TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO The Observation of The Effort to Maximaze clean water’s services for Public in District of Kartasura, Sukoharjo Regency SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh: RADI IMAN DAMALIK NIM. I 0105110 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
73
Embed
TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN PELAYANAN AIR BERSIH ... filejumlah konsumen aktif PDAM dibandingkan dengan kapasitas produksi air PDAM Kabupatan Sukoharjo sehingga perlu dilakukan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN
PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA MASYARAKAT
DI KECAMATAN KARTASURA
KABUPATEN SUKOHARJO
The Observation of The Effort to Maximaze clean water’s services for Public
in District of Kartasura, Sukoharjo Regency
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh:
RADI IMAN DAMALIK
NIM. I 0105110
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
LEMBAR PERSETUJUAN
TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA MASYARAKAT
DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
The Observation of The Effort to Maximaze clean water’s services for Public
in District of Kartasura, Sukoharjo Regency
Disusun oleh:
RADI IMAN DAMALIK
NIM. I 0105110
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Pendadaran
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Persetujuan dosen Pembimbing
Dosen Pembimbing I
Ir. Koosdaryani, MT NIP. 19541127 198601 2 001
Dosen Pembimbing II
Ir. Siti Qomariyah, MSc NIP. 195806151985012001
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA MASYARAKAT
DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
The Observation of The Effort to Maximaze clean water’s services for Public
in District of Kartasura, Sukoharjo Regency
Disusun oleh:
RADI IMAN DAMALIK
NIM. I 0105110
Telah dipertahankan dihadapan Tim Pengujin Pendadaran Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret pada hari Selasa, 2 Februari 2010 :
Disahkan, Ketua Jurusan Teknik Sipil Ir. Bambang Santosa, MT. NIP. 19590823 198601 1 001
ABSTRAK
Radi Iman Damalik, 2009, Tinjauan Terhadap Usaha Memaksimalkan Pelayanan Air Bersih Kepada masyarakat Di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi ini dilatar belakangi atas beberapa hal. Hal tersebut yaitu masih sedikitnya jumlah konsumen aktif PDAM dibandingkan dengan kapasitas produksi air PDAM Kabupatan Sukoharjo sehingga perlu dilakukan peningkatan cakupan pelayanan air bersih kepada konsumen. Strategi peningkatan cakupan pelayanan PDAM Kartasura tahun 2009-2012 yaitu pembangunan dan pengembangan sistem penyediaan air bersih di Baki. Tujuan skripsi dibuat untuk mengetahui kapasitas produksi air bersih yang dimiliki PDAM, mengetahui pemborosan sistem kapasitas produksi PDAM, mengetahui cakupan pelayanan air bersih yang dicapai oleh PDAM, mengetahui tingkat kencenderungan (trend) antara volume produksi dengan volume air yang terlayani, mengetahui tingkat kemauan masyarakat untuk berlangganan air PDAM. Metodologi yang digunakan adalah metode analisis SWOT perusahaan. Metode ini dipergunakan untuk mencari permasalahan dan penyelesaian masalah pelayanan yang terjadi di PDAM Kartasura. Dari hasil pengolahan data-data internal dan eksternal PDAM Kartasura menunjukkan keadaan cakupan pelayanan PDAM Kartasura mencapai 12,88% di bulan April 2009. Pada bulan April 2009 kehilangan air yang tidak dipertanggungjawabkan sebesar 18,15%. Dari analisis SWOT menunjukkan keberadaan strategi PDAM mengalami penciutan, artinya perusahaan dapat melakukan efisiensi di semua lini serta berusaha mendapatkan dana tambahan dari investor. Strategi PDAM Kartasura meningkatkan cakupan pelayanan dengan membangun dan mengembangkan sistem penyediaan air di Baki merupakan tindakan realitis dan bijak. Kesimpulan skripsi ini yaitu usaha memaksimalkan pelayanan menerapkan 4 tindakan. Tindakan tersebut adalah sosialisasi keunggulan dan promosi manfaat air bersih PDAM Kartasura, meningkatkan efisiensi kapasitas produksi, memelihara kualitas serta mutu pelayanan,dan meningkatkan efisiensi distribusi. Kata Kunci : Cakupan Pelayanan PDAM Kartasura, Metode SWOT Strategi
PDAM, Minat Masyarakat Kartasura Berlangganan Air Bersih.
ABSTRACT Radi Iman Damalik, 2009, The Observation of The Effort to Maximaze clean water’s services for Public in District of Kartasura, Sukoharjo Regency. This minithesis has a lot of background. There are the small number of active customers compared to PDAM water production capacity of Sukoharjo Regency taps so necessary to improve the coverage of clean water services to consumers. Strategies increase Kartasura PDAM service coverage in 2009-2012 is the establishment and development of clean water supply systems in Baki. Theses goals are made to determine water production capacity owned by PDAM, knowing the system of waste production capacity taps, find clean water service coverage is achieved by PDAM Kartasura, knowing trend between the production volume with the volume of water is served, knowing the level of public willingness to subscribe to PDAM water. The methodology used is the method of SWOT analysis company. This method is used to find the problem and solving problems that occur in service PDAM Kartasura From the results of data processing internal and external taps showed Kartasura state Kartasura PDAM service coverage reached 12.88% in April 2009. In April 2009 a loss of water not accounted for 18.15%. From the SWOT analysis showed the presence of taps experienced downsizing strategy, which means that companies can make efficiency in all lines and trying to get additional funds from investors. Water Strategy Kartasura improve service coverage by building and developing water supply systems in Baki is realistic and wise action The conclusion of this minithesis is to maximize efforts to apply the service 4 action. These measures are the benefits of socialization and the promotion of the benefits of clean water taps Kartasura, improve efficiency of production capacity, maintain quality and services quality, and improve distribution efficiency. Keyword : PDAM of Kartasura’s Service Coverage, Metode SWOT strategy PDAM, Interest of public in Kartasura to used clean water of PDAM Kartasura.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Air merupakan kebutuhan yang mutlak harus terpenuhi dalam kehidupan manusia.
Manusia membutuhkan air bersih untuk memasak, mencuci, dan mandi.
Kebutuhan air bersih kenyataannya tidak dapat disubstitusikan dengan benda lain.
Standar air bersih adalah air untuk keperluan sehari-hari yang mutunya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila dimasak. Air bersih merupakan air
yang sudah siap dikonsumsi oleh masyarakat luas dan tidak mempunyai dampak
negatif bagi kesehatan masyarakat. Sumber air bersih pada dasarnya diperoleh
dari air permukaan (sungai, danau, mata air) dan air tanah (sumur dangkal, sumur
dalam).
Penyediaan air bersih mutlak diperlukan terutama untuk keperluan air minum.
Penyediaan air bersih yang dilakukan oleh PDAM Kabupaten Sukoharjo
Kecamatan Kartasura masih belum maksimal. Hal ini dikarenakan masih
sedikitnya jumlah konsumen aktif PDAM dibandingkan dengan kapasitas
produksi air PDAM Kabupatan Sukoharjo sehingga perlu dilakukan peningkatan
cakupan pelayanan air bersih kepada konsumen. Strategi peningkatan cakupan
pelayanan PDAM Kartasura tahun 2009-2012 yaitu pembangunan dan
pengembangan sistem penyediaan air bersih di Baki.
Bertitik tolak dari hal tersebut di atas mendorong penulis untuk mengadakan
tinjauan terhadap usaha memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat
di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Pelayanan air bersih PDAM
Sukoharjo yaitu upaya mendistribusikan air bersih kepada pelanggan aktif PDAM
dan melayani pelanggan aktif PDAM agar puas akan hasil dan proses pelayanan
PDAM Sukoharjo. Berawal dari hal itu maka tugas akhir ini mengambil judul :
“Tinjauan terhadap usaha memaksimalkan pelayanan air bersih kepada
masyarakat di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Berapa kapasitas produksi air bersih PDAM yang terpasang dan kapasitas
produksi air bersih PDAM yang terealisasikan ?
2. Berapa pemborosan sistem kapasitas produksi?
3. Berapa cakupan pelayanan yang dicapai oleh PDAM?
4. Bagaimana tingkat kencenderungan (trend) antara volume produksi dengan
volume air ke pelanggan (realisasi produksi dikurangi kebocoran)?
5. Bagaimana tingkat kemauan masyarakat untuk berlangganan air bersih PDAM
Kartasura ?
6. Usaha yang akan dilakukan PDAM Kartasura untuk memaksimalkan pelayanan
air bersih di Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo ?
1.3. Batasan Masalah
Agar diperoleh hasil sesuai tujuan penelitian, tinjauan dibatasi pada :
1. Lokasi studi yang diambil adalah wilayah cakupan pelayanan PDAM
Kartasura.
2. Jangka waktu studi adalah mulai bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009.
3. Keuangan PDAM Kartasura tidak ditinjau.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kapasitas produksi air bersih yang dimiliki PDAM.
2. Mengetahui pemborosan sistem kapasitas produksi PDAM.
3. Mengetahui cakupan pelayanan air bersih yang dicapai oleh PDAM.
4. Mengetahui tingkat kencenderungan (trend) antara volume produksi dengan
volume air yang digunakan pelanggan (realisasi produksi dikurangi dengan
kebocoran).
5. Mengetahui tingkat kemauan masyarakat untuk berlangganan air PDAM.
6. Mengetahui usaha yang dapat dilakukan PDAM Kartasura untuk
memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat di Kecamatan
Kartasura Kabupaten Sukoharjo.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini bagi PDAM Kartasura dan masyarakat adalah
memberikan pengetahuan berupa besar kapasitas produksi air bersih yang dimiliki
PDAM, nilai pemborosan sistem kapasitas produksi, nilai cakupan pelayanan,
tingkat kencenderungan (trend) antara volume produksi dengan volume air ke
pelanggan (realisasi produksi dikurang kebocoran), tingkat kemauan masyarakat
untuk berlangganan air,dan usaha yang dapat dilakukan PDAM Kartasura untuk
memaksimalkan pelayanan air bersih kepada masyarakat di Kecamatan Kartasura
Kabupaten Sukoharjo.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Air murni adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna dan bau, yang terdiri
dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimiawi H2O. Karena air merupakan
suatu larutan yang hampir-hampir bersifat universal, maka zat-zat yang paling
alamiah maupun buatan manusia hingga tingkat tertentu terlarut di dalamnya.
Dengan demikian air tersebut mengandung zat-zat terlarut dan juga akibat daur
hidrologi air juga mengandung berbagai zat lainnya termasuk gas.
Ciri-ciri fisik yang utama dari air adalah bahan padat keseluruhan yang terapung
dan yang terlarut, kekeruhan, warna, rasa, bau, dan suhu. Bahan padat keseluruhan
keseluruhan ditetapkan dengan menguapkan suatu contoh air dan menimbang
sisanya yang telah kering. Kekeruhan mengurangi kejernihan air dan diakibatkan
oleh pencemar-pencemar yang terbagi halus. Kekeruhan biasanya disebabkan oleh
lempung, lanau, partikel-partikel tanah dan pencemar koloid lainnya. (Djoko
Sasongko, 1996)
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit. Melalui penyediaan air bersih dan sebagai pemenuhan
kebutuhan sehari-hari, masyarakat melakukan suatu usaha dengan swadaya dana
masyarakat sendiri yaitu dengan membuat sumur artesis atau sumur dalam.
Kemampuan penyediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari bagi manusia
adalah hal yang sangat penting. Air, tanah dan manusia adalah hal yang tidak
dapat dipisahkan (Rismunandar, 2001).
Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air di Indonesia meliputi
kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat
dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun. Kegiatan
industri, domestik dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air,
antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan
gangguan, kerusakan dan berbahaya bagi semua makhluk hidup yang tergantung
pada sumber daya air (Hefni Effendi, 2003)
Berdasarkan observasi dan wawancara pada masyarakat pemakai air sumur di
daerah Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, air tersebut mengalami
perubahan kualitas, baik perubahan fisik maupun perubahan biologis. Persepsi
masyarakat tentang air sumur, bila dipakai dapat merugikan dan berbahaya
khususnya bagi kesehatan. Air sumur tersebut jika digunakan, maka berdampak
negatif dan merugikan khususnya kesehatan pemakai, pada masyarakat di daerah
Kecamatan Kartasura. Selain itu air sumur tersebut berbau dan berwarna coklat,
air sumur hanya digunakan untuk keperluan mandi dan berdampak kecil yaitu
kepekatan pada kulit badan setelah kering. Apabila digunakan untuk mencuci
pakaian dan apabila pakaian itu berwarna putih, maka setelah dicuci dan setelah
kering akan mengalami perubahan warna yaitu akan berwarna kecoklat-coklatan.
Melihat masalah tersebut, maka masyarakat mempunyai persepsi bahwa kualitas
air sumur tersebut mengalami perubahan atau tercemar dan tercemarnya air
tersebut belum diketahui penyebabnya, sehingga masyarakat masih banyak yang
menggunakan air sumur tersebut untuk kebutuhan sehari-hari dan belum beralih
dengan menggunakan air PDAM.
2.2. Dasar Teori
2.2.1 Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi
lansung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan
melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
seseorang Kep. MenPan No. 81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah
segala bentuk pelayanan yang diberikan oleh pemerintah pusat/daerah,
BUMN/BUMD, dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Kata berkualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi mulai dari
yang konvensional hingga yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas
biasanya menggambarkan karakteristik suatu produk seperti : kinerja
(performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (easy for use),
estetika (esthetics), dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian kualitas, baik yang konvensional maupun yang lebih
strategis oleh Gaspersz (1997) dinyatakan bahwa pada dasarnya kualitas mengacu
kepada pengertian pokok yaitu kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan
produk, baik keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan
dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk. Kualitas terdiri
dari segala sesuatu yang bebas dari kekuarangan atau kerusakan.
Parasuraman et,al(1985) menyatakan ada dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitas jasa, yaitu expective service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived
service (pelayanan yang diterima). Karena kualitas pelayanan berpusat pada upaya
pemenuhan dari keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk
mengimbangi harapan pelanggan, untuk itu maka, Zeitaml (1996:177)
mendefinisikan bahwa pelayanan adalah penyampaian secara excellent atau
superior dibandingkan dengan harapan konsumen.
Dalam perkembangan selanjutnya, Parasuraman dkk (dalam Zeithamil dan Bitner,
1996:118) mengatakan bahwa konsumen dalam melakukan penilaian terhadap
kualitas jasa ada lima dimensi yang perlu diperhatikan:
(1) Tangible, yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan saranan
komunikasi
(2) Emphaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.
(3) Responsiveness, yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan
dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
(4) Reliability, yaitu kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan
segera, akurat, kehandalan dan memuaskan.
(5) Assurance, yaitu mencangkup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat
yang dipercaya yang dimilliki oleh para staf (bebas dari bahaya, resiko dan
keragu-raguan).
Tjiptono (1991:61) menyimpulkan bahwa citra kualitas layan yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang/persepsi penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut
pandang/persepsi konsumen. Hal ini disebabkan karena konsumenlah yang
mengkonsumsi serta yang menikmati jasa layanan, sehingga merekalah yang
seharusnya menentukan kualitas jasa. Persepsi konsumen terhadap kualitas jasa
merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan.
Bagi pelanggan kualitas pelayanan adalah menyesuaikan diri dengan spesifikasi
yang dituntut pelanggan. Pelanggan memutuskan bagaimana kualitas yang
dimaksud dan apa yang dianggap penting. Pelanggan mempertimbangkan suatu
kualitas pelayanan. Untuk itu, kualitas dapat dideteksi pada persoalan bentuk,
sehingga dapat ditemukan:
1. Kualitas pelayanan merupakan bentuk dari sebuah janji.
2. Kualitas adalah tercapainya sebuah harapan dan kenyataan sesuai komitmen
yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Kualitas dan integritas merupakan sesuatu yang tak terpisahkan.
Ketika pelanggan mempunyai suatu urusan/keperluan pada sebuah organisasi,
baik organisasi pemerintahan maupun swasta, ia akan merasa senang atau tidak
senang saat dilayani oleh petugas. Jika pelanggan merasa senang dilayani oleh
petugas tersebut, maka pelayanan petugas sangat memuaskan atau pelayanan
petugas berkualitas. Sebaiknya, ketika pelanggan merasa dirugikan aparat
akibatnya pelayanan berbelit-belit, tidak terbuka/transparan tentang apa yang
diinginkan oleh aparat itu, maka dapat dikatakan pelayanannya tidak berkualitas.
Suatu pertanyaan yang perlu mendapatkan jawaban ialah mengapa pelanggan
tidak mendapatkan pelayanan seperti yang diharapkan? Apakah semua
persyaratan yang diperlukan telah dilengkapi? Jika semua peryaratan telah
dilengkapi tetapi pelanggan tidak mendapatkan pelayanan yang memuaskan, maka
dapat disimpulkan bahwa mungkin terdapat sesuatu yang belum terbaca/atau
belum dapat dalam suatu memorandum of understanding antara pelayan di suatu
pihak dan pelanggan yang sedang dalam proses pelayanan di lain pihak. Untuk
mendapatkan jawaban kepastian kualitas pelayanan, diperlukan kesepahaman
tentang aturan pelayanan yang diberikan, baik dari sisi aparatur pelayanan
maupun pelanggan.
Gasperdz (1997) menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu yang mampu
memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).
Sedangkan, kualitas seperti dijelaskan dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan
sebagai tingkah baik buruknya suatu atau pribadi yang baik dalam bentuk tingkah
laku seseorang yang baik yang dapat dijadikan teladan dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara.
Kualitas juga dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan persyaratan, kesuaian
dengan pihak pemakai atau bebas dari kerusakan/cacat. Untuk itu kualitas
pelayanan adalah kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan prinsip: lebih mudah, lebih baik, cepat, tepat, akurat, ramah, sesuai dengan
harapan pelanggan.
Kualitas pelayanan juga dapat diartikan sebagai kegiatan pelayanan yang
diberikan kepada seseorang atau orang lain, organisasi pemerintah/swasta (sosial,
politik, LSM, dll) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kualitas pelayanan sektor publik adalah pelayanan yang memuaskan masyarakat
sesuai dengan standar pelayanan dan azas-azas pelayanan publik/pelanggan.
Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sesuai
dengan standar pelayanan yang telah dibakukan sebagai pedoman dalam
pemberian layanan. Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan
sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik.
W. Edwards Deming seperti dikutip Gasperzs (1997), berpendapat bahwa untuk
membangun sistem kualitas modern diperlukan transportasi manajemen menuju
kondisi perbaikan secara terus menerus (continuous improvement). Transformasi
manajemen ini kemudian diringkas ke dalam 14 butir:
- Ciptakan tujuan yang mantap ke arah perbaikan barang maupun produk dan jasa
dengan tujuan agar menjadi lebih kompetitif dan tetap dalam bisnis serta
memberikan lapangan kerja.
- Adopsikan cara berfikir (filosofi) yang baru. Kita berada dalam era ekonomi
yang baru. Karena itu diperlukan transformasi manajemen untuk menghadapi
tantangan dalam memenuhi tanggung jawab serta melakukan kepemimpinan
untuk perubahan.
- Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal untuk memperoleh kualitas.
Hilangkan kebutuhan untuk inspeksi massal dengan cara membangun kualitas
ke dalam produk itu sejak awal.
- Akhiri praktek bisnis dengan hanya bergantung pada harga. Sebaliknya
minimumkanlah biaya total. Bergeraklah menuju pemasokan (supplier) tunggal
setiap barang (item) dengan membina hubungan jangka panjang yang
berdasarkan kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust).
- Tingkatan perbaikan secara terus-menerus pada sistem produksi dan pelayanan
serta tingkatan kualitas dan produktivitas dan dengan demikian serta terus-
menerus akan mengurangi biaya.
- Lembagakan pelatihan kerja.
- Lembagakan kepemimpinan. Tujuan kepemimpinan seharusnya membantu
pekerja, mesin, dan instrumentasi ke arah hasil kerja yang lebih baik.
- Hilangkan ketakutan sehingga setiap orang dapat bekerja secara efektif untuk
perusahaan.
- Hilangkan hambatan-hambatan di antara departemen. Orang-orang yang berada
dalam bagian riset, desain, penjualan dan produksi harus bekerja sama sebagai
suatu tim untuk mengantisipasi masalah-masalah dalam produksi dan
penggunaan barang dan jasa itu.
- Hilangkan slogan-slogan, desakan-desakan, dan target-target kepada pekerjaan
untuk mencapai sesuatu, sehingga tercapai kerusakan nol (zero defect) dan
tingkat produktivitas baru yang lebih tinggi.
- Hilangkan kuota produksi kerja di lantai pabrik. Substitusikan dengan
kepemimpinan. Selain itu, hilangkan manajemen serba sasaran (manajement by
objective). Hilangkan manajemen berdasarkan angka produksi. Substitusikan
dengan kepemimpinan.
- Hilangkan penghalang yang merampok para pekerja dari hak kebanggaan kerja
mereka. Tanggung jawab para pengawas (supervisors) harus diganti dari angka-
angka produksi ke kualitas produk. Selain itu, hilangkan penghalang yang
merampok orang-orang yang berada dalam posisi manajemen dan rekayasa dari
hak kebanggaan kerja mereka. Ini berarti menghentikan praktek sistem penilaian
tahunan (annual of merit rating) dan manajemen serba sasaran serta manajemen
berdasarkan pada angka produksi.
- Lembaga program pendidikan dan pengembangan diri secara serius.
- Gerakan setiap orang dalam perusahaan untuk mencapai transformasi di atas.
Transformasi menjadi tugas dan tanggung jawab setiap orang dalam perusahaan
itu.
Gasperz (1997) menyatakan secara singkat beberapa langkah yang diperlukan
untuk menjadikan sistem kualitas modern menjadi lebih efektif, antara lain :
- Mendefinisikan dan merinci sasaran dan kebijakan kualitas.
- Berorientasi pada kepuasan pelanggan
- Mengarahkan semua aktivitas untuk mencapai sasaran dan kebijaksanaan
kualitas yang telah ditetapkan
- Mengintegrasikan aktivitas-aktivitas itu dalam organisasi
- Memberikan penjelasan maupun tugas-tugas kepada pekerja untuk bersikap
mementingkan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan untuk menyukseskan
Gambar 4.9 Hubungan Antara Volume Produksi terhadap Kehilangan Air Non Operasional
Kesimpulan grafik di atas :
1. Makin banyak air yang diproduksi, makin sedikit kehilangan air non-
operasional.
2. Tingkat penurunan terlalu kecil. Nilai perbandingan penurunan kehilangan
air non-operasional terhadap produksi air yaitu – 0,005.
3. Grafik hubungan antara ‘Kehilangan Air Non-Operasional’ terhadap
‘Produksi Air’ (bulan Januari 2008–bulan Mei 2009) menghasilkan fungsi
y = -0.005.x + 1455,1.
4.7 Analisis Tingkat Keminatan Masyarakat ‘Bukan Pelanggan’
PDAM di Kecamatan Kartasura
Hasil Kuesioner Tingkat Keminatan Masyarakat ‘bukan pelanggan’ PDAM di
Kecamatan Kartasura terdapat pada Tabel 4.15.
Volume Produksi (m3)
Kehilangan Air Non Operasional (m3)
Tabel 4.15 Hasil Kuesioner dari Segi Kemauan Penduduk di Kecamatan Kartasura Untuk Berlangganan Air Bersih/PDAM
Berdasarkan hasil kuesioner masyarakat yang berdomisili di Kartasura sebanyak
36 responden yang bukan pelanggan PDAM, ternyata tingkat persentase
keminatan ingin berlangganan PDAM sekitar 38,89%. Tingkat keinginan
masyarakat yang bukan pelanggan PDAM masih cukup besar sehingga realisasi
penambahan pelayanan penyambungan instalasi baru dan kapasitas produksi di
PDAM perlu ditingkatkan.
Banyak alasan yang dilontarkan oleh masyarakat yang belum berlangganan
PDAM di Kartasura. Alasan tersebut yaitu harga air PDAM mahal, air sumur
sudah bersih, air PDAM tidak praktis, biaya sambungan PDAM mahal, dan
pengaliran air PDAM tidak lancar. Alasan-alasan di atas yang banyak dipilih
responden dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Kelurahan Minat Persentase
Minat (%) Tidak
Persentase
Tidak Minat
(%)
Gumpang 1 2,78 2 5,56
Ngabeyan 2 5,56 1 2,78
Singopura 1 2,78 2 5,56
Makamhaji 0 0 3 8,33
Gonilan 2 5,56 1 2,78
Pabelan 1 2,78 2 5,56
Ngadirejo 1 2,78 2 5,56
Ngemplak 2 5,56 1 2,78
Pucangan 1 2,78 2 5,56
Kartasura 0 0 3 8,33
Kertonatan 2 5,56 1 2,78
Wirogunan 1 2,78 2 5,56
Jumlah 14 38,89 22 61,11
Tabel 4.16 Hasil Kuesioner Alasan Ketidak-minatan Untuk Berlangganan Air PDAM Kartasura
No. Alasan ketidakminatan Berlangganan Frekuensi
1 Harga air mahal 19
2 Air sumur sudah bersih 12
3 Tidak praktis 0
4 Biaya sambungan mahal 14
5 Takut tidak lancar 9
6 Tidak tahu 2
Total 56
Hasil kuesioner yang digunakan untuk analisis skripsi ini hanya variabel
keminatan dan alasan ketidak-minatan untuk berlangganan air PDAM Kartasura.
Hasil Kuesioner pada lampiran selain itu tidak digunakan dalam pengolahan data.
Usaha yang perlu dilakukan pihak PDAM Kartasura dalam memaksimalkan
pelayanan baik untuk pelanggan secara khusus maupun calon pelanggan yaitu
1. Menyesuaikan tarif air PDAM sesuai golongan. Pengelompokkan pelanggan
harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan realita di lapangan.
2. Memberikan tarif sambungan baru sesuai kemampuan calon pelanggan.
3. Menerapkan sistem kredit pembayaran sambungan baru bagi calon pelanggan
yang tidak mampu.
4. Membuat forum sosialisasi/sistem marketing yang bisa memberitahu
masyarakat bahwa air PDAM Kartasura sudah memenuhi standar kualitas,
kuantitas,dan kontinuitas.
4.8 Analisis SWOT Internal PDAM Kartasura
Analisis SWOT internal PDAM Kartasura di bagi 4 aspek:
1. Aspek Teknis dan Operasional.
Aspek Teknis dan operasional dapat dilihat di Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Teknis dan Operational.
No. URAIAN KETERANGAN
KEKUATAN/
KELEMAHAN
(K/L)
NILAI BOBOT NILAI
TOTAL
I Aspek Teknis dan Operasional
1 Ketersediaan air baku Sumber air baku terkait
oleh banyak pengguna.
Sumber air masih berupa
sumur-sumur sekitar yang
dibatasi penggunaannya.
Lemah (1) 7 - 0.07
2 Sistem produksi Sistem produksi berbiaya
mahal karena memerlukan
pengolahan dan sistem
pompa tersendiri untuk
pengambilan air.
Lemah (3) 6 - 0.18
3 Sistem distribusi Sistem distribusi sebagian
besar menggunakan
pompa, dan sistem jaringan
banyak yang telah berusia
tua/rusak, tidak teratur
serta tidak mempunyai
reservoir yang memadai
dan belum ada sistem
zoning pelayanan
Lemah (2) 6 - 0.12
4 Kualitas air Berdasarkan pemeriksaan
Laboratorium Dinas
Kesehatan, kualitas air
bersih telah memenuhi
syarat air bersih.
kuat (3) 7 0.21
5 Kuantitas air Jaminan pelanggan untuk
mendapatkan kuantitas air
bersih sesuai
kebutuhannya. Kehilangan
air yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan
masih besar (>25%)
sehingga debit air di
tempat pelanggan makin
Lemah (1) 7 - 0.07
berkurang
6 Kontinuitas air Total jam operasi distribusi
air belum maksimal
mengalir selama 24 jam.
Banyaknya perbaikan-
perbaikan dan perawatan-
perawatan menggunakan
sistem konvensional
(mengorbankan
pendistribusian pelanggan)
Lemah (1) 7 - 0.07
7 Kehilangan air Tingkat kebocoran air
masih relatif tinggi
Lemah (1) 5 - 0.05
Jumlah 45 - 0.35
2. Aspek Keuangan dan Administrasi.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.18.
Tabel 4.18 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Keuangan dan Administrasi
No. URAIAN KETERANGAN
KEKUATAN/
KELEMAHAN
(K/L)
NILAI BOBOT NILAI
TOTAL
II Aspek Keuangan dan Administrasi
1. Tarif Air Tarif PDAM masih rendah
sehingga tidak mampu
menyisihkan untuk
kegiatan investasi
Lemah 2 8 - 0.16
2. Aspek kinerja
administrasi
Laporan Hasil kinerja
aspek administrasi selama
lima tahun terakhir (2003-
2007) menunjukkan nilai
rata-rata berkisar pada 12
dari nilai maksimal sebesar
15
kuat 2 7 0.14
3. Efisiensi Penagihan Efisiensi penagihan di
bulan Juli 2009 sebesar 82
% untuk penagihan satu
bulan sebelumnya
Lemah 1 7 - 0.07
jumlah 22 -0.09
Analisis SWOT internal untuk aspek keuangan dan administrasi tidak meninjau
aspek kinerja keuangan, aspek Return on Asset (ROA), dan Return on Invesment
(ROI), Operating Ratio (rentabilitas),dan turnover Asset (rentabilitas). Hal ini
bertujuan untuk menjaga kerahasiaan keuangan perusahaan PDAM Kartasura.
3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.19.
Tabel 4.19 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia
No. URAIAN KETERANGAN
KEKUATAN/
KELEMAHAN
(K/L)
NILAI BOBOT NILAI
TOTAL
III Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1. Struktur Organisasi Perusahaan telah
memberlakukan standar
organisasi tenaga kerja
baru sesuai permendagri
No.2 tahun 2007
Kuat 3 1,5 0.045
3 Kualitas SDM Latar belakang pendidikan
pegawai belum menunjang
kegiatan operational
perusahaan
Lemah 2 2.0 - 0.04
4 Penegakan Aturan Penegakan aturan kepada
pegawai sudah
dilaksanakan. Pegawai
bekerja sesuai dengan jam
kerja yang telah ditetapkan
Kuat 1 1.5 0.03
5 Fasilitas Perusahaan Sarana dan prasarana
perusahaan belum
memadai
Lemah 2 1.5 - 0.03
6 Program Pendidikan dan
pelatihan
Program pendidikan yang
berkelanjutan masih
kurang dan untuk program
pelatihan hanya memenuhi
undangan pelatihan yang
diselenggarakan dari pihak
luar
Lemah 1 1.5 - 0.015
7 Sistem penilaian kinerja Sistem penilaian kinerja
belum mencerminkan
ukuran kinerja riil
karyawan. PDAM belum
Lemah 2 1.5 - 0.03
memiliki sistem penilaian
rapor pegawai.
8 Budaya kerja dan etos
kerja
Jabatan masing-masing
pekerja telah sesuai dengan
latar pendidikan mereka.
Budaya kerja perusahaan
dipandang cukup
mendorong kinerja
perusahaan
Lemah 1 1.5 - 0.015
9 Tim Manajerial Direktur cabang periode
2008-2010 telah
berpengalaman memimpin
cabang–cabang PDAM di
Sukoharjo selama 15
tahun. Koordinator umum
merupakan lulusan sarjana
dan telah bekerja di PDAM
pusat selam 3 tahun.Tim
manajerial cukup memadai
untuk mencapai visi misi
perusahaan
Kuat 2 2.0 0.04
10 Tingkat kesejahteraan
pegawai
Gaji pokok masih kurang
dari 700 ribu per bulan
untukl pegawai staf yang
telah bekerja 2 tahun. Gaji
pokok mereka masih di
bawah UMR (Upah
Minimum Regional)
Lemah 1 1.5 - 0.015
11 Jenjang karir dan
rencana karir
Satu orang dari 7 pegawai
yang naik jabatan kurun
waktu 2 tahun.
Lemah 1 1.5 - 0.015
12 Hasil survei pegawai Hasil survei kepuasan
pegawai menunjukkan
score 3,08. tingkat
kepuasan pegawai yang
diharapkan PDAM sebesar
>3,5
Lemah 1 2.0 - 0.02
Jumlah 18 - 0.1
4. Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat
No. URAIAN KETERANGAN KEKUATAN/
KELEMAHA
N (K/L)
NILAI BOBOT NILAI
TOTAL
IV Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat
1 Pelayanan
pembayaran
rekening
Hasil survei pelayanan rekening
sudah memuaskan
Kuat 1 3 0.03
2 Pelayanan Baru Hasil kuesioner pelanggan
pelayanan sambungan rumah
baru cukup baik
Kuat 1 3 0.03
3 Pelayanan
Pengaduan
Hasil kuesioner pelanggan
pelayanan pengaduan cukup
cepat
Kuat 1 3 0.03
4 Daftar Tunggu Perusahaan belum memiliki
daftar tunggu calon pelanggan
sebagai media pengaturan atau
ketertiban
Lemah 1 2 - 0.02
5 Biaya
penyambungan
baru
Biaya penyambungan baru
relatif terjangkau
Kuat 1 2 0.02
6 Forum
Komunikasi
pelanggan
Dalam membuat keputusan yang
penting sudah melibatkan unsur
masyarakat pelanggan dan
akademis, namun belum bisa
mengkomunikasi keinginan
seluruh pelanggan khususnya
dalam hal tarif
lemah 1 2 - 0.02
7 Forum komunikasi
calon pelanggan
PDAM belum memiliki program
khusus untuk mensosialisasikan
produk yang berkualitas dan
pelanggan–pelanggan yang puas
akan pelayanan mereka
lemah 1 2 - 0.02
Jumlah 15 0.01
4.9. Analisis SWOT Eksternal PDAM Kartasura
Analisis SWOT eksternal PDAM Kartasura di bagi 4 aspek:
1. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.21.
Tabel 4.21 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat.
No.
URAIAN KETERANGAN PELUANG/ANCAMAN
(P/A) NILAI BOBOT NILAI
TOTAL
I Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat 1 Dukungan
Masyarakat Tingkat Persentase minat masyarakat untuk menjadi pelanggan sebesar 38,89 %
P 2 4 0.08
2 Daya Beli Masyarakat
Kemampuan masyarakat untuk membayar konsumsi air cukup tinggi
P 2 4 0.08
3 Pola Pemakaian Air
Kesadaran masyarakat untuk menggunakan air bersih PDAM cukup tinggi.Volume pemakaian mencapai 72.251 m3 (penggunaan maksimum di tahun 2008)
P 1 4 0.04
4 Cakupan Pelayanan
Persentase cakupan pelayanan sekitar 10,81% dari jumlah penduduk
P 2 4 0.08
5 Konflik Masyarakat
Adanya konflik kepentingan dalam masyarakat di sekitar sumber air baku antara kebutuhan untuk air bersih dengan kebutuhan pertanian
A 2 4 - 0.08
6
Pesaing Kecenderungan mayarakat untuk memakai sumur sendiri. berdasarkan pengujian fakultas teknik UNS, air sumur masyarakat masih layak digunakan sebagai air bersih akan tetapi sebagian besar telah tercemar oleh bakteri coliform.
A 1 4 - 0.04
7 Sistem penyediaan air bersih masyarakat
Masyarakat membuat dan mengelola sumber air secara swadaya
A 2 3 - 0.06
8 Supplier/pem Tersedia cukup supplier yang mendukung ketersediaan barang dan jasa untuk operational perusahaan
P 1 3 0.03
jumlah 30 0.13
2. Aspek Pemerintahan Pusat, Pemda dan badan Pengawasan.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.22.
Tabel 4.22 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Teknis dan Operational. No.
URAIAN KETERANGAN PELUANG/ANCAMAN
(P/A) NILAI BOBOT NILAI
TOTAL
II Aspek Pemerintahan Pusat, Pemda dan badan Pengawasan 1 Dukungan Dana Adanya dukungan dana dari
Pemerintahan Daerah dan Pusat P 4 7 0.28
2 Dukungan Kebijakan Pemkab dan DPRD
Adanya dukungan dan arah kebijakan dari eksekutif dan DPRD
P 4 4 0.16
3 Dukungan Pemkab terhadap kebijakan tarif
Dukungan Pemkab terhadap kebijakan tarif cukup memadai
P 1 4 0.04
4 Dukungan Badan Pengawasan
Adanya dukungan aspek manajerial perusahaan yang baik dari Badan Pengawas
P 3 7 0.21
5 Kebijakan Pemerintah
Kenaikan harga BBM dan TDL, Penegakan peraturan pengambilan air dan Kenaikan
A 4 8 - 0.32
jumlah 30 0.37
3. Aspek Hukum.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.23.
Tabel 4.23 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Hukum. No. URAIAN KETERANGAN
PELUANG/ANCAMAN
(P/A) NILAI BOBOT
NILAI TOTAL
III Aspek Hukum 1 Peraturan Daerah Perusahaan diatur dengan
peraturan dengan, dan telah diselaraskan dengan perundangan yang baru
P 4 7 0.28
2 UU Otonomi Daerah
Masyarakat di sekitar sumber air baku dan pemerintahan Kabupaten Pemilik Sumber semakin kritis dengan menuntut peningkatan kontribusi perusahaan
A 1 4 0.04
3 UU Sumber Daya Air
Peruntukan air baku yang paling utama adalah untuk mencukupi kebutuhan air bersih
P 2 4 0.08
4 UU Perlindungan Konsumen
Adanya peraturan yang memungkinkan masyarakat/pelanggan mengajukan gugatan sesuai dengan UU perlindungan konsumen
A 1 5 0.05
5 PP No. 16 tahun 2005
Peraturan Pemerintah tentang pengembangan SPAM (sistem penyediaan air minum) yang akan diberlakukan bulan Januari 2008
P 2 5 0.1
jumlah 25 0.37
4. Aspek Topografi, Geografis, Tata ruang, dan Lingkungan.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.24.
Tabel 4.24 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Topografi, Geografis, Tata Ruang, dan Lingkungan.
No.
URAIAN KETERANGAN KEKUATAN/KELEMAHAN (K/L)
NILAI BOBOT NILAI TOTAL
IV Aspek Topografi, Geografis, Tata ruang, dan Lingkungan 1 Kondisi Topografi
daerah pelayanan Kondisi topografis di wilayah pelanggan yang terlayani sebagian kecil dapat dilakukan dengan sistem gravitasi
A 4 4 0.16
2 Kondisi Geografis Sebagian wilayah Kab.Sukoharjo merupakan daerah penyangga kota Surakarta dan daerah pertumbuhan pemukiman
P 4 4 0.16
3 Lingkungan Banyaknya konversi lahan terbuka menjadi bangunan- bangunan berdampak pada ketersediaan air baku
A 2 3 - 0.06
4 Tata Ruang Sudah ada RUTK (rencana umum tata ruang dan tata kota)
P 2 4 0.08
jumlah 15 0.02
4.10. Strategi Alternatif
Berdasarkan analisis SWOT, usaha yang dapat dilakukan PDAM Kartasura secara
internal dalam mewujudkan pelayanan terbaik pada pelanggan yaitu:
1. Aspek Teknis dan Operasional.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.25.
Tabel 4.25 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Teknis dan Operational.
No. URAIAN Usaha PDAM Kartasura
I Aspek Teknis dan Operasional
1 Ketersediaan
air baku
1. Membangun sumur baru yang jauh dengan
pemukiman (kelemahan dan peluang)
2. Membuat sumber-sumber air baru yang tidak
mengganggu stabilitas lingkungan. Contoh sumber
baru adalah air dari waduk, air dari sungai, dan air
dari danau. (kelemahan dan ancaman)
2 Sistem
produksi
1. Sistem pengairan menggunakan sistem gravitasi
bumi. (kelemahan dan peluang)
2. Mencari sumber energi alternatif yang hemat
biaya. Contohnya: angin, gravitasi air, dan bio-
energi. (kelemahan dan ancaman)
3 Sistem
distribusi
1. Membuat sistem zoning area. (kelemahan dan
peluang)
2. Maksimalkan penggunaan sistem gravitasi
(kelemahan dan ancaman)
3. Melakukan proses perawatan yang lebih efektif.
(kelemahan dan peluang)
4 Kualitas air 1. Menyediakan teknologi pembuatan air siap
minum. (kekuatan dan peluang)
2. Sosialisasi kualitas air PDAM.(kekuatan dan
peluang)
5 Kuantitas air 1. Meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi.
(kelemahan dan peluang)
2. Sistem zoning area untuk mengetahui area
kehilangan air. Hal ini dilakukan agar
mempercepat proses perawatan pipa atau
perbaikan pipa. (kelemahan dan peluang)
3. Mengatur penyetelan kapasitas produksi dan
distribusi agar efektif dalam penggunaannya.
(kelemahan dan peluang)
6 Kontinuitas
air
1. Menyediakan sumber air alternatif. Saat perbaikan
dan perawatan dapat memakai sumber air
alternatif. (kelemahan dan peluang)
2. Membuat teknologi perawatan dan perbaikan yang
lebih baik. (kelemahan dan peluang)
3. Pembuatan sistem saluran air alternatif untuk
menyalurkan air bersih saat perbaikan atau
perawatan. (kelemahan dan peluang)
7 Kehilangan
air
1. Membuat sistem zoning. (kelemahan dan peluang)
2. Mengkontrol daerah yang diperkirakan sering
terjadi kebocoran. (kelemahan dan peluang)
3. Mengurangi kehilangan air saat pemasangan,
penutupan, perbaikan, dan perawatan. (kelemahan
dan peluang)
2. Aspek Keuangan dan Administrasi.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.26.
Tabel 4.26 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Keuangan dan Administrasi
No. URAIAN Usaha PDAM Kartasura
II Aspek Keuangan dan Administrasi
1. Tarif Air 1. Menaikkan harga yang sesuai dengan
kesejahteraan pegawai PDAM dengan
pelayanan yang diberikan ke pelanggan.
(kelemahan dan peluang)
2. Aspek kinerja
administrasi
1. Mengatur penagihan pembayaran yang efektif.
(kekuatan dan peluang).
2. Pembukuan laporan harus sesuai dengan standar
operasional. (kekuatan dan peluang).
3. Memberikan bonus bagi pegawai yang
kinerjanya sangat baik agar bidang lain
termotivasi. (kekuatan dan peluang)
3. Efisiensi
Penagihan
1. Memberi reaward bagi yang tepat waktu dalam
pembayaran. (kelemahan dan peluang)
2. Memberi nomor antrian kepada pelanggan saat
proses penagihan. (kelemahan dan peluang)
Analisis SWOT intenal untuk aspek keuangan dan administrasi tidak meninjau
aspek kinerja keuangan, aspek Return on Asset (ROA) dan Return on Invesment
(ROI), Operating Ratio ( Rentabilitas),dan turnover Asset (rentabilitas). Hal ini
bertujuan untuk menjaga kerahasiaan keuangan perusahaan PDAM Kartasura.
3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia.
Aspek organisasi dan sumber daya manusia dapat dilihat di Tabel 4.27.
Tabel 4.27 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia
No. URAIAN Usaha PDAM Kartasura
III Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1. Struktur
Organisasi
1. Menyusun sistem organisasi sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan. (kuat dan peluang)
2 Kualitas SDM 1. Memberi pelatihan spiritual maupun intelektual.
(kelemahan dan peluang)
2. Mengambil pegawai secara lebih selektif dan
objektif. (kelemahan dan peluang)
3. Penempatan kerja sesuai keahlian. (kelemahan
dan peluang)
4. Menyeleksi calon pegawai secara lebih selektif.
(kelemahan dan peluang)
3 Penegakan
Aturan
1. Membuat sangsi apabila pegawai membuat
kesalahan. (kekuatan dan peluang)
4 Fasilitas
Perusahaan
1. Menambah tempat tunggu yang lebih nyaman
bagi pelanggan. (kelemahan dan peluang)
2. Menambah ruangan khusus untuk meletakkan
data-data penting perusahaan. (kelemahan dan
peluang)
3. Menambah pompa produksi dan distribusi.
(kelemahan dan peluang)
4. Pengadaan sistem administrasi online.
(kelemahan dan peluang)
5. pengadaan komputer khusus teknisi untuk
perhitungan teknis dari data teknis setiap hari.
(kelemahan dan peluang)
5 Program
Pendidikan dan
pelatihan
1. Melakukan studi banding ke cabang-cabang
PDAM Sukoharjo lainnya. (kelemahan dan
peluang)
2. Mendatangi undangan seminar atau pelatihan
dari luar yang berhubungan dengan PDAM.
(kelemahan dan peluang)
3. Membuat program pelatihan sendiri. (kelemahan
dan peluang)
6 Sistem
penilaian
kinerja
1. Membuat sistem rapor untuk setiap pegawai.
(kelemahan dan peluang)
2. Mendisiplinkan absensi. (kelemahan dan
peluang)
7 Budaya kerja
dan etos kerja
1. Mempekerjakan pegawai sesuai dengan keahlian
mereka. (kelemahan dan peluang)
2. Membuat peraturan penegakan. (kelemahan dan
peluang)
8 Tim Manajerial 1. Menyeleksi tim menejerial secara ketat.
(kekuatan dan peluang)
2. Mencari tim manajerial yang handal. (kekuatan
dan peluang)
3. Memberi pelatihan khusus kepada tim
menejerial. (kekuatan dan peluang)
4. Memanfaatkan kemampuan tim untuk
mewujudkan visi dan misi PDAM. (kekuatan
dan peluang)
9 Tingkat
kesejahteraan
1. Meningkatkan gaji pegawai sesuai kinerja
mereka. (kelemahan dan peluang)
pegawai 2. Meningkatkan gaji sesuai kebijakan pemda
setempat. (kelemahan dan peluang)
10 Jenjang dan
rencana karir
1. Memberikan jenjang karir dan rencana karir.
(kelemahan dan peluang)
11 Hasil survei
pegawai
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan
memperhatikan produk dan pelayanan.
(kelemahan dan peluang)
4. Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat.
Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.28.
Tabel 4.28 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat
No. URAIAN Usaha PDAM Kartasura
IV Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat
1 Pelayanan
pembayaran rekening
1. Memberi nomor urut. (kekuatan dan
peluang)
2. Menambah tempat tunggu antrian.
(kekuatan dan peluang)
3. Memberi pelayanan yang ramah.
(kekuatan dan peluang)
4. Menambah pegawai administrasi apabila
kapasitas pengantrian melebihi batas
antrian. (kekuatan dan peluang)
2 Pelayanan Baru 1. Memasang SR baru tepat waktu.
(kekuatan dan peluang)
2. sistem pembayaran dan pendaftaran
secara on line. (kekuatan dan peluang)
3. sistem pembayara SR baru secara kredit.
(kekuatan dan peluang)
3 Pelayanan Pengaduan 1. Membentuk tim khusus untuk pengaduan
24 jam. (kekuatan dan peluang)
4 Daftar Tunggu 1. Memberi daftar tunggu. (kelemahan dan
peluang)
5 Biaya penyambungan
baru
1. Tarif SR baru harus diaktifkan sesuai
dengan kemampuan dan kemauan
pelanggan. (kelemahan dan peluang)
6 Forum Komunikasi
pelanggan
1. Memberi lembar komunikatif atau angket
atau kotak saran dan kritik.. (kelemahan
dan peluang)
7 Forum komunikasi
calon pelanggan
1. Mengatur jadwal sosialisasi sesuai dengan
agenda calon pelanggan. (kelemahan dan
peluang)
2. Membentuk tim khusus dalam mengelola
forum komunikasi calon pegawai.
(kelemahan dan peluang)
Berdasarkan hasil Tabel 4.25 sampai dengan Tabel 4.28, strategi usaha PDAM
Kartasura secara menyeluruh adalah sebagai berikut :
1. Penggabungan strategi kekuatan dan peluang yaitu :
a. Sosialisasi keunggulan dan promosi manfaat air bersih PDAM Kartasura
b. Memelihara kualitas serta mutu pelayanan
2. Penggabungan strategi kekuatan dan ancaman yaitu :
a. Meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik
b. Meningkatkan mutu dan kualitas barang maupun pelayanan
c. Sosialisasi perbandingan kualitas sumur sekitar dengan air bersih PDAM
Kartasura.
3. Penggabungan strategi kelemahan dan peluang yaitu :
a. Mengusahakan, pengembangan, dan pelatihan SDM.
b. Membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan
c. Meningkatkan efisiensi biaya.
d. Membangun sistem penyediaan air besih
e. Mendirikan suatu forum umum pendapat, saran,dan kritik dari masyarakat.
f. Memperbaiki sistem penilaian kerja.
g. Memperbaiki sistem distribusi ke pelanggan
4. Penggabungan strategi kelemahan dan ancaman yaitu :
a. Menetapkan strategi bisnis baru yang lebih efisien dan efektif
b. Menetapkan keseimbangan harga dan biaya.
c. Lebih memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan terhadap konsumen.
Posisi perusahaan:
A. Internal : Minus
B. Eksternal : Surplus
Posisi perusahaan pada posisi turn around. keberadaan strategi PDAM
mengalami penciutan, artinya perusahaan dapat melakukan efisiensi di semua lini
serta berusaha mendapatkan dana tambahan dari investor. Strategi perencanaan
PDAM Kartasura (2009-2012) meningkatkan cakupan pelayanan dengan
membangun dan mengembangkan sistem penyediaan air di Baki merupakan
tindakan realitis dan bijak.
Usaha untuk memaksimalkan pelayanan air bersih PDAM Kartasura yaitu hanya
menggunakan penggabungan strategi kekuatan dan peluang PDAM Kartasura
serta berdasar dari posisi perusahaan yaitu :
a. Sosialisasi keunggulan dan promosi manfaat air bersih PDAM Kartasura
b. Memelihara kualitas serta mutu pelayanan
c. Meningkatkan efisiensi kapasitas produksi (posisi perusahaan)
d. Meningkatkan efisiensi distribusi (posisi perusahaan)
DAFTAR PUSTAKA
Effendi,Hefni.2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya
Lingkungan Perairan. Kanisius.Jakarta
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil. 2005. Buku Pedoman Penulisan
Tugas Akhir. UNS. Surakarta.
Parasuraman, et.al.1985.A Conceptual Model of Service Quality and Its
Implication For Future Research. Jurnal of Marketing.
PDAM Kartasura.1990. Buku Pedoman Perhitungan Keuangan PDAM
Kartasura. PDAM Sukoharjo, Sukoharjo
PDAM Kartasura.1990. Buku Pedoman Teknis Distribusi dan Produksi
PDAM Kartasura. PDAM Sukoharjo, Sukoharjo
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia. 2001. Pedoman Umum ejaan bahasa Indonesia
yang disempurnakan dan pedoman umum pembentukan istilah. Yrama Widya.
Bandung.
Rangkuti, Freddy.2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rudhianto, Samuel. 2008. Coorporate Plan PDAM Kabupaten Sukoharjo
2008 - 2012.PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo .Sukoharjo
Sasongko,Djoko. 1996. Teknik Sumber Daya Air Jilid 2. Erlangga. Jakarta
Spiegel, Murray R. 2007. Statistik.Erlangga. Jakarta.