BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumor rongga mulut adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada rongga mulut. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bagian anterior, posterior rongga mulut, dan tulang rahang. Pertumbuhannya dapat digolongkan sebagai ganas (maligna) atau jinak (benigna). Perlu diperhatikan perbedaan antara keduanya, bahwa tumor jinak merupakan pembentukan jaringan baru yang abnormal dengan proses pembelahan sel yang masih terkontrol dan penyebarannya terlokalisir. Sebaliknya pada tumor ganas, pembelahan sel sudah tidak terkontrol dan penyebarannya meluas. Pada tumor ganas, sel tidak akan berhenti membelah selama masih mendapat suplai makanan. Rahang atas adalah bagian dari rongga mulut., nama lainnya adalah palatum. Diatas rahang atas ada bagian yang disebut maksila, yang letaknya agak dipinggir hidung dibawah kulit pipi. Tumor di rahang atas dapat berasal dari langit-langit atau palatum, bisa dari maksila, atau juga bisa dari gusi rahang atas , maupun kulit mukosa pipi atas. Secara umum penderita mengeluh adanya benjolan di dalam mulut di daerah rahang atas dibawah pipi (di dalam rongga mulut). Sehingga harus dibedakan antara tumor jinak ataukah tumor tersebut 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor rongga mulut adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang
terjadi pada rongga mulut. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bagian anterior,
posterior rongga mulut, dan tulang rahang. Pertumbuhannya dapat digolongkan
sebagai ganas (maligna) atau jinak (benigna). Perlu diperhatikan perbedaan antara
keduanya, bahwa tumor jinak merupakan pembentukan jaringan baru yang
abnormal dengan proses pembelahan sel yang masih terkontrol dan
penyebarannya terlokalisir. Sebaliknya pada tumor ganas, pembelahan sel sudah
tidak terkontrol dan penyebarannya meluas. Pada tumor ganas, sel tidak akan
berhenti membelah selama masih mendapat suplai makanan.
Rahang atas adalah bagian dari rongga mulut., nama lainnya adalah
palatum. Diatas rahang atas ada bagian yang disebut maksila, yang letaknya agak
dipinggir hidung dibawah kulit pipi. Tumor di rahang atas dapat berasal dari
langit-langit atau palatum, bisa dari maksila, atau juga bisa dari gusi rahang atas ,
maupun kulit mukosa pipi atas. Secara umum penderita mengeluh adanya
benjolan di dalam mulut di daerah rahang atas dibawah pipi (di dalam rongga
mulut). Sehingga harus dibedakan antara tumor jinak ataukah tumor tersebut
termasuk dalam jenis tumor ganas sehingga harus dilakukan pemeriksaan
penunjang untuk mengetahui diagnosa pastinya.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang diangkat dalam laporan kasus ini adalah
submandibular dan glandula tiroid harus dipalpasi.
Intra Oral
Pemeriksaan kavitas oral hanya dapat dilihat dengan pencahayaan yang bagus,
mirro dan tekanan udara atau sesuatu yang dapat mengeringkan gigi.
1. Jaringan lunak
Jaringan pada mulut biasanya diperiksa terlebih dahulu.Periksaan dilakukan
secara sistematis meliputi semua area mulut. Area yang tidak normal pada
mukosa harus dipalpasi.
2. Gigi
16
Gigi yang ada harus diperiksa kesehatan jaringan mulutnya, karies, status
restorasi. Pemeriksaan gigi harus dilakukan untuk kebaikan pasien.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan radiografi yang dapat dilakukan yaitu CT scan (computerized
tomography), magnetic resonance imaging (MRI) dan ultrasound. Radiografi
sederhana juga bisa dilakukan walau nilainya hasilnya tidak sebaik yang lain.
Histopatologi
Biopsi
Biopsi adalah pemeriksaan histopatologi utama dalam diagnosis untuk penyakit
pada mukosa jaringan lunak dan tulang. Terkadang biopsy tidak membantu
namun tetap dapat mengeliminasi etiologi yang mungkin.
Biopsi adalah operasi pengambilan jaringan sampel dari makhluk hidup untuk
pemeriksaan mikroskopik dan diagnosis akhir.
Biopsi adalah pengambilan dan pemeriksaan jaringan dari suatu lesi. Terdapat
beberapa macam teknik biopsy. Teknik yang paling penting yaitu teknik surgical
biopsy. Satu-satunya kontraindikasi yang penting dalam biopsy adalah insisi
biopsy tumor glandula parotis. Prinsip dari biopsi yang sukses:
1. Pada lesi yang mencurigakan secara klinis, biopsi harus dilakukan secepat
mungkin.
2. Pemilihan dari teknik biopsi yang akan dilakukan ditentukan dari indikasi tiap
kasus.
3. Injeksi langsung dari larutan lokal anastesi kedalam lesi harus dihindari
karena ada kemungkinan terjadinya distorsi dari lesi.
4. Penggunaan dari blade electrosurgical dilarang karena meghasilkan suhu
yang tinggi yang menyebabkan koagulasi dan destruksi dari jaringan.
5. Spesimen jaringan tidak boleh dipegang dengan pinset. Apabila
penggunaannya diperlukan maka yang dipegang adalah bagian yang normal.
6. Spesimen jaringan yang diambil harus bersifat mewakili.
17
7. Langsung setelah pengambilan, spesimen jaringan harus diletakkan pada
wadah dengan fixative/penahan. Jaringan specimen yang terlalu lama diluar
wadah dapat mengerigkan spesimen, yang memungkinkan ada resiko jatuh
atau salah menempatkan spesimen.
8. Larutan fixative yang digunakna adalah formalin 10% bukan air, alkohol,
atau larutan lain yang dapat merusak jaringan.
9. Dianjurkan wadah yang dikirim ke laboratorium dibungkus platik utnuk
menghindari resiko kerusakan selama pengiriman dan hilangnya spesimen.
10. Label dengan nama pasien dan tanggal harus diletakkan diluar wadah, dan
bukan diatas penutup. Cara ini untuk menghindari kemungkinan tertukarnya
spesimen di laboratorium setelah dibuka.
Alat yang dibutuhkan untuk operasi biopsi dari jaringan lunak dan jaringan keras
adalah:syringe local anastesi, scalpel handle dan blade, pinset anatomi dan
surgical dan hemostat, needle holder, gunting curved, suction, periosteal elevator,
kuret periapikal, bone file, dan rongeur.Bahan yang diperlukan untuk biopsi
adalah:cartridge local anastesi dan jarum untuk anastesi, alat menjahit, surgical
dressing, kasa, dan botol kecil yang berisi 10% larutan formalin untuk
penempatan spesimen.
Untuk biopsi aspirasi, alat dan bahan yang dibutuhkan termasuk jarum trocar atau
jarum simple low-gauge, syringe plastic disposable, kaca mikroskop, dan bahan
fixative.
3.5 Anatomi tulang Maxilla
Tulang Maksila adalah tulang wajah primitive yang akan membagi wajah
menjadi dua bagianyaitu orbita dan tulang rahan yang ada dibawahnya. tulang
maksila akan menyokong gigi padarahang atas, namun paada saat pengunyahan
berlangsung maksila tidak bergerak sepertimadibula. Tulang maxilla terdiri atas
dua buah maxilla yang menyatu di tengah yang terdiri atas4 prosesus dan
badan maxilla.
18
Gambar. Tulang Rahang Atas Maksila Tampak Lateral.
Badan Maksila
Badan Maksila ini biasanya berbentuk pyramid, dimana dasarnya adalah kavum
nasi dan bagian puncaknya dibatasi oleh processus zigomaticus. Badan maksila
terdiri dari 4 permukaan utamayaitu: permukaan fasial (bagian anterior),
Infratemporal (bagian posterior), nasal (bagia medial)dan permukaan superior
(orbital)
a. Permukaan anterior (fasial)
permukaan anterior maksila akan membentuk pipi. Disini terdapat 2 fosa
yaitu fosainsisivus yang merupakan lubang dangkal yang terletak antara
soket gigi insisivus dankavum nasi, dan fosa kanina yang merupakan
lubang dalam bagian belakang, yangditandai oleh foramen infraorbitalis di
bagian atas, tepi alveolaris di bagian bawah, dan prosesus zigomatikum di
bagian depan.
b. Permukaan posterior
Permukaan posterior dari badan maksila akam membentuk dinding
anterior dari fosainfratemporal. Disini juga terdapat sebuah penonjolan,
yang sering disebut tuberositasmaksilaris.
c. Permukaan medial
Permukaan ini yang akan membentuk dinding lateral kavum nasi. Ciri
penting yang adadisini adalah groove lacrimalis. yaitu groove vertikal
yang terdapat didepan sinusmaksilla
19
d. Permukaan Superior
Permukaan superior dari maksila akan membentuk dinding bawah orbita.
Prosesus
Tulang maksila terdiri atas 4 prosesus yaitu:
a. Prosesus frontalis
Terletak pada bagian atas maksila berada diantara tulang hidung dengan
tulanglakrimalis.
b. Prosesus zigomatikus
Terletak pada bagian lateral maksila
c. Prosesus alveolaris
Terletak pada bagian inferior badan maksila, yang akan menyokong gigi
geligi padasoketnya.
d. Prosesus palatines
Terletak pada bagian horizontal dari permukaan mesial dari maksila
dimana badanmaksila akan bertemu dengan processus alveolaris.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tumor di rongga mulut meupkan pertumbuhan dari berbagai jaringan di
dalam dan sekitar mulut termasuk tulang, otot dan syaraf. Pertumbuhan ini dapat
bersifat jinak (benigna) dan dapat bersifat ganas (maligna). Meskipun jarang
terjadi kanker yang ditemukan dalam mulut bisa berasal dari bagian tubuh lainnya
terutama paru-paru dan payudara.
Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas. Sel tumor pada
tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak
cepat membesar. Sel kanker mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak
sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor
dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak
mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Tumor jinak diklasifikasikan berdasarkan:
1. Berasal dari jaringan epitelTumor yang berasal dari epitel adalah: Papilloma, Adenoma, Adenoma plemorfik
2. Berasal dari jaringan ikatTumor yang berasal dari jaringan ikat adalah: Fibroma, Periperial giant cell tumor, Central giant cell tumor, Lipoma, Hemangioma, Lymphangioma, Chondroma, Osteoma
3. Berasal dari jaringan ototTumor yang berasal dari jaringan otot adalah: Leiomyoma, Granular cell myoblastoma
4. Berasal dari jaringan syarafTumor yang berasal dari jaringan syaraf adalah: Traumatic neuroma, Neurofibroma, Pigmented ameloblastoma
5. Berasal dari kelenjar ludahTumor yang berasal dari kelenjar ludah adalah: Pleomorphic adenoma, Papillary cystadenoma lymphomatosum, Lympomatoid adenoma.
6. Tumor jinak ectodermal yang asalnya odontogenik. Termasuk didalamnya Enameloma, Ameloblastoma/ Adamantinoma.
21
Tumor ganas rongga mulut berbeda dengan yang jinak, karena tumor ganas bersifat menginvasi jaringan sekitar, berkembang sampai daerah endotel dan dapat bermetastase kebagian tubuh lain. Tumor ganas rongga mulut tumbuh sangat cepat, sehingga deteksi dini serta tindakan pencegahan sangat penting untuk mengatasi tumor ganas ini.
Tumor ganas rongga mulut dapat berasal dari jaringan epitel dan jaringan ikat. Tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel adalah: Carsinoma sel squamosa dan Carsinoma sel basal, sedangkan yang berasal dari jaringan ikat adalah Fibrosarkoma.
Pada umumnya, untuk mendeteksi dini proses keganasan dalam mulut dapat dilakukan dengan melalui anamnese, pemeriksaan klinis dan diperkuat oleh pemeriksaan tambahan secara laboratorium.
4.2 Saran
Dokter gigi, dimana dalam perawatan rongga mulut dan gigi selalu melihat
bibir dan mukosa mulut mempunyai kesempatan yang luas untuk menemukan
tumor rongga mulut sedini mungkin. Penemuan dini tumor rongga mulut
merupakan faktor penting, bertujuan untuk terapi kuratif, prognosa yang makin
baik, kepentingan kosmetik dan mengurangi kecacatan serta kelangsungan hidup
yang lebih lama.
22
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006. Tumors of the Mouth - Oral Cancer. http://www.
Michvet.com/library/oncology/_oral_tumors.asp [25 Oktober 2008]
---------. 2008. Cancer (Malignant Tumour).
http://www.medicinenet.com/cancer/focus.htm [30 Juli 2008].
Balaram, P; Meenattoor,G. 1996. Imunology of Oral Cancer-A Review. Singapore
Dental Journal. Vol.21. No.1. 36.
Bolden, T.E. 1982. The Prevention and Detection of Oral Cancer, dalam
Stallard,R.E. A Textbook of Preventif Dentistry. Ed. Ke.2. Philadelphia. W.B.
Sainders Company. 277-306.
Borissov I, Pascalev M, Dinev I, Valchev I. 1998. Mandibulectomy as a method of
treatment of a mandibular canine tooth retention and secondary fibrous epulis
in a dog. http://www.vef.hr/vetarhif/papers/64.2/borissov.htm[25 Oktober
2008]
Coleman, G.C; Nelson,J.F. 1993. Principles of Oral Diagnosis. St. Louis Mosby