Top Banner
1. Minyak Kelapa (hope hal 184) Pemerian: Massa berwarna kuning hingga tidak berwarna, rasanya lemah dan tidak berbau Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam diklorometan dan petroleum (65-70 C), larut dalam eter, karbondisulfida dan koroform, larut pada suhu 60 C dalam 2 bagian etanol95% namun sedikit larut pada suhu rendah. TL: 23-26 C TD: > 450 C Nilai saponifikasi: 255 – 258 Kegunaan: Stabilitas: Dengan paparan udara, minyak dapat teroksidasi dan menjadi tengik. Menghasilkan bau yang tidak enak dan rasa asam yang kuat Inkompatibilitas: bereaksi dengan agen pengoksidasi, asam dan basa 2. Asam Stearat Nama : asam setilasetat Rumus Molekul : C18H36O2 BM : 284.47 Struktur Formula : Kegunaan :
10

Sifat Fisiko Kimia Krim Pelembap

Sep 30, 2015

Download

Documents

Afra Fitrianita

bhvvvg
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1. Minyak Kelapa (hope hal 184)Pemerian: Massa berwarna kuning hingga tidak berwarna, rasanya lemah dan tidak berbauKelarutan: Praktis tidak larut dalam air, mudah larut dalam diklorometan dan petroleum (65-70 C), larut dalam eter, karbondisulfida dan koroform, larut pada suhu 60 C dalam 2 bagian etanol95% namun sedikit larut pada suhu rendah.TL: 23-26 CTD: > 450 CNilai saponifikasi: 255 258 Kegunaan:Stabilitas: Dengan paparan udara, minyak dapat teroksidasi dan menjadi tengik. Menghasilkan bau yang tidak enak dan rasa asam yang kuatInkompatibilitas: bereaksi dengan agen pengoksidasi, asam dan basa

2. Asam StearatNama : asam setilasetatRumus Molekul: C18H36O2 BM: 284.47Struktur Formula:

Kegunaan : Pemerian: keras, putih atau kuning pucat, agak mengkilap, kristal padat atau serbuk putih atau kekuningan, sedikit berbau (dengan ambang bau 20 ppm), dan rasa memberi kesan berminyak. TD: 3830CDensitas (bulk): 0.537 g/cm3Densitas (tapped) : 0.571 g/cm3Densitas (true): 0.980 g/cm3TL: 69700CKoefisien partisi: Log (minyak : air) = 8.2Indeks refraksi: 1.43 pada 800CNilai Saponifikasi: 200220Kelarutan: mudah larut dalam benzen, karbon tetraklorida, kloroform dan ether; larut dalam etanol (95%), heksan, dan propilen glikol; praktis tidak larut dalam air. Area spesifik permukaan: 0.510.53m2/g

Stabilitas dan Kondisi penyimpanan:Stabil, boleh ditambahkan antioksidan kedalamnya untuk meningkatkan kestabilan. Bahan bulk harus disimpan dalam tempat tertutup dengan baik di tempat sejuk dan kering.

Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan sebagian besar logam hidroksida, basis,zat pereduksi dan oksidator.Basis salep yang dibuat dengan asam stearat akan mengering dan menggumpal dan reaksi diperparah dengan adanya garam zink atau kalsium.

3. Gliserin (hope hal 283)Struktur Kimia:

Rumus Molekul : C3H8O3BM: 92,09Pemerian: Cairan jernih tidak berwarna, higroskopis, rasa manis, 0,6 kali manisnya dari sukrosaTD: 290C( dengan penguraian)TL: 17,8 CFungsi:Kelarutan: praktis tidak larut dalam benzena, kloroform. Minyak. Larut dalammetanol, air, etanol 95%, sedikit larut dalam asetonStabilitas: higroskopis, tidak mudah teroksidasi pada penyimpanan biasa. Terdekomposisi bila dipanaskan dan berkembang menjadi senyawa toksis acroleinInkompatibilitas: dapat meledak jika dicampur dengan oksidator kuat4. TEA (Trietanolamin) (hope hal 754)Nama: trietilolamin; trihidroksitrietilamin; tris (hidroksietil)amin; trolaminum.Rumus molekul : C6H15NO3BM: 149.19Struktur Formula :

Kegunaan:

Pemerian : Cairan kental berwarna kuning jernih, tidak berwarna pucat sedikit memiliki bau amonia. Merupakan campuran dari basis, terutama 2,20,200-nitrilotriethanol, meskipun juga mengandung 2,20- iminobisethanol (dietanolamina), dan mengandung 2- aminoethanol (monoethanolamine) dalam jumlah yang lebih kecil.

pH : 10.5 (larutan 0.1N)TD: 335OCTB: 21.60CHigroskpositas: sangat higroskopisTL: 20210CKelarutan:

Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan :TEA dapat berubah menjadi cokelat pada paparan udara dan cahaya. 85% kelas trietanolamin cenderung membentuk lapisan-lapisan pada suhu dibawah 150C; dapat homogen kembali dengan pemanasan dan pencampuran sebelum digunakan. TEA harus disimpan dalam wadah kedap udara terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.

Inkompatibilitas : TEA bereaksi dengan asam mineral membentuk garam kristal dan ester. Dengan asam lemak lebih tinggi, TEA membentuk garam yang larut dalam air dan memiliki karakteristik sabun. TEA juga bereaksi dengan tembaga membentuk garam kompleks. Perubahan warna dan pembentukan endapan dapat terjadi dengan adanya garam logam berat. TEA dapat bereaksi dengan reagen seperti klorida tionil untuk menggantikan gugus hidroksi dengan halogen. Produk reaksi ini sangat beracun, menyerupai mustard nitrogen lainnya.

5. SETIL ALKOHOLStruktur: (HOPE hal : 155)C16H34OBM: 242,44Pemerian: serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih; bau khas lemah; rasa lemah. (FI IV hal : 72)Berbentuk seperti lilin, serpihan putih, butiran, kubus atau castings; memiliki bau yang khas samar dan rasa hambar (HOPE hal : 155)Kelarutan: tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan bertambah dengan naiknya suhu. (FI IV hal : 72)Bebas larut dalam etanol (95%) dan ether, kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu; praktis tidak larut dalam air. Bercampur bila dilelehkan dengan lemak, parafin cair dan padat, dan miristat isopropil. (HOPE hal : 156)Fungsi:

Titik didih: 316-344CBJ: 0,908Titik leleh: 45-52CStabilitas dan penyimpanan : Setil alkohol stabil dengan adanya asam, alkali, cahaya, dan udara; tidak menjadi tengik. Harus disimpan dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk dan kering.Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan oksidator kuat. Setil alkohol bertanggung jawab untuk menurunkan titik leleh ibuprofen, yang memiliki kecenderungan menempel selama proses pelapisan film kristal ibuprofen.

6. VITAMIN E - Tokoferol (HOPE pg.31 dan FI IV hal. 796)

Nama lain:BP: RRR-Alpha-TocopherolJP: TocopherolPhEur: RRR-a-TocopherolUSP: Vitamin E BM: 430,72 Pemerian: praktis tidak berbau dan tidak berasa. Bentuk alfa tokoferol dan alfa tokoferol asetat berupa minyak kental jernih, warna kuning atau warna kuning kehijauan. D-alfa tokoferol asetat dapat berbentuk padat pada suhu dingin. Alfa tokoferol asam suksinat berupa serbuk warna putih; bentuk d-isomer melebur pada suhu lebih kurang 75 dan bentuk dl- meleur pada suhu lebih kurang 70. Golongan alfa tokofeerol tidak stabil terhadap udara dan cahaya terutama dalam suasana alkalis. Bentuk ester stabil terhadap udara dan cahaya, tetapi tidak stabil dalam suasana alkalis. Senyawa dengan asam suksinat juga tidak stabil bila dalam bentuk leburan. Kelarutan: alfa tokoferol asam suksinat tidak larut dalam air, sukar larut dalam larutan alkali; larut dalam etanol, dalam eter, dalam aseton, dan dalam minyak nabati; sangat mudah larut dalam kloroform. Bentuk vit.E lain tidak larut dalam air; larut dalam etanol; dapat bercampur dengan eter, dengan aseton, dengan minyak nabati dan dengan kloroform. Fungsi: Antioxidant Sifat fisikokimia: Boiling point 2358C1. Density 0.9470.951 g/cm32. Flash point 240C3. Ignition point 340C Stabilitas dan penyimpanan: tokoferol dapat teroksidasi dengan lambat oleh oksigen atmosfer dan teroksidasi dgn cepat oleh ferrat dan garam. Inkompatibilitas: tokoferol inkompatibel dengan peroksida dan ion metal (khususnya besi dan perak). Tokoferol dapat terabsorbsi kedalam plastik.7. METIL PARABEN (HOPE pg.441 dan FI IV hal.551)

Sinonim: nipagin, Solbrol, Tegosept, Nama kimia: metil-p hidroksi benzoat Rumus molekul: C8H8O3 Berat molekul: 152,15 Pemerian: hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa terbakar. Kelarutan: suakr larut dalam air, dalam benzen dan dalam tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Fungsi: pengawet antimikroba; Konsentrasi pemakaian: 0.020.3 (topikal) Sifat fisikokimia:1. Titik lebur: antara 125 dan 1282. Densitas: 1.352 g/cm33. pKa = 8.4 at 228C stabilitas dan penyimpanan: larutan aqueous metilparaben pada pH 3-6 dapat disterilisasi dengan autoklaf pada 120C selama 20 menit tanpa penguraian. pada pH 3-6 larutan metilparaben akan stabil (kurang dari 10% penguraian) pada temperatur ruangan selama 4 tahun, sedangkan pada pH 8 atau lebih akan mengalami hidrolisis dengan cepat (10% atau lebih setelah 60 hari pada suhu ruang) wadah dan penyimpanan dalam wadah tertutup Inkompatibilitas: Adanya surfaktan anionik seperti tween 80 menyebabkan pembentukan misel namun bisa diatasi dengan penambahan propilen glikol 10% Berubah warna dengan adanya besi Terhidrolisis oleh asam kuat dan basa lemahProsedur dan perhitungan bikin sendiri yaaaDafpus:Raymond C. Rowe. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition. Pharmaceutical express