Top Banner
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 39 BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN Dinamika Sistem Pembayaran di Gorontalo mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke waktu. Pada posisi triwulan III-2012, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net inflow sebesar Rp.121,44 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar meningkat sebesar Rp.162,36 miliar. Di sisi lain, ditemukannya uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 lembar agaknya menjadi catatan tersendiri dalam mengantisipasi tindak kejahatan pemalsuan uang. Transaksi non tunai, seperti kliring pada triwulan laporan tumbuh sebesar 3,03% (q.t.q) sementara RTGS mengalami kontraksi dari sisi nilai sebesar 5,20% (q.t.q). 5.1 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI 5.1.1 ALIRAN UANG KARTAL (INFLOW/OUTFLOW) Aliran uang kartal pada posisi triwulan III-2012 mengalami net inflow sebesar Rp.121,44 miliar yang berarti jumlah uang yang masuk dalam khasanah kas titipan Bank Indonesia (Rp.946,52 miliar) lebih besar dibandingkan uang yang keluar dari khasanah kas titipan (Rp.825,08 miliar). Grafik 5.1 mengkonfirmasi hal tersebut. Sumber: Bank Indonesia Grafik 5.1 Net inflow/outflow Kas Titipan Gorontalo Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan Dilihat dari perkembangan bulanan pun terjadi posisi net inflow dalam aliran uang kartal di Gorontalo, sebagaimana ditunjukkan oleh Grafik 5.2. Hal ini disebabkan karena masyarakat Gorontalo cenderung menyimpan dana di bank daripada membelanjakannya pada periode tersebut.
20

SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

Feb 24, 2018

Download

Documents

vuongmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 39

BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN

Dinamika Sistem Pembayaran di Gorontalo mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke

waktu. Pada posisi triwulan III-2012, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net

inflow sebesar Rp.121,44 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar meningkat sebesar

Rp.162,36 miliar. Di sisi lain, ditemukannya uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 lembar

agaknya menjadi catatan tersendiri dalam mengantisipasi tindak kejahatan pemalsuan uang.

Transaksi non tunai, seperti kliring pada triwulan laporan tumbuh sebesar 3,03% (q.t.q) sementara

RTGS mengalami kontraksi dari sisi nilai sebesar 5,20% (q.t.q).

5.1 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI

5.1.1 ALIRAN UANG KARTAL (INFLOW/OUTFLOW)

Aliran uang kartal pada posisi triwulan III-2012 mengalami net inflow sebesar

Rp.121,44 miliar yang berarti jumlah uang yang masuk dalam khasanah kas titipan Bank

Indonesia (Rp.946,52 miliar) lebih besar dibandingkan uang yang keluar dari khasanah kas

titipan (Rp.825,08 miliar). Grafik 5.1 mengkonfirmasi hal tersebut.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.1 Net inflow/outflow Kas Titipan Gorontalo Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan

Dilihat dari perkembangan bulanan pun terjadi posisi net inflow dalam aliran uang

kartal di Gorontalo, sebagaimana ditunjukkan oleh Grafik 5.2. Hal ini disebabkan karena

masyarakat Gorontalo cenderung menyimpan dana di bank daripada membelanjakannya

pada periode tersebut.

Page 2: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

5.1.2 PENYEDIAAN UANG KARTAL LAYAK EDAR

Penyediaan uang kartal layak edar (ULE) pada posisi triwulan III-2012, mengalami

penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat Uang Layak Edar (ULE) sebesar

Rp.121,02 miliar menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp.130,58 miliar.

Sementara itu, jumlah Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau uang lusuh yang ada dalam kas

titipan Bank Indonesia meningkat pada triwulan laporan dari Rp.9,83 miliar (posisi triwulan II-

2012) menjadi Rp.41,35 miliar. Sebagian besar uang layak edar maupun tidak layak edar

yang ditemukan adalah nominal pecahan Rp.50.000,-. Di sisi lain, uang logam pecahan

Rp.50,- masih diminati oleh sebagian besar masyarakat dalam transaksi perdagangan

sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu)

Sumber : Bank Indonesia

5.1.3 UANG PALSU

Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo

Pecahan / Tahun Emisi Temuan Uang Palsu

100.000 / 2004 9

100.000 / 1999 0

50.000 / 2005 6

50.000 / 1999 0

50.000 / 1993 0

20.000 / 2004 0

10.000 / 2005 0

Jumlah 15

Periode Triwulan III-2012

Sumber: Bank Indonesia

Layak edar Tidak Layak Edar Layak edar Tidak Layak Edar Layak edar Tidak Layak Edar

Uang Kertas 100,000 38,800,000 6,000,000 44,800,000 59,300,000 2,000,000 61,300,000 34,800,000 16,000,000 50,800,000

50,000 35,000,000 9,000,000 44,000,000 62,250,000 5,000,000 67,250,000 55,950,000 18,750,000 74,700,000

20,000 5,160,000 1,200,000 6,360,000 3,160,000 200,000 3,360,000 9,260,000 2,200,000 11,460,000

10,000 4,850,000 1,000,000 5,850,000 720,000 1,150,000 1,870,000 7,940,000 1,600,000 9,540,000

5,000 2,030,000 900,000 2,930,000 2,675,000 200,000 2,875,000 7,000,000 1,300,000 8,300,000

2,000 4,404,000 700,000 5,104,000 2,470,000 1,250,000 3,720,000 5,950,000 1,200,000 7,150,000

1,000 5,000 120,000 125,000 8,000 30,000 38,000 116,000 300,000 416,000

Total 90,249,000 18,920,000 109,169,000 130,583,000 9,830,000 140,413,000 121,016,000 41,350,000 162,366,000

Uang Logam 1000 40,000

500 5,000

100 3,000

50 2,000 2,000 2,000

Total 7,000 - 7,000 45,000 - 45,000 2,000 - 2,000

TOTAL UANG 90,256,000 18,920,000 109,176,000 130,628,000 9,830,000 140,458,000 121,018,000 41,350,000 162,368,000

Jenis Pecahan (Rp)Tw. III 2012

Jumlah (ribu)Tw. II 2012

Jumlah (ribu)Tw. I 2012

Jumlah (ribu)

Page 3: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 41

Temuan uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 buah yang teridentifikasi sebagai

berikut: Uang pecahan Rp.100.000,- tahun emisi 2004 sebanyak 9 lembar dan uang pecahan

Rp.50.000,- tahun emisi 2005 sebanyak 6 lembar. Adanya temuan uang palsu di Provinsi

Gorontalo memberikan indikasi untuk lebih mewaspadai adanya kejahatan pemalsuan uang.

5.2 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI

5.2.1 KLIRING NON BI DI GORONTALO

Dari sisi jumlah warkat, perputaran warkat kliring non BI pada triwulan III-2012

mengalami kenaikan menjadi sebesar 3,03% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mengalami kontraksi sebesar 2,19% (q.t.q). Sementara itu, dari segi nominal mengalami

kontraksi sebesar 0.02% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar

6,91% (q.t.q). Grafik 5.3 dan 5.4 menunjukkan perputaran kliring di Gorontalo dan rata-rata

perputaran kliring per hari.

Sumber: Bank Indonesia

Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari

Sementara itu, pada posisi triwulan III-2012 persentase rata-rata penolakan cek &

bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah lembaran cek/bilyet giro tercatat sebesar

0,95%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,86%. Di

sisi lain, persentase rata-rata penolakan cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah

nominal pada triwulan III-2012 meningkat menjadi 0,92% dibandingkan triwulan II-2012

yang tercatat sebesar 0,83%. Grafik 5.5 menunjukkan persentase rata-rata penolakan

cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah lembaran dan nominalnya.

Page 4: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN

42 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

Sumber : Bank Indonesia

Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo

5.2.2 REAL TIME GROSS SETTLEMENT (RTGS)

Transaksi yang dilakukan melalui RTGS (dari dank ke Gorontalo) pada triwulan III-

2012 rata-rata tercatat sebesar Rp.621 miliar atau secara growth mengalami kontraksi

sebesar 5,20% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar

45,65% (q.t.q). Sementara itu, bila dilihat dari volumenya, rata-rata transaksi RTGS pada

triwulan laporan adalah sebanyak 1584 kali, dengan growth sebesar 0,74% (q.t.q) lebih

rendah dibandingkan triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 30,22% (q.t.q). Penurunan

transaksi RTGS pada triwulan III-2012 ini diperkirakan karena transaksi mellaui RTGS

banyak dilakukan menjelang datangnya Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H (periode

Bulan Mei sampai dengan Juli 2012) sementara pasca Idul Fitri (Bulan Agustus-September)

jumlah transaksi RTGS menurun.

Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo

Nilai Nilai Nilai

(Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)

Januari 206 667 154 441 360 1108

Februari 182 609 260 421 442 1030

Maret 238 913 375 572 613 1485

Rata-rata tw I-2012 209 730 263 478 472 1208

Pertumbuhan (qtq) -25.73% -18.38% -36.55% -28.16% -32.17% -22.55%

April 226 797 377 498 602 1295

Mei 265 985 430 648 694 1633

Juni 339 1104 426 686 765 1790

Rata-rata tw II-2012 276 962 411 611 687 1573

Pertumbuhan (qtq) 32.32% 31.84% 56.25% 27.75% 45.65% 30.22%

Juli 317 1112 423 654 740 1766

Agustus 234 938 356 627 590 1565

September 232 857 393 565 624 1422

Rata-rata tw III-2012 261 969 390 615 651 1584

Pertumbuhan (qtq) -5.62% 0.73% -4.92% 0.76% -5.20% 0.74%

Bulan

FROM TO FROM + TO

Volume Volume Volume

Sumber : Bank Indonesia

Page 5: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 6 KESEJAHTERAAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 43

BAB 6 : KESEJAHTERAAN

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2012 menunjukkan penurunan

dari 18,75% pada Maret 2011 menjadi 17,33% pada Maret 2012. Sementara itu tingkat

pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26 persen pada Agustus 2011

menjadi 4,36 persen pada Agustus 2011.

6.1. PENGANGGURAN

Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan Agustus

2012 tercatat sebanyak 466.073 jiwa atau meningkat dibanding angkatan kerja pada periode

Agustus 2011 yang tercatat hanya 465.027 jiwa. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh

meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dimana pada Agustus 2012 mencapai

445.729 atau naik 0,12% dibanding posisi Agustus 2011 yang tercatat sebanyak 445.210

jiwa. Namun tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo mengalami kenaikan dimana

pada bulan Agustus 2012 tercatat sebanyak 4,36%, meningkat dibandingkan TPT posisi

Agustus 2011 yang tercatat 4,26%. Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja

mengalami penurunan dari 64,13% menjadi 63,08% yang mungkin dipengaruhi oleh

peningkatan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang lebih tinggi (4,88%)

dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja (0,22%) dan pertumbuhan jumlah penduduk

(1,26%).

Tabel 6.1.

Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha penduduk yang bekerja, sektor pertanian

nampaknya masih menjadi lapangan usaha sebagian besar penduduk Provinsi Gorontalo

yaitu 168.496 orang (Agustus 2012) atau 37% dari total penduduk yang bekerja. Jumlah

tersebut meningkat 6% jika dibandingkan dengan Agustus 2011. Sektor lainnya dengan

pangsa pasar jumlah tenaga kerja yang cukup besar adalah sektor jasa kemasyarakatan

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas 711.683 708.681 717.600 725.153 732.021 738.885

Angkatan Kerja 484.834 456.499 458.579 465.027 471.128 466.073

Bekerja 460.355 432.926 437.459 445.210 448.489 445.729

Tidak Bekerja 24.479 23.573 21.120 19.817 22.639 20.344

Bukan Angkatan Kerja 226.849 252.182 259.021 260.126 260.893 272.812

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 68,12 64,42 63,90 64,13 64,36 63,08

Tingkat Pengangguran Terbuka 5,05 5,16 4,61 4,26 4,81 4,36

Ketenagakerjaan20112010 2012

Page 6: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 6 KESEJAHTERAAN

44 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

yaitu 84.390 jiwa atau sebesar 18,98% dari total tenaga kerja. Tenaga kerja sektor ini

terkontraksi sebesar 7,66% dibandingkan bulan Agustus 2011 seiring dengan melemahnya

kinerja sektor jasa-jasa. Sementara sektor perdagangan pangsanya semakin meningkat

terhadap penyerapan tenaga kerja.

Tabel 6.2.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Gorontalo

6.2. KEMISKINAN

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo hingga Maret 2012 tercatat sebanyak

186.907 jiwa (17,33% dari jumlah penduduk), mengalami penurunan dibandingkan posisi

Maret 2011 yang tercatat sebanyak 198.270 jiwa (18,75% dari jumlah penduduk).

Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2012 sebesar Rp

203.907 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan sebesar Rp16.692 perkapita per

bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2011 yang tercatat sebesar Rp183.637 perkapita

per bulan.

Tabel 6.3.

Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%)

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas

6.3. RASIO GINI

Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,39 mengalami kenaikan dibandingkan indeks

gini tahun 2005 lalu yang tercatat sebesar 0,36. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan

pendapatan antara lapisan penduduk semakin meningkat. Namun demikian berdasarkan

strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk berpenghasilan

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

Pertanian 194.987 176.974 179.933 158.973 163.806 168.496

Industri 41.393 35.228 40.584 44.015 37.619 37.986

Perdagangan 87.167 71.243 64.022 65.851 61.079 67.142

Jasa Kemasyarakatan 80.668 81.322 87.087 91.393 91.741 84.390

Lainnya 30.790 68.159 65.833 84.978 94.244 87.715

Total 460.355 432.926 437.459 445.210 448.489 445.729

Ketenagakerjaan201220112010

Maret September Maret

Jumlah Penduduk Miskin 198.270 192.396 186.907

Persentase 18,75 18,02 17,33

Garis Kemiskinan Rp187.215 Rp195.685 Rp203.907

Perkotaan Rp194.161 Rp202.305 Rp209.422

Pedesaan Rp183.637 Rp192.274 Rp201.065

Kemiskinan2011 2012

Page 7: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 6 KESEJAHTERAAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 45

tertinggi menjadi semakin meningkat dari 44,38% menjadi 47,67%. Fenomena yang menarik

adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok 40% menengah ke 40% ke

bawah dan 20% teratas.

Tabel 6.4.

Rasio Gini Provinsi Gorontalo

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas

6.4. IPM (INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA)

Index Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo sampai dengan data terakhir

tahun 2007 adalah sebesar 68,98 meningkat 0,97 point dari IPM 2006 yang sebesar 68,01.

Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan angka harapan hidup dari 65,60 tahun menjadi

66,19 tahun, kenaikan rata-rata lama sekolah menjadi 6,91 tahun dan kenaikan rata-rata

pengeluaran riil dari Rp608,65 ribu menjadi Rp615,94 ribu. Kenaikan upah minimum

provinsi menjadi salah satu pemicu peningkatan yang terjadi pada pengeluaran riil.

Tabel 6.5.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Provinsi Gorontalo

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo

Terdapat perbedaan angka IPM di provinsi, kota dan kabupaten di Gorontalo, hal ini

disebabkan oleh adanya ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi, layanan pendidikan,

kesehatan dan ketersediaan infrastruktur yang terjadi sejak pemekaran wilayah. Pada tahun

2006 IPM tertinggi di Kota Gorontalo sebesar 71,64 lebih tinggi dibandingkan IPM Nasional,

sedangkan IPM terendah di Kabupaten Boalemo sebesar 67,24.

Tabel 6.6

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kabupaten/Kota

Page 8: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 6 KESEJAHTERAAN

46 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

Tahun 2006-2007

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo

Sementara itu arah pembangunan Gorontalo ke depan memfokuskan pada

pembangunan 15 kecamatan ber-IPM terendah dengan menyentuh tiga aspek yakni

pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Adapun 15 kecamatan ber-IPM terendah antara lain :

Kec. Motilango, Pulubala, Telaga Biru, Boliyohuto, Tibawa, Wonosari, Botumoito, Pohuwato,

Patilanggio, Taluditi, Paguat, Tapa, Atinggola, Tolinggula, Anggrek dan Kwandang

Page 9: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 47

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV-2012 diperkirakan lebih baik dibandingkan

pertumbuhan triwulan III-2012. Hal ini seiring dengan berakhirnya musim kering di Gorontalo

pada awal Oktober 2012 serta liburan Natal dan Tahun Baru. Perkembangan inflasi pada

triwulan IV-2012 diperkirakan akan sedikit meningkat, dengan kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y)

Sementara itu kinerja perbankan diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan

proyeksi pertumbuhan ekonomi regional triwulan IV-2012 yang diperkirakan membaik.

7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL

Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012

Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran

7,4 – 7,9% (y.o.y). Dorongan konsumsi rumah tangga selama triwulan IV-2012 diperkirakan

masih cukup baik. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan Oktober 2012 mencatat

bahwa Indeks Keyakinan Konsumen mencapai level optimis 149,8. Kondisi tersebut juga

dikonfirmasi oleh Indeks Tendensi Konsumen yang dirilis BPS yang mencatat bahwa pada

pada triwulan IV-2011, ITK mencapai 109,07 berada pada level optimis. Disisi konsumsi

pemerintah diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan penyerapan belanja

daerah. Kegiatan International Maize Conference yang diselenggarakan pada bulan

November 2012 diperkirakan akan meningkatkan konsumsi pemerintah dan rumah tangga.

Grafik 7.2 Grafik 7.3 Survei Konsumen Bank Indonesia Indeks Tendensi Konsumen BPS

Page 10: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

48 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA

7.2 OUTLOOK INFLASI

Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo

Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo

Pada triwulan IV-2012, proyeksi inflasi Gorontalo berada pada kisaran 5,74% ±

1% (y.o.y). Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena pada pertengahan

tahun, inflasi tertinggi berada pada level 7.86% (y.o.y) yang terjadi pada bulan April 2012

kemudian berangsur-angsur turun dan kembali mencapai puncaknya pada Bulan Agustus

2012 karena faktor musiman Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H dengan

inflasi sebesar 6,37% (y.o.y). Beberapa hal yang mendorong level inflasi pada kisaran

5,74% ± 1% (y.o.y) antara lain karena ketersediaan pasokan yang cukup memadai pada

akhir tahun.

Page 11: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 49

7.3 PROSPEK PERBANKAN

Prospek perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan terus membaik

seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada triwulan mendatang,

proyek-proyek infrastrukutur pemerintah diperkirakan akan semakin ekspansif direalisasikan

sehingga akan menggerakan roda perekonomian. Kondisi tersebut juga berimbas pada

semakin meningkatnya kredit yang disalurkan oleh perbankan.

Level BI rate pada kisaran 5,75% diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan

tingkat suku bunga perbankan hingga periode triwulan IV-2012. Survei Kegiatan Dunia

Usaha (SKDU) triwulan III-2012 memperkirakan pada triwulan IV-2012, perkembangan

usaha sektor keuangan relatif stabil dan sama denga triwulan sebelumnya. Sebanyak 20%

responden menjawab ekspektasi usaha pada sektor keuangan akan meningkat pada

triwulan mendatang, sementara 80% lainnya menjawab tetap sebagaimana kondisi triwulan

sebelumnya.

Sumber: Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.5

Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan

Page 12: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

LAMPIRAN Makro Ekonomi Regional-Inflasi-Perbankan

Page 13: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

1. MAKROEKONOMI REGIONAL

Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN

TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah)

Sisi Permintaan

Sisi Penawaran

Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO

(dalam persen)

Sisi Permintaan

Sisi Penawaran

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

I II III IV I II III

Konsumsi 940.539 965.431 991.924 1.026.638 1.030.597 1.048.950 1.064.584

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 621.211 631.424 646.437 655.811 667.808 668.121 685.823

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8.043 8.357 8.709 8.551 8.858 8.621 9.012

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 311.284 325.649 336.778 362.277 353.931 372.208 369.749

Pembentukan Modal Tetap Bruto 259.373 267.105 277.037 294.431 274.486 294.183 300.172

Perubahan Stok (106.876) (122.563) (94.711) (139.939) (88.648) (106.662) (68.927)

Ekspor Barang dan Jasa 93.093 93.268 97.206 100.874 103.586 107.238 105.929

Impor Barang dan Jasa 423.380 429.265 463.459 485.266 494.053 505.395 539.148

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748 773.976 807.996 796.738 825.969 838.314 862.611,23

2011KOMPONEN

2012

I II III IV I II III

1. PERTANIAN 224.915,82 218.187,49 228.328,98 213.676,50 237.866,28 230.559,95 238.573,50

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 8.257,09 8.684,55 9.308,41 9.138,02 9.212,82 9.530,54 9.707,18

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 57.776,66 59.288,96 62.754,96 64.796,70 65.464,67 67.141,00 69.804,20

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 4.384,61 4.429,28 4.557,70 4.641,46 4.676,63 4.811,58 4.944,98

5. BANGUNAN 66.678,94 70.115,64 74.588,92 73.421,60 74.388,82 76.854,74 79.311,52

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 108.849,78 113.225,97 118.888,33 121.039,34 121.202,55 124.013,62 129.863,07

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 81.166,56 83.578,36 86.359,27 87.391,26 86.967,51 89.944,57 94.036,52

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 67.513,76 68.321,45 70.417,46 71.816,97 72.962,87 75.818,39 78.217,30

9. JASA-JASA 143.204,96 148.143,80 152.792,01 150.816,51 153.226,44 159.639,45 158.152,96

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748,19 773.975,51 807.996,04 796.738,37 825.968,59 838.313,83 862.611,23

2011SEKTOR

2012

I II III IV I II III

Konsumsi 19,84 14,78 9,36 4,46 9,58 8,65 7,33

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 19,51 15,45 11,58 6,57 7,50 5,81 6,09

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8,73 7,81 9,76 9,14 10,13 3,15 3,48

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,83 13,68 5,31 0,75 13,70 14,30 9,79

Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,39 9,35 5,42 2,61 5,83 10,14 8,35

Perubahan Stok 47,98 2,88 (40,74) (38,72) (17,06) (12,97) (27,22)

Ekspor Barang dan Jasa (11,19) (15,97) (18,21) 5,40 11,27 14,98 8,97

Impor Barang dan Jasa 22,80 21,75 25,61 19,64 16,69 17,73 16,33

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,92 8,29 8,31 6,76

2011 (% y.o.y)KOMPONEN

2012 (% y.o.y)

I II III IV I II III

1. PERTANIAN 10,84 3,02 2,52 8,87 5,76 5,67 4,49

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,72 6,66 7,20 9,31 11,57 9,74 4,28

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,02 7,01 7,37 10,53 13,31 13,24 11,23

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 10,86 9,17 9,06 7,31 6,66 8,63 8,50

5. BANGUNAN 8,06 11,34 10,60 8,29 11,56 9,61 6,33

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 12,07 12,71 11,27 12,43 11,35 9,53 9,23

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9,42 9,26 8,65 8,96 7,15 7,62 8,89

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 11,04 9,15 6,98 8,14 8,07 10,97 11,08

9. JASA-JASA 3,98 3,79 4,44 6,29 7,00 7,76 3,51

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,91 8,29 8,31 6,76

2011 (% y.o.y)SEKTOR

2012 (% y.o.y)

Page 14: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

2. INFLASI

Tabel 2.A

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

Kelompok / Sub kelompok JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEPT OKT

UMUM 5.69 6.50 5.91 7.86 6.25 5.95 5.64 6.37 5.40 4.93

BAHAN MAKANAN 1.18 3.19 1.90 8.90 3.84 3.58 3.61 7.45 6.02 5.48

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 4.83 5.06 4.40 6.49 6.18 6.73 9.98 9.94 9.67 8.96

Daging dan Hasil-hasilnya 4.81 2.21 1.06 2.06 1.85 0.94 1.46 3.68 1.62 3.10

Ikan Segar 10.02 14.78 10.08 9.31 3.42 11.14 0.90 2.55 4.83 5.74

Ikan Diawetkan 16.77 20.64 19.91 17.40 10.27 12.25 5.97 4.61 1.87 9.04

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 3.16 4.93 7.20 8.03 7.61 6.39 6.62 5.86 5.56 6.01

Sayur-sayuran 59.41 62.48 45.23 44.68 18.69 -2.00 22.11 35.65 16.84 2.85

Kacang - kacangan -2.51 -1.58 -1.23 -1.51 -2.46 -3.29 2.71 8.71 9.68 14.46

Buah - buahan 8.68 12.71 5.19 5.36 -4.67 -8.71 -10.26 -14.96 -5.89 -9.03

Bumbu - bumbuan -48.44 -47.59 -38.40 4.94 -5.47 -12.46 -6.73 21.35 7.66 7.32

Lemak dan Minyak -0.39 1.95 1.93 5.08 6.00 5.40 5.34 3.62 1.24 3.89

Bahan Makanan Lainnya 5.14 4.25 4.25 4.25 4.25 3.79 4.19 1.51 1.51 -0.41

MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 7.97 8.09 6.01 6.74 7.95 7.04 7.73 8.16 7.11 5.43

Makanan Jadi 9.19 9.51 8.13 8.22 8.93 4.60 4.53 5.05 3.13 2.28

Minuman yang Tidak Beralkohol -1.04 -1.05 1.22 5.24 8.57 12.80 18.75 17.90 15.98 15.63

Tembakau dan Minuman Beralkohol 10.56 10.56 6.15 6.15 6.95 6.95 6.41 7.19 7.19 4.43

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 11.62 11.83 12.67 11.51 10.87 10.47 9.06 8.19 7.59 7.53

Biaya Tempat Tinggal 16.81 16.98 18.88 16.80 15.92 15.45 13.17 11.55 10.67 10.57

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.42 0.42 0.42 0.52 0.52 0.43 0.43 0.53 0.55 0.55

Perlengkapan Rumahtangga 4.89 5.55 5.31 4.50 4.94 3.61 4.41 5.61 4.89 4.85

Penyelenggaraan Rumahtangga 9.51 9.62 7.33 8.33 7.09 7.02 5.63 5.43 5.24 5.22

SANDANG 9.53 9.54 9.44 7.23 6.78 7.11 5.96 -0.06 0.44 1.23

Sandang Laki-laki 10.05 9.72 9.72 8.55 9.19 9.47 7.44 0.80 0.91 0.77

Sandang Wanita 6.47 6.09 6.21 2.97 3.35 3.26 2.93 -2.73 -1.36 -1.65

Sandang Anak-anak 0.26 -0.33 -1.08 -1.23 -1.97 -0.78 -1.77 -2.67 -0.52 -0.27

Barang Pribadi dan Sandang Lain 22.41 24.20 24.29 19.85 16.71 16.97 15.65 4.76 3.03 7.00

KESEHATAN 4.08 4.06 3.81 3.57 2.86 2.92 2.49 2.61 2.83 3.16

Jasa Kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Obat-obatan 2.19 2.19 2.19 2.24 2.24 2.11 1.65 1.77 1.53 0.70

Jasa Perawatan Jasmani 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 7.05 6.98 6.49 5.98 4.59 4.74 4.11 4.27 4.81 5.78

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 4.44 3.80 3.72 3.72 4.25 4.26 4.37 4.40 0.88 0.89

Jasa Pendidikan 7.46 7.46 7.46 7.46 7.46 7.46 7.00 7.00 0.00 0.00

Kursus-kursus/Pelatihan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 1.72 1.15 1.01 2.02 5.56 5.71 4.92 5.53 5.57 5.53

Rekreasi 0.62 -1.10 -1.27 -1.24 -1.25 -1.25 0.00 0.00 0.02 0.05

Olahraga 12.82 12.82 12.82 4.25 4.25 4.25 6.20 3.31 3.31 3.31

TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 2.86 3.50 3.18 2.95 2.97 3.00 2.94 2.67 2.18 1.72

Transpor 4.02 5.00 4.52 4.18 4.23 4.30 4.20 3.73 3.03 2.36

Komunikasi dan Pengiriman 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06

Sarana dan Penunjang Transpor 0.97 0.51 0.51 0.51 0.51 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Jasa Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.07 1.07 1.07

INFLASI Year on Year KOTA GORONTALO TAHUN 2012

DIRINCI MENURUT KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK PENGELUARAN

(Dalam Persen)

Page 15: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

Tabel 2.B

DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

Page 16: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

3. PERBANKAN

Tabel 3.A PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO

Sep-11 Jun-12 Sep-12

KANTOR BANK

- Jumlah Bank 15 16 16

- Jumlah Kantor 81 86 86

ASSET (Rp.) 4,510,388,650,440 5,089,557,172,418 5,404,779,004,131

DANA PIHAK KETIGA (Rp.) 2,600,262,627,562 3,013,989,124,119 3,064,730,816,145

- Giro 407,733,569,849 464,435,314,050 512,899,839,362

- Deposito 801,797,989,942 824,372,814,828 838,829,198,981

- Tabungan 1,390,731,067,771 1,725,180,995,241 1,713,001,777,802

KREDIT PENGGUNAAN (Rp.) 4,307,450,794,496 5,026,654,674,507 5,245,775,486,112

- Investasi 752,338,262,316 642,477,971,534 619,235,816,697

- Modal Kerja 1,366,253,436,984 1,992,154,242,136 1,664,412,950,570

- Konsumsi 2,188,859,095,196 2,392,022,460,837 2,962,126,718,845

KREDIT SEKTORAL (Rp.) 4,307,450,794,496 5,026,654,674,507 5,245,775,486,112

- Pertanian, Perburuan & Kehutanan 39,980,993,911 80,597,009,684 58,207,909,809

- Perikanan 14,020,312,020 12,960,061,255 12,801,086,254

- Pertambangan & Penggalian 1,615,715,838 3,629,523,397 4,333,053,452

- Industri Pengolahan 24,470,237,207 39,033,655,272 43,299,988,386

- Listrik, Gas, & Air 304,486,435 124,105,789 148,985,065

- Konstruksi 117,149,522,722 148,812,760,943 134,693,069,318

- Perdagangan Besar & Eceran 1,272,069,984,790 1,709,083,918,277 1,565,333,401,477

- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum 38,651,605,022 33,255,049,190 35,645,344,656

- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi 78,066,199,707 61,723,591,458 47,344,183,077

- Perantara Keuangan 106,831,090 62,347,631,283 64,887,447,882

- Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 22,491,644,720 31,466,313,028 35,380,213,522

- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib 74,799,378 62,499,699 55,194,087

- Jasa Pendidikan 1,148,494,712 4,347,083,006 1,615,334,275

- Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 35,829,768,385 38,481,400,171 40,299,750,491

- Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Perorangan Lainnya 122,221,650,994 129,167,556,451 130,933,822,084

-Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga 1,824,271,199 2,720,260,151 2,101,109,379

- Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya - - -

- Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya 348,565,181,170 276,819,794,616 106,568,874,053

- Bukan Lapangan Usaha 2,188,859,095,196 2,392,022,460,837 2,962,126,718,845

- Lainnya *) - - -

KREDIT UMKM (Rp.) 1,850,137,526,849 2,383,875,943,682 1,993,424,387,277

- Mikro 412,508,663,021 732,563,735,217 431,012,458,287

- Kecil 1,017,748,585,902 1,031,704,565,086 971,273,464,072

- Menengah 419,880,277,926 619,607,643,379 591,138,464,918

SHARE KREDIT UMKM THD. TOTAL KREDIT 42.95% 47.42% 38.00%

LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) 165.65% 166.78% 171.17%

NPLs Gross

- Nominal (Rp.) 143,632,762,402 122,681,257,229 130,410,473,172

- Rasio NPLs 3.33% 2.44% 2.49%

INDIKATOR

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum - Bank Indonesia

Page 17: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

Tabel 3.B PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO

Sep-11 Jun-12 Sep-12

KANTOR BANK

- Jumlah Bank 4 4 4

- Jumlah Kantor 8 8 8

ASSET (Rp.) 29,108,909 37,005,667 40,204,089

DANA PIHAK KETIGA (Rp.) 14,817,812 16,857,516 19,813,311

- Deposito 8,740,450 9,495,450 11,108,825

- Tabungan 6,077,362 7,362,066 8,704,486

KREDIT PENGGUNAAN (Rp.) 22,091,068 22,875,156 25,075,841

- Investasi 446,138 369,792 431,294

- Modal Kerja 11,420,699 12,267,856 12,793,739

- Konsumsi 10,224,231 10,237,508 11,850,808

KREDIT SEKTORAL (Rp.) 22,091,068 22,875,156 25,075,841

- Pertanian, Perburuan & Kehutanan 160,271 571,039 588,243

- Perikanan 171,768 150,357 145,842

- Pertambangan & Penggalian 67,300 58,550 97,757

- Industri Pengolahan 235,925 230,836 276,637

- Listrik, Gas, & Air - - -

- Konstruksi - - -

- Perdagangan Besar & Eceran 8,059,255 8,609,517 8,873,798

- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum 342,371 270,745 225,970

- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi 838,299 830,114 880,930

- Perantara Keuangan 76,000 47,500 37,500

- Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 116,661 32,653 17,653

- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib 47,220 23,241 38,317

- Jasa Pendidikan 23,035 38,217 21,904

- Jasa Kesehatan & Keg. Sosial - - 9,332

- Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Perorangan Lainnya 844,320 829,715 1,053,921

-Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga 204,603 160,637 222,611

- Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya 679,809 784,527 734,618

- Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya 7,397,108 7,103,146 7,545,826

- Bukan Lapangan Usaha 2,827,123 3,134,362 4,304,982

- Lainnya *) -

149.08% 135.70% 126.56%

3,957,455 2,428,231 2,489,661

17.91% 10.62% 9.93%

INDIKATOR

Sumber: Laporan BPR - Bank Indonesia

Page 18: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara

umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi

umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada

sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks

harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya,

inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari

permintaan.

Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis

barang-barang makanan.

Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok

barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah,

seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.

Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori

barang yang dapat diperdagangkan secara international.

Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada

bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya

(inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)

Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan

pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total

dan disingkat (y-t-d)

Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada

bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat

(Y-o-Y)

Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga

konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan

dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering

disebut (q-t-q)

Page 19: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

PDB dan PDRB Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah

(kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional

bruto)

Pertumbuhan Year on

Year

Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang

mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan

triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga

konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering

disingkat (Y-o-Y)

Pertumbuhan Melambat Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif

namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti

sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral

M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas,

merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri

dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan

deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).

Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban

otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari

uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah

dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank

sentral.

Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk

uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.

Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank,

kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang

sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann

penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.

NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara

pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya

bunga yang harus dibayar.

NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit

bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3),

diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

Page 20: SISTEM PEMBAYARAN BAB 5 : SISTEM · PDF file · 2013-10-12BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN 40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA 5.1.2 PENYEDIAAN UANG

Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha

perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya

yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi,

re-scheduling atau konversi kepemilikan.

UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang

mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5

Milyar.

UYD

Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang

kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang

yang berada di kas bank.

Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran

yang dilakukan oleh bank umum.

Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan

uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran

tunai melalui BI.

Netflow Selisih antara outflow and inflow.

PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari

kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar,

sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat

berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation)

untuk bertransaksi.