Skizofrenia
Skizofrenia
Definisi
SCHIZOPHRENIA : sindroma klinis yang bervariasi, yang mengganggu,
psychopathology yang melibatkan kognisi, emosi, persepsi, dan perilaku
lain.
Epidemiologi• Dapat ditemukan pada semua strata sosial dan daerah• Pria = wanita, tetapi wanita mempunyai prognosis yang lebih baik• 90% pada usia 15-55 tahun• Laki : 15-25 tahun• Perempuan : 25-35 tahun
Etiologi• Genetik• Neurobiologi
Classifications• Skizofrenia Paranoid• Skizofrenia Disorganized • Skizofrenia Catatonic • Skizofrenia Undifferentiated • Skizofrenia Residual
PEDOMAN DIAGNOSIS SkizofreniaHarus ada 1 gejala (amat jelas) / 2 gejala atau lebih (kurang jelas) :(a) - Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang /
bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun kualitasnya berbeda; atau- Thought insertion or withdrawal : isi pikiran yang asing dari luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar (withdrawal); dan- Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
(b) - Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau- Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatu kekuatan tertentu dari luar; atau- Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;(tentang “dirinya” : secara jelas merujuk ke pergerakan tubuh/anggota gerak atau ke pikiran, tindakan / penginderaan khusus);- Delusional perception : pengalaman inderawi yang tak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
(c) Halusinasi auditorik :- Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau- Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau- Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh.
(d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama / politik tertentu, / kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, / berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain)
• Atau paling sedikit 2 gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :• Halusinasi yang menetap dari panca indera apa
saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, / apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu / berbulan-bulan terus menerus;• Arus pikiran yang terputus (break) / yang
mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi / pembicaraan yang tidak relevan, / neologisme;
(g) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisis tubuh tertentu (posturing), / fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;
(h) Gejala-gejala “negatif” seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi / medikasi neuroleptika;
• Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu 1 bulan / > (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal).• Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan
bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadai (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
SKIZOFRENIA HEBEFRENIK• Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia• Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia
remaja atau dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25)• Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas : pemalu & senang
menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis
• Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 / 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :Perilaku yang tidak bertanggung jawab & tak dapat
diramalkan, serta mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan hampa perasaan
Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) / perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (self-absorbed smiling), / oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren.
• Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran pasien.
PERAWATAN DI RUMAH SAKIT• Indikasi :• Menegakkan diagnosis• Menstabilkan medikasi• Keamanan pasien• Perilaku sangat kacau• Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan)
MEDIKAMENTOSA• Pemeriksaan awal• Situasi gawat darurat : dokter dapat memberI obat (kecuali clozapine) tanpa
melakukan pemeriksaan fisik maupun laboratorium
• Pemeriksaan biasa : lakukan pemeriksaan hematologi rutin, fungsi hati dan ECG
OBAT-OBAT Antipsikotik :• Konvensional : Haloperidol, Trifluoperazin, Flufenazin, Chlorpromazin• Atipikal : Risperidon, Clozapin, Quetiapin, Zotepin, Aripiprazol,
Olanzapin
• OBAT ANTIPSIKOTIK• Antagonis reseptor dopamine
• Hanya sejumlah kecil pasien (kemungkinan 25%) yang dapat kembali pada fungsi mental normal
• Efek samping : akatisia, gejala mirip parkinsonisme (rigiditas dan tremor)
• Efek samping serius : tardive dyskinesia, sindroma neuroleptik malignan
• Risperidon • Antagonis reseptor serotonin tipe 2 (5-HT2) dan
dopamine tipe 2 (D2)• Efektif mengobati gejala + dan –• OBAT LINI PERTAMA
• Clozapine• Antagonis lemah reseptor D2, antagonis kuat reseptor D4• Efek samping : agranulositosis (6-18 minggu setelah
pengobatan) sehingga harus dilakukan monitoring tiap minggu dan lama terapi tidak lebih dari 6 minggu
• Mahal• OBAT LINI KEDUA
• Kontraindikasi Antipsikotik• Respon alergi serius• Pasien yang mungkin telah mengkonsumsi
zat-zat yang akan berinteraksi dengan antispikotik sehingga terjadi depresi SSP (mis.alkohol, opioid, barbiturate, benzodiazepine)• Resiko tinggi kejang akibat lesi organic
ataupun idiopatik• Glaukoma sudut sempit
• KEGAGALAN PERCOBAAN OBAT• Adanya suatu lesi organic• Ketidak patuhan• Waktu yang ridak mencukupi
Gagal, bukan alasan di atas:• Tambahkan obat lain :• Lithium• Antikonvulsan ( carbamazepine /
valproate)• (efektif untuk menurunkan episode kekerasan)
• Benzodiazepine
TERAPI LAIN • ECT (elektro konvulsif)• Diindikasikan untuk pasien kakatonik dan
pasien yang tidak dapat menggunakan antipsikotik
(*) yang paling mungkin merespon adalah pasien yang sakit < 1 tahun
TERAPI PSIKOSOSIAL• Terapi perilaku• Meningkatkan kemampuan social• Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri• Komunikasi dan latihan perilaku adaptif• Latihan keterampilan dengan menggunakan kaset video maupun
permainan
• Terapi orientasi keluarga ( penyuluhan terhadap keluarga tentang penyakit)
• NAMI (The National Alliance for the Mental Ill)• Merupakan suatu kelompok yang
memberikan nasihat emosi dan praktis untuk keluarga dan teman pasien
• Terapi individual : membina hubungan antara pasien dan dokter• Tujuan : pasien tetap mengikuti
psikoterapi dan patuh terhadap medikasi sehingga dedapatkan hasil yang baik (selama follow-up 2 tahun)
PROGNOSIS• > periode 5 sampai 10 tahun setelah perawatan psikiatrik pertama kali
di rumah sakit karena skiofrenia ± 10-20 % pasien memliki hasil yang baik. • > 50% pasien memiliki hasil yang buruk, dengan perawatan di rumah
sakit yang berulang, eksaserbasi gejala, episode gangguan mood berat, dan usaha bunuh diri.
PROGNOSIS BAIK PROGNOSIS BURUKOnset lambat Onset mudaFactor pencetus jelas Tidak ada factor pencetusOnset akut Onset tidak jelasRiwayat social, seksual dan pekerjaan pramorbid yang baik
Riwayat social, seksual dan pekerjaan pramorbid yang buruk
Gejala gangguan mood (terutama gangguan depresi)
Perilaku menarik diri, autistic
Menikah Tidak menikah, berceraiRiwayat keluarga gangguan mood Riwayat keluarga schizophrenia
System pendukung yang baik System pendukung burukGejala positif Gejala negative
Tanda dan gejala neurologisRiwayat trauma perinatalTidak ada remisi dalam 3 tahunBanyak relapsRiwayat penyerangan
• TERIMA KASIH