SINUSITIS PARANASAL Wa Ode Asfiyai S., Adhytya Pratama A., Nur Hilaliyah I. Latar Belakang Sinusitis paranasal atau sinusitis telah dikenal luas oleh masyarakat awam dan mer upa kan sal ah satu peny aki t yan g seri ng dik eluhka n dengan ber bag ai tingkatan gejala klinik. Hidung dan sinus paranasal merupakan bagian dari sistem pernafasan sehingga infeksi yang menyerang dapat juga menyerang hidung dan sinus paranasal. 1 Sinusitis mengenai sekitar 16% populasi dewasa di Amerika Serikat, yang menyebabkan biaya kesehatan sejumlah 5,milyar dollar Amerika pada tahun 1!!6. "ayoritas pasien datang ke unit pelayanan kesehatan primer yaitu sebanyak1juta kunjungan per tahun. #erajat gangguan akti$itas yang ditimbulkan sangat mendasar dan sebanding dengan penyakit kronik lainnya seperti penyakit paru obstruktif kronis, angina dan nyeri punggung. &ompli kasi akibat sinus par anasal sangat ber $ar iasi , bai k lokal, int ra orb ital mau pun int rakr ani al. Sin usi tis den gan kompli kas i int ra orb ita ada lah penyakit yang berpotensi fatal yang telah dikenal sejak 'aman Hippo(rates. #iperk irakan bahwa 1 dari 5 pasien mengalami komp likasi sinusitis sebelum era antibiotik. , &omplikasi intrakran ial sinusitis jarang terjadi pada era antibiotikdiman a angka kejadian nya sekitar )% pada pasien yang dirawa t deng an sinusitis akut atau kroni k. "eskipun jarang, komplikasi ini dapat mengan( am jiwa akibat 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 1/16
SINUSITIS PARANASAL
Wa Ode Asfiyai S., Adhytya Pratama A., Nur Hilaliyah
I. Latar Belakang
Sinusitis paranasal atau sinusitis telah dikenal luas oleh masyarakat awam
dan merupakan salah satu penyakit yang sering dikeluhkan dengan berbagai
tingkatan gejala klinik. Hidung dan sinus paranasal merupakan bagian dari sistem
pernafasan sehingga infeksi yang menyerang dapat juga menyerang hidung dan
sinus paranasal.1
Sinusitis mengenai sekitar 16% populasi dewasa di Amerika Serikat, yang
menyebabkan biaya kesehatan sejumlah 5, milyar dollar Amerika pada tahun
1!!6. "ayoritas pasien datang ke unit pelayanan kesehatan primer yaitu sebanyak
1 juta kunjungan per tahun. #erajat gangguan akti$itas yang ditimbulkan sangat
mendasar dan sebanding dengan penyakit kronik lainnya seperti penyakit paru
obstruktif kronis, angina dan nyeri punggung.
&omplikasi akibat sinus paranasal sangat ber$ariasi, baik lokal, intra
orbital maupun intrakranial. Sinusitis dengan komplikasi intra orbita adalah
penyakit yang berpotensi fatal yang telah dikenal sejak 'aman Hippo(rates.
#iperkirakan bahwa 1 dari 5 pasien mengalami komplikasi sinusitis sebelum era
antibiotik., &omplikasi intrakranial sinusitis jarang terjadi pada era antibiotik
dimana angka kejadiannya sekitar )% pada pasien yang dirawat dengan sinusitis
akut atau kronik. "eskipun jarang, komplikasi ini dapat mengan(am jiwa akibat
1
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 2/16
komplikasi dari meningitis, epidural empiema serta abses, trombosis sinus
ka$ernosus, dan abses serebri.,*
II. Anatomi Sinus Paranasalis
Sinus paranasal terbentuk sebagai evaginasi membran mukosa meatus
nasalis. +apisan mukosa sinus paranasal sama dengan lapisan mukosa hidung.
Sinus maksila dan etmoid mulai berkembang selama kehamilan. Sinus frontalis
mulai berkembang pada usia 1 tahun, bersamaan dengan sinus sfenoid, maka
tidak akan terlihat se(ara radiologis sampai usia 56 tahun. *
A. Sinus Maksilaris
Sinus maksilaris disebut juga antrum Highmore yang telah ada saat lahir.
Saat lahir sinus ber$olume 6 ml kemudian berkembang dengan (epat dan
akhirnya men(apai ukuran maksimal yaitu 15 ml saat dewasa. "erupakan
sinus terbesar dan terletak di maksila pada pipi yang berbentuk segitiga
terbalik. #inding anterior sinus adalah permukaan fasial os maksilaris yang
disebut fosa kanina, dinding posteriornya adalah permukaan infratemporal
maksilaris, dinding medialnya adalah dinding lateral rongga hidung, dinding
superiornya adalah dasar orbita dan dinding inferiornya adalah prosesus
al$eolaris dan palatum. -stium sinus maksilaris berada disebelah superior
dinding medial sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui
infundibulum etmoid),5.
Sinus maksilaris ini sering terinfeksi oleh karena merupakan sinus
paranasalis yang terbesar.+etak ostiumnya yang lebih tinggi dari dasar
2
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 3/16
sehingga aliran sekret dari sinus maksila hanya tergantung dari gerakan
silia.#asar dari anatomi sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi
rahang atas, yaitu 1, , "1, " dan "*, kadangkadang juga gigi (aninus
bahkan akarakar gigi tersebut dapat menonjol ke dalam sehingga infeksi gigi
geligi mudah naik ke atas menyebabkan sinusitis. -stium sinus maksila
terletak di meatus medius disekitar hiatus semilunaris yang sempit sehingga
mudah tersumbat.)
B. Sinus Etmoidalis
Sinus etmoidalis beronggarongga terdiri dari selsel yang menyerupai
sarang tawon yang terdapat di dalam massa bagian lateral os etmoiddan
terletak diantara konka media dan dinding medial orbita. Sama halnya
dengan sinus maksilaris bahwa sinus etmoidalis ini telah ada saat lahir.
/kurannya dari anterior ke posterior )5 (m, tinggi ,) (m dan lebarnya 0,5
(m di bagian anterior dan 1,5 ml (m dibagian posterior. erdasarkan letaknya
sinus etmoid dibagi menjadi sinus etmoid anterior yang bermuara di meatus
medius dan sinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior dengan
perlekatan konka media).
#i bagian terdepan sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit disebut
resesus frontal yang berhubungan dengan sinus frontal. Sel etmoid yang
terbesar disebut bula etmoid. #i daerah etmoid anterior terdapat suatu
penyempitan yang disebut infundibulum tempat bermuaranya sinus ostium
sinus maksila. embengkakan atau peradangan di resesus frontal dapat
3
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 4/16
menyebabkan sinusitis frontal dan pembengkakan di infundibulum dapat
menyebabkan sinusitis maksila).
Atap sinus etmoid yang disebut fo$ea etmoidalis berbatasan dengan
lamina kribrosa. #inding lateral sinus adalah lamina papirasea yang sangat
tipis dan membatasi sinus etmoid dari rongga orbita. #i bagian belakang
sinus etmoid posterior berbatasan dengan dinding anterior sinus sfenoid.)
C. Sinus Frontalis
Sinus frontalis terdiri dari sinus yang terdapat di setiap sisi pada daerah
dahi di os frontal. /kuran sinus frontal adalah , (m tingginya, lebar ,) (m
dan dalamnya (m. Sinus frontal berkembang dari sinus etmoid anterior
pada pada usia tahun dan men(apai ukuran maksimal pada usia 0 tahun.)
#inding medial sinus merupakan septum sinus tulang interfrontalis yang
biasanya berada dekat garis tengah tetapi biasanya berde$iasi pada
penjalarannya ke posterior sehingga sinus yang satu bisa lebih besar daripada
yang lain. Sinus frontalis bermuara ke dalam meatus medius melalui duktus
nasofrontalis. &adangkadang kedua sinus frontalis tidak terbentuk atau yang
lebih la'im tidak terbentuk salah satu sinus.),5
Sinus frontal dipisahkan oleh tulang yang relatif tipis dari orbita yang
disebut dengan tulang kompakta dan fosa serebri anterior sehingga infeksi
dari sinus frontal mudah menjalar ke daerah ini.)
D. Sinus Senoidalis
Sinus sfenoidalis terletak di dalam os sfenoidalis dibelakang sinus etmoid
posterior. /kurannya adalah (m tingginya, dalamnya ,* (m dan lebarnya
4
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 5/16
1,2 (m. 3olumenya ber$ariasi dari 5 sampai 2,5 ml. neumatisasi sinus
spenoidalis dimulai pada usia 10 tahun. iasanya berbentuk tidak teratur
dan sering terletak di garis tengah. Sinus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang
disebut septum intersfenoid. Saat sinus berkembang pembuluh darah dan
ner$us dibagian lateral os sfenoid akan menjadi sangat berdekatan dengan
rongga sinus dan tampak sebagai indentasi pada dinding sinus sfenoid).
atasbatasnya adalah sebelah anterior dibentuk oleh resesus
sfenoetmoidalis di medial dan oleh selsel etmoid posterior di lateral. #inding
posterior dibentuk oleh os sfenoidales. Sebelah lateral berkontak dengan
sinus ka$ernosus, arteri karotis interna, ner$us optikus dan foramen optikus.
enyakitpenyakit pada sinus sfenoidalis dapat mengganggu strukturstruktur
penting ini dan pasien dapat mengalami gejalagejala oftalmologi akibat
penyakit sinus primer. #inding medial dibentuk oleh septum sinus tulang
intersfenoid yang memisahkan sinus kiri dari yang kanan. Superior terdapat
fosa serebri media dan kelenjar hipofisa serta sebelah inferiornya atap
nasofaring6.
5
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 6/16
!am"ar #. otongan koronal dan hori'ontal memperlihatkan sinus paranasalis
4#ikutip dari kepustakaan 6
!am"ar $. #rainase sinussinus paranasalis tampak dalam rongga hidung setelah
konka disingkirkan sebagian 4#ikutip dari kepustakaan 5
6
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 7/16
E. %om&leks 'stiomeatal
&ompleks ostiomeatal 4&-" merupakan (elah pada dinding lateral
hidung yang dibatasi oleh konka media dan lamina papirasea. eberapa orang
mungkin memiliki $ariasi anatomis tersendiri. Struktur anatomi penting yang
memmbentuk &-" adalah prosesus unsinatus, infundibulum etmoid, hiatus
semilunaris, bula etmoid, agger nasi dan resesus frontal. &ompleks ini
merupakan unit fungsional yang merupakan tempat $entilasi dan drainase
dari sinussinus yang letaknya anterior yaitu sinus maksila, etmoid anterior,
dan frontal.2,
ika terjadi obstruksi pada (elah yang sempit ini, maka akan terjadi
perubahan patologis yang signifikan pada sinussinus yang terkait.6
!am"ar (. &ompleks ostiomeatal diperlihatkan pada patongan koronal tengkorak
4#ikutip dari kepustakaan 2
7
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 8/16
III. Sinusitis Paranasalis
A. Deinisi
Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.
/mumnya disertai atau dipi(u oleh rinitis sehingga sering disebut
rinosinusitis. enyebab utamanya ialah selesma 4(ommon (old yang
merupakan infeksi $irus yang diikuti oleh infeksi bakteri.!
&onsensus ahli otorinolaringologi lebih tepat menggunakan istilah
rinosinusitis untuk menyatakan adanya saling keterlibatan proses inflamasi
ini, yang didefinsiskan sebagai1,107
• inflamasi hidung dan sinus paranasal yang ditandai dengan adanya dua
atau lebih gejala, salah satunya termasuk hidung tersumbat8 obstruksi8
kongesti atau pilek 4sekret hidung anterior8 posterior7
9 nyeri wajah8 rasa tertekan di wajah
9 penurunan8 hilangnya penghidu
dan salah satu dari
• temuan nasoendoskopi7
polip dan8 atau
sekret mukopurulen dari meatus medius dan8 atau
edema8 obstruksi mukosa di meatus medius
dan/ atau
• gambaran tomografi komputer7
perubahan mukosa di kompleks ostiomeatal dan8atau sinus
8
8/17/2019 tht OKE.docx
http://slidepdf.com/reader/full/tht-okedocx 9/16
B. Etiologi dan Faktor Predis&osisi
a.:nfeksi Saluran ernafasan Akut 4:SA dan infeksi sekunder bakteri
b. ;inogenik7 rinitis alergi, rinitis infeksi, rinitis $asomotor dan