Page 1
I. PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN
1. Stomatitis, Gingivitis, Glositis
a. Stomatitis
Stomatitis adalah luka yang muncul pada jaringan lunak pada mulut. Luka
tersebut kadang satu kadang beberapa bahkan ada yang berada diseluruh permukaan
mukosa mulut. Stomatitis merupakan penyakit yang diakibatkan dengan adanya
jamur pada mulut dan saluran kerongkongan (Corwin, 2000).
Ada beberapa faktor-faktor risiko penyebab yang dapat mengakibatkan
stomatitis diantaranya:
1. Keadaan gigi pasien, karena higiene gigi yang buruk sering dapat menjadi
penyebab timbulnya sariawan yang berulang.
2. Luka tergigit, bisa terjadi karena bekas dari tergigit itu bisa menimbulkan ulser
sehingga dapat mengakibatkan stomatitis.
3. Mengkonsumsi air dingin atau air panas.
Kelainan pencernaan.
4. Faktor psikologis (stress).
5. Gangguan hormonal (seperti sebelum atau sesudah menstruasi.
6. Pada penderita yang sering merokok.
7. Pada penggunaan obat kumur yang mengandung bahan-bahan pengering
(misal,alkohol, lemon/ gliserin) harus dihindari.
8. Kekurangan vitamin C.
9. Kekurangan vitamin B dan zat besi.
Gejalanya berupa rasa panas atau terbakar yang terjadi satu atau dua hari yang
kemudian bisa menimbulkan luka (ulser) di rongga mulut. Bercak luka yang
ditimbulkan akibat dari sariawan ini agak kaku dan sangat peka terhadap gerakan
lidah atau mulut sehingga rasa sakit atau rasa panas yang dirasakan ini dapat
membuat kita susah makan, susah minum, ataupun susah berbicara. Penderita
penyakit ini biasanya juga banyak mengeluarkan air liur (Corwin, 2000)
Page 2
b. Gingivitis
Gingivitis adalah peradangan pada gusi (gingiva), gingivis biasa terjadi akibat
penggosokan atau flosing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi)
yang tidak benar, sehingga meninggalkan plak sepanjang garis gusi. Dan jika plak
melekat pada gigi lebih dari 72 jam, maka akan mengeras dan membentuk karang
gigi. Gejala gingivitis berupa gusi kemerahan, membengkak, mudah di gerakan, gigi
sering berdarah saat makan atau sedang gosok gigi (Corwin, 2000).
c. Glossitis
Glossitis adalah suatu kondisi pada mulut yang ditandai dengan
pembengkakan pada lidah sehingga lidah tampak lebih licin, dimana secara umum
sering disebut dengan radang mulut. Glossitis disebabkan karena infeksi bakteri,
infeksi jamur, infeksi virus, kebersihan mulut, hereditas, dan karena sindrom mulut
kering (Corwin, 2000)
Gejala glossitis berupa lidah membengkak, lidah terlihat halus, lidah terasa
sakit, mengalami kesulitan berbicara, mengalami kesulitan mengunyah dan menelan,
adanya perubahan warna pada lidah,dan bahkan jika akut dapat menyumbat jalannya
nafas (Corwin, 2000)
d. Dispepsia
Merupakan kondisi yang nyeri atau sakit pada perut bagian atas atau dada,
yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasan penuh atau rasa sakit bahkan rasa
terbakar di perut. Gejalanya dapat berupa kondisi tidak nyaman pada perut atau dada
disetai dengan sendawa dan suara usus yang keras, nafsu makan menurun, mual,
sembelit, diare, perut kembung (flatulensi)
Beberapa faktor yang menyebabkan dyspepsia :
1. Iritasi lambung karena pengeluaran asam yang berlebih
Page 3
2. Kanker lambung yang disebabkan akibat infeksi Helicobacter pylori
3. Peradangan kantung empedu karena pertahanan dinding lambung yang lemah
4. Kelainan gerakan usus
5. Kecemasan atau depresi stress psikologi
Pencegahan dispepsia dapat dilakukann dengan mengatur pola makan yang
normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang dengan kebutuhan dan jadwal
makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkomsumsi makanan yang berkadar asam
tinggi, cabai, alkohol, dan pantang rokok (Corwin, 2000)
II. OBAT HERBAL/TUMBUHAN YANG MENGATASI PENYAKIT
GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
a. Stomatitis, Gingivitis, Glossitis
Gambaran Klinis
Lendir merupakan sekresi saliva di dalam mulut yang memiliki fungsi trofik dan
perlindungan. Berkurangnya sekresi saliva (karena demam, keringat berlebih,
diabetes ringan, keracunan belladonna) dapat menyebabkan kesulitan dalam
berbicara dan menelan dan seringkali mengarah kepada infeksi seperti stomatitis,
gingivitis, dan glossitis.
Stomatic merupakan obat-obatan yang mengobati infeksi dan iritasi rongga mulut.
Fitoterapi Stomatic
Banyak terdapat obat-obatan herbal yang dapat berguna untuk mengobati
infeksi oral dan tukak lambung. Minyak atsiri telah menunjukkan efek
antimikrobanya secara in vitro dan memiliki efikasi terhadap bakteri di dalam mulut.
Obat-obatan yang mengandung tannin (khususnya asam tannin dan propil galat) telah
menunjukkan efek anti inflamasi dan antimikroba. Dekok dari tanaman dengan kadar
tannin yang tinggi yang dibuat suspensi dalam gom tragakan atau gom arab dapat
menyembuhkan sariawan.
Page 4
Obat-obatan herbal yang dianggap memiliki fungsi demikian termasuk
tanaman yang mengandung tannin (akar rhatany, kulit kayu ek, akar tormentil dan
kulit kayu witch hazel). Tanaman lainnya memiliki efek anti inflamasi secara topikal,
di samping sifat astringen dan penawar rasa sakitnya (demulcent). Obat-obatan herbal
dengan kandungan mucilago yang tinggi (Althaea officinalis, Linum usitatissimum,
dll) khususnya memiliki aktivitas memberi efek nyaman pada bagian tubuh yang
sakit (soothing effect). Daftar tanaman stomatic terdapat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1Tanaman stomatis utama yang diterima oleh Komisi E Jerman untuk
pengobatan inflamasi mulut dan faring
Nama umum Nama latin Bagian
tanaman yang
digunakan
Unsur utama
Agrimony Agrimonia
eupatoria
Tanaman
berbunga
Tannin
Anise Pimpinella anisum Buah Minyak atsiri, turunan
asam kafein, flavonoid
Arnica Arnica montana Bunga Lakton seskuiterpen
(helenalin),minyak atsiri,
flavonoid
Bilberry Vaccinium myrtillus Buah Fruit acid, tannin,
antosianin, flavonoid,
iridoid
Blackberry Rubus fruticosus Daun Fruit acid, flavonoid,
tannin
Nama umum Nama latin Bagian
tanaman yang
Unsur utama
Page 5
digunakan
Cinquefoil Pontentilla erecta Rimpang Tannin, flavonoid,
triterpen
Clove Syzygium
aromaticum
Kuncup bunga Minyak atsiri, flavonoid,
tannin, triterpen, steroid
Coffee charcoal Coffea arabica Biji Alkaloid purin, turunan
hemiselulosa
Coltsfoot Tussilago farfara Daun, Mucilago, tannin,
flavonoid, steroid
Echinacea Echinacea
purpurea
Batang Polisakarida, flavonoid,
turunan asam kafein
English plantain Plantago lanceolata Batang Iridoid monoterpen,
turunan asam kafein,
tannin, mucilago,
flavonoid
German
chamomile
Matricaria recutita Bunga kepala Minyak atsiri, flavonoid,
kumarin, mucilago
Iceland moss Cetraria islandica Thallus Mucilago, lichen acid
Jambolan Syzygium cumini Kulit batang Tannin, steroid, triterpen,
flavonoid
Japanese mint Mentha arvensis
piperascens
Batang Menthol, menthone,
limonene, α- dan β- pinene
Knotweed Polygonum
aviculare
Batang Flavonoid, silicic acid,
tannin, lignan
Nama umum Nama latin Bagian
tanaman yang
digunakan
Unsur utama
Page 6
Mallow (high
mallow)
Malva sylvestris Bunga, daun Flavonoid, mucilago
Marigold Calendula
officinalis
Bunga Triterpen saponin,
triterpen alkohol,
flavonoid, minyak atsiri
Marshmallow Althea officinalis Akar Mucilago, pectin
Myrrh Commiphora
myrrha
Resin dari kulit
batang
Minyak atsiri, triterpen,
mucilago
Oak Quercus robur Kulit batang Tannin
Peppermint Mentha piperita Minyak dari
batang
Menthol, menthone,
menthyl asetat,
neomenthol, isomenthone
Potentilla Potentilla anserine Batang Tannin, flavonoid,kumarin
Rhatany Krameria triandra Akar Tannin, neolignan
Rose Rosa centifolia Kelopak Tannin, minyak atsiri
Sage Salvia officinalis Batang Minyak atsiri, turunan
asam kafein, diterpen,
flavonoid
Sloe Prunus spinosa Buah Glikosida sianogenik, fruit
acid, tannin
Spruce Picea sp Minyak jarum Bornil asetat, limonene,
camphene, α-pinene
White nettle Lamium album Bunga Iridoid monoterpen,
triterpen saponin,
flavonoid
Marshmallow
Botani/unsur utama
Page 7
Marshmallow merupakan akar kering Althaea officinalis L. (family
Malvaceae), tumbuhan tahunan (tingginya 1-2 m) dengan batang tegak berkayu,
tumbuh di Eropa Tengah dan telah dinaturalisasi di Amerika Serikat. Secara berkala
akar (simplisia) dipotong menjadi ukuran dadu kecil (diameter 5 mm) untuk
mempermudah pembentukkan mucilago bebas pati : pati yang terdapat di permukaan
potongan bentuk dadu kecil mudah dicuci dan simplisia yang telah dicuci
memberikan mucilago yang bersih. Simplisia mengandung mucilago (25-35%),
enzim aspargin, pati (30-35%) dan pectin (7-10%).
Mekanisme kerja
Althea tidak memiliki aktivitas anti inflamasi. Bagaimanapun juga,
kandungan mucilago menunjang aktivitas demulcent-nya. Obat-obatan yang
mengandung mucilago memiliki sifat melapisi dan melindungi mukosa dan dapat
digunakan dalam pengobatan inflamasi.
Efek Klinis
Sifat demulcent dari marshmallow secara tradisi digunakan dalam pengobatan
stomatitis, gingivitis, dan glossitis. Efikasinya telah dibuktikan saat menggunakan
obat kumur untuk inflamasi membrane mucus mulut dan tenggorokan. Namun,
Komisi E Jerman merekomendasikan penggunaannya hanya untuk pengobatan batuk.
Efek Samping/Kontraindikasi
Diharapkan tidak terdapat efek samping sehubungan dengan pemberian yang
tepat dari dosis yang ditetapkan. Namun, absorpsi dari obat yang telah terkontaminasi
dapat terhambat.
Preparasi Dosis
Page 8
Sebagai demulcent, marshmallow digunakan dalam bentuk infusa (3%) untuk
membuat mouthwash dalam pengobatan stomatitis, gingivitis, glossitis. Dosis per
harinya adalah 6 g akar kering.
Propolis
Sumber
Propolis (pollen lebah) merupakan resin, berwarna gelap yang dikumpulkan
oleh lebah madu dari kuncup tanaman dicampur dengan lilin lebah (bee wax) dan
sekresi saliva. Di wilayah beriklim sedang, sumber utama dari propolis adalah
eksudat kuncup spesies Populus, di wilayah beriklim tropis eksudat daun Cistus sp.
(Tunisia), dan eksudat bunga Clusia sp. (Venezuela). Tanaman lain yang menjadi
sumber propolis adalah Ambrosia deltoidea (gurun Sonoran), Arancharia sp, dan
Baccharis sp. (Brazil), Xanthorrhoea sp. (Australia). Lebah melapisi bagian dalam
dinding sarangnya dengan propolis dalam bentuk lapisan tipis dan menggunakan
propolis untuk menutupi lubang dan retakan, untuk memperbaiki sarang, untuk
memperkuat sekat-sekat tipis pada sarang dan untuk membuat pintu masuk sarang
menjadi kedap cuaca agar lebih dapat melindungi.
Kandungan
Kandungan kimia propolis terdiri dari campuran yang kompleks dari sekitar
150 senyawa termasuk flavonoid, asam kumarin, lignin, terpenoid, senyawa-senyawa
aromatik, gula, hidrokarbon, mineral, dll. Permasalahan utama adalah
ketidakseragaman kandungan senyawa yang tidak biasa tergantung pada tempat
pengumpulan propolis : sampel dari daerah yang letak geografisnya berbeda dapat
memiliki kandungan kimia yang sama sekali berbeda. Inilah mengapa standardisasi
kandungan kimia propolis berdasarkan senyawa aktifnya belum dapat ditemukan.
Mekanisme Kerja
Page 9
Propolis memiliki beberapa aktivitas biologis antara lain anti inflamasi,
antifungi, antiviral, antibakteri dan regenerasi jaringan. Caffeic acid methyl ester
(CAPE) dan flavonoid seperti galangin dianggap sebagai bahan aktif utama. CAPE
merupakan inhibitor cycloxygenase II (COX II, yang menghasilkan inflamasi
prostaglandin) yang cukup selektif dan memiliki potensi menghambat factor nuclear
kB (NF-kB, merupakan molekul intraselular yang berperan dalam proses inflamasi).
Seperti myrrh, propolis juga meningkatkan leukositosis secara lokal.
Efek Klinis
Propolis telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional
untuk berbagai kegunaan (laryngitis dan gangguan lambung, dermatitis, ulkus mulut
dan duodenum). Propolis digunakan dalam pengobatan infeksi mulut dan sariawan
karena dapat mempercepat penyembuhan ulkus dan memperbaiki ketidakseimbangan
di dalamnya. Untuk pengobatan mukosa secara topikal, propolis dapat dibuat
mouthwash dan obat kumur, dapat dicampur ataupun tidak dengan ekstrak cair
liquorice atau tanaman obat lain (Echinacea, calendula). Studi klinis telah
mengindikasikan efikasi cairan pencuci mulut yang mengandung propolis dalam
mengurangi pembentukan plak.
Efek Samping
Propolis kelihatannya relatif aman, namun memiliki kecenderungan kontra
indikasi dengan alergi pada sengat lebah. Propolis adalah sensitizer yang ampuh dan
juga diakui sebagai penyebab alergi kontak dermatitis eczematous pada petani lebah
(apiarists). Kasus alergi kontak dermatitis telah dilaporkan pada pasien yang
menggunakan propolis. Pelaporan kasus juga mengungkap adanya mukositis oral
dengan ulkus akut sebagai efek penggunaan lozenges yang mengandung propolis.
Persiapan/Dosis
Penggunaan obat secara internal dalam bentuk ekstrak cair dan tingtur. Juga
dapat digunakan secara eksternal. Dosis per hari adalah 3 g simplisia, dibagi
ke dalam tiga dosis.
Page 10
Tanaman Stomatik Lain
Myrrh (gom myrrh) adalah oleo-gom resin yang diperoleh dari kulit kayu
Commiphora myrrha, (Famili Burseraceae), sebuah pohon pendek berduri yang
tumbuh di Kenya, Somalia, Ethiopia, Arab. Nama myrrh berasal dari bahasa Arab
murr dan berarti pahit; commiphora berasal dari bahasa Yunani yang berarti getah.
Myrrh mengandung minyak atsiri, resin (25-40%), gom (sekitar 60%), seskuiterpen
(furanoeudesma-1,3-diiena, curzarene, dan lain-lain). Jenis Commiphora lain
menghasilkan resin yang sama, dan “myrrh” lainnya digambarkan sebagai “myrrh
Afrika” dari C. abyssinica atau resin guggulu (myrrh India) dari C. mukul.
Myrrh direkomendasikan oleh Komisi E Jerman untuk pengobatan inflamasi
mulut dan faring. Myrrh sering digunakan dalam obat kumur sebagai astringen untuk
mengobati sariawan, infeksi mulut, gangguan tenggorokan dan kondisi lainnya
(tinktur 20%; 5-10 tetes dalam 300 air; 2-4 obat kumur/hari). Penggunaan secara
topikal menggunakan tinktur (ekstrak) myrrh yang mengandung alkohol tinggi dapat
menguntungkan. Hal ini karena persiapan yang cukup mengandung resin. Ketika
tinktur dioleskan di bagian mukosa, alkohol mengering dan resin mengeluarkan
senyawa aktif yang tidak hilang oleh air liur. Myrrh juga meningkatkan leukositosis
lokal (meningkatkan sel darah putih).
Myrrh dapat digunakan sendiri atau bersama dengan propolis, echinacea,
marigold dan liquorice. Semua obat ini bermanfaat ketika digunakan secara topikal
sama baiknya ketika digunakan secara oral. Di Jerman, badan kesehatan
memperbolehkan serbuk myrrh dan tinktur untuk pengobatan topikal dari inflamasi
ringan mukosa mulut dan faring. Myrrh, bagian dari bahan yang terdapat dalam
produk obat kumur, biasanya digunakan secara luas sebagai komponen pewangi
dalam sabun, pasta gigi, kosmetik dan parfum juga sebagai komponen rasa dalam
permen dan produk makanan lainnya. Myrrh bersifat tidak toksik.
Page 11
Gel Aloe (aloe vera) adalah gel tidak berwarna yang diperoleh dari beberapa
jenis daun Aloe (vera, barbadensis, vulgaris dan lain-lain), tanaman berair dengan
akar berserat yang kuat dan banyak, daun yang besar (berdaging), memiliki duri di
bagian tepi. Jaringan parenkim bergetah dikeluarkan dari bagian daun dan digunakan
untuk bahan farmasetik dan tetap kering sampai digunakan. Gel Aloe peka terhadap
panas dan cahaya dan rusak dengan cepat ketika ditempatkan pada suhu tinggi. Gel
Aloe mengandung mucilago (30%); komponen lainnya seperti derivat antrakuinon,
polisakarida, glikoprotein (aloctin A dan B), lectin, enzim (siklooksigenase,
bradykininase), asam salisilat dan asam lemak (contoh: campesterol). Gel Aloe telah
digunakan untuk pengobatan sariawan dan aphthous stomatitis. Gel Aloe juga bekerja
sebagai pelindung barier; bagaimanapun penggunaan terapeutik gel aloe adalah
sebagai antiinflamasi, immunomodulator dan antibakteri. Gel aloe terdapat dalam
berbagai bentuk: sebagai gel murni, dalam bentuk asli atau tanpa warna; sebagai
cairan pekat untuk menghasilkan spray dan serbuk freeze-dried; sebagai gel tersusun
(yaitu produk yang disiapkan dari serbuk atau cairan pekat). Gel aloe secara umum
memiliki toleransi yang baik. Gel aloe berbeda dari getah aloe yang memiliki
aktivitas laksatif.
b. Dispepsia
Gambaran Klinik
Dyspepsia fungsional (contoh: gangguan pencernaan) merupakan sindrom
dengan ciri-ciri mual, tekanan epigastrik, bengkak, gas dalam perut dan nyeri
abdominal. Penyebab dyspepsia fungsional tidak diketahui. Defisiensi dalam sekresi
lambung, gangguan motilitas lambung, defisiensi produksi empedu seperti juga diet,
alkohol, tembakau, penyalahgunaan obat aspirin, faktor psikososial, infeksi
Helicobacter pylori, kegagalan relaksasi fundal dalam proses pencernaan makanan
merupakan semua penyebab yang mungkin, tetapi tidak satu pun ditemukan sebagai
definitif, penyakit dengan kasus yang unik. Karena kepastian dyspepsia hanya dari
Page 12
gejala yang muncul seperti sakit atau rasa tidak nyaman, tujuan terapi modern pada
perusakan genesis dan transmisi impuls nosiseptif dalam saraf sensor visceral
sebelum mencapai sistem saraf pusat. Pada bagian ini, penggunaan cabai (Capsicum
anuum) relevan secara klinik.
Fitoterapi Dispepsia
Pengobatan herbal tradisional digunakan dalam pengobatan dyspepsia
termasuk bitter drugs (contoh: quassia, gentian, holy thistle, bitter-orange peel),
cholagogues/choleretics (contoh: artichoke, boldo, celandine, turmeric, dandelion,
wormwood) atau karminatif (contoh: caraway, adas dan biji adas). Herbal anti-
dyspepsia yang tidak termasuk kategori dari tiga yang telah disebutkan di atas
termasuk cabai dan emblic myrobalan.
Tabel 1.2 merupakan daftar obat herbal utama yang didukung oleh Komisi E
Jerman untuk pengobatan keluhan dyspepsia. Studi klinik secara acak telah
menunjukkan hasil awal positif untuk celandine (Chelidonium majus), kunyit
(Curcuma longa), emblic myrobalan (Emblica officinalis), dan pisang (Musa
paradisiacal sapientum). Bukti positif lebih jelas menunjukkan untuk kombinasi
antara peppermint dan caraway (Mentha piperita dan Carum carvi), untuk formula
herbal Iberogast® dan untuk cabai. Disana muncul beberapa efek samping yang
berhubungan dengan pengobatan ini, walaupun dalam banyak kasus, data keamanan
yang komprehensif tidak tersedia.
Cabai
Botani/Unsur Utama
Cabai (cabai merah, capsicum, cayenne) adalah buah kering dari Capsicum
annuum L. var longum (DC) Sendter dan jenis terkait lainnya (Famili Solanaceae).
Page 13
Ini merupakan tanaman tahunan dari daerah tropis Amerika, sekarang ditanam di
seluruh negara tropis dan subtropis. Ini mengandung 0,1-0,5% alkaloid pedas
capsaicin (terdapat di dinding buah, khususnya di daerah yang memiliki biji),
bersama dengan sejumlah senyawa pedas yang terkait secara struktur lainnya.
Keturunan yang memiliki sedikit capsaicin, tetapi memiliki kandungan vitamin C
yang tinggi, digunakan sebagai sayuran dengan nama lada (sweet pepper)
Mekanisme Kerja
Capsaicin, yang terdapat di dalam cabai, bekerja pada saraf sensor lambung
dari sel saraf viseral nosiseptif. Efeknya adalah bifasik: capsaicin pertama berikatan
dengan reseptor capsaicin (disebut juga vanilloid) menyebabkan peningkatan
aktivitas, yang berhubungan dengan pelepasan algic/neuropeptida proinflamasi
seperti substansi P (sensitisasi); kemudian perpanjangan aktivasi menyebabkan
pengurangan aktivitas saraf sensor sehingga saraf menjadi tidak responsif pada
stimulus nosiseptif (desensitisasi). Desensitisasi menyebabkan melemahnya
sensitivitas terhadap rasa sakit.
Studi Klinik
Sebuah studi klinik terkontrol pada 30 pasien menunjukkan bahwa serbuk
cabai merah (2,5 g serbuk cabai merah selama 5 minggu) yang digunakan sebelum
makan secara signifikan lebih efektif daripada placebo dalam mengurangi intensitas
gejala pasien dengan dyspepsia fungsional (tidak dihubungkan dengan gastro-
esophageal reflux dan irritable bowel syndrome). Secara khusus, nyeri epigastric,
epigastric fullness dan mual menunjukkan perubahan yang lebih signifikan setelah
menggunakan cabai merah daripada setelah placebo. Penggunaan cabai secara topikal
didukung oleh Komisi E Jerman untuk kondisi nyeri seperti otot tegang dan rematik.
Efek Samping/Kontra Indikasi
Page 14
Administrasi internal dari cabai mungkin memberikan efek peristaltik saluran
pencernaan seperti diare, nyeri usus dan empedu. Cabai mungkin juga menyebabkan
masalah respirasi (meningkatkan sensitivitas untuk batuk), reaksi alergi karena
senyawa antigen dan nyeri epigastric sementara, yang dapat berkurang setelah
beberapa hari pengobatan. Efek ini disebabkan karena desensitisasi saraf sensor
sementara oleh capsaicin.
Emblic myrobalan (amalik)
Emblic myrobalan (amalik) adalah perikarp dari buah kering Emblica officinalis
Gaertn. (Famili Euphorbiaceae), pohon berukuran sedang sampai besar yang
ditemukan secara liar dan di tempat penanaman; secara umum terdapat pada bukit di
hutan India. Unsur utama meliputi tanin (sampai 28%), asam phyllemblic, lemak,
asam galat emblicol dan vitamin C. Mekanisme aksi anti-dyspepsia dari emblic
myrobalan tidak diketahui. Dalam pengobatan tradisional Ayurveda, emblic
myrobalan digunakan untuk mengobati perdarahan, diare, disentri, dan dalam
kombinasinya dengan zat besi, digunakan sebagai pengobatan anemia, jaundice dan
dyspepsia. Satu pengujian klinik secara acak (n= 38 orang, 10 dengan tukak lambung
dan 28 dengan dyspepsia non-tukak) menunjukkan bahwa keduanya baik antasida
konvensional dan emblic myrobalan mengurangi angka gejala dyspepsia dan keluaran
asam dibandingkan dengan nilai baseline. Kejadian kurang baik dilaporkan oleh
empat pasien yang diobati dengan antasida (merasa lemah dan nyeri di bagian bawah
tubuh) dan tiga pasien yang diobati dengan emblic myrobalan (gerakan lepas dan
Persiapan/Dosis
Dosis klinik efektif dari cabai adalah 2,5 g serbuk/hari, dalam kapsul gelatin
(0,5 g serbuk per kapsul), digunakan sebelum makan (satu kapsul sebelum
sarapan, dua sebelum makan siang dan 2 sebelum makan malam).
Page 15
muntah). Berdasarkan pengobatan Ayurveda, dosis harian dari emblic myrobalan
adalah 3-6 g simplisia.
Tabel 1.2
Obat herbal utama yang didukung oleh Komisi E Jerman untuk pengobatan
keluhan dyspepsia. Tanda bintang menunjukkan bahwa obat herbal juga
direkomendasikan untuk hilangnya selera
Nama
Umum
Nama
Latin
Bagian dari
tanaman
yang
digunakan
Konstituen Utama Dosis
harian
Angelica* Angelica
archangelica
Akar Furanokumarin,
flavonoid, minyak atsiri,
derivat asam kafeat
4,5 g
Anisi Pimpinella
anisum
Buah Minyak atsiri, minyak
lemak, flavonoid,
substansi proteat, derivat
asam kafeat
3 g
Bitter orange* Citrus aurantium Kulit buah Minyak atsiri, flavonoid 4-6 g
Nama
Umum
Nama
Latin
Bagian dari
tanaman
yang
digunakan
Konstituen Utama Dosis
harian
Blessed
thistle*
Cnicus
benedictus
Bagian di
atas tanah
Seskuiterpen lakton
(cnicin), lignin, minyak
4-6 g
Page 16
atsiri, triterpen
Bog bean* Menyanthes
trifoliate
Bagian di
atas tanah
Monoterpen iridoid,
flavonoid, kumarin,
alkaloid
1,5-3 g
Boldo Peumus boldus Daun Alkaloid isokuinolin
(boldine), minyak atsiri,
flavonoid
4,5 g
Caraway Carum carvi Buah Minyak atsiri, minyak
lemak, polisakarida,
protein
1,5-6 g
Centaury* Centaurium
erythraea
Bagian di
atas tanah
Monoterpen, alkaloid
piridin, xanton
1-2 g
Chicory* Cichorium
intybus
Daun, akar Seskuiterpen, derivat
asam kafeat, kumarin
3-5 g
Chinese
cinnamon*
Cinnamomum
aromaticum
Bunga Minyak atsiri, diterpen,
tanin, proantosianidin
2-4 g
Cinnamon* Cinnamomum
verum
Minyak dari
kulit kayu
Minyak atsiri, diterpen,
proantosianidin,
mucilago
2-4 g
Nama
Umum
Nama
Latin
Bagian dari
tanaman
yang
digunakan
Konstituen Utama Dosis
harian
Condurango* Marsdenia Kulit kayu Pregnane- dan glikosida 2-4 g
Page 17
condurango pregnane-5ene, derivat
asam kafeat
Coriander* Coriandrum
sativum
Buah Minyak atsiri, minyak
lemak, kumarin
3 g
Dandelion* Taraxacum
officinale
Daun, akar Seskuiterpen lakton,
triterpen, sterol,
flavonoid, mucilage
3-4 g
Devil’s claw* Harpagophytum
procumbens
Akar
sekunder
Iridoid, triterpen, fenol 4,5 g
Dill Anethum
graveolens
Buah Minyak atsiri, phtalid,
minyak lemak,
furanokumarin
3 g
Fennel Foeniculum
vulgare
Minyak dari
buah
Anetol, frenchone,
estragol
0,1-0,6 ml
minyak
Gentian* Gentiana lutea Akar Glikosida iridoid, gula,
alkaloid piridin
3 g
Jahe* Zingiber
officinale
Akar Minyak atsiri, alkana
aril, gingerol, shogaol,
gingerdiol
2-4 g
Haronga Haronga
madagascariensi
Daun, kulit
kayu
Derivat antracens,
minyak atsiri,
prosianidin
0,025-0,05 g
Nama
Umum
Nama
Latin
Bagian dari
tanaman
yang
digunakan
Konstituen Utama Dosis
harian
Horehound* Marrubium
vulgare
Bagian di
atas tanah
Marrubin, derivat asam
kafeat, flavonoid
4,5 g
Page 18
Iceland moss* Cetraria
islandica
Thallus Mucilage, asam lichen 4-6 g
Lavender* Lavandula
angustifolia
Bunga Minyak atsiri, kumarin,
tanin, derivat asam
kafeat
20-80 mg
minyak
Lesser
galangal*
Alpinia
officinarum
Rizoma Minyak atsiri,
diarilheptanoid,
gingerol, flavonoid
2-4 g
Bawang* Allium cepa Umbi Alliin, flavonoid 20 g
Peppermint Mentha piperita Daun,
minyak dari
daun
Minyak atsiri (mentol,
menton), derivat asam
kafeat, flavonoid
3-6 g obat
Kuinin* Cinchona
pubescens
Kulit kayu Alkaloid kuinolin,
triterpen, tanin
6-12 tetes
minyak
Rosemary* Rosmarinus
officinalis
Daun Derivat asam kafeat,
diterpen, flavonoid,
triterpen
1-3 g
Sweet orange* Citrus sinensis Kulit buah Minyak atsiri, flavonoid 4-6 g
Kunyit* Curcuma
domestica
Rizoma Minyak atsiri,
curcuminoid
10-15 g3 g
Nama
Umum
Nama
Latin
Bagian dari
tanaman
yang
digunakan
Konstituen Utama Dosis
harian
Wormwood* Artemisia
absinthium
Bagian di
atas tanah
Minyak atsiri,
seskuiterpen
1,5-3 g
Page 19
Yarrow* Achillea
millefolium
Bagian di
atas tanah
Minyak atsiri,
seskuiterpen lakton,
polyynes, flavonoid,
alkilamid
3-4,5 g
Bitter Drugs
Obat ini (biasa dikenal sebagai eupeptics dari kata eu = sehat dan
pepsis=pencernaan) meningkatkan sekresi getah lambung dan memfasilitasi
pencernaan. Obat tersebut berguna dalam kasus kehilangan nafsu makan, mual,
anoreksia, dispepsia dan sakit pada lambung yang disebabkan makanan terlalu lama
berada pada lambung dan tidak cukup dicerna dengan baik. Bitter drugs (dengan rasa
yang sangat pahit) dapat merangsang nafsu makan dan meningkatkan getah lambung.
Pada prakteknya reseptor rasa peka terhadap bitter drugs (Memfasilitasi sekresi
saliva). Kepekaan ini berlangsung selama 20-30 menit; karena itulah mengapa
konsumsi bitter eupeptics (terutama sangat pahit) harus diikuti dengan makan selama
20 menit. Bitter drugs juga menginduksi sekresi gastrin, hormon yang merangsang
sekresi asam hidroklorida. Akan tetapi, menurut beberapa ilmuwan, bitter drugs dapat
merangsang pencernaan hanya pada pasien dengan sekresi getah lambung yang tidak
cukup. Bitter drugs terkadang digunakan untuk mengatasi kehilangan nafsu makan
pada pasien lansia dengan sekresi getah lambung yang tidak cukup tetapi tidak untuk
anoreksia saraf. Bitter drugs dibuat dalam sediaan infus pekat (2-4%) atau dalam
bentuk tinktur agar dapat ditelan perlahan.
Bitter drugs diklasifikasikan atas obat murni (misalnya gentian, centaury,
quassia), aromatik (misalnya wormwood, bitter orange), mucilago (misalnya
Colombo, Iceland moss), pungent (misalnya ginger) dan alkaloid (misalnya quinine).
Bitter drugs yang pertama juga disebut sebagai aperients, mengandung lebih banyak
senyawa pahit. Bitter drugs dikombinasikan dengan minyak atsiri memiliki stimulus
langsung pada reseptor rasa dan penciuman dan sekresi getah lambung; Selain itu
Page 20
juga memiliki aktivitas antibakteri pada flora usus, dan merangsang sekresi empedu.
Juga, ketika meningkatkan pengeluaran kelebihan gas di usus, bitter drugs murni
memiliki aktivitas sebagai karminatif. Obat pada kelompok ini dapat digunakan pada
makanan dengan jumlah yang kecil. Obat ini memiliki aktivitas yang kecil ketika
digunakan bersama teh karena minyak atsiri tidak larut dalam air (hanya 10-15% dari
sari yang larut dalam teh). Ekstrak cair dan tinktur yang disiapkan dengan 30-30%
alkohol lebih efektif. Alkaloid bitter drugs tidak digunakan sebagai eupeptics karena
menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan.
Gentian
Botani/Unsur utama
Gentian adalah akar kering dari Gentiana lutea L. (Suku Gentianaceae), herba
yang tinggi dan tetap hijau (1 m) dengan bentuk daun lebar, elips, decussate dan
bunga yang besar dan kuning (Gambar 21.2). Tumbuhan ini tumbuh di daerah
pegunungan pada Eropa Tengah dan Eropa Selatan. Akarnya dapat mencapai 1 m,
dipanen dari tunbuhan yang berumur 2-5 tahun. Gentian mengandung iridoid
glikosida (pahit) [amarogentin (0,05-0,3%) , amaroswerin (0,03-0,1%), amaropanin
(0,05-0,2%) dan gentiopicroside (2-3%)], gula dan alkaloid.
Mekanisme Kerja
Gentian merangsang ujung perasa pada lidah dan meningkatkan aliran saliva
dan sekresi pada perut. Rasa pahit dari obat khusus terdapat pada amarogentin dan
amaroswerin yang memiliki nilai kepahitan 58.000.000 dan amaropanin yang
memiliki nilai kepahitan 20.000.000. Gentiopicroside memiliki nilai kepahitan
12.000.
Efek Klinis
Page 21
Fungsi gentian sebagai eupeptik dan stimulus nafsu makan terutama pada
lansia sudah lama diketahui. Obat ini juga digunakan pada kasus gas dalam perut dan
kembung. Komisi Jerman E mendukung gentian sebagai obat untuk mengatasi
masalah sukar mencerna dan kehilangan nafsu makan. Tinjauan ulang secara
sistematik yang dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi suatu percobaan klinis
yang tidak disengaja. Penelitian ini menunjukkan bahwa gentian (hanya gentian atau
dikombinasikan dengan boldo, cascara, dan ruharb) diberikan kepada 359 pasien
(pada masa percobaan: 28 hari) dengan kerusakan kecil atau sedang pada fungsi
saluran pencernaan menyebabkan peningkatan yang signifikan pada kehilangan nafsu
makan dan sukar mencerna yang dibandingkan dengan placebo.
Efek Samping/ Kontra Indikasi
Gentian dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa individu; karena obat
merangsang sekresi getah lambung, hal ini kontraindikasi dengan tukak
gastroduodenal. Gentian kontraindikasi terhadap individu dengan tekanan darah
tinggi, walaupun alasan yang rasional tidak ada.
Bitter drug lainnya
Centaury mengandung bagian yang tumbuh di atas tanah (daun, batang dan bunga)
dari Centaurium erythraea Rafin (Suku Gentianaceae), tanaman asli Eropa (Daerah
mediterania) dan secara alami tumbuh di amerika utara. Centaury mengandung
Persiapan/Preparasi Dosis
Dosis haria adalah 3 g bahan tanaman yang dikeringkan, dibagi tiga menjadi
dosis 1 g. Gentian dapat dikonsumsi dalam bentuk dekok (1 g dalam 150 ml
air selama 15 menit) 30 menit sebelum waktu makan. Dapat diberi madu
agar tidak terasa pahit. Tingtur (1:5 dalam 45% alcohol), 1-4 ml sehari tiga
kali.
Page 22
senyawa seperti gentian, amarogentin, gentiopicroside, dan zat pahit yang termasuk
centapicrin, swartiamarin , sweroside. Centapicrin memiliki rasa pahit 15 kali lebih
besar dari gentiopicroside. Centaury digunakan, seperti gentian, untuk mengobati
sukar mencerna, dan kehilangan nafsu makan. Obat (1-2 g) diekstraksi dengan air
dingin (150 mL) selama 6-10 jam. Maserat dipanaskan sebelum digunakan. Centaury
didukung oleh Komisi Jerman E untuk sukar mencerna dan kehilangan nafsu makan.
Quassaia (Bitterwood) adalah kayu dari Quassaia amara L. (Quassia Suriname)
atau Picrasma excelsa L. (Quassia Jamaika). Q. amara adalah adalah semak belukar
2-3 m yang berasal dari Venezuela, Brasil, dan Guyana. P. excelsa adalah pohon (12-
25 m) berasal dari Jamaika. Zat pahit yang terdapat pada quassia adalah quassinoids
seperti quassin (dengan nilai pahit 17.000.000) dan canthinones. Kegunaan obat ini
adalah merangsang nafsu makan dan meningkatkan pencernaan. Obat ini dijual dalam
bentuk potongan kecil. Quassia telah digunakan untuk mengobati sukar mencerna (2-
10 mL dalam 1:10 tinktur). Penyalahgunaan quassia menginduksi nausea dan iritasi
pada mukosa lambung.
Wormwood (absinth) mengandung bagian kering yang tumbuh di atas tanah dari
tumbuhan Artemisia absinthium L. (suku Asteraceae). Tumbuhan ini tetap hijau
dengan tinggi 160-120 cm yang tubuh di Asia, Eropa, dan Afrika Utara, ditutup
dengan rapat oleh rambut pada daun dan batang (Gambar 21.3). Tumbuhan ini
memiliki bau aromatik dan rasa yang sangat pahit. Rasa pahit disebabkan oleh
absinthin. Nilai kepahitan adalah 10.000. Selain absinthin, wormwood mengandung
minyak atsiri, yang biasanya berwarna biru karena mengandung chamazulene.
Minyak juga mengandung thujone dan berhubungan dengan alkohol thujol. Ini adalah
senyawa beracun yang berefek pada sistem saraf pusat dan menyebabkan pusing,
kebingungan, dan gila. Herba wormwood sudah digunakan di Eropa dengan
penyiapan absinth, sopi manis yang produksinya sekarang dilarang karena efek toksik
Page 23
dari thujone dan thujol. Monografi wormwood oleh Komisi Jerman E menyatakan
bahwa tumbuhan yang dikeringkan harus memiliki kandungan minimum 0,3%
minyak atsiri dan rasa pahit yang relative sedikitnya 15.000. Indikasi adalah
mengatasi nafsu makan yang kurang, sukar mencerna, biliary dyskinesia. disarankan
dosis rata-rata dalam sehari 2-3 g crude drug.
Blessed thistle (Holy thistle) mengandung bagian kering yang tumbuh di atas tanah
dari tumbuhan Cnicus benedictus L. (suku Asteracea), tanaman tahunan, tanaman
seperti duri dengan duri yang tajam pada daun dan kepala bunga kuning. Tumbuh
spontan pada daerah mediterania. Zat pahit adalah Cnicin, dengan persentase 0,2%.
Nilai rasa pahit 1.500. Cnicin merangsang sekresi saliva dan getah lambung. Holy
thistle didukung oleh Komisi Jerman E untuk mengatasi sukar mencerna dan
kehilangan nafsu makan. Dosis harian adalah 4-6 g bahan yang telah dikeringkan.
Kulit Bitter-orange adalah kulit kering dari buah bitter orange (=Seville atau
Bigarade orange), Citrus aurantium L. (suku Rutaceae). Pohon ini merupakan suku
pohon jeruk dan lemon. Negara tempat tumbuh tanaman ini adalah India dan juga
negara-negara subtropis. Seperti kulit buah Citrus lainnya, kulit bitter-oranges segar
dibagi menjadi dua lapisan: lapisan luar, kuat, warna kuning, dan bagian dalam,
lapisan lembut dan sedikit berbau. Lapisan kuning memiliki rongga yang besar, yang
mengandung minyak atsiri, dengan kandungan limonene 90%. Aroma minyak atsiri
disebabkan oleh adanya geranial (2-4%). Bitter orange memiliki efek spasmolitik
yang ringan pada saluran pencernaan dan meningkatkan sekresi getah lambung. Kulit
Bitter Orange didukung oleh Komisi Jerman E untuk mengatasi sukar mencerna dan
kehilangan nafsu makan. Dosis harian adalah 4-6 g bahan yang telah dikeringkan.
DAFTAR PUSTAKA
Page 24
Corwin, E.J., 2000, Handbook of Pathophysiology, 2nd ed., Lippincott, New York, 573.
Supriyatna, R.M. Febriyanti, Dewanto, I. Wijaya. 2012. Fitoterapi Sistem Organ.
Unpad Press