Top Banner
Sistem Koordinat B. Khalil Faturrahman
30

Sistem koordinat part 2

Jun 19, 2015

Download

Education

galih06

kehutanan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sistem koordinat part 2

Sistem Koordinat

B. Khalil

Faturrahman

Page 2: Sistem koordinat part 2

Datum• bentuk dan ukuran bumi dan titik

pusat serta orientasi sistem koordinat yang digunakan dalam memetakan bumi.

• parameter sebagai acuan untuk mendefinisikan geometri ellipsoid bumi

Page 3: Sistem koordinat part 2

Datum• Lokal• Regional• Global

Page 4: Sistem koordinat part 2

Datum

Page 5: Sistem koordinat part 2

Datum Lokal• untuk kepentingan pemetaan lokal• berdasarkan model bentuk bumi

yang paling sesuai untuk daerah tersebut

• Padang, Bangka (Bukit Rimpah) Batavia (Genoek), Kalimantan (Samboja, Segara, Serindung), dan Makassar (Moncong Lowe)

Page 6: Sistem koordinat part 2

Datum Regional• Untuk kepentingan pemetaan

daerah tertentu (beberapa negara, benua)

• menggunakan ellipsoid referensi yang paling sesuai dengan bentuk geoid untuk area yang relatif luas

• NAD83, ED89, AAGD98

Page 7: Sistem koordinat part 2

Datum Global• untuk kepentingan pemetaan secara

global• berdasarkan model bentuk bumi

yang paling sesuai untuk menggambarkan bumi secara menyeluruh

• Airy, Everest, Bessel, WGS72, dan WGS84

Page 8: Sistem koordinat part 2

Koordinat Geografis & Koordinat UTM

Page 9: Sistem koordinat part 2

Koordinat Geografis• sistem koordinat yang

mempergunakan pasangan besaran lintang dan bujur yang saling berpotongan dan membentuk jaring-jaring dan dipergunakan untuk menyatakan lokasi di permukaan bumi yang diukur diatas bidang lengkung speroid atau bola

Page 10: Sistem koordinat part 2

Kelemahan Globe• besar dan tidak praktis• skala tidak sesuai dengan tujuan

penggunaan• tidak dapat mengukur di globe• hanya dapat mengukur sudut tidak

untuk jarak atau bentuk

Page 11: Sistem koordinat part 2

Globe

Page 12: Sistem koordinat part 2

Besaran• Meridian• Paralel• Bujur• Lintang

Page 13: Sistem koordinat part 2

Meridian• garis yang menghubungkan antara

kutub utara dan kutub selatan, berupa setengah lingkaran yang sama besarnya

Page 14: Sistem koordinat part 2

Karakteristik• ditarik dengan arah utara-selatan

sebenarnya.• Jarak antar meridian akan menjauh

di ekuator dan akan berkumpul jadi satu titik di kutub utara dan selatan.

• Jumlah yang tidak terhingga dari meridian bisa digambar pada suatu globe (bola bumi).

Page 15: Sistem koordinat part 2

Prime Meridian• Meridian yang ditetapkan secara

internasional pada tahun 1884 yaitu bidang yang melalui titik yang terletak di “Royal Observatory Greenwich” dekat London, Inggris dan dikenal dengan nama Meridian Nol.

Page 16: Sistem koordinat part 2

Paralel• Paralel adalah garis yang sejajar

dengan ekuator, • garis-garis tersebut berupa

lingkaran-lingkaran yang tidak sama besarnya,

• makin jauh dari ekuator lingkarannya makin kecil.

Page 17: Sistem koordinat part 2

Karakteristik• selalu sejajar satu sama lain• Paralel selalu ke arah timur-barat• tegak lurus dengan meridian• Semua paralel adalah lingkaran

kecil kecuali ekoator • Jumlah yang tak terhingga dari

paralel dapat digambarkan pada bola bumi.

Page 18: Sistem koordinat part 2

Bujur• busur yang diukur (dalam derajat)

pada suatu paralel antara tempat tersebut dengan “prime meridian” (=meridian Greenwich).

• Harga bujur berkisar 00 sampai 1800 ke timur atau ke barat

Page 19: Sistem koordinat part 2

Lintang• busur yang diukur (dalam derajat)

pada suatu meridian antara tempat tersebut dengan ekuator.

• Lintang mempunyai harga dari 00 pada ekuator sampai 900 di kutub utara dan kutub selatan

Page 20: Sistem koordinat part 2

Koordinat UTM• a grid-based method of specifying

locations on the surface of the Earth that is a practical application of a 2-dimensional Cartesian coordinate system.

Page 21: Sistem koordinat part 2

Koordinat UTM• Didefinisikan posisi horizontal dua

dimensi (x,y) dengan menggunakan proyeksi silinder, transversal, dan konform yang memotong bumi pada dua meridian standard.

Page 22: Sistem koordinat part 2

Ciri - ciri• memotong bola bumi di dua buah

meridian standar dengan faktor skala (k) = 1.

• Lebar zone (wilayah) sebesar 60, • Tiap zone mempunyai meridian

tenngah sendiri.• Perbesaran di meridian tengah =

0,9996

Page 23: Sistem koordinat part 2

Penentuan zone• lebar setiap zona adalah 60

• Zone dimulai dari batas hari internasional ke arah timur

• Batas paralel tepi atas 840 dan tepi bawah 800

• daerah kutub harus diproyeksikan dengan proyeksi lain.

Page 24: Sistem koordinat part 2

Zone UTM Indonesia• Zone 46 s/d 54

Zone B0

46 930

47 990

48 1050

49 1110

50 1170

51 1230

52 1290

53 1350

54 1410

Page 25: Sistem koordinat part 2

Contoh• Suatu tempat berkedudukan pada

120014’10” BT; • maka tempat tersebut terletak pada

zone = 120 : 6 = 20 karena ada lebihnya 14’10” maka dibulatkan menjadi 21 dan karena terletak pada bujur timur maka tempat tersebut berada pada zone = 30 + 21 = 51

Page 26: Sistem koordinat part 2

Contoh• Suatu tempat berkedudukan pada

119058’59”BT• maka tempat tersebut berada pada

zone : 30 + 119/6 = 49,83 dibulatkan menjadi 50.

Page 27: Sistem koordinat part 2

Contoh• Suatu tempat berkedudukan tepat

pada 1200 BT; • zone tempat tersebut adalah :

30 + 120/6 = 50 karena tepat di 50 maka tempat tersebut berada di akhir zone 50 atau di awal zone 51

Page 28: Sistem koordinat part 2

Perhitungan Koordinat• Untuk arah Vertikal (ordinat/sumbu Y),

garis ekuator mempunyai dua nilai, yaitu :

• Perhitungan ke arah bumi bagian utara, nilai ekuator adalah 0 meter,

• Perhitungan ke arah bumi bagian selatan, nilai ekuator adalah 10.000.000 m. Jadi dari ekuator ke arah Selatan nilai ordinatnya berkurang.

Page 29: Sistem koordinat part 2

Perhitungan Koordinat• Untuk arah horizontal (absis/sumbu

X), nilai tengah setiap zone adalah 500.000 m. Ke arah timur dari tengah-tengah zone nilai absisnya lebih besar dari 500.000 m dan ke arah barat nilai absisnya lebih kecil dari 500.000 m.

Page 30: Sistem koordinat part 2

Wahai anak muda, jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar,

engkau harus menanggung pahitnya kebodohan.

Pythagoras