8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
1/70
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
2/70
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
3/70
STATISTIK DAERAH KOTA JAYAPURA
Statistics of Jayapura City
2015
ISSN :
No. Publikasi : 9471.1509
Katalog BPS : 1101001.9471
Ukuran Buku : 17,6cm x 25cm
Jumlah Halaman : iv + 71
Naskah/Manuscript
:
Seksi Statistik Sosial
Badan Pusat Statistik Kota Jayapura
BPS – Statistics of Jayapura City
Penyuting/Editor :
Seksi Statistik Sosial
Badan Pusat Statistik Kota Jayapura
BPS – Statistics of Jayapura City
Perancang Sampul/Cover Designer :
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Jayapura
BPS – Statistics of Jayapura City
Foto Sampul/Cover photo’s :
Peta Kota Jayapura
Diterbitkan Oleh :Badan Pusat Statistik Kota Jayapura
BPS – Statistics of Jayapura City
Dicetak Oleh :
Badan Pusat Statistik Kota Jayapura
BPS – Statistics of Jayapura City
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
4/70
Kata Pengantar
Publikasi Statistik Daerah Kota Jayapura 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik
Kota Jayapura berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kota Jayapura yang
dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan
pembangunan serta potensi yang ada di Kota Jayapura.
Publikasi Statistik Daerah Kota Jayapura 2015 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-
publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin
setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi
yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan
pada analisis.
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah
Kota Jayapura 2015 memuat berbagai
informasi/indikator terpilih yang terkait dengan
pembangunan di berbagai sektor di Kota
Jayapura dan diharapkan dapat menjadi
bahan rujukan/kajian dalam perencanaan
dan evaluasi kegiatan pembangunan.
Kritik dan saran konstruktif berbagai
pihak kami harapkan untuk
penyempurnaan penerbitan
mendatang. Semoga publikasi ini
mampu memenuhi tuntutan kebutuhan
data statistik, baik oleh instansi/dinas
pemerintah, swasta, kalanganakademisi maupun masyarakat luas.
Jayapura, November 2015
Kepala Badan Pusat Statistik
Kota Jayapura
Drs. Parjan, M.Si
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
5/70
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
6/70
DAFTAR ISI
1. Geografi dan Iklim 1
2. Pemerintahan 2
3. Penduduk 4
4. Ketenagakerjaan 6
5. Pendidikan 8
6. Kesehatan 11
7. Perumahan 13
8. Pembangunan Manusia 15
9. Pertanian 18
10. Pertambangan dan Energi 20
11. Perindustrian 21
12. Hotel dan Pariwisata 23
13. Transportasi dan Komunikasi 24
14. Perbankan dan Investasi 25
15. Harga-harga 26
16. Pengeluaran Penduduk 28
17. Perdagangan 29
18. Pendapatan Regional 30
19. Perbandingan Regional 32
Lampiran Tabel 34
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
7/70
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
8/70
1 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
GEOGRAFI DAN IKLIM
Suhu udara tertinggi terjadi di bulan Oktober
Suhu udara di Kota Jayapura sepanjang tahun 2014 tercatat berada pada
kisaran 27,7 sampai dengan 28,7 0 C
Kota Jayapura terletak antara 137o271 dan
141o411 Bujur Timur dan antara 10271 dan 30491
Lintang Selatan. Di sebelah utara Kota Jayapura
berbatasan dengan Lautan Pasifik, di sebelah
selatan berbatasan dengan Distrik Arso di
Kabupaten Keerom, di sebelah timur
berbatasan dengan Negara Papua New Guinea,
dan di sebelah barat berbatasan dengan Distrik
Depapre di Kabupaten Jayapura. Kota Jayapura
merupakan kabupaten/kota terkecil di Provinsi
Papua dengan luas 940 km2 (0,10 persen dari
luas Provinsi Papua). Wilayah terluas adalah
Distrik Muara Tami (626,7 km2) dan wilayah
terkecil adalah Distrik Jayapura Selatan (43,4
km2
).
Topografi Kota Jayapura terdiri dari daerah
dataran hingga landai, termasuk diantaranya
kawasan berbukit/gunung 700 meter diatas
permukaan laut. Kota Jayapura didominasi oleh
kawasan terbuka berupa hutan sekunder
sampai primer. Rata-rata curah hujan sepanjang
tahun 2014 sebanyak 248 mm. Curah hujantertinggi tercatat 528,7 mm di bulan April dan
terendah 77 mm di bulan Juli. Sementara itu,
hari hujan yang terjadi sebanyak 152 hari. Suhu
udara rata-rata di Kota Jayapura tahun 2014
berkisar antara 27,70 C (Januari) sampai dengan
28,70C (Oktober). Kelembaban udara rata-rata
bervariasi antara 78 persen sampai dengan 83
persen. Kecepatan angin yang tercatat rata-rata
6,4 knot sepanjang 2014.
Kota Jayapura dulunya diberi nama
Hollandia oleh Kapten Sachse karena
kondisi geografinya hampir sama dengan
garis pantai utara negeri Belanda. Holandia
sendiri berarti tempat yang berteluk-teluk.
Tabel 1. Statistik Geografi dan Iklim Kota
Jayapura
Uraian Satuan 2014
Luas km2 940
Suhu Udara 0 C 27,7 – 28,7
Kelembapan % 78 - 83
Hari Hujan hari 152
Kecepatan Angin Knot 6,4
Curah Hujan MM 248
Sumber : Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
*** Tahukah Anda
16.56%
4.62%
5.43%
66.67%
6.72%
Gambar 1. Persentase Luas Distrik Terhada Luas
Kota Jayapura Tahun 2014
Abepura Jayapura Selatan Jayapura Utara
Muara Tami Heram
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
9/70
2 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
I II III IV
84
1.097
2.545
1.185
Gambar 2. Banyaknya PNS KotaJayapura menurut Golongan, 2014
-3,4%
-10,7%
1,4%
-1,6%
I II III IV
Gambar 3. Perubahan Jumlah PNS KotaJayapura 2013-2014 menurut Golongan
Adanya peningkatan kualitas PNS di Kota Jayapura
PEMERINTAHAN
Terjadi peningkatan jumlah PNS golongan III tahun 2014 sebesar 1,4 persen,
dan penurunan jumlah PNS golongan II yaitu sebesar 10,7 persen.
Tabel 2. Pembagian Wilayah Kota Jayapura
Menurut Kelurahan, Kampung, RW dan RT, 2014
Distrik
K e l u r a h a n
K a m p u n g
R W / R K
R T
(1) (2) (3) (4) (5)
bepura 8 3 78 297
ayapura Selatan 5 2 49 191
ayapura Utara 7 1 45 205
uara Tami 2 6 30 88
eram 3 2 44 147
umlah 25 14 246 928
umber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
Kota Jayapura merupakan satu-satunya kota di
Provinsi Papua memiliki 5 distrik. Distrik Abepura
merupakan distrik dengan jumlah
kelurahan/kampung terbanyak yaitu 11
kelurahan/kampung, sedangkan Distrik Heram
merupakan distrik dengan jumlah
kelurahan/kampung paling sedikit yaitu 5
kelurahan/kampung. Sementara itu, Distrik Muara
Tami merupakan distrik dengan jumlah kampung
yang paling banyak yaitu 6 kampung mengingat
Distrik Muara Tami merupakan distrik dengan jarak
ke ibukota kotamadya terjauh dibandingkan dengan
distrik lainnya.
Pada 2014, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
lingkungan pemerintahan daerah Kota Jayapura
sebanyak 4.911 pegawai. Jumlah ini menurun jika
dibandingkan kondisinya tahun 2013 yaitu sebesar
5.029 pegawai atau menurun sebanyak 2,4 persen.
Komposisi PNS menurut golongan masih belum
berubah, dimana jumlah PNS golongan III
merupakan yang terbanyak (51,8 persen atau 2.545
orang), diikuti golongan IV (24,1 persen atau 1.185orang), golongan II (22,3 persen atau 1.097 orang),
dan golongan I (1,7 persen atau 84 orang). PNS
yang berada di golongan II pada tahun 2014
menurun 10,7 persen dibanding tahun 2013 dan
terjadi peningkatan jumlah pegawai pada golongan
III sebanyak 1,4 persen . Hal ini disebabkan karena
adanya program peningkatan kualitas SDM dengan
dibukanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke
universitas bagi pegawai.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
10/70
3 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Penurunan penerimaan kas Kota Jayapura tahun 2014
Jumlah anggota DPRD Kota Jayapura periode
2014-2019 sebanyak 40 orang, yang didominasi
oleh Partai Golkar yang menempatkan 7 wakilnya,
diikuti PDI-P, Partai Gerindra, Partai Demokrat,
PAN, Partai Hanura, dan PKPI yang
menempatkan 4 wakilnya, sedangkan Partai
Nasdem dan PKB masing-masing menempatkan 3
wakilnya. Keanggotaan DPRD Kota Jayapura
memiliki variasi yang berbeda dibandingkan
dengan tahun 2013. Beberapa partai politik yang
tidak lagi tergabung dalam keanggotaan DPRD
Kota Jayapura antara lain PKS, Partai Damai
Sejahtera, Partai Demokrasi Kebangsaan, Partai
Indonesia Sejahtera, dan Partai Nasional
Indonesia Marhaenisme.
PAD Kota Jayapura Tahun 2014 mengalami
peningkatan sebesar 32,63 persen dibanding
tahun sebelumnya sehingga menjadi 132,93 miliar
rupiah. PAD ini realisasinya melebihi dari target
yang ditentukan sebesar 15,59 persen.
Penyumbang terbesar untuk PAD tahun 2014
adalah Pajak Daerah (73,07 persen), diikuti
Retribusi Daerah (19,77), dan Penerimaan Laba
Usaha Daerah (3,63 persen), sedangkan
Penerimaan lain-lain hanya sebesar 3,53 persen
dari total PAD Kota Jayapura.
Pada tahun 2014, penerimaan kas Kota Jayapura
menurun sebesar 11,14 persen menjadi 891,6
miliar rupiah. Penerimaan ini tidak dapat mencapai
target yang ditetapkan sebesar 18,01 persen.
3 3
4
7
4 4 4
2
4
1
4
Gambar 4. Jumlah Anggota LegislatifPeriode 2014-2019 Di DPRD Kota
Jayapura Dirinci Menurut PartaiPolitik
PEMERINTAHAN
Terjadi penurunan penerimaan kas Kota Jayapura pada tahun 2014sebesar
11,14 persen dibanding tahun sebelumnya.
Tabel 3. Realisasi dan Target PenerimaanKas Kota Jayapura(Juta Rupiah), 2014
Jenis PenerimaanTarget
(Juta Rp)
Realisasi
(Juta Rp)
(1) (2) (3)
1. Pajak Daerah 79.593,8 97.129,6
2. Restribusi Daerah 27.956,2 26.283,1
3. Penerimaan Laba
Usaha Daerah
3.500 4.825,3
4. Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah
3.950 4.694
5. Bagi Hasil Pajak 45.155,5 21.988,7
6. Bagi Hasil Bukan Pajak 18.277,7 19.529,1
7. Dana Alokasi Umum 624.312,4 520.260,3
8. Dana Alokasi Khusus 52.060,6 15.618,2
9. Pendapatan Hibah 32.650,3 -
10. Bagi Hasil Pajak Dari
Provinsi
37.669,5 19.617,9
11. Dana Otsus Program 105.555 75.463,6
12. Lain-lain Pendapatan
yang Sah
56.807,8 86.200,8
JumlahTotal
2014 1.087.448,9 891.610,42013 962.582,1 1.003.360,2
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
11/70
4 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Jayapura sebesar 275.694 jiwa,
meningkat bila dibanding tahun 2013 dengan kepadatan penduduk sebesar
293 jiwa/km2 .
Tabel 4. Indikator Kependudukan KotaJayapura
Uraian 2012 2013 2014
mlah Penduduk (000 jiwa) 268,30 272,54 275,69
padatan Pendudukwa/km2)
285 290 293
0 - 14 thn (000 jiwa) 78,25 78,64 81,13
15 - 64 thn (000 jiwa) 186,10 189,60 190,22
5 thn (000 jiwa) 3,95 4,3 4,34
mber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
Muara Tami,
19 Abepura, 504
Heram, 685
Jayapura
Selatan, 1660
Jayapura
Utara, 1371
Gambar 6. Kepadatan Penduduk Kota
Jayapura
menurut Distrik (jiwa per km2), 2014
PENDUDUKPenduduk Kota Jayapura Tahun 2014 Tumbuh Sebesar 1,16 Persen
Gambar 5. Piramida Penduduk Kota Jayapura, 2014
20,000 10,000 0 10,000 20,000
0-4
5-9
10-14
15-1920-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+
Secara teori, penduduk di Indonesia khususnya
penduduk Kota Jayapura harus memiliki angka
pertumbuhan yang positif. Tahun 2014
penduduk Kota Jayapura tumbuh 1,16 persen
jika dibandingkan dengan jumlahnya pada tahun
2013. Jika dianalisa dari piramida penduduk,
bentuk piramida menggambarkan struktur umur
penduduk. Terlihat bahwa Kota Jayapura
didominasi penduduk usia muda (20-34 Tahun).
Jumlah penduduk Kota Jayapura tahun 2014
sebesar 275.694 jiwa. Berdasarkan kelompok
umurnya, penduduk Kota Jayapura didominasi
oleh kelompok usia produktif (15-64 Tahun).
Jumlah penduduk usia 15-64 tahun mencapai
190.218 jiwa, sedangkan jumlah penduduk usia
0-14 tahun dan usia >65 tahun hanya mencapai
85.476 jiwa atau sebesar 44,94 persen dari
penduduk usia produktif.
Kepadatan penduduk diperoleh dari
perbandingan jumlah penduduk dengan luas
wilayah. Pada tahun 2014 kepadatan pendudukKota Jayapura naik sebesar 1,13 persen
menjadi 293 jiwa/km2, dibanding tahun 2013
yang kepadatan penduduknya sebesar 290
jiwa/km2. Distrik yang memiliki kepadatan
penduduk tertinggi adalah Distrik Jayapura
Selatan dengan kepadatan sebesar 1.660
jiwa/km2, sedangkan Distrik Muara Tami
merupakan distrik dengan kepadatan penduduk
paling kecil, yaitu sebesar 19 jiwa/km2.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
12/70
5 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Tabel 5. Sex Ratio Kota Jayapura menurut
Kelompok Umur, 2014
Jumlah penduduk laki-laki yang terbesar berada
pada kelompok umur 25-29 tahun yang mencapai
16.932 jiwa atau sebanyak 11,66 persen dari total
penduduk laki-laki di Kota Jayapura. Kelompok
umur produktif (15-64 tahun) untuk laki-laki
sebanyak 100.846 jiwa atau 69,48 persen.
Sedangkan untuk penduduk perempuan,penduduk pada kelompok umur 20-24 tahun
merupakan yang terbanyak, sebesar 16.030 jiwa
atau 12,28 persen diikuti dengan kelompok usia
25-29 tahun sebesar 14.891 jiwa atau 11,41
persen.
Secara total, jumlah penduduk laki-laki lebih
banyak dari jumlah penduduk perempuan, yangditunjukkan oleh nilai sex ratio sebesar 111, yang
artinya dalam 100 orang penduduk perempuan
terdapat 111 penduduk laki-laki. Tabel sex ratio
disamping menunjukkan bahwa baik pada usia
non produktif (0-14 tahun dan 65+ tahun) maupun
produktif (15-64 tahun) sama-sama memiliki sex
ratio diatas 100, dimana sex ratio tertinggi terdapat
pada kelompok umur 60-64 tahun sebesar 131.
Angka Dependency Ratio di Kota Jayapura
sebesar 44,94 yang artinya dari setiap 100
penduduk usia produktif menanggung sekitar 45
penduduk usia nonproduktif.
Umur Laki-laki Perempuan Sex Ratio
0 – 4 15,248 14,090 108
5 – 9 14,083 13,380 105
10 – 14 12,618 11,713 108
15 – 19 13,008 12,176 107
20 – 24 18,119 16,030 11325 – 29 16,932 14,891 114
30 – 34 14,247 12,512 114
35 – 39 11,109 10,182 109
40 – 44 9,523 8,524 112
45 – 49 7,243 6,135 118
50 – 54 4,998 4,364 115
55 – 59 3,383 2,809 120
60 – 64 2,284 1,749 131
65 + 2,345 1,999 117Jumlah 145,140 130,554 111
42.50
43.00
43.50
44.00
44.50
45.00
45.50
46.00
46.50
L+P Laki-laki Perempuan
44,94
43,92
46,08
Gambar 7. Dependency Ratio Menurut
Jenis Kelamin di Kota Jayapura, 2014
PENDUDUK Sex Ratio Kota Jayapura Tahun 2014 adalah 111
Nilai sex ratio tahun 2014 sebesar 111, yang berarti dalam 100 orang
penduduk perempuan terdapat 111 penduduk laki-laki.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
13/70
6 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
KETENAGAKERJAAN Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Jayapura untuk angkatan
kerja laki-laki lebih besar dibandingkan angkatan kerja perempuan
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Laki-laki tahun 2014 sebesar 72,79
persen, sedangkan TPAK Perempuan sebesar 39,4 persen.
Laki-laki
Perempuan
Total
72.79%
39.40%
57.00%
Gambar 9. TPAK (Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja) Kota Jayapura Dirinci
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014
Gambar 8. Penduduk Usia Kerja Dirinci Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kota Jayapura,
2014
17150
16,210
17,945
12,020
11,355
9,428
8,770
6,065
4,516
3,080
3,536
14384
14,275
13,350
10,689
12,060
8,064
7,362
6,177
3,824
2,362
3,139
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 350
5-19
0-24
5-29
0-34
5-39
0-44
5-49
0-54
5-59
0-64
65+Laki-laki
Perempuan
Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Kota
Jayapura pada tahun 2014 mencapai 205.671 orang
atau sebesar 74,60 persen dari total jumlah
penduduk. Jumlah penduduk usia kerja laki-laki
sebesar 110.075 orang (53,52 persen), lebih banyak
dari jumlah penduduk usia kerja perempuan, yaitu
sebesar 95.686 orang (46,52 persen). Bila dilihatmenurut kelompok umur, persentase penduduk usia
kerja terbesar terdapat pada kelompok umur 15-19
tahun yang mencapai 15,32 persen, dan yang
terkecil terdapat pada kelompok umur 60-64 tahun.
Penduduk usia kerja terdiri dari angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja. Penduduk yang tergolong
bukan angkatan kerja sebanyak 88.484 orang,dimana persentase terbesar terdapat pada penduduk
yang mengurus rumah tangga sebesar 47,96 persen
(42.439 orang), diikuti dengan penduduk yang
sekolah sebesar 42,44 persen (37.553 orang).
Jumlah angkatan kerja di Kota Jayapura tahun 2014
sebesar 117.277 orang. Penduduk yang bekerja
sebesar 106.076 orang (90,45 persen) dan yang
mencari pekerjaan sebesar 11.201 orang (9,55
persen). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
tahun 2014 sebesar 57 persen, yang didominasi
angkatan kerja laki-laki dengan proporsi sebesar
72,79 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi
kuantitas, Kota Jayapura memiliki potensi angkatan
kerja laki-laki yang cukup banyak, sehingga
diperlukan adanya peningkatan kualitas agar mampulebihproduktif dalam mengisi pasar-pasar tenaga
kerja.
Tabel 6. Banyaknya Penduduk Umur 15 tahun keatas Kota Jayapura menurut Kegiatan Seminggu
yang lalu
Jenis Kegiatan 2014
(1) (2)
1. Angkatan Kerja 117.277
- Bekerja 106.076
- Mencari Kerja 11.201
2. Bukan Angkatan Kerja 88.484
- Sekolah 37.552
- Mengurus Rumah Tangga 42.439
-Lainnya 8.493
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
14/70
7 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
TPT adalah persentase pengangguran terhadap
angkatan kerja. Besaran TPT ini menggambarkan
banyak sedikitnya pencari kerja di Kota Jayapura.
Pada tahun 2014, angka Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) sebesar 8,3 persen. Artinya, dari
setiap 100 angkatan kerja, secara rata-rata
terdapat antara 8 sampai 9 orang yang sedangmencari pekerjaan. Dengan demikian, diperlukan
peran pemerintah dalam mengembangkan kualitas
para pencari kerja melalui balai latihan kerja
sehingga diharapkan dapat mengisi lapangan
usaha yang ada.
Pada tahun 2014, penduduk bekerja dengan
tingkat pendidikan tinggi (diploma ke atas) sebesar
24,4 persen (25.923 orang). Sementara itu,
pekerja dengan tingkat pendidikan tertingginya
SLTA sebesar 48,4 persen (51.388 orang), SMP
sebesar 12,8 persen, SD sebesar 8,3 persen, dan
pekerja dengan pendidikan SD ke bawah sebesar
6 persen. Daya serap penduduk bekerja di Kota
Jayapura terfokus pada pekerja dengan tingkat
pendidikan SLTA ke atas yaitu sebesar 72,8
persen.
*** Tahukah Anda
Pengangguran di Kota Jayapura tahun 2014 yang
pernah bekerja, sebanyak 20,87 persennya
memiliki ijazah SLTP dan sisanya sebanyak 79,13
persen merupakan lulusan Perguruan Tinggi..
< SD,
6.0%SD, 8.3%
SLTP,12.8%
SLTA,
48.4%
> SLTA,
24.4%
Gambar 11. Penduduk Bekerja Kota
Jayapura Dirinci Menurut Tingkat
Pendidikan, 2014
Laki-laki
Perempuan
Total
8.3%
12.2%
9.6%
Gambar 10. TPT Kota Jayapura
Dirinci Menurut Jenis Kelamin, 2014
KETENAGAKERJAANTingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Jayapura pada tahun
2014 sebesar 8,3 persen
TPT Kota Jayapura tahun 2014 sebesar 8,3 persen berarti bahwa dari setiap100 angkatan kerja, secara rata-rata terdapat antara 8 sampai 9 orang yang
sedang mencari pekerjaan
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
15/70
8 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PENDIDIKAN Beban guru semakin berkurang seiring dengan jenjang
pendidikan yang semakin tinggi
Ratio murid terhadap guru menunjukkan bahwa 1 guru TK mengajar 11
murid, 1 guru SD mengajar 20 murid, 1 guru SMP mengajar 23 murid, 1
guru SMA mengajar 12 murid, dan 1 guru pendidikan menengah
Tabel 8. Ratio Murid terhadap Sekolah, Murid,dan Guru menurut Jenjang Pendidikan di Kota
Jayapura, 2014
SekolahRasio Murid terhadap
Sekolah Guru
TK 51,78 11,45
SD 326,77 20,08
SMP 303,63 23,09
SMA 321,70 11,94
PendidikanMenengah
Kejuruan
341,60 7,86
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
** Tahukah Anda
Pada tahun akademik 2014/2015 jumlah
perguruan tinggi di Kota Jayapura tercatat 19
perguruan tinggi,dengan jumlah dosen tetap
.227 orang, yang terdiri dari 790 orang dosen
aki-laki dan 437 orang dosen perempuan.
Tabel 7. Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid
menurut Jenjang Pendidikan di Kota Jayapura,
2014
SEKOLAH SEKOLAH GURU MURID
TK 67 303 3.469
SD 100 1.627 32.677
SMP 46 605 13.967
SMA 30 808 9.651PendidikanMenengahKejuruan
15 652 5.124
Jumlah 258 3.995 64.888
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
Peningkatan kualitas pendidikan meliputi
peningkatan jumlah bangunan sekolah termasuk
dengan peralatannya dan penambahan jumlah
guru dengan kualifikasi yang sesuai. Pada tahun
2014, jumlah murid TK di Kota Jayapura
sebanyak 3.469 orang, dengan jumlah sekolah
67 unit, maka ratio murid terhadap sekolah
sebesar 51,78, dan dengan jumlah guru 303
orang, ratio murid terhadap guru sebesar 11,45.
Hal ini menunjukkan bahwa 1 sekolah TK
menampung 52 murid dan 1 guru TK mengajar
11 murid. Dengan jumlah murid SD sebanyak
32.677 orang dan jumlah sekolah 100 unit, maka
ratio murid terhadap sekolah sebesar 326,77.
Sementara itu, dengan jumlah guru 1.627 orang,
diketahui ratio murid terhadap guru sebesar
20,08, yang menunjukkan bahwa 1 sekolah SD
menampung 327 murid dan 1 guru mengajar 20
murid.
Jumlah murid SMP tahun 2014 sebanyak 13.967
murid dan dengan jumlah sekolah 46 unit,
diketahui ratio murid terhadap sekolah sebesar
303,63. Sedangkan dengan jumlah guru 605orang, ratio murid terhadap guru sebesar 23. Hal
ini menunjukkan bahwa 1 sekolah SMP
menampung 304 murid dan 1 guru mengajar 23
murid. Untuk jumlah murid SMA sebanyak 9.651
orang dan jumlah gedung sekolah 30 unit, maka
ratio murid terhadap sekolah sebesar 321,70.
Sedangkan dengan jumlah guru 808 orang, ratio
murid terhadap guru sebesar 11,94.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
16/70
9 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Sementara itu, ratio murid terhadap sekolah dan
guru pada pendidikan menengah kejuruan
masing-masing sebesar 341,6 dan 7,86. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa ratio murid terhadap
guru semakin berkurang seiring dengan jenjang
pendidikan yang semakin tinggi.
HLS (Harapan Lama Sekolah) menunjukkan
lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan
akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di
masa mendatang. HLS dikaji untuk mengetahui
kondisi pembangunan sistem pendidikan di
berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuklamanya pendidikan (dalam tahun) yang
diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Di
Kota Jayapura, selama tiga tahun terakhir nilai
HLS meningkat dari 13,91 tahun pada tahun
2012 menjadi 14,06 tahun pada tahun 2014.
Artinya bahwa pada setiap anak usia 7 tahun ke
atas diharapkan dapat mengenyam pendidikanselama 14,06 tahun atau setara dengan jenjang
D2.
Rata-rata lama sekolah di Kota Jayapura tahun
2013 sebesar 10,88 tahun, meningkat dibanding
rata-rata lama sekolah pada tahun 2012 yaitu
sebesar 10,80 tahun. Pada tahun 2014 angka ini
kembali meningkat menjadi 11,09 tahun.
Tabel 9. Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata
Lama Sekolah Kota Jayapura, 2012-2014
Uraian 2012 2013 2014
Harapan Lama Sekolah(tahun)
13,91 13,95 14,06
Rata-rata LamaSekolah (tahun)
10,80 10,88 11,09
10.00 10.50 11.00 11.50
Laki-Laki
Perempuan
Total
Laki-Laki
Perempuan
Total
P e r k o t a a n
P e r d e s a a n
Gambar 12. RLS ( Rata-rata Lama
Sekolah) Kota Jayapura Dirinci menurut
Jenis Kelamin dan Klasifikasi
Kelurahan/Kampung, 2014
PENDIDIKAN Secara umum terjadi peningkatan kualitas pendidikan di Kota
Jayapura
Rata-rata lama sekolah di Kota Jayapura tahun 2014 sebesar 10,88tahun, meningkat dibanding rata-rata lama sekolah pada tahun 2012
aitu sebesar 10 80 tahun
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
17/70
10 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Pada tahun 2014, terjadi penurunan Angka
Partisipasi Sekolah (APS) 7-12 tahun menjadi
98, 3 persen bila dibanding APS tahun 2013
sebesar 98,6 persen. Angka ini menunjukkan
bahwa masih sekitar 1,7 persen penduduk
berusia 7-12 tahun yang tidak bersekolah.
Sebaliknya, APS 13-15 tahun dan 16-18 tahunmengalami peningkatan pada tahun 2014.
Dengan kata lain, pada tahun 2014 terdapat
penurunan persentase penduduk usia 13-15
tahun yang tidak bersekolah yaitu sebesar 6,8
persen jika dibandingkan kondisinya pada tahun
2013. Pada kelompok usia sekolah 16-18 tahun,
APS tahun 2014 meningkat menjadi 80,7 persen
dari 68,0 persen pada tahun 2013. Angka
Partisipasi Kasar SD tahun 2014 mencapai 97,1
persen dan APK SMP pada tahun 2014 yaitu
109,0. Hal ini berarti bahwa tidak semua anak
usia 7-12 tahun bersekolah di jenjang SD dan
terdapat anak usia kurang dari 13 tahun dan
lebih dari 15 tahun yang duduk di bangku SMP
dengan persentase sebesar 9 persen.
Gambar 13 menunjukkan bahwa Penduduk Kota
Jayapura banyak yang berpendidikan
SMA/Sederajat. Pada tahun 2014, penduduk 15
tahun ke atas yang memiliki pendidikan tinggi
(diploma ke atas) sebesar 17,7 persen, dimana
persentase penduduk perempuan (19,4 persen)
lebih banyak dibanding penduduk laki-laki (16,1persen).
Tabel 10. Indikator Pendidikan Kota Jayapura
Uraian 2013 2014
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
7-12 tahun 98,6 98,3
13-15 tahun 92,6 99,4
16-18 tahun 68,0 80,7
Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD 97,0 97,1
SMP 95,3 109,0
SMA 77,2 73,5
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
Tidak
Sekolah
Tdk
punya
ijazah
SD
SD/SDL
B/M.
Ibtidaiy
ah
SMP/S
MPLB/
M.
Tsanawi
yah
SMA/S
MLB/M.
Aliyah/S
MK
D1/D2
D3/sarj
ana
muda,
D4/S1,S
2/S3
Gambar 13. Persentase Penduduk 15
Tahun ke Atas di Kota Jayapura
Menurut Jenis Kelamin dan TingkatPendidikan, 2014
Laki-Laki Perempuan Total
PENDIDIKAN Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada jenjang SMA masih di
bawah 85 persen
APS 7-12 tahun dan APS 13-15 tahun sebesar lebih dari 90 persen,sedangkan APS 16-18 tahun hanya sebesar 80,7 persen.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
18/70
11 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
KESEHATAN Angka Harapan Hidup (AHH) meningkat dari tahun ke tahun
Tahun 2014, AHH Kota Jayapura 69,95 artinya rata-rata tahun hidup yang
akan dijalani penduduk Kota Jayapura adalah 69 tahun 11 bulan
Salah satu komponen dalam penyusunan angka
IPM adalah Angka Harapan Hidup.Semakin
tinggi Angka Harapan Hidup memberikan indikasi
semakin tinggi kualitas fisik penduduk suatu
daerah. Pada tahun 2014, AHH Kota Jayapura
adalah 69,95 tahun. Artinya, rata-rata tahun
hidup yang akan dijalani oleh penduduk Kota
Jayapura dari lahir sampai meninggal dunia
adalah 70 tahun. Angka ini meningkat bila
dibandingkan AHH pada tahun 2013.
Pada tahun 2014, 87,7 persen balita (usia 0-5
tahun) proses kelahirannya ditolong oleh tenaga
medis, persentase ini menurun sebesar 6,02
persen bila dibanding persentase pada tahun
2013. Tingginya persentase penolong kelahiran
yang dibantu tenaga medis ini menunjukkan
bahwa sudah sebagian besar penduduk di Kota
Jayapura tidak mengalami kesulitan dalam
menjangkau akses kesehatan, baik dari faktor
geografis maupun faktor keuangan. Selain
ditolong oleh tenaga medis, proses kelahiran
balita di Kota Jayapura juga dibantu oleh tenaga
non medis sebesar 6,2 persen, dengan
persentase dibantu dukun bersalin dan
famili/keluarga masing-masing sebesar 3,4
persen dan 2,8 persen.
Penolong kelahiran erat kaitannya dengan
kematian bayi dan ibu, dimana semakin rendah
jumlah penolong kelahiran oleh tenaga medis
akan memperbesar resiko kematian bayi dan ibu.
69.89 69.90
69.9469.95 69.95
2010 2011 2012 2013 2014
GAMBAR 14. PERKEMBANGAN
ANGKA HARAPAN HIDUP KOTA
JA Y A P URA TAH U N 2 0 1 0 - 2 0 1 4
Dokter,
40.2%
Bidan,
47.5%
Tenaga
paramedis
lain, 6.1%
Dukun
bersalin,
3.4%
Famili/kelu
arga, 2.8%
Gambar 15. Persentase Balita di Kota
Jayapura menurut Penolong Kelahiran
Tahun 2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
19/70
12 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Tabel 11. Jumlah Tempat Berobat di Kota
Jayapura
Uraian 2013 2014
Rumah Sakit 7 7
Praktek Dokter 326 326
Puskesmas 12 12
Pustu 25 23
umber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
21.0%
26.8%
24.6%
1.8%
2.0%
5.8%
1.5%
16.5%
Gambar 16. Persentase Penduduk yang
Mengalami Keluhan Kesehatan Dirinci
menurut Jenis Keluhan Kesehatan, 2014
Panas Batuk
Pilek Asma/napas sesak/cepat
Diare/buang air Sakit kepala berulang
Sakit gigi Lainnya
AM (Angka Morbiditas) bermanfaat untuk mengukur
tingkat kesehatan masyarakat secara umum yang
dilihat dari adanya keluhan yang mengindikasikan
terkena suatu penyakit tertentu. Semakin banyak
penduduk yang mengalami keluhan kesehatan
berarti semakin rendah derajat kesehatan dari
masyarakat yang bersangkutan. Berdasarkan hasilolahan data Susenas 2014, Angka Morbiditas Kota
Jayapura adalah 19,8 persen yang artinya bahwa
19,8 persen atau sebanyak 54.587 jiwa penduduk
Kota Jayapura mengalami keluhan kesehatan.
Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap
kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena
kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan
terganggunya kegiatan sehari-hari. Untuk
mengetahui jenis keluhan apa saja yang banyak
diderita penduduk yang mengalami keluhan
kesehatan dapat dilihat pada gambar 16. Sebanyak
26,8 persen penduduk mengalami jenis keluhan
batuk, 24,6 persen pilek, dan yang terendah adalah
jenis keluhan sakit gigi yaitu sebanyak 1,5 persen.
Pada tahun 2014, terjadi peningkatan pada
kuantitas tempat berobat.Jumlah rumah sakit pada
tahun 2014 sama dengan jumlah rumah sakit pada
tahun 2013, yaitu sebanyak 7 unit.Jumlah
puskesmas pada tahun 2014 sebanyak 12 unit
dan jumlah puskesmas pembantu 23 unit.
Sementara itu, tempat berobat di praktek dokter
sebanyak 326 pada tahun 2014.
KESEHATAN Terdapat 54.587 jiwa penduduk Kota Jayapura mengalami keluhan
kesehatan
Jumlah petugas kesehatan pada tahun 2015 adalah 444 tenaga, bertambah 8tenaga menjadi 452 pada tahun 2014.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
20/70
13 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PERUMAHAN Terjadi Peningkatan dan penurunan indikator kualitas
perumahan
Indikator yang mengalami penurunan adalah atap layak (99,59 persen) danlantai bukan tanah (99,59persen), sedangkan indikator yang mengalami
penurunan adalah dinding permanen (98,55 persen).
Tabel 12. Statistik Perumahan Kota Jayapura
Uraian 2013 2014
Rumah Tangga dengan Luas Lantai >=50m2 (%)
Perkotaan 65,90 47,01
Pedesaan 83,19 59,38
Rumah Tangga menurut Kualitas Perumahan (%)
Jenis Lantai Terluas
Lantai bukan tanah 99,01 99,59
Tanah 0,99 0,41
Jenis Atap Terluas (%)
Beton 0,76 3,73
Genteng 2,22 1,04
Sirap 0,07 0,41
Seng 93,20 92,34
Asbes 3,75 2,48
Jenis Dinding Terluas (%)
Tembok 71,86 79,30
Kayu 25,23 19,25
Lainnya 2,90 1,45
Semakin tinggi tingkat kesejahteraan rumah
tangga maka semakin luas rumah yang
ditempati. Dalam dua tahun terakhir,
persentase rumah-rumah penduduk di daerah
perkotaan yang memiliki luas lantai minimal 50
m2 mengalami penurunan, dimana pada tahun
2014 hanya terdapat sebanyak 47,01 persen
sementara pada tahun 2013 sebanyak 65,90
persen. Sementara itu, hal yang sama terjadi
pada rumah-rumah penduduk di daerah
pedesaan. Persentase rumah yang memiliki
luas lantai minimal 50 m2 menurun menjadi
59,38 persen pada tahun 2014.
Kualitas rumah juga ditinjau dari segi jenis
lantai, atap, dan dinding terluas yang
digunakan. Menurut jenis lantainya, pada
tahun 2014 terdapat sebanyak 99,59 persen
rumah penduduk yang lantainya bukan dari
tanah. Persentase ini meningkat bila dibanding
tahun sebelumnya yaitu sebesar 99,01 persen.
Ditinjau dari bahan atap yang digunakan, pada
umumnya rumah penduduk di Kota Jayapura
telah menggunakan bahan permanen
terutama dari jenis seng. Pada tahun 2014,
rumah penduduk yang menggunakan atap
layak sebesar 99,59 persen. Dinding-dinding
rumah di Kota Jayapura pada umumnya telah
menggunakan bahan yang permanen,
terutama tembok. Pada tahun 2014, rumah
yang berdinding permanen (tembok dan kayu)
sebesar 98,55 persen.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
21/70
14 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Fasilitas pokok yang penting agar suatu rumah
menjadi nyaman dan sehat untuk ditinggali
adalah tersedianya air bersih, jamban dan tangki
septik serta listrik. Pada tahun 2014, perumahan
di Kota Jayapura yang memiliki sumber air bersih
sebesar 97,1 persen, dimana sumber air yang
berasal dari air isi ulang paling banyakdigunakan, yaitu sebesar 38 persen. Keberadaan
sumber air bersih bagi perumahan di Kota
Jayapura merupakan salah satu pendukung
keberhasilan pembangunan kesehatan.
Sistem pembuangan akhir tinja sangat erat
kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko
penularan penyakit, khususnya penyakit saluran
pencernaan. Rumah-rumah di Kota Jayapura
sebagian besar telah menyediakan fasilitas
buang air besar sebesar 97,7 persen, walaupun
dalam penggunaannya masih ada yang
digunakan secara bersama-sama. Sementara itu
sebanyak 79 persen rumah tangga menggunakan
jenis kloset leher angsa. Selain itu, sebanyak
95,2 persen rumah sudah menyediakantangki/SPAL sebagai tempat pembuangan akhir
tinja. Pada tahun 2014, seluruh perumahan di
Kota Jayapura telah memfasilitasi rumahnya
dengan listrik, baik bersumber dari PLN maupun
Non PLN.
*** Tahukah Anda
Pada tahun 2014, masih sekitar 2,3 persen rumah
tangga di Kota Jayapura yang memiliki luas lantai
per kapita < 10m2
Air
kemasanbermerk
8%
Air isi ulang
40%Leding
meteran
38%
Leding
eceran
2%
Sumurbor/pompa
2%
Sumur
terlindung
1%
Mata air
terlindung
6%
Mata air
tak
terlindung
0%
Air sungai
2%Air hujan
1%
Gambar 17. Persentase Rumah Tangga
di Kota Jayapura Menurut Sumber Air
Minum Utama, 2014
Leher
angsa
79%
Plengsengan
12%
Cemplung/cubluk
9%
Gambar 18. Jumlah Rumah Tangga
Dirinci Menurut Jenis Kloset Yang
Digunakan Di Kota Jayapura, 2014
PERUMAHAN Sumber utama air minum di Kota Jayapura berasal dari air leding
Rumah tangga yang sumber air minumnya berasal dari leding sebesar 40 persen pada tahun 2014.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
22/70
15 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
0.36% 0.37%
0.27%
0.51%
2011 2012 2013 2014
GAMBAR 19. PERTUMBUHANIPM KOTA JAYAPURA TAHUN
2011-2014
PEMBANGUNAN MANUSIA Terjadi peningkatan nilai IPM Kota Jayapura pada tahun 2014
IPM Kota Jayapura pada tahun 2014 sebesar 77,86, meningkat dari IPM padatahun 2013 sebesar 77,46.
IPM disusun berdasarkan tiga indikator, yaitu
lamanya hidup yang diukur dengan Angka
Harapan Hidup pada saat lahir, tingkat pendidikan
yang diukur dengan Harapan Lama Sekolah dan
rata-rata lama sekolah, serta standar hidup layak
yang diukur dengan pengeluaran perkapita yang
telah disesuaikan. Adanya perkembangan angkaIPM, memberikan indikasi peningkatan atau
penurunan kinerja pembangunan manusia di Kota
Jayapura. Dari agregat ketiga indikator tunggal
penyusun IPM tahun 2014, maka diperoleh nilai
IPM sebesar 77,86, meningkat bila dibanding IPM
tahun 2013 yang hanya sebesar 77,46. Menurut
konsep Pembangunan Manusia oleh PBB, maka
IPM Kota Jayapura masuk dalam kategori kinerja
pembangunan manusia Tinggi (IPM antara 70
sampai dengan kurang dari 80).
Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM
dalam suatu kurun waktu digunakan ukuran
pertumbuhan IPM per tahun. Pertumbuhan IPM
menunjukkan perbandingan antara capaian yang
telah ditempuh dengan capaian sebelumnya.
Semakin tinggi nilai pertumbuhan, semakin cepat
IPM suatu wilayah untuk mencapai nilai
maksimalnya. Pada Gambar 19 (pertumbuhan IPM
Kota Jayapura Selama periode 2011-2014),
terlihat bahwa secara umum IPM Kota Jayapura
mengalami peningkatan pertumbuhan sejak tahun
2011. Tingkat pertumbuhan IPM Kota Jayapurapada tahun 2014 adalah sebesar 0,51 persen.
Tabel 13. Perkembangan IPM Kota JayapuraTahun 2012-2014
Komponen IPM 2012 2013 2014
(1) (2) (3) (4)
1. Angka Harapan Hidup
(Tahun)69,94 69,95 69,95
2. Harapan Lama Sekolah
(Tahun)
13,91 13,95 14,06
3. Rata-rata LamaSekolah (Tahun)
10,80 10,88 11,09
4. Pengeluaran per Kapita
yang Disesuaikan (000Rp)
14.004 14.088 14.172
IPM (IndeksPembangunan Manusia)
77,25 77,46 77,86
Sumber: IPM dan ASPM Kota Jayapura, 2015
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
23/70
16 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PEMBANGUNAN MANUSIA Garis Kemiskinan Kota Jayapura Tahun 2013 meningkat
Garis kemiskinan Kota Jayapura tahun 2013 meningkat 12,22 persen yang
diikuti peningkatan persentase penduduk miskin sebesar 0,42 persen.
Besar kecilnya jumlah rumah tangga miskin
sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan,
karena rumah tangga miskin adalah rumah
tangga dengan anggota rumah tangga memiliki
rata-rata pengeluaran per bulan di bawah garis
kemiskinan. Garis kemiskinan pada tahun 2013
meningkat sebesar 12,22 persen, yaitu dari Rp
626.424,- per kapita per bulan pada tahun 2012
menjadi Rp 700.719,- per kapita per bulan.
Peningkatan garis kemiskinan ini sedikit
menambah jumlah penduduk miskin dari 42.469
jiwa pada tahun 2012 menjadi 44.254 pada
tahun 2013. Hal ini juga mengakibatkan
peningkatan persentase penduduk miskinsebesar 0,42 persen
Indeks Kedalaman Kemiskinan menunjukkan
rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap
garis kemiskinan. Di Kota Jayapura, pada
September 2012 Indeks Kedalaman Kemiskinan
sebesar 3,06 dan pada September 2013 sebesar
3,51. Indeks Kedalaman Kemiskinan tahun 2013mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan
lebih jauh 0,45 poin daripada tahun 2012.
Sedangkan untuk Indeks Keparahan Kemiskinan
pada tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan tahun
2012 yaitu sebesar 1,14.
Tabel 14. Statistik Kemiskinan Kota Jayapura
2012-2013
Uraian 2012 2013
(1) (2) (3)
Garis Kemiskinan (Rp/Kap/Bln) 624.424 700.719
umlah Penduduk Miskin000 jiwa)
42,46 44,25
enduduk Miskin (%) 15,77 16,19
umber: Papua Dalam Angka, 2014
Tabel 15. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota
Jayapura
Tahun P1 P2
Sep-12 3,06 0.94
Sep-13 3,51 1,14
Sumber: Diolah dari Data Susenas 2012-2013
atatan:
Penduduk miskin adalah penduduk yangmemiliki rata-rata pengeluaran per kapita
per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Garis kemiskinan adalah nilai pengeluaran
kebutuhan minimum makanan yang
disetarakan dengan 2.100 kilokalori per
kapita per hari ditambah kebutuhan
minimum non-makanan yang mencakup
perumahan, sandang, pendidikan, dan
kesehatan.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
24/70
17 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PEMBANGUNAN MANUSIA Terjadi peningkatan nilai IPM Kota Jayapura pada tahun 2014
Distribusi pendapatan penduduk Kota Jayapura masuk dalam kategoriketimpangan sedang
Gini rasio merupakan ukuran distribusi
pendapatan yang mempunyai nilai nol sampai
dengan satu. Jika nilai gini rasio mendekati nol,
maka ketimpangan pendapatan dianggap rendah.
Sebaliknya, jika gini rasio mendekati satu, maka
ketimpangan pendapatan makin tinggi.
Gini rasio Kota Jayapura Tahun 2014 sebesar
0,348, keadaan ini menggambarkan ketimpangan
pendapat tergolong sedang. Secara umum, Gini
Ratio Kota Jayapura perlahan menurun sejak
tahun 2012 sampai dengan 2014. Pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan PDRB perkapita
seharusnya dapat menurunkan gini rasio dan
mengindikasikan peningkatan kesejahteraan
penduduk di seluruh lapisan masyarakat.
Bank dunia mengelompokkan penduduk ke dalam
tiga kelompok sesuai dengan besarnya
pendapatan.yaitu 40 persen penduduk dengan
pendapatan rendah, 40 persen penduduk dengan
pendapatan menengah dan 20 persen penduduk
dengan pendapatan tinggi. Ketimpangan
pendapatan diukur dengan menghitung
persentase jumlah pendapatan penduduk dari
kelompok yang berpendapatan 40 persen
terendah dibandingkan total pendapatan seluruh
penduduk.
0.366 0.375 0.3480.1
0.3
0.5
0.7
0.9
2012 2013 2014
GAMBAR 20. GINI RATIO KOTA
JAYAPURA TAHUN 2012-2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
25/70
18 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Subsektor Perikanan merupakan subsektor
dengan peranan paling besar di Sektor Pertanian.
Pada tahun 2014, produksi perikanan di Kota
Jayapura meningkat sebesar 35 persen yaitu dari
22.597,94 ton pada tahun 2013 menjadi 30.507,21
ton pada tahun 2014 baik untuk perikanan laut
maupun perikanan darat.
Adanya peningkatan produksi perikanan pada
tahun 2014, diikuti dengan peningkatan jumlah
rumah tangga perikanan. Rumah tangga perikanan
pada tahun 2013 sebanyak 2.023 rumah tangga,
dengan rumah tangga perikanan laut sebesar 964
rumah tangga dan rumah tangga perikanan darat
sebesar 1.059 rumah tangga. Sedangkan pada
tahun 2014, rumah tangga perikanan sebanyak
2.120 rumah tangga, dengan rumah tangga
perikanan laut sebesar 989 rumah tangga dan
rumah tangga perikanan darat sebesar 1.131
rumah tangga. Di Kota Jayapura, rumah tangga
perikanan paling banyak terdapat di Distrik Muara
Tami dan Distrik Jayapura Utara.
Tiga jenis ternak yang paling banyak dipelihara
oleh penduduk Kota Jayapura pada tahun 2014
adalah ayam pedaging (97,1 persen), ayam
kampung (1,8 persen), dan sapi (0,3 persen).
Sementara itu, ternak yang paling sedikit diminati
oleh peternak di Kota Jayapura adalah itik dan
entok dengan jumlah populasi hanya sebesar 503ekor atau hanya sekitar 0,03 persen dari total
populasi ternak di Kota Jayapura.
PERTANIAN Terjadi peningkatan produksi perikanan pada tahun 2014
Produksi perikanan pada tahun 2014 meningkat sebesar 35 persen yaitu dari
22.597,94 ton pada tahun 2013 menjadi 30.507,21 ton pada tahun 2014 baik
untuk perikanan laut maupun perikanan darat.
abel 16. Jumlah Produksi dan Rumah Tangga
Perikanan Kota Jayapura Tahun 2012 - 2014
ubsektorerikanan
2012 2013 2014
roduksi (Ton)
aut 14.196,00 16.972,32 22.912,63
Darat 4.325,00 5.625,62 7.594,58
Rumah Tangga Perikanan
aut 1.048 964 989
Darat 971 1.059 1.131
mber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
Tabel 17. Populasi dan Produksi Daging KotaJayapura
Nama
ernak
Populasi (Ekor) Produksi (Ton)
2013 2014 2013 2014
pi
tong5377 5.848 717,7 783,0
mbing 1.703 1.779 5,2 5,8
bi 10.534 11.008 114,1 124,5
am
daging1.423.879 1.637.461 1.192,3 1.300,7
am
mpung25.245 30.547 23,6 25,8
+
tok345 503 0,2 0,3
mber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
26/70
19 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Tabel 18. Luas Panen, Hasil per Ha dan Produksi
Tanaman Bahan Makanan Kota Jayapura
Tahun 2014
JenisTanaman
LuasPanen(Ha)
Produksi(Ton)
Rata-rata
Produksi(Ton/Ha)
Padi 1.112 5.431 4,88Jagung 283 649,1 2,29Kedelai 19 26,6 1,40Kacang Tanah 81 105,3 1,30Kacang Hijau 18 23,4 1,30Ubi Kayu 98 784 8,00Ubi Jalar 80 180,6 2,26
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
2011 2012 2013 2014
Gambar 21. Perkembangan 5 Produksi
Sayur-Sayuran Terbesar di Kota Jayapura
2011-2014
Sawi /petsai Kacang panjang
Kangkung Tomat
Cabe
Pada tahun 2014, produksi daging di Kota
Jayapura meningkat sebesar 9,1 persen.
Produksi daging paling banyak diperoleh dari
jenis ternak sapi (717.698 kg), sedangkan
produksi daging paling sedikit diperoleh dari jenis
ternak itik dan entok (305 kg).
Produksi bahan makanan pada tahun 2014
mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,12
persen dibanding tahun sebelumnya. Tanaman
bahan makanan yang mengalami peningkatan
adalah kacang hijau (157,14 persen), jagung
(101,18 persen). Peningkatan ini terjadi dengan
adanya peningkatan luas panen dari tanaman-
tanaman tersebut. Tanaman ubi jalar merupakan
tanaman yang mengalami penurunan produksi
paling besar, yaitu sebesar 82,08 persen (dari
1.008 ton pada tahun 2013 menjadi 180,65 ton
pada tahun 2014).
Secara umum, produksi sayur-sayuran di Kota
Jayapura mengalami peningkatan sebesar 6,75
persen pada tahun 2014 dibandingkan dengan
tahun 2013. Peningkatan produksi paling banyak
ada pada komoditi cabe.
*** Tahukah Anda
Pada tahun 2014, produksi kehutanan yang
dihasilkan di Kota Jayapura berupa kayu
gergajian sebesar 1.163,36 m3
.
PERTANIAN Tanaman bahan makanan tahun 2014 mengalami peningkatan
Produksi bahan makanan pada tahun 2014 mengalami peningkatan rata-ratasebesar 5,12 persen dibanding tahun sebelumnya.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
27/70
20 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Pada tahun 2014, produksi listrik yang dibangkitkan
di Kota Jayapura mengalami peningkatan sebesar
8,7 persen menjadi 364.514.322 KWH. Dari tahun
ke tahun, Kota Jayapura sudah mampu memenuhi
kebutuhan listriknya sendiri. Hal ini terlihat dari
perbandingan listrik yang dialirkan terhadap listrik
yang dibangkitkan. Pada tahun 2010, sekitar 98,35persen listrik yang dialirkan dapat disediakan dari
listrik yang dibangkitkan sendiri. Pada tahun 2014,
kemampuan ini meningkat sehingga 100 persen
listrik yang dialirkan dapat disediakan dari listrik
yang dibangkitkan sendiri. Banyaknya penjualan
listrik pada tahun 2014 sebesar 295.533.539 KWH,
penjualan ini meningkat 12,0 persen dibanding
penjualan tahun 2013. Kelompok pelanggan yang
paling banyak mengkonsumsi listrik dari total listrik
yang dijual adalah rumah tangga sebesar
146.676.212 KWH atau sebesar 49,63 persen,
diikuti usaha sebesar 34,87 persen, dan Kantor
Pemerintah sebesar 9,76 persen.
PDAM Kota Jayapura pada tahun 2014 mampu
memproduksi air bersih sebesar 10.605.427 M3.
Jumlah pelanggan air minum PDAM menurun 0,68
persen dibanding tahun 2013 hingga menjadi
28.489 pelanggan. Total konsumsi air minum
sebesar 10.605.427 M3 dengan nilai Rp. 38,06
miliar. Pelanggan yang paling banyak
mengkonsumsi air minum adalah Rumah Tempat
Tinggal (7.663.870 M3) dan Pertokoan dan Industri
(900.712 M3).
Tabel 19. Banyaknya Konsumsi Listrik dan AirBersih oleh Pelanggan di Kota Jayapura
Tahun 2015-2014
Jenis
KonsumsiEnergi 2013 2014
Listrik (KWH) 263.862.546 295.533.539
Air Minum (M3) 10.019.841 10.605.427
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
0
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
350,000,000
400,000,000
450,000,000
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 22. Banyaknya Produksi Listrik
yang Dibangkitkan dan Dialirkan di Kota
Jayapura (KWH), 2010-2014
Listrik yang Dibangkitkan Listik yang Dialirkan
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Terjadi peningkatan produksi listrik yang dibangkitkan tahun 2014
Pada tahun 2014, produksi listrik yang dibangkitkan di Kota Jayapuramengalami peningkatan sebesar 8,7 persen menjadi 364.514.322 KWH.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
28/70
21 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Tabel 20. Banyaknya Industri, Tenaga Kerja, Nilai
Investasi, dan Nilai Produksi Kota Jayapura, 2013-
2014
Kelompok
Industri
Unit
usaha
Tenaga
Kerja
Nilai
Investasi
(Juta Rp)
Nilai
Produksi
(Juta Rp)
Industri Kimia dan Agro Industri
2013 248 781 10.024,08 17.478,26
2014 277 880 12.225,83 21.725,02Industri Hasil Hutan dan Hasil Tambang
2013 306 955 16.605,31 22.552,87
2014 332 1.043 18.387,03 25.534,63
Industri Logam Mesin dan Elektronika
2013 329 778 11.212,51 13.284,13
2014 367 928 12.459,03 17.209,30
Industri Sandang Kulit dan Aneka
2013 129 336 5.098,15 14.154,03
2014 140 363 5.279,17 16.804,73
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
Pada tahun 2014 terdapat sebanyak 1.116 unit
usaha di Kota Jayapura. Jumlah ini bertambah
104 unit usaha bila dibanding tahun 2013.
Adanya peningkatan unit usaha sebesar 10,3
persen ini, ternyata mampu menyerap tenaga
kerja sebesar 12,8 persen (dari 2.850 orang
pada tahun 2013 menjadi 3.214 orang pada
tahun 2014). Adanya peningkatan unit usaha
sangat berdampak pada peningkatan nilai
investasi yang ditanamkan. Hal ini ditunjukkan
oleh adanya peningkatan sebesar 12,6 persen
pada nilai investasi di Kota Jayapura (dari 42,94
miliar rupiah pada tahun 2013 menjadi 48,35
miliar rupiah pada tahun 2014). Peningkatan
jumlah unit usaha, tenaga kerja, dan nilai
investasi memberi dampak pada peningkatan
nilai produksi yang dihasilkan sebesar 20,5
persen atau bertambah sebesar 13,80 miliar
rupiah.
Jumlah unit usaha kelompok industri kimia dan
agro industri pada tahun 2014 meningkat
sebesar 11,7 persen dibanding tahunsebelumnya, diikuti dengan peningkatan tenaga
kerja sebanyak 12,7 persen. Dengan
meningkatnya unit usaha pada kelompok
industri ini, maka nilai investasi dan nilai
produksi ikut meningkat, masing-masing
sebesar 22 persen dan 24,3 persen. Persentase
peningkatan nilai investasi pada kelompok
industri kimia dan agro industri merupakan yang
terbesar dibanding kelompok industri lain.
PERINDUSTRIAN Peningkatan jumlah unit usaha industri, tenaga kerja, dan nilai
investasi
Jumlah unit usaha industri yang meningkat sebesar 10,3 persen menambah penyerapan tenaga kerja sebesar 12,8 persen, dan meningkatkan investasi
11.7%
8.5%
11.6%
8.5%
INDUSTRI KIMIA
DAN ARGO
INDUSTRI HASIL
HUTAN DAN
HASIL
TAMBANG
INDUSTRI
LOGAM MESIN
DAN
ELEKTRONIKA
INDUSTRI
SANDANG
KULIT DAN
ANEKA
Gambar 23. Persentase Peningkatan Unit
Usaha Perindustrian di Kota Jayapura, 2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
29/70
22 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Kelompok industri sandang kulit dan aneka
merupakan kelompok industri yang mengalami
peningkatan terkecil pada unit usaha, tenaga
kerja, dan nilai produksi pada tahun 2014 dengan
penambah jumlah unit usahanya sebanyak 11
unit usaha atau sebanyak 8,5 persen.
Peningkatan jumlah unit usaha ini meningkatkan jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 8
persen. Nilai investasi kelompok industri ini yang
meningkat sebesar 3,6 persen memberi pengaruh
pada peningkatan nilai produksi sebesar 18,7
persen.
Kelompok industri logam mesin dan elektronika
mengalami peningkatan unit usaha sebesar 11,6persen. Berdampak pada tingkat penyerapan
tenaga kerja dan peningkatan nilai investasi pada
tahun 2014, masing-masing sebesar 19,3 persen
dan 11,1 persen. Peningkatan nilai produksi
kelompok industri ini terbesar diantara kelompok
industri lainnya dengan peningkatan sebesar 29,5
persen.
Sementara itu, industri hasil hutan dan hasil
tambang merupakan kelompok usaha dengan
peningkatan nilai investasi terkecil dibandingkan
dengan kelompok usaha lainnya, juga mengalami
peningkatan nilai usaha dan tenaga kerja masing-
masing sebesar 8,5 persen dan 9,2 persen. Hal
yang sama juga terjadi pada nilai investasi dan
nilai produksinya yang juga meningkat masing-
masing sebesar 10,7 persen dan 13,2 persen.
12.7%
9.2%
19.3%
8.0%
INDUSTRI KIMIA
DAN ARGO
INDUSTRI HASIL
HUTAN DAN
HASIL TAMBANG
INDUSTRI
LOGAM MESIN
DAN
ELEKTRONIKA
INDUSTRI
SANDANG KULIT
DAN ANEKA
Gambar 24. Persentase Peningkatan Tenaga
Kerja Perindustrian di Kota Jayapura, 2014
22.0%
10.7% 11.1%
3.6%
INDUSTRI KIMIA
DAN ARGO
INDUSTRI HASIL
HUTAN DAN
HASIL TAMBANG
INDUSTRI
LOGAM MESIN
DAN
ELEKTRONIKA
INDUSTRI
SANDANG KULIT
DAN ANEKA
Gambar 25. Persentase Peningkatan Nilai
Investasi Perindustrian di Kota Jayapura, 2014
24.3%
13.2%
29.5%
18.7%
INDUSTRI KIMIADAN ARGO
INDUSTRI HASILHUTAN DAN
HASIL TAMBANG
INDUSTRILOGAM MESIN
DAN
ELEKTRONIKA
INDUSTRISANDANG KULIT
DAN ANEKA
Gambar 26. Persentase Peningkatan Nilai
Produksi Perindustrian di Kota Jayapura,
2014
PERINDUSTRIAN Peningkatan terbesar penyerapan tenaga kerja dan nilai produksi
Kelompok industri kimia dan agro industri merupakan kelompok industridengan peningkatan unit usaha dan nilai investasi terbesar pada tahun2014, masing-masing sebesar 11,7 persen dan 22,0 persen.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
30/70
23 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
HOTEL & PARIWISATA Tingkat Penghunian Kamar (TPK) secara total mengalami
peningkatan
Pada tahun 2014, TPK secara total mengalami peningkatan, yaitu dari 48,42 persen pada tahun 2013 menjadi 49,16 persen pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, jumlah akomodasi di Kota
Jayapura sama dengan jumlahnya pada
tahun 2013 yaitu 56 usaha, terdiri dari 12
hotel bintang dan 44 hotel non berbintang.
Sedangkan jumlah kamar hotel yaitu 2.066
kamar dimana terdapat sebanyak 863 kamar
di hotel berbintang dan sebanyak 1.203kamar di hotel non berbintang.
Jika dilihat dari Tingkat Penghunian Kamar
(TPK), maka TPK secara total mengalami
peningkatan, yaitu dari 48,42 persen pada
tahun 2013 menjadi 49,16 persen pada tahun
2014. Peningkatan ini terjadi karena adanya
peningkatan banyaknya malam tamumenginap. TPK hotel bintang turun dari 55,72
persen menjadi 53,27 persen dan TPK hotel
non berbintang meningkat dari 40,99 persen
menjadi 45,86 persen.
Pada tahun 2014, Banyaknya Malam Tamu
Menginap di Kota Jayapura menurun
sebanyak 39,9 persen, dari 1.513.276 kamarmenjadi 909.188 kamar. Penurunan ini
dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang
berkurang 32,88 persen menjadi 389.272
orang. Rata-rata lama menginap juga
berkurang, dari 2,61 malam pada tahun 2013
menjadi 2,34 malam di tahun 2014 dimana
wisatawan mancanegara selama 5 malam
dan wisatawan nusantara sebanyak 2 malam.
Tabel 21. Statistik Hotel dan Pariwisata KotaJayapura
Indikator 2013 2014
Akomodasi 56 56
Hotel Berbintang 12 12
Hotel Non Berbintang 44 44
Jumlah Kamar 2.066 2.066
Hotel Berbintang 863 863
Hotel Non Berbintang 1.203 1.203
Tingkat Penghunian
Kamar48,42 49,16
Hotel Berbintang 55,72 53,27
Hotel Non Berbintang 40,99 45,86
Tingkat Pemakaian
Tempat Tidur Hotel53,04 53,95
Hotel Berbintang 61,70 61,07
Hotel Non Berbintang 43,32 48,29
Jumlah Wisatawan
yang Menginap di
Hotel
579.967 389.272
Wisatawan
Mancanegara64.840 7.718
Wisatawan Nusantara 515.127 381.554
Banyaknya Malam
Tamu Menginap1.513.276 909.188
Hotel Berbintang 931.518 455.744
Hotel Non Bintang 581.757 453.444
Rata-rata Lama
Menginap (Malam)2,61 2,34
Wisatawan
Mancanegara2,48 4,95
Wisatawan Nusantara 2,63 2,28
Jumlah Tempat Tidur 2.916 2.916
Sumber: Tingkat Penghunian Kamar Hotel/Penginapan
di Provinsi Papua Tahun 2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
31/70
24 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
TRANSPORTASI & KOMUNIKASI
Pada tahun 2014 di Kota Jayapura terjadi pengurangan kendaraan
bermotor sebanyak 47.259 unit.
Pada tahun 2014, panjang jalan di Kota Jayapura
yang permukaannya berupa aspal adalah sebesar
72,99 persen. Permukaan jalan yang bukan aspal
terdiri dari kerikil, dan tanah dan lainnya yang
masing-masing sebesar 17, 59 persen dan 9,42
persen. Hingga tahun 2014, panjang jalan
nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten/kotatidak mengalami perubahan, yaitu masing-masing
sepanjang 50 km, 38,5 km dan 397,02 km. Begitu
pula dengan kondisi jalan yang baik pada tahun
2014 masih sama dengan kondisinya tahun 2013
yaitu 89,35 persen atau 354,72 km, jalan dengan
kondisi rusak sedang dan rusak berat masing-
masing 23,59 km dan 18,71 km atau 5,94 persen
dan 4,71 persen.
Pada jumlah kendaraan yang STNK dan BPKBnya
dikeluarkan oleh Kantor Samsat, tahun 2014 terjadi
pengurangan jumlah kendaraan yang sangat besar
yaitu 47.259 unit atau sebesar 23,93 persen
dibanding tahun 2013. Penurunan yang sangat
signifikan terjadi pada jumlah sepeda motor yaitu
dari 161.103 unit menjadi 120.115 unit atau 25,44
persen. Selain sepeda motor, jenis kendaraan lain
yaitu mobil barang dan bus jumlahnya juga
mengalami penurunan masing-masing 4.315 unit
dan 2.472 unit.
Aspal
73%
Bukan
Aspal27%
Gambar 27. Klasifikasi Permukaan
Jalan di Kota Jayapura, 2014
Tabel 22. Statistik Transportasi Kota Jayapura
Uraian 2013 2014
Panjang Jalan (km)
Jalan Nasional 50 50
Jalan Provinsi 38,5 38,5
Jalan Kab/Kota 397,02 397,02
Kondisi Jalan (km)
Baik 354,72 354,72
Rusak Sedang 23,59 23,59
Rusak Berat 18,71 18,71
Jumlah Kendaraan
Mobil Penumpang 3.183 3.699
Mobil Barang 12.136 7.821
Mobil Bus 21.066 18.594
Sepeda Motor 161.103 120.115
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
32/70
25 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PERBANKAN & INVESTASI Pada tahun 2014, penggunaan kredit untuk konsumsi merupakan
yang terbesar
Menurut jenis penggunaan kredit, penggunaan untuk konsumsi(45,12persen) merupakan yang paling besar, diikuti penggunaan untuk
modal kerja (36,38 persen) dan investasi (18,50 persen).
Posisi pinjaman rupiah di Kota Jayapura tahun
2014 sebesar Rp. 6.390.264 juta yang
meningkat 1,23 persen dibanding tahun 2013.
Pada tahun 2014 pinjaman paling besar
digunakan untuk konsumsi (45,12 persen),
sedangkan untuk investasi dan modal kerja
masing-masing sebesar 18,50 persen dan 36,38persen. Sedangkan pada tahun 2013, posisi
pinjaman digunakan paling besar untuk
konsumsi sebesar Rp 2.639.554 juta (41,8
persen), sedangkan sisanya digunakan untuk
modal kerja dan investasi masing-masing 36,90
persen dan 21,29 persen.
Terjadi penurunan nilai pinjaman rupiah padapenggunaan modal kerja dan investasi dari
tahun 2013 ke tahun 2014. Pada tahun 2013
pinjaman dengan penggunaan untuk modal kerja
senilai Rp 2.329.139 juta turun 0,18 persen
menjadi Rp 2.324.932 juta pada tahun 2014.
Begitu pula dengan nilai pinjaman rupiah untuk
penggunaan investasi turun dari Rp 1.343.776
juta pada tahun 2013 menjadi Rp 1.182.198 juta
pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, jumlah perusahaan PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) dan PMA
(Penanaman Modal Asing) di Kota Jayapura
masing-masing sebanyak 2 perusahaan dan 9
perusahaan. Tidak ada penambahan investasi
baik PMDN maupun PMA dari tahun 2013.
Modal Kerja Investasi Konsumsi
2,329,139
1,343,776
2,639,554
2,324,932
1,182,198
2,883,134
Gambar 28. Posisi Pinjaman Rupiah
Dirinci Menurut Jenis Penggunaan di
Kota Jayapura (juta rupiah), 2013-
2014
2013 2014
Tabel 23. Perkembangan Investasi PMDN dan PMA
di Kota Jayapura, 2014
Investasi
PMDN (Miliar Rp) PMA (Juta US $)
2013 2014 2013 2014
Jumlah 2 2 8 9
Target 684,70 684,70 19,91 19,91
Realisasi 384,13 384,13 1.205,41 1.205,41
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
33/70
26 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi
dan perubahan pola konsumsi masyarakat
mendorong terjadinya kenaikan harga-harga
barang dan jasa yang cukup tinggi, dan
secara langsung berdampak pada perubahan
pola konsumsi serta biaya hidup masyarakat
yang cukup signifikan. Selama lima tahunterakhir, inflasi tertinggi terjadi pada tahun
2013 yaitu sebesar 8,27 dan terendah terjadi
pada tahun 2011 sebesar 3,4. Pada tahun
2014 di Kota Jayapura peningkatan rata-rata
harga sebesar 7,98 persen, menurun
dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar
8,27 persen.
Sepanjang tahun 2014, inflasi tertinggi di Kota
Jayapura sebesar 4,26 persen, terjadi pada
bulan Desember. Hal ini terjadi karena
kenaikan harga barang dan jasa saat
perayaan natal. Sedangkan pada bulan April
terjadi deflasi sebesar 1,79 persen.
Penyumbang terbesar laju inflasi pada tahun
2014 berasal dari kelompok pengeluaran
Bahan Makanan pada bulan Desember
sebesar 9,8 persen. Sementara itu, laju deflasi
paling kecil juga terjadi pada kelompok
pengeluaran Bahan Makanan yang terjadi
pada bulan April sebesar 7,14.
HARGA-HARGA Inflasi menurun pada tahun 2014
Pada tahun 2014 inflasi Kota Jayapura sebesar 7,98 persen, nilai inflasi inimenurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 8,27 persen.
Tabel 24. Laju Inflasi Tahun Kalender Kota Jayapura per
Bulan, 2012-2014
Bulan Umum
2012 2013 2014
Januari 0,06 0,40 1,70
Februari 0,93 3,15 -0,26
M a r e t -1,44 -2,63 0,68A p r i l 0,70 -0,60 -1,79
M e i -0,94 0,97 1,01
J u ni 0,96 0,52 -0,44
J u li 0,63 3,44 0,36
Agustus 0,65 1,51 -0,10
September 0,12 -1,14 0,46
Oktober 0,15 0,46 0,71
November 0,10 0,56 1,24
Desember 2,57 1,48 4,26
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
4.48
3.4
4.52
8.277.98
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 29. Laju Inflasi Kota Jayapura
(Persen), 2010-2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
34/70
27 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
HARGA-HARGA Harga beberapa sembako terpilih bervariasi pada tahun 2014
Rata-rata harga terigu per kg berkisar antara Rp 9.158,45 – Rp 11.507,22,Rata-rata harga beras berkisar antara Rp 7.597,92 - Rp 12.624,21, dan rata-
rata harga minyak goreng Rp 16.667,67.
Pada tahun 2014, rata-rata harga beras per kg
menurut jenisnya sedikit bervariasi, dimana
beras Premium rata-rata seharga Rp 12.624,21,
dan beras Non Premium rata-rata seharga Rp
7.597,92.
Rata-rata harga terigu per kg dibedakan menjadi
terigu kemasan dan curah dimana harganya
masing-masing Rp 11.507,22 dan Rp 9.158,45.
Jenis bahan makanan berupa daging yang
terdiri dari ayam ras dan sapi, dimana daging
sapi dibedakan antara daging cincang/tetelan
dan daging Has/Segar. Rata-rata harga daging
ayam ras tanpa jeroan adalah Rp 35.820,63
sedangkan daging sapi untuk jenis
Cincang/tetelan adalah Rp 57.935,19 dan jenis
Has/segar adalah Rp 122.892,36.
Sementara itu, produk dari ayam berupa telur
ayam kampung dan telur ayam ras rata-rata
seharga Rp 2.626,39 dan Rp 1.725,79. Rata-rata
harga cabai yang terdiri dari cabai merah dan
cabai rawit cukup menjulang, dimana masing-
masing seharga Rp 43.485,19 dan Rp 48.012,50.
Minyak goreng kemasan sepanjang tahun 2014
memiliki rata-rata harga Rp 16.667,67.
Sedangkan harga rata-rata gula pasir kemasan
adalah Rp 16.799,31 dan gula pasir curah Rp
14.238,43.
Rata-Rata Harga Bahan Makanan di Kota
Jayapura, 2014
Jenis Bahan Makanan Harga (Rp)
Beras
Premium 12.624,21/kg
Non Premium 7.597,92/kg
Terigu
Kemasan 11.507,22/kg
Curah 9.158,45/kg
Daging Ayam Ras
Tanpa Jeroan 35.820,63/kg
Daging Sapi
Cincang/Tetelan 57.935,19/kg
Has/Segar 122.892,36/kg
Telur Ayam KampungSedang Baik 2.626,39/butir
Telur Ayam Ras
Sedang Baik 1.725,79/butir
Lombok Merah
Keriting Segar 43.485,19/kg
Lombok Rawit
Masih Segar 48.012,50/kg
Minyak Goreng
Kemasan 16.667,67/liter
Gula Pasir
Kemasan 16.799,31/kg
Curah 14.238,43/kg
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
35/70
28 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PENGELUARAN PENDUDUK Peningkatan pengeluaran riil yang disesuaikan di Kota Jayapura
tahun 2014
Pada tahun 2014, pengeluaran riil yang disesuaikan di Kota Jayapura sebesar
Rp 14.172.000,- per tahun, meningkat dibanding tahun 2013 sebesar Rp
14.088.000,- per tahun.
Pengeluaran rumah tangga di Kota Jayapura
tahun 2014 terdiri dari pengeluaran makanan
sebesar 45,20 persen, meningkat dari tahun
sebelumnya yang hanya mencapai 34,10
persen. Sementara itu, pengeluaran bukan
makanan menurun sebesar 11,1 persen dari
65,90 persen pada tahun 2013 menjadi 54,80
persen pada tahun 2014. Jika ditilik lebih lanjut
pada nilai pengeluaran perkapita per bulan,
rata-rata pengeluaran perkapita perbulan untuk
komoditi makanan adalah Rp 714.288,97 dan
untuk komoditi nonmakanan adalah Rp
864.880,24. Sehingga, jika ditotal secara rata-
rata pengeluaran penduduk Kota Jayapura pada
tahun 2014 adalah Rp 1.579.169,21.
Pada tahun 2014 pengeluaran per kapita
disesuaikan untuk penduduk Kota Jayapura
agar dapat memenuhi standar hidup yang layak
adalah sebesar Rp 14.172.000,- per tahun.
Indeks daya beli Kota Jayapura tahun 2014
mengalami peningkatan, dari 80,61 persen
menjadi 80,79 persen. Angka ini menunjukkan
bahwa daya beli penduduk Kota Jayapura
meningkat, namun rata-rata hanya mampu
untuk mencukupi 80,79 persen kebutuhan hidup
layak. Belum maksimalnya kemampuan
penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi danpemerataan hasilnya di Kota Jayapura.
2013 2014
34.10%45.20%
65.90%54.80%
Gambar 30. Pengeluaran Makanan dan Non
Makanan di Kota Jayapura Tahun 2014
makanan non makanan
13,903
13,96014,004
14,088
14,172
13,700
13,800
13,900
14,000
14,100
14,200
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 31. Perkembangan Pengeluaran
Per Kapita Disesuaikan Kota Jayapura
Tahun 2010 - 2014 (Ribu Rupiah)
Min
Pencapaian
Max
1,007,436
14,172,000
26,572,352
Gambar 32. Pencapaian Pengeluaran per
Kapita Disesuaikan Kota Jayapura Tahun
2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
36/70
29 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PERDAGANGAN
Pada tahun 2014 proporsi ekspor lebih tinggi dibandingkan impor
dimana nilai ekspor sebesar US $ 749.698 dan tidak ada impor
Pada tahun 2014, nilai ekspor Kota Jayapura
lebih besar daripada impor. Total nilai ekspor di
Pelabuhan Kota Jayapura sebesar US $
749.698, sedangkan nilai impor sebesar US $ 0
atau tidak melakukan impor. Pada tahun 2012-
2014, proporsi nilai ekspor lebih tinggi
dibandingkan nilai impor. Bahkan pada tahun2012 dan 2014 Kota Jayapura hanya
melakukan ekspor. Hal tersebut berbanding
terbalik dengan proporsi tahun 2010-2011
dimana proporsi impor lebih tinggi dibanding
ekspor. Perkembangan nilai ekspor dan impor
sangat berfluktuatif, hal ini dikarenakan
permintaan akan barang dan kemampuan
menyediakan barang berbeda-beda tiap tahun.
Selama tahun 2014, penerimaan beras di Kota
Jayapura berfluktuatif untuk tiap trwulan.
Penerimaan beras terbesar berada pada
triwulan I sebesar 19.986 ton, sedangkan
penerimaan terkecil berada pada triwulan II
yaitu 11.033 ton. Rata-rata penyaluran beras
tiap triwulan sebesar 7.602 ton, dimana,
triwulan I disalurkan 10.481 ton beras
sedangkan pada triwulan IV disalurkan beras
sebesar yaitu 9.194 ton. Tingginya penerimaan
dan penyaluran beras pada triwulan I
dikarenakan tingginya kebutuhan beras untuk
keperluan Tahun Baru.
282,314 37,926
2,289,871
187,457
749,698
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 33. Nilai Ekspor Impor di Pelabuhan
Kota Jayapura (US $), 2010-2014
10,481,288
4,703,793
6,031,040
9,194,023
16,986,211
11,032,680
13,728,020 13,363,720
TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV
Gambar 34. Realisasi Penerimaan dan
Penyaluran Beras di Kota Jayapura Per
Triwulan (kg), 2014
Penyaluran Penerimaan
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
37/70
30 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PENDAPATAN REGIONAL Perekonomian Kota Jayapura tumbuh sebesar 10,32 persen
PDRB ADHK Kota Jayapura tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 10,32
persen atau sebesar Rp 1,56 triliun.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan
dua aspek, yaitu perkembangan produksi riil dan
perkembangan harga atau inflasi, sedangkan atas
dasar harga konstan menggambarkan
pertumbuhan riil karena sudah terbebas dari unsur
kenaikan harga.
Proses menghasilkan barang dan jasa di Kota
Jayapura pada tahun 2014 mampu memberikan
peningkatan nilai tambah sebesar 19,02 persen,
yaitu PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp
17,59 triliun pada tahun 2013 meningkat menjadi
Rp 20,94 triliun pada tahun 2014. Seiring dengan
adanya peningkatan nilai PDRB atas dasar harga
berlaku pada tahun 2014, PDRB atas dasar harga
konstan tahun 2014 juga mengalami peningkatan
sebesar 10,32 persen atau sebesar Rp 1,56
triliun. Nilai PDRB atas dasar harga konstan yang
terus meningkat dari tahun 2010-2014
menunjukkan terus meningkatnya jumlah produksi
dalam kurun waktu tersebut.
Dalam kurun waktu 2010-2014, kondisipertumbuhan ekonomi Kota Jayapura berfluktuasi
pada kisaran 9,84 persen dan 11,22 persen. Laju
pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2010,
sedang yang terendah terjadi pada tahun 2012.
Dari tahun 2010-2012, pertumbuhan ekonomi
Kota Jayapura mengalami perlambatan dari 11,22
persen menjadi 9,84 persen. Namun, pada tahun
2013 dan 2014 mengalami percepatan dengan
tumbuh sebesar 10,17 persen dan 10.32 persen.
1 1 , 3
3 0 .
8 9
1 3 ,
0 2 3 .
2 7
1
5 ,
1 3 6 .
4 6
1 7 ,
5 9 0 . 6
4 2 0 ,
9 3 6 .
1 8
1 1 , 3
3 0 .
8 9
1 2 ,
5 3 8 . 7
8
1 3 , 7
7 2 .
2 9
1
5 ,
1 7 5 .
0 3
1 6 ,
7 4 0 .
8 2
2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4
G A M B A R 3 5 . P D R B K O T A J A Y A P U R A
( M I L Y A R R U P I A H ) , 2 0 1 0 - 2 0 1 4
PDRB ADHB PDRB ADHK
11.2210.66
9.8410.17 10.32
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
0.00
2.00
4.00
2010 2011 2012 2013 2014
GAMBAR 36. GRAFIK LAJU PERTUMBUHAN
EKONOMI KOTA JAYAPURA TAHUN 2009-2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
38/70
31 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
PENDAPATAN REGIONAL Kontributor utama sektor perekonomian adalah sektor Konstruksi
Sektor Bangunan memberi kontribusi dalam perekonomian sebesar 23
persen, diikuti oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,08 persen.
Pertanian,
Kehutanan,
dan
Perikanan
5%
Pertambang
an dan
Penggalian
0%
Industri
Pengolahan
3%
Pengadaan
Listrik, Gas
0%
PengadaanAir
0%
Konstru
ksi
23%
Perdaganga
n Besar dan
Eceran, danReparasi
Mobil dan
Sepeda
Motor
15%
Transportasidan
Pergudanga
n
5%
PenyediaanAkomodasi
dan Makan
Minum
2%
Informasi
danKomunikasi
10%
Jasa
Keuangan
5%
Real Estate
5%
Jasa
Perusahaan
3%
Administrasi
Pemerintah
an,
Pertahanan
dan Jaminan
Sosial Wajib
13%
Jasa
Pendidikan
4%
Jasa
Kesehatan
dan
Kegiatan
Sosial
3% Jasa lainnya
2%
GAMBAR 37. KONTRIBUSI SEKTOR EKONOMI
KOTA JAYAPURA, 2014
43.77
49.56
56.42
64.54
75.94
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
2010 2011 2012 2013 2014
Gambar 38. PDRB ADHB Perkapita Per Tahun
Kota Jayapura (Juta Rupiah), 2009-2014
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura
pada periode 2010-2014 sebesar 10,44 persen.
Pada tahun 2014, Sektor konstruksi merupakan
sektor yang paling besar memberi kontribusi
terhadap perekonomian Kota Jayapura dengan
peranan sebesar 23 persen. Peranan ini
meningkat cukup signifikan bila dibandingkan
peranannya pada tahun 2009 yang hanya
sebesar 15,31 persen. Sektor Perdagangan
Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor merupakan kontributor terbesar
kedua, dengan nilai sumbangan yakni dari 18,08
persen di tahun 2009 turun menjadi 15,04
persen di tahun 2014. Selanjutnya, sektor yangpaling besar ketiga dalam memberikan
kontribusi adalah sektor Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib, dengan kontribusi sebesar 12,95 persen
di tahun 2009, turun menjadi 12,93 persen di
tahun 2014. Sementara itu, tiga sektor yang
peranannya paling kecil di Kota Jayapura adalah
Pengadaan Listrik, Gas (0,04 persen), sektor
Pengadaan Air (0,15 persen), dan sektor
Pertambangan dan Penggalian (0,46 persen).
Pada tahun 2014, PDRB perkapita Kota
Jayapura mencapai Rp. 75.939.907,21 tumbuh
sebesar 17,66 persen dari tahun sebelumnya,
dan telah berkembang mencapai lebih dari
setengah kali lipat bila dibanding dengan tahun
2010.
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
39/70
32 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Perbandingan antar kabupaten/kota di Provinsi
Papua untuk komponen penyusun IPM
memperlihatkan variasi yang cukup besar.
Dalam bidang kesehatan, terlihat bahwa
Kabupaten Nduga merupakan kabupaten
dengan angka harapan hidup terendah, yaitu
53,60 tahun, sedangkan Kabupaten Mimikamerupakan kabupaten dengan angka harapan
hidup tertinggi, yaitu 71,87 tahun, angka ini
melebihi angka harapan hidup Provinsi Papua
yang hanya 64,84 tahun.
Dalam bidang pendidikan, bila dilihat dari HLS
(Harapan Lama Sekolah), penduduk Kota
Jayapura diharapankan dapat mengenyambangku sekolah selama 14,06 tahun,
sedangkan di Kabupaten Nduga, penduduk
diharapkan dapat mengenyam bangku sekolah
selama tidak lebih dari 3 tahun. Bila dilihat dari
rata-rata lama sekolah, hanya 5
kabupaten/kota yang mampu mencapai target
program wajib belajar 9 tahun, yaitu
Kabupaten Jayapura (9,41 tahun), Kabupaten
Nabire (9,45 tahun), Kabupaten Biak Numfor
(9,61 tahun), Kabupaten Mimika (9,30 tahun)
dan Kota Jayapura (11,09 tahun).
Dalam bidang ekonomi, kabupaten yang
penduduknya memiliki kemampuan daya beli
terendah untuk memenuhi standar hidup yang
layak adalah Kabupaten Nduga (Rp. 3.607.128
per tahun).
PERBANDINGAN REGIONAL Rata-rata Lama Sekolah Kota Jayapura tertinggi di Provinsi Papua
Kabupaten/kota yang mampu mencapai target program wajib belajar
9 tahun, yaitu Kabupaten Jayapura, Kabupaten Nabire, Kabupaten
Kabupaten/Kota
AngkaHarapan
Hidup(tahun)
HLS(%)
Rata-rata
LamaSekolah(tahun)
Pengeluaran per KapitaDisesuaikan
(000 Rp)
PAPUA 64,84 9,94 5,76 6.416
Merauke 66,49 12,14 8,23 9.882
Jayawijaya 57,79 10,64 4,39 6.989
Jayapura 66,02 13,54 9,41 9.597
Nabire 67,24 10,58 9,45 8.652
Yapen Waropen 68,63 11,40 8,68 7.241
Biak Numfor 67,85 13,21 9,61 9.553
Paniai 65,15 10,30 3,74 6.086
Puncak Jaya 63,77 5,93 3,04 4.938
Mimika 71,87 10,49 9,30 10.873
Boven Digoel 57,64 10,79 7,50 7.646
Mappi 63,52 10,41 5,96 5.709Asmat 55,00 7,29 4,34 5.485
Yahukimo 64,56 7,47 3,97 4.081
Pegunungan Bintang 63,58 4,41 1,97 5.095
Tolikara 64,66 7,67 3,04 4.468
Sarmi 65,49 10,74 7,89 6.358
Keerom 65,99 11,38 6,57 8.514
Waropen 65,72 12,12 8,53 5.989
Supiori 65,15 12,52 8,11 5.098
Membramo Raya 56,37 10,59 4,44 4.303Nduga 53,60 2,16 0,63 3.607
Lanny Jaya 64,85 7,11 2,60 3.901
Mamberamo Tengah 62,62 7,64 2,40 3.985
Yalimo 64,85 7,68 2,07 4.298
Puncak 64,98 4,13 1,43 5.010
Dogiyai 64,36 9,41 4,87 5.061
Intan Jaya 64,88 6,00 2,32 4.995
Deiyai 64,27 9,75 2,95 4.293
Kota Jayapura 69,95 14,06 11,09 14.172
Sumber: Kota Jayapura Dalam Angka, 2015
Perbandingan Komponen IPM Kota Jayapura, 2014
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
40/70
33 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Perbandingan IPM dan PDRB Perkapita
Kota Jayapura, 2014
Kabupaten/Kota IPMPDRB Perkapita
(Rupiah)
Merauke 67,33 41.720.000
Jayawijaya 53,37 22.970.000
Jayapura 69,55 71.100.000
Nabire 66,25 49.200.000
Yapen Waropen 64,89 29.570.000
Biak Numfor 70,32 28.160.000
Paniai 53,93 13.840.000
Puncak Jaya 44,32 7.770.000
Mimika 70,40 199.350.000
Boven Digoel 58,21 51.970.000
Mappi 55,74 18.640.000
Asmat 45,91 17.170.000
Yahukimo 46,36 8.600.000
Pegunungan Bintang 39,68 16.950.000
Tolikara 46,16 7.940.000
Sarmi 60,48 44.520.000
Keerom 62,73 35.330.000
Waropen 61,97 44.400.000
Supiori 59,70 41.550.000
Memberamo Raya 47,88 42.440.000
Nduga 25,38 7.480.000
Lanny Jaya 43,28 6.170.000
Mamberamo Tengah 43,19 15.570.000
Yalimo 44,21 11.440.000
Puncak 38,05 7.110.000
Dogiyai 52,25 8.660.000
Intan Jaya 43,51 15.800.000
Deiyai 48,12 10.460.000
Kota Jayapura 77,86 75.940.000
Pada tahun 2014, IPM tertinggi dimiliki oleh
Kota Jayapura sebesar 77,86, diikuti
Kabupaten Mimika sebesar 70,40 dan
Kabupaten Biak Numfor sebesar 70,32.
Sementara itu, kabupaten dengan IPM
terendah terdapat di Kabupaten Nduga (25,38),
Kabupaten Puncak (38,05), dan Kabupaten
Pegunungan Bintang (39,68).
Perbedaan PDRB perkapita antar
kabupaten/kota di Provinsi Papua menunjukkan
adanya ketimpangan yang sangat tinggi. PDRB
perkapita tertinggi dimiliki oleh Kabupaten
Mimika mencapai Rp 199.350.000, yang kedua
adalah Kota Jayapura yang mencapai Rp
75.940.000. Sementara itu, Kabupaten Lanny
Jaya yang memiliki PDRB perkapita terendah
yaitu Rp.6.170.000.
PERBANDINGAN REGIONAL
Lebih dari 50 persen PDRB Provinsi Papua disumbang oleh
Kabupaten Mimika
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
41/70
Lampiran Tabel
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
42/70
35 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Lampiran
Sumber : Topografi Kodam XVII Cenderawasih
Tabel : 1. Letak Geografis Wilayah Kota Jayapura
Kota Jayapura terletak pada
Bagian Barat 137 0
271 Bujur Timur
Bagian Timur 1410 41
1Bujur Timur
Bagian Utara 10 27
1 Lintang Selatan
Bagian Selatan 3 0 491 Lintang Selatan
Luas Wilayah 940 km2
Batas Wilayah Kota Jayapura
Sebelah Utara Lautan Pasifik
Sebelah Selatan Distrik Arso Kab, Keerom
Sebelah Timur Negara Papua New Guinea
Sebelah Barat Distrik Depapre Kab, Jayapura
8/17/2019 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
43/70
36 Statistik Daerah Kota Jayapura 2015
Lampiran
Nama Partai Jumlah Kursi Persentase
1. Partai Nasional Demokrat (Partai Nasdem) 3 7,5
2. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 3 7,5
3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) - -
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PD