Stres Dan Konflik

STRES DAN KONFLIK

KOSENTRASI ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

NUR INAYAH ISMANIARP1802213402

PENGERTIAN STRES

Robbins (2001: suatu kondisi yang menekan

keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu

kesempatan dimana untuk mencapai

kesempatan tersebut terdapat batasan atau

penghalang.

Woolfolk dan Richardson (1979): suatu persepsi

dari ancaaman atau dari suatu bayangan akan

adanya ketidaksenangan yang

menggerakkan, menyiagakan atau

mambuat aktif organisme.

Handoko (1997), stress adalah suatu kondisi

ketegangan yang mempengaruhi emosi,

proses berpikir dan kondisi seseorang.

Stress yang terlalu besar dapat mengancam

kemampuan seseorang untuk menghadapi

lingkungannya.

BENTUK-BENTUK STRES

Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana

individu secara aktif dapat

mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi

maupun afeksi.

Respon, yaitu stres yang merupakan suatu

respon atau reaksi individu yang

muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres.

Stimulus, yaitu stres merupakan kondisi

atau kejadian tertentu yang

menimbulkan stres atau disebut juga dengan stressor.

PENYEBAB STRES

STRESSOR EKSTRAORGANISASI:

Stressor ekstraorganisasi mencakup efek dan perasaan negatif pada pekerjaan seperti:

1. Perubahan social/teknologi

2. Globalisasi,

3. Keluarga,

4. Relokasi,

5. Kondisi ekonomi dan keuangan,

6. Ras dan kelas

7. Serta kondisi tempat tinggal atau masyarakat.

PENYEBAB STRES

STRESSOR ORGANISASI

Meskipun organisasi terbentuk dari kelompok dan individu terdapat dimensi

yang lebih makrolevel, khusus pada organisasi yang terdapat stressor di

dalamnya. Stressor makrolevel dapat dikategorikan antara lain :

1. Kebijakan dan strategi administrative

2. Struktur dan desain organasi

3. Proses organisasi

4. Kondisi kerja

PENYEBAB STRES

STRESSOR KELOMPOK

Stressor kelompok data dikategorikan menjadi dua area :

1. Kurangnya kohevitas kelompok

2. Kurangnya dukungan social

STRESSOR INDIVIDU: PERANAN DISPOSISI (KARAKTERISTIK TYPE A)

- Tidak Peduli dgn waktu- Sabar - Tidak mempunyai beban- Bermain untk kesenangan, bukan untk kemenangan.- Santai tnp rasa bersalah- Tdk ada tekanan tenggat waktu- Berwatak lembut- Tdk pernah terburu-buru

PROFIL TIPE B- Selalu bergerak- Beraktivitas cepat- Tidak Sabar- Melakukan 2 hal sekaligus- Tidak tahan dgn waktu senggang- Terobsesi dgn jumlah- Mengukur kesuksesan dgn kuantitas- Agresif- Kompetitif- Terus menerus dlm tekanan waktu

PROFIL TIPE A

STRESSOR INDIVIDU: KONTROL PERSONAL Dalam hal kepuasan kerja, perasaan orang

mengenai kemampuan untuk mengontrol situasi merupakan hal penting dalam menentukan tingkat stres mereka.

Secara khusus, jika karyawan merasa bahwa mereka mempunyai sedikit kontrol pada lingkungan pekerjaan dan pekerjaan mereka sendiri, maka mereka akan mengalami stres.

Jika karyawan diberi kontrol pada lingkungan kerja, seperti diberi kesempatan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka, hal ini akan mengurangi stres kerja.

STRESSOR INDIVIDUAL: KETIDAKBERDAYAAN YANG DIPELAJARI

Berhubungan karakteristik pribadi mereka (berlawanan dgn kekuatan lingkungan luar)

Sebagai hal yg stabil dan berlangsung terus-menerus (bukan temporer)

Menjadi global dan universal (melibatkan banyak situasi, bukan hanya satubagian kehidupannya)

STRESSOS INDIVIDUAL: DAYA TAHAN PSIKOLOGIS

Prediposisi daya tahan psikologis membantu orang menahan stress dengna memberikan buffer pada diri sendiri dan stressor.

Buffer daya tahan tersebut dapat menjadi kualitas penting pada organisasi kini dan masa mendatang, yang semakin menuntut karyawan di semua tingkat untuk

melakukan lebih banyak pekerjaan/tugas.

KONFLIK INTRAINDIVIDU: TINGKAT KONFLIK DLM PERILAKU ORGANISASI

ORGANISASI

ANTARKELOMPOK

ANTARPRIBADI

INTRAINDIVIDU

KONFLIK

MIKRO

MAKRO

KONFLIK AKIBAT FRUSTASI

Motivasi terjadi saat dorongan yang termotivasi terhalang sebelum orang mencapai tujuan yang diinginkan. Rintangan dapat kelihatan dari luar (lahiriaah atau fisik) atau tersembunyi (batiniah, atau mental-sosiopsikologis)

Selain agresi dan kekerasan yang merupakan reaksi terhadap frustasi, reaksi penarikan diri karena frustasi mungkin menjadi penjelasanutama atas “masalah motivasi” karyawan.

Dalam beberapa kasus, frustasi mungkin menghasilkan dampak positif terhadap kinerja individu dan tujuan organisasi.

KONFLIK TUJUAN

• Seseorang dimotivasi untuk mendekati dua tujuan positif atau lebih, terutama tujuan ekslusif.

KONFLIK PENDEKATAN-PENDEKATAN

• Seseorang dimotivasi untuk mendekati tujuan, pada saat bersamaan juga dimotivasi untuk menghindarinya.

KONFLIK PENDEKATAN-PENGHINDARAN

• Seseorang dimotivasi untuk menghindari dua tujuan negatif atau lebih, terutama tujuan ekslusif.

KONFLIK PENGHINDARAN-PENGHINDARAN

KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS

•Terdapat konflik antara kepribadian orang dan harapan peran.

ANTARA ORANG & PERAN

•Konflik yang dihasilkan oleh harapan yang berlawanan mengenai bagaimana memainkan peran.

ANTARPERAN BERLAWANAN

•Konflik yang muncul dari persyaratan yang berbeda antara dua peran atau lebih yang harus dimainkan dlm waktu bersamaan.

ANTARERAN PERSYARATAN BERBEDA

KONFLIK INTERAKTIF: KONFLIK ANTARPRIBADI

PERBEDAAN PERSONAL

DEFISIENSI INFORMASI

KETIDAKSESUAIAN PERAN

TEKANAN LINGKUNGAN

PERILAKU DAN KONFLIK ANTARKELOMPOK

KESALING-TERGANTUNG

AN TUGAS

KOMPETISI UTK SUMBER

DAYA

AMBIGUITAS JURISDIKSIONA

L

PENGEJARAN STATUS

PENGARUH STRES DAN KONFLIK Pengaruh disfungsional dari

tingkat stres dan konflik tinggi perlu diperhatikan dalam masyarakat kontemporer secara umum dan secara khusus dalam manajemen sumber daya manusia yang efektif.

Masalah karena tingkat stres dan konflik yang tinggi dapat ditunjukkan secara fisik psikologis, atas perilaku indvidu.

MASALAH FISIK AKIBAT STRES DAN KONFLIK

MASALAH SISTEM KEKEBALAN TUBUH, seperti sakit dan infeksi.

MASALAH SISTEM KARDIOVASKULAR, seperti tekanan darah tinggi.

MSLH SISTEM MUSKULOSKELETAL (otot & rangka), spt sakit kepala & punggung.

MSLH SISTEM GATROINTESTINNAL (perut), diare & sembelit.

MASALAH PSIKOLOGIS AKIBAT STRES DAN KONFLIK Tingkat stres tinggi mungkin disertai dengan kemarahan, kecemasan, depresi, gelisah, cepat marah, tegang dan bosan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa dampak stres yang paling kua adalah pada tindakan agresif, seperti sabotase, agresi antrpribadi, permusuhan dan keluhan.

Jenis masalah psikologis akibat stres tersebut relevan dengan kinerja yang buruk, penghargaan diri yang rendah, benci pada pengawasan, ketidakmampuan untuk berkosentrasi da membuat keputusan, dan ketidakpuasan kerja.

MASALAH PERILAKU AKIBAT STRES DAN KONFLIKPerilaku langsung yang menyertai tingkat stres yang tinggi

mencakup makan sedikit atau makan berlebihan, tidak dapat tidur, merokok dan minum dan penyalahgunaan obat-obatan.

Seperti masalah-masalah psikologis yang berasal dari stres dan konflik, masalah perilaku sering tidak dihubungkan dengan stres ole rekan kerja atau penyelia sehingga mereka tidak bersimpati.

Tetapi, sepertigejala stresfisik dan psikologis, masalah perilaku dapat dikendalikan, dikelola lebih efektif, dan bahkan dicegahoelh individu dan organisasi. Strategi mengatasi stres ini dibahas pada bagian selanjutnya.

STRATEGI MENGATASI STRES DAN KONFLIK: STRATEGI INDIVIDU

OLAHRAGA RELAKSASI MENGENDALIKAN PERILAKU

TERAPI KOGNITIF JARINGAN

STRATEGI ORGANISASI MENGATASI STRES

Dalam hal kebijakan,

peninjauan & rencana upah

akan mendapatkan perhatian yg

sama dan seadil mungkin.

Dalam area struktural,

tingkat formalisasi dan

spesialisasi yang tinggi

akan dikurangi.

Dalam area kondisi fisik,

risiko keamanan

dihilangkan & cahaya, suara, & suhu akan ditingkatkan.

Proses fungsi, misalnya

komunikasi & penyebaran

informasi akan ditingkatkan, dan

tujuan yg ambigu/berkonflik

akan diklarifikasi/dipec

ahkan.

CASE OF JURNAL

INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIAL SCIENCES AND HUMANITY STUDIES VOL 3, NO 1, 2011 ISSN: 1309-8063

THE EFFECT OF PERSON-ORGANIZATION FIT ON JOB STRESS AND CONFLICT: AN APPLICATION ON

EMPLOYEES OF BUSINESSES IN DALAMAN INTERNATIONAL AIRPORT.

LATAR BELAKANG

The person, via organizations, has understood that blocking to reach most of their own goals, the most important factor results from the

case of the unwillingness of working with the others or non-

working (Şimşek, 2010: 213-214). Working with others needs person

and organization fit. There are restlessness, stress and conflict in working environment where there

are people who can’t work with each other in fit. Organizations protect both the

members’ qualification of being different person in the whole, and try to quarantee their becoming integrated with the whole within

the scope of the concept “fit”

INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIAL SCIENCES AND HUMANITY STUDIES Vol 3, No 1, 2011 ISSN: 1309-8063

TUJUAN PENELITIAN

the aim of this study is to present analytically that this fit causes what kind of effects on job stress and conflict by examining person and organization fit comprehensively. The application part of this study composes of the results of questionarre applied to managers and employees of the companies which operate in different sectors in Dalaman International Airport.


METODE PENELITIAN

QUANTITATIVE METHOD WITH CROSS-SECTIONAL APPROACH


RESULTIn factor analysis, the dependent and independent variables were considered separately and variables were analyzed in this way. Total variance explained is 62.514 %. According to the factor analysis, it can be said that scale has structural validity.

In reliability analysis, alpha coefficients of each variable are checked. Alpha coefficients obtained were accepted because they were higher than 0.50 and 0.70 defined by Bagozzi & Yi (1988) and Nunally (1978) respectively in the literature.


RESULT


RESULT


• There is a significant relation (ρ=0.01 and β= - .392) in a negative way between person-organization fit and job stress.

• There is a significant relation (ρ=0.01 and β= - .164) in a negative way between person-organization fit and conflict attitudes in workplace.

RESULT Except for "person-

organization fit" independent variable, the main subject of this research, one to one relationships of dependent variables were also examined. It is understood that there is a positively significant (ρ=0.01 and β=.597) relation between "Job Stress" and "Conflict attitudes in workplace". INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIAL SCIENCES AND

HUMANITY STUDIES Vol 3, No 1, 2011 ISSN: 1309-8063

CONCLUSIONS In this study, it is aimed to search whether there is

a significant relationship between person-organization fit and job stress and conflict in respective organizations. The results of our research show that probable compliance problem in organization causes stress and, as a result, organizations experience stress related problems. Lovelace and Rosen's (1996) research findings also support that result. The findings of this research state that conflict affects person-organization fit adversely and in organizations with high conflict level, compatibility level will be low. Organizations, capable of keeping employees' compatibility level under control, can protect themselves from the adverse outcomes like stress, conflict, etc. caused be incompatibilities.


THE JOURNAL OF HUMAN RESOURCE AND ADULT LEARNING VOL. 4, NUM. 1, JUNE 2008104

A Study of Work Stress, Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Organizational Citizenship Behavior: A Case to Employee Who are Taking Further Education in University

LATAR BELAKANG Technology is innovating in every second. To keep high quality, practiced, and experienced

employee, organizations should provide more learning opportunities to improve employees‟ working competencies, and to avoid losing the competition abilities in human resource. Organization normally analysis what the employee need to train individually, and provides bunch of on-the-job training(OJT) programs to foster employee, still employee who are having high motivation to take promoted position, are try to take higher degree from out side of organization, for example, taking bachelor or master degree from University. The main reason is that Chinese culture makes people more concern the academic degree than the real working ability. Chinese people always doubts that whether the promotion opportunities would give to whom with lowers academic degree, and whether the manage practice would be easy if one with lower degree than subordinate does. Therefore, many employees enroll in the Universities in the evening after working or in the weekend to take further education

TUJUAN PENELITIAN

To explore the correlation among work stress, job satisfaction, organizational commitment, and organizational citizenship behavior by employees‟ self-report.

To analysis the self-report of work stress, job satisfaction, organizational commitment, and organizational citizenship between different backgrounds.

To suggest teaching program to employees who are taking further education in the Universities.

THE JOURNAL OF HUMAN RESOURCE AND ADULT LEARNING VOL. 4, NUM. 1, JUNE

2008104

METHODE This study used the Pearson

correlation to verify the relationship among variable, t-test to compare the different gender and marriage status employees‟ self-report to variables, and used the ANOVA(F-test) statistical method to analyze the different background in age, working experience, working position, and company size.

RESULT Six characteristics dimensions were selected, there are: gender, marriage status, age,

working experience, position, and company size. This study has totally 163 respondents from sampling, the distribution of the characteristics are shown in table 2.

RESULT

CONCLUSSION

The result of this study showed that employee who is

taking further education in the University response high

level score in variables in work stress, job satisfaction, organizational commitment,

and organizational citizenship behavior.

Although almost all variables related to each other, an

interesting result comes from this study.

The older employee in age the higher organizational

commitment and OCB they performed.

In the whole, there is no statistic difference to all

variables by the employees‟ working experience.

In Chinese culture, working position which employee

takes will normally consider the academic degree.

This result reveals that marriage groups reach higher score than single group in the variables of OC and OCB, the

works stress and job satisfaction is not statistically

significant.

This study shows that there is no statistic significant

difference at all variables by employees‟ gender and

who‟s working company size.

Stres Dan Konflik

Documents