Page 1
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 39
BAB 5 : SISTEM PEMBAYARAN
Dinamika Sistem Pembayaran di Gorontalo mengalami perubahan yang cukup dinamis dari waktu ke
waktu. Pada posisi triwulan III-2012, perkembangan transaksi pembayaran tunai mengalami net
inflow sebesar Rp.121,44 miliar sementara penyediaan uang kartal layak edar meningkat sebesar
Rp.162,36 miliar. Di sisi lain, ditemukannya uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 lembar
agaknya menjadi catatan tersendiri dalam mengantisipasi tindak kejahatan pemalsuan uang.
Transaksi non tunai, seperti kliring pada triwulan laporan tumbuh sebesar 3,03% (q.t.q) sementara
RTGS mengalami kontraksi dari sisi nilai sebesar 5,20% (q.t.q).
5.1 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI
5.1.1 ALIRAN UANG KARTAL (INFLOW/OUTFLOW)
Aliran uang kartal pada posisi triwulan III-2012 mengalami net inflow sebesar
Rp.121,44 miliar yang berarti jumlah uang yang masuk dalam khasanah kas titipan Bank
Indonesia (Rp.946,52 miliar) lebih besar dibandingkan uang yang keluar dari khasanah kas
titipan (Rp.825,08 miliar). Grafik 5.1 mengkonfirmasi hal tersebut.
Sumber: Bank Indonesia
Grafik 5.1 Net inflow/outflow Kas Titipan Gorontalo Grafik 5.2 Perkembangan Netflow Bulanan
Dilihat dari perkembangan bulanan pun terjadi posisi net inflow dalam aliran uang
kartal di Gorontalo, sebagaimana ditunjukkan oleh Grafik 5.2. Hal ini disebabkan karena
masyarakat Gorontalo cenderung menyimpan dana di bank daripada membelanjakannya
pada periode tersebut.
Page 2
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
40 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
5.1.2 PENYEDIAAN UANG KARTAL LAYAK EDAR
Penyediaan uang kartal layak edar (ULE) pada posisi triwulan III-2012, mengalami
penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tercatat Uang Layak Edar (ULE) sebesar
Rp.121,02 miliar menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar Rp.130,58 miliar.
Sementara itu, jumlah Uang Tidak Layak Edar (UTLE) atau uang lusuh yang ada dalam kas
titipan Bank Indonesia meningkat pada triwulan laporan dari Rp.9,83 miliar (posisi triwulan II-
2012) menjadi Rp.41,35 miliar. Sebagian besar uang layak edar maupun tidak layak edar
yang ditemukan adalah nominal pecahan Rp.50.000,-. Di sisi lain, uang logam pecahan
Rp.50,- masih diminati oleh sebagian besar masyarakat dalam transaksi perdagangan
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1 Rincian Pecahan Uang di Kas Titipan Gorontalo (Dalam Rp.ribu)
Sumber : Bank Indonesia
5.1.3 UANG PALSU
Tabel 5.2 Perkembangan Uang Palsu di Gorontalo
Pecahan / Tahun Emisi Temuan Uang Palsu
100.000 / 2004 9
100.000 / 1999 0
50.000 / 2005 6
50.000 / 1999 0
50.000 / 1993 0
20.000 / 2004 0
10.000 / 2005 0
Jumlah 15
Periode Triwulan III-2012
Sumber: Bank Indonesia
Layak edar Tidak Layak Edar Layak edar Tidak Layak Edar Layak edar Tidak Layak Edar
Uang Kertas 100,000 38,800,000 6,000,000 44,800,000 59,300,000 2,000,000 61,300,000 34,800,000 16,000,000 50,800,000
50,000 35,000,000 9,000,000 44,000,000 62,250,000 5,000,000 67,250,000 55,950,000 18,750,000 74,700,000
20,000 5,160,000 1,200,000 6,360,000 3,160,000 200,000 3,360,000 9,260,000 2,200,000 11,460,000
10,000 4,850,000 1,000,000 5,850,000 720,000 1,150,000 1,870,000 7,940,000 1,600,000 9,540,000
5,000 2,030,000 900,000 2,930,000 2,675,000 200,000 2,875,000 7,000,000 1,300,000 8,300,000
2,000 4,404,000 700,000 5,104,000 2,470,000 1,250,000 3,720,000 5,950,000 1,200,000 7,150,000
1,000 5,000 120,000 125,000 8,000 30,000 38,000 116,000 300,000 416,000
Total 90,249,000 18,920,000 109,169,000 130,583,000 9,830,000 140,413,000 121,016,000 41,350,000 162,366,000
Uang Logam 1000 40,000
500 5,000
100 3,000
50 2,000 2,000 2,000
Total 7,000 - 7,000 45,000 - 45,000 2,000 - 2,000
TOTAL UANG 90,256,000 18,920,000 109,176,000 130,628,000 9,830,000 140,458,000 121,018,000 41,350,000 162,368,000
Jenis Pecahan (Rp)Tw. III 2012
Jumlah (ribu)Tw. II 2012
Jumlah (ribu)Tw. I 2012
Jumlah (ribu)
Page 3
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 41
Temuan uang palsu pada triwulan III-2012 sebanyak 15 buah yang teridentifikasi sebagai
berikut: Uang pecahan Rp.100.000,- tahun emisi 2004 sebanyak 9 lembar dan uang pecahan
Rp.50.000,- tahun emisi 2005 sebanyak 6 lembar. Adanya temuan uang palsu di Provinsi
Gorontalo memberikan indikasi untuk lebih mewaspadai adanya kejahatan pemalsuan uang.
5.2 PERKEMBANGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NON TUNAI
5.2.1 KLIRING NON BI DI GORONTALO
Dari sisi jumlah warkat, perputaran warkat kliring non BI pada triwulan III-2012
mengalami kenaikan menjadi sebesar 3,03% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang
mengalami kontraksi sebesar 2,19% (q.t.q). Sementara itu, dari segi nominal mengalami
kontraksi sebesar 0.02% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
6,91% (q.t.q). Grafik 5.3 dan 5.4 menunjukkan perputaran kliring di Gorontalo dan rata-rata
perputaran kliring per hari.
Sumber: Bank Indonesia
Grafik 5.3 Perputaran Kliring di Gorontalo Grafik 5.4 Rata-Rata Perputaran Kliring Per Hari
Sementara itu, pada posisi triwulan III-2012 persentase rata-rata penolakan cek &
bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah lembaran cek/bilyet giro tercatat sebesar
0,95%, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,86%. Di
sisi lain, persentase rata-rata penolakan cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah
nominal pada triwulan III-2012 meningkat menjadi 0,92% dibandingkan triwulan II-2012
yang tercatat sebesar 0,83%. Grafik 5.5 menunjukkan persentase rata-rata penolakan
cek & bilyet giro kosong per hari dari sisi jumlah lembaran dan nominalnya.
Page 4
BAB 5 SISTEM PEMBAYARAN
42 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
Sumber : Bank Indonesia
Grafik 5.5 Rasio Warkat dan Nominal Cek/BG Kosong Kliring Non BI di Gorontalo
5.2.2 REAL TIME GROSS SETTLEMENT (RTGS)
Transaksi yang dilakukan melalui RTGS (dari dank ke Gorontalo) pada triwulan III-
2012 rata-rata tercatat sebesar Rp.621 miliar atau secara growth mengalami kontraksi
sebesar 5,20% (q.t.q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar
45,65% (q.t.q). Sementara itu, bila dilihat dari volumenya, rata-rata transaksi RTGS pada
triwulan laporan adalah sebanyak 1584 kali, dengan growth sebesar 0,74% (q.t.q) lebih
rendah dibandingkan triwulan II-2012 yang tercatat sebesar 30,22% (q.t.q). Penurunan
transaksi RTGS pada triwulan III-2012 ini diperkirakan karena transaksi mellaui RTGS
banyak dilakukan menjelang datangnya Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H (periode
Bulan Mei sampai dengan Juli 2012) sementara pasca Idul Fitri (Bulan Agustus-September)
jumlah transaksi RTGS menurun.
Tabel 5.3 Perkembangan Transaksi RTGS di Gorontalo
Nilai Nilai Nilai
(Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)
Januari 206 667 154 441 360 1108
Februari 182 609 260 421 442 1030
Maret 238 913 375 572 613 1485
Rata-rata tw I-2012 209 730 263 478 472 1208
Pertumbuhan (qtq) -25.73% -18.38% -36.55% -28.16% -32.17% -22.55%
April 226 797 377 498 602 1295
Mei 265 985 430 648 694 1633
Juni 339 1104 426 686 765 1790
Rata-rata tw II-2012 276 962 411 611 687 1573
Pertumbuhan (qtq) 32.32% 31.84% 56.25% 27.75% 45.65% 30.22%
Juli 317 1112 423 654 740 1766
Agustus 234 938 356 627 590 1565
September 232 857 393 565 624 1422
Rata-rata tw III-2012 261 969 390 615 651 1584
Pertumbuhan (qtq) -5.62% 0.73% -4.92% 0.76% -5.20% 0.74%
Bulan
FROM TO FROM + TO
Volume Volume Volume
Sumber : Bank Indonesia
Page 5
BAB 6 KESEJAHTERAAN
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 43
BAB 6 : KESEJAHTERAAN
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2012 menunjukkan penurunan
dari 18,75% pada Maret 2011 menjadi 17,33% pada Maret 2012. Sementara itu tingkat
pengangguran terbuka mengalami peningkatan dari 4,26 persen pada Agustus 2011
menjadi 4,36 persen pada Agustus 2011.
6.1. PENGANGGURAN
Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan Agustus
2012 tercatat sebanyak 466.073 jiwa atau meningkat dibanding angkatan kerja pada periode
Agustus 2011 yang tercatat hanya 465.027 jiwa. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dimana pada Agustus 2012 mencapai
445.729 atau naik 0,12% dibanding posisi Agustus 2011 yang tercatat sebanyak 445.210
jiwa. Namun tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo mengalami kenaikan dimana
pada bulan Agustus 2012 tercatat sebanyak 4,36%, meningkat dibandingkan TPT posisi
Agustus 2011 yang tercatat 4,26%. Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja
mengalami penurunan dari 64,13% menjadi 63,08% yang mungkin dipengaruhi oleh
peningkatan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang lebih tinggi (4,88%)
dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja (0,22%) dan pertumbuhan jumlah penduduk
(1,26%).
Tabel 6.1.
Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha penduduk yang bekerja, sektor pertanian
nampaknya masih menjadi lapangan usaha sebagian besar penduduk Provinsi Gorontalo
yaitu 168.496 orang (Agustus 2012) atau 37% dari total penduduk yang bekerja. Jumlah
tersebut meningkat 6% jika dibandingkan dengan Agustus 2011. Sektor lainnya dengan
pangsa pasar jumlah tenaga kerja yang cukup besar adalah sektor jasa kemasyarakatan
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
Penduduk Usia 15 Tahun Keatas 711.683 708.681 717.600 725.153 732.021 738.885
Angkatan Kerja 484.834 456.499 458.579 465.027 471.128 466.073
Bekerja 460.355 432.926 437.459 445.210 448.489 445.729
Tidak Bekerja 24.479 23.573 21.120 19.817 22.639 20.344
Bukan Angkatan Kerja 226.849 252.182 259.021 260.126 260.893 272.812
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 68,12 64,42 63,90 64,13 64,36 63,08
Tingkat Pengangguran Terbuka 5,05 5,16 4,61 4,26 4,81 4,36
Ketenagakerjaan20112010 2012
Page 6
BAB 6 KESEJAHTERAAN
44 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
yaitu 84.390 jiwa atau sebesar 18,98% dari total tenaga kerja. Tenaga kerja sektor ini
terkontraksi sebesar 7,66% dibandingkan bulan Agustus 2011 seiring dengan melemahnya
kinerja sektor jasa-jasa. Sementara sektor perdagangan pangsanya semakin meningkat
terhadap penyerapan tenaga kerja.
Tabel 6.2.
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja
Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Gorontalo
6.2. KEMISKINAN
Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo hingga Maret 2012 tercatat sebanyak
186.907 jiwa (17,33% dari jumlah penduduk), mengalami penurunan dibandingkan posisi
Maret 2011 yang tercatat sebanyak 198.270 jiwa (18,75% dari jumlah penduduk).
Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2012 sebesar Rp
203.907 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan sebesar Rp16.692 perkapita per
bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2011 yang tercatat sebesar Rp183.637 perkapita
per bulan.
Tabel 6.3.
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%)
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas
6.3. RASIO GINI
Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,39 mengalami kenaikan dibandingkan indeks
gini tahun 2005 lalu yang tercatat sebesar 0,36. Kondisi ini menunjukkan kesenjangan
pendapatan antara lapisan penduduk semakin meningkat. Namun demikian berdasarkan
strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk berpenghasilan
Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus
Pertanian 194.987 176.974 179.933 158.973 163.806 168.496
Industri 41.393 35.228 40.584 44.015 37.619 37.986
Perdagangan 87.167 71.243 64.022 65.851 61.079 67.142
Jasa Kemasyarakatan 80.668 81.322 87.087 91.393 91.741 84.390
Lainnya 30.790 68.159 65.833 84.978 94.244 87.715
Total 460.355 432.926 437.459 445.210 448.489 445.729
Ketenagakerjaan201220112010
Maret September Maret
Jumlah Penduduk Miskin 198.270 192.396 186.907
Persentase 18,75 18,02 17,33
Garis Kemiskinan Rp187.215 Rp195.685 Rp203.907
Perkotaan Rp194.161 Rp202.305 Rp209.422
Pedesaan Rp183.637 Rp192.274 Rp201.065
Kemiskinan2011 2012
Page 7
BAB 6 KESEJAHTERAAN
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 45
tertinggi menjadi semakin meningkat dari 44,38% menjadi 47,67%. Fenomena yang menarik
adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok 40% menengah ke 40% ke
bawah dan 20% teratas.
Tabel 6.4.
Rasio Gini Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas
6.4. IPM (INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA)
Index Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo sampai dengan data terakhir
tahun 2007 adalah sebesar 68,98 meningkat 0,97 point dari IPM 2006 yang sebesar 68,01.
Peningkatan ini ditopang oleh kenaikan angka harapan hidup dari 65,60 tahun menjadi
66,19 tahun, kenaikan rata-rata lama sekolah menjadi 6,91 tahun dan kenaikan rata-rata
pengeluaran riil dari Rp608,65 ribu menjadi Rp615,94 ribu. Kenaikan upah minimum
provinsi menjadi salah satu pemicu peningkatan yang terjadi pada pengeluaran riil.
Tabel 6.5.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Provinsi Gorontalo
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Terdapat perbedaan angka IPM di provinsi, kota dan kabupaten di Gorontalo, hal ini
disebabkan oleh adanya ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi, layanan pendidikan,
kesehatan dan ketersediaan infrastruktur yang terjadi sejak pemekaran wilayah. Pada tahun
2006 IPM tertinggi di Kota Gorontalo sebesar 71,64 lebih tinggi dibandingkan IPM Nasional,
sedangkan IPM terendah di Kabupaten Boalemo sebesar 67,24.
Tabel 6.6
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kabupaten/Kota
Page 8
BAB 6 KESEJAHTERAAN
46 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
Tahun 2006-2007
Sumber : BPS Provinsi Gorontalo
Sementara itu arah pembangunan Gorontalo ke depan memfokuskan pada
pembangunan 15 kecamatan ber-IPM terendah dengan menyentuh tiga aspek yakni
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Adapun 15 kecamatan ber-IPM terendah antara lain :
Kec. Motilango, Pulubala, Telaga Biru, Boliyohuto, Tibawa, Wonosari, Botumoito, Pohuwato,
Patilanggio, Taluditi, Paguat, Tapa, Atinggola, Tolinggula, Anggrek dan Kwandang
Page 9
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 47
BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI
Perekonomian Gorontalo pada triwulan IV-2012 diperkirakan lebih baik dibandingkan
pertumbuhan triwulan III-2012. Hal ini seiring dengan berakhirnya musim kering di Gorontalo
pada awal Oktober 2012 serta liburan Natal dan Tahun Baru. Perkembangan inflasi pada
triwulan IV-2012 diperkirakan akan sedikit meningkat, dengan kisaran 5,74% ± 1% (y.o.y)
Sementara itu kinerja perbankan diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan
proyeksi pertumbuhan ekonomi regional triwulan IV-2012 yang diperkirakan membaik.
7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL
Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2012
Perekonomian Gorontalo triwulan IV-2012 diperkirakan tumbuh pada kisaran
7,4 – 7,9% (y.o.y). Dorongan konsumsi rumah tangga selama triwulan IV-2012 diperkirakan
masih cukup baik. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan Oktober 2012 mencatat
bahwa Indeks Keyakinan Konsumen mencapai level optimis 149,8. Kondisi tersebut juga
dikonfirmasi oleh Indeks Tendensi Konsumen yang dirilis BPS yang mencatat bahwa pada
pada triwulan IV-2011, ITK mencapai 109,07 berada pada level optimis. Disisi konsumsi
pemerintah diperkirakan akan meningkat seiring dengan percepatan penyerapan belanja
daerah. Kegiatan International Maize Conference yang diselenggarakan pada bulan
November 2012 diperkirakan akan meningkatkan konsumsi pemerintah dan rumah tangga.
Grafik 7.2 Grafik 7.3 Survei Konsumen Bank Indonesia Indeks Tendensi Konsumen BPS
Page 10
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
48 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012| BANK INDONESIA
7.2 OUTLOOK INFLASI
Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo
Grafik 7.4 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo
Pada triwulan IV-2012, proyeksi inflasi Gorontalo berada pada kisaran 5,74% ±
1% (y.o.y). Tendensi inflasi pada rentang tersebut, diperkirakan karena pada pertengahan
tahun, inflasi tertinggi berada pada level 7.86% (y.o.y) yang terjadi pada bulan April 2012
kemudian berangsur-angsur turun dan kembali mencapai puncaknya pada Bulan Agustus
2012 karena faktor musiman Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1433 H dengan
inflasi sebesar 6,37% (y.o.y). Beberapa hal yang mendorong level inflasi pada kisaran
5,74% ± 1% (y.o.y) antara lain karena ketersediaan pasokan yang cukup memadai pada
akhir tahun.
Page 11
BAB 7 OUTLOOK EKONOMI
BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN III-2012 49
7.3 PROSPEK PERBANKAN
Prospek perbankan pada triwulan IV-2012 diperkirakan akan terus membaik
seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat. Pada triwulan mendatang,
proyek-proyek infrastrukutur pemerintah diperkirakan akan semakin ekspansif direalisasikan
sehingga akan menggerakan roda perekonomian. Kondisi tersebut juga berimbas pada
semakin meningkatnya kredit yang disalurkan oleh perbankan.
Level BI rate pada kisaran 5,75% diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan
tingkat suku bunga perbankan hingga periode triwulan IV-2012. Survei Kegiatan Dunia
Usaha (SKDU) triwulan III-2012 memperkirakan pada triwulan IV-2012, perkembangan
usaha sektor keuangan relatif stabil dan sama denga triwulan sebelumnya. Sebanyak 20%
responden menjawab ekspektasi usaha pada sektor keuangan akan meningkat pada
triwulan mendatang, sementara 80% lainnya menjawab tetap sebagaimana kondisi triwulan
sebelumnya.
Sumber: Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.5
Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan
Page 12
LAMPIRAN Makro Ekonomi Regional-Inflasi-Perbankan
Page 13
1. MAKROEKONOMI REGIONAL
Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN
TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah)
Sisi Permintaan
Sisi Penawaran
Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO
(dalam persen)
Sisi Permintaan
Sisi Penawaran
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
I II III IV I II III
Konsumsi 940.539 965.431 991.924 1.026.638 1.030.597 1.048.950 1.064.584
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 621.211 631.424 646.437 655.811 667.808 668.121 685.823
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8.043 8.357 8.709 8.551 8.858 8.621 9.012
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 311.284 325.649 336.778 362.277 353.931 372.208 369.749
Pembentukan Modal Tetap Bruto 259.373 267.105 277.037 294.431 274.486 294.183 300.172
Perubahan Stok (106.876) (122.563) (94.711) (139.939) (88.648) (106.662) (68.927)
Ekspor Barang dan Jasa 93.093 93.268 97.206 100.874 103.586 107.238 105.929
Impor Barang dan Jasa 423.380 429.265 463.459 485.266 494.053 505.395 539.148
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748 773.976 807.996 796.738 825.969 838.314 862.611,23
2011KOMPONEN
2012
I II III IV I II III
1. PERTANIAN 224.915,82 218.187,49 228.328,98 213.676,50 237.866,28 230.559,95 238.573,50
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 8.257,09 8.684,55 9.308,41 9.138,02 9.212,82 9.530,54 9.707,18
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 57.776,66 59.288,96 62.754,96 64.796,70 65.464,67 67.141,00 69.804,20
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 4.384,61 4.429,28 4.557,70 4.641,46 4.676,63 4.811,58 4.944,98
5. BANGUNAN 66.678,94 70.115,64 74.588,92 73.421,60 74.388,82 76.854,74 79.311,52
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 108.849,78 113.225,97 118.888,33 121.039,34 121.202,55 124.013,62 129.863,07
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 81.166,56 83.578,36 86.359,27 87.391,26 86.967,51 89.944,57 94.036,52
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 67.513,76 68.321,45 70.417,46 71.816,97 72.962,87 75.818,39 78.217,30
9. JASA-JASA 143.204,96 148.143,80 152.792,01 150.816,51 153.226,44 159.639,45 158.152,96
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 762.748,19 773.975,51 807.996,04 796.738,37 825.968,59 838.313,83 862.611,23
2011SEKTOR
2012
I II III IV I II III
Konsumsi 19,84 14,78 9,36 4,46 9,58 8,65 7,33
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 19,51 15,45 11,58 6,57 7,50 5,81 6,09
Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 8,73 7,81 9,76 9,14 10,13 3,15 3,48
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 20,83 13,68 5,31 0,75 13,70 14,30 9,79
Pembentukan Modal Tetap Bruto 13,39 9,35 5,42 2,61 5,83 10,14 8,35
Perubahan Stok 47,98 2,88 (40,74) (38,72) (17,06) (12,97) (27,22)
Ekspor Barang dan Jasa (11,19) (15,97) (18,21) 5,40 11,27 14,98 8,97
Impor Barang dan Jasa 22,80 21,75 25,61 19,64 16,69 17,73 16,33
PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,92 8,29 8,31 6,76
2011 (% y.o.y)KOMPONEN
2012 (% y.o.y)
I II III IV I II III
1. PERTANIAN 10,84 3,02 2,52 8,87 5,76 5,67 4,49
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3,72 6,66 7,20 9,31 11,57 9,74 4,28
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,02 7,01 7,37 10,53 13,31 13,24 11,23
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 10,86 9,17 9,06 7,31 6,66 8,63 8,50
5. BANGUNAN 8,06 11,34 10,60 8,29 11,56 9,61 6,33
6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 12,07 12,71 11,27 12,43 11,35 9,53 9,23
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 9,42 9,26 8,65 8,96 7,15 7,62 8,89
8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 11,04 9,15 6,98 8,14 8,07 10,97 11,08
9. JASA-JASA 3,98 3,79 4,44 6,29 7,00 7,76 3,51
PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8,75 6,81 6,33 8,91 8,29 8,31 6,76
2011 (% y.o.y)SEKTOR
2012 (% y.o.y)
Page 14
2. INFLASI
Tabel 2.A
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
Kelompok / Sub kelompok JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGTS SEPT OKT
UMUM 5.69 6.50 5.91 7.86 6.25 5.95 5.64 6.37 5.40 4.93
BAHAN MAKANAN 1.18 3.19 1.90 8.90 3.84 3.58 3.61 7.45 6.02 5.48
Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 4.83 5.06 4.40 6.49 6.18 6.73 9.98 9.94 9.67 8.96
Daging dan Hasil-hasilnya 4.81 2.21 1.06 2.06 1.85 0.94 1.46 3.68 1.62 3.10
Ikan Segar 10.02 14.78 10.08 9.31 3.42 11.14 0.90 2.55 4.83 5.74
Ikan Diawetkan 16.77 20.64 19.91 17.40 10.27 12.25 5.97 4.61 1.87 9.04
Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 3.16 4.93 7.20 8.03 7.61 6.39 6.62 5.86 5.56 6.01
Sayur-sayuran 59.41 62.48 45.23 44.68 18.69 -2.00 22.11 35.65 16.84 2.85
Kacang - kacangan -2.51 -1.58 -1.23 -1.51 -2.46 -3.29 2.71 8.71 9.68 14.46
Buah - buahan 8.68 12.71 5.19 5.36 -4.67 -8.71 -10.26 -14.96 -5.89 -9.03
Bumbu - bumbuan -48.44 -47.59 -38.40 4.94 -5.47 -12.46 -6.73 21.35 7.66 7.32
Lemak dan Minyak -0.39 1.95 1.93 5.08 6.00 5.40 5.34 3.62 1.24 3.89
Bahan Makanan Lainnya 5.14 4.25 4.25 4.25 4.25 3.79 4.19 1.51 1.51 -0.41
MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 7.97 8.09 6.01 6.74 7.95 7.04 7.73 8.16 7.11 5.43
Makanan Jadi 9.19 9.51 8.13 8.22 8.93 4.60 4.53 5.05 3.13 2.28
Minuman yang Tidak Beralkohol -1.04 -1.05 1.22 5.24 8.57 12.80 18.75 17.90 15.98 15.63
Tembakau dan Minuman Beralkohol 10.56 10.56 6.15 6.15 6.95 6.95 6.41 7.19 7.19 4.43
PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 11.62 11.83 12.67 11.51 10.87 10.47 9.06 8.19 7.59 7.53
Biaya Tempat Tinggal 16.81 16.98 18.88 16.80 15.92 15.45 13.17 11.55 10.67 10.57
Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.42 0.42 0.42 0.52 0.52 0.43 0.43 0.53 0.55 0.55
Perlengkapan Rumahtangga 4.89 5.55 5.31 4.50 4.94 3.61 4.41 5.61 4.89 4.85
Penyelenggaraan Rumahtangga 9.51 9.62 7.33 8.33 7.09 7.02 5.63 5.43 5.24 5.22
SANDANG 9.53 9.54 9.44 7.23 6.78 7.11 5.96 -0.06 0.44 1.23
Sandang Laki-laki 10.05 9.72 9.72 8.55 9.19 9.47 7.44 0.80 0.91 0.77
Sandang Wanita 6.47 6.09 6.21 2.97 3.35 3.26 2.93 -2.73 -1.36 -1.65
Sandang Anak-anak 0.26 -0.33 -1.08 -1.23 -1.97 -0.78 -1.77 -2.67 -0.52 -0.27
Barang Pribadi dan Sandang Lain 22.41 24.20 24.29 19.85 16.71 16.97 15.65 4.76 3.03 7.00
KESEHATAN 4.08 4.06 3.81 3.57 2.86 2.92 2.49 2.61 2.83 3.16
Jasa Kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Obat-obatan 2.19 2.19 2.19 2.24 2.24 2.11 1.65 1.77 1.53 0.70
Jasa Perawatan Jasmani 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Perawatan Jasmani dan Kosmetika 7.05 6.98 6.49 5.98 4.59 4.74 4.11 4.27 4.81 5.78
PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 4.44 3.80 3.72 3.72 4.25 4.26 4.37 4.40 0.88 0.89
Jasa Pendidikan 7.46 7.46 7.46 7.46 7.46 7.46 7.00 7.00 0.00 0.00
Kursus-kursus/Pelatihan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 1.72 1.15 1.01 2.02 5.56 5.71 4.92 5.53 5.57 5.53
Rekreasi 0.62 -1.10 -1.27 -1.24 -1.25 -1.25 0.00 0.00 0.02 0.05
Olahraga 12.82 12.82 12.82 4.25 4.25 4.25 6.20 3.31 3.31 3.31
TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 2.86 3.50 3.18 2.95 2.97 3.00 2.94 2.67 2.18 1.72
Transpor 4.02 5.00 4.52 4.18 4.23 4.30 4.20 3.73 3.03 2.36
Komunikasi dan Pengiriman 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06
Sarana dan Penunjang Transpor 0.97 0.51 0.51 0.51 0.51 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Jasa Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.07 1.07 1.07
INFLASI Year on Year KOTA GORONTALO TAHUN 2012
DIRINCI MENURUT KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK PENGELUARAN
(Dalam Persen)
Page 15
Tabel 2.B
DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO
Sumber : BPS Prov. Gorontalo
Page 16
3. PERBANKAN
Tabel 3.A PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO
Sep-11 Jun-12 Sep-12
KANTOR BANK
- Jumlah Bank 15 16 16
- Jumlah Kantor 81 86 86
ASSET (Rp.) 4,510,388,650,440 5,089,557,172,418 5,404,779,004,131
DANA PIHAK KETIGA (Rp.) 2,600,262,627,562 3,013,989,124,119 3,064,730,816,145
- Giro 407,733,569,849 464,435,314,050 512,899,839,362
- Deposito 801,797,989,942 824,372,814,828 838,829,198,981
- Tabungan 1,390,731,067,771 1,725,180,995,241 1,713,001,777,802
KREDIT PENGGUNAAN (Rp.) 4,307,450,794,496 5,026,654,674,507 5,245,775,486,112
- Investasi 752,338,262,316 642,477,971,534 619,235,816,697
- Modal Kerja 1,366,253,436,984 1,992,154,242,136 1,664,412,950,570
- Konsumsi 2,188,859,095,196 2,392,022,460,837 2,962,126,718,845
KREDIT SEKTORAL (Rp.) 4,307,450,794,496 5,026,654,674,507 5,245,775,486,112
- Pertanian, Perburuan & Kehutanan 39,980,993,911 80,597,009,684 58,207,909,809
- Perikanan 14,020,312,020 12,960,061,255 12,801,086,254
- Pertambangan & Penggalian 1,615,715,838 3,629,523,397 4,333,053,452
- Industri Pengolahan 24,470,237,207 39,033,655,272 43,299,988,386
- Listrik, Gas, & Air 304,486,435 124,105,789 148,985,065
- Konstruksi 117,149,522,722 148,812,760,943 134,693,069,318
- Perdagangan Besar & Eceran 1,272,069,984,790 1,709,083,918,277 1,565,333,401,477
- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum 38,651,605,022 33,255,049,190 35,645,344,656
- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi 78,066,199,707 61,723,591,458 47,344,183,077
- Perantara Keuangan 106,831,090 62,347,631,283 64,887,447,882
- Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 22,491,644,720 31,466,313,028 35,380,213,522
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib 74,799,378 62,499,699 55,194,087
- Jasa Pendidikan 1,148,494,712 4,347,083,006 1,615,334,275
- Jasa Kesehatan & Keg. Sosial 35,829,768,385 38,481,400,171 40,299,750,491
- Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Perorangan Lainnya 122,221,650,994 129,167,556,451 130,933,822,084
-Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga 1,824,271,199 2,720,260,151 2,101,109,379
- Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya - - -
- Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya 348,565,181,170 276,819,794,616 106,568,874,053
- Bukan Lapangan Usaha 2,188,859,095,196 2,392,022,460,837 2,962,126,718,845
- Lainnya *) - - -
KREDIT UMKM (Rp.) 1,850,137,526,849 2,383,875,943,682 1,993,424,387,277
- Mikro 412,508,663,021 732,563,735,217 431,012,458,287
- Kecil 1,017,748,585,902 1,031,704,565,086 971,273,464,072
- Menengah 419,880,277,926 619,607,643,379 591,138,464,918
SHARE KREDIT UMKM THD. TOTAL KREDIT 42.95% 47.42% 38.00%
LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) 165.65% 166.78% 171.17%
NPLs Gross
- Nominal (Rp.) 143,632,762,402 122,681,257,229 130,410,473,172
- Rasio NPLs 3.33% 2.44% 2.49%
INDIKATOR
Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum - Bank Indonesia
Page 17
Tabel 3.B PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO
Sep-11 Jun-12 Sep-12
KANTOR BANK
- Jumlah Bank 4 4 4
- Jumlah Kantor 8 8 8
ASSET (Rp.) 29,108,909 37,005,667 40,204,089
DANA PIHAK KETIGA (Rp.) 14,817,812 16,857,516 19,813,311
- Deposito 8,740,450 9,495,450 11,108,825
- Tabungan 6,077,362 7,362,066 8,704,486
KREDIT PENGGUNAAN (Rp.) 22,091,068 22,875,156 25,075,841
- Investasi 446,138 369,792 431,294
- Modal Kerja 11,420,699 12,267,856 12,793,739
- Konsumsi 10,224,231 10,237,508 11,850,808
KREDIT SEKTORAL (Rp.) 22,091,068 22,875,156 25,075,841
- Pertanian, Perburuan & Kehutanan 160,271 571,039 588,243
- Perikanan 171,768 150,357 145,842
- Pertambangan & Penggalian 67,300 58,550 97,757
- Industri Pengolahan 235,925 230,836 276,637
- Listrik, Gas, & Air - - -
- Konstruksi - - -
- Perdagangan Besar & Eceran 8,059,255 8,609,517 8,873,798
- Akomodasi & Penyediaan Makan Minum 342,371 270,745 225,970
- Transportasi, Pergudangan, & Komunikasi 838,299 830,114 880,930
- Perantara Keuangan 76,000 47,500 37,500
- Real Estate, Usaha Persewaan, & Jasa Perusahaan 116,661 32,653 17,653
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib 47,220 23,241 38,317
- Jasa Pendidikan 23,035 38,217 21,904
- Jasa Kesehatan & Keg. Sosial - - 9,332
- Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan, & Perorangan Lainnya 844,320 829,715 1,053,921
-Jasa Perorangan yg Melayani Rumah Tangga 204,603 160,637 222,611
- Badan Internas. & Badan Ekstra Internas. Lainnya 679,809 784,527 734,618
- Kegiatan yg Belum Jelas Batasannya 7,397,108 7,103,146 7,545,826
- Bukan Lapangan Usaha 2,827,123 3,134,362 4,304,982
- Lainnya *) -
149.08% 135.70% 126.56%
3,957,455 2,428,231 2,489,661
17.91% 10.62% 9.93%
INDIKATOR
Sumber: Laporan BPR - Bank Indonesia
Page 18
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara
umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi
umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada
sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh
masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks
harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya,
inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari
permintaan.
Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis
barang-barang makanan.
Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok
barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah,
seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.
Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori
barang yang dapat diperdagangkan secara international.
Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada
bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya
(inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)
Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur
perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks
konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan
pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total
dan disingkat (y-t-d)
Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur
perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks
konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada
bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat
(Y-o-Y)
Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur
perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga
konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan
dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering
disebut (q-t-q)
Page 19
PDB dan PDRB Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah
(kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional
bruto)
Pertumbuhan Year on
Year
Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang
mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan
triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga
konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering
disingkat (Y-o-Y)
Pertumbuhan Melambat Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif
namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya
M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti
sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral
M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas,
merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri
dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan
deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).
Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban
otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari
uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah
dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank
sentral.
Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk
uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.
Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank,
kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang
sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann
penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.
NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara
pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya
bunga yang harus dibayar.
NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit
bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3),
diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.
Page 20
Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha
perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya
yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi,
re-scheduling atau konversi kepemilikan.
UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang
mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5
Milyar.
UYD
Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang
kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang
yang berada di kas bank.
Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran
yang dilakukan oleh bank umum.
Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan
uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran
tunai melalui BI.
Netflow Selisih antara outflow and inflow.
PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari
kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar,
sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat
berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation)
untuk bertransaksi.