Top Banner
Kelompok 8 : Filda Lazuardita Giara Iman Nanda Muhamad Fahmi Rukman Oktaviani Hapsari Pratiwi Raissa Windiani XII IPA 1
11

Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Aug 06, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Kelompok 8 :Filda Lazuardita

Giara Iman NandaMuhamad Fahmi Rukman

Oktaviani HapsariPratiwi Raissa Windiani

XII IPA 1

Page 2: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Oparin adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi sebelum kehidupan ini ada. Dalam bukunya “The Origin of Life”, dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan evolusi terbentuknya bumi dan atmosfernya.

Page 3: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk sintesis molekul organic secara spontan, karena oksigen atmosfer akan memecah ikatan kimia dan mengekstrasi electron.

Page 4: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Teori Urey : pada suatu saat atmosfer bumi kaya akan molekul zat seperti Metana (CH4), Uap air (H2O), Amonia(NH2), dan karbon dioksida (CO2) yang semuanya berbentuk uap. Karena adanya pengaruh energi radiasi sinar kosmis serta aliran listrik halilintar terjadilah reaksi diantara zat-zat tersebut menghasilkan zat-zat hidup.

Menurut Urey, zat hidup yang pertama kali terbentuk mempunyai susunan menyerupai virus saat ini yang mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis makhluk hidup.

Ahli Kimia berkebangsaan Amerika Serikat.

Page 5: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Menurut Urey, terbentuknya makhluk hidup dari berbagai molekul zat di atmosfer tersebut didukung kondisi sebagai berikut :

a) kondisi 1 : tersedianya molekul-molekul Metana, Amonia, Uap air, dan hydrogen yang sangat banyak di atmosfer bumi

b) kondisi 2 : adanya bantuan energi yang timbul dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmis yang menyebabkan zat-zat tersebut bereaksi membentuk molekul zat yang lebih besar,

c) kondisi 3 : terbentuknya zat hidup yang paling secerhana yang susunan kimianya dapat disamakan dengan susunan kimia virus.

d) kondisi 4 : dalam jangka waktu yang lama (berjuta-juta tahun), zat hidup yang terbentuk tadi berkembang menjadi seejnis organisme (makhluk hidup yang lebih kompleks).

Page 6: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Miller mendesain model alat laboratorium sederhana yang digunakan untuk membuktikan hipotesis Harold Urey :

Kedalam alat yang diciptakannya dimasukan gas Hidrogen, Metana, Amonia, dan Air.

Alat tersebut juga dipanasi selama seminggu, sehingga gas-gas tersebut dapat bercampur didalamnya. Sebagai pengganti energi aliran listrik halilintar.

Miller mengaliri perangkat alat tersebut dengan loncatan listrik bertegangan tinggi.

Adanya aliran listrik bertegangan tinggi tersebut menyebabkan gas-gas dalam alat Miller bereaksi membentuk suatu zat baru.

Miller, murid Harold Urey yang jugatertarik terhadap asal usul

kehidupan.

Page 7: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Kedalam perangkat juga dilakukan pendinginan, sehingga gas-gas hasil reaksi dapat mengembun.

Ternyata setelah dianalisis secara kosmografi, air tersebut mengandung senyawa organik sederhana, seperti asam amino, adenine, dan gula sederhana seperti ribosa.

Eksperimen Miller dapat memberikan petunjuk bahwa satuan- satuan kompleks didalam sistem kehidupan seperti Lipida, Karbohidrat, Asam Amino, Protein, Mukleotida dan lain-lainnya dapat terbentuk dalam kondisi abiotik

Namun, hingga kini masalah utama tentang asal-usul kehidupan tetap merupakan rahasia alam yang belum terjawab. Hasil yang mereka buktikan barulah mengetahui terbentuknya senyawa organik secara bertahap, yakni dimulai dari bereaksinya gas-gas diatmosfer purba dengan energi listrik halilintar. Selanjutnya semua senyawa tersebut bereaksi membentuk senyawa yang lebih kompleks dan terkurung dilautan. Akhirnya membentuk senyawa yang merupakan komponen sel.

Page 8: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

1. Pembentukan senyawa kimia organik sederhana dari zat anorganik dengan bantuan energi kosmis di atmosfer purba : H2O +H2+NH3

+ +HCN urea, formaldehid ,asetat, dsb2. Pembantukan senyawa kimia lebih kompleks : urea, formaldehid ,asetat, dsb asam amino, glukosa, asam

lemak, nukleotida3. Pembentukan senyawa kompleks dengan cara polimerisasi

senyawa monomer organik4. Beberapa molekul sederhana & molekul polimer berinteraksi

menjadi agregat seluler. Beberapa molekul berfungsi secara struktural menjadi substrat reaksi untuk menghasilkan energi bagi reaksi sintesis

5. Beberapa molekul (nukleotida) mengalami polimerisasi menjadi RNA yg mampu bertindak sbg enzim sintesis & sbg pembawa informasi genetis

6. Reaksi kimia agregat cikal bakal seluler tsb terjebak dalam sekat hidrofonik (lemak) dan ini menjadi cikal bakal sel

Page 9: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Filosof Yunani Anaxagoras dari Ionia ( 450 SM) mengatakan semua bentuk kehidupan berasal dari banyak tempat yang berasal dari “benih kehidupan”. Namun penjelasan karena bukan hanya berasal dari makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan dan manusia, tetapi juga dari angin, batuan, air dan sebagainya.

Tahun 1830 ( atau 2280 tahun setelah Anaxagoras ), ahli kimia Swedia, Jöns Jackob Berzelius, menemukan bahwa senyawa karbon banyak ditemukan di meteorit (benda antariksa yang jatuh ke Bumi) yang memperkaya materi Bumi.

Page 10: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Tahun 1830 ( atau 2280 tahun setelah Anaxagoras ), ahli kimia Swedia, Jöns Jackob Berzelius, menemukan bahwa senyawa karbon banyak ditemukan di meteorit (benda antariksa yang jatuh ke Bumi) yang memperkaya materi Bumi.

Ahli kimia Swedia lainnya yaitu Hermann von Helmholtz di tahun 1879 mengusulkan konsep bahwa asal mula kehidupan berawal dari antariksa. Yang dikenal dengan Panspermia. Pendapat ini didasarkan dari adanya tekanan radiasi Matahari dan bintang yang membawa mikroba mengarungi antariksa. Berbeda dengan keberadaan senyawa karbon yang berada di meteorit.

Pendapat di atas diperkuat dua astronom Inggris yaitu Fred Hoyle dan Chandra Wickramasinghe mengembangkan Teori Panspermia dan dibuktikan melalui percobaan astronom India, Jayant Narlikar, pada 2001. Akhirnya komet menjadi benda antariksa yang ditengok sebagai biangnya sumber kehidupan.

Page 11: Teori Evolusi Kimia & Teori Panspermia

Komet

Komet merupakan gumpalan es kotor (dirty snowball) yang tersusun dari air, karbondioksida, metana dalam wujud gas beku, yang berkonglomerasi dengan debu dan batuan layaknya coklat dalam es krim. Ukuran gumpalan atau inti kometantara 1 km hingga belasan km.

Bagian komet terbentuk secara lengkap saat dekat Matahari yaitu inti , koma, selubung hidrogen, dan ekor. Koma berukuran ratusan ribu km menyelubungi inti. Akibat radiasi matahari pada materi koma maka terbentuk selubung hidrogen yang berukuran jutaan km dan menutupi koma. Hembusan angin matahari menyebabkan munculnya ekor komet, yaitu ekor debu dan ekor ion, yang berukuran ratusan juta km. Sehingga dinamakan sebagai bintang berekor.

Komet menarik untuk diteliti karena terbentuk di lapisan luar Tata Surya, pada daerah yang dinamakan Awan Oort di rentang 50.000 – 100.000 kali jarak Bumi – Matahari jauhnya. Materi pembentukannya diperkirakan sama dengan komposisi materi di awal pembentukan Tata Surya 4,6 milyar tahun lampau.