Top Banner
ل وبركاته ورحمةا عليكمسلم ال
60

Sosialisasi flu burung

Jul 12, 2015

Download

Documents

Joni Iswanto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sosialisasi flu burung

السلم عليكم ورحمةال وبركاته

Page 2: Sosialisasi flu burung

Flu Burung pada manusia adalah suatu penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus influenza type A yang berasal dari unggas (penyakit menular bersumber binatang).

• Pada bahan organik akan hidup lama spt tinja.• Virus hidup di air pada suhu 22o C 4 hari, suhu

0o C sampai > 30 hari • Virus akan mati dgn detergent, disinfektan

misal Chlorine, cairan yang mengandung iodin atau dipanaskan.

• Virus akan mati dalam suhu 80°C selama 1 menit atau mendidih.

• Jadi, Dimasak – Aman Dikonsumsi

APA ITU FLU BURUNG

Page 3: Sosialisasi flu burung

CARA PENULARAN :

• Dari unggas ke unggas, hewan lain dan manusia.

• Penularan dari manusia ke manusia belum terbukti.

• Melalui kotoran atau sekreta unggas, mencemari udara dan tangan penjamah.

MASA INKUBASI : 1 - 7 hari

Page 4: Sosialisasi flu burung
Page 5: Sosialisasi flu burung

SARANAALAT TRANSPORTASI

BOX TELURKERANJANG UNGGAS

MANUSIAPETUGAS

PETERNAKPEDAGANG/

PENGEPUL AYAMHEWAN

( VEKTOR MEKANIK/CARRIER:TIKUS, KUCING, ANJING,

KECOAK, LALAT, NYAMUK?)

UNGGAS DOMESTIK (AYAM KAMPUNG,ITIK, PUYUH,

MERPATI, ANGSA, ENTOKUNGGAS, BURUNG LIAR

EKOLOGIVIRUS AI

Page 6: Sosialisasi flu burung

SANTHIA-2005

H5N1

Page 7: Sosialisasi flu burung
Page 8: Sosialisasi flu burung

Mengapa Harus Waspada

Negara / daerah yang terinfeksi avian influenza makin bertambah

Kasus Flu burung pada manusia makin meningkat

Indonesia Merupakan Negara dengan jumlah kasus dan kematian yang tertinggi

Berkembangnya strain virus yang ditakutkan akan menimbulkan pandemik

Kekebalan sebagian besar populasi manusia sudah mulai berkurang

Page 9: Sosialisasi flu burung

1918 “SPANISH FLU”

40 t0 50 JUTA KORBANA (H1N1)

Page 10: Sosialisasi flu burung

INFLUENZA PANDEMIC IN 20TH CENTURY

1957 “Asian Flu” 1968 “Hongkong Flu”

2 JUTA KORBAN 1 JUTA KORBAN (H2N2) (H3N2)

Page 11: Sosialisasi flu burung

KAPAN PANDEMI BISA TERJADI

Timbulnya virus baru yang semua orang tidak kebal terhadapnya

Virus tersebut mampu berkembang biak pada manusia dan menyebabkan penyakit

Virus baru tersebut dapat ditularkan dari manusia ke manusia secara efisien

Page 12: Sosialisasi flu burung

Periode Pandemi

Fase Interpandemi“KLB AI"

Risiko rendah pd manusia 1

Risiko tinggi pd manusia 2

Waspada Pandemi

“ Subtype baru influenza pada man "

Tidak ada atau penularan antar man sangat terbatas

3

Bukti penularan antar manusia

( kelompok kecil)

4

Peningkatan penularan h2h semakin meluas

5

Pandemi Penularan h2h efisien 6

Page 13: Sosialisasi flu burung
Page 14: Sosialisasi flu burung

FAKTOR POTENSIAL YANG BERPERAN DALAM TERJADINYA

INFEKSI

KEMUNGKINAN INFEKSI tergantung :

• DOSIS INFEKSI

• KEPEKAAN MANUSIA

• WAKTU

• KEGANASAN MIKROORGANISME

• DAYA TAHAN TUBUH MANUSIA

Page 15: Sosialisasi flu burung
Page 16: Sosialisasi flu burung

• Jengger,pial,kulit , kaki ,yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan,

• Keluar cairan dari mata dan hidung,• Pembengkakan di bagian muka dan kepala,• Perdarahan di bawah kulit,• Perdarahan titik pada daerah dada,kaki dan telapak kaki,• Batuk,bersin dan terdengar suara ngorok,• Diare ,• Kematian tinggi dalam populasi .

Page 17: Sosialisasi flu burung

• Kematian mendadak tanpa gejala klinis

Page 18: Sosialisasi flu burung

• Penurunan produksi telur dan perubahan bentuk telur

Page 19: Sosialisasi flu burung

• Pembengkakan pada kepala, mata, jengger.

Page 20: Sosialisasi flu burung

• Pendarahan jaringan bawah kulit dan warna biru pada pial, kaki dan kepala.

Page 21: Sosialisasi flu burung

• Keluar leleran lendir dari hidung, Diare, Batuk dan sesak nafas.

Page 22: Sosialisasi flu burung

- PIAL DAN JENGGER AYAM SAKIT (BENGKAK & KEBIRUAN) DAN AYAM SEHAT (MERAH TANPA KEBENGKAKAN)

Ayam SehatSakit FB

Page 23: Sosialisasi flu burung

Pada Manusia Gejala dan Tanda Utama

Demam, batuk, sakit menelan, sakit kepala, lemas, tidak nafsu makan, nyeri dan sakit persendian, mata merah.

Respiratory signs

Penyakit berat atau fatal Orang tua, terutama usia > 65 th Chronic broncho-pulmonary disease Bayi dan anak-anak Penyakit kronis, e.g. diabetes

Page 24: Sosialisasi flu burung

• Kasus dalam investigasi

• Kasus suspek

• Kasus probable

• Kasus konfirmasi

DEFINISI KASUS

Page 25: Sosialisasi flu burung

Seseorang dalam investigasi

• Seseorang yang telah diputuskan oleh pejabat berwenang untuk diinvestigasi terkait kemungkinan infeksi H5N1.

Page 26: Sosialisasi flu burung

Kasus suspeki. Seseorang yang menderita demam / suhu > 38o C disertai satu atau lebih gejala

di bawah ini : batuk sakit tenggorokan pilek sesak napas

DANDisertai satu atau lebih dari pajanan di bawah ini dalam 7 hari sebelum mulainya

gejala : Kontak erat ( dalam jarak 1 meter ), seperti merawat, berbicara atau

bersentuhan dengan pasien suspek, probabel atau kasus H5N1 yang sudah konfirmasi.

Terpajan ( misalnya memegang, menyembelih, mencabuti bulu, memotong, mempersiapkan untuk konsumsi) dengan ternak ayam ,unggas liar , bangkai unggas atau terhadap lingkungan yang tercemar oleh kotoran unggas itu dalam wilayah dimana infeksi dengan H5N1 pada hewan atau manusia telah dicurigai atau dikonfirmasi dalam bulan terakhir.

Mengkonsumsi produk unggas mentah atau yang tidak dimasak dengan sempurna di wilayah yang dicurigai atau dipastikan terdapat hewan atau manusia yang terinfeksi H5N1 dalam satu bulan terakhir.

Kontak erat dengan binatang lain ( selain ternak unggas atau unggas liar ),misalnya kucing atau babi yang telah dikonfirmasi terinfeksi H5N1

Memegang/ menangani sampel (hewan atau manusia) yang dicurigai mengandung virus H5N1 dalam suatu laboratorium atau tempat lainnya.

ditemukan leukopeni (di bawah nilai normal)

Page 27: Sosialisasi flu burung

Kasus Konfirmasi

Seseorang yang memenuhi kriteria kasus suspek atau probabel DAN DISERTAI Satu dari hasil positif berikut ini yang dilaksanakan dalam suatu

laboratorium influenza nasional, regional atau internasional yang hasil pemeriksaan H5N1nya diterima oleh WHO sebagai konfirmasi :

Isolasi virus H5N1 Hasil PCR H5N1 positif Peningkatan >4 kali lipat titer antibodi netralisasi untuk H5N1 dari spesimen

konvalesen dibandingkan dengan spesimen akut ( diambil <7 hari setelah awitan gejala penyakit), dan titer antibodi netralisasi konvalesen harus pula >1/80.

Titer antibodi mikronetralisasi H5N1 >1/80 pada spesimen serum yang diambil pada hari ke >14 setelah awitan (onset penyakit) disertai hasil positif uji serologi lain, misalnya titer HI sel darah merah kuda >1/160 atau western blot spesifik H5 positif.

Page 28: Sosialisasi flu burung

APA YANG DI MAKSUD KONTAK

Identifikasi yang kontak dekat dengan kasus sejak 1- 7 hari sebelum sakit (jarak < 1 m)

Page 29: Sosialisasi flu burung

LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN BILA ADA KASUS

Bila ada laporan masyarakat adanya kematian unggas yang diduga mengidap AILakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Koordinasi dengan dinas peternakan dan dinas kesehatan2. Tinjauan ke lapangan bersama petugas 3. Gunakan pemetaan lokasi kematian unggas

- Data tentang kematian unggas- Data tentang hewan positif H5N1- Data tentang kasus demam

10. Lakukan koordinasi dengan rumah sakit untuk meningkatkan SKD-KLB dalam persiapan tempat

rujukan. 5 Identifikasi kasus, apakah kasus sudah masuk kriteria suspek Avian Influenza.13 Lapor ke Dinas Kesehatan Propinsi 1 x 24 jam, dengan tembusan ke Dirjen P2PL Departemen Kesehatan7 Bila diagnosis Kasus Suspek, lakukan tindakan sbb :

1. Rujuk ke Rumah Sakit Rujukan AI

Page 30: Sosialisasi flu burung

Terhadap kontak erat (faktor resiko yaitu peternak, penjamah dan pengangkut unggas) lakukan hal sbb :

• dicatat identitas • dilakukan pengamatan bersama petugas Puskesmas secara terus menerus

sampai 10 hari. Apabila dijumpai tanda-tanda kearah suspek segera rujuk ke rumah sakit

• Bila pada kontak terdapat tanda-tanda panas, batuk (masuk kriteria suspek) dilakukan pemerikasaan di Puskesmas

• Pelacakan kasus di lapangan• Pelacakan kasus di rumah sakit• Pelacakan faktor resiko ( tempat-tempat yang pernah dikunjungi oleh

kasus) Pelacakan dilakukan oleh tim kesehatan dan harus menggunakan APP.

Page 31: Sosialisasi flu burung
Page 32: Sosialisasi flu burung
Page 33: Sosialisasi flu burung
Page 34: Sosialisasi flu burung

• FLU BURUNG BUKAN PENYAKIT YANG DITULARKAN MELALUI MAKANAN BUKAN FOOD BORNE DISEASE (WHO)

• PEMERINTAH MENJAMIN – MASYARAKAT AMAN MENG-KONSUMSI TELUR, DAGING DAN PRODUK OLAHAN-NYA.

• TIDAK ADA PENULARAN FLU BURUNG MELALUI DAGING DAN TELUR,YANG TELAH DIMASAK .

• MAKAN DAGING AYAM DAN TELUR PERLU UNTUK KESEHATAN DAN KECERDASAN ANAK BANGSA .

• KEBIASAAN MENGKONSUMSI TELUR AYAM MENTAH ATAU SETENGAH MATANG, AMAN SELAMA KULIT TELUR DI CUCI/DIBERSIHKAN DAHULU ( DG SABUN ) .NAMUN KURANG BAIK DALAM PROSES CERNA NYA .

Page 35: Sosialisasi flu burung

PENCEGAHAN BAGI YANG BERESIKO

Cuci tangan sesering mungkin dg desinfektan (alkohol 70%)

APP (sarung tangan,kacamata,masker dll)

Vaksinasi virus flu manusia bagi yg terpajan dengan tujuan agar tidak terjadi dua infeksi gabungan virus flu manusia dan flu burung dalam satu orang yang memungkinkan timbulnya strain baru virus flu burung yang dapat ditularkan dari manusia ke manusia

Mereka yang rentan (anak-anak, orang usia lanjut, penderita penyakit jantung, paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (peternakan unggas dll)

Pengamatan kesehatan secara pasif bagi yang beresiko/terpapar dan keluarganya: tanda gangguan sal pernapasan, demam

Serosurvai bagi yang terpapar

Mereka yang beresiko menghirup udara tercemar: berikan antiviral (oseltamivir 1x75 mg selama 1 minggu)

Page 36: Sosialisasi flu burung

(1)

Basuh tangan

dengan air

(2)

Tuang kan sabun

secukup nya

(3) Ratakan dengan kedua telapak tangan

(4) Gosok punggung dan sela-sela jari

tangan kiri dengan tangan

kanan dan sebaliknya

(5) Gosok kedua

telapak dan sela-sela jari

(6) Jari-jari sisi dalam dari

kedua tangan saling

mengunci

(7) Gosok ibu jari kiri

berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan

sebalik nya

(8)

Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak

tangan kiri dan sebaliknya

(9) Gosok pergelangan tangan kiri dengan

mengguna kan tangan kanan dan

lakukan sebaliknya

(10)

Bilas kedua tangan

dengan air

Page 37: Sosialisasi flu burung

Peran masyarakat

• Memantau dan melaporkan adanya kematian unggas ataupun orang yang sakit diduga AI ke puskesmas ataupun KCD/poskeswan

• Melakukan penanganan unggas mati dengan baik sesuai standar penanganan AI pada unggas.

• Melakukan prinsip keamanan dalam mengelola ternak unggas

• Menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi

Page 38: Sosialisasi flu burung

Peran Puskesmas

• Melakukan surveilans ILI, Pneumonia dan AI• Melaporkan adanya kasus AI ke Dinkes Kab/Kota • Mengobati dan Merujuk pasien ke RS• Menerima dan meneruskan laporan adanya kematian massal

unggas ke KCD/Poskeswan dan Dinkes kab/kota• Melakukan investigasi terhadap dugaan kasus AI di lapangan

bersama tim kab/kota• Melakukan pemantauan kontak terutama kontak

serumah/sekitarnya

Page 39: Sosialisasi flu burung
Page 40: Sosialisasi flu burung

2.Laporkan kepada aparat berwenang terutama ke Dinas Pertanian/ Peternakan atau Dinas Kesehatan

2. Masukkan unggas kedalam kandang, jangan biarkan berkeliaran.

Page 41: Sosialisasi flu burung

3.Bersihkan halaman di sekitar kandang setiap hari (buanglah kotoran unggas maupun bulunya. Bakar atau kuburkan kotorannya).

4.Cuci dan bersihkan peralatan yang dipakai di peternakan dengan disinfektan seminggu sekali.

5.Bersihkan, cuci, kemudian suci hamakan kandangnya dengan disinfektan atau bahan kimia lainnya. Seperti cairan pemutih pakaian.

Page 42: Sosialisasi flu burung

6.Siapapun (termasuk Anda dan keluarga ) yang masuk ke halaman peternakan, cuci sol sepatu dengan air bersabun atau berikan sepatu yang bersih saat mereka memasuki gerbang.

7.Beri pakan yang menyehatkan dan air bersih pada unggas.

8.Beri vaksin unggas yang sehat jika memungkinkan untuk mencegah berjangkitnya infeksi virus Flu Burung.

Page 43: Sosialisasi flu burung

1. Jangan buang unggas yang mati.

10. Musnahkan unggas dengan cara dibakar atau kuburkan bangkai dengan kedalaman galian setinggi lutut orang dewasa.

11.Gunakan alat pelindung (masker, sarung tangan, sepatu bot, baju lengan panjang, celana panjang dan topi).

12.Bersihkan badan sesudahnya dan cuci semua pakaian dengan sabun.

Page 44: Sosialisasi flu burung

13.Bersihkan, cuci, kemudian suci hamakan dengan disinfektan seperti pemutih dan Chlor, tepung kapur atau karbol untuk membersihkan sarang, kandang dan alat transportasi.

Page 45: Sosialisasi flu burung

14.Bersihkan sepatu atau sandal, peralatan, roda atau ban mobiltransportasi sebelum memasuki dan setelah meninggalkankandang unggas. Bagi pedagang, jangan parkir kendaraan dekat kandang.

Page 46: Sosialisasi flu burung

15.Cuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan unggas.

16.Salinlah baju dan cuci pakaian dengan sabun setelah kontak dengan unggas.

17.Kandang harus dikosongkan selama 2 minggu sehingga bebas virus Flu Burung.

18.Hanya menjual atau membeli dan mengangkut unggas sehat

Page 47: Sosialisasi flu burung

Cara mencegah penularan virus Flu Burung (H5N1) dari hewan ke manusia

Pada saat ini, tidak ada vaksin yang mampu mencegah penyakit ini jika sudah berjangkit pada manusia dan penanganannya pun sukar dilakukan. Maka dari itu pencegahan Flu Burung sangatlah penting.Bisa saja unggas tetap tampak sehat meskipun ia membawa virus H5N1. Untuk mencegah berjangkitnya virus Flu Burung secara aktif, ikuti petunjuk berikut:

Page 48: Sosialisasi flu burung

1.Melatih diri sendiri dan menjaga kesehatan makanan.

2.Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah kontak dengan unggas dan produk unggas lainnya, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.

3.Beli unggas yang sehat.

Page 49: Sosialisasi flu burung

4.Jangan makan darah mentah, marus dan daging unggas atau telur setengah matang.

5.Jangan menyembelih unggas sakit.

6.Jangan makan unggas mati atau sakit.

7.Hindari kontak dengan sumber yang terinfeksi.

8.Jangan biarkan anak-anak melakukan kontak dengan unggas atau bermain di dekat kandang.9.Jangan biarkan unggas berkeliaran di dalam rumah.

Page 50: Sosialisasi flu burung

10.Hindari kontak yang tak perlu dengan unggas, bahkan unggas yang sehat sekali pun.

11.Gunakan masker dan sarung tangan saat kontak atau menyembelih unggas.

12.Kuburkan limbah unggas (bulu, jeroan dan darah) sedalam lutut orang dewasa setelah disembelih.

13.Mandi, ganti dan cuci pakaian,juga sepatu atau sandal dengan sabun setelah kontak dengan unggas.

14.Cari perawatan dengan segera.

Page 51: Sosialisasi flu burung

15.Jika Anda menderita demam tinggi, sakit pada dada, susah bernafas, sakit kepala dan otot terasa ngilu, sesudah kontak dengan unggas yang sakit atau mati segera pergi ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan mengobati sendiri, minumlah obat yang diresepkan oleh dokter.

Page 52: Sosialisasi flu burung

Yang harus dilakukan saat ada orangterinfeksi virus Flu Burung (H5N1)

• Bawalah segera orang yang menderita demam tinggi tersebut ke rumah sakit terdekat.

• Jangan mengobati sendiri, minumlah obat yang diresepkan oleh dokter.

• Hindari kontak yang tak perlu dengan orang yang terinfeksi Flu Burung (H5N1). Jika harus terjadi kontak, gunakan pakaian pelindung.

• Hindari kontak dengan

Page 53: Sosialisasi flu burung

PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUKMENCEGAH FLU BURUNG

Jika tidak terjangkit Flu Burung

• Komunikasikan kepada para keluarga, tetangga dan warga sekitar mengenai dampak Flu Burung serta cara pencegahannya jika sampai menyerang unggas dan manusia. Sebarkan selebaran "Pencegahan Flu Burung pada unggas dan manusia" melalui pertemuan-pertemuan dengan para ibu, arisan dan pertemuanpertemuan kelompok kecil di masyarakat lainnya.

• Beri semangat dan pengertian pada para warga untuk mempraktekkan kebersihan diri dan lingkungan di rumah, di dapur, di halaman, kandang dan tempat umum.

Page 54: Sosialisasi flu burung

• Jadilah contoh yang terbaik dalam pengelolaan kebersihan halaman dan kandang.

• Beri pengertian kepada para ibu agar selalu melakukan vaksinasi unggas jika memungkinkan.

• Selalu waspada, mengamati dan lapor pada Dinas Peternakan/ Pertanian atau Dinas Kesehatan setempat jika ada kematian unggas yang mendadak dan dalam jumlah yang besar di lingkungan Anda.

Page 55: Sosialisasi flu burung

Jika terjangkit Flu Burung

Ajari dan sediakan petunjuk pada orang-orang di lingkungan kita bagaimana cara mencegah Flu Burung dari mulai penyebaran hingga penularannya pada manusia. Selalu ingatkan warga untuk menjaga kebersihan masing-masing, batasi kontak dengan unggas sakit.

Doronglah masyarakat agar selalu mengikuti petunjuk petugas Dinas Peternakan/Pertanian atau Dinas Kesehatan, untuk menangani unggas yang sakit atau mati.

Bantu untuk mendeteksi dan melaporkan wilayah yang baruterjangkit Flu Burung pada pihak berwenang, Dinas Peternakan/ Pertanian atau Dinas Kesehatan setempat.

Page 56: Sosialisasi flu burung

Bantu untuk mendeteksi dan melaporkan ke pihak berwenang jika ada yang menderita demam tinggi setelah melakukan kontak dengan unggas sakit. Bawa orang yang bersangkutan ke rumah sakit/puskesmas terdekat agar segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Bantu para warga agar lebih aktif lagi melindungi diri mereka dan keluarganya dari serangan Flu Burung dengan selalu menyediakan informasi dan mengarahkan kemana mereka bisa memperoleh bantuan.

• Selalu hidup bersih dan makan yang cukup bergizi.

Page 57: Sosialisasi flu burung
Page 58: Sosialisasi flu burung
Page 59: Sosialisasi flu burung

• JANGAN TAKUT & KHAWATIR DENGAN ISU FLU BURUNG,• PILIHLAH AYAM POTONG / UNGGAS POTONG YANG FRESH ,TERLIHAT DARI KARKAS

YANG BAIK, TIDAK LEMBEK, TIDAK BERWARNA KEHIJAUAN / TIDAK TERLIHAT TITIK2 KEHITAMAN / KEBIRUAN / KEMERAHAN.

• UTAMAKAN MEMBELI AYAM POTONG DI KIOS YANG DIPERCAYA• TIDAK PERLU KHAWATIR DENGAN MENGHINDARI MENGKONSUMSI UNGGAS & PRODUK

UNGGAS ( TELUR, NUGGET, AYAM GORENG, AYAM BAKAR )• UNGGAS MERUPAKAN PROTEIN HEWANI YANG MUDAH DI DAPAT, MURAH,AMAN DAN

SEHAT DI KONSUMSI .• DENGAN SIFAT VIRUS H5N1 YANG TIDAK TAHAN DENGAN PEMANASAN IBU-IBU

CUKUP MENGOLAH MENU ASAL UNGGAS DENGAN PILIHAN TEMPERATUR • 80° C ( 1MENIT), 60 ° C ( 30 MENIT) ATAU PADA SUHU 56 ° C ( 3 JAM ).• DALAM MEMPERSIAPKAN PROSES PRA PEMASAKAN CUKUP DICUCI DENGAN AIR

KRAN / AIR MENGALIR SAJA , UNTUK TELUR DAPAT DIBERSIHKAN & DICUCI DENGAN SABUN / DETERGEN CAIR SEBELUM DISIMPAN DALAM KULKAS

• APABILA INGIN DISIMPAN DI KULKAS , BERSIHKAN KARKAS UNGGAS, BUNGKUS DG PLASTIK,DAN TEMPATKAN DALAM FREEZER.

• FLU BURUNG TIDAK MENULAR MELALUI TELUR , CUCI DULU KULIT TELUR , SEBELUM MENGKONSUMSI TELUR AYAM MENTAH / SETENGAH MATANG .

Page 60: Sosialisasi flu burung