PROSES EVOLUSI PADA MAKHLUK HIDUP TUMBUHAN DAN HEWAN MENURUT
TEORI DARWIN
TUGAS Untuk memenuhi tugas matakuliah Geografi Tumbuhan Hewan
yang dibina oleh Prof. Dr. Ach. Fatchan, M.Pd, M.Si
oleh Farkhatul Layli Irmawati Nia Zusfiasari 108821417249
108821417250 108821417254
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI
Maret 2012
A. Evolusi 1. Pengertian evolusi Evolusi (dalam kajian biologi)
berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi
organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi
dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan
suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan
gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar
spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi
gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat
meningkatkan variasi antara organisme.Evolusi terjadi ketika
perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka
dalam suatu populasi. Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama,
yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan
sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum
dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi
lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat
yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga
lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi
sifat-sifat yang menguntungkan ini.Setelah beberapa generasi,
adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang
terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift)
merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada
frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh
probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu
individu bertahan hidup dan bereproduksi. Walaupun perubahan yang
dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan
berakumulasi dan menyebabkan perubahan yang substansial pada
organisme. Proses ini mencapai puncaknya denganmenghasilkan spesies
yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara
organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan
bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang
sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang
biologi yang dinamakan biologi evolusioner.Cabang ini juga
mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab
evolusi.Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati
organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada
pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu.
Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas
sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, The Origin of
Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui
seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan
teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori
seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel,
membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan
evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam).Kekuatan
penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus
menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi
prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara
lebih menyeluruh tentangkeanekaragaman hayati di bumi. Meskipun
teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun
sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak zaman
Aristoteles.Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang
mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan
menghadapi pengujian ilmiah.Sampai saat ini, teori Darwin mengenai
evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas
komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa
evolusi. 2. Mekanisme evolusi Mekanisme utama untuk menghasilkan
perubahan evolusioner adalah seleksi alam dan hanyutan genetika.
Seleksi alam memfavoritkan gen yang meningkatkan kapasitas
keberlangsungan dan reproduksi. Hanyutan genetika merupakan
perubahan acak pada frekuensi alel, disebabkan oleh
percontohan acak (random sampling) gen generasi selama
reproduksi. Aliran gen merupakan transfer gen dalam dan antar
populasi. Kepentingan relatif seleksi alam dan hanyutan genetika
dalam sebuah populasi bervariasi, tergantung pada kuatnya seleksi
danukuran populasi efektif, yang merupakan jumlah individu yang
berkemampuan untuk berkembang biak. Seleksi alam biasanya
mendominasi pada populasi yang besar, sedangkan hanyutan genetika
mendominasi pada populasi yang kecil.Dominansi hanyutan genetika
pada populasi yang kecil bahkan dapat menyebabkan fiksasi mutasi
yang sedikit merugikan. Karenanya, dengan mengubah ukuran populasi
dapat secara dramatis memengaruhi arah evolusi. Leher botol
populasi, di mana populasi mengecil untuk sementara waktu dan
kehilangan variasi genetika, menyebabkan populasi yang lebih
seragam. Leher botol disebabkan oleh perubahan pada aliran gen,
seperti migrasi yang menurun, ekspansi ke habitat yang baru,
ataupun subdivisi populasi.a)
Seleksi alam Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika
yang
meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme
menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi
yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme
yang "terbukti sendiri" karena:
Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme. Organisme
menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan
Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme
untuk
hidup
hidup dan bereproduksi. bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh
sebab itu, organisme dengan sifatsifat yang lebih menguntungkan
akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak
menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi
selanjutnya.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi
organisme.Kebugaran evolusi mengukur kontribusi genetika organisme
pada generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah sama dengan jumlah
total keturunan, melainkan kebugaran mengukur proporsi generasi
tersebut untuk membawa gen sebuah organisme. Karena itu, jika
sebuah alel meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel
lainnya, maka pada tiap generasi, alel tersebut menjadi lebih umum
dalam populasi.Contoh-contoh sifat yang dapat meningkatkan
kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan hidup dan
fekunditas.Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang disebabkan
oleh alel yang kurang menguntungkan atau merugikan mengakibatkan
alel ini menjadi lebih langka.Adalah penting untuk diperhatikan
bahwa kebugaran sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap.Jika
lingkungan berubah, sifat-sifat yang sebelumnya bersifat netral
atau merugikan bisa menjadi menguntungkan dan yang sebelumnya
menguntungkan bisa menjadi merugikan. Seleksi alam dalam sebuah
populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, misalnya
tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis.Yang pertama
adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan
geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya
organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus
(disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering
mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan
menyeleksi keluar nilai rata-rata).Hal ini terjadi apabila baik
organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan
organisme dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi
pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai
ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata.
Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi
badan yang sama. Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual,
yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat yang meningkatkan
keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu
organisme. Sifat-sifat yang berevolusi melalui seleksi seksual
utamanya terdapat pada pejantan
beberapa spesies hewan.Walaupun sifat ini dapat menurunkan
keberlangsungan hidup individu jantan tersebut (misalnya pada
tanduk rusa yang besar dan warna yang cerah dapat menarik
predator), Ketidakuntungan keberlangsungan hidup ini diseimbangkan
oleh keberhasilan reproduksi yang lebih tinggi pada penjantan.
Bidang riset yang aktif dalam bidang biologi evolusi pada saat ini
adalah satuan seleksi, dengan seleksi alam diajukan bekerja pada
tingkat gen, sel, organisme individu, kelompok organisme, dan
bahkan spesies. Dari model-model ini, tiada yang eksklusif, dan
seleksi dapat bekerja pada beberapa tingkatan secara serentak.Di
bawah tingkat individu, gen yang disebut transposon berusaha
menkopi dirinya di seluruh genom. Seleksi pada tingkat di atas
individu, seperti seleksi kelompok, dapat mengijinkan evolusi
ko-operasi b) Hanyutan Genetika Hanyutan genetika atau ingsut
genetik merupakan perubahan frekuensi alel dari satu generasi ke
generasi selanjutnya yang terjadi karena alel pada suatu keturunan
merupakan sampel acak (random sample) dari orang tuanya; selain itu
ia juga terjadi karena peranan probabilitas dalam penentuan apakah
suatu individu akan bertahan hidup dan bereproduksi atau tidak.[34]
Dalam istilah matematika, alel berpotensi mengalami galat
percontohan(sampling error). Karenanya, ketika gayadorong selektif
tidak ada ataupun secara relatif lemah, frekuensi-frekuensi alel
cenderung "menghanyut" ke atas atau ke bawah secara acak (langkah
acak). Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada akhirnya
menjadi tetap, baik karena menghilang dari populasi, ataupun
menggantikan keseluruhan alel lainnya.Hanyutan genetika oleh karena
itu dapat mengeliminasi beberapa alel dari sebuah populasi hanya
karena kebetulan saja. Bahkan pada ketidadaan gaya selektif,
hanyutan genetika dapat menyebabkan dua populasi yang terpisah
dengan stuktur genetik yang sama menghanyut menjadi dua populasi
divergen dengan set alel yang berbeda.
Waktu untuk sebuah alel menjadi tetap oleh hanyutan genetika
bergantung pada ukuran populasi, dengan fiksasi terjadi lebih cepat
dalam populasi yang lebih kecil. Pengukuran populasi yang tepat
adalah ukuran populasi efektif, yakni didefinisikan oleh Sewall
Wrightsebagai bilangan teoretis yang mewakili jumlah individu
berkembangbiak yang akan menunjukkan derajat perkembangbiakan
terpantau yang sama. Walaupun seleksi alam bertanggung jawab
terhadap adaptasi, kepentingan relatif seleksi alam dan hanyutan
genetika dalam mendorong perubahan evolusioner secara umum
merupakan bidang riset pada biologi evolusioner.Investigasi ini
disarankan oleh teori evolusi molekuler netral, yang mengajukan
bahwa kebanyakan perubahan evolusioner merupakan akibat dari
fiksasi mutasi netral yang tidak memiliki efek seketika pada
kebugaran suatu organisme. Sehingga, pada model ini, kebanyakan
perubahan genetika pada sebuat populasi merupakan akibat dari
tekanan mutasi konstan dan hanyutan genetika. B. Adanya Evolusi
Diperkuat Dengan Adanya Bukti-Bukti 1. Fosil Merupakan sisa-sisa,
cetakan, jejak-jejak atau berkas binatang atau tumbuhan yang telah
membatu. Fosil memberi banyak sekali informasi kehidupan hewan dan
tumbuhan purba. Misalnya : fosil sejarah perkembangan kuda Fosil
sebagai bukti adanya peristiwa evolusi yang dapat menentukan umur
dengan cara menghitung laju erosi, laju sedimentasi, kandungan
garam dan kadar radio aktif. 2. Homologi Dua organ (alat tubuh)
dikatakan homolog jika mempunyai asal (secara embrilogik) sama
tetapi fungsi dan bentuknya berbeda. Misalnya alat gerak pada
manusia, burung, pinguin dan kelelawar. 3. Analogi Dua organ
dikatakan analog bila menunjukan fungsi sama tetapi bentuk dasarnya
berbeda. Misalnya sayap kupu-kupu, burung dan kelelawar.
4. Embriologi Perbandingan Ialah hewan-hewan kelas vertebrata
ikan,reptil, aves dan mamalia, meskipun tubuh individu dewasanya
berbeda namun fase awal perkembangan embrionya sangat mirip. 5.
Ontogeni Ialah sejarah perkembangan makhluk hidup dari zigot sampai
dewasa. Filogeni yaitu perkembangan makhluk hidup dari sederhana
menjadi sempurna. Autogeni merupakan ulang singkat dari filogeni 6.
Kovergensi Ialah terbentuknya macam-macam individu atau species
yang berasal dari jalur evolusi yang berbeda tetapi mempunyai
ciri-ciri yang hampir sama 7. Divergensi Ialah terbentuknya
bernacam-macam individu dari satu macam species atau sejenis 8.
Species Ialah individu dalam satu populasi yang bila mengadakan
inter hibridasi menghasilkan keturunan yang fertil. Species baru
akan terbentuk apabila suatu populasi sudah tidak dapat mengadakan
interhibridasi atau apabila mengadakan interhibridasi akan
menghasilkan keturunan yang steril. C. Teori Evolusi Darwin 1.
Sejarah Singkat Charles Darwin (1809 1882) Charles Darwin
(1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah
ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di
pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin
disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih
lengkap untuk menguatkan teori evolusi.
1831-1836: Perjalanan laut dengan kapal Beagle. 1844: Draft buku
The Origin of Species by Means of Natural
Selection telah selesai.
1858: Afred Russel Wallace mengirim manuscript kepada J.
Hooker
anggota Royal Society, berisi tentang perluasan ide dari
Malthus. Makalah bersama oleh Darwin dan Wallace di forum
Society.
1859: Publikasi buku The Origin of Species by Means of Natural
1860: Perdebatan antara Huxley dan Wilbeforce tanpa kehadiran
Darwin menghabiskan sisa masa hidupnya untuk penelitian dan
Selection
Darwin
publikasi buku The Descent of Man (1871) dan The Expression of
Emotion in Man and Animals (1871). 2. Perkembangan Teori Evolusi
Banyak hal dan pemikiran ahli lain yang mempengaruhi perkembangan
teori Darwin, antara lain:
Ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk
Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di
paruh burung Finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.
bumi selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal
tersebut kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya. Pikiran ini
juga didasarkan pada penyelidikannya pada fosil.
Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecendrungan
kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi
pangan. Hal ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk
kelangsungan hidup. Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi
yang dilakukan oleh para peternak untuk memperoleh bibit
unggul.
Pendapat beberapa ahli seperti Geoffroy (1829), WC Wells
(1813),
Grant (1826), Freke (1851), dan Rafinisque (1836). Tahun 1858
Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
1) Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup
di masa lampau. 2) Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah
seleksi alam. Seleksi alam adalah process of preserving in nature
favorable variations and ultimately eliminating those that are
injurious.3. Mekanisme Evolusi Menurut Darwin
Menurut Darwin, ada dua mekanisme yang mendasari evolusi.
Pertama, proses evolusi membawa spesies yang ada untuk berinteraksi
dengan kondisi ekologinya. Contohnya, karena hasi evolusi, beberapa
burung mempunyai paruh yang hanya bisa dipakai untuk menghispap
madu bunga. Selama bunga itu masih tersedia, burung ini akan hidup.
Tetapi, bila bunga ini, karena sesuatu hal, punah, maka burung itu
kemungkinan besar akan punah juga. Mekanisme yang kedua adalah
kelahiran spesies baru dari hasil variasi di spesies yang ada. Ini
terjadi bila suatu group mahluk hidup menjadi terpisah dan pada
akhirnya mempunyai gaya hidup yang sangat berbeda. Contoh klasik
adalah burung finch di atas. Asal mulanya, nenek moyang burung dari
bermacam pulau di Galapagos adalah berasal dari daratan Amerika
Selatan. Karena bertebaran di bermacam pulau, burung ini akhirnya
mengembangkan gaya hidup yang berbeda-beda. Waktu (melalui banyak
generasi burung) dan perjuangan untuk hidup (survival) adalah dua
hal yang dibutuhkan untuk melahirkan generasi baru burung finch.
Waktu yang lebih panjang lagi dan melalui proses yang sama, menurut
Darwin akan dapat menjelaskan evolusi dari semua mahluk hidup di
muka bumi yang berasal dari satu "common ancestor".4. Jenis Proses
Evolusi
a. Evolusi terjadi karena faktor letak geografis Faktor letak
ini nampak pada waktu Darwin mengadakan penelitian Burung Finch di
Pulau Galapagus (atau pulau kura-kura)pada tahun 1835.
Burung-burungFinch yang ada di pulau Galapagus ini ternyata burung
imigran dari Amerika Selatan. Setelah tiba di Pulau Galapagus
burung Finch memenuhi lingkungan baru yang lain dengan kondisi di
Amerika Selatan. Setelah beranak pinak Burung Finch ini sangat
banyak jenisnya dengan masing-masing mempunyai atau memakan jenis
makan yang
berbeda, dan mempunyai bentuk fisik terutama paruh yang sangat
bervariasi. Hal ini dikarenakan Burung Finch tersebut menjalani
evolusi untuk menyesuaikan terhadap kondisi geografis di Pulau
Galapagus yang gersang. b. Evolusi karena faktor lingkungan dan
genetika Evolusi makhluk hidup karena faktor lingkungan dan
genetika ini ada dua orang ahli yang masing-masing punya pendapat
yang berbeda, akan tetapi sebenarnya kedua pendapat yang berbeda
tersebut saling mengisi. Kedua ahli itu ialah: pertama, Lamarck
(1744-1829) berpendapat bahwa perubahan yang terjadi pada makhluk
hidup disebabkan oleh pengaruh lingkungan sehingga genetik makhluk
tersebut menyesuaikan diri. Kedua, Darwin (1859) menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada makhluk hidup itu disebabkan oleh
seleksi alam. Sehingga hanya beberapa makhluk hidup yang bertahan
yaitu makhluk yang dominan dan memenuhi syarat untuk hidup. c.
Evolusi karena faktor adaptasi dan seleksi Evolusi terjadi karena
makhluk hidup beradaptasi dan terseleksi dengan sendirinya oleh
keadaan alam. Contohnya, di Inggris kupu-kupu jenis Biston yang
asli berwarna cerah dan ada yang berwarna gelap yang bisa
bertengkar di pohon hingga sulit dimangsa oleh predator. Setelah
terjadi revolusi industri pepohonan tersebut warnanya jadi lebih
gelap, maka kupu-kupu yang berwarna lebih cerah seakan-akan sudah
musnah. Sedangkan kupu-kupu yang berwarna agak gelap mengikuti
perkembangan warna kulit yang bertambah gelap itu, hingga pada
akhirnya kupu-kupu yang berwarna gelap inilah yang selamat dari
ancaman predator, dan kemudian berkembang lebih baik.
d. Evolusi karena faktor seleksi buatan Evolusi jenis ini memang
karena diusahakan atau disengaja oleh manusia untuk tujuan atau
kepentingan hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari proses terjadinya
jenis-jenis unggul pada jenis tanaman padi, polowijo,
tanaman perkebunan lainnya dan pada beberapa jenis hewan yang
diternakkan. Proses ini pada hakikatnya adalah proses evolusi yang
berlangsungdalam waktu yang relatif sangat singkat. Melalui seleksi
jalur manusia dapat memperoleh jenis-jenis tanaman atau hewan yang
unggul. Pada tanaman misalnya: Padi IR. 36,38,54,dst. Pada hewan
misalnya: Sapi 5H (untuk sapi susu), Sapi kereman (untuk sapi
potong), dsb. Disamping hal tersebut di atas masih banyak lagi
jenis evolusi secara alamiah ataupun buatan yang lain yang
disengaja atau tidak disengaja oleh manusia. Misalnya: karena
pencemaran penggunaan pestisida, pemakaian hormon tumbuh, dsb. 5.
Implikasi Teori Evolusi Darwin Buku The Origin of Species by Means
of Natural Selection yang diterbitkan tahun 1959 ini, menurut
indeks sitasi merupakan buku yang paling banyak diacu oleh penulis
lain (selain kitab suci) selama ini. Penjelasan mengenai teori
tersebut adalah: a) Asal Usul Spesies Teori utama Darwin bahwa
spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di
masa lampau dan bila diurut lebih lanjut semua spesies makhluk
hidup diturunkan dari nenek moyang umum yang sama. Seperti yang
juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak
pihak. Para penentang teori ini dikategorikan dalam tiga kelompok
utama: 1) 2) Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut
Kelompok Creationist yang berpendapat bahwa masingtidak cukup
ilmiah. masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk
tujuan tertentu. 3) Kelompok penganut filsafat idealist yang
berpendapat bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang ada merupakan
tiruan tidak sempurna dari pola umum archetypes. Goethe
mengabstaksikan satu archetype atau Urbild untuk semua tanaman
(Urplanze) dan beberapa Bauplane untuk hewan.
Untuk para penentangnya dari dua kelompok pertama di atas Darwin
cukup menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari
kekauatan supranatural dalam pembentukan spesies adalah tidak
ilmiah.Dalam menanggapi kelompok Idealist (seperti Owen dan Lois
Agassiz) Darwin mampu menangkis dengan baik. Pada Origin edisi
pertama, Darwin (1959) di halaman 435, menyimpulkan bahwa
penjelasan Owen pada masalah archetype adalah interesting dan unity
of typenya merupakan hukum biologi yang penting. Kemudian setelah
Owen lebih keras lagi menentang teorinya.Darwin pada edisi
berikutnya menambahkan tetapi itu bukan penjelasan ilmiah.Menurut
Darwin penjelasan tentang homologi dan unity of types terkait
dengan nenek moyang adalah ilmiah, sementara penjelasan terkait
dengan archetype tidak ilmiah. Oleh karena Darwin memandang masalah
ini sebagai proses, sementara konsep archetype adalam timeless.
Secara umum Darwin adalam penganut paham Materialisme. b) Seleksi
Alam Pengertian dan arti definisi seleksi alam adalah seleksi yang
terjadi pada individu-individu yang hidup di alam, sehingga
individu yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut
akan terus hidup dan beranak pinak, sedangkan yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan alam lingkungan sekitarnya akan musnah dan
hilang dimakan waktu. Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam
merupakan agen utama penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan
Wallace) menyimpulkan seleksi dari prinsip yang dikemukakan oleh
Malthus bahwa setiap populasi cendrung bertambah jumlahnya seperti
deret ukur, dan sebagai akibatnya cepat atau lambat akan terjadi
perbenturan antar anggota dalam pemanfaatan sumber daya khususnya
bila ketersediaannya terbatas. Hanya sebagian, seringkali merupakan
bagian kecil, dari keturunannya bertahan hidup: sementara besar
lainnya tereliminasi. Dengan berkembangnya ilmu genetika, teori itu
diperkaya sehingga muncul Neo Darwinian. Menurut Lemer (1958),
definisi seleksi
alam adalah segala proses yang menyebabkan pembedaan non random
dalam reproduksi terhadap genotype; atau allele gen dan kompleks
gen dari generasi ke generasi berikutnya. Anggota populasi yang
membawa genotype yang lebih adaptif (superior) berpeluang lebih
besar untuk bertahan daripada keturunan yang inferior. Jumlah
individu keturunan yang superior akan bertambah sementara jumlah
individu inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi
lainnya. Seleksi alampun juga masih bekerja, sekalipun jika semua
keturunan dapat bertahan hidup dalam beberapa generasi.Contohnya
adalah pada jenis fauna yang memiliki beberapa generasi dalam satu
tahun. Jika makanan dan sumberdaya yang lain tidak terbatas selama
suatu musim, populasi akan bertambah seperti deret ukur dengan
tidak ada kematian di antara keturunannya. Hal itu tidak berarti
seleksi tidak terjadi, karena anggota populasi dengan genotype yang
berbeda memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau
berkembang mencapai matang seksual pada kecepatan yang berbeda.
Musim yang lain kemungkinan mengurangi jumlah individu secara
drastic tanpa pilih-pilih. Jadi pertumbuhan eksponensial dan
seleksi kemungkinan akan dilanjutkan lagi pada tahun berikutnya.
Pebedaan fekunditas, sesungguhnya juga merupakan agent penyeleksi
yang kuat karena menentukan perbedaan jumlah individu yang dapat
bertahan hidup atau dan jumlah individu yang akan mati, yang
ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky, 1970). Darwin telah
menerima, namun dengan sedikit keraguan, slogan Herbert Spencer
survival of the fittest in the struggle for life sebagai altenatif
untuk menerangkan proses seleksi alam, namun saat ini slogan itu
nampaknya dipandang tidak sepenuhnya tepat. Tidak hanya individu
atau jenis yang terkuat tetapi mereka yang lumayan pas dengan
lingkungan dapat bertahan hidup dan bereproduksi.Dalam kondisi
seleksi yang lunak atau halus semua individu atau jenis pembawa
genotype yang bermacammacam dapat bertahan hidup ketika populasi
berkurang. Individu yang fit (individu yang sesuai dengan
lingkungan dapat bertoleransi dengan
lingkungan) tidak harus mereka yang paling kuat, paling agresif
atau paling bertenaga, melainkan mereka yang mampu bereproduksi
menghasilkan keturunan dengan jumlah terbanyak yang viable dan
fertile. Seleksi alam tidak menyebabkan timbulnya material baru
(bahan genetic yang baru yang di masa mendatang akan datang
diseleksi lagi),melainkan justru menyebabkan hilangnya suatu varian
genetic atau berkurang frekuensi gen tertentu. Seleksi alam bekerja
efektif hanya bila populasi berisi dua atau lebih genotype, yang
mana dari varian itu ada yang akan tetap bertahan atau ada yang
tereliminasi pada kecepatan yang berbeda-beda. Pada seleksi buatan,
breeder akan memilih varian genetic (individu dengan genotype)
tertentu untuk dijadikan induk untuk generasi yang akan datang.
Permasalahan yang timbul adalah dari mana sumber materi dasar atau
bahan mentah genetic penyebab keanekaragaman genetic pada
varianvarian yang akan obyek seleksi oleh alam. Permasalahan itu
terpecahkan setelah T.H Morgan dan kawan-kawan meneliti mutasi pada
lalat buah Drosophilia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses
mutasi menyuplai bahan mentah genetic yang menyebabkan terjadinya
keanekaragaman genetic dimana nantinya seleksi alam bekerja
(Dobzhansky, 1970). Contoh peristiwa seleksi alam adalah pada
kupu-kupu biston betularia di inggris.Kupu-kupu biston betularia
terdapat dua jenis, yaitu yang bersayap terang cerah dengan yang
bersapap gelap.Awal mulanya lingkungan inggris yang bersih sangat
baik untuk adaptasi kupukupu yang bersayap cerah.Namun karena
limbah jelaga industri di inggris yang semakin banyak dan mengotori
pepohonan sehingga pohon menjadi gelap yang akhirnya menjadi lebih
adaptif untuk kupu-kupu yang bersapap gelap daripada yang
terang.Hasilnya perkembangan kupu2 bersayap gelap meningkat tajam
dan sayap cerah berkurang drastis. Persamaan teori lamack dengan
tori darwin adalah evolisi samasama terjadi karena pengaruh faktor
lingkungan. Sedangkan perbedaannya adalah pada yang menyebabkan
perubahan makhluk hidup, di mana
lamarck disebabkan oleh kuantitas penggunaan organ tubuh,
sedangkan darwin pada seleksi alam. Implikasi dari teori evolusi
melalui alam ini sangat luas, tidak hanya mencakup bidang filsafat
namun juga social-ekonomi dan budaya:
Penggantian cara pandang bahwa dunia tidak statis melainkan
Paham creationisme berkurang pengaruhn ya. Penolakan terhadap
teleology kosmis. Penjelasan desain di dunia oleh proses
materialistic seleksi alam,
berevolusi.
proses yang mencakup interaksi antara variasi yang tidak
beraturan dan reproduksi yang sukses bersifat oportunistik yang
sepenuhnya jauh dari dogma agama.
Penggatian pola pikir Essensialisme oleh pola pikir populasi.
Memberikan inspirasi yang disalahgunakan untuk tujuan yang
tidak
baik seperti gerakan Nazi di Jerman, Musolini di Italia,
kebijakan eugenic di Singapura di masa Lee Kuan Yu dan
berkembangnya ekonomi liberal yang dikemas dengan label
Social-Darwinian.
ILUSTRASI TEORI EVOLUSI OLEH DARWIN
Gambar1: Perubahan manusia yang berawal dari ikan
Gambar2: Perubahan manusia yang berasal dari kera