PEMANFAATAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI BPKP PROVINSI SUMATERA SELATAN SKRIPSI Oleh SUCHI ANDARA REZKI NIM. 14540152 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2018
143
Embed
SKRIPSI - eprints.radenfatah.ac.ideprints.radenfatah.ac.id/3394/1/SUCHI ANDARA REZKI (14540152).pdf · iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Everything is OK in the end. If it’s not OK, then
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMANFAATAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE
ANALYSIS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN
PENGGUNA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI BPKP
PROVINSI SUMATERA SELATAN
SKRIPSI
Oleh
SUCHI ANDARA REZKI
NIM. 14540152
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2018
i
PEMANFAATAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE
ANALYSIS UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN
PENGGUNA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DI BPKP
PROVINSI SUMATERA SELATAN
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer Pada Bidang Sistem Informasi
Oleh
SUCHI ANDARA REZKI
NIM. 14540152
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2018
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Everything is OK in the end. If it’s not OK, then it’s not the end”. (Suchi Andara Rezki)
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Allah. Swt yang telah mempermudah jalan sampai skripsi ini
selesai. Orang tuaku dan adikku tersayang yang telah banyak
memberikan motivasi dan dukungan baik materi maupun semangat.
Mbahku tersayang yang selalu mendoakan cucunya agar dimudahkan segala urusan.
Semua keluargaku yang sudah turut mendoakan dan banyak memberikan semangat.
Teruntuk kedua pembimbingku yang selalu membimbingku hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Teruntuk Kecik^-^ yang selalu ada untukku walaupun sesibuk apapun itu dan yang selalu memberikan dukungan serta motivasi.
Sahabatku WG (Kambing as Yuli, Cabe as Yeni, Yong as Yiying, dan Ijah as Sri) yang selalu menemani saat menunggu dosen pembimbing dan disaat senang ataupun susah apalagi disaat bosan menghampiri.
Geng kosan horor yang selalu menemani selama berada dikosan horr.
Teman-teman sistem informasi F dan teman-teman sistem informasi UIN Raden Fatah angkatan 2014 semoga cepat menyelesaikan studinya dan semoga silaturahmi kita terjalin sampai kapanpun.
v
vi
THE USE OF IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS METHOD TO
MEASURE USER SATISFACTION LEVEL OF PERSONNEL
INFORMATION SYSTEM AT BPKP SOUTH SUMATERA PROVINCE
ABSTRACT
The use of personnel information system was necessary to be observed to know
user satisfaction. This research was aim to measure user satisfaction level of
staffing system by using Importance Performance Analysis method based on end-
user computing satisfaction variable namely: content, accuracy, format, ease of
use, timeliness. The data collection were obtained from 112 respondents by using
questionnaire. The result of this study was user satisfaction can be seen from the
value of IKP in the amount of 66,07% which meant did not satisfy with staffing
sytem performance yet in BPKP of South Sumatera Province. This research was
hoped to give suggestion to BPKP of South Sumatera Province to increase system
Mencari nilai varian setiap butir pertanyaan kemudian dijumlahkan.
∑ 𝑋
𝜎2=
515−1232
3030
= 515−504,3
30=0,356
44
Menurut (Noor, 2014:165) pengujian reliabilitas dinyatakan reliabel apabila
nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Hasil hitung untuk pengujian butir item content
adalah 0,613 artinya hasil hitung dinyatakan reliabel karena 0,613>0,6. Hasil hitung
uji reliabilitas secara manual sama dengan hasil uji reliabilitas menggunakan SPSS
24, sehingga item-item pertanyaan pada kuisioner importance. tidak diragukan lagi
karena sudah teruji reliabilitasnya.
𝜎1=
474−1182
3030
= 567−464,13
30=0,329
𝜎3=
442−1142
3030
= 442−433,2
30=0,293
𝜎4=
412−1102
3030
= 412−403,3
30=0,29
∑ 𝜎𝑏=0,329+0,356+0,293+0,29=1,2682
Mencari nilai varians total
𝜎21=
7277 −4652
3030
=7277 − 7207,5
30= 2,31
Masukkan ke dalam rumus alfa 𝑟
11=[𝑘
𝑘−1][1−
𝜎𝑏2
𝜎12 ]
𝑟11=[
44−1
][1−1,2682,31
]=(1,33)(0,46)=0,613
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Sistem informasi kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera
Selatan
Dengan diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30
Mei 1983. DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga pemerintah
non departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Presiden. Salah satu pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Presiden
Nomor 31 Tahun 1983 tentang BPKP adalah diperlukannya badan atau lembaga
pengawasan yang dapat melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami
kemungkinan hambatan dari unit organisasi pemerintah yang menjadi obyek
pemeriksaannya. Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tersebut menunjukkan
bahwa Pemerintah telah meletakkan struktur organisasi BPKP sesuai dengan
proporsinya dalam konstelasi lembaga-lembaga Pemerintah yang ada. BPKP
dengan kedudukannya yang terlepas dari semua departemen atau lembaga sudah
barang tentu dapat melaksakan fungsinya secara lebih baik dan obyektif.
(Bpkp.go.id, diakses tanggal 4 februari 2018)
Sistem informasi kepegawaian mulai diterapkan di BPKP Provinsi
Sumatera Selatan pada tahun 2010, dimana sistem ini mencakup beberapa menu
seperti untuk input data pegawai , untuk mengurus surat izin, sasaran kerja individu,
dan izin cuti. Terdapat satu orang admin yang memegang sistem informasi
kepegawaian dan para pegawai sebagai user. Untuk dapat masuk dalam setiap menu
yang ada di sistem informasi kepegawaian maka pegawai harus login menggunakan
46
username dan password yang dimiliki. Pada sistem informasi kepegawaian pegawai
melakukan input data pegawai seperti pangkat, biodata pribadi dan lain sebagainya.
Pada menu surat izin pegawai melakukan izin ketika ada kegiatan mendadak namun
langsung mengirimkannya ke BPKP Pusat. Pada menu Cuti dapat dilakukan
pengajuan cuti baik itu cuti umum atau khusus. Sementara sasaran kerja individu
sendiri merupakan sasaran kinerja individu yang mana sasaran kinerja ini
merupakan tugas yang harus dilakukan oleh pegawai yang telah diutus oleh kepala
bagian dan nantinya akan mendapatkan penilaian dengan apa yang telah
ditanggung jawabkan tersebut. Sistem ini terintegrasi dengan sistem pusat sehingga
pihak pusat dapat melakukan kontrol kepada para pegawai di BPKP Perwakilan
Sumatera Selatan.
4.1.2 Sistem informasi kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera Selatan
1. Tampilan Login Sistem informasi kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera
Selatan
Halaman Login ini diperuntukan untuk semua pegawai aktif yang akan
menggunakan sistem informasi kepegawaian.
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Login
47
2. Tampilan Halaman Sistem informasi kepegawaian
Pada tampilan halaman ini pegawai bisa melakukan pengajuan cuti, bisa
juga mengajukan izin, izin luar kota, pulang cepat, datang terlambat, dan sasaran
kerja individu. Berikut tampilannnya.
Gambar 4.2 Tampilan halaman sistem informasi kepegawaian
Pada umumnya setelah dilakukan wawancara sistem informasi
kepegawaian ini sudah diterapkan pada tahun 2011 di BPKP Provinsi Sumatera
Selatan. Dan sistem ini dinilai sudah sangat membantu pekerjaan dari pegawai,
sampai saat ini pun masih terus dikembangkan inovasi-inovasi baru terutama pada
sistem-sistem yang ada di BPKP Sumatera Selatan.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Deskripsi Responden
Deskripsi responden digunakan untuk mengetahui keragaman dari
responden berdasarkan jenis kelamin, jabatan, pendidikan dan tahun kelahiran
responden. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas
48
tentang kondisi dari responden dan kaitannya dengan masalah dan tujuan penelitian
tersebut. Berikut akan dijelaskan tentang deskripsi responden pada peneilitian ini:
1. Berdasarkan Jenis Kelamin
Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada tabel 4.1
berikut:
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-Laki 69 61,60%
Perempuan 42 37,5%
Total 112 100%
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden pada tabel 4.1, terlihat
bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 69 orang dengan presentase 61,60%
dan responden perempuan yaitu sebanyak 42 orang dengan presentase sebesar 42%.
Terlihat bahwa sebagian besar responden pada penelitian adalah laki-laki. Berikut
ini gambar diagram chart persentase responden berdasarkan jenis kelamin:
Gambar 4.3 Diagram responden berdasarkan jenis kelamin
2. Berdasarkan Pendidikan
Keragaman responden berdasasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel
4.2:
61
,60
%
42
,00
%
L A K I - L A K I P E R E M P U A N
RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
49
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
SMA 7 5,73%
D3 17 15,17%
S1 80 71,42%
S2 8 7,14%
Total 112 100%
Berdasarkan karakteristik pendidikan responden, pada tabel 4.2 di atas
menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan SMA sebanyak 7 orang dengan
persentase 5,73%, responden dengan pendidikan D3 sebanyak 17 orang dengan
persentase 15,17%, responden dengan pendidikan S1 sebanyak 80 orang dengan
persentase 71,42%, responden dengan pendidikan S2 sebanyak 8 orang dengan
persentase 7,14%. Pendidikan terbanyak yaitu S1, hal ini dikarenakan saat ini di
BPKP harus memiliki pendidikan minimal S1 agar dapat menaikkan golongan dan
menaikkan jabatan. Berikut data responden berdasarkan pendidikan dilihat dari
diagram chart:
Gambar 4.4 Responden Berdasarkan Pendidikan
3. Berdasarkan Jabatan
Keragaman responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabe 4.3
berikut ini :
5,7
3% 15
,17
%
71
,42
%
7,1
4%
S M A D 3 S 1 S 2
RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN
50
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah Persentase (%)
Pejabat Struktural 3 2,67%
Koordinator Pengawasan 4 3,57%
Auditor Penyelia 23 20,53%
Auditor Pelaksana 3 2,67%
Auditor Madya 32 28,57%
Auditor Muda 21 18,75%
Auditor Pertama 19 16,96%
Tata Usaha 4 3,57%
Auditor Pelaksana Lanjut 3 2,67%
Total 112 100%
Berdasarkan karakteristik pendidikan responden, pada tabel 4.3 di atas
menunjukkan bahwa responden dengan jabatan pejabat struktural sebanyak 3 orang
dengan persentase 2,67%, responden koordinator pengawasan sebanyak 4 orang
dengan persentase 3,57%, responden auditor penyelia sebanyak 23 orang dengan
persentase 20,53%, responden auditor pelaksana sebanyak 3 orang dengan
persentase 2,67%, responden auditor madya sebanyak 32 orang dengan persentase
28,57%, responden auditor muda sebanyak 21 orang dengan persentase 18,75%,
responden auditor pertama sebanyak 19 orang dengan persentase 16,96%,
responden tata usaha sebanyak 4 orang dengan persentase 3,57%, responden auditor
pelaksana lanjut sebanyak 3 orang dengan persentase 2,67%. Jabatan sebagai
responden terbanyak yaitu auditor madya yang mana semua auditor madya menjadi
responden dalam penelitian ini, sesuai dengan jumlah jabatan terbanyak di BPKP
provinsi Sumatera Selatan. Berikut akan ditampilkan dalam bentuk diagram chart:
51
Gambar 4.5 Responden Berdasarkan Jabatan
4. Berdasarkan umur responden
Keragaman responden berdasarkan Umur terdapat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase (%)
22-27 3 2,67%
28-32 23 20,53%
33-37 1 0,89%
>38 85 75,89%
Total 112 100%
Berdasarkan karakteristik pendidikan responden, pada tabel 4.4 di atas
menunjukkan bahwa responden yang umurnya 22-27 tahun sebanyak 3 orang
dengan persentase 2,67%, responden dengan umur 28-32 tahun sebanyak 23 orang
dengan persentase 20,53%, responden dengan umur sekitar 33-37 tahun sebanyak
1 orang dengan persentase 0.89%, responden dengan umur >38 tahun sebanyak 85
orang dengan persentase 75,89%. Responden dengan umur diatas 38 tahun menjadi
responden terbanyak, hal ini dikarenakan di BPKP memang sedikit pegawai-
2,6
7%
3,5
7%
20
,53
%
2,6
7%
28
,57
%
18
,75
%
16
,96
%
3,5
7%
2,6
7%
RESPONDEN BERDASARKAN JABATAN
52
pegawai muda karena jarangnya penerimaan pegawai baru. Berikut ini diagram data
reponden berdasarkan tahun kelahiran:
Gambar 4.6 Data Responden Berdasarkan Umur
4.2.2 Rekapitulasi dan Deskripsi Variabel Penelitian
Dari Kuisioner yang telah disebar terhadap 112 sampel pada pengguna
sistem informasi kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera Selatan maka dilakukan
perhitungan untuk mendapatkan hasil dalam penelitian. Maka penelitian melakukan
rekap jawaban berdasarkan variabel end user computing satisfaction (EUCS) yang
terdiri dari variabel content, accuracy, format, ease of use, timeliness. Berikut akan
dibahas mengenai rekapitulasi pada importance terlebih dahulu
1. Variabel Content pada Importance
Pada tabel 4.5 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel content. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
2,6
7%
20
,53
%
0,8
9%
75
,89
%
2 2 - 2 7 2 8 - 3 2 3 3 - 3 7 > 3 8
RESPONDEN BERDASARKAN UMUR
53
Tabel 4.5 Rekapitulasi Jawaban Variabel Content
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1.
sistem informasi kepegawaian memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
dengan tepat dan benar
1 5 19 51 36 112
2.
sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi sesuai dengan
kebutuhan anda
0 3 17 57 35 112
3.
sistem informasi kepegawaian mempunyai
layanan-layanan yang mendukung proses
pelayanan sistem informasi kepegawaian
secara lengkap
0 4 14 55 39 112
4.
sistem informasi kepegawaian mempunyai
keseragaman informasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna
0 6 39 46 21 112
Dari tabel 4.5 pernyataan variabel content terdiri dari 4 butir pernyataan,
berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel content berdasarkan hasil
pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi variabel content
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Penting 1 1 0,21
2 Tidak Penting 2 18 3,93
3 Cukup Penting 3 89 19,47
4 Penting 4 209 46,65
5 Sangat Penting 5 131 28,66
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1795
Dari tabel 4.6 didapatkan responden menjawab sangat tidak penting
sebesar 0,21%, responden menjawab tidak penting sebesar 3,93%, responden
menjawab cukup penting sebesar 19,47%, responden menjawab penting sebesar
46,65%, dan menjawab sangat penting sebesar 28,66%, dapat dilihat dari diagram
chart berikut:
54
Gambar 4.7 Diagram Chart Variabel Content
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
b. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1795
c. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1795
2240𝑥100% = 80,13%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 80% 80,13 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
80,13% responden menyatakan sangat penting.
Content0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidak
Penting
TidakPenting
CukupPenting
Penting SangatPenting
0,21% 3,93%19,47%
46,65%
28,66%
Content
55
2. Variabel Accuracy pada Importance
Pada tabel 4.7 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel accuracy. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.7 Rekapitulasi Jawaban Variabel Accuracy
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1.
sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi yang akurat sesuai
dengan keinginan pengguna
0 3 34 55 20 112
2.
Sistem Informasi kepegawaian
memberikan informasi sesuai dengan hak
akses pengguna yang membutuhkan.
0 6 30 53 23 112
3.
Sistem informasi kepegawaian
menghasilkan perhitungan sesuai dengan
rumus yang tepat berdasarkan hak akses
pengguna.
0 5 25 62 20 112
4.
Sistem Informasi kepegawaian
memberikan hasil sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna.
1 6 28 50 27 112
Dari tabel 4.7 pernyataan variabel accuracy terdiri dari 4 butir pernyataan,
berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel accuracy berdasarkan hasil
pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Distribusi frekuensi variabel accuracy
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Penting 1 1 0,21
2 Tidak Penting 2 20 4,46
3 Cukup Penting 3 117 26,11
4 Penting 4 220 49,10
5 Sangat Penting 5 90 20,08
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1722
Dari tabel 4.8 didapatkan responden menjawab sangat tidak penting
sebesar 0,21%, responden menjawab tidak penting sebesar 4,46%, responden
menjawab cukup penting sebesar 26,11%, responden menjawab penting sebesar
56
49,10%, dan menjawab sangat penting sebesar 20,08%, dapat dilihat dari diagram
chart berikut:
Gambar 4.8 Diagram Chart Variabel Accuracy
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
d. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
e. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1722
f. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1722
2240𝑥100% = 76,87%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 76,87% 80% 100%
STP TP CP P SP
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidak
Penting
TidakPenting
CukupPenting
Penting SangatPenting
0,21% 4,46%
26,11%
49,10%
20,08%
Accuracy
57
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
78,87% responden menyatakan penting.
3. Variabel Format pada Importance
Pada tabel 4.9 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel format. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.9 Rekapitulasi Jawaban Variabel format
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1. Semua layanan kepegawaian sudah ada di
sistem informasi kepegawaian 0 10 23 57 22 112
2. Layanan yang ada di sistem informasi
kepegawaian sudah mewakili kebutuhan 0 5 35 51 21 112
3. Tata letak konten sistem informasi
kepegawaian sudah baik dan benar 0 7 41 45 19 112
4. Tampilann sistem informasi kepegawaian
berkualitas dan menarik 1 11 36 43 21 112
Dari tabel 4.9 pernyataan variabel format terdiri dari 4 butir pernyataan,
berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel format berdasarkan hasil
pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi variabel format
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Penting 1 1 0,21
2 Tidak Penting 2 33 7,36
3 Cukup Penting 3 135 30,13
4 Penting 4 196 43,75
5 Sangat Penting 5 83 18,52
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1671
Dari tabel 4.10 didapatkan responden menjawab sangat tidak penting
sebesar 0,21%, responden menjawab tidak penting sebesar 7,36%, responden
menjawab cukup penting sebesar 30,13%, responden menjawab penting sebesar
43,75%, dan menjawab sangat penting sebesar 18,52%, dapat dilihat dari diagram
chart berikut:
58
Gambar 4.9 Diagram Chart Variabel Format
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
g. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
h. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1671
i. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1671
2240𝑥100% = 74,59%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 74,59% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
74,59% responden menyatakan penting.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidak
Penting
TidakPenting
CukupPenting
Penting SangatPenting
0,21%7,36%
30,13%43,75%
18,52%
Format
59
4. Variabel Ease Of Use pada Importance
Pada tabel 4.11 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel Ease Of Use. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Jawaban Variabel Ease Of Use
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan petunjuk penggunaan 0 4 29 48 31 112
2. Kemudahan dalam penggunaan sistem
informasi kepegawaian oleh pengguna 0 5 28 52 27 112
3. Setiap penggunaan tombol disediakan
informasi tentang tombol yang ditekan 2 12 34 42 22 112
4.
Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi tombol
navigasi yang jelas dalam penggunaannya
0 11 32 50 19 112
Dari tabel 4.11 pernyataan variabel Ease Of Use terdiri dari 4 butir
pernyataan, berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel Ease Of Use
berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel
4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Distribusi frekuensi variabel Ease Of Use
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Penting 1 2 0,44
2 Tidak Penting 2 32 7,14
3 Cukup Penting 3 123 27,45
4 Penting 4 192 42,85
5 Sangat Penting 5 99 22,09
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1698
Dari tabel 4.12 didapatkan responden menjawab sangat tidak penting
sebesar 0,44%, responden menjawab tidak penting sebesar 7,14%, responden
menjawab cukup penting sebesar 27,45%, responden menjawab penting sebesar
42,85%, dan menjawab sangat penting sebesar 22,09%, dapat dilihat dari diagram
chart berikut:
60
Gambar 4.10 Diagram Chart Variabel Ease Of Use
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
j. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
k. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1698
l. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1698
2240𝑥100% = 75,80%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 75,80% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
75,80% responden menyatakan penting.
0,00%20,00%40,00%60,00%
SangatTidak
Penting
TidakPenting
CukupPenting
Penting SangatPenting
0,44% 7,14%27,45%
42,85%
22,09%
Ease Of Use
61
5. Variabel Timeliness pada Importance
Pada tabel 4.13 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel Timeliness. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.13 Rekapitulasi Jawaban Variabel Timeliness
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan petunjuk penggunaan 0 4 25 36 47 112
2. Kemudahan dalam penggunaan sistem
informasi kepegawaian oleh pengguna 2 6 18 39 47 112
3. Setiap penggunaan tombol disediakan
informasi tentang tombol yang ditekan 1 9 24 47 31 112
4.
Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi tombol
navigasi yang jelas dalam penggunaannya
2 10 21 44 35 112
Dari tabel 4.13 pernyataan variabel Timeliness terdiri dari 4 butir
pernyataan, berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel Timeliness
berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel
4.14 berikut ini:
Tabel 4.14 Distribusi frekuensi variabel accuracy
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Penting 1 5 1,11
2 Tidak Penting 2 29 6,47
3 Cukup Penting 3 88 19,64
4 Penting 4 166 37,05
5 Sangat Penting 5 160 35,71
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1791
Dari tabel 4.14 didapatkan responden menjawab sangat tidak penting
sebesar 1,11%, responden menjawab tidak penting sebesar 6,47%, responden
menjawab cukup penting sebesar 19,64%, responden menjawab penting sebesar
37,05%, dan menjawab sangat penting sebesar 35,71%, dapat dilihat dari diagram
chart berikut:
62
Gambar 4.11 Diagram Chart Variabel Timeliness
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
m. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
n. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1791
o. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1791
2240𝑥100% = 79,95%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 80% 100%
STP TP CP P 79,95% SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
79,95% responden menyatakan penting. Berikut akan dibahas mengenai
rekapitulasi pada Performance:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
SangatTidak
Penting
TidakPenting
CukupPenting
Penting SangatPenting
1,11%6,47%
19,64%
37,05% 35,71%
Timeliness
63
6. Variabel Content Pada Performance
Pada tabel 4.15 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel content. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.15 Rekapitulasi Jawaban Variabel Content
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1.
sistem informasi kepegawaian memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
dengan tepat dan benar
3 9 35 57 8 112
2.
sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi sesuai dengan
kebutuhan anda
1 9 41 41 20 112
3.
sistem informasi kepegawaian mempunyai
layanan-layanan yang mendukung proses
pelayanan sistem informasi kepegawaian
secara lengkap
0 14 52 39 7 112
4.
sistem informasi kepegawaian mempunyai
keseragaman informasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna
0 14 39 50 9 112
Dari tabel 4.15 pernyataan variabel content terdiri dari 4 butir pernyataan,
berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel content berdasarkan hasil
pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel 4.16 berikut ini:
Tabel 4.16 Distribusi frekuensi variabel content
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Puas 1 4 0,89
2 Tidak Puas 2 46 10,26
3 Cukup Puas 3 167 37,27
4 Puas 4 187 41,74
5 Sangat Puas 5 44 9,82
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1565
Dari tabel 4.16 didapatkan responden menjawab sangat tidak puas sebesar
0,89%, responden menjawab tidak puas sebesar 10,26%, responden menjawab
cukup puas sebesar 37,27%, responden menjawab puas sebesar 41,74%, dan
menjawab sangat puas sebesar 9,82%, dapat dilihat dari diagram chart berikut:
64
Gambar 4.12 Diagram Chart Variabel Content
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
p. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
q. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1565
r. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1565
2240𝑥100% = 69,86%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 69,86% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
69,86% responden menyatakan puas.
Content0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidakPuas
TidakPuas
CukupPuas
Puas SangatPuas
0,89%10,26%
37,27% 41,74%
9,82%
Content
65
7. Variabel Accuracy Pada Performance
Pada tabel 4.17 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel accuracy. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.17 Rekapitulasi Jawaban Variabel Accuracy
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1.
sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi yang akurat sesuai
dengan keinginan pengguna
0 18 37 48 9 112
2.
Sistem Informasi kepegawaian
memberikan informasi sesuai dengan hak
akses pengguna yang membutuhkan.
1 13 34 49 15 112
3.
Sistem informasi kepegawaian
menghasilkan perhitungan sesuai dengan
rumus yang tepat berdasarkan hak akses
pengguna.
2 14 45 41 10 112
4.
Sistem Informasi kepegawaian
memberikan hasil sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan oleh pengguna.
0 14 32 58 8 112
Dari tabel 4.17 pernyataan variabel accuracy terdiri dari 4 butir
pernyataan, berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel accuracy
berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel
4.18 berikut ini:
Tabel 4.18 Distribusi frekuensi variabel accuracy
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Puas 1 3 0,66
2 Tidak Puas 2 59 13,16
3 Cukup Puas 3 148 33,03
4 Puas 4 196 43,75
5 Sangat Puas 5 42 9,37
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1559
Dari tabel 4.18 didapatkan responden menjawab sangat tidak puas sebesar
0,66%, responden menjawab tidak puas sebesar 13,16%, responden menjawab
cukup puas sebesar 33,03%, responden menjawab puas sebesar 43,75%, dan
menjawab sangat puas sebesar 9,37%, dapat dilihat dari diagram chart berikut:
66
Gambar 4.13 Diagram Chart Variabel Accuracy
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
b. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1559
c. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1559
2240𝑥100% = 69,59%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 69,59% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
69,59% responden menyatakan puas.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidak Puas
Tidak Puas CukupPuas
Puas SangatPuas
0,66%13,16%
33,03%43,75%
9,37%
Accuracy
67
8. Variabel Format Pada Performance
Pada tabel 4.20 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel format. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.19 Rekapitulasi Jawaban Variabel Format
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1. Semua layanan kepegawaian sudah ada di
sistem informasi kepegawaian 0 10 51 39 12 112
2. Layanan yang ada di sistem informasi
kepegawaian sudah mewakili kebutuhan 0 13 54 36 9 112
3. Tata letak konten sistem informasi
kepegawaian sudah baik dan benar 0 11 49 39 13 112
4. Tampilann sistem informasi kepegawaian
berkualitas dan menarik 1 6 53 38 14 112
Dari tabel 4.20 pernyataan variabel format terdiri dari 4 butir pernyataan,
berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel format berdasarkan hasil
pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel 4.21 berikut ini:
Tabel 4.20 Distribusi frekuensi variabel format
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Puas 1 1 0,22
2 Tidak Puas 2 40 8,92
3 Cukup Puas 3 207 46,20
4 Puas 4 152 33,92
5 Sangat Puas 5 48 10,71
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1550
Dari tabel 4.21 didapatkan responden menjawab sangat tidak puas sebesar
0,22%, responden menjawab tidak puas sebesar 8,92%, responden menjawab cukup
puas sebesar 46,20%, responden menjawab puas sebesar 33,92%, dan menjawab
sangat puas sebesar 10,71%, dapat dilihat dari diagram chart berikut:
68
Gambar 4.14 Diagram Chart Variabel Format
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
b. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1550
c. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1550
2240𝑥100% = 69,19%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 69,19% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
69,19% responden menyatakan puas.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidak Puas
Tidak Puas Cukup Puas Puas SangatPuas
0,22%8,92%
46,20%33,92%
10,71%
Format
69
9. Variabel Ease Of Use Pada Performance
Pada tabel 4.22 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel Ease Of Use. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.21 Rekapitulasi Jawaban Variabel Ease Of Use
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan petunjuk penggunaan 2 14 45 37 14 112
2. Kemudahan dalam penggunaan sistem
informasi kepegawaian oleh pengguna 1 14 46 40 11 112
3. Setiap penggunaan tombol disediakan
informasi tentang tombol yang ditekan 2 18 50 33 9 112
4.
Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi tombol
navigasi yang jelas dalam penggunaannya
2 19 53 29 9 112
Dari tabel 4.22 pernyataan variabel Ease Of Use terdiri dari 4 butir
pernyataan, berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel Ease Of Use
berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel
4.23 berikut ini:
Tabel 4.22 Distribusi frekuensi variabel Ease Of Use
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Puas 1 7 1,56
2 Tidak Puas 2 65 14,50
3 Cukup Puas 3 194 43,30
4 Puas 4 139 31,02
5 Sangat Puas 5 43 9,59
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1490
Dari tabel 4.23 didapatkan responden menjawab sangat tidak puas sebesar
1,56%, responden menjawab tidak puas sebesar 14,50%, responden menjawab
cukup puas sebesar 43,30%, responden menjawab puas sebesar 31,02%, dan
menjawab sangat puas sebesar 9,59%, dapat dilihat dari diagram chart berikut:
70
Gambar 4.15 Diagram Chart Variabel Ease of Use
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
d. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
e. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1490
f. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1490
2240𝑥100% = 66,51%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 60% 66,51% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
66,51% responden menyatakan puas.
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
SangatTidak Puas
Tidak Puas Cukup Puas Puas SangatPuas
1,56%
14,50%
43,30%31,02%
9,59%
Ease Of Use
71
10. Variabel Timeliness Pada Performance
Pada tabel 4.25 menampilkan rekapitulasi jawaban responden terhadap
variabel Timeliness. Rekapitulasi jawaban dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.23 Rekapitulasi Jawaban Variabel Timeliness
No Pernyataan
Skala Likert
Total STP
(1)
TP
(2)
CP
(3)
P
(4)
SP
(5)
1. Kecepatan waktu mengakses sistem
informasi kepegawaian 9 41 33 23 6 112
2.
Waktu tanggap dalam memberikan
pelayanan, sistem informasi kepegawaian
tepat dan sesuai
10 43 34 19 6 112
3.
Sistem informasi kepegawaian
menyediakan sitemap (salah satu alat
bantu untuk para webmaster yang
mempermudah dalam pengenalan peta
situs di dalam website) untuk mempercepat
navigasi
4 31 56 18 3 112
4. Penyediaan informasi dari situs Sistem
Informasi online selalu up to date 1 43 47 16 5 112
Dari tabel 4.25 pernyataan variabel Timeliness terdiri dari 4 butir
pernyataan, berikut ini adalah tabel distribusi frekuensi variabel Timeliness
berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner yang sudah diolah terdapat pada tabel
4.26 berikut ini:
Tabel 4.24 Distribusi frekuensi variabel Timeliness
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Puas 1 24 5,35
2 Tidak Puas 2 158 35,26
3 Cukup Puas 3 170 37,94
4 Puas 4 76 16,96
5 Sangat Puas 5 20 4,46
Total 448 100
Jumlah skor dari hasil penelitian 1254
Dari tabel 4.26 didapatkan responden menjawab sangat tidak puas sebesar
5,35%, responden menjawab tidak puas sebesar 35,26%, responden menjawab
cukup puas sebesar 37,94%, responden menjawab puas sebesar 16,96%, dan
menjawab sangat puas sebesar 4,46%, dapat dilihat dari diagram chart berikut:
72
Gambar 4.16 Diagram Chart Variabel Timeliness
Menurut (Sugiyono, 2017:95) analisis dengan metode likert dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
g. Menentukan skor ideal
Skor ideal = 5 x 448
= 2240
h. Jumlah skor dari hasil penelitian = 1254
i. Besarnya presentase
𝑃 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑙𝑖𝑡𝑖𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙𝑥 100%
𝑃 =1254
2240𝑥100% = 55,98%
Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut:
0 20% 40% 55,98% 60% 80% 100%
STP TP CP P SP
Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 112 responden maka sebesar
55,98% responden menyatakan puas.
Berdasarkan penilaian responden terhadap dimensi Importance dan Performance
pada sistem informasi kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera Selatan, berikut
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
SangatTidak Puas
Tidak Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
5,35%
35,26% 37,94%
16,96%
4,46%
Timeliness
73
analisis dimensi importance atas variabel end user computing satisfaction dan
dimensi performance atas variabel end user computing satisfaction akan penulis
jelaskan sebagai berikut:
1. Pada variabel content, dimensi importance responden menjawab 80,13%
penting dan pada dimensi performance 69,86% menyatakan puas dengan
kinerja sistem informasi kepegawaian.
2. Pada variabel accuracy, dimensi importance responden menjawab 78,87%
penting dan pada dimensi performance 69,59% menyatakan puas dengan
kinerja sistem informasi kepegawaian.
3. Pada variabel format, dimensi importance responden menjawab 74,59%
penting dan pada dimensi performance 69,19% menyatakan puas dengan
kinerja sistem informasi kepegawaian.
4. Pada variabel Ease Of Use, dimensi importance responden menjawab 75,80%
penting dan pada dimensi performance 66,51% menyatakan puas dengan
kinerja sistem informasi kepegawaian.
5. Pada variabel Timeliness, dimensi importance responden menjawab 79,95%
penting dan pada dimensi performance 55,98% menyatakan cukup puas
dengan kinerja sistem informasi kepegawaian.
Setelah peneliti mengatahui tingkat persentase perhitungan pengguna
sistem informasi kepegawaian berdasarkan variabel end user computing
satisfaction, kemudian digunakan perhitungan persentase secara keseluruhan.
Perhitungan persentae keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut :
74
Tabel 4.25 Distribusi frekuensi variabel Keseluruhan Importance
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Penting 1 10 0,48
2 Tidak Penting 2 131 6,36
3 Cukup Penting 3 441 21,41
4 Penting 4 914 44,39
5 Sangat Penting 5 563 27,34
Total 2059 100
Pada tabel diatas diperoleh data dari keseluruhan variabel end user
computing satisfaction dalam pernyataan importance diperoleh 0,48% responden
menjawab sangat tidak penting, 6,36% responden menjawab tidak penting, 21,41%
menjawab cukup penting, 44,34% responden menjawab penting, dan 27,34%
responden menjawab sangat penting.
Tabel 4.26 Distribusi frekuensi variabel Keseluruhan Performance
No Jawaban Skala Likert Frekuensi Presentase(%)
1 Sangat tidak Puas 1 391 15,06
2 Tidak Puas 2 371 14,29
3 Cukup Puas 3 886 34,14
4 Puas 4 750 28,90
5 Sangat Puas 5 197 7,59
Total 2595 100
Pada tabel yang ada diatas diperoleh dari data keseluruhan variabel end user
computing satisfaction dalam pernyataan performance yaitu sebanyak 15,06%
responden menjawab sangat tidak puas, 14,29% menyatakan tidak puas, 34,14%
menyatakan cukup puas, 28,90% menjawab puas, dan 7,59% menjawab sangat
puas. Berikut pada gambar 4.17 merupakan gambar hasil persentase variabel secara
keseluruhan baik dari penyataan importance dan performance :
75
Gambar 4.17 Persentase Variabel Keseluruhan
Setelah mendapatkan hasil dari persentase variabel secara keseluruhan
peneliti kemudian melakukan klasifikasi berdasarkan skala likert. Kemudian
peneliti melakukan analisis data dengan melihat rata-rata dari jawaban responden
sebelum menentukan rata-rata peneliti menentukan interval dari jawaban, dengan
menggunakan persamaan rumus statistika. Adapun panjang interval berdasarkan
perhitungan nilai rentangnya dan rumus panjang kelas interval yaitu:
Ket: i = interval
r = nilai terbesar – nilai terkecil
k = jumlah nilai
Dapat dilihat pada perhitungan sebagai berikut:
𝑖 =𝑟
𝑘=
5−1
5= 0,8
Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh panjang kelas interval dari
setiap interval adalah 0,8. Untuk melihat panjang interval pada skala likert lebih
jelasnya perhatikan tabel:
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
Content Accuracy Format Ease of Use Timeliness
0,48%
6,36%
21,41%
44,39%
27,34%
15,06% 14,29%
34,14%28,90%
7,59%
Persentase Variabel Keseluruhan
Importace Performance
𝑖 =𝑟
𝑘
76
Tabel 4.27 Panjang interval pada skala likert
Rentang Nilai Skala Interval Keterangan
1-1,8 1 Sangat Tidak Penting/ sangat Tidak Puas
1,9-2,7 2 Tidak Penting/ Tidak Puas
2,8-3,6 3 Cukup penting/Cukup Puas
3,7-4,5 4 Penting/Puas
4,6-5,4 5 Sangat penting/ Sangat puas
Setelah data sudah didapat rata-rata per item, peneliti kalkulasikan kembali
dengan mencari rata-rata dan didapatkan hasil perhitungan kuisioner variabel
content, accuracy, format, ease of use, timeliness. Hasil perhitungan kuisioner
sistem informasi kepegawaian di BPKP provinsi Sumatera Selatan berupa
perhitungan kuisioner importance dan perhitungan kuisioner performance. Dapat
dilihat pada tabel 4.30 dan tabel 4.31:
Tabel 4.28 Hasil Keseluruhan Data Importance
No Variabel Hasil Perhitungan Skala Interval Skala Likert Hasil
Keseluruhan
1
Content
4,03 4 4 (Penting)
16 (Penting)
2 4,10 4 4 (Penting)
3 4,15 4 4 (Penting)
4 3,73 4 4 (Penting)
5
Accuracy
3,82 4 4 (Penting)
6 3,83 4 4 (Penting)
7 3,86 4 4 (Penting)
8 3,85 4 4 (Penting)
9
Format
3,81 4 4 (Penting)
10 3,78 4 4 (Penting)
11 3,67
3 3 (Cukup Penting)
12 3,64
3 3(Cukup penting)
13
Ease Of Use
3,94 4 4 (Penting)
14 3,90 4 4 (Penting)
15 3,62
3 3(Cukup Penting)
16 3,68
3 3(Cukup Penting)
17
Timeliness
4,12 4 4 (Penting)
18 4,09 4 4 (Penting)
19 3,87 4 4 (Penting)
20 3,89 4 4 (Penting)
Pada tabel 4.30 sebanyak 16 atribut memiliki rentang nilai 4 yaitu penting
dan 4 atribut lainnya berada di rentang nilai 3 yaitu cukup penting. Selanjutnya
akan dibahas atribut yang ada pada performance di tabel 4.31:
77
Tabel 4.29 Hasil Keseluruhan Data Performance
No Variabel Hasil
Perhitungan
Skala Interval Skala Likert Hasil
Keseluruhan
1
Content
3,51 3 3(Cukup Puas)
18 (Cukup
Puas)
2 3,62 3 3(Cukup Puas)
3 3,34 3 3(Cukup Puas)
4 3,48 3 3(Cukup Puas)
5
Accuracy
3,43 3 3(Cukup Puas)
6 3,57 3 3(Cukup Puas)
7 3,38 3 3(Cukup Puas)
8 3,53 3 3(Cukup Puas)
9
Format
3,47 3 3(Cukup Puas)
10 3,36 3 3(Cukup Puas)
11 3,48 3 3(Cukup Puas)
12 3,51 3 3(Cukup Puas)
13
Ease Of Use
3,42 3 3(Cukup Puas)
14 3,41 3 3(Cukup Puas)
15 3,25 3 3(Cukup Puas)
16 3,21 3 3(Cukup Puas)
17
Timeliness
2,78 2 2(Tidak Puas)
18 2,71 2 2(Tidak Puas)
19 2,86 3 3(Cukup Puas)
20 2,83 3 3(Cukup Puas)
Berdasarkan pada tabel 4.31 terlihat bahwa rata-rata responden memiliki
tingkat kepuasan yang berada pada rentang nilai 3 yang berarti cukup puas 2 orang
menjawab pada rentang nilai 2 yaitu tidak puas.
4.3 Analisis Importance Performance Analysis
4.3.1 Analisis Tingkat Kesesuaian
Berdasarkan penilaian tingkat kepentingan (importance) dan penilaian
kinerja (performance) sehingga diperoleh perhitungan persentase tingkat
kesesuaian antara tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Tingkat kesesuaian
inilah yang akan menetukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan sistem informasi kepegawaian di BPKP
Provinsi Sumatera Selatan. Dengan mengetahui urutan-urutan tersebut maka pihak
BPKP Provinsi Sumatera Selatan mengetahui apa-apa saja yang harus ditingkatkan
dan apa-apa saja yang harus dipertahakan, sehingga harapan pengguna sistem dapat
78
terpenuhi. Tingkat kesesuaian dihitung dengan rumus sebagai berikut (Supranto,
2011:241):
Ket: Tki : Tingkat Kesesuaian responden
Xi : Skor Penilaian Kinerja Perusahaan
Yi : Skor Penilaian Kepentingan Pengguna
Tabel 4.30 Hasil Perhitungan Tingkat Kesesuaian
No. Variabel Atribut Xi Yi Tki % Prioritas
1
Content
sistem informasi kepegawaian memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan tepat dan benar
394 452 87,16 13
2 sistem informasi kepegawaian menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan anda
406 460 88,26 9
3 sistem informasi kepegawaian mempunyai layanan-layanan yang mendukung proses pelayanan sistem informasi kepegawaian secara lengkap
375 465 80,64 16
4 sistem informasi kepegawaian mempunyai keseragaman informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
390 418 93,30 3
5
Accuracy
sistem informasi kepegawaian menyediakan informasi yang akurat sesuai dengan keinginan pengguna
384 428 89,71 6
6 Sistem Informasi kepegawaian memberikan informasi sesuai dengan hak akses pengguna yang membutuhkan.
400 429 93,24 4
7 Sistem informasi kepegawaian menghasilkan perhitungan sesuai dengan rumus yang tepat berdasarkan hak akses pengguna.
379 433 87,52 10
8 Sistem informasi kepegawaian memberikan hasil sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
396 432 85,41 15
9
Format
semua layanan kepegawaian sudah ada di sistem informasi kepegawaian
389 427 91,10 5
10 Layanan yang ada di sistem informasi kepegawaian sudah mewakili kebutuhan
377 424 88,91 7
11 Tata letak konten sistem informasi kepegawaian sudah baik dan benar
390 412 94,66 2
12 Tampilann sistem informasi kepegawaian berkualitas dan menarik
394 408 96,56 1
13
Ease Of Use
Sistem informasi kepegawaian menyediakan petunjuk penggunaan
383 442 86,65 14
14 Kemudahan dalam penggunaan sistem informasi kepegawaian oleh pengguna
382 437 87,41 11
15 Setiap penggunaan tombol disediakan informasi tentang tombol yang ditekan
365 406 89,90 8
16 Sistem informasi kepegawaian menyediakan/ sudah dilengkapi tombol navigasi yang jelas dalam penggunaannya
360 413 87,16 12
17
Timeliness
Kecepatan waktu mengakses sistem informasi kepegawaian
312 462 67,53 20
18 waktu tanggap dalam memberikan pelayanan, sistem informasi kepegawaian tepat dan sesuai
304 459 70,04 19
19
Sistem informasi kepegawaian menyediakan sitemap (salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam website) untuk mempercepat navigasi
321 434 73,96 17
20 Penyediaan informasi dari situs Sistem Informasi online selalu up to date
317 4436
72,70 18
𝑇𝑘𝑖 =𝑋𝑖
𝑌𝑖 𝑥 100%
79
Tabel 4.32 menunjukkan hasil perhitungan tingkat kesesuaian pada setiap
atribut. Tingkat kesesuaian dengan persentase rendah merupakan skala prioritas
utama yang harus diperbaiki. Tiingkat kesesuaian dari tiap atribut diperoleh melalui
perbandingan antara performance dan importance dari 20 atribut pernyataan yang
menunjukkan sistem informasi kepegawaian yang berjalan di BPKP Provinsi
Sumatera Selatan belum dapat memenuhi harapan pengguna karena nilai tingkat
kesesuaian masih berada di bawah 100%. Dari tabel 4.32 peringkat tertinggi adalah
96,56% yang merupakan variabel format tentang Tampilann sistem informasi
kepegawaian berkualitas dan menarik sedangkan peringkat terendah yaitu 67,53%
yang merupakan Kecepatan waktu mengakses sistem informasi kepegawaian yang
ada di dalam variabel timeliness. Setelah mendapatkan prioritas kepuasan maka
dibuatlah sebuah kuadran untuk mengelompokkan atribut-atribut tersebut.
4.3.2 Analisis Kuadran Dalam Importance Performance Analysis
Importance performance Analysis (IPA) adalah alat yang digunakan untuk
menganalisis importance (tigkat kepentingan) dan performance (tingkat kinerja)
guna mengetahui atribut mana saja yang perlu diperbaiki dan yang mana yang harus
dipertahakan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna atau pegawai di
BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Langkah pertama untuk analisis kuadran yaitu
menghitung rata-rata setiap atribut importance dan performance. Berikut ini hasil
perhitungan nilai rata-rata skor importance dan performance dapat dilihat pada
tabel 4.31. Hasil perhitungan manual rata-rata importance dan rata-rata
performance dapat dilihat pada lampiran halaman 116.
80
Tabel 4.31 Nilai Rata-Rata Importance dan Performance
No Variabel Atribut Skor rata-rata Performance (X)
Skor rata-rata Importance (Y)
1
Content
sistem informasi kepegawaian memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan tepat dan benar 3,51 4,03
2 sistem informasi kepegawaian menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan anda 3,62 4,10
3
sistem informasi kepegawaian mempunyai layanan-layanan yang mendukung proses pelayanan sistem informasi kepegawaian secara lengkap 3,34 4,15
4 sistem informasi kepegawaian mempunyai keseragaman informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna 3,48 3,73
5
Accuracy
sistem informasi kepegawaian menyediakan informasi yang akurat sesuai dengan keinginan pengguna 3,43 3,82
6 Sistem Informasi kepegawaian memberikan informasi sesuai dengan hak akses pengguna yang membutuhkan. 3,57 3,83
7 Sistem informasi kepegawaian menghasilkan perhitungan sesuai dengan rumus yang tepat berdasarkan hak akses pengguna. 3,38 3,86
8 Sistem informasi kepegawaian memberikan hasil sesuai dengan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 3,53 3,85
9
Format
semua layanan kepegawaian sudah ada di sistem informasi kepegawaian 3,47 3,81
10 Layanan yang ada di sistem informasi kepegawaian sudah mewakili kebutuhan 3,36 3,78
11 Tata letak konten sistem informasi kepegawaian sudah baik dan benar 3,48 3,67
12 Tampilann sistem informasi kepegawaian berkualitas dan menarik 3,51 3,64
13
Ease Of Use
Sistem informasi kepegawaian menyediakan petunjuk penggunaan 3,42 3,94
14 Kemudahan dalam penggunaan sistem informasi kepegawaian oleh pengguna 3,41 3,90
15 Setiap penggunaan tombol disediakan informasi tentang tombol yang ditekan 3,25 3,62
16 Sistem informasi kepegawaian menyediakan/ sudah dilengkapi tombol navigasi yang jelas dalam penggunaannya 3,21 3,68
17
Timeliness
Kecepatan waktu mengakses sistem informasi kepegawaian 2,78 4,12
18 waktu tanggap dalam memberikan pelayanan, sistem informasi kepegawaian tepat dan sesuai 2,71 4,09
19
Sistem informasi kepegawaian menyediakan sitemap (salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam website) untuk mempercepat navigasi 2,86 3,87
20 Penyediaan informasi dari situs Sistem Informasi online selalu up to date 2,83 3,89
Nilai dua buah garis yang
berpotongan
∑ 𝑥 ̅𝑖=1𝑁
𝑘 𝑎𝑡𝑎𝑢
∑ 𝑦 ̅𝑖=1𝑁
𝑘 3,3075
3,869
81
Tabel 4.31 menunjukkan nilai rata-rata dari setiap atribut importance dan
performance serta menunjukkan hasil X dan Y yang menjadi perpotongan dua buah
garis untuk membagi kuadran menjadi 4 bagian, kemudian langkah kedua, dari hasil
rata-rata tersebut dibuatlah sebuah diagram cartesius untuk melihat atribut mana
saja yang akan menempati kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3, dan kuadran 4. Titik-
titik yang terletak di masing-masing kuadran diperoleh dari rata-rata performance
(x) dan rata-rata importance(y). Diagram cartesius merupakan suatu bangun yang
dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak
lurus pada titik (X , Y), dimana X merupakan rata-rata dari jumlah rata-rata skor
performance dibagi banyaknya atribut atribut pertanyaan dan Y adalah rata-rata
dari jumlah rata-rata skor importance dibagi banyaknya atribut pertanyaan
(Supranto, 2011:242). Gambar diagram cartesius dapat dilihat pada gambar 4.13.
Gambar 4.18 Diagram Cartesius
A B
C D
X
Y
82
Gambar 4.13 merupakan gambar diagram cartesius yang terbagi menjadi 4
kuadran. Masing-masing kuadran diisi oleh atribut-atribut yang masuk ke masing-
masing kuadran disesuaikan dengan hasil hitung nilai rata-rata importance dan
performance. Berikut akan dijelaskan atribut-atribut yang masuk ke masing masing
kuadran:
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Kuadran A menggambarkan bahwa pengguna menganggap atribut tersebut
penting, namun pelayanan yang diberikan tidak memberikan kepuasan pengguna.
Pihak BPKP Provinsi Sumatera Selatan harus memberikan perhatian khusus dan
memperbaiki kinerja pada atribut yang ada di kuadran ini, agar tercapainya
kepuasan pengguna. Atribut yang pertama atribut nomer 17 yaitu “Kecepatan
waktu mengakses sistem informasi kepegawaian”. Pada atribut ini memiliki skor
rata-rata importance (tingkat kepentingan) 4,12 dan performance (tingkat kinerja)
sebesar 2,78, dengan kata lain kinerja kecepatan waktu mengakses sistem informasi
kepegawaian sangat rendah sehingga konsumen merasa belum puas dengan kinerja
sistem informasi kepegawaian. Atribut nomer 18 yaitu “waktu tanggap dalam
memberikan pelayanan, sistem informasi kepegawaian tepat dan sesuai” skor rata-
rata importance (tingkat kepentingan) 4,09 dan performance (tingkat kinerja)
sebesar 2,71, artinya waktu tanggap sistem untuk memberikan informasi yang tepat
dan sesuai sangat rendah sehingga konsumen belum merasa puas. Atribut nomer 19
yaitu “Sistem informasi kepegawaian menyediakan sitemap (salah satu alat bantu
untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam
website) untuk mempercepat navigasi” skor rata-rata importance (tingkat
kepentingan) 3,87 dan performance (tingkat kinerja) sebesar 2,86, artinya sistem
83
informasi kepegawaian belum memiliki sitemap yang memudahkan pengenalan
situs di dalam website, sedangkan pengguna merasa perlu adanya sitemap tersebut,
karena itulah pengguna belum merasa puas. Atribut nomer 20 yaitu “Penyediaan
informasi dari situs Sistem Informasi online selalu up to date” skor rata-rata
importance (tingkat kepentingan) 3,89 dan performance (tingkat kinerja) sebesar
2,83, artinya sistem informasi kepegawaian dirasakan pengguna belum up to date ,
karena itulah pengguna belum merasa puas .Oleh karena itu pihak BPKP Provinsi
Sumatera Selatan perlu melakukan peningkatan kinerja pada sistem informasi
kepegawaian terutama pada variabel timeliness karena keempat atribut yang perlu
diperbaiki merupakan atribut dari variabel timeliness.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Pada kuadran B menggambarkan atribut yang dianggap penting oleh
pengguna, sementara perusahaan sudah memberikan pelayanan yang baik kepada
pengguna di atribut ini. Dengan demikian atribut yang masuk dalam kuadran B ini
harus dipertahankan. Pada kuadran B terdapat atribut nomer 1 “sistem informasi
kepegawaian memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan tepat
dan benar” yang memiliki skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 4,03 dan
performance (tingkat kinerja) sebesar 3,51 yang artinya informasi yang diberikan
oleh sistem informasi kepegawaian sudah tepat dan benar sehinggga pengguna
merasa puas dengan kualitas yang diberikan. Atribut nomer 2 “sistem informasi
kepegawaian menyediakan informasi sesuai dengan kebutuhan anda” yang
memiliki skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 4,10 dan performance
(tingkat kinerja) sebesar 3,62 dimana pengguna merasa puas karena menganggap
sistem informasi kepegawaian sudah memberikan informasi yang sesuai
84
kebutuhan. Atribut nomer 3 “sistem informasi kepegawaian mempunyai layanan-
layanan yang mendukung proses pelayanan sistem informasi kepegawaian secara
lengkap” yang memiliki skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 4,15 dan
performance (tingkat kinerja) sebesar 3,34 artinya pengguna merasa puas karena
sistem informasi kepegawaian mempunyai pelayanan sistem informasi
kepegawaian secara lengkap. Ketiga atribut diatas yang juga merupakan atribut dari
variabel content dianggap sudah memberikan kualitas yang baik sehingga perlu
dipertahankan dalam kinerja sistem informasi kepegawaiannya.
Atribut nomer 13 “Sistem informasi kepegawaian menyediakan petunjuk
penggunaan” yang memiliki skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,94
dan performance (tingkat kinerja) sebesar 3,42, artinya pengguna menganggap
kinerja sistem sudah memberikan kepuasan karena sistem memiliki petunjuk
penggunaan. Atribut nomer 14 “Kemudahan dalam penggunaan sistem informasi
kepegawaian oleh pengguna” yang memiliki skor rata-rata importance (tingkat
kepentingan) 3,90 dan performance (tingkat kinerja) sebesar 3,41, artinya pengguna
menganggap kinerja sistem sudah memberikan kepuasan pengguna karena sistem
informasi kepegawaian mudah dalam penggunaanya. Pada dua atribut yang
merupakan variabel easy of use perlu dipertahankan kualitas layanan yang
diberikan kepada pengguna sistem informasi kepegawaian tersebut karena dinilai
penting dan sudah memberikan pelayanan dengan kualitas yang baik.
3. Kuadran C (Prioritas Rendah)
Kuadran C menggambarkan atribut yang dianggap tidak penting oleh
pengguna dan perusahaan memberikan pelayanan yang rendah kepada pengguna
untuk atribut ini. Pada kuadran ini terdapat dua buah atribut yang termasuk dalam
85
kuadran C yang pertama atribut nomer 15 yaitu “Setiap penggunaan tombol
disediakan informasi tentang tombol yang ditekan” yang memiliki skor rata-rata
importance (tingkat kepentingan) 3,62 dan performance (tingkat kinerja) sebesar
3,25. Atribut yang kedua yaitu nomer 16 “Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi tombol navigasi yang jelas dalam penggunaannya”
yang memiliki skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,68 dan
performance (tingkat kinerja) sebesar 3,21. Artinya kedua atribut yang dimiliki oleh
variabel ease of use dianggap tidak penting oleh pengguna dan pihak BPKP
Provinsi sumatera Selatan juga tidak memberikan kualitas layanan yang rendah.
Oleh karena itu pihak BPKP Provinsi Sumatera Selatan tidak perlu terlalu
memperhatikan kepuasan pengguna pada atribut ini.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Kuadran D menggambarkan wilayah dimana atribut memiliki tingkat
kepentingan rendah bagi pengguna, akan tetapi perusahaan memberikan pelayanan
yang baik kepada pengguna, oleh karena itu daerah ini disebut daerah berlebih. Ada
atribut nomer 4 yaitu “sistem informasi kepegawaian mempunyai keseragaman
informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna” yang memiliki skor rata-rata
importance (tingkat kepentingan) 3,73 dan performance (tingkat kinerja) sebesar
3,48. Berarti sistem informasi kepegawaian memberikan pelayanan berlebihan pada
atribut ini karena pengguna sistem informasi kepegawaian tidak menganggap
penting atribut ini, namun pengguna merasa puas dengan keseragaman informasi
yang diberikan oleh sistem. Atribut pada nomer 5 yaitu “sistem informasi
kepegawaian menyediakan informasi yang akurat sesuai dengan keinginan
pengguna” yang memiliki skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,82 dan
86
performance (tingkat kinerja) sebesar 3,43. Berarti sistem informasi kepegawaian
memberikan informasi yang akurat dengan baik namun itu tidak terlalu penting bagi
pengguna sistem namun pengguna sistem merasa puas dengan informasi yang
dibutuhkan. Atribut nomer 6 yaitu “Sistem Informasi kepegawaian memberikan
informasi sesuai dengan hak akses pengguna yang membutuhkan.” skor rata-rata
importance (tingkat kepentingan) 3,82 dan performance (tingkat kinerja) sebesar
3,43 artinya pengguna tidak terlalu memperhatikan hak akses pengguna sistem
namun pengguna merasa puas dengan hak akses yang sudah diberikan. Atribut
nomer 7 yaitu “Sistem informasi kepegawaian menghasilkan perhitungan sesuai
dengan rumus yang tepat berdasarkan hak akses pengguna”, skor rata-rata
importance (tingkat kepentingan) 3,38 dan performance (tingkat kinerja) sebesar
3,38. Artinya pengguna tidak terlalu memperhatikan hasil perhitungan namun
pengguna merasa puas dengan kualitas yang diberikan. Atribut nomer 8 yaitu
“Sistem informasi kepegawaian memberikan hasil sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna”, skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,85
dan performance (tingkat kinerja) sebesar 3,53. Artinya pengguna menganggap
hasil yang diberikan kepada pengguna tidak terlalu penting namun pengguna
merasa puas dengan hasil yang diberikan oleh sistem. Demi kenyamanan konsumen
akan lebih baik jika prestasi kualitas kinerja pada atribut nomer 4 pada variabel
content, 5, 6, 7, 8 pada variabel accuracy dipertahankan.
Pada Variabel Format juga terdapat 4 atribut yang masuk ke dalam kuadran
ini. Atribut nomer 9 yaitu “semua layanan kepegawaian sudah ada di sistem
informasi kepegawaian”, skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,81 dan
performance (tingkat kinerja) sebesar 3,47. Artinya pengguna tidak menganggap
87
terlalu penting semua layanan yang sudah ada di sistem informasi kepegawaian,
namun pengguna sistem informasi kepegawaian merasa puas dengan adanya
layanan-layanan tersebut. Atribut pada nomer 10 yaitu “Layanan yang ada di sistem
informasi kepegawaian sudah mewakili kebutuhan” skor rata-rata importance
(tingkat kepentingan) 3,78 dan performance (tingkat kinerja) sebesar 3,36. Dimana
pengguna tidak terlalu menganggap penting layanan pada sistem informasi
kepegawaian yang sudah mewakili kebutuhan namun pengguna merasa puas
dengan kinerja yang diberikan sistem informasi kepegawaian. Atribut pada nomer
11 yaitu “Tata letak konten sistem informasi kepegawaian sudah baik dan benar”,
skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,67 dan performance (tingkat
kinerja) sebesar 3,48. Artinya tata letak konten tidak terlalu penting bagi pengguna,
namun pengguna merasa puas dengan hasil yang diberikan sistem. Atribut pada
nomer 12 yaitu “Tampilann sistem informasi kepegawaian berkualitas dan
menarik”. skor rata-rata importance (tingkat kepentingan) 3,64 dan performance
(tingkat kinerja) sebesar 3,51. Artinya pengguna tidak terlalu memperhatikan
tampilan pada sistem, namun sistem dianggap sudah memberikan tampilan yang
memuaskan pengguna. Demi kenyamanan pengguna akan lebih baik jika prestasi
kinerja pada atribut yang ada pada variabel format dipertahankan.
4.4 Indeks Kepuasan Pengguna
Indeks kepuasan pengguna merupakan suatu angka yang menggambarkan
tingkat kepuasan yang diterima oleh pengguna. Pengukuran tingkat kepuasan
pengguna menggunakan skor sering menimbulkan kesulitan bagi pengambil
keputusan untuk mengetahui berapa besar kemampuan perusahaan memenuhi
88
kepuasan yang diharapkan oleh pelanggan. Berikut hasil perhitungan indeks
kepuasan pengguna pada tabel 4.31:
Tabel 4.32 Perhitungan Indeks Kepuasan Pengguna
No
Skor rata-rata
Performance
(P)
Skor rata-rata
Importance
(I)
Skor (S) %
(I x P)
1 3,51 4,03 14,14
2 3,62 4,10 14,84
3 3,34 4,15 13,86
4 3,48 3,73 12,98
5 3,43 3,82 13,10
6 3,57 3,83 13,67
7 3,38 3,86 13,04
8 3,53 3,85 13,60
9 3,47 3,81 13,22
10 3,36 3,78 12.70
11 3,48 3,67 12,77
12 3,51 3,64 12,78
13 3,42 3,94 13,47
14 3,41 3,90 13,30
15 3,25 3,62 11,76
16 3,21 3,68 11,81
17 2,78 4,12 11,45
18 2,71 4,09 11,08
19 2,86 3,87 11,06
20 2,83 3,89 11,00
Skor Total 77,38 255,63
IKP 66,07
IKP =∑ I x P
∑ I x 5 x 100%
IKP =255,63
77,38 x 5 x 100% = 66,07%
Berdasarkan perhitungan , diperoleh hasil IKP sebesar 66,07 % yang berarti
pengguna cukup puas. Apabila nilai IKP 50% atau lebih rendah menandakan
kinerja kurang baik dan IKP lebih dari 80% menandakan pengguna puas terhadap
sistem (Sukmana dkk, 2015:17). Dengan nilai IKP 66,07% tersebut, dapat diartikan
bahwa pengguna sistem informasi kepegawaian di BPKP Provinsi Sumatera
Selatan merasa cukup puas atas kinerja sistem informasi kepegawaian. Oleh karena
itu, pihak pengelola sistem informasi kepegawaian Di BPKP Provinsi Sumatera
89
Selatan harus memperbaiki dan meningkatkan kinerja pelayanan agar kepuasan
pengguna pada sistem meningkat.
4.5 Pembahasan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tingkat kepuasan pengguna
akan diukur dengan importance performance analysis dengan menggunakan
variabel dari end user computing satisfaction. Hasil analisis deskriptif tingkat
kepuasan pengguna yaitu akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Kepuasan Pengguna Sistem informasi kepegawaian Dilihat Dari Sisi Content
Sistem informasi kepegawaian berisikan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna, dari hasil perhitungan skala likert 112 responden menjawab 80,13%
penting dalam dimensi importance dan pada dimensi performance 69,86%
menyatakan puas dengan kinerja sistem informasi kepegawaian.
Sistem informasi kepegawaian umumnya memiliki content yang merupakan
informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan pengguna
sistem informasi kepegawaian, sehingga dapat memberikan kepuasan pengguna.
Dilihat dari informasi, kelengkapan, manfaat, dan output yang ada pada variabel
content. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa sistem informasi
kepegawaian sudah cukup baik karena pada segi importance masing-masing atribut
menyatakan sangat penting dan pada segi performance masing-masing atribut
performance menyatakan cukup puas dengan kinerja sistem. Atribut-atribut no 1,
2, dan 3 masuk kedalam kuadran B karena itu atribut yang ada perlu dipertahankan
kinerjanya, namun terdapat satu atribut yang masuk ke dalam kuadran D yaitu
atribut no 4 yaitu berupa keseragaman informasi sesuai dengan kebutuhan
90
pengguna yang dimaksud keseragaman informasi yaitu antara input dan output hasil
yang diharapkan sama. Berikut ini pembagian kuadran pada variabel content dan
rekomendasi terhadap sistem pada tabel 4.33:
Tabel 4.33. Pembagian letak kuadran dan rekomendasi dalam variabel
content
No Content Letak Kuadran
Ket Rekomendasi
1
sistem informasi kepegawaian
memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dengan
tepat dan benar
B Pertahankan Prestasi
Tetap Pertahankan atribut ini karena kinerja sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
2
sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi sesuai
dengan kebutuhan anda B
Pertahankan Prestasi
Tetap Pertahankan atribut ini karena kinerja sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
3
sistem informasi kepegawaian
mempunyai layanan-layanan yang
mendukung proses pelayanan
sistem informasi kepegawaian
secara lengkap
B Pertahankan Prestasi
Tetap Pertahankan atribut ini karena kinerja sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
4
sistem informasi kepegawaian
mempunyai keseragaman
informasi sesuai dengan
kebutuhan pengguna
D Berlebihan
Pihak BPKP dapat dengan menambahkan fungsi tombol informasi tentang isi-isi yang ada pada sistem informasi kepegawaian agar penguna dapat tahu informasi-informasi apa saja yang harus diperhatikan dalam menggunakan sistem sehingga pengguna tahu tentang pentingnya keseragaman informasi antara input dan output.
Content biasanya berisi modul-modul atau fungsi-fungsi tertentu yang
memiliki tujuan spesifik. Meskipun sudah cukup baik dari sisi content namun
sebaiknya sistem informasi kepegawaian yang ada lebih ditingkatkan lagi dari
kinerjanya agar tingkat kinerja (performance) lebih tinggi dibandingkan tingkat
kepentingan (performance). Jika diperlukan tambahan gambar-gambar pendukung
yang relevan. Aturlah semenarik mungkin semua informasi yang ingin disampaikan
kepada pengguna (Dianawati, 2007:38). Cara meningkatkan atribut nomer 4 dapat
91
dengan menambahkan fungsi tombol informasi tentang isi-isi yang ada pada sistem
informasi kepegawaian agar penguna dapat tahu informasi-informasi apa saja yang
harus diperhatikan dalam menggunakan sistem sehingga pengguna tahu tentang
pentingnya keseragaman informasi antara input dan output. Selain itu 3 atribut
lainnya patut dipertahankan kinerjanya oleh pihak BPKP agar kepuasan pengguna
semakin terpenuhi.
2. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Kepegawaian Dilihat Dari Sisi
Accuracy
Sistem informasi kepegawaian umumnya harus memiliki tingkat keakuratan
yang tinggi, dari hasil perhitungan skala likert 112 responden menjawab 78,87%
penting dalam dimensi importance dan pada dimensi performance 69,59%
menyatakan puas dengan kinerja sistem informasi kepegawaian.
Sistem informasi kepegawaian umumnya memiliki accuracy yang harus
terjamin keakuratannya sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem informasi
kepegawaian, sehingga dapat memberikan kepuasan pengguna. Akurat disini
berarti ketepatan sistem dalam mengelolah input menjadi sebuah infromasi. Dilihat
dari teliti, akurat, tepat dan benar pada variabel accuracy. Pada variabel ini ada 4
buah atribut yang semuanya masuk ke dalam kuadran D yaitu atribut no 5,6,7,8.
Atribut ini terlalu berlebihan dalam knerjanya padahal pengguna merasa itu tidak
cukup penting. Berikut ini pembagian kuadran pada variabel accuracy dan
rekomendasi terhadap sistem pada tabel 4.34:
92
Tabel 4.34. Pembagian letak kuadran dan rekomendasi dalam variabel
accuracy
No Accuracy Letak Kuadran
Ket Rekomendasi
5
sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi yang akurat
sesuai dengan keinginan pengguna D Berlebihan
Pemberian text untuk kritik dan saran sehingga keinginan pengguna dapat diketahui
6
Sistem Informasi kepegawaian
memberikan informasi sesuai
dengan hak akses pengguna yang
membutuhkan.
D Berlebihan Memberikan tingkatan-tingkatan pengguna saat ada di menu login
7
Sistem informasi kepegawaian
menghasilkan perhitungan sesuai
dengan rumus yang tepat
berdasarkan hak akses pengguna.
D Berlebihan
memperbanyak informasi-informasi yang diberikan secara akurat dan informasi yang diberikan harus sama dengan hasil-hasil manual jika masih manual.
8
Sistem Informasi kepegawaian
memberikan hasil sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
D Berlebihan
menyajikan kedalam bentuk grafik sistem berapa jumlah pegawai yang izin dalam satu bulan
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa sistem informasi
kepegawaian sudah cukup baik karena pada segi importance masing-masing atribut
menyatakan sangat penting dan pada segi performance masing-masing atribut
performance menyatakan cukup puas dengan kinerja sistem. Meskipun sudah
cukup baik dari sisi accuracy namun sebaiknya sistem informasi kepegawaian yang
ada lebih ditingkatkan lagi dari kinerjanya agar tingkat kinerja (performance) lebih
tinggi dibandingkan tingkat kepentingan (performance). Sukmawati (dalam Dewi
& ardini. 2013:4) menyatakan Informasi dapat dikatakan akurat jika penyajian
jujur, yaitu jika informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa.
Dalam hal ini harapan pengguna pada atribut sistem ini masih rendah karenanya
harus ada hal-hal yang membuat pengguna merasa atribut pada variabel ini penting.
Pada atribut no.5 dengan cara Pemberian text untuk kritik dan saran sehingga
keinginan pengguna dapat diketahui, atribut no 6 Memberikan tingkatan-tingkatan
93
pengguna saat ada di menu login, atribut no 7 dengan cara memperbanyak
informasi-informasi yang diberikan secara akurat dan informasi yang diberikan
harus sama dengan hasil-hasil manual jika masih manual, dan atribut no 8 dengan
menyajikan kedalam bentuk grafik sistem berapa jumlah pegawai yang izin dalam
satu bulan.
3. Kepuasan Pengguna Sistem informasi kepegawaian Dilihat Dari Sisi Format
Sistem informasi kepegawaian harus memiliki tampilan dan nilai estetika
antarsistem, dari dari hasil perhitungan skala likert 112 responden menjawab
74,59% penting dalam dimensi importance dan pada dimensi performance 69,19%
menyatakan puas dengan kinerja sistem informasi kepegawaian.
Sistem informasi kepegawaian umumnya memiliki format yang harus
menarik bagi tiap pengguna agar pengguna merasa nyaman dalam
menggunakannya. Dilihat dari layanan, tampilan, dan warna pada variabel format.
Pada variabel ini ada 4 buah atribut yang semuanya masuk ke dalam kuadran D
yaitu atribut no 9,10, 11, 12. Atribut ini terlalu berlebihan dalam kinerjanya padahal
pengguna merasa itu tidak cukup penting. Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan
bahwa sistem informasi kepegawaian sudah cukup baik karena pada segi
importance masing-masing atribut menyatakan sangat penting dan pada segi
performance masing-masing atribut performance menyatakan cukup puas dengan
kinerja sistem. Meskipun sudah cukup baik dari sisi format namun sebaiknya
sistem informasi kepegawaian yang ada lebih ditingkatkan lagi dari kinerjanya agar
tingkat kinerja (performance) lebih tinggi dibandingkan tingkat kepentingan
94
(performance). Berikut ini pembagian kuadran pada variabel format dan
rekomendasi terhadap sistem pada tabel 4.35:
Tabel 4.35. Pembagian letak kuadran dan rekomendasi dalam variabel
format
No Format Letak Kuadran
Ket Rekomendasi
9 Semua layanan kepegawaian sudah
ada di sistem informasi
kepegawaian D Berlebihan
dengan menambah layanan-layanan yang belum terkomputerisasi
10 Layanan yang ada di sistem
informasi kepegawaian sudah
mewakili kebutuhan D Berlebihan
melakukan pengisian penilaian kinerja sistem setiap bulan yang diisi oleh pegawai saat udah masuk ke dalam sistem
11
Tata letak konten sistem informasi
kepegawaian sudah baik dan benar D Berlebihan
menambahkan fitur-fitur yang menarik seperti gambar-gambar yang mudah dipahami contohnya gambar rumah sakit untuk surat izin sakit
12 Tampilann sistem informasi
kepegawaian berkualitas dan
menarik D Berlebihan
membuat warna-warna agar tidak terlalu mencolok mengingat pengguna banyak yang berusia diatas >38 tahun.
Meskipun isi merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan suatu sistem,
namun sistem yang ada harus memiliki tampilan yang menarik, yang akan membuat
pengguna berlama-lama disana (Dianawati, 2007:39). Pada atribut no 9 cara
meningkatkannya dengan menambah layanan-layanan yang belum
terkomputerisasi, atribut no 10 dengan cara melakukan pengisian penilaian kinerja
sistem setiap bulan yang diisi oleh pegawai saat udah masuk ke dalam sistem,
,atribut no 11 caranya dengan menambahkan fitur-fitur yang menarik seperti
gambar-gambar yang mudah dipahami contohnya gambar rumah sakit untuk surat
izin sakit, atribut no 12 dengan membuat warna-warna agar tidak terlalu mencolok
mengingat pengguna banyak yang berusia diatas >38 tahun.
95
4. Kepuasan Pengguna Sistem informasi kepegawaian Dilihat Dari Sisi Ease Of
Use
Sistem informasi kepegawaian harus memudahkan pengguna dalam
menggunakan sistem tersebut, dari hasil perhitungan skala likert 112 responden
menjawab 75,80% penting dalam dimensi importance dan pada dimensi
performance 66,51% menyatakan puas dengan kinerja sistem informasi
kepegawaian. Berikut ini pembagian kuadran pada variabel ease of use dan
rekomendasi terhadap sistem pada tabel 4.36:
Tabel 4.36. Pembagian letak kuadran dan rekomendasi dalam variabel ease
of use
No Ease Of Use Letak Kuadran
Ket Rekomendasi
13 Sistem informasi kepegawaian
menyediakan petunjuk penggunaan B Pertahankan Prestasi
Tetap Pertahankan atribut ini karena kinerja sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
14
Kemudahan dalam penggunaan
sistem informasi kepegawaian oleh
pengguna B
Pertahankan Prestasi
Tetap Pertahankan atribut ini karena kinerja sistem sesuai dengan yang diharapkan pengguna.
15
Setiap penggunaan tombol
disediakan informasi tentang tombol
yang ditekan C Kualitas Rendah
dengan meningkatkan kemudahan dalam penggunaan tombol navigasi, pada pengguna sistem yang berusia sekitar 38 tahun keatas petunjuk penggunaan sangat penting untuk petunjuk penggunaan begitupun bagi pegawai yang lulusan SMA karena akan sangat membantu sekali dalam proses pengoperasian program
16
Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi
tombol navigasi yang jelas dalam
penggunaannya
C Kualitas Rendah
dengan cara memberikan kemudahan dalam perpindahan kursor antar sel untuk proses pencetakan laporan-laporan
96
Sistem informasi kepegawaian umumnya memiliki ease of use yang harus
menarik bagi tiap pengguna agar pengguna merasa nyaman dalam
menggunakannya. Dilihat dari user friendly dan efisien pada variabel ease of use .
Pada variabel ini ada 2 buah atribut yang masuk ke dalam kuadran B yaitu atribut
no 13 dan 14 yang berarti tingkat kinerja sudah sudah baik sehingga harus
dipertahankan. Atribut yang lain yaitu no 15 dan 16 masuk ke kuadran C yang mana
atribut diangggap tidak penting dan kinerja yang diberikan juga rendah.
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa sistem informasi
kepegawaian sudah cukup baik karena pada segi importance masing-masing atribut
menyatakan sangat penting dan pada segi performance masing-masing atribut
performance menyatakan cukup puas dengan kinerja sistem. Kemudahan dalam
menggunakan sistem meliputi keseluruhan proses dari awal sampai akhir yang
terdiri dari proses memasukan data, mengolah dan mencari, serta menampilkan data
akhir (Rieka & Camilia, 2016:18) . Cara meningkatkan kinerja pada atribut no 15
dengan meningkatkan kemudahan dalam penggunaan tombol navigasi, pada
pengguna sistem yang berusia sekitar 38 tahun keatas petunjuk penggunaan sangat
penting untuk petunjuk penggunaan begitupun bagi pegawai yang lulusan SMA
karena akan sangat membantu sekali dalam proses pengoperasian program, dan
atribut no 16 dengan cara memberikan kemudahan dalam perpindahan kursor antar
sel untuk proses pencetakan laporan-laporan. Pada no 13 dan 14 harus
dipertahankan karena sudah memenuhi kepuasan pengguna.
97
5. Kepuasan Pengguna Sistem informasi kepegawaian Dilihat Dari Sisi
Timeliness
Sistem informasi kepegawaian dilihat dari sisi timeliness, dari hasil
perhitungan skala likert 112 responden menjawab 79,95% penting dalam dimensi
importance dan pada dimensi performance 55,98% menyatakan puas dengan
kinerja sistem informasi kepegawaian. Berikut ini pembagian kuadran pada
variabel timeliness dan rekomendasi terhadap sistem pada tabel 4.37:
Tabel 4.37. Pembagian letak kuadran dan rekomendasi dalam variabel
timeliness
No Timelines Letak Kuadran
Ket Rekomendasi
17 Kecepatan waktu mengakses
sistem informasi kepegawaian A Prioritas Utama
menambah spesifikasi perangkat yang dipakai sistem dan juga menambahkan bandwidth
data
18
Waktu tanggap dalam memberikan
pelayanan, sistem informasi
kepegawaian tepat dan sesuai A
Prioritas Utama
Mendesain halaman yang ringkas dengan membatasi sejumlah gambar dan elemen media yang berukuran besar
19
Sistem informasi kepegawaian
menyediakan sitemap (salah satu
alat bantu untuk para webmaster
yang mempermudah dalam
pengenalan peta situs di dalam
website) untuk mempercepat
navigasi
A Prioritas Utama
Penambahan sitemap juga diperlukan agar pegawai yang sudah berumur dapat dengan mudah mengatahui cara kerja sistem
20
Penyediaan informasi dari situs
Sistem Informasi online selalu up to
date A
Prioritas Utama
Penambahan notifikasi untuk admin jika ada data pegawai yang perlu di update
Sistem informasi kepegawaian umumnya memiliki timeliness untuk
mengukur kecepatan dan keterbaharuan informasi. Semakin cepat dalam mengolah
input dan menghasilkan output dapat dijadikan tolak ukur penilaian (Rieka &
Camilia, 2016:18). Dilihat dari waktu panggil dan kemudahan pengguna pada
98
variabel timeliness . Pada variabel ini ada 4 buah atribut yang semua masuk ke
dalam kuadran A yaitu atribut no 17,18,19, dan 20 yang berarti pengguna
menganggap itu penting tapi kinerja yang dirasakan tidak memuaskan.
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa sistem informasi
kepegawaian sudah cukup baik karena pada segi importance masing-masing atribut
menyatakan sangat penting dan pada segi performance masing-masing atribut
performance menyatakan cukup puas dengan kinerja sistem. Cara meningkatkan
kinerja pada atribut no 17 yaitu menambah spesifikasi perangkat yang dipakai
sistem dan juga menambahkan bandwidth data , atribut no 18 dengan cara
Mendesain halaman yang ringkas dengan membatasi sejumlah gambar dan elemen
media yang berukuran besar, atribut no 19 yaitu Penambahan sitemap juga
diperlukan agar pegawai yang sudah berumur dapat dengan mudah mengatahui cara
kerja sistem, dan no 20 dengan cara Penambahan notifikasi untuk admin jika ada
data pegawai yang perlu di update. Setiap pengguna yang ada di dalam karakteristik
mengharapkan atribut dalam variabel timeliness itu dapat memenuhi kepuasan
pengguna karena penting bagi pengguna.
Dari penjelasan diatas indeks kepuasan pengguna sudah dihitung yaitu
sebesar 66,07% itu artinya dikatakan cukup puas namun agar tingkat kepuasan
dapat meningkat persentasenya maka seluruh atribut yang perlu diperbaiki di
variabel yang ada harus segera dilakukan, karena sistem yang baik adalah sistem
yang menyesuaikan dengan kebutuhan pengguna (Rosa & Shalahuddin, 2015: 7)
99
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan yaitu:
Tingkat kepuasan pengguna menggunakan metode importance performance
analysis dapat membagi item-item mana saja yang perlu untuk ditingkatkan dan
perlu untuk dipertahankan dengan melihat letak kuadran dari masing-masing item.
Pemilihan variabel dari end user computing satisfaction karena model tersebut
dapat mengevaluasi kepuasan pengguna berdasarkan pengalaman pengguna dalam
menggunakan suatu sistem. Tingkat kepuasan pengguna dengan metode
importance performance analysis didasarkan pada variabel end user computing
satisfaction dapat dilihat dari nilai IKP sebesar 66,07% yang berarti cukup puas
dengan kinerja sistem informasi kepegawaian yang ada di BPKP Provinsi Sumatera
Selatan.
5.2 Saran
Saran dari penulis untuk pihak BPKP dalam meningkatkan kepuasan
pengguna agar sistem informasi kepegawaian dapat diterima dengan baik dan
pengguna merasa puas, sebagai berikut:
Pihak BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebaiknya item-item yang terdapat
pada kuadran A yang berupa Kecepatan waktu mengakses sistem informasi
100
kepegawaian, Waktu tanggap dalam memberikan pelayanan, sistem informasi
kepegawaian tepat dan sesuai, Sistem informasi kepegawaian menyediakan sitemap
(salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan
peta situs di dalam website) untuk mempercepat navigasi, dan penyediaan informasi
dari situs Sistem Informasi online selalu up to date digunakan sebagai strategi
kedepan untuk meningkatkan kepuasan pengguna sistem informasi kepegawaian,
dengan melakukan perbaikan berdasarkan usulan perbaikan yang telah diberikan
untuk perusahaan secara keseluruhan dan terus-menerus sehingga menghasilkan
kepuasan pengguna yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem informasi
kepegawaian. Diharapkan juga untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan
metode yang lain.
101
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2016. Mengukur Kualitas Layanan dengan indeks Kepuasan,Metode
Importance-Performance Analyis (IPA) dan Model Kano, Yogyakarta:
BPFE.
Arifah, Fatimah Nur. DKK. 2013. Evaluasi Kepuasan Pengguna Aplikasi OPAC
Perpustakaan STMIK AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta: STMIK
AMIKOM. Vol.1 , ISSN:2354-5771 .
A.S Rosa & M. Shalahuddin. 2015. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung :
Informatika.
BPKP. 2018. Sejarah Perusahaan. BPKP.go.id. Diakses Pada 04 Februari 2018.
Dewa, Radin .2016. ANALISIS KEPUASAN PENGUNAAN TERHADAP PORTAL
PROGRAM STUDI INFORMATIKA MENGGUNAKAN EUCS (END USER
COMPUTING SATISFACTION). Skripsi. Universitas Binadarma.
Keandalan, dan Relevansi Terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Akuntansi. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA).
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol.2 No.5
Dianawati, Ajen. 2007. Enam Rahasia Sukses Menjadi Jutawan Internet. Jagakarsa:
Media Kita
Doll, W.J. DKK. 2008. A cross-cultural analysis of the end-user computing
satisfaction instrument: A multi-group invariance analysis. Information &
management : 211-220 .
Hikmawati, Fenti. 2017. Metodologi Penelitian. Depok: Kharisma Putra Utama
Offset.
Hutami, Rr.Rieka F. Dan Dhea Ratna Camilia. 2016. ANALISIS KEPUASAN PADA
PENGGUNA SISTEM TCS MENGGUNAKAN METODE END USER
COMPUTING SATISFACTION (STUDI KASUS: PT. TLK, BANDUNG),
Bandung: Universitas Telkom. Vol.16 No.1, Jurnal Manajemen
Indonesia:15-24.
Kurniawan, Riski (2015). Analisa Kepuasan pengguna Akhir Terhadap
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian(SIMPEG) Pada
Kanwil Departemen Agama Provinsi SUMSEL Menggunakan Metode End
User Computing satisfaction (EUCS). Skripsi. Universitas Binadarma.
Palembang.
102
Kotler, Armstrong. 1999. Principle of Marketing, PrenticeHall, New Jersey
Meyliana. 2011. KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP LMS BINUSMAYA:
PERSPEKTIF IMPLEMENTASI CRM PADA INSTITUSI PENDIDIKAN
UNTUK KARAKTERISTIK LAYANAN, Jakarta: Binus University. Vol.2
No.2, ComTech:993-1003 .
Norr, Juliansyah. 2014. Metodelogi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana.
Riadi, Edi. 2016. Statistika Penelitian (Analisis Manual dan IBM SPSS).
Yogyakarta: Andi.
Santoso, Singgih. 2011.SPSS 20 Pengolah Data Statistik Di Era Informasi, Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D), Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukmana, eka. DKK. 2015. Survei Kepuasan Pengguna UPT Perpustakaan ITB,
Bogor: ITB. Research-August 2015 .
Supranto, J. 2015.Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Tjiptono, Fandy. 2007. Service, Quality dan Satisfaction. Yogyakarta: Andi.
Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Jakarta:
GRAHA ILMU.
103
Lampiran
1. Lampiran Kuisioner Penelitian
SURVEI KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP SISTEM INFORMASI
KEPEGAWAIAN DI BPKP PROVINSI SUMATERA SELATAN
Yth, Responden,
Dalam rangka menyusun penelitian guna memenuhi syarat guna memperoleh
gelar “sarjana komputer” saya melakukan riset dilingkungan BPKP Provinsi
Sumatera Selatan. Adapun riset ini berguna untuk mengetahui tingkat kepuasan
pengguna sistem informasi kepegawaian yang diterapkan di BPKP Provinsi
Sumatera Selatan, maka riset akan melibatkan beberapa pegawai yang merupakan
pengguna sistem.
Kami mengucapkan terimakasih atas partisipasi bapak/ibu sebagai responden
serta penghargaan kepada jajaran staff yang telah memberikan izin untuk
melakuakn penelitian.
Identitas Responden
Nama :
NIP :
JK : Laki-laki/Perempuan
Jabatan:
Pendidikan: SMA/S1/S2/S3 *coret yang tidak perlu
Usia : 22-27 28-32 33-37 >38
Petunjuk pengisian kuisioner
1. Berilah tanda (🗸) pada pilihan masing-masing
2. Apabila terjadi kesalahan dalam menjawab berilah lingkaran pada tanda (🗸)
yang anda buat, dan berilah tanda pada jawaban yang anda anggap benar
3. Apabila Saudara telah selesai periksalah kembali agar tidak ada item yang
terlewatkan
104
DAFTAR PERTANYAAN IMPORTANCE
Berikut Daftar Skala Penilaian dari masing-masing jawaban.
Jawaban Skor
Sangat Tidak penting 1
Tidak penting 2
Cukup penting 3
Penting 4
Sangat Penting 5
Variabel Uraian
Jawaban
Sangat
tidak
penting
Tidak
Pentin
g
Cukup
Pentin
g
Pentin
g
Sangat
Penting
Content 1. sistem informasi kepegawaian
memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dengan
tepat dan benar
2. sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi sesuai
dengan kebutuhan anda
3. sistem informasi kepegawaian
mempunyai layanan-layanan yang
mendukung proses pelayanan
sistem informasi kepegawaian
secara lengkap
4. sistem informasi kepegawaian
mempunyai keseragaman informasi
sesuai dengan kebutuhan pengguna
Accuracy 1. sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi yang
akurat sesuai dengan keinginan
pengguna
2. Sistem Informasi kepegawaian
memberikan informasi sesuai
dengan hak akses pengguna yang
membutuhkan.
3. Sistem informasi kepegawaian
menghasilkan perhitungan sesuai
dengan rumus yang tepat
berdasarkan hak akses pengguna.
105
Variabel
Uraian
Jawaban
Sangat
tidak
penting
Tidak
Penting
Cukup
Penting
Penting Sangat
Penting
Content
4. Sistem informasi kepegawaian
memberikan hasil sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
Format
1. Semua layanan kepegawaian
sudah ada di sistem informasi
kepegawaian
2. Layanan yang ada di sistem
informasi kepegawaian sudah
mewakili kebutuhan
3. Tata letak konten sistem informasi
kepegawaian sudah baik dan benar
4. Tampilann sistem informasi
kepegawaian berkualitas dan
menarik
Ease of
Use
1. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan petunjuk penggunaan
2. Kemudahan dalam penggunaan
sistem informasi kepegawaian
oleh pengguna
3. Setiap penggunaan tombol
disediakan informasi tentang
tombol yang ditekan
4. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi
tombol navigasi yang jelas dalam
penggunaannya
Timelines
1. Kecepatan waktu mengakses sistem
informasi kepegawaian
Uraian Jawaban
106
Timelines
Sangat
tidak
penting
Tidak
Penting
Cukup
Penting
Penting Sangat
Penting
2. Waktu tanggap dalam memberikan pelayanan, sistem informasi kepegawaian tepat dan sesuai
3. Sistem informasi kepegawaian menyediakan sitemap (salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam website) untuk mempercepat navigasi
4. Penyediaan informasi dari situs Sistem Informasi online selalu up to date
DAFTAR PERTANYAAN PERFORMANCE
Berikut Daftar Skala Penilaian dari masing-masing jawaban.
Jawaban Skor
Sangat Tidak puas 1
Tidak puas 2
Cukup puas 3
Puas 4
Sangat Puas 5
107
Variabel Uraian
Jawaban
Sangat
tidak
Puas
Tidak
Puas
Cukup
Puas Puas Sangat
Puas
Content 1. sistem informasi kepegawaian
memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna
dengan tepat dan benar
2. sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi sesuai
dengan kebutuhan anda
3. sistem informasi kepegawaian
mempunyai layanan-layanan
yang mendukung proses
pelayanan sistem informasi
kepegawaian secara lengkap
4. sistem informasi kepegawaian
mempunyai keseragaman
informasi sesuai dengan
Accuracy
1. sistem informasi kepegawaian
menyediakan informasi yang
akurat sesuai dengan keinginan
pengguna
2. Sistem Informasi kepegawaian
memberikan informasi sesuai
dengan hak akses pengguna yang
membutuhkan.
3. Sistem informasi kepegawaian
menghasilkan perhitungan sesuai
dengan rumus yang tepat
berdasarkan hak akses pengguna.
4. Sistem informasi kepegawaian
memberikan hasil sesuai dengan
informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
Format 1. semua layanan kepegawaian
sudah ada di sistem informasi
kepegawaian
2. Layanan yang ada di sistem
informasi kepegawaian sudah
mewakili kebutuhan
3. Tata letak konten sistem informasi
kepegawaian sudah baik dan benar
108
4. Tampilann sistem informasi
kepegawaian berkualitas dan
menarik
Ease of Use 1. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan petunjuk
penggunaan
2. Kemudahan dalam penggunaan
sistem informasi kepegawaian
oleh pengguna
3. Setiap penggunaan tombol
disediakan informasi tentang
tombol yang ditekan
4. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan/ sudah dilengkapi
tombol navigasi yang jelas dalam
penggunaannya
Timelines
1. Kecepatan waktu mengakses sistem
informasi kepegawaian
Timeliness 2. waktu tanggap dalam
memberikan pelayanan, sistem
informasi kepegawaian tepat
dan sesuai
3. Sistem informasi kepegawaian
menyediakan sitemap (salah satu
alat bantu untuk para webmaster
yang mempermudah dalam
pengenalan peta situs di dalam
website) untuk mempercepat
navigasi
4. Penyediaan informasi dari situs
Sistem Informasi online selalu up
to date
109
2. Hasil Kuisioner 30 Responden Uji Validitas dan Reliabilitas