SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA MASA ORDE BARU 11 MARET 1966 SAMPAI 21 MEI 1998 Ditujukan untuk memenuhi tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh : Nama : Umar syukri Kelas : XII IPA 1 NIS : 0015514 SMA NEGERI 1 PADANG 0
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
MASA ORDE BARU 11 MARET 1966 SAMPAI 21 MEI 1998
Ditujukan untuk memenuhi tugas
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Oleh :
Nama : Umar syukri
Kelas : XII IPA 1
NIS : 0015514
SMA NEGERI 1 PADANG
TP. 2013/2014
0
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………..
A. Latar
Belakang……………………………………………………………….
1. Sejarah…………………………………………………………………
2. Ideologi…………………………………………………………………
3. Politik………………………………………………………………….
4. Hukum………………………………………………………………
B. Perumusan Masalah………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………….
BAB II Sistem Kelembagaan Negara……………………………………………
BABIII Hubungan Antar lembagaNegara………………………………………
BAB IV EfektifitasPelaksanaanPemerintahan…………………………………..
1. Penataan PolitikDalamNegeri…………………………………………….
2. Penataan Politik Luar Negeri…………………………………………
BAB V Kelebihan dan kekurangan ……………………………………….
1. Kelebihan pemerintahan orde baru …………………………………
2. Kekurangan pemerintahan ordebaru…………………………………
BAB VI Penutup………………………………………………………………
Kesimpulan……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
1
0
1
2
2
2
3
4
5
7
7
8
10
11
11
12
16
16
17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1. Sejarah
Sebagaimana yang tercantum dalam blog.friendster.com menjelaskan
sebagai beriku: Dengan adanya peristiwa Gerakan 30 September 1965
keadaan politik dan keamanan Negara menjadi kacau ditambah dengan adanya
konflik di Angkatan Darat yang sudah berlangsung lama. Selain itu keadaan
perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% sedangkan
upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan harga bahan
bakar menyebabkan keresahan masyarakat. Reaksi keras dan meluas dari
masyarakat yang mengutuk peristiwa pembunuhan besar-besaran yang
dilakukan oleh PKI. Rakyat melakukan demonstrasi menuntut agar PKI
beserta organisasi masanya dibubarkan serta tokoh-tokohnya diadili. Kesatuan
aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat bergabung
membentuk kesatuan aksi berupa “Front Pancasila” yang selanjutnya lebih
dikenal dengan “Angkatan 66” untuk menghancurkan tokoh yang terlibat
dalam Gerakan 30 September 1965. Kesatuan aksi “Front Pancasila” pada 10
Januari 1966 di depan gedung DPR-GR mengajukan tuntutan “TRITURA”
(Tiga Tuntutan Rakyat) yang berisi :
a. Pembubaran PKI beserta Organisasi Massanya
b. Pembersihan Kabinet Dwikora
c. Penurunan Harga-harga barang
(http://rinahistory.blog.friendster.com)
Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan pembentukan
Kabinet Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat
menganggap di kabinet tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat dalam
2
peristiwa Gerakan 30 setelah upaya untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat
dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil dilakukan
meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa(Mahmilub). Sidang
Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang
bergejolak tidak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah
Sebelas Maret 1966(SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Soehato
guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan
Negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan. Atas dasar Surat Perintah
Sebelas Maret 1966 ini,maka lahirlah Orde Baru(http://rinahistory.blog.com).
2. Ideologi
Suatu ideologi bangsa merupakan kesepakatan bersama atas nama bangsa,
ideologi masa orde lama yang mengakibatkan berbagai penyimpangan-
penyimpangan yang tidak berdasarkan pancasila akan tetapi ideologi yang
berdasarkan otoriter. Masa orde lama yang menyimpang seperti contoh
gerakan pemberontakan PKI yang lupa akan pancasila norma-norma yang ada
untuk mewujudkan bangsa yang damai dan sejahtera.
Hal-hal lain yang merupakan bentuk munculnya orde baru dalam hal ideologi
yang dinyatakan blog.friendster.com ialah
a. Terjadinya gerakan pemberontakan PKI
b. Keadaan poliik yang kacau karena pemberontakan PKI
c. Keadaan perekonomian yang memburuk adanya inflasi mencapai
600%
d. Adanya kesatuan aksi(Kami, kapi, kappi, kasi dsb) masyarakat yang
bergabung dengan aksi”front pancasila” yang disebut angkatan 1966
untuk menghancurkan PKI
e. Kesatuan aksi “front pancasila” mengajukan tuntutan kepada DPR-GR
seperti turunkan harga, pembersihan kabinet, pembubaran PKI
f. Upaya ressuffle karena dalam kabinet ada PKI
3
g. Sidang paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah
yang sedang bergejolak tak juga berhasil.
(http://rinahistory.blog.friendster.com).
3. Politik
Pada saat orde lama UUD yang digunakan adalah UUD 1945 dengan
sistem demokrasi terpimpin. Menurut UUD 1945 Presiden tidak bertanggung
jawab kepada DPR,Presiden dan DPR berada di bawah MPR. Pengertian
demokrasi terpimpin pada sila ke-empat Pancasila adalah dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan akan tetapi
Presiden menafsirkan ”terpimpin”, yaitu pimpinan terletak di tangan
“Pemimpin Besar Revolusi”. Dengan demikian pemusatan kekuasaan di
tangan Presiden menimbulkan penyimpangan dan penyelewengan terhadap
Pancasila dan UUD 1945 yang puncaknya terjadi perebutan kekuasaan oleh
PKI pada tanggal 30 September 1965 yang merupakan bencana nasional bagi
bangsa Indonesia. Dari indikasi tersebut sistem pemerintahan orde lama atau
masa pemerintahan Soekarno memiliki beberapa kekurangan dan
penyelewengan dari bidang politik yang memungkinkan lahirnya orde baru,
Hal-hal kesalahan masa orde lama dalam konfigurasinya
a. Kesalahan presiden memberlakukan UUD 1945 tidak secara yuridis
b. Sistem dan mekanisme politik berdasarkan “system trial error”
c. Demokrasi pancasila dalam pelaksanaanya berlebihan karena
kediktatorannya.
d. Pemusatan pemerintahan di tangan presiden tidak lembaga tertinggi
negara yaitu MPR.(http://wikipedia.com)
Kesalahan-kesalahan tersebut menjadikan politik masa itu mengalami
berbagai ketidakaturan dalam pelaksanaanya, maka lahirlah orde
baru(http://wikipedia.com).
4. Hukum
Sebagaimana yang tercantum dalam blog.catalog.com menyatakan
4
pada masa era tahun 1970, telah dilakukan konsolidasi dengan dukungan
politik militer dan bertopang pada struktur secara monolistik serta mudah
dikontrol secara sentral, mengingat peran hukum adat dalam pembangunan
hukum nasional sangat mendesak yang secara riil tidak tercatat terlalu
besar, terkecuali klaim akan kebenaran moral, pada saat masalah
operasionalisasi dan pengefektifan terhadap faham hukum perekayasa
ditangan pemkerintah yang lebih efektif, timbul permasalahan pokok yaitu
1. Mengapa didalam Sejarah Hukum harus kembali kepada Ketetapan
MPRS Tahun 1966 yang dilakukan oleh Pemerintahan Orde Baru 2.
Bagaimanakah realisasi dari pemerintahan orde baru dengan prodak
hukum super semar, serta bagaimana perubahan sejarah hukum dipandang
baik dari kebijakan dasar maupun kebijakan pemberlakuan terhadap roda
pemerintahan dimasa orde baru. Dasar permasalahan tersebut, maka harus
mempunyai tujuan serta maksudnya yaitu memperdalam pengetahuan
sejarah hukum, agar dapat terlihat secara jelas dan sistematis
perkembangan dari masa-masa pemerintah orde lama kepada masa orde
baru.Tidak terlepas dari kerangka teori dan konsep yang berlandaskan
kepada Undang Undang Dasar 1945 dan Pancasila yang merupakan
sebagai Landasan Idiil, yang dijelaskan dalam “paragraf Pendahuluan Bab
XIII UUD 1945 bahwa Indonesia adalah negara yang berazas atas hukum
dan bukan negara yang berdasarkan atas kekuasaan belaka dan
Konstitusional serta dikuatkan dengan Ketetapan MPRS Tahun 1966
tanggal 5 Juli dengan Ketetapan MPRS No. XX menetapkan : “sumber
teretib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangn Republik Indonesia, harus melaksanakan UUD 1945 secara
murni dan konsekuensi dan yang maksud ketetapan MPRS tersebut adalah
Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan. Sangat jelas terlihat bahwa pada
tahun 1966 telah terjadi perubahan besar-besaran dibidang hukum dan
politik, yang meyakinakan bahwa revolusi belum selesai, dimana UUD
1945 dijadikan landasan idiil/Konstitusional terhadap segala kegiatan
ekonomi, politik, social dan budaya, dan anti kolonialisme dan anti
5
imperialisme tidak lagi dikumandangkan telah berganti strategi nasional
yaitu kepada masalah soal kemiskinan dan kesulitan hidup ekonomi untuk
dipecahkan.yang berkaitan dengan pendapatan rakyat, buta aksara/huruf,
kesehatan dan pertambahan penduduk. Sikap Low Profile dalam politik
internasional, dengan dibawah kontrol pemerintah orde baru terdapat suatu
indikator keberhasilan perjuangan bangsayangkemudian.
Hal tersebut berkaitan dengan dikeluarkannya Surat Perintah
Sebelas Maret pada Tahun 1967 dan pada Tahun 1968, dibentuknya
kabinet baru dengan sebutan Kabinet Pembangunan yang merupakan
sebagai titik awal perubahan kebijakan pemerintah secara menyeluruh
(dari kebijakan politik revolusioner sebagai panglima menjadi kebijakan
pembangunan ekonomi sebagai perjuangan Orde Baru). Sedangkan pada
berikutnya adalah sebagai tahap mengembalikan citra Indonesia sebagai
negara Hukum, dimana perkembangan hukum nasional pada era orde baru
adalah upaya memulihkan kewibawaan hukum dan tata hirarki perundang-
undangan.Kemudian pada Tahun 1966 tanggal 5 Juli dengan Ketetapan
MPRS No. XX : telah menetapkan sumber tertib Hukum Republik
Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangn Republik
Indonesia, harus melaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen
dan maksud ketetapan MPRS tersebut adalah Pancasila, Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Dekrit 5 Juli 1959, UUD Proklamasi dan
Super Semar 1966.
Tata urutan serta tingkatan-tingkatan tersebut yaitu : Undang-Undang
Dasar, Ketetapam MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah,
Keputusan Presiden dan Peraturan Pelaksanaan lainnya (Peraturan Menteri
dan Instruksi Menteri). Pembangunan lima tahun merupakan (Rule of
Law) pada tahun 1969 merujuk kepada paragraf Pendahuluan Bab XIII
UUD 1945 yang menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang berazas
atas hukum dan bukan negara yang berdasarkan atas kekuasaan belaka.
Dengan melihat kepada Rule of Law, terdapat tiga kebijakan yaitu Hak
Azasi manusia, peradilan harus bebas dan tidak memihak (UU Pokok
6
Kekuasaan Kehakiman No. 14 Tahun 1970 tentang kekuasaan kehakiman)
dan azas legalitas terhadap hukum formil maupun hukum materiil.
(blog.catalog.com)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah system kelembagaan Negara masa orde baru?
2. Bagaimanakah hubungan antar lembaga Negara masa orde baru?
3. Bagaimanakah efektifitas orde baru?
C. Tujuan
Memaparkan sistem pemerintahan orde baru.
7
BAB II
Sistem Kelembagaan Negara
Sistem merupakan kumpulan bagian-bagian pemerintahan yang tersusun
secara sistematis dan fungsional untuk mencapai suatu tujuan. Bagian-bagian
dari lembaga negara terdiri dari berbagai tugas dan kewajiban untuk saling
melengkapi, dalam proses kelembagaan negara Indonesia. Sistem lembaga
negara dalam (http://syabab2000.multipli.com) ialah
1. Indonesia adalah Negara hukum
Negara Indonesia berdasar hukum (rechsstaat), tidak berdasarkan atas
kekuassaan belaka(machtsaat). Negara di dalamnya terdiri dari lembaga-
lembaga Negara melaksanakan tugasnya berdasarkan hukum.
2. Sistem Konstitusional
Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi atau hukum dasar. Sistem
ini memberi ketegasan akan pengendalian pemerintahan negara yang
dibatasi oleh ketentuan-ketentuan.
3. Kekuasaan Negara tertinggi adalah MPR
Kedaulatan rakyat di pegang oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh
rakyat.Tugas MPR,yaitu :
a. menetapkan undang-undang dasar
b. menetapkan GBHN
c. mengangkat kepala Negara dan wakilny
4. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan negara tertinggi menurut
UUD
Presiden dalam menjalankan pemerintahan, tanggung jawab penuh ada
ditangan presiden. Presiden tidak hanya dilantik dari majelis dan juga
melaksanakan kebijakan dari GBHN ataupun ketetapan MPR.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat
8
Kedudukan presiden degan DPR dan presiden membentuk undang-undang
dan APBN. presiden bekerja sama dengan DPR, presiden tidak
bertanggung jawab kepada dewan. Presiden juga tidak bisa membubarkan
DPR.
6. Menteri Negara
Presiden memilih, mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
Negara. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR dan kedudukannya
tidak tergantung dari dewan, tapi tanggung jawab kepada presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak-terbatas.
8. Dewan Perwakilan Rakyat(Syabab2000.multipli.com).
9
BAB III
Hubungan Antar Lembaga Negara
Hubungan antar lembaga politik merupakan hubungan yang akan
menciptakan suatu proses pemerintahan yang baik. Hubungan akan baik jika
antar lembaga Negara mengerti tugas dan peran masing-masing dalam
pemerintahan.hubungan antar lembaga Negara Indonesia adalah
keseimbangan dalam lembaga eksekutif , legeslatif, yudikatif.
Masa orde baru hubungan dan kedudukan antara eksekutif dan legeslatif
dalam sistem UUD 1945, sebetulnya telah diatur,kedua lembaga tersebut sama
akan kedudukannya. Pemerintahan pada masa orde baru, kekuasaan eksekutif
lebih dominan terhadap semua aspek kehidupan pemerintahan dalam negara
kita. Dominasi kekuasaan eksekutif mendapat legimilitasi konstitusional,
karena dalam penjelasan umum UUD 1945 bahwa presiden adalah pemegang
kekuasaan pemerintahan tertinggi dibawah majelis. Presiden juga memiliki
kekuasaan diplomatik. Kekuasaan pada masa orde baru pada presiden begitu
besar sehingga presiden Soeharto bisa menjabat presiden seumur hidup. DPR
sebagai lembaga pengawasan tidak berjalan secara efektif (bs-
ba.facebook.com)
10
BAB IV
Efektifitas Pelaksanaan Pemerintahan
Pemerintahan bekerja dari lembaga-lembaga negara, lembaga-lembaga
negara saling melengkapi dalam pelaksanaannya. Tatacara pelaksanaan
pemerintahan orde baru untuk penataan pemerintahan agar lebih baik lagi
seperti dalam http: rinahistori.blok.frienster.com ialah
1. Penataan politik dalam negri
a. Pembentukan kabinet pembangunan
Kabinet ini awal l pada peralihan kekuasaan (28 juli 1966)
adalah kabinet ampera dengan tugas yang terkenal dengan nama
dwi darma kabinet ampera yaitu untuk menciptakan stabilitas
politik dan ekonomi sebagai persyaratan untuk melaksenakan
pembangunan nasional. Kabinet pembangunan pada tahun 1968
dalam sidang MPRS ada tugas lain pula yang di sebut pancakrida.
b. Pembubaran PKI dan organisasinya
Soeharto sebagai pengemban supersemar guna menjamin
keamanan, ketenangan, serta kestabilan jalannya pemerintahan
dengan pembubaran PKI dan organisasinya.
c. Penyederhanaan dan pengelompokan Partai Politik
Pemilu 1971 dilakukan penyederhanaan dan pengelompokan partai
politik. Partai politik di kelompokan atas dasar persamaan seperti
partai persatuan pembangunan merupakan fusi dari NU,
PARMUSI,pssi dan partai islam lainnya. partai demokrasi
Indonesia fusinya PNI, partai katolik, IPKI, Parkindo partai lainnya
Golkar.
11
d. Pemilihan umum
Selama masa orde baru melaksanakan pemilihan umum sebanyak
enam kali yang di selenggarakan lima tahun sekali.yaitu tahun
1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997.
e. Peran ganda ABRI
ABRI menciptakan stabilitas politik maka pemerintahan
menerapkan peran ganda yaitu sebagai peran hankam dan sosial.
f. Pemasyarakatan P4
Pada tanggal 12 april 1976, presiden soeharto mngemukakan
gagasantentang pedoman pancasila.pelaksanan P4 menunjukkan
bahwa pancasila dimanfaatkan orde baru. Himbauan tahun 1985
kepada semua organisasi agar mengamalkan pancasila sebagai
fungsi tunggal.
g. Mengadakan penentuan pendapat rakyat(perpera) di Irian Barat
dengan di saksikan wakil PBB.
2. Penataan Politik Luar Negeri
Pada masa Orde Baru, politik luar negeri Indonesia diupayakan
kembali kepada jalurnya yaitu politik luar negeri yang bebas aktif. Untuk
itu maka MPR mengeluarkan sejumlah ketetapan yang menjadi landasan
politik luar negeri Indonesia. Dimana politik luar negeri Indonesia harus
berdasarkan kepentingan nasional, seperti permbangunan nasional,
kemakmuran rakyat, kebenaran, serta keadilan.
a. Kembali menjadi anggota PBB
12
Indonesia kembali menjadi anggota PBB dikarenakan
adanya desakan dari komisi bidang pertahanan keamanan dan
luar negeri DPR GR terhadap pemerintah Indonesia. Pada
tanggal 3 Juni 1966 akhirnya disepakati bahwa Indonesia harus
kembali menjadi anggota PBB dan badan-badan internasional
lainnya dalam rangka menjawab kepentingan nasional yang
semakin mendesak. Keputusan untuk kembali ini dikarenakan
Indonesia sadar bahwa ada banyak manfaat yang diperoleh
Indonesia selama menjadi anggota PBB pada tahun 1950-1964.
Indonesia secara resmi akhirnya kembali menjadi anggota PBB
sejak tanggal 28 Desember 1966.
Kembalinya Indonesia mendapat sambutan baik dari sejumlah
negara Asia bahkan dari pihak PBB sendiri hal ini ditunjukkan
dengan ditunjuknya Adam Malik sebagai Ketua Majelis Umum
PBB untuk masa sidang tahun 1974. Kembalinya Indonesia
menjadi anggota PBB dilanjutkan dengan tindakan pemulihan
hubungan dengan sejumlah negara seperti India, Filipina,
Thailand, Australia, dan sejumlah negara lainnya yang sempat
remggang akibat politik konfrontasi Orde Lama.
b. Normalisasi hubungan dengan beberapa Negara
a) Pemulihan hubungan dengan Singapura
Sebelum pemulihan hubungan dengan Malaysia Indonesia
telah memulihkan hubungan dengan Singapura dengan
perantaraan Habibur Rachman (Dubes Pakistan untuk
Myanmar). Pemerintah Indonesia menyampikan nota
pengakuan terhadap Republik Singapura pada tanggal 2 Juni
1966 yang disampaikan pada Perdana Menteri Lee Kuan
Yew. Akhirnya pemerintah Singapurapun menyampikan nota
jawaban kesediaan untuk mengadakan hubungan diplomatik.
13
b) Pemulihan hubungan dengan Malaysia
Normalisasi hubungan Indonesia dan Malaysia dimulai
dengan diadakan perundingan di Bangkok pada 29 Mei-1
Juni 1966 yang menghasilkan perjanjian Bangkok, yang
berisi:
Rakyat Sabah diberi kesempatan menegaskan kembali
keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan
mereka dalam Federasi Malaysia.
Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan
hubungan diplomatik.
Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan
dihentikan.
Peresmian persetujuan pemulihan hubungan Indonesia-
Malaysia oleh Adam Malik dan Tun Abdul Razak dilakukan
di Jakarta tanggal 11 agustus 1966 dan ditandatangani
persetujuan Jakarta (Jakarta Accord). Hal ini dilanjutkan
dengan penempatan perwakilan pemerintahan di masing-
masing negara..
c. Pendirian ASEAN(Association of South-East Asian Nations)
Indonesia menjadi pemrakarsa didirikannya organisasi
ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967. Latar belakang didirikan
Organisasi ASEAN adalah adanya kebutuhan untuk menjalin
hubungan kerja sama dengan negara-negara secara regional
dengan negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Tujuan awal didirikan ASEAN adalah untuk membendung
perluasan paham komunisme setelah negara komunis Vietnam
menyerang Kamboja.
Hubungan kerjasama yang terjalin adalah dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Adapun negara yang
14
tergabung dalam ASEAN adalah Indonesia, Thailand,
Malaysia, Singapura, dan Filipina.
d. Integrasi Timor-Timur ke Wilayah Indonesia
Timor- Timur merupakan wilayah koloni Portugis sejak
abad ke-16 tapi kurang diperhatikan oleh pemerintah pusat di
Portugis sebab jarak yang cukup jauh. Tahun 1975 terjadi
kekacauan politik di Timor-Timur antar partai politik yang
tidak terselesaikan sementara itu pemerintah Portugis memilih
untuk meninggalkan Timor-Timur. Kekacauan tersebut
membuat sebagian masyarakat Timor-Timur yang diwakili para
pemimpin partai politik memilih untuk menjadi bagian
Republik Indonesia yang disambut baik oleh pemerintah
Indonesia. Secara resmi akhirnya Timor-Timur menjadi bagian
Indonesia pada bulan Juli 1976 dan dijadikan provinsi ke-27.
Tetapi ada juga partai politik yang tidak setuju menjadi bagian
Indonesia ialah partai Fretilin. Hingga akhirnya tahun 1999
masa pemerintahan Presiden Habibie melakukan jajak pendapat
untuk menentukan status Timor-Timur. Berdasarkan jajak
pendapat tersebut maka Timor-Timur secara resmi keluar dari
Negara Kesatuan republik Indonesia dan membentuk negara
tersendiri dengan nama Republik Demokrasi Timor Lorosae
atau Timur Leste (blog.frienster.com).
15
BAB V
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM
PEMERINTAHAN ODE BARU
1. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya
AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
Sukses transmigrasi
Sukses KB
Sukses memerangi buta huruf
Sukses swasembada pangan
Pengangguran minimum
Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
Sukses Gerakan Wajib Belajar
Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
Sukses keamanan dalam negeri
Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
16
2. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan
pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena
kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat
Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan
pembangunan, terutama di Aceh dan Papua
Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang
memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun
pertamanya
Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak
merata bagi si kaya dan si miskin)
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan yang
dibreideli
Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan
program "Penembakan Misterius" (petrus)
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintahan
presiden selanjutnya)
17
BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki tatanan atau aturan
pemerintahan. waktu ke waktu dari masa ke masa, dalam pemerintahan orde
baru yakni tahun 1966 sampai 1998 mempunyai latar belakang yang meliputi
Sejarah, ideology, politik dan hukum. Pada masa orde baru sistem
kelembagaan negara terdiri dari MPR,DPR,DPA,BPK,Preside n,dan MA.
Hubungan diantara lembaga negara banyak didominasi oleh kekuasaan
eksekutif yang dipegang oleh presiden. Oleh karena itu efektifitas pelaksanaan
pemerintah tidak berjalan secara efektif karena hanya didominasi kekuasaan
presiden.
18
DAFTAR PUSTAKA
Basri.2009(http://bs-ba.facebook.com/diakses16februari2009)
Tsaqofah.2000 ( http://syabab2000.multiply.com )
Soecipto.2008(http://www.blogcatalog.com)
Rina.2009 ( http://rinahistory.blog.friendster.com ) Boediman.2010 (http://wikipedia.com)
19