Skenario D Blok 16 tahun 2012/2013 Ny. AA, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke Klinik Jiwa dengan keluhan sering timbul cemas di tempat terbuka yang ramai, takut keluar rumah dan pergi sendirian, juga sangat takut naik kendaraan, sehingga merasa lebih senang di rumah saja, khususnya sejak setahun terakhir. Ny. AA juga sering membayangkan akan menjadi tak berdaya di tempat ramai dan takut akan pingsan tanpa ada yang menolong. Rasa cemas ini timbul dalam segala situasi, tak terbatas hanya pada situasi tertentu saja. Selain itu Ny. AA tampak sering sedih dan kadang menangis tanpa sebab sejak sebulan terakhir ini. Keluarganya menyatakan bahwa mulai terdapat perubahan perilaku sejak 2 tahun yang lalu, ditandai dengan berangsur-angsur lebih sering berada di rumah. Kepribadian premorbid mengarah ke ciri/gambaran mudah cemas/menghindar. Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan perilaku ini yaitu setelah mendengar kabar tetangganya ada yang kena jambret. Informasi tambahan Terdapat riwayat perkawinan yang baik, tak ada riwayat skizofrenia atau gangguan afektif dalam keluarga dan taraf kecerdasan normal. GAF scale sekitar 90-81 saat pemeriksaan . Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skenario D Blok 16 tahun 2012/2013
Ny. AA, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke Klinik Jiwa dengan
keluhan sering timbul cemas di tempat terbuka yang ramai, takut keluar rumah
dan pergi sendirian, juga sangat takut naik kendaraan, sehingga merasa lebih
senang di rumah saja, khususnya sejak setahun terakhir. Ny. AA juga sering
membayangkan akan menjadi tak berdaya di tempat ramai dan takut akan pingsan
tanpa ada yang menolong. Rasa cemas ini timbul dalam segala situasi, tak terbatas
hanya pada situasi tertentu saja. Selain itu Ny. AA tampak sering sedih dan
kadang menangis tanpa sebab sejak sebulan terakhir ini. Keluarganya menyatakan
bahwa mulai terdapat perubahan perilaku sejak 2 tahun yang lalu, ditandai dengan
berangsur-angsur lebih sering berada di rumah. Kepribadian premorbid mengarah
ke ciri/gambaran mudah cemas/menghindar. Menurut keluarga ada stressor yang
memicu perubahan perilaku ini yaitu setelah mendengar kabar tetangganya ada
yang kena jambret.
Informasi tambahan
Terdapat riwayat perkawinan yang baik, tak ada riwayat skizofrenia atau
gangguan afektif dalam keluarga dan taraf kecerdasan normal. GAF scale sekitar
90-81 saat pemeriksaan .
Pemeriksaan fisik tidak ada kelainan.
Kesimpulan pemeriksaan Pskiatrik
Ditemukan adanya gejala cemas yang menonjol, discriminative insight
belum terganggu, hemmung, dan afek cenderung kea rah hypotimia, dengan
demikian konklusinya adalah RTA masih baik.
I. Klarifikasi Istilah
1. Cemas :
perasaan prihatin, tidak pasti dan ketakutan tanpa stimulus yang
jelas, di kaitka dengan perubahan fisiologis
1
2. Pribadi premorbid :
Kepribadian sebelum berkembangnya suatu penyakit
3. Stressor :
Factor yang dapat menyebabkan stress
4. Schizophrenia :
Sekelompok gangguan yang ditandai oleh kekacauan dalam bentuk
isis pikiran.
5. GAF scale :
Skala numeric dari 0-100, penilaian subjektif fungsi social
pekerjaan dan psikologi
6. Discriminative insight :
Pendapat tentang dirinya sendiri apakah dia sakit atau tidak
7. Hemmung :
Proses berfikir yang terhambat
8. RTA (Reality Testing Ability)
Kemampuan untuk menilai realita yang terdiri dari 3 aspek; alam
pikiran, alam perasaan dan perbuatan
9. Hypotimia :
Penurunan emosional secara abnormal
II. Identifikasi Masalah
1. Ny. AA, 30 tahun, ibu rumah tangga, masuk ke Klinik Jiwa dengan
keluhan sering timbul cemas di tempat terbuka yang ramai, takut
keluar rumah dan pergi sendirian, juga sangat takut naik
kendaraan, sehingga merasa lebih senang di rumah saja, khususnya
sejak setahun terakhir.
2. Ny. AA juga sering membayangkan akan menjadi tak berdaya di
tempat ramai dan takut akan pingsan tanpa ada yang menolong.
Rasa cemas ini timbul dalam segala situasi, tak terbatas hanya pada
situasi tertentu saja.
2
3. Sejak sebulan terakhir Ny. AA tampak sering sedih dan kadang
menangis tanpa sebab.
4. Pendapat keluarga :
- Terdapat perubahan perilaku sejak 2 tahun yang lalu, ditandai
dengan berangsur-angsur lebih sering berada di rumah.
- Menurut keluarga ada stressor yang memicu perubahan
perilaku ini yaitu setelah mendengar kabar tetangganya ada
yang kena jambret.
- Kepribadian premorbid mengarah ke cirri/gambaran mudah
cemas/menghindar.
5. Informasi tambahan : GAF scale sekitar 90-81 saat pemeriksaan
6. Kesimpulan pemeriksaan Pskiatrik :
Ditemukan adanya gejala cemas yang menonjol, discriminative
insight belum terganggu, hemmung, dan afek cenderung kea rah
hypotimia, dengan demikian konklusinya adalah RTA masih baik
III. Analisis Masalah
1. Apa makna klinis dari :
- sering timbul cemas di tempat terbuka yang ramai
- takut keluar rumah dan pergi sendirian
- sangat takut naik kendaraan
- merasa lebih senang di rumah saja dll ?
Jawaban :
Gejala pada pasien Makna klinis Kemungkinan
penyakit
Timbul cemas di
tempat terbuka yang
ramai
anxietas Agorafobia
Takut keluar rumah anxietas Agorafobia
Takut pergi sendiri
dan takut naik
anxietas Agorafobia
3
kendaraan
Lebih senang di rumah
saja
Isolasi diri Agorafobia
Membayangkan tak
berdaya di tempat
ramai dan takut akan
pingsan tanpa ada
yang menolong
Anxietas,
ketakutan akan
ketidakberdayaan
Agorafobia
Cemas disemua situasi anxietas Agorafobia
Sering sedih dan
menangis tanpa sebab
Depresi,
hypotimia
Agorafobia (pada
kasus), dapat pula
ditemukan pada
pasien schizofrenia
dan pasien dengan
gangguan mood
Lebih senag berada di
rumah
Anxietas, isolasi
diri
Agorafobia
2. Apa saja penyebab seseorang dapat cemas berlebihan ?
Jawaban :
Faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang :
- Usia usia yang lebih muda lebih rentan mengalami
kecemasan
- Jenis Kelamin Perempuan lebih cenderung mengalami
kecemasan disbanding laki-laki kaeana lebih sensitive terhadap
permasalahn.
- Tingkat Pendidikan Pendidikan yang rendah lebih mudah
mengalami kecemasan daripada status pendidikan yang lebih
tinggi.
- Status Ekonomi status ekonomi yang rendah lebih mudah
mengalami kecemasan
4
- Status kesehatan (fisik) pada tubuh yang tidak sehat
( berbagai kondisi patologis seperti myocard infak, sirosis
hepatis, ulkus peptikum,dll) menimbulkan kecemasan pada
penderita
(jiwa) seperti pada neurosis,
- Pengalaman Semakin banyak pengalaman semakin mudah
ia beradaptasi terhadap kondisi yang bisa menimbulkan
kecemasan. Pengalaman ini bisa didapat dari pengalaman
pribadi, keluarga maupun lingkungan sekitar ( misalnya
mendengarkan cerita dari tetangga ttg kejadian yang
dialaminya)
- Respon kemampuan seseorang dalm menelaah rangsangan
- Pengetahuan umum seseorang
- Gangguan Neurotransmitter norephineprin, GABA
- Penyalahgunaan narkotika
3. Apa saja tipe gangguan anxietas ?
Jawaban :
1. Panic Disorder, yang umumnya diawali dengan serangan
panik berulang yang ditandai dengan adanya gejala fisiologis,
seperti pusing, detak jantung yang cepat, gemetar, perasaan
tercekik dan ketakutan ‘menjadi gila’ atau ‘mau mati’.
2. Generalized Anxiety Disorder dikarateristikan dengan
kekhawatiran yang tidak dapat dikuasai dan menetap, biasanya
terhadap hal-hal yang sepele/tidak utama.
3. Phobia yaitu perasan takut dan menghindar terhadap objek
atau situasi yang realitanya atau kenyataannya tidak berbahaya.
4. Obssessive-compulsive disorder ditandai dengan adanya ide-
ide dalam pikiran yang muncul secara berulang-ulang dan
tidak terkendali, serta menimbulkan perilaku yang berulang
atau adanya tindakan mental.
5
5. Posttraumatic stress disorder merupakan akibat dari
pengalaman traumatik dari suatu kejadian disertai gejala
peningkatan arousal dan dorongan kuat untuk menghindari
stimulus yang berhubungan dengan trauma tersebut.
6. ` Acute stress disorder, gejalanya sama dengan posttraumatic
stress disorder yang terjadi secara langsung dan bertahan
selama 4 minggu atau kurang.
4. Mengapa ny. AA sering tampak sedih dan menagis tanpa sebab
sejak sebulan terakhir ?
Jawaban :
Pada kasus agoraphobia biasanya terjadi gangguan
asosiatif / limbic system (merupakan pusat emosi) yang
menyebabkan keadaan depresif, sehingga pasien sering tampak
sedih dan menangis tanpa sebab
Bisa juga terjadi gangguan neurotransmitter, peningkatan
sejumlah neurotransmitter dapat membuat euphoria, sedangkan
penurunannya akan membuat depresi.
5. Apa saja ciri kepribadian premorbid ?
Jawaban :
Premorbid untuk agoraphobia : orangnya memiliki rasa cemas yang
berlebihan dibanding biasanya
6. Mengapa rasa cemas yang dialami ny. AA semakin berat 2 tahun
terakhir ?
Jawaban :
Adanya kegagalan ego defense mechanism, seharusnya kecemasan
dapat teratasi apalagi dengan stressor yang di ketahui sehingga
membuat penderita tidak mampu menyesuaikan diri, serta tidak
6
hanya mengalami cemas saja. Jika kondisi ini terus terjadi dapat
meluas menjadi takut, tidak berdaya bahkan depresi.
7. Apa intepretasi dari GAF scale ?
Jawaban :
Berdasarkan PPDGJ-III
GAF Scale 90-81:
Tidak ada atau ada gejala minimal (contohnya anxietas ringan
sebelum ujian), berfungsi baik di semua area, tertarik dan terlibat
dalam berbagai aktivitas, efektif secara sosial, secara umum puas
dengan kehidupannya, hanya memiliki keprihatinan atau masalah
sehari-hari (contohnya kadang-kadang berdebat dengan anggota
keluarga)
8. Apa intepretasi dari pemeriksaan pskiatrik ?
Jawaban :
Gejala cemas yang menonjol anxietas
discriminative insight belum terganggu
hemmung adanya hambatan dalam proses berfikir (berhenti
sejenak), inisiasi pergerakan, dan ide idenya menurun
afek cenderung ke arah hypotimia penurunan mood (murung
depresi) pasien cemas terus sehingga emosinya turun
Dengan demikian konklusinya adalah RTA masih baik
9. Apa diagnosis banding kasus ini ?
Jawaban :
Agorafobia Fobia sosial
Sering timbul cemas di
tempat terbuka yang ramai
√ √
Takut keluar rumah √ √
Takut Pergi sendirian √ -
7
Takut naik kendaraan √ -
Merasa lebih senang di
rumah saja
√ √
Takut tak berdaya di tempat
ramai
√ -
Takut akan pingsan tanpa
ada yang menolong
√ -
Sering sedih dan kadang
menangis tanpa sebab
√ -
Onset Wanita dewasa
muda
Remaja, Laki-
laki=wanita
10. Apa pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan untuk kasus ini ?
Jawaban :
Pada kasus agoraphobia, tes penunjang seperti laboratorium
dan imaging kurang begitu bermafaat karena tidak membantu
menegakkan diagnosis, meskipun pada pemeriksaan seperti fMRI,
SPECT, dan EEG ditemukan kelainan pada korteks frontal pasien,
namun hal tersebut tidak dapat digunakan sebagai panduan
diagnosis. Hal ini menandakan tidak diperlukan pemeriksaan
penunjang untuk menegakkan diagnosis. Diagnosis hanya dilihat
dari gejala klinis yang ada.
11. Bagaimana cara mendiagnosis kasus ini dan apa diagnosis
kerjanya?
Jawaban :
Kriteria Diagnostik DSM-IV-TR Agorafobia
Catatan: Agorafobia bukanlah gangguan yang dapat diberi kode.
8
Buatlah kode gangguan spesifik saat terjadinya agoraphobia (cth:
gangguan panic dengan agoraphobia atau agoraphobia tanpa
riwayat gangguan panik)
A. Anxietas saat berada di tempat atau situasi yang jalan
keluarnya sulit (atau memalukan) atau tidak ada
pertolongan saat mengalami serangan panic dengan
predisposisi situsional atau tidak terduga atau gejala mirip
panic. Rasa takut agorafobik secara khas melibatkan
kelompok khas situasi yang mencakup berada jauh dari
rumah sendirian; berada di keramaian atau mengantri;
berada di jembatan; dan berjalan-jalan dengan bus, kereta
atau mobil.
Catatan: Pertimbangkan diagnosis fobia spesifik jika
penghindaran terbatas pada satu atau hanya sedikit situasi
spesifik, atau fobia sosial jika penghindaran terbatas pada
situasi sosial.
B. Situasi tersebut dihindari (cth. Bepergian sangat terbatas)
atau dijalani dengan penderitaan yang jelas atau dengan
anxietas akan mengalami serangan panic atau gejala mirip
panic, atau membutuhkan adanya teman.
C. Ansietas atau penghindaran fobik tidak disebabkan
gangguan jiwa lain, seperti fobia sosial (cth. penghindaran
terbatas pada lingkungan sosial karena rasa takut malu),
fobia spesifik (cth. penghindaran terbatas pada satu situasi
seperti pada lift). Gangguan obsesif kompulsif (cth.
Penghindaran kotoran oleh seseorang dengan obsesi tentang
kontaminasi), gangguan stress pasca trauma (cth.
penghindaran stimulus terkait stressor hebat), atau
gangguan anxietas perpisahan (cth. menghindari
meninggalkan rumah atau kerabat).
Dari American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical
9
Manual of Mental Disorder. 4th ed. Text rev Washington, DC:
American Psychiatric Association; copyright 2000, dengan izin.