Skenario C Blok 19 Yudi, anak laki-laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan bernafas. Dua hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek. Pemeriksaan fisik: Anak sadar, agitasi. Sewaktu anak hendak diperiksa ia langsung menangis memeluk ibunya. Bibir dan muka tidak sianosis, tidak pucat. Nafas terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas dan terdengar suara ngorok setiap kali anak menarik nafas. Respiratory rate: 45 kali/ menit. Nafas cuping hidung (+), gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, retraksi supra sterna dan sela iga (+). Auskultasi: vasikuler, ronki (-) Jantung: tidak ada kelainan HR: 135 kali/ menit, nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Kulit berwarna merah muda, hangat, capillary refill time kurang dari 2 detik. I. Klarifikasi Istilah Panas : Peningkatan suhu tubuh yang melebihi normal ( > 37 o C) Batuk : Refleks yang timbul sebagai mekanisme pertahanan tubuh di saluran nafas dan paru Pilek Penyakit saluran pernafasan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Skenario C Blok 19
Yudi, anak laki-laki 2 tahun, dibawa ibunya ke UGD RSMH karena mengalami kesulitan
bernafas. Dua hari sebelumnya, Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek.
Pemeriksaan fisik:
Anak sadar, agitasi. Sewaktu anak hendak diperiksa ia langsung menangis memeluk ibunya.
Bibir dan muka tidak sianosis, tidak pucat.
Nafas terlihat cepat dengan peningkatan usaha nafas dan terdengar suara ngorok setiap kali anak
menarik nafas. Respiratory rate: 45 kali/ menit. Nafas cuping hidung (+), gerakan dinding dada
simetris kanan dan kiri, retraksi supra sterna dan sela iga (+). Auskultasi: vasikuler, ronki (-)
Jantung: tidak ada kelainan HR: 135 kali/ menit, nadi brachialis kuat, nadi radialis kuat. Kulit
berwarna merah muda, hangat, capillary refill time kurang dari 2 detik.
I. Klarifikasi Istilah
Panas : Peningkatan suhu tubuh yang melebihi
normal ( > 37oC)
Batuk : Refleks yang timbul sebagai mekanisme
pertahanan tubuh di saluran nafas dan paru
Pilek : Penyakit saluran pernafasan bagian atas
yang ditandai dengan keluarnya sekret
nasal dan bersin
Agitasi : Suatu keadaan berupa gangguan kesadaran
(cemas)
Suara ngorok : Suara kasar yang timbul akibat obstruksi
jalan nafas
Nafas cuping hidung : Mengembang dan mengempisnya hidung
sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah
udara inspirasi
1
Reatraksi supra sterna dan sela
iga :
Tarikan dinding dada di supra sterna dan
sela iga saat inspirasi
Vesikuler : Suara pernafasan normal yang terdengar
selama ventilasi
Ronki : Suara pernafasan yang kering serta terus
menerus di saluran bronki karena obstruksi
parsila
Capilarry refill time : Waktu pengisian kembali kapiler oleh
darah
II. Identifikasi Masalah
1. Yudi, anak laki-laki 2 tahun, mengalami kesulitan bernafas.
2. Dua hari sebelumnya , Yudi menderita panas tidak tinggi dan batuk pilek
3. Pada pemeriksaan fisik ditemukan:
Agitasi
Sewaktu hendak diperiksa ia langsung menangis memeluk ibunya.
Nafas terlihat cepet dengan peningkatan usaha nafas
Terdengar suara ngorok saat anak menarik nafas
RR: 45 kali/ menit
Nafas cuping hidung (+)
Retraksi suprasternal dan sela iga (+)
HR: 135 kali/menit, nadi brachialis dan radialis kuat
Kulit berwarna merah muda, hangat
Capillary refill time < 2 detik.
III. Analisis Masalah
1. a) Apa penyebab anak usia 2 tahun mengalami kesulitan bernafas?
Sumbatan jalan nafas yang diakibatkan oleh benda asing atau infeksi
Penyakit jantung
Penyakit paru, misalnya pneumonia
2
Keadaan stress psikis seperti emosional atau cemas
Penyakit metabolic (asidosis)
b) Bagaimana patofisiologi sulit bernafas yang dialami Yudi?
Pada kasus didapati adanya stridor yang merupakan hallmark dari obstruksi
saluran nafas atas. Obstruksi saluran nafas atas terdiri dari:
Croup
Epiglotitis
Obstruksi akibat benda asing.
Kesulitan bernafas pada kasus terjadi akibat:
Infeksi saluran nafas atas mukosa edema, inflamasi, dengan eksudat
mempersempit saluran nafas atas airways resistance kesulitan nafas
usaha nafas
c) Apa dampak kesulitan bernafas yang dialami oleh Yudi?
Meningkatnya usaha untuk bernafas, dengan menggunakan otot-otot
dinding dada sehingga terjadi retraksi dan nafas cuping hidung,
frekuensi nafas meningkat
Karena oksigen yang masuk sedikit, terjadi hipoksia di otak yang
mengakibatkan agitasi
d) Bagaimana prinsip tatalaksana awal yang harus dilakukan?
Hal standar yang harus dilakukan pada pasien gawat nafas:
Beri oksigen yang adekuat
Anak dalam keadaan nyaman
Tidak memberi stimulus yang tidak menyenangkan akibat prosedur
yang tidak perlu
Pertahankan keadaan normotermi dan hidrasi
Ukur derajat gawat nafas
3
batuk pilek
Rangsang refleks batuk di trakea
Produksi IL-6 dan IFN (sitokin pro-inflamasi)
Reaksi inflamasiInfeksi (virus) di saluran nafas atas
Set point di hipotalamus
Produksi mucus oleh epitel bersilia
Suhu tubuh
2. a) Apa saja yang paling sering menyebabkan panas tidak tinggi dan batuk pilek
pada anak usia 2 tahun?
virus :
- para influenza 1,2,3
- influenza
- adeno virus
- entero virus
- rsv ( respiratory syncytial virus)
b) Bagaimana mekanisme panas tidak tinggi dan batuk pilek?
c) Bagaimana hubungan kesulitan bernafas dengan panas tidak tinggi dan batuk
pilek yang dialami Yudi dua hari sebelumnya?
Gejala yang dialami Yudi, merupakan croup. Croup merupakan salah satu
penyebab obstruksi saluran nafas akut dengan gejala gradual onset stridor
disertai batuk yang menyalak (barky cough), didahului oleh coryza (batuk
pilek) yang ringan.
3. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari pemeriksaan fisik?
a) Agitasi
rewel, menunjukan hipoksi belum berat, kalau sudah berat anak lemas
b) Sewaktu hendak diperiksa ia langsung menangis memeluk ibunya.
4
Hal ini menunjukan kalau anak dalam keadaan sadar, respon verbalnya
baik. Namun, sebaiknya kita tidak membuat anak menangis karena pada
saat anak menangis semakin besar energy yang diperlukan untuk bernafas,
anak bisa bertambah sesak.
Nafas terlihat cepet dengan peningkatan usaha nafas
Obstruksi jalan nafas akibat infeksi (edema subglotis, inflamasi mukosa,
eksudat fibrin) hipoksia menstimulus pusat respirasi takipnea
Obstruksi jalan nafas akibat infeksi (edema subglotis, inflamasi mukosa,
eksudat fibrin) terjadi peningkatan usaha bernafas untuk mmenuhi
kebutuhan oksigen
Terdengar suara ngorok saat anak menarik nafas:
Infeksi (virus atau bakteri) --> inflamasi, eritem dan edem di laring &
trakea -->sehingga mengganggu gerakan plica vocalis--> Saat aliran
udara ini melewati plica vocalis dan arytenoepiglottic folds, akan
menggetarkan struktur tersebut sehingga akan terdengar stridor.
Awalnya stridor bernada rendah (low pitched), keras dan terdengar
saat inspirasi tetapi bila obstruksi semakin berat stridor akan terdengar
lebih lemah, bernada tinggi (high pitched) dan terdengar juga saat