STRATEGI PELAYANAN PRIMA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA BARAT TERHADAP CALON JAMAAH HAJI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) Oleh: Nur Siti Aliyah NIM: 104053002030 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/ 2008 M
81
Embed
STRATEGI PELAYANAN PRIMA KANTOR DEPARTEMEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8765/1/NUR SITI... · Perbekalan Haji …………………………………………
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI PELAYANAN PRIMA KANTOR
DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA BARAT
TERHADAP CALON JAMAAH HAJI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)
Oleh:
Nur Siti Aliyah
NIM: 104053002030
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/ 2008 M
STRATEGI PELAYANAN PRIMA
KANTOR DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA BARAT
TERHADAP CALON JAMAAH HAJI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.)
Oleh:
Nur Siti Aliyah
NIM: 104053002030
Pembimbing
Dr. Sihabudin Noor, MA
NIP: 150281998
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H/ 2008 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul STRATEGI PELAYANAN PRIMA KANTOR
DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA BARAT TERHADAP CALON
JAMAAH HAJI telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 04 Desember 2008. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Program Studi Manajemen Dakwah
Jakarta, 04 Desember 2008
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekertaris Merangkap Anggota,
Drs. H. Mahmud Jalal, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA
NIP: NIP: 150287029
Anggota
Drs. Hasanuddin, MA Noor Bekti Negoro, SE, STP, M.SI.
NIP:150270815 NIP: 150293230
Dr. Sihabuddin Noor, MA
NIP: 150281998
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji dan syukur Ilahi Rabbi penulis haturkan kepada
Allah SWT atas karunia dan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dengan
judul “STRATEGI PELAYANAN PRIMA KANTOR DEPARTEMEN
AGAMA JAKARTA BARAT TERHADAP CALON JAMAAH HAJI”.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Paduka kita sekalian Umat Islam
Nabi Muhammad Saw, suri tauladan, Pejuang dakwah Islamiyah beserta keluarga,
kerabat, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman
Dengan sadar penulis akui bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna.
Namun tidaklah mengurangi kemanfaatan skripsi ini, khususnya bagi penulis
pribadi umumnya bagi para pembaca. Penulis haturkan ribuan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung penulisan skipsi ini baik moral maupun
material, hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis yakin tanpa dukungan mereka semua, penulisan skripsi ini tidak
mungkin dapat terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis
menghaturkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat MA, selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Murodi, MA, sebagai Dekan Fakultas Dakwah Dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah (MD) dan Drs Cecep Castrawijaya, MA selaku Sekretaris
Jurusan Manajemen Dakwah (MD) yang telah banyak membantu dan
memberikan informasinya dikala penulis berkonsultasi
4. Dr. Sihabudin Noor, MA. selaku pembimbing skipsi yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis supaya menghasilkan skripsi yang
baik dan benar, beliau juga memberikan ruang kebebasan yang sungguh
leluasa kepada penulis untuk menentukan berbagai proporsi, kategori dan
interpretasi pada skripsi ini.
5. Seluruh Staf Perputakaan baik Perpustakaan Utama maupun Perpustakaan
Dakwah dan Komunikasi.
6. Seluruh Dosen Dakwah dan Komunikasi baik yang tetap atau luar dan
juga Staf akademis yang telah memberikan ilmunya dengan tulus, semoga
bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi semua Mahasiswa
Dakwah dan Komunikasi.
7. Drs. H. Sutami, M.Pd.I, selaku kepala KANDEPAG JAK-BAR, serta
segenap jajaran TU, Haji dan lainnya yang telah bersedia diwawancarai
dan memberikan izin pada penulis guna melakukan penelitian skripsi ini.
8. Drs. H. Matroji, SH, selaku kasi haji KANDEPAG JAK-BAR yang telah
banyak membantu penulis dan meminjamkan beberapa buku dalam
menyelesaikan skripsi ini
9. Ayahanda H. Abdul Manaf dan Ibunda Hj. Masrifah tercinta yang telah
mendidik dan membesarkan penulis beserta seluruh keluarga, Kakak-
kakakku & Keponakanku tercinta yang selalu mendo’akan dan
memberikan bantuan moril dan materil, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini..
10. Untuk teman-teman seperjuanganku di MD-A (Tong-tong cs, ting-ting
suhe). Dan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu. Dari
kalianlah penulis banyak mendapatkan berbagai ilmu dan inspirasi serta
kenangan yang tidak dapat dilupakan
Penulis berharap dan berdoa, semoga seluruh pengorbanan yang diberikan
kalian semua kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini akan mendapatkan
balasan yang setimpal disisi-Nya. Jazakumullah khairan katsiran wa ‘asa Allah
an yahdiyani wa yahdiyakum ilaa husni sabilih. penulis juga menyadari bahwa
karya ini sangat sederhana dan jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap
sekecil apapun makna yang ada dalam tulisan ini, semoga tetap memberi manfaat.
Amin Ya rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 28 November 2008
Penulis
Nur Siti Aliyah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………… 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………. 6
D. Metodologi Penelitian …………………………………………... 7
E. Tinjauan Pustaka ………………………………………………. 10
F. Sistematika Penulisan …………………………………………… 11
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi …………………………………………. 13
2. Kriteria Strategi Yang Baik ………………………………... 16
3. Proses Strategi ……………………………………………… 18
4. Faktor-faktor Strategi ………………………………………. 21
5. Prinsip-prinsip Untuk Menyukseskan Strategi …………….. 22
B. Definisi Pelayanan Prima
1. Pengertian Pelayanan ……………………………………… 23
a. Service Triagle ………………………………………… 25
b. Total Quality Service ………………………………….. 26
2. Kualitas Pelayanan ………………………………………... 27
C. Calon Jamaah Haji
1. Pengertian Calon Haji ……………………………………... 28
2. Pendaftaran Haji …………………………………………… 30
3. Biaya Pebyelenggaraan Haji (BPIH)……………………..... 31
4. Pelatihan Calon Haji ……………………………………..... 32
5. Pengelompokan Calon Haji ………………………………. . 33
6. Perbekalan Haji ……………………………………………. 33
BAB III GAMBARAN UMUM KANDEPAG JAKARTA BARAT
A. Sejarah Departemen Agama ……………………………………. 34
B. Visi-Misi Departemen Agama Kotamadya Jak-Bar ……………. 40
C. Tugas Pokok dan Fungsi Depag Kotamadya Jak-Bar ………….. 41
D. Struktur Organisasi Depag Kotamadya Jak-Bar ………………... 44
BAB IV STRATEGI PELAYANAN PRIMA KANTOR DEPARTEMEN
AGAMA JAKARTA BARAT TERHADAP CALON JAMAAH
HAJI
A. Pelayanan Prima KANDEPAG JAK-BAR terhadap calon jamaah haji ……………………………..………………………………. 50
B. KANDEPAG JAK-BAR melakukan pelayanan prima terhadap
calon jamaah haji ……………………………………………….. 53
C. Strategi Pelayanan Prima KANDEPAG JAK-BAR dalam membentu
perjalanan ibadah haji calon jamaah haji ……………………….. 57
D. Analisa Strategi …………………………………………………. 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………… 69
B. Saran- Saran ……………………………………………………... 70
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 71
LAMPIRAN- LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyelenggaraan haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung
jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis
pelaksanaannya diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umrah.
Sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya, pemerintah secara terus
menerus berupaya melakukan perbaikan penyelenggaraan haji, utamanya melalui
pembenahan sistem dalam berbagai aspek, termasuk aspek pembinaan petugas.
Mengingat petugas haji merupakan unsur penting yang mempunyai peranan
strategis dan turut menentukan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji.
Dalam konteks Indonesia yang mayoritas penduduknya menganut agama
Islam, dari tahun ke tahun terlihat antusias masyarakat untuk menunaikan rukun
Islam ke lima semakin besar. Ini dapat difahami mengingat haji bukan saja ibadah
yang mengandung kebiasaan secara sosio religius, namun juga menjadi tradisi
yang sudah semakin lama berakar di kalangan masyarakat muslim Indonesia
terhadap ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota ibadah haji paling
besar terhadap Indonesia. Oleh karena itu, manajemen pengelolaan ibadah haji
harus dilakukan secara baik dan professional. Memang tidak diketahui kapan umat
Islam Indonesia mulai melakukan perjalanan ibadah haji, namun perhatian
terhadap pelaksanaan ibadah haji telah terdapat sejak awal masuknya Islam ke
negeri ini. Suatu pendapat menyatakan bahwa bangsa Indonesia telah mengadakan
ibadah haji ke Makkah sejak abad 12 Masehi dan sejak itu setiap tahunnya selalu
ada jamaah yang berangkat ke tanah suci.1
Ibadah haji adalah ibadah fisik yang memerlukan baik kesehatan atau
ketahanan stamina yang prima maupun kekuatan mentalitas. Kekuatan tersebut
diperlukan dalam seluruh prosesi ibadah haji semenjak dari tanah air, menuju
Arab Saudi, berada di Arab Saudi maupun kembali lagi di tanah air. Dalam
pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh umat Islam dari seluruh dunia setiap
tahunnya mengandung makna dan nilai-nilai moral yang tinggi yang diperlukan
dalam rangka membangun sumberdaya manusia yang ideal dan unggul. Hal ini
tergantung kepada orang yang melaksanakannya dan manusia yang mampu
menangkap makna yang subtansial dan seluruh rangkaian ibadah haji dari mulai
mengenakan pakaian ihram, wukuf, melontar jumroh, tahalul, thawaf, sa’i dan lain
sebagainya.
Terdapat tiga aspek yang mempengaruhi keberhasilan operasional haji
sehingga pembinaan, pelayanan dan perlindungan berlangsung lancar dan sukses.
Pertama Legalitas, UU No.17 Tahun 1999. Kedua adalah menyangkut fasilitas
yang ada baik 10 asrama haji embarkasi yang ada serta kesiapan Departemen
Agama dan Departemen Kesehatan dalam penyiapan atau penyediaan fasilitas
1 Taufiq Kamil, (Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, disajikan dari sebuah
seminar haji di Jakarta / B-1) BPIH dari tahun ke tahun, factual atau komersil, Media Indonesia,
Edisi selasa, 9 Juli 2002)
pendukung maupun fasilitas lainnya di Arab Saudi. Ketiga petugas haji yang
harus profesional. 2
Dalam undang-undang No 17 Tahun 1999 tangtang penyelenggaraan
ibadah haji di isyaratkan tiga hal yang harus diupayakan secara konsisten dan
terus menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini Departemen Agama sebagai leading
sector penyelenggaraan ibadah haji, yaitu:
Pertama, Pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan
Kedua, Pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, transportasi,
akomodasi dan lain sebagainya
Ketiga, Perlindungan yang meliputi keselamatan, keamanan serta asuransi
perlindungan dari pihak lain yang merugikan jamaah.3
Bagi bangsa Indonesia, penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas
nasional karena di samping menyangkut kesejahteraan lahir-batin jamaah haji,
juga menyangkut nama baik dan martabat bangsa Indonesia di luar negeri,
khususnya di Arab Saudi. Mengingat pelaksanaannya bersifat massal dan
berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, penyelenggaraan ibadah haji
memerlukan manajemen yang baik agar tertib, aman dan lancar.
Pada statistik dibawah ini dapat dilihat ada peningkatan dalam
pemberangkatan haji pada tahun ini sebanyak 161 orang yang berarti bahwa
ekonomi masyarakat pada saat ini cukup baik dengan terlihat peningkatan pada
pemberangkatan haji saat ini, dan peningkatan ini juga menunjukkan bahwa
pelayanan yang diberikan oleh para staf haji merupakan pelayanan yang
2 BULLETIN AL-MABRUR, Menuju Haji Mabrur (Jakarta, Departemen Agama RI,
2004), No.05/Desember/2004 M/1425 H. h. 3 3 Kamil, Media Indonesia, Edisi selasa, 9 Juli 2002)
memberikan sebuah kepuasan bagi calon jamaah haji, sehingga meningkatkan
minat calon jamaah haji yang lebih memilih berangkat dengan Kantor
Departemen Agama Wilayah setempat ketimbang mengikuti travel yang belum
tentu tujuannya serta kepastiannya. Adapun jumlah jamaah yang berangkat pada
tahun ini yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat adalah sebanyak1037 orang
Statistik Penyelenggaraan Haji
Pada Kantor Departemen Agama Jakarta Barat
No
Kecamatan Keadaan Jamaah Haji Ket
2005-2006 2006-2007 2007-2008 2008-2009
1 Cengkareng 318 111 154 174
2 Grogol PTB 108 87 55 79
3 Taman Sari 32 33 68 80
4 Tambora 91 69 86 112
5 Kebon Jeruk 387 244 178 190
6 Kalideres 213 94 56 76
7 Palmerah 311 144 143 167
8 Kembangan 269 179 136 159
Jumlah 1729 961 876 1037
Peningkatan, pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap jamaah
haji diupayakan melalui penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan
haji. Penyempurnaan sistem dan manajemen tersebut dimaksudkan agar calon
jamaah haji/jamaah haji lebih siap dan mandiri dalam menunaikan ibadah haji
sesuai dengan tuntunan agama sehingga diperoleh haji mabrur. Upaya
peningkatan dan penyempurnaan tersebut dilaksanakan agar tidak terulang
kembali kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada masa-masa sebelumnya.
Untuk tercapainya maksud tersebut, diperlukan suasana yang kondusif
bagi warga Negara yang akan melaksanakan ibadah haji. Suasana kondusif
tersebut dapat dicapai apabila pihak penyelenggara ibadah haji mampu
memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada calon jamaah haji
dan jamaah haji.4
Mengingat penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan
menyangkut martabat dan nama baik bangsa, kegiatan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan ibadah haji merupakan tanggung jawab pemerintah. Keikut
sertaan masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji.
Kantor Departemen Agama Jakarta Barat (KANDEPAG JAK-BAR)
merupakan salah satu instansi yang berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk
calon jamaah haji, walaupun belum tersedianya sarana berupa mobil jemputan
bagi calon jamaah haji, peling tidak sekarang Kantor Departemen Agama Jakarta
Barat (KANDEPAG JAK-BAR) telah menyediakan studio foto untuk calon
jamaah haji yang belum mengetahui ukurang foto yang harus di bawa saat
pendaftaran. Untuk itu penulis akan mengkaji tentang : STRATEGI
PELAYANAN PRIMA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA
BARAT TERHADAP CALON JAMAAH HAJI.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
4 DEPARTEMEN AGAMA RI, PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG
PENYELENGGARAAN HAJI, (Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji, 2002), h. 19-20
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang diatas, skripsi
ini skripsi ini akan mengkaji tentang Strategi Pelayanan Prima KANDEPAG
JAK-BAR Terhadap Calon Jamaah haji.
2. Perumusan Masalah
Adapun masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
mengenai :
a. Apa yang dimaksud dengan pelayanan prima KANDEPAG JAK-BAR
terhadap calon jamaah haji?
b. Mengapa KANDEPAG JAK-BAR perlu melakukan pelayanan prima
terhadap calon jamaah haji?
c. Bagaimana startegi pelayanan prima KANDEPAG JAK-BAR dalam
membantu perjalanan ibadah haji calon jamaah haji?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian:
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah :
a) Untuk menguraikan apa yang dimaksud dengan pelayanan prima
KANDEPAG JAK-BAR terhadap calon jamaah haji
b) Untuk membuktikan mengapa KANDEPAG JAK-BAR perlu
melakukan pelayanan prima terhadap calon jamaah haji
c) Untuk menerangkan Bagaimana startegi pelayanan prima
KANDEPAG JAK-BAR dalam membantu perjalanan ibadah haji
calon jamaah haji
2. Manfaat Penelitian
Dari tujuan di atas, penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat
sebagai berikut :
1. Manfaat Akademis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
wawasan dan pengalaman mengenai strategi pelayanan prima
Kantor Departemen Agama Jakarta Barat
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai:
a. Sebagai bahan Masukan (input) bagi pihak KANDEPAG JAK-
BAR dalam pemberian pelayanan prima terhadap calon jamaah
haji
b. Memberikan sebuah kontribusi di bidang haji melalui sebuah
service quality yang baik
c. Memberikan motivasi bagi para jajaran haji untuk lebih bersikap
baik, ramah, santun dan menolong dalam memberikan
pelayanannya terhadap calon jamaah haji.
d. Menjadikan acuan bagi KANDEPAG wilayah lainnya yang ada
di Jakarta
D. Metodologi Peneitian
1. Metode Penelitian
Pada penyusunan skipsi ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif
yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Untuk memahami istilah peneliyian kualitatif ini, perlu kiranya dikemukakan teori
menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan, Metodologi Kualitatf adalah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.5 Dengan
memilih metode kualitatif ini, penulis mengharapkan dapat memperoleh data yang
lengkap dan akurat.
2. Subjek dan Obbjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang dapat
memberikan informasi refresentatif, mereka terdiri dari 3 orang antara lain, kasi
haji dan para jajaran bagian haji/staf haji serta jamaah haji yang telah dibantu oleh
KANDEPAG JA-BAR melalui pelayanan prima yang diberikan. Sedangkan yang
dijadikan objek penelitian ini adalah strategi yang digunakan dalam pelayanan
prima terhadap calon jamaah haji.
3. Tehnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis menggunakan
jenis penelitian diantaranya yaitu Field Research (Penelitian Lapangan), penulis
mengadakan jenis penelitian dengan datang langsung ke lapangan (objek)
penelitian di KANTOR DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA BARAT
Sedangkan data yang diperoleh dari metode ini merupakan data primer (utama)
penelitian.
5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000), cet. Ke-11, h. 3.
Dalam penelitian lapangan ini, penulis juga menggunakan beberapa
teknik untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Obsevasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti.6 Penulis melakukan penelitian dengan cara
mengamati langsung terhadap segala sesuatu yang terkait dengan masalah
pelayanan prima yang dilakukan oleh KANDEPAG JAK-BAR terhadap
calon jamaah haji baik secara langsung maupun tidak.
b. Wawancara
Wawancara (interview) ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung.7 Penulis menggunakan teknik interview bebas terpimpin;
yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada para responden yang
telah penulis persiapkan, lalu dijawab oleh pemberi data (responden) dengan
bebas dan terbuka.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-
dokumen.8 Penulis menggunakan data-data dan sumber-sumber yang ada
hubungannya dengan masalah yang dibahas. Sedangkan data-data ini,
penulis peroleh dari buku-buku, profile company, arsip-arsip maupun diktat-
diktat pelayanan prima KANDEPAG JAK-BAR dan lain sebagainya yang
dapat mendukung serta berkaitan dengan masalah penelitian.
6 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2003), Cet. Ke-4, h. 53. 7 Usman, Metodologi Penelitian Sosial, h. 57.
8 Usman, Metodologi Penelitian Sosial h. 73.
Selanjutnya dalam menggunakan data-data tersebut, penulis berusaha
untuk memaparkan kerangka awal mengenai objek studi yang ditulis dengan
memahami seksama, kemudian memberikan interpretasi sesuai
kecenderungan dan frame of thinking. Dalam teknik penulisan skripsi ini,
penulis berpedoman pada buku “Pedoman Skripsi, Tesis, dan Disertasi”
yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press Tahun 2007.
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian pada bulan Septembar 2008 sampai
dengan Nopember 2008. Adapun tempat penelitian KANTOR DEPARTEMEN
AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Perdana No. 10 Wijaya Kusuma Telp. (021)
5663501, 5647452, Fax. (021) 5663501 Jakarta 11460
5. Teknis Analisi Data
Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis,
yaitu suatu teknik analisis data; di mana penulis terlebih dahulu memaparkan
semua data yang diperoleh dari pengamatan, kemudian menganalisanya dengan
berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus
diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis
mengadakan kajian kepustakaan, penulis akhirnya menemukan sebuah skripsi
yang memiliki judul yang hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Judul-
judul tersebut adalah karya Hj. Nurahyani Jurusan Manajemen Dakwah tahun
2006 tentang “Pelayanan Haji dan Umrah PT Nurul Amanah Sirindo Jakarta
Terhadap Jamaah” pembahasan yang ada dalam skripsinya adalah mengenai
upaya pembinaan PT Nurul Amanah Sirindo dalam memberikan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada jamaahnya.
Serta faktor pendukung dan penghambat pelayanan ibadah haji. Berbeda dengan
skripsi yang akan penulis teliti yaitu lebih melihat pada strategi pelayanan prima
pada sebuah instansi pemerintah yang lebih akurat.
Demikianlah tinjauan pustaka ini penulis lakukan dimana perbedaan
bahasan atau materi antara apa yang akan penulis teliti dengan skripsi terdahulu,
terlihat pada obyek penelitiannya bahwa pada penelitian terdahulu hanya
menjelaskan tentang pelayanan pada biro perjalanan haji PT Nurul Amanah
sedangkan pada penelitian ini penulis akan memberikan penelitian terhadap
Strategi Pelayanan Prima KANDEPAG JAK-BAR Terhadap Calon Jamaah Haji.
F. Sistematika penulisan
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membagi
sistematika sebagai berikut
Bab I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi
Penelitian, dan Sistematika Penulisan
Bab II : TINJAUAN TEORI
Terdiri dari beberapa hal diantaranya pengertian strategi, kriteria
strategi yang baik, tahap-tahap strategi, pengertian pelayanan prima,
kualitas pelayanan dan calon jamaah haji
BAB III : GAMBARAN UMUM KANDEPAG JAK-BAR
Terdiri dari : Profil atau gambaran umum KANDEPAG JAK-BAR,
yang terdiri dari: Sejarah berdirinya DEPARTEMEN AGAMA, Visi-
Misi KANDEPAG JAK-BAR, Tugas pokok KANDEPAG JAK-BAR,
Fungsi KANDEPAG JAK-BAR dan Struktur Organisasi KANDEPAG
JAK-BAR.
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terdiri dari: Maksud pelayanan prima KANDEPAG JAK-BAR
terhadap calon jamaah haji, Mengapa KANDEPAG JAK-BAR perlu
melakukan pelayanan prima terhadap calon jamaah haji, Bagaimana
startegi pelayanan prima KANDEPAG JAK-BAR dalam membantu
perjalanan ibadah haji calon jamaah haji, Analisa strategi
BAB V : PENUTUP
Terdiri dari : Saran dan Kesimpulan serta Lampiran-Lampiran yang
diperlukan dalam penelitian
DAFTAR PUSTAKA SEMENTARA .
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa yunani “Strategos” (stratos yang berarti
militer dan AG yang berarti memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu
yang dikerjakan oleh para jendral perang dalam membuat rencana untuk
memenangkan perang. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang
sering diwarnai perang dimana jendral di butuhkan untuk memimpin suatu
angkatan perang.9 Awalnya, istilah ini lebih banyak dikenal dalam dunia militer.
Strategi berarti sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral. Oleh karena itu
pengertian yang paling umum dan tua tentang istilah strategi selalu dikaitkan
dengan pekerjaan para jendral dalam peperangan. Hal ini terlihat dari apa yang
dimuat dalam oxford pocket dictionary “Strategi adalah seni perang, khususnya
perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak”.
Rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan sebagainya.
Sedangkan menurut pengertiannya, adalah strategi menurut sebagian orang
didefinisikan sebagai berikut, di antaranya:
- Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai tuntutan
perubahan lingkungan.10
9 Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Management: Back to Basic Approach,
(Jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003), h. 19 10
Sondang Siagian, Analisa Serta Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi .(Jakarta: PT.
Gunung Agung, 1986), cet.ke-2, h. 17
- Menurut Chaldler yang dikutip Supriyono, strategi adalah penentuan dasar
goals jangka panjang dan tujuan perusahaan serta pemakaian cara-cara
bertindak dan alokasi sumber-sumber yang di perlukan.11
- Menurut Prof. Dr. Onong Uchyana Efendi, MA. Strategi pada hakekatnya
adalah perencanaan (planning) dan manajemen untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya memberi
arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik
operasionalnya.12
- Menurut Prof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan utama
dan berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi
serta pemilihan cara-cara bertindak dan mengalokasikan sumber daya yang
diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Jadi strategi menyangkut
soal pengaturan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan agar
dalam jangka panjang tidak kalah bersaing.13
- Menurut Stainer dan Minner, strategi adalah penetapan misi perusahaan,
penetapan sasaran organisasi, dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal, perumusan kebijakan dan strategi tentu untuk mencapai sasaran
dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan
sasaran utama organisasi akan tercapai.14
Dari beberapa definisi diatas, dapat di ambil kesimpulan tentang strategi
yaitu;
11
Supriyono, Manajemen Strategik dan Kebijaksanaan Bisnis (Yogyakarta : BPFE,
1986) h. 9 12
Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), cet. Ke-4, h.32 13
A.M. Kardiman,Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT. Pronhalindo), h. 58 14 George A Stainer dan John Minner, Manajemen Stratejik, (Jakarta: Erlangga), h. 20
1) Dalam menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan
orgainisasi sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi
2) Strategi merupakan satu-kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasi.
3) Dalam mencapai tujuan organisasi perlu alternative strategi yang harus
dipertimbangkan dan harus dipilih
4) Strategi yang dipilih harus diimplementasikan oleh organisasi dan
akhirnya harus di evaluasi terhadap strategi tersebut.
Dan strategi juga dapat dibedakan dari dua aspek penting yakni bentuk dan
isi strategi. Segi bentuk memperlihatkan strategi sebagai suatu rencana. Sebagai
rencana, maka strategi di rumuskan sebelum kegiatan di laksanakan dan berfungsi
sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Dari aspek isi. Strategi merupakan rencana yang berisikan sasaran
perusahaan dan program untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam
periode tertentu. Sasaran dan program tersebut dirumuskan berdasarkan asumsi-
asumsi mengenai situasi saat ini dan hasil prediksi tentang masa depan
perusahaan.
Berdasarkan karakteristik diatas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah
proses rencana yang bersifat menyeluruh dan terintegrasi berisikan sasaran dan
program jangka panjang yang dirumuskan berdasarkan keunggulan dan
kelemahan perusahaan guna menghadapi peluang dan ancaman dari luar.
Karena strategi adalah sebagai suatu alat untuk mencapai suatu tujuan
perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat15:
a) Menyatu (unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam
perusahaan
b) Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencakup seluruh aspek dalam
perusahaan
c) Integral (integrated), yaitu strategi akan cocok/sesuai dari seluruh
tingkatan.
2. Kriteria Strategi Yang Baik
Strategi digunakan dalam segala hal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya
segala tindakan atau perbuatan itu tidak terlepas dari strategi. Menurut Hisyam
Alie, yang dikutip oleh Rafi’udin, strategi yang disusun, dikonsentrasikan dan
dikonsepsikan dengan baik dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut
startegis. Menurutnya, untuk mencapai strategi yang strategis harus
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Kekuatan, yaitu memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya
menyangkut manusia, dana, beberapa piranti yang dimiliki.
b) Kelemahan, yaitu memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki
dan menyangkut aspek-aspek sebagaimana kekuatan
c) Peluang, melihat seberapa besar peluang yang mungkin tersedia diluar
hingga peluang yang sangat kecil sekalipun dapat diterobos.
15
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Stratejik,
(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), cet. Ke-1, h. 16
d) Ancaman, yaitu memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari
luar.16
Menurut Sondang Siagian dalam buku Analisa Serta Perumusan
Kebijakan dan Strategi Organisasi, untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
strategi sebagai strategi yang baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi
1) Strategi sebagai keputusan jangka panjang harus mengandung kejelasan
singkat tentang masing-masing komponen dari strategi organisasai yang
bersankutan, dalam arti terlihat kejelasan dari ruang lingkup, pemanfaatan
sumber dana dan daya serta keunggulannya, bagaimana menghasilkan
keunggulan tersebut dan sinergi untuk komponen-komponen tersebut
diatas.
2) Strategi sebagai keputusan jangka panjang yang mendasar sifatnya harus
memberikan petunjuk tentang bagaimana strategi akan membawa
organisasi lebih cepat dan efektif menuju tercapainya tujuan dan berbagai
sasaran organisasi.
3) Strategi organisasi dinyatakan dalam pengertian fungsional, dalam arti
jelasnya satuan kerja sebagai pelaksana utama kegiatan melalui pembagian
kerja yang jelas sehingga tidak terjadinya tumpang tindih, saling melempar
tanggung jawab dan pemborosan dapat dicegah
4) Pernyataan Strategi itu harus bersifat spesifik dan tepat, bukan merupakan
pernyataan-pernyataan yang masih dapat diimplementasikan dengan
berbagai jenis interpretasi yang pada selera dan persepsi individual dari
pembuat interpretasi.
16
Rafi’udin dan Maman Abd Jaliet, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka
Setia) h. 77
3. Proses Strategi
Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael bahwa sebuah
organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa adanya kemudi, bergerak
berputus dalam lingkaran. Organisasi yang dimiliki seperti pengembara, tanpa
adanya tujuan tertentu.17
Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahap :
I. Perumusan Strategi
Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya, adalah pengembangan
tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan suatu
obyektifitas, menghasilkan strategi alternatif memilih strategi untuk
dilaksanakan18
. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap
untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu
keputusan dalam suatu proses kegiatan.
Tehnik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi
kerangka kerja diantaranya:
a) Tahap Input (masukan)
Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas informasi
sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi
b) Tahap Pencocokan
Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada menghasilkan strategi
alternative yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan