STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL Nama Mahasiswa: Wimba Candrikaningrum Dokter Pembimbing: Dr.H.R.Setyadi,Sp.A NIM : 030.07.273 Tanda tangan : I. IDENTITAS Data Pasien Ayah Ibu Nama An. M Tn.M Ny.W Umur 5 tahun 35 tahun 29 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan Alamat Jl. Nakula, Tegal Timur Agama Islam Islam Islam Suku Bangsa Jawa Jawa Jawa Pendidikan - SMA SMP Pekerjaan - Karyawan Ibu rumah tangga Penghasilan - 1.500.000 - Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung Asuransi Jamkesmas No. RM 648782 II. ANAMNESIS 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL
Nama Mahasiswa: Wimba Candrikaningrum Dokter Pembimbing: Dr.H.R.Setyadi,Sp.A
NIM : 030.07.273 Tanda tangan :
I. IDENTITAS
Data Pasien Ayah IbuNama An. M Tn.M Ny.WUmur 5 tahun 35 tahun 29 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki PerempuanAlamat Jl. Nakula, Tegal TimurAgama Islam Islam Islam
Suku Bangsa Jawa Jawa JawaPendidikan - SMA SMPPekerjaan - Karyawan Ibu rumah tangga
Penghasilan - 1.500.000 -Keterangan Hubungan orangtua dengan anak adalah anak kandung
Asuransi JamkesmasNo. RM 648782
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan ibu penderita pada tanggal
16 Mei 2013, pukul 10.00 WIB di ruang Melati.
A. Keluhan Utama : Demam
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Kronologis:
Pasien diantar ke poliklinik anak RSUD Kardinah pada tanggal 6 maret 2013
dengan terdapat benjolan di bagian leher, di bawah telinga kiri. Benjolan dirasa
tidak nyeri. Benjolan tersebut timbul sudah kurang lebih selama 2 minggu
sebelum ke poli. Pada saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya demam. Lalu
pasien melukan pemeriksaan darah dan rontgen. Namun pasien belum membawa
1
hasil pemeriksaan ke poli lagi. Dari pemeriksaan rontgen didapatkan kesan primer
komplek TB.
Pasien mengeluh batuk-batuk sejak 1 minggu sebelum ke poli. Batuk
dirasakan terdapat dahaknya, namun sulit untuk dikeluarkan. Pasien juga
mengeluh adanya pilek. Namun pasien tidak terasa sesak.
9 hari setelah dari poli, pasien mengeluh demam. Demam dirasakan naik
turun. Ibu pasien memberi sanmol apabila demam. Namun setelah 2 jam
pemberian obat, demam yang sudah turun kembali naik lagi. Batuk dan pilek
masih dirasakan oleh pasien. Dan benjolan dileher dirasa masih ada tapi tidak
terlalu besar seperti pada awalnya.
Keesokan harinya ibu membawa anaknya ke IGD karena keluhan demamnya.
Ibu juga tidak lupa membawa hasil lab dan rongten yang sudah diperiksa saat
waktu datang ke poli. Lalu dari IGD diputuskan untuk dirawat.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
D. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu pasien mengakui bahwa pasien serumah dengan nenek pasien yang
mengalami batuk lama namun tidak menjalani sebuah pengobatan.
III. RIWAYAT PASIEN
Pasien adalah anak pertama dan ibu sedang mengandung anak kedua.
A. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Kehamilan
Perawatan Antenatal : Rutin periksa ke bidan
Penyakit Kehamilan : Tidak ada
Kelahiran
Tempat kelahiran : rumah bidan
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : spontan pervaginam
Masa gestasi : Cukup bulan (9 bulan)
Keadaan bayi
2
Berat badan lahir : 2900 gram
Panjang badan lahir : 45 cm
Lingkar kepala : ibu tidak tahu
Langsung menangis : ya
Nilai APGAR : ibu tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada
Kesan : riwayat kelahiran dan kehamilan baik
B. Riwayat Tumbuh Kembang
Berat badan sekarang 13 kg. Tinggi badan 98 cm.
Perkembangan:
senyum : ibu lupa
miring : ibu lupa
tengkurap : 4 bulan
duduk : 6 bulan
gigi keluar : ibu lupa
merangkak : 10 bulan
berdiri : 11 bulan
Tidak ada gangguan perkembangan dalam mental dan emosi. Interaksi dengan orang
sekitar baik.
Kesan: pertumbuhan tidak sesuai umur dan perkembangan anak sesuai umur
C. Riwayat Makanan
Ibu mengaku memberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 12 bln
Usia 8 bulan diberikan ASI dan bubur tim 3 x sehari.
Usia 11 bulan anak telah makan nasi, lauk pauk, dan sayur 1 x sehari
Nafsu makan menurun sejak sakit.
Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan cukup baik
3
D. Riwayat Imunisasi
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG 0 bulan - - - - -
DPT/ DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
POLIO 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
CAMPAK - - 9 bulan - - -
HEPATITIS B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - -
Kesan : Pasien mendapatkan imunisasi dasar lengkap
E. Riwayat Keluarga
Corak Reproduksi
No Umur Jenis
Kelamin
Hidup Lahir
Mati
Abotus Mati Keterangan
1 5 tahun ♂ Hidup - - - Sakit
2 Hamil anak
kedua
- - - - - -
Susunan keluarga
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Pasien
: curiga TB
Kesan: nenek pasien dicurigai penderita TB
F. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu pasien mengaku mengikuti program KB
G. Riwayat Lingkungan Perumahan
Kepemilikan Rumah : Rumah Pribadi
4
Pasien tinggal bersama kedua orangtua di kawasan yang padat penduduknya. Tempat
tinggal pasien berukuran 6 x 20 m, beratap genteng, lantai disemen dengan 4 kamar tidur
yang berjendela, 1 ruang tamu, ruang makan ruang makan yang jadi satu dengan dapur.
Cahaya matahari dapat masuk melalui jendela. Kamar mandi ada 1 dan terdapat di dalam
rumah. Penerangan dengan listrik. Air berasal dari PAM. Air limbah rumah tangga
disalurkan melalui selokan di depan rumah. Selokan dibersihkan 2 kali dalam sebulan
dan aliran air di dalamnya lancar.
Kesan : rumah dan sanitasi lingkungan baik
H. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita
PENYAKIT UMUR PENYAKIT UMUR PENYAKIT UMUR
Diare + Morbili - Hamofilia -
Asma - Parotitis - Jantung -
Radang tenggorokan + DBD - Cacar -
Tuberkulosis - Demam + Difteri -
Kejang - Cacingan - Kecelakaan -
Ginjal - Alergi - Operasi -
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 16 mei 2013, jam 10.30 WIB, di ruang Melati.
Keadaan umum
Kesan umum : tampak sakit sedang
Tingkat kesadaran : compos mentis
Berat badan : 13 kg
Tinggi badan : 98 cm
Status gizi : perhitungan status gizi standar baku antropometri NCHS
- BB/U = 13/19 x 100% = 68,40 % BB kurang
- TB/U = 98/110 x 100% = 89,09 % TB normal
- BB/TB = 13/16,5 x 100% = 78,7% Status Gizi Kurang
Kesimpulan: Berat Badan kurang, Tinggi badan normal, Status Gizi kurang
5
Tanda Vital
Tekanan darah : tidak dilakukan pemeriksaan
Nadi : 110x/menit, isi dan tegangan cukup, reguler, equal.
Suhu : 37.7°C diukur pada axilla kanan
Pernafasan :32x/menit
Kepala
Kepala : Mesocephal, ubun-ubun datar, tidak tegang.
Rambut : Hitam, lebat, tampak terdistribusi merata, tidak mudah dicabut.
Skor pasien = 6 (ditatalaksana sebagai pasien TB dan mendapat pengobatan dengan obat anti
tuberkulosis)
VI. RINGKASAN DATA DASAR
Anamnesis
Pasien diantar ke poliklinik anak RSUD Kardinah pada tanggal 6 maret 2013
dengan terdapat benjolan di bagian leher, di bawah telinga. Benjolan dirasa tidak
nyeri. Benjolan tersebut timbul sudah kurang lebih selama 2 minggu sebelum ke
10
poli. Pada saat ini pasien tidak mengeluhkan adanya demam. Dari pemeriksaan
rontgen didapatkan kesan primer komplek TB.
Pasien mengeluh batuk-batuk sejak 1 minggu sebelum ke poli. Batuk
dirasakan terdapat dahaknya, namun sulit untuk dikeluarkan. 9 hari setelah dari
poli, pasien mengeluh demam. Demam dirasakan naik turun. Ibu pasien memberi
sanmol apabila demam. Namun setelah 2 jam pemberian obat, demam yang sudah
turun kembali naik lagi. Batuk dan pilek masih dirasakan oleh pasien. Dan
benjolan dileher dirasa masih ada tapi tidak terlalu besar seperti pada awalnya.
Keesokan harinya ibu membawa anaknya ke IGD karena keluhan demamnya.
Lalu dari IGD diputuskan untuk dirawat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar, tampak sakit sedang, dengan
nadi 110x/menit, isi dan tegangan cukup, reguler, equal; suhu 37.7°C; pernafasan
32x/menit. Dengan berat badan 13 kg dan tinggi badan 98cm, kesan perhitungan
status gizi berdasarkan NCHS, pasien mempunyai BB kurang, TB normal dan
status gizi kurang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran kelenjar getah
bening di leher bagian belakang di bwaha telinga kiri dan pada auskultasi pada
thorax ditemukan ronki di kedua paru. Pada pemeriksaan penunjang thorax di
dapatkan kesan primer komplek TB. Pada sistem skoring didapatkan jumlah 6,
yang kesannya harus ditatalaksana sebagai pasien TB.
VII. DAFTAR PERMASALAHAN
- Batuk
- Pembesaran KGB
- Demam
- Foto thorax: komplek primer TB
- Gizi kurang
VIII. DIAGNOSIS BANDING
- Infeksi paru:
o TB Paru
o Bronkopneumonia
o Bronkitis
- Status Gizi kurang
11
IX. DIAGNOSA KERJA
- Komplek primer TB
- Status gizi kurang
X. PENATALAKSANAAN
- Asering 20 tpm
- Amoxicilin syr 3x1 cth
- PCT 125 mg 3x1
- Ambroxol syr 3x1 cth
- RHZ 75mg/50mg/150mg 2x1
XI. PEMERIKSAAN ANJURAN
1. Pemeriksaan Uji Tuberkulin (Mantoux Test)
2. Pemeriksaan BTA
XII. PROGNOSIS
o Ad Vitam :Dubia ad bonam
o Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
o Ad Sanationam :Dubia ad bonam
12
ANALISA KASUS
Pada anamnesis pasien didapatkan bahwa terdapat benjolan di bagian leher belakang, lalu batuk yang sering selama kurang lebih 3 minggu ini, dan berat badan yang kurang. Serta adanya pengakuan dari orangtuanya bahwa nenek pasien menderita batuk yang sudah cukup lama namun tidak dalam pengobatan, dan kemungkinan hal tersebut merupakan sumber pajanan terhadap pasien.
Gambaran klinis tersebut mengarah pada TB paru, dimana ditemukan batuk, barat badan yang sulit naik, dan timbul benjolan di leher bagian belakang Disamping itu pada pemeriksaan fisik juga ditemukan adanya ronki dikedua lapang paru. Dengan berat badan 13 kg dan tinggi badan 98cm, kesan perhitungan status gizi berdasarkan NCHS, pasien mempunyai BB kurang, TB normal dan status gizi kurang. Serta dari pemeriksaan foto rontgen thorax didapatkan kesan primer kompleks TB. Jumlah dari sistem skoring adalah 6 dengan kesan pasien ditangani sebagai pasien TB.
Dikarenakan pada pasien terdapat demam juga, maka sebelumnya bisa didiagnosis banding dengan bronkopneumonia. Bronkopneumonia adalah penyakit infeksi akut saluran nafas bagian bawah dan jaringan paru oleh mikoorganisme yang biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak. Peradangan dapat tersebar pada semua bagian lobus paru, umumnya bagian yang terkena dimulai dari bronkhiolus sampai alveolus. Pada anak-anak lokasi peradangan tidak bisa dipastikan selalu atau pasti di lobus itu yang penting dilihat adalah apakah pada foto thorax nya ada gambaran hilus yang menebal, apabila ada maka itu bukan “BP” melainkan proses spesifik paru yang lain. Apabila alveolus terkena radang maka akan terisi oleh nanah dan cairan sehingga kemampuan dari alveolus untuk menyerap oksigen akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam proses respirasi di paru-paru. Penyakit ini dapat mengenai siapapun dan biasanya pada bayi dan anak-anak dengan daya
13
tahan tubuh yang terganggu, misalnya malnutrisi energi protein ( MEP ), penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.
Bronkopneumonia lebih sering ditimbulkan oleh infeksi bakteri. Bakteri-bakteri ini menginvasi paru melalui 2 jalur, yaitu dengan Inhalasi melalui jalur trakeobronkial dan Sistemik melalui arteri-arteri pulmoner dan bronkial.
Selain itu bisa juga didiagnosis banding dengan bronkitis, bronkitis suatu peradangan pada cabang tenggorok (saluran udara ke paru-paru). Penyakit bronkitis ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya penyakit bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. Pada penyakit bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu. Sesak napas terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk.
TINJAUAN PUSTAKA
TUBERKULOSIS PARU
I. DEFINISI
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis), yang disebut juga basil tahan asam. Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
II. EPIDEMIOLOGI
Sejak akhir tahun 1990-an, dilakukan deteksi terhadap beberapa penyakit yang
kembali muncul dan menjadi masalah terutama di negara maju. Salah satu diantaranya adalah
TB. World health organization memperkirakan bahwa sepertiga penduduk dunia (2 miliar
orang) telah terinfeksi oleh M. tuberculosis, dengan angka tertinggi di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin.
Tuberkulosis, terutama TB paru, merupakan masalah yang timbul tidak hanya di
negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Tuberkulosis tetap merupakan salah satu
penyebab tingginya angka morbiditas dan mortalitas, baik di negara berkembang maupun di