Top Banner

of 39

sken 1 3342454

Oct 05, 2015

Download

Documents

Ralph Henson

ytdasmbujjndzhbcfjznvikm oifjdzsknjkzdh903e83e87
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN PBL SKENARIO I

Semester VAKELOMPOK 5Evelyn Reza Tjoa09700103Ainur Adi Nur S09700105Aditya Poerwadi S09700107Ni Putu Dhita Putri I09700109Imadini Rahmasari09700111Gede Angga Yogiswara09700113Ristiya Galih Paramita 09700115Jessica Novia09700117Angelina Darmanto 09700119Yunri Steviani Saudale09700121Nurmakiyah Mia Liana09700091

TUTOR PEMBIMBING : dr. Jimmy H.W, Sp.PAFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA2010/ 2011

BAB ISKENARIO

Tn 65 tahun dibawa ke dokter oleh istrinya karena nyeri dada berulang yang dirasakan semakin sering kambuh dalam 1 bulan terakhir.

BAB IIKATA KUNCI

1. Nyeri dada2. Sering kambuh

BAB IIIPROBLEM

1. Apa yang menyebabkan nyeri dada ?2. Penyakit apa saja yang menyebabkan nyeri dada ?3. Bagaimana penatalaksanaan pada nyeri dada ?4. Bagaimana cara dokter menyampaikan dan memberi edukasi pada keluarga ?

BAB IVPEMBAHASANIV.1 BatasanNyeri dadaNyeri dada atau chest pain adalah suatu sensasi rasa nyeri pada dada, suatu area antara leher dan perut, yang mengganggu seseorang.IV.2 PengertianNyeri dada merupakan salah satu keluhan yang paling banyak ditemukan di klinik. Sebahagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius. Diagnosa yang tepat sangat tergantung dari pemeriksaan fisik yang cermat, pemeriksaan khusus lainnya serta anamnesa dari sifat nyeri dada mengenai lokasi, penyebaran, lama nyeri serta faktor pencetus yang dapat menimbulkan nyeri dada. Salah satu bentuk nyeri dada yang paling sering ditemukan adalah angina pektoris yang merupakan gejala penyakit jantung koroner dan dapat bersifat progresif serta menyebabkan kematian, sehingga jenis nyeri dada ini memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut dan penangannan yang serius. Agar diagnosa lebih cepat diarahkan, maka perlu juga lebih dulu mengenal macam macam jenis nyeri dada yang disebabkan oleh berbagai penyakit lain. IV.2.1 Macam-macam nyeri dadaAda 2 macam jenis nyeri dada yaitu: A. Nyeri dada pleuritik Nyeri dada pleuritik biasa lokasinya posterior atau lateral. Sifatnya tajam dan seperti ditusuk. Bertambah nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila menahan nafas atau sisi dada yang sakit digerakan. Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga, pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf interkostalis. Nyeri dada pleuritik dapat disebakan oleh difusi pelura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan atau radang subdiafragmatik ; pneumotoraks dan penumomediastinum. B. Nyeri dada non pleuritik Nyeri dada non-pleuritik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain. Plaing sering disebabkan oleh kelainan di luar paru.1. Kardial a) Iskemik miokard akan menimbulkan rasa tertekan atau nyeri substernal yang menjalar ke aksila dan turun ke bawah ke bagian dalam lengan terutama lebih sering ke lengan kiri. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigasterium, leher, rahang, lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada substernal. Nyeri disebabkan karena saraf eferan viseral akan terangsang selama iekemik miokard, akan tetapi korteks serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal sari miokard. Karena rangsangan saraf melalui medula spinalis T1-T4 yang juga merupakan jalannya rangsangan saraf sensoris dari sistem somatis yang lain. Iskemik miokard terjadi bila kebutuhan 02 miokard tidak dapat dipenuhi oleh aliran darah koroner. Pda penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung akan berkurang karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Ada 3 sindrom iskemik yaitu : 1. Angina stabil ( Angina klasik, Angina of Effort) : Serangan nyeri dada khas yang timbul waktu bekerja. Berlangsung hanya beberapa menit dan menghilang dengan nitrogliserin atau istirahat. Nyeri dada dapat timbul setelah makan, pada udara yang dingin, reaksi simfatis yang berlebihan atau gangguan emosi. 2. Angina tak stabil (Angina preinfark, Insufisiensi koroner akut) : Jenis Angina ini dicurigai bila penderita telah sering berulang kali mengeluh rasa nyeri di dada yang timbul waktu istirahat atau saat kerja ringan dan berlangsung lebih lama. 3. Infark miokard : Iskemik miokard yang berlangsung lebih dari 20-30 menit dapat menyebabkan infark miokard. Nyeri dada berlangsung lebih lama, menjalar ke bahu kiri, lengan dan rahang. Berbeda dengan angina pektoris, timbulnya nyeri dada tidak ada hubungannya dengan aktivitas fisik dan bila tidak diobati berlangsung dalam beberapa jam. Disamping itu juga penderita mengeluh dispea, palpitasi dan berkeringat.Diagnosa ditegakan berdasarkan serioal EKG dan pemeriksa enzym jantung. b) Prolaps katup mitral dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau substernal yang dapat berlangsung sebentar maupun lama. Adanya murmur akhir sisttolik dan mid sistolik-click dengan gambaran echokardiogram dapat membantu menegakan diagnosa. c) Stenosis aorta berat atau substenosis aorta hipertrofi yang idiopatik juga dapat menimbulkan nyeri dada iskemik.

2. Perikardikal Saraf sensoris untuk nyeri terdapat pada perikardium parietalis diatas diafragma. Nyeri perikardila lokasinya di daerah sternal dan area preokordinal, tetapi dapat menyebar ke epigastrium, leher, bahu dan punggung. Nyeri bisanya seperti ditusuk dan timbul pada aktu menarik nafas dalam, menelan, miring atau bergerak. Nyeri hilang bila penderita duduk dan berdandar ke depan. Gerakan tertentu dapat menambah rasa nyeri yang membedakannya dengan rasa nyeri angina. Radang perikardial diafragma lateral dapat menyebabkan nyeri epigastrum dan punggung seperti pada pankreatitis atau kolesistesis. 3. Aortal Penderita hipertensi, koartasio aorta, trauma dinding dada merupakan resiko tinggi untuk pendesakan aorta. Diagnosa dicurigai bila rasa nyeri dada depan yang hebat timbul tiba- tiba atau nyeri interskapuler. Nyeri dada dapat menyerupai infark miokard akan tetapi lebih tajam dan lebih sering menjalar ke daerah interskapuler serta turun ke bawah tergantung lokasi dan luasnya pendesakan. 4. Gastrointestinal Refluks geofagitis, kegansan atau infeksi esofagus dapat menyebabkan nyeri esofageal. Neri esofageal lokasinya ditengah, dapat menjalar ke punggung, bahu dan kadang kadang ke bawah ke bagian dalam lengan sehingga seangat menyerupai nyeri angina. Perforasi ulkus peptikum, pankreatitis akut distensi gaster kadang kadang dapat menyebabkan nyeri substernal sehingga mengacaukan nyeri iskemik kardinal. Nyeri seperti terbakar yang sering bersama sama dengan disfagia dan regurgitasi bila bertambah pada posisi berbaring dan berurang dengan antasid adalah khas untuk kelainan esofagus, foto gastrointestinal secara serial, esofagogram, test perfusi asam, esofagoskapi dan pemeriksaan gerakan esofageal dapat membantu menegakan diagnosa. 5. Mulkuloskletal Trauma lokal atau radang dari rongga dada otot, tulang kartilago sering menyebabkan nyeri dada setempat. Nyeri biasanya timbul setelah aktivitas fisik, berbeda halnya nyeri angina yang terjadi waktu exercis. Seperti halnya nyeri pleuritik. Neri dada dapat bertambah waktu bernafas dalam. Nyeri otot juga timbul pada gerakan yang berpuitar sedangkan nyeri pleuritik biasanya tidak demikian. 6. Fungsional Kecemasan dapat menyebabkan nyeri substernal atau prekordinal, rasa tidak enak di dada, palpilasi, dispnea, using dan rasa takut mati. Gangguan emosi tanpa adanya klealinan objektif dari organ jantung dapat membedakan nyeri fungsional dengan nyeri iskemik miokard. 7. Pulmonal Obstruksi saluran nafas atas seperti pada penderita infeksi laring kronis dapat menyebakan nyeri dada, terutama terjadi pada waktu menelan. Pada emboli paru akut nyeri dada menyerupai infark miokard akut dan substernal. Bila disertai dengan infark paru sering timbul nyeri pleuritik. Pada hipertensi pulmoral primer lebih dari 50% penderita mengeluh nyeri prekordial yang terjadi pada waktu exercise. Nyeri dada merupakan keluhan utama pada kanker paru yang menyebar ke pleura, organ medianal atau dinding dada.

IV.3Anatomi dan HistologiIV.3.1 Anatomi Thorax

IV.3.1.1 Dinding dadaTersusun dari tulang dan jaringan lunak. Tulang yang membentuk dinding dada adalah tulang iga, columna vertebralis torakalis, sternum, tulang clavicula dan scapula. Jarinan lunak yang membentuk dinding dada adalah otot serta pembuluh darah terutama pembuluh darah intrerkostalis dan torakalis interna.IV.3.1.2 Dasar torakDibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus frenikus. Diafragma mempunyai lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esofagus

IV.3.1.3 Rongga thoraxRongga dada dibagi menjadi 3 rongga utama yaitu ;1. Rongga dada kanan (cavum pleura kanan )2. Rongga dada kiri (cavum pleura kiri)3. Rongga dada tengah (mediastinum).Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. Rongga ini dibatasi oleh pleura visceralis dan parietalis. Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada. Mediastinum dibagi menjadi bagian anterior, medius, posterior dan superior.

Rongga Mediastinum

Rongga ini secara anatomi dibagi menjadi :1. Mediastinum superior batasnya :Atas : bidang yang dibentuk oleh Vth1, kosta 1 dan jugular notch.Bawah : Bidang yang dibentuk dari angulus sternal ke Vth4Lateral : Pleura mediastinalisAnterior : Manubrium sterni.Posterior : Corpus Vth1 - 4

2. Mediastinum inferior terdiri dari :a. Mediastinum anterior Anterior : Sternum ( tulang dada ) Posterior : Pericardium ( selaput jantung ) Lateral : Pleura mediastinalis Superior : Plane of sternal angle Inferior : Diafragma.b. Mediastinum medius Anterior : Pericardium Posterior ; Pericardium Lateral : Pleura mediastinalis Superior : Plane of sternal angle Inferior : Diafragmac. Mediastinum posterior, batasnya : Anterior : Pericardium Posterior : Corpus VTh 5 12 Lateral : Pleura mediastinalis Superior : Plane of sternal angle Inferior : Diafragma.

IV.3.2 Anatomi JantungJantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan. Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri dari lapisan endothelium. Jantung terletak di dalam rongga torakik, di balik tulang dada. Struktur jantung berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara serambi & bilik jantung.Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas dan memerlukan gaya yang lebih besar untuk mensuplai peredaran darah besar, khususnya pembuluh aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Tiap serambi dan bilik pada masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiri disebut katup mitralis atau katup bikuspidalis (katup berdaun dua).Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, ia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan.Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru.Darah dalam atrium kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. 1. Right Coronary 2. Left Anterior Descending 3. Left Circumflex 4. Superior Vena Cava 5. Inferior Vena Cava 6. Aorta7. Pulmonary Artery 8. Pulmonary Vein1. Right Atrium2. Right Ventricle3. Left Atrium4. Left Ventricle5. Papillary Muscles6. Chordae Tendineae7. Tricuspid Valve8. Mitral Valve9. PulmonaryValve

1. Arteri KoronerArteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke jaringan otot jantung. Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai Kiri dan kanan arteri koroner, muncul dari awal aorta, di dekat bagian atas jantung. Segmen awal dari arteri koroner kiri disebut koroner utama kiri. Ini pembuluh darah adalah sekitar lebar dari jerami soda dan kurang dari satu inci panjang. Ini cabang-cabang menjadi dua arteri sedikit lebih kecil: anterior kiri turun arteri koroner dan arteri koroner kiri sirkumfleksa. Anterior kiri arteri koroner menurun tertanam di permukaan sisi depan jantung. Kiri lingkaran arteri koroner sirkumfleksa sekitar sisi kiri jantung dan tertanam di permukaan bagian belakang jantung.Sama seperti cabang pohon, cabang arteri koroner ke dalam kapal semakin kecil. Kapal yang lebih besar perjalanan sepanjang permukaan hati, namun cabang-cabang yang lebih kecil menembus otot jantung. Cabang terkecil, kapiler disebut, sangat sempit bahwa sel darah merah harus perjalanan dalam file tunggal. Dalam kapiler, sel-sel darah merah menyediakan oksigen dan nutrisi ke jaringan otot jantung dan ikatan dengan karbon dioksida dan produk sampah metabolik, membawa mereka pergi dari hati untuk pembuangan melalui paru-paru, ginjal dan hati.Ketika plak kolesterol berakumulasi sampai titik memblokir aliran darah melalui arteri koroner, otot jantung jaringan diberi makan oleh arteri koroner melewati titik penyumbatan adalah kekurangan oksigen dan nutrisi. Daerah ini jaringan otot jantung berhenti berfungsi dengan baik. Kondisi ketika arteri koroner menjadi tersumbat menyebabkan kerusakan pada otot jantung melayani jaringan disebut infark miokard atau serangan jantung.

2. Superior Vena CavaVena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

3. Inferior Vena CavaVena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.

4. AortaAorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.

5. Pulmonary ArteryArteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung.

6. Pulmonary VeinVena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.

7. Atrium KananAtrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.

8. Ventrikel KananVentrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.

9. Atrium KiriAtrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.

10. Ventrikel KiriVentrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh,mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.

11. Otot PapilerOtot-otot papiler melampirkan ke bagian bawah dinding bagian dalam ventrikel. Mereka menyambung ke korda tendinea, yang melekat pada katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Kontraksi otot-otot papiler membuka katup-katup ini. Ketika otot papiler santai, katup-katup dekat.

12. Korda tendineaKorda tendinea adalah tendon yang menghubungkan otot papiler ke katup trikuspid dalam ventrikel kanan dan katup mitral di ventrikel kiri. Sebagai kontrak otot papilaris dan rileks, korda tendinea mengirimkan Kenaikan dan penurunan tegangan ke masing-masing katup, menyebabkan mereka untuk membuka dan menutup. Korda tendinea adalah string seperti dalam penampilan dan kadang-kadang disebut sebagai jantung string.

13. Katup trikuspidKatup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari ventrikel kanan. Ini membuka untuk memungkinkan darah de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kanan, mencegah darah dari kembali ke atrium kanan; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup paru ke arteri paru-paru.

14. Mitral ValveKatup mitral memisahkan atrium kiri dari ventrikel kiri. Ini membuka untuk memungkinkan darah beroksigen dikumpulkan di atrium kiri mengalir ke ventrikel kiri. Ini menutup sebagai kontrak ventrikel kiri, mencegah darah dari kembali ke atrium kiri; demikian, memaksanya untuk keluar melalui katup aorta ke dalam aorta.

15. Pulmonary ValveKatup paru memisahkan ventrikel kanan dari arteri paru-paru. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah de-oksigen dikumpulkan di ventrikel kanan mengalir ke paru-paru. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

16. Katup aortaKatup aorta memisahkan ventrikel kiri dari aorta. Sebagai kontrak ventrikel, ini akan membuka untuk membiarkan darah beroksigen dikumpulkan di ventrikel kiri mengalir ke seluruh tubuh. Ini menutup sebagai ventrikel santai, mencegah darah kembali ke jantung.

IV.3.3 Anatomi Paru

Paruparu adalah organ berbentuk spons yang terdapat di dada. Paruparu kanan memiliki 3 lobus, sedangkan paruparu kiri memiliki 2 lobus.Paruparu kiri lebih kecil, karena jantung membutuhkan ruang yang lebih pada sisi tubuh ini. Paruparu membawa udara masuk dan keluar dari tubuh, mengambil oksigen dan menyingkirkan gas karbon dioksida (zat residu pernafasan).Lapisan di sekitar paruparu disebut pleura, membantu melindungi paruparu dan memungkinkan mereka untuk bergerak saat bernafas. Batang tenggorokan (trakea) membawa udara ke dalam paruparu. Trakea terbagi ke dalam tabung yang disebut bronkus, yang kemudian terbagi lagi menjadi cabang lebih kecil yang disebut bronkiol. Pada akhir dari cabangcabang kecil inilah terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli.Di bawah paruparu, terdapat otot yang disebut diafragma yang memisahkan dada dari perut (abdomen). Bila Anda bernapas, diafragma bergerak naik dan turun, memaksa udara masuk dan keluar dari paruparu. Itulah peranan penting paruparu. Organ yang terletak di bawah tulang rusuk ini memang mempunyai tugas yang berat, belum lagi semakin tercemarnya udara yang kita hirup serta berbagai bibit penyakit yang berkeliaran bebas di udara. Ini semua dapat menimbulkan berbagai penyakit paruparu. Secara umum gangguan pada pada saluran napas dapat berupa sumbatan pada jalan napas (obstruksi) atau gangguan yang menyebabkan paru tidak dapat berkembang secara sempurna (restriktif). Misalnya, tumor yang besar di paru dapat menyebabkan sebagian paru dan/saluran napas kolaps, sedangkan tumor yang terdapat dalam saluran napas dapat menyebabkan sumbatan pada saluran napas. Tumor yang menekan dinding dada dapat menyebabkan kerusakan/destruksi tulang dinding dada dan menimbulkan nyeri. Cairan di rongga pleura yang sering ditemukan pada kanker paru juga menganggu fungsi paru. IV.3Jenis penyakit yang berhubunganIV.3.1Penyakit Jantung Koroner (PJK)Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Penyakit jantung koroner juga disebut penyakit arteri koroner. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut aterosklerosis, yang terjadi ketika bahan lemak dan zat-zat lainnya membentuk plak pada dinding arteri.

IV.3.2 Infark Miokard Akut (IMA)Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat gangguan aliran darah ke otot jantung. Disebabkan oleh kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan oksigen yang berkepanjangan. Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah korener berkurang. Penyebab penurunan suplai darah mungkin akibat penyempitan krisis arteri koroner karena arterosklerosis atau penyumbatan total arteri oleh emboli atau thrombus. Penurunan aliran darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atau perdarahan.IV.3.3 Infeksi PleuraPleurisis / radang pleura (Pleurisy/Pleuritis/Pleuritic chest pain) adalah suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru-paru). Pleurisi terjadi jika suatu penyebab (biasanya virus atau bakteri) mengiritasi pleura, sehingga terjadi peradangan.IV.3.4 Infeksi Pericardium (Pericarditis)Infeksi pericardium/pericarditis adalah peradangan pada pericardium yang menimbulkan nyeri. Peradangan menyebabkan timbulnya cairan dan produk darah.

IV.4Pemeriksaan IV.4.1AnamnesaNama : Tn. HadiUmur : 65 TahunAlamat : Bendul Merisi SurabayaPekerjaan : MarketingKeluhan utama : Nyeri dadaRiwayat penyakit sekarang : Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke leher sampai bahu sebelah kiri Nyeri dirasakan seperti diremas Nyeri hilang dengan istirahat Keluhan lain : pusing, keringat dingin, mual, muntahRiwayat penyakit terdahulu : Ada hipertensi sejak 5 tahun lalu Belum pernah nyeri dada seperti ini sebelumnyaRiwayat keluarga Ayah menderita hipertensi dan telah meninggal dunia karena serangan jantungRiwayat obat-obatan Obat yang pernah diminum : Nivedipin (tetapi tidak teratur)Riwayat kebiasaan Punya kebiasaan merokok sejak umur 17 tahun dan jarang olahragaRiwayat sosial Marketing, setiap akhir bulan di kejar omset

IV.4.2Pemeriksaan fisikVital sign Tekanan darah Denyut nadi Penafasan Suhu tubuhInspeksi : Keadaan umum: Tampak sakit Kesadaran : Compos Mentis AICD: NormalPalpasi Hidung, Telinga, Leher, abdomen, extremitas normal, tidak ada kelainan.Perkusi Jantung: Perkusi batas atas jantung kiri melebar pada ICS6 mid clavicular line sinistra. Irama Galop negatif Abdomen : Normal, tidak ada kelainan. Ekstremitas : Normal, tidak ada kelainan

Auskultasi Jantung : S1, S2 tunggal

Pemeriksaan penunjang1. Jantung : EKG2. Thorax : Ronsen3. P. lab : CK-MB, Kolesterol, DL

IV.4.3Pemeriksaan penunjang1. Jantung : EKG2. Thorax: Foto X-ray Thorax3. Pemeriksaan laboratorium : Darah Lengakp Kolesterol CK-MB

IV.5Diagnosis banding1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)2. Infark Myocard Akut (IMA)3. Infeksi Pleura4. Infeksi Pericardium (pericarditis)

BAB VHIPOTESIS AWAL( DIFFERENTIAL DIAGNOSIS )

1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)2. Infark Myocard Akut (IMA)3. Infeksi Pleura4. Infeksi Pericardium (Pericarditis)

BAB VIANALISIS DARI DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

VI.1Analisis defferential diagnosisVI.1.1 Penyakit Jantung Koroner (PJK)Penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung. Penyakit jantung koroner juga disebut penyakit arteri koroner. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut aterosklerosis, yang terjadi ketika bahan lemak dan zat-zat lainnya membentuk plak pada dinding arteri. Hal ini menyebabkan arteri yang dialiri darah menjadi sempit. Karena aliran sempit pada arteri koroner, darah ke jantung menjadi lambat bahkan berhenti. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dada (angina stabil), sesak napas, serangan jantung, dan gejala lain, terutama ketika sedang beraktifitas.Faktor resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK): Pria di usia 40-an memiliki risiko lebih tinggi daripada wanita. Tapi uniknya perempuan yang semakin tua (terutama setelah mereka mencapai menopause) beresiko hampir sama dengan seorang pria. Keturunan dapat menjadi risiko. Bagi mereka yang sudah menderita penyakit jantung koroner, aka nada peluang besar untuk menurunkan kepada anaknya, dan jika ini terjadi anak tersebut mau tidak mau mendapatkan perhatian khusus sejak lahir terutama dalam hal pengobatan jantung koroner yang diidapnya. Diabetes dan penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko yang kuat untuk penyakit jantung koroner. Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko dari penyakit arteri koroner dan gagal jantung. Perokok memiliki risiko lebih tinggi dibanding bukan perokok.Gejala klinis : Nyeri pada dada kiri Sesak napas Irama jantung tak beraturan Keringat dingin Mual dan muntahpemeriksaan fisik : Bila dilakukan pemeriksaan fisik dapat ditemukan hipertensi, pembesaran jantung dan kelainan bunyi jantung dan bising jantung.Pemeriksaan penunjang Hal yang pertama kali dilakukan adalah memasang EKG untuk melihat gambaran khas iskemia (jaringan kekurangan pasokan oksigen) ataupun infark (kematian jaringan). Pemeriksaan EKG tidak hanya dilakukan bila pasien mengeluh nyeri dada tetapi dapat digunakan untuk deteksi dini yang dapat dikerjakan waktu istirahat, waktu aktivitas sehari-hari (Holter), ataupun waktu stres (latihan/obat-obatan) yang ditambah dengan pemeriksaan radiologis, pemeriksaan laboratorium terutama untuk menemukan faktor risiko. Pemeriksaan darah seperti CK-MB (Creatine kinaseMB) dan troponin T dilakukan untuk melihat adanya peningkatan kadar enzim jantung yang menandakan telah terjadi IMA. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah ekokardiografi dan radio nuclid myocardial imaging (RNMI) waktu istirahat dan stres fisis ataupun obat-obatan, sampai dengan arteriografi koroner dan angiografi ventrikel kiri (AK & LVG).

VI.1.2 Infark Myocard Akut (IMA)Infark miokard akut adalah nekrosis miokard akibat suplai darah ke otot jantung terganggu. Gejala klinis Keluhan adanya rasa tidak enak, sakit, rasa tertindih beban berat, atau rasa tercekik Lokasi bagian tengah dada, belakang tulang dada, kerap menjalar ke bahu, punggung, bawah dagu dan ke tangan Jangka waktu beberapa menit, biasanya lebih dari 5 menit dan keluhan hilang timbul dan semakin berat/ progresif Tanda tanda lain serangan jantung : berkeringat dingin, lemas, sesak nafas, dan pingsan Penderita AMI tidak selalu mengalami keluhan spesifik seperti di atas. Pada orang yang mempunyai beberapa faktor resiko koroner, keluhan sukar menelan harus dicurigai mengalami AMI. Sakit dada ( chest pain ) sering berhubungan dengan AMI, tetapi dari penelitian populasi usia lanjut, menunjukkan kira kira 2/3 dari kejadian AMI tidak didahului oleh sakit dada. Perubahan EKG pada AMIDaerah Iskemia : inversi gelombang T, karena perubahan repolarisasiDaerah Luka : elevasi segmen ST, karena iskemia beratDaerah infark : gelombang Q abnormal/ patologis karena tidak ada depolarisasi pada jaringan mati/ nekrosis LaboratoriumPeningkatan kadar enzim atau isoenzim merupakan indikator spesifik AMI. Pada AMI enzim enzim intrasel ini dikeluarkan ke dalam aliran darah. Kadar total enzim enzim ini mencerminkan luas AMI. Pemeriksaan yang berulang diperlukan apalagi bila diagnosis AMI diragukan atau untuk mendeteksi perluasan AMI. Enzim enzim terpenting ialah kreatin fosfokinase atau aspartat amino transferase ( SGOT ), laktat dehidrogenase ( alfa-HBDH ), dan isoenzim CPK MB ( CK-MB ). Berbeda dengan SGOT dan LDH, nilai CPK tidak dipengaruhi oleh adanya bendungan hati, sehingga lebih diagnostik untuk AMI.Pemeriksaan fisik Tampak cemas Tidak dapat istirahat (gelisah) Ekstremitas pucat disertai keringat dingin Takikardia dan/atau hipotensi Brakikardia dan/atau hipotensi S4 dan S3gallop Penurunan intensitas bunyi jantung pertama Split paradoksikal bunyi jantung kedua. Dapat ditemukan Peningkatan suhu sampai 38C dalam minggu pertama.Pemeriksaan penunjang CKMB : meningkat setelah 3 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan kembali normal dalam 2-4 hari. cTn : ada dua jenis, yaitu cTn T dan cTn I. Enzim ini meningkat setelah 2 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10- 24 jam dan cTn T masih dapat dideteksi setelah 5-14 hari, sedangkan cTn I setelah 5-10 hari. Mioglobin : dapat dideteksi satu jam setelah infark dan mencapai puncak dalam 4-8 jam. Ceratinin Kinase (CK) : meningkat setelah 3-8 jam bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-36 jam dan kembali normal dalam 3-4 hari. Lactic dehydrogenase (LDH) : meningkat setelah 24-48 jam bila ada infark miokard, mencapai puncak 3-6 hari dan kembali normal dalam 8-14 hariVI.1.3 Infeksi Pluera

Pleurisis / radang pleura (Pleurisy/Pleuritis/Pleuritic chest pain) adalah suatu peradangan pada pleura (selaput yang menyelubungi permukaan paru-paru). Pleurisi terjadi jika suatu penyebab (biasanya virus atau bakteri) mengiritasi pleura, sehingga terjadi peradangan. Bila disertai dengan penimbunan cairan di rongga pleura maka disebut efusi pleura tetapi bila tidak terjadi penimbunan cairan di rongga pleura, maka disebut pleurisi kering. Setelah terjadi peradangan, pleura bisa kembali normal atau terjadi perlengketan.Gejala yang paling sering ditemukan adalah nyeri dada, yang biasanya muncul secara tiba-tiba. Nyeri bervariasi, mulai dari rasa tidak enak sampai nyeri yang tajam dan menusuk. Nyeri bisa dirasakan hanya pada saat bernafas dalam atau batuk, atau bisa juga dirasakan terus menerus, tapi bertambah hebat bila bernafas dalam dan batuk.Nyeri merupakan akibat dari peradangan pada lapisan pleura sebelah luar dan biasanya dirasakan di dinding dada tepat di daerah yang mengalami peradangan. Tetapi nyeri juga bisa dirasakan atau hanya timbul di perut atau leher dan bahu sebagai suatu penjalaran nyeri (referredpain).Pernafasan bisa cepat dan dangkal karena menarik nafas dalam menimbulkan nyeri; gerakan otot pada daerah yang terkena akan berkurang bila dibandingkan dengan gerakan otot pada daerah yang sehat. Jika cairan tertimbun dalam jumlah yang besar, maka akan terjadi pemisahan lapisan pleura sehingga nyerinya hilang. Cairan dalam jumlah yang besar menyebabkan penderita mengalami kesulitan dalam mengembangkan paru-parunya pada saat bernafas sehingga terjadi gawat pernafasan.

VI.1.4 Infeksi Pericardium (Percarditis)

Infeksi pericardium/pericarditis adalah peradangan pada pericardium yang menimbulkan nyeri. Peradangan menyebabkan timbulnya cairan dan produk darah. GejalaGejalanya adalah deman dan nyeri dada, yang menjalar ke bahu kiri dan kadang ke lengan kiri. Nyerinya menyerupai serangan jantung, tetapi pada nyeri pericarditis cenderung bertambah buruk ketika berbaring atau bernafas dalam.

Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik dilakukan dengan auskultasi yaitu mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop. Pericarditis dapat menyebabkan bunyi berderat seperti bunyi keriat keriut pada sepatu kulit.

Pemeriksaan penunjang Foto rontgen dada dan ekokardiografi dapat memperlihatkan banyaknya cairan dalam pericardium. Ekokardiografi juga dapat memperlihatkan penyebabnya dan menunjukkan tekanan cairan pericardium pada bilik jantung kanan. Tekanan yang tinggi kemungkinan menunjukkan adanya tamponade jantung. Pemeriksaan darah bisa menunjukkan beberapa keadaan yang menyebabkan perikarditis seperti leukemia, AIDS, infeksi, demam rematik dan kadar urea yang meningkat yang disebabkan gagal ginjal.

BAB VIIHIPOTESA AKHIR( DIAGNOSA )

PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB VIIIMEKANISME DIAGNOSIS

1. Secara umum diagnosis secara klinis ditegakkan dari jenis kerusakan yang terjadi dan pembuatan x ray foto dada. Bila memungkinkan maka x-ray foto sebaiknya dibuat dalam dua arah ( PA dan Lateral).2. Jejas pada daerah dada akan membantu adanya kemungkinan trauma torak. Bila ada trauma multiple maka dianjurkan untuk selalu dibuat foto x- ray dada.3. Tanda dan gejala penyerta seperti adanya syok (hipotensi, nadi cepat dan keringat dingin) dan adanya trauma lain organ dada merupakan butir diagnostik yang penting. Pemasangan NGT sebagai persiapan untuk pengosongan lambung untuk mencegah aspirasi isi labung ke paru, dapat dipakai sebagai langkah diagnostik pada kerusakan esofagus dan dan diafragma.4. Pada dasarnya diagnostik trauma torak harus ditegakkan secepat mungkin, tanpa memakai cara diagnostik yang lama ( Ct-scan, angiografi).5. Pemeriksaan gas darah dapat membantu diagnostik bila fasilitasnya ada.

Hasil pemeriksaan :AnamnesaNama : Tn. HadiUmur : 65 TahunAlamat : Bendul Merisi SurabayaPekerjaan : MarketingKeluhan utama : Nyeri dadaRiwayat penyakit sekarang : Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke leher sampai bahu sebelah kiri Nyeri dirasakan seperti diremas Nyeri hilang dengan istirahat Keluhan lain : pusing, keringat dingin, mual, muntahRiwayat penyakit terdahulu : Ada hipertensi sejak 5 tahun lalu Belum pernah nyeri dada seperti ini sebelumnyaRiwayat keluarga Ayah menderita hipertensi dan telah meninggal dunia karena serangan jantungRiwayat obat-obatan Obat yang pernah diminum : Nivedipin (tetapi tidak teratur)Riwayat kebiasaan Punya kebiasaan merokok sejak umur 17 tahun dan jarang olahragaRiwayat sosial Marketing, setiap akhir bulan di kejar omset

Pemeriksaan fisikVital sign Tekanan darah : 180/100 mmhg Denyut nadi: 80x /menit Penafasan : 20x /menit Suhu tubuh: 370C

Inspeksi : Keadaan umum: Tampak sakit Kesadaran : Compos Mentis AICD: NormalPalpasi Hidung, Telinga, Leher, abdomen, extremitas normal, tidak ada kelainan.Perkusi Jantung: Perkusi batas atas jantung kiri melebar pada ICS6 mid clavicular line sinistra. Irama Galop negatif Abdomen : Normal, tidak ada kelainan. Ekstremitas : Normal, tidak ada kelainanAuskultasi Jantung : S1, S2 tunggalPemeriksaan penunjangJantung : EKGThorax : RonsenP. lab : CK-MB, Kolesterol, DL

BAB IXSTRATEGI MENYELESAIKAN MASALAH IX.1 PenatalaksanaanTatalaksana untuk penyakit jantung koroner bersifat umum dan khusus. Untuk tatalaksana umum yang terpenting adalah perubahan gaya hidup yang dapat mengendalikan faktor-faktor risiko yang dapat memperberat penyakit. Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :1. Diet tinggi serat, rendah kolesterol/lemak, rendah garam 2. Turunkan berat badan menjadi normal 3. Stop rokok/alkohol 4. Olahraga teraturPemeriksaan jantung berkala sangat penting dilakukan untuk pasien yang berisiko maupun tidak. Tatalaksana khusus diberikan untuk pasien yang sudah mengalami gejala PJK. Pemberian obat-obatan vasodilator dan trombolitik sangat penting dalam jangka waktu yang cepat setelah mengalami serangan. Untuk mengatasi nyeri dapat diberikan obat-obatan seperti nitrat sublingual (diberikan dibawah lidah), nitrogliserin atau morfin. Secara umum tatalakasana nya adalah sebagai berikut;1. Medikamentosa Nitrat Beta blocker Antagonis kalsium2. Revaskularisasi Trombolitik. Efektif diberikan dalam waktu < 12 jam setelah keluhan nyeri dada dan usia paien < 75 tahun. Prosedur invasif non operatif. Dapat dilakukan intervensi koroner perkutan primer jika dilakukan < 6 jam setelah mengalami serangan. Selain itu PCI dilakukan bila terapi trombolitik gagal. Operasi (arteri koroner Bypass (CABG).

BAB XPROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

X.1Prognosis Prognosis Penyakit Jantung Koroner ini akan baik bila terkontrol dengan baik juga. Sebaiknya kita menyampaikan kepada keluarga pasien terlebih dahulu untuk menghindari kebiasaan buruk pasien yaitu merokok. Karena merokok adalah penyebab pasien mengidap penyakit ini. Hindari kebiasaan merokok dang anti kebiasaan tersebut dengan kebiasaan baik yaitu banyak konsumsi makanan berserat, olahraga teratur, dan minum obat yang diberikan dokter dan diminum secara rutin dan terkontrol.X.2Peran Pasien/Keluarga Untuk PenyembuhanPeran pasien adalah mematuhi kebiasaan-kebiasaan yang dilarang untuk kesehatannya, yaitu mengganti kebiasaan merokok pasien dengan kebiasaan yang lebih baik seperti makan makanan yang berserat dan olahraga teratur.Peran keluarga adalah sebagai pengontrol pasien agar mematuhi hal yang harus dilakukan pasien, memastikan pasien minum obat dengan teratur dan terkontrol serta mematuhi kebiasaan-kebiasaan baik yang harus dilakukan oleh pasien.X.3 Pencegahan Harus segera berhenti merokok Jaga berat badan Makan yang seimbang dan hindarkan lemak Olahraga teratur.

DAFTAR PUSTAKAKoesomawati, Heni, dr. 2006. Kamus Kedokteran Dorlan edisi 29. Jakarta : EGC.Guyton, Arthur C. dan J.E. Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9. Jakarta : EGC.Seri Gaya Hidup Sehat: Cara Bijak Hadapi Stroke, Jantung & Pembuluh Darah, Agustus 2007, PT Gramedia.

www.wikipedia.com http://tutorialkuliah.blogspot.com/2010/03/definisi-infark-miokard-akut.html.http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantungwww.klikdokter.comwww.medicastore.comhttp://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=191http://www.pantirapih.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=138:angina-pectoris&catid=51:umum&Itemid=97