresis.

    Saraf Akustikus >.8---/: tes saraf koklear, pendengaran, konduksi udara

    dan tulang, kerusakan akan menyebabkan

    tinitus atau kurang pendengaran atau

    ketulian.

    Saraf losofaringeus >.-E/: fungsi motorik, reflek gangguan faringeal atau

    menelan.

    Saraf 8agus >.E/: ungsi bicara. jika alami kerusakan bicara pelo

    k. Saraf Asesorius >.E-/: kekuatan otot trapesus dan

    sternokleidomastouides, kerusakan akan

    6

  • 8/17/2019 tinpus snh

    7/22

    menyebabkan ketidakmampuan mengangkat

     bahkan

    Saraf 0ipoglosus >.E--/: fungsi motorik lidah, kerusakan akan

    menyebabkan ketidakmampuan menjulurkan

    dan menggerakkan lidah.

    d. +otorik:

    7 Amati posisi tubuh pasien selama bergerak dan istirahat,

    7 Amati gerakan involunter 

    7 Amati kontur otot, apakah ada atrofi atau tidak 

    7 9akukan beberapa gerakan pasif maupun aktif pada ekstremitas atas.

    7 Amati kekuatan otot

    2abel 3. Pemeriksaan $ekuatan otot.

    Pemeriksaan Score

    2idak ada kontraksi otot

    2erjadi kontraksi otot tanpa gerakan nyata

    Pasien hanya mampu menggeserkan tangan atau kaki

    +ampu angkat tangan, tidak mampu menahan gravitasi

    2idak mampu menahan tangan pemeriksa

    $ekuatan penuh

    (

    1

    3

    )

    '

    e. Sensorik: menilai sensibilitas dengan menggunakan jarum nyeri/, kapas raba/,

     botol air panas F dingin suhu/, garpu tala getar/, jangka 3 point

    discrimination/, mengenali benda7benda stereognosis/, dan pensil

    graphesthesia/.

    f. 4efleks patologis: babinski gores telapak kaki, C/dorsofleksi ibu jari, disertai

    mekarnya jari7jari yang lain777G lesi traktus piramidalis/ dan klonus kaki.

    g. $oordinasi:

    7 erakan yang berubah dengan cepat

    7 erakan dari titik ke titik 

    7 aya "erjalan

    7 5ara "erdiri : @ji 4omberg dan Perhatikan adanya penyimpangan pronator 

    Pasien merentangkan tangan dengan mata terpejam selama 3(7( detik dan

     pada mata terbuka tangan direntangkan, dan tepuk tangan tersebut/

    7

  • 8/17/2019 tinpus snh

    8/22

    h. Status mental? kognitif: dengan atensi mengulangi angka/, orientasi mengenali

    tempat: pagi, siang, malam/, bahasa dengan menulis, membaca/, daya ingat,

     berhitung, peribahasa, persamaan, perbedaan, neglect, dan praHis

    Pada pasien stroke juga perlu dilakukan pemeriksaan lain seperti

    tingkat kesadaran, kekuatan otot dan tonus otot. Pada pemeriksaan tingkat

    kesadaran dilakukan pemeriksaan yang dikenal sebagai lasco% 5oma Scale

    untuk mengamati pembukaan kelopak mata, kemampuan bicara, dan tanggap

    motorik gerakan/.)

    "erikut tabel yang merupakan Pemeriksaan tingkat kesadaran

    denganpemeriksaan yang dikenal sebagai lasco% 5oma Scale 5S/ beserta

    Score :2abel . lasco% 5oma Scale 5S/ beserta score.)

    Pemeriksaan Score

    a. +embuka mata

    1/ +embuka spontan

    3/ +embuka dengan perintah

    / +embuka mata karena rangsang nyeri

    )/ 2idak mampu membuka mata

    )

    3

    1

     b. $emampuan bicara

    1/ rientasi dan pengertian baik

    3/ Pembicaraan yang kacau

    / Pembicaraan tidak pantas dan kasar

    )/ Dapat bersuara, bunyi tanpa arti

    '/ 2idak ada suara

    '

    )

    3

    1

    c. 2anggapan motorik 

    1/ +enanggapi perintah

    3/ 4eaksi gerakan lokal terhadap rangsang

    / 4eaksi menghindar terhadap rangsang nyeri

    )/ 2anggapan fleksi abnormal

    '/ 2anggapan ekstensi abnormal

    */ 2idak ada gerakan

    *

    '

    )

    3

    1

    8

  • 8/17/2019 tinpus snh

    9/22

    2abel ). Skor stroke Siriraj.'

    3,'H derajat kesadaran/ C 3E muntah/ C 3E nyeri kepala/ C (,1 E

    tekanan diastolik/ 7 E penanda ateroma/713Dimana :

    Derjat $esadaran  < ( kompos mentis, 1 yeri $epala < tidak ada, 1< ada

    Ateroma  < ( tidak ada, 1< salah satu atau lebih diabetes,

    angina, atau peyakit pembuluh darah/

    0asil : Skor G1: Perdarahan supratentorial

    Skor I1 : infark serebri

    2abel '. skor stroke ajah +adah.'

    Penurunan kesadaran >yeri kepala "abinski !enis Stroke

    C C C Perdarahan

    C 7 7 Perdarahan

    7 C 7 Perdarahan

    7 7 C -skemik  

    7 7 7 -skemik  

    2abel *. Pemeriksaan aktivitas mandiri sehari7hari.

    )

    Pemeriksaan Score

    +andiri keseluruhan

     +emerlukan alat bantu

     +emerlukan bantuan minimal

     +emerlukan bantuan dan?atau beberapa

     penga%asan

     +emerlukan penga%asan keseluruhan +emerlukan bantuan total

    (

    1

    3

    )

    '

    3. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan 9aboratorium.)7'

    a. Pemeriksaan Punksi 9umbal Sesuai indikasi/

    Pemeriksaan punksi lumbal dilakukan dengan mengambil sampel dari

    5S dari tulang belakang. Punksi lumbal menentukan apakah pasien terkena

     pendarahan subarachnoid subarachnoid haemorrhagic/. Apabila terjadi

     pendarahan subarachnoid, maka akan terdapat eritrosit dalam 5S. b. Pemeriksaan $adar 9emak Darah $olestrol 2otal, 9D9, 0D9, 2/

    9

  • 8/17/2019 tinpus snh

    10/22

     >ilai rujukan untuk $olestrol 2otal tidak boleh lebih dari 3(( mg ? d9,

    0D9 G )' mg ? d9, 9D9 tidak boleh lebih dari 3'( mg ? d9, dan 2 antara (,& J 

    1,) mmol?9.

    c. Pemeriksaan Darah 4utin dan Darah lengkap

    Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan darah,

    kekentalan darah, jumlah sel darah, penggumpalan trombosit yang abnormal dan

    mekanisme pembekuan darah 0emoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, hitung

     jenis trombosit, dan laju endap darah, P2, aP22, agregasi trombosit, fibrinogen/.

    !uga digunakan sebagai pengontrol pada pasien dengan komplikasi diabetes

    melitus pemeriksaan gula darah puasa/. Pemeriksaan profil lipid dan kolesterol

    darah juga penting.

    Pemeriksaan 4adiologi.1,),*,&

    a. 0ead 52 Scan Pilihan @tama?baku emas/

    Pada stroke non haemorrhagic terlihat adanya infark sedangkan pada

    stroke haemorrhagic terlihat adanya pendarahan. "erikut dapat kita lihat dalam

    2abel &, ambaran Perbedaan Stroke 0emoraggik dan -skemik :

    2abel &. ambaran 527scan

    Stroke 0emoragik 9esi 0iperdens/ Stroke -skemik 9esi 0ipodens/

     Sumber : http://www.medscape.com/viewarticle/!"#$!%

     

    10

  • 8/17/2019 tinpus snh

    11/22

     A

     b. +4- Pilihan kedua setelah 527scan/

    +enunjukan bagian yang infark, pendarahan, +alforasi Anterior 8ena. ang

    lebih spesifik dibandingkan 527scan

    c. Angiografi 5erebral

    +embantu melihat adanya pendarahan, obstruksi arteri,

    memperlihatkan adanya oklusi atau bagian pembuluh darah yang ruptur. Pemeriksaan #$.*,&

     @ntuk mengetahui keadaan jantung dimana jantung berperan dalam

    suplai darah ke otak yang dapat menegtahui pencetus stroke akibat penyakit

     jantung.

    . Diagnosa "andinga. 0ipertensi #nsefalopati.&

     'ypertensive encephalopathy 0#/ atau ensefalopati hipertensi adalah

    sindrom klinik akut reversibel yang dipresipitasi oleh kenaikan tekanan darah

    tiba7tiba sehingga melampaui batas otoregulasi otak. 0# dapat terjadi pada

    normotensi yang tekanan darahnya mendadak naik menjadi 1*(?1(( mm0g.

    Sebaliknya mungkin belum terjadi pada penderita hipertensi kronik meskipun

    tekanan arteri rata7rata mencapai 3(( atau 33' mm0g

    ejala klinik berupa nyeri kepala hebat, mual, muntah, rasa ngantuk 

    dan keadaan bingung. "ila berlanjut dapat terjadi kejang umum, mioklonus dan

    koma. !arang menyebabkan gangguan saraf fokal seperti hemiparesis, afasia,

    kejang7kejang fokal atau kebutaan akibat kelainan retina atau kortikal. !ika

    tekanan darah tidak segera diturunkan penderita akan jatuh dalam koma dan

    meninggal dalam beberapa jam. Sebaliknya dengan menurunkan tekanan darah

    secepatnya secara dini prognosis umumnya baik dan tidak menimbulkan gejala

    sisa. >yeri kepala, bingung, mual, muntah akan cepat menghilang dalam

     beberapa jam. aal ginjal akan membaik dalam beberapa hari. Sedangkan

    hilangnya pupil edema akan memerlukan %aktu beberapa minggu

    #tiologi hipertensi ensefalopati yaitu disebabkan oleh hipertensi tak 

    terkontrol, eklmapsia, dan kelainan ginjal seperti glomerulonefritis. Pada

    hipertensi tak terkontrol, kecepatan peningkatan 2D menyebabkan 2D naik 

    11

  • 8/17/2019 tinpus snh

    12/22

    sehingga terjadi vasospasme pembuluh darah otak menyebabkan

    mikroinfarktion/, dilatasi pembuluh darah otak, dan peningkatan permeabilitas

     pembuluh darah otak yang menyebabkan edema. 0al tersebut menunjang

    terjadinya hipertensi ensefalopati, demikian pula pada penyakit ginjal yang dapat

    menyebabkan hipertensi yang tak terkontrol 

     b. 0ipoglikemia.

    0ipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah glukosa/

    secara abnormal rendah. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar 

    gula darah antara &(711( mg?d9. ejala terdiri atas dua fase yaitu :1

    7 ase - yaitu gejala7gejala yang timbul akibat aktivasi pusat autonom di

    hipotalamus sehingga dilepaskannya hormon epinefrin. ejalanya berupa

     palpitasi, keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar dan mual

    glukosa darah turun '( mg ;/.

    7 ase -- yaitu gejala7gejala yang terjadi akibat mulai terjadinya gangguan

    fungsi otak. ejalanya berupa pusing, pandangan kabur, ketajaman mental

    menurun, hilangnya keterampilan motorik yanag halus, penurunan kesadaran,

    kejang7kejang dan koma glukosa darah 3( mg ;/.c. 2-A transient ischemik attack(.*

      2-A merupakan serangan stroke sementara yang berlangsung beberapa

    mening atau kurang dari 3) jam, pulih kembali dalam 3) jam. $ebanyakan 2-A I

    ' menit, merupakan faktor resiko penting terjadinya stroke iskemik. $ebanyakan

    disebakan emboli. ejala yang ditunjukan sama seperti stroke iskemik. Pasien

    2-A perlu dievaluasi dengan cepat dan dira%at karena berisiko tinggi menjadi

    stroke.d. Stroke.1,)7'

    Stroke Hemoragik 

    Strok jenis ini merupakan sekitar 3(; dari semua stroke. stroke haemoragik 

    disebabkan oleh perdarahan kedalam jaringan otak disebut haemoragia

    intraserebrum atau hematom intraserebrum/ atau kedalam ruang subaraknoid,

    yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi

    otak disebut haemoragia subaraknoid/.

    Stroke akibat perdarahan intraserebrum paling sering dipicu oleh hipertensi

    dan rupture salah satu arteri otak. Serangan paling sering terjadi saat pasien

    terjaga dan aktif, sehingga kejadiannya disaksikan orang lain. $arena lokasinya

     berdekatan dengan arteri7arteri dalam, stroke menimbulkan defisist yang sangat

    12

  • 8/17/2019 tinpus snh

    13/22

    merugikan. 0emplegia merupakan tanda khas pertama keterlibatan capsula

    interna.

    Stroke akibat perdarahan subarachnoid memiliki dua kasus utama : rupture

    aneurisma vascular dan trauma kepala. 2empat aneurisma yang laBim adalah

    sirkulus %illisi

    Stroke Iskemik

    Strok jenis ini merupakan strok yang tersering didapatkan, sekirat (; dari

    semua strok . !enis strok ini pada dasarnya disebabkan oleh oklusi pembuluh

    darah otak yang kemudian menyebabkan terjadinya pasokan oksigen dan glukosa

    ke otak. Strok ini sering diakibatkan oleh trombosis akibat plak aterosklesrosis

    arteri otak ? atau yang memberi vaskularisasi pada otak atau suatu emboli dari

     pembuluh darah di luar otak yang tersangkut di arteri otak. Stroke trombotik 

    sebagian besar terjadi saat tidur, saat pasien relative mengalami dehidrasi dan

    dinamika sirkulasi menurun. 2hrombosis pembuluh otak cenderung memiliki

    a%itan bertahap, pola ini menyebabkan timbulnya istilah stroke in evolution.

    ejala hilang timbul berganti7ganti secara cepat. Pasien mungkin sudah

    mengalami beberapa kali 2-A transien iskemik attack/ sebelum akhirnya

    mengalami stroke. Stroke embolik dapat berasal dari embolus arteri distal atau

     jantung. Stroke biasanya mendadak dengan efek maksimum sejak a%itan

     pertama. "iasanya serangan terjadi saat pasien sedang beraktivitas.

    2abel. #valuasi +anifestasi $linis yang diperlukan.'

    ejala klinis Perdarahan

    -ntraSerebral P-S/

    Perdarahan

    Subarakhnoid

    PSA/

    Stroke >on

    0emoragik S>0/

    ejala defisit fokal "erat 4ingan "erat?ringan

    A%itan?onset +enit?jam 173 menit Pelan !am?hari/

     >yeri kepala 0ebat Sangat hebat 4ingan?tidak ada

    +untah pada

    a%alnya

    Sering Sering 2idak, kecuali lesi

    dibatang otak 

    0ipertensi 0ampir selalu "iasanya tidak 0ampir selalu

    $aku kuduk "iasa ada !arang +ungkin ada

    $esadaran "iasa hilang "isa hilang

    sebentar 

    Dapat hilang

    0emiparesis Seing sejak a%al A%al tidak ada Sering sejak a%al

    Deviasi mata "isa ada !arang +ungkin ada

    9umbal Punksi

    Karnah

    2ekanan#ritrosit

    Sering berdarah

    +eningkatG1(((?mm

    "erdarah

    +eningkatG1(((?mm

    !ernih

     >ormalG3'(?mm

    13

  • 8/17/2019 tinpus snh

    14/22

    52 scan +assa intrakranial densitas bertambah

    hiperdens/

    Densitas berkurang

    lesi hipodens/

    #dema pupil C 7

     

    . aktor 4isiko1. aktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:),671(

    7 @mur, hampir 3 kali lipat tiap dekade setelah umur '' tahun dan kebanyakan

    stroke terjadi pada umur di atas *' tahun.

    7 !enis kelamin,

    -nsidens stroke lebih tinggi pada laki7laki daripada %anita dengan rata7rata 3';

    7(; lebih tinggi pada laki7laki,pada perempuan pre monopause lebih rendah

    dibanding pria. Setelah monopause faktor perlindungan pada %anita ini

    menghilang, dan insidennya menjadi hampir sama dengan pria7 ras dan suku bangsa

    Pada umumnya insidens stroke lebih tinggi pada kelompok kulit hitam daripada

    kulit putih

    7 aktor turunan

    aktor keturunan juga memegang peranan penting dalam epidemiologi stroke.

    4as Afrika7 Amerika biasanya merupakan faktor risiko.

    7 4i%ayat 2-A transient ischaemic attack /.

    3. aktor 4esiko yang dapat dimodifikasi :6

    7 0ipertensi, baik sistolik maupun distolik merupakan faktor risiko dominan untuk 

    terjadinya stroke baik hemoragik maupun nonhemoragik 7 Diabetes melitus, hiperlipidemia7 $eadaan hiperviskositas berbagai kelainan jantung, antara lain gangguan irama

    fibrilasi atrial/, infark miokard akut atau kronis, yang mengakibatkan hipoperfusi

    dekompensasi jantung/, infeksi yang disertai vegetasi endokarditis bakterialis/,

    tumor atrium7 0ipovolemia dan syok terutama pada populasi usia lanjut, dimana refleks

    sirkulasi sudah tidak baik lagi.7 +erokok termaksud perokok pasif/, diet tidak sehat: lemak, garam berlebihan,

    asam urat, kolesterol, kurang buah.7 $urang olahraga, kelebihan berat badan.7 obat7obatan: narkoba kokain/, anti koagulansia, anti platelet,

    amfetamin, pil kontrasepsi.

    0. Penatalaksanaan +edikamentosa dan >onmedikamentosa.

    Perlu diperhatikan langkah7langkah dalam diagnosis dan pengobatan stroke

    dikenal dengan D dan A"5 yaitu:

    7 D :'1. Detection: kenali gejala stroke dengan cepat.

    14

  • 8/17/2019 tinpus snh

    15/22

    3. Dispatch: cepat dalam mengaktifkan fasilitas emergensi dengan menelepon

    ambulans panggilan darurat/.

    . Delivery: antar pasien dengan cepat dan tepat.

    ). Door: langsung diba%a ke stroke center.

    '. Data: cepat dievaluasi oleh bagian di stroke center.

    *. Decision: pengambilan keputusan yang cepat dan tepat oleh ahli neurologis.

    &. Drug: pemberian obat stroke fibrinolitic therapy/.

    . Disposition: cepat dipindahkan ke ruangan yang lebih intensif 

    7 A"5 :)7'

    1. A : Air%ay, artinya mengusahakan agar jalan napas bebas dari segala

    hambatan, baik akibat hambatan yang terjadi akibat benda asing maupun

    sebagai akibat benda asing maupun sebagai akibat stroknya sendiri3. " : "reathing atau fungsi bernapas yang mungkin terjadi akibat gangguan

    dipusat napas akibat stroke/ atau oleh karena komplikasi infeksi di saluran

    napas.. 5 : 5ardiovascular function, yaitu fungsi jantung dan pembuluh darah.

    Seringkali terdapat gangguan irama, adanya trombus, atau gangguan tekanan

    darah yang harus ditangani secara cepat.

    Pengobatan yang cepat dan tepat diharapkan dapat menekan mortalitas dan mengurangi

    kecacatan. 2ime is "rain/. 2ujuan utama pengobatan adalah untuk memperbaiki aliran darah

    ke otak secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong kaskade iskemik.

    Pengelolaan pasien stroke akut pada dasarnya dapat di bagi dalam :'

    1. Pengelolaan umum, pedoman ' "

    - "reathing

    - "lood

    - "rain

    - "ladder 

    -"o%el

    3. Pengelolaan berdasarkan penyebabnya

    • Stroke iskemik 

    • +emperbaiki aliran darah ke otak reperfusi/

    • Prevensi terjadinya trombosis antikoagualsi/

    • Proteksi neuronal?sitoproteksi

    . Pencegahan serangan ulang

    ). 4ehabilitasi

    15

  • 8/17/2019 tinpus snh

    16/22

    1. Pengelolaan umum, pedoman ' "

    1.a "reathing : !alan nafas harus terbuka lega, hisap lendir dan slem agar oksigenasi baik 

    dan tidak terjadi aspirasi. Pemberian oksigen dianjurkan pada keadaan dengan saturasi

    oksigen I 6';. "erikan bantuan ventilasi pada pasien dengan penurunan kesadaran atau

    disfungsi bulbar dengan gangguan jalan nafas. Pasien stroke iskemik akut yang

    nonhipoksia tidak memerlukan terapi oksigen. -ntubasi endotracheal tube L#22/ atau

    laryngeal mask airway 9+A/ diperlukan pada pasien dengan hipoksia p3 I *( mm0g

    atau p53 G '(mm0g/, atau syok atau pada pasien dengan risiko aspirasi. Pipa

    endotrakeal diusahakan tidak terpasang lebih dari 3 minggu. !ika lebih dari 3 minggu,

    disarankan dilakukan trakeostomi. Pemantauan secara terus menerus terhadap status

    neurologi, nadi, tekanan darah, suhu tubuh dan saturasi oksigen dianjurkan dalam &3 jam,

    terutama pada pasien dengan deficit neurologis yang nyata.

    1.b "lood : $eseimbangan cairan dan elektrolit perlu dia%asi. "erikan cairan

    isotonis seperti (,6; salin. Pada umumnya kebutuhan cairan ( ml?kg""?hari parenteral

    maupun enteral/.

    2ekanan darah pada tahap a%al tidak boleh segera diturunkan, karena dapat memperburuk 

    keadaan. Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan sekitar 1'; sistolik 

    maupun diastolik/ dalam 3) jam setelah a%itan apabila tekanan darah sistolik 2DS/ G

    33(mm0g atau diastolik G 13( mm0g.

    bat7obat yang dapat dipergunakan >icardipin ' mg?jam -8, 3,' mg?jam tiap 1'

    menit, sampai 1' mg?jam/, DiltiaBem ' mg?jam -8, 3,' mg?jam tiap 1' menit, sampai 1'

    mg?jam/, labetalol 1( J( mg -8 bolus tiap 1( menit sampai (( mg?hari.

    $adar gula darah D/ yang terlalu tinggi terbukti memperburuk outcome pasien

    stroke. Sasaran kadar glukosa darah (71( mg?d9. Pemberian insulin reguler dengan

    skala luncur dengan dosis D G 1'( J 3(( mg?d9 3 unit, tiap kenaikan '( mg?d9

    dinaikkan dosis 3 unit insulin sampai dengan kadar D G '1 mg?d9 dosis insulin 1(

    unit.

    1.c "rain : +onitor tekanan intrakranial 2-$/ harus dipasang pada pasien dengan 5S

    I6 dan penderita yang mengalami penurunan kesadaran karena kenaikan 2-$. Sasaran

    terapi adalah 2-$ I 3( mm0g. Penatalaksanaan penderita dengan peningkatan 2-$:

    tinggikan posisi kepala 3(7( dan osmoterapi atas indikasi: +anitol (,3'7(,'(ᵒ

    16

  • 8/17/2019 tinpus snh

    17/22

    gram?kg"", selama G3( menit diulangi setiap )7* jam dengan target M1( msm?9.

    $alau perlu berikan furosemide dengan dosis inisial 1 mg?kg"" i.v.

    Peningkatan suhu tubuh harus dihindari karena memperbanyak pelepasan

    neurotransmiter eksitatorik, radikal bebas, kerusakan """ dan merusak pemulihan

    metabolisme enersi serta memperbesar inhibisi terhadap protein kinase. "erikan

    asetaminofen *'( mg bila suhu G ,' 5.ᵒ

    "ila terjadi kejang beri antikonvulsan diaBepam bolus lambat i.v '73( mg dan diikuti

    fenitoin loading doose 1'73( mm?kg bolus dengan kecepatan maksimum '( mg?menit.

    1.d "ladder : 0indari infeksi saluran kemih bila terjadi retensio urine sebaiknya dipasang

    kateter intermitten. "ila terjadi inkontinensia urine, pada laki laki pasang kondom

    kateter, pada %anita pasang kateter.

    1.e "o%el : $ebutuhan cairan dan kalori perlu diperhatikan, hindari obstipasi. >utrisi

    enteral paling lambat harus sudah diberikan dalam ) jam. Pada keadaan akut, kebutuhan

    kalori 3'7( kkal?kg?hari. Pasang >2 bila didapatkan kesulitan menelan makanan atau

    kesadaran menurun.

    3. Pengelolaan berdasarkan penyebabnya

    3.a. Stroke iskemik 

    - +emperbaiki aliran darah ke otak reperfusi/

    2rombolisis dengan rtPA recombinant tissue plasminogen activator/ secara

    umum memberikan keuntungan reperfusi dari lisisnya thrombus dan perbaikan sel

    serebral secara bermakna. Pemberian fibrinolitik dilakukan sesegera mungkin

    setelah diagnosis stroke iskemik akut ditegakkan a%itan jam pada pemberian

    intravena/ dengan dosis (,6 mg?kg"" maksimal 6( mg 1(; diberikan bolus F

    sisanya infus kontinyu dalam *( menit/.- Prevensi terjadinya trombosis antikoagualasi/

    @ntuk menghindari terjadinya trombus lebih lanjut terdapat dua kelas

     pengobatan yang tersedia yaitu anti koagulan dan anti agregasi trombosit.

    Secara umum, pemberian antikoagulan setelah stroke iskemik akut tidak 

     bermanfaat. >amun beberapa ahli masih merekomendasikan heparin dosis penuh

     pada penderita stroke iskemik akut dengan risiko tinggi terjadi reembolisasi,

    diseksi arteri atau stenosis berat arteri katoris sebelum pembedahan. bat yang

    dapat diberikan adalah heparin dengan dosis a%al 1.((( u?jam cek AP22 * jam

    kemudian sampai dicapai 1,' J 3,' kali kontrol hari ke diganti anti koagulan

    17

  • 8/17/2019 tinpus snh

    18/22

    oral, 0eparin berat molekul rendah 9K+0/ dosis 3 H (,) cc subkutan monitor 

    trombosit hari ke 1 F jika jumlah I 1((.((( tidak diberikan/, Karfarin dengan

    dosis hari - < mg, hari -- < * mg, hari --- penyesuaian dosis dengan melihat ->4 

     pasien.

    Pemberian Aspirin dengan dosis a%al 3' mg dalam 3)7) jam setelah a%itan

    stroke dianjurkan untuk setiap stroke iskemik akut. >amun jika direncanakan

     pemberian trombolitik, aspirin jangan diberikan. Pemberian klopidogrel saja, atau

    kombinasi dengan aspirin pada stroke iskemik akut tidak dianjurkan, kecuali pada

     pasien dengan indikasi spesifik seperti angina pectoris tidak stabil, non N7%ave

    +-, atau recent stenting.

    -Proteksi neuronal?sitoproteksi

    Pemakaian obat neuroprotektan belum menunjukkan hasil yang efektif, namun

    citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut. Penggunaan

    citicolin pada stroke iskemik akut dengan dosis 3 H 1(((mg intravena hari dan

    dilanjutkan dengan 3 H 1((( mg per oral selama minggu

    "agan 1. Penatalaksanaan $ega%atdaruratan stroke.

    18

  • 8/17/2019 tinpus snh

    19/22

    a. Penatalaksanaan >on+edika+entosa.),'

    7 >utrisi pasien diperhatikan : pengkajian gangguan menelan dan tata cara

     pemberian nutrisi bila terdapat gangguan menelan. Seringkali pemberian

    makanan peroral aktif atau dengan sonde diberikan pada pasien yang berbaring

    7 0idrasi intravena : $oreksi dengan >a5l (.6; jika hipovolemik 

    7 0iperglikemi : koreksi dengan insulin skala luncur. "ila stabil, beri insulin

    reguler subkutan

    7 >eurorehabilitasi : Secepatnya setelah pasien mele%ati masa kritis, stimulasi dini

    dan fisioterapi gerak anggota badan aktif dan pasif, terapi %icara untuk pasien

    dengan gangguan bicara, terapi ocupasi dilakukan untuk memperbaiki fungsi

    kehidupan sehari7hari dalam beraktivitas/.

    7 4ehabilitas +ental : Sebagian besar penderita stroke mengalami masalah

    emosional yang dapat mempengaruhi mental mereka, misalnya reaksi sedih,

    mudah tersinggung, tidak bahagia, murung dan depresi. leh karena dapat

    dirujuk untuk di tangani oleh dokter spesialis ji%a.

    7 Pera%atan kandung kemih : kateter menetap hanya pada keadaan khusus

    keasadaran menurun/

    -. $omplikasi

    #om5likasi akut 6)

    7$enaikan tekanan darah, keadaan ini biasanya merupakan mekanisme kompensasi

    sebagai upaya mengejar kekurangan pasokan darah di tempat lesi. leh karena itu

    kecuali bila menunjukkan nilai yang sangat tinggi sistolik G 33(? diastolik G 1(/

    tekanan darah tidak perlu diturunkan, karena akan turun sendiri setelah ) jam.

    7$adar gula darah, Pasien strok sering kali merupakan pasien D+ sehingga kadar gula

    darah pasca strok tinggi.

    7angguan !antung sering menyebabkan kematian7-nfeksi kandung kemih, infeksi dan sepsis merupakan komplikasi strok yang serius

    19

  • 8/17/2019 tinpus snh

    20/22

    #om5likasi kronis6),1(

    7 Akibat tirah baring lama di tempat tidur bisa menjadi pneumonia, dekubitus,

    inkontinensia serta berbagai akibat imobilisasi lainnya.

    7angguan sosial7ekonomi

    7angguan psikologis

    7Pasien memiliki resiko penurun kognitif dan dimensia yang semakin meningkat.!. Pencegahan

    Pencegahan stroke memerlukan manajemen agresif terhadap faktor resiko dan

     pendidikan pasien.7'

    Primer

    1. +engendalikan faktor risiko mencakup :

    7 0ipertensi, diet, dislipidemia, penggunaan alkohol berat, inaktivitas fisik, obesitas

    dan diabetes. +enghindari: merokok, stress, meminum alkohol, kegemukan,

    konsumsi garam berlebihan, obat7obatan golongan amfetamin, kokain, dan

    sejenisnya.

    7 2ekanan darah harus M 1)6?6( mm0g dan M 1(?( mm0g untuk mereka dengan

    diabetes atau penyakit ginjal nondiabetik dengan proteinuria. Agens penurun lipid

    dapat menurunkan risiko stroke.

    7 Pada pasien diabetes tujuannya untuk mengontrol glukosa darah optimal, pada

    kira7kira 1(( mg?dl.

    3. Diet

    Anjurkan pasien dengan diet yang tidak sehat dan dislipidemia untuk 

    mengubah lemak jenuh dan lemak trans tak jenuh yang ditemukan dalam produk 

    unggas, daging, dan margarin padat, dengan lemak ganda tak jenuh dan tunggal

     jenuh unhydrogenated yang ditemukan dalam kacang kedelai, margarin cair, dan

    minyak ikan. Atau menganjurkan peningakatan asupan buah, sayuran, dan serat.

    2idak mengkonsumsi alkohol

    . lahraga teratur 

    Anjurkan pasien untuk mempertahankan latihan fisik regular dan menimbang

     berat badan

    Sekunder+engendalikan faktor resiko, medikamentosa dan tindakan invasif bila perlu

     pada pasien yang telah terlanjur menderita stroke.$. Prognosis.'

    Prognosis stroke tergantung jenis stroke dan sindrom klinis stroke.

    $emungkinan hidup setelah menderita stroke bergantung pada lokasi, ukuran, lesi, serta

    usia pasien, dan penyakit yang menyertai sebelum stroke.Penderita yang selamat

    memiliki resiko tinggi stroke kedua kali. Stroke hemoragik memiliki prognosis yang

     buruk, pada ( hari pertama risiko meninggal '(;, sedangkan stroke iskemik hanya

    1(;.

    20

  • 8/17/2019 tinpus snh

    21/22

    9. $esimpulan

    Stroke adalah penyakit serebrovaskular mengacu pada setiap gangguan neurologic

    mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui system

    suplai arteri otak. Stroke dibagi menjadi dua, yaitu stroke iskemik dan hemoragik. Stroke

    iskemik bisa trombotik atau embolik. Stroke hemoragik dapat intraserebral atau

    subarachnoid. Pasien pada kasus di atas menderita stroke iskemik dengan sebab

    utamanya adalah arteriosklerosis.

    leh karena itu pentingnya dalam melakukan anamesis, pemeriksaan fisik dan

     pemeriksaan penunjang dengan tepat sehingga dapat menentukan jenis dan dimana lokasi

    dari stroke tersebut. Pemeriksaan penunjang yang sangat dianjurkan adalah 527scan dan

    atau +4- karena karena cepat dan efisien. Penatalaksanaan yang cepat pada pasien

    stroke akan sangat menentukan kesembuhan pasien dengan serangan stroke.

    Daftar Pustaka

    1. Price dan Kilson. Patofisiologi: konsep klinis proses7proses penyakit. #disi $e7 *.

    !akarta: #5. 3((*. 0al 6*)7&3

    3. leadle !. At a glance anamnesis dan pemeriksaan fisik. !akarta: Penerbit #rlangga=

    3* Aug 3(('. 0al 1(173.

    . "ickley 9S, "ates. "uku ajar pemeriksaan fisik dan kesehatan. #disi ke7. !akarta:

    #5= 3((6. 0al 7*, '(71, *

    ). Sudoyo KA. Setiyohadi ", Al%i -,dkk. "uku ajar ilmu penyakit dalam.!ilid $e7-.

    !akarta: -nterna Publishing= 3((6. 0al (, 637&.

    21

  • 8/17/2019 tinpus snh

    22/22

    '. P#4DSS-. uideline stroke. !akarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf 

    -ndonesia, 3(11.hal.)37'1, &67.

    *. De%anto !, dkk. Panduan diagnosis dan tatalaksana penyakit saraf. !akarta : #5.

    3((6. 0al 3)73

    &. American 0eart Association. Part 11: adult stroke : 3(1( American heart association

    guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiovascular care.

    Diunduh dari http:??circ.ahajournals.org? 1' +ei 3(1*.

    . $aplan >+. $aplanOs clinical hypertension. th  edition. Philadelphia: 9ippincott

    Killiams F Kilkins, 3((3. Page: 1&71*

    6. +chee 2. 5erebrovascular disease and neurological manifestations of heart disease,

    in 0urst K. 2he 0eart arteries and veins. 'th ed. >e% ork: +cra% 0ill= 3((1. Page

    :1)*76&.

    1(. reenbergOs. 2eks atlas kedokteran kedaruratan. !akarta : #rlangga. 3((&. 0al )&7

    22

    http://circ.ahajournals.org/http://circ.ahajournals.org/