LAPORAN PENDAHULUAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengertian Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan
dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan zat sisa.
(Tarwoto dan wartonah,2004)Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh,
sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan
penyakit. Dengan demikian, fungsi utama nutrisi berfungsi untuk
memberikan energy bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur
kerangkadan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia
dalam tubuh. Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan
dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Secara umum faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah
faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal, faktor
patofisiologi seperti adanya enyakit tertentu yang mengganggu
pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor
sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi.
Nutrien adalah suatu unsur yang dibutuhkan untuk proses dan
fungsi tubuh. Gizi adalah substansi organic dan non organic yang
ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat
berfungsi dengan baik (potter,2004).B. Komponen-Komponen
Nutrient
1. Air
Air meliputi 60%-70% berat badan individu dewasa dan 80% berat
badan bayi. Individu dewasa dapat kehilangan cairan kurang lebih
2-3 liter per hari melalui keringat, urin, dan pernapasan.
Air memiliki peranan yang besar bagi tubuh. Selain sebagai
komponen penyusun sel yang utama, air juga berperan dalam
menyalurkan zat-zat makanan menuju sel. Fungsi air bagi tubuh
sendiri adalah untuk membantu proses/ reaksi kimia dalam tubuh
serta berperan dalam mengontrol temperatur tubuh. Tidak ada satupun
organ tubuh yang mampu berfungsi tanpa air.2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energy utama. Setiap 1g karbohidrat
menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot
berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen
adalah sintesis dari glukosa, pecahan energi`selama masa istirahat
atau puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Metabolisme karbohidrat mengandung 3 proses, yaitu :
a. Katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon dioksida dan air
disebut glikogenolisis.
b. Anabolisme glukosa terbentuk glikogen disebut
glikogenesis.
c. Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa
disebut glukoneogenesisFungsi Karbohidrat:
Sebagai sumber energi
Sebagai penghasil lemak
Sebagai pasangan protein3. Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1g protein menghasilkan 4 kkal.
Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino
disimpan dalam jaringan berbentuk hormone dan enzim. Asam amino
esensial tidak dapat disintesis dalam tubuh, tetapi harus didapat
dari makanan. Sifat protein
Protein memiliki banyak struktur, dan substannya di tentukan
oleh struktur tersebut.
Protein serat memiliki sifat tidak mudah larut dan tidak mudah
terpengaruh oleh asam,basa dan suhu yang tidak terlalu tinggi
Protein dapat mengalami koagulasi yang terlangsung melalui
berbagai cara yaitu :
Pemanasan
Pemberian es
Pemberian enzim
Penambahan garam
Fungsi protein
Pertumbuhan dan pemeliharaan protein penting untuk pembentukan
enzim antibody dan beberapa homon
Sumber energi, kelebihan proteindapat digunakan sebagai sumber
energi setiap gram protein menyediakan 4 kkal. 4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi paling besar. 1g lemak akan
menghasilkan 9 kkal. Lipid adalah lemak yang dapat membeku pada
suhu ruangan tertentu, dimana lipid tersebut terdiri atas
trigliserida dan asam lemak. Proses terbentuknya asam lemak disebut
lipogenesis. Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain :
a. Pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dll.
b. Kegiatan mekanik oleh otot.
c. Aktivitas otak dan saraf.
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorbsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
h.Pengeluaran hasil metabolisme.Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan energi :
a. Basal Metabolisme meningkat
b. Aktivitas tubuh
c. Faktor usia
d. Suhu lingkungan
e. Penyakit5. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang tidak dapat dibuat oleh
tubuh dan diperlukan dalam jumlah besar sebagai katalisator dalam
proses metabolisme.
Vitamin secara umum diklasifikasikan ke dalam :
a. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu : vitamin A,
vitamin D, vitamin E, vitamin K.
b. Vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B dan vitamin C.
6. Mineral
Mineral dikategorikan menjadi 2 :
a. Macromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap harinya
sejumlah lebih dari 100 mg.
Contohnya : kalsium, phosphor, sodium, potasium, magnesium,
klorida, dan sulfur.
b. Micromineral, yaitu : seseorang memerlukan setiap
harinyasejumlah kurang lebih 100 mg.
Contohnya : besi, seng, mangan, iodium, selinium, cobalt,
kromium, tembaga, dan klorida. (potter & perry, 2004).C.
Anatomi Fisiologi Sistem PencernaanSaluran pencernaan terdiri dari
mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rectum dan anus.
a. Mulut
Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan pada awal proses
pencernaan. Mengunyah dengan baik dapat mencegah terjadinya luka
parut pada permukaan saluran pencernaan. Setelah dikunyah lidah
mendorong gumpalan makanan ke dalam faring, dimana makanan bergerak
ke esophagus bagian atas dan kemudian ke bawah ke dalam lambung. b.
Esofagus
Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas
adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot
yang licin. Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan
secret mukoid yang berguna untuk perlindungan. c. Lambung
Gumpalan makanan memasuki lambung, dengan bagian porsi terbesar
dari saluran pencernaan. Pergerakan makanan melalui lambung dan
usus dimungkinkan dengan adanya peristaltic, yaitu gerakan
konstraksi dan relaksasi secara bergantian dari otot yang mendorong
substansi makanan dalam gerakan menyerupai gelombang. Pada saat
makanan bergerak ke arah spingter pylorus pada ujung distal
lambung, gelombang peristaltik meningkat. Kini gumpalan lembek
makanan telah menjadi substansi yang disebut chyme. Chyme ini
dipompa melalui spingter pylorus kedalam duodenum. Rata-rata waktu
yang diperlukan untuk mengosongkan kembali lambung setelah makan
adalah 2sampai 6 jam. d. Usus halus
Usus halus yang terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang
panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus besar
terdiri dari rectum, colon dan rectum yang kemudian bermuara pada
anus. Panjang usus besar sekitar 1,5 meter dengan diameter
kira-kira 6 cm. Usus menerima makanan yang sudah berbentuk chime
(setengah padat) dari lambung untuk mengabsorbsi air, nutrient,
potassium, bikarbonat dan enzim.
Chyme bergerak karena adanya peristaltik usus dan akan berkumpul
menjadi feses di usus besar. Dari makan sampai mencapai rectum
normalnya diperlukan waktu 12 jam. Gerakan colon dibagi menjadi 3
bagian yaitu, pertama houstral shuffing adalah gerakan mencampur
chyme untuk membantu mengabsorbsi air, kedua kontraksi haustrl
yaitu gerakan untuk mendorong materi air dan semi padat sepanjang
colon, ketiga gerakan peristaltic yaitu gerakan maju ke anus yang
berupa gelombang. Makanan yang sudah melewati usus halus : Chyme,
akan tiba di rectum 4 hari setelah ditelan, jumlah chime yang
direabsorbsi kurang lebih 350 ml.e. Usus besar (kolon)
Kolon orang dewasa, panjangnya kurang lebih 125-150 cm atau
50-60 inch, terdiri dari :Sekum, yang berhubungan langsung dengan
usus halus. Kolon terdiri dari kolon asenden, transversum, desenden
dan sigmoid. Rektum, 10-15 cm/ 4-6 inch.
Fungsi utama usus besar (kolon) adalah :
1. Absorbsi air dan nutrient
2. Proteksi/ perlindungan dengan mensekresikan mucus yang akan
melindungi dinding usus trauma oleh feses dan aktivitas
bakteri.
3. Menghantarkan sisa makanan sampai ke anus dengan cara
berkontraksi.
4. Anus/ anal/ orifisium eksternal
Panjangnya kurang lebih 2,5-5 cm atau 1-2 inch, mempunyai 2
spingter yaitu internal (involunter) dan eksternal (volunter).
Panjang rectum bervariasi, sesuai dengan usia :
Bayi : 2,5-3,8 cm
Toddler : 4 cm
Pra sekolah : 7,6 cm
Sekolah : 10 cm
Dewasa : 10-15 cmD. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisia. Keseimbangan Metabolisme dan energi tubuh
1. Metablisme berarti perubahan yang menyangkut segala
transportasi kimiawi serta energi yang terjadi dalam tubuh.
2. Jumlah energi yang dibebaskan oleh katabolisme zat makanan
dalam tubuh sama dengan energi yang dibebaskan bila zat makanan
dibakar di luar tubuh.
3. Energi output = kerja luar + Simpanan energi + PanasFaktor
yang mempengaruhi laju metabolisme adalah :
1. Kerja otot
2. Konsumsi Oksigen
3. Pemberian makanan
4. Lingkungan
b. Dampak gangguan pemasukan nutrisi
Dampak gangguan pemasukan nutrisi tergantung pada macam dan tipe
nutrisi yang meliputi lamanya pemasukan yang inadekuat atau
konsumsi yang berlebihan dan juga umur seseorang.c. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pola diet :
1) Kebudayaan
2) Agama
3) Kesukaan seseorang terhadap makanan
4) Sikap dan emosi
5) Letak geografi
6) Faktor ekonomiE. Jenis-Jenis Gangguan Pemenuhan Kebutuhan
Nutrisi1. Protein Calorie Malnutrition (PCM/PEM)
Suatu kondisi status nutrisi buruk akibat kurangnya kualitas dan
kuantitas konsumsi nutrisi, dengan kategori sebagai berikut :
a. PCM/ PEM ringan : BB < 80 % BB Normal sesuai umur.
b. PCM/ PEM sedang : BB 60 % BB Normal sesuai umur s/d 80 % BB
Normal.
c. PCM/ PEM berat : BB < 60 % BB Normal sesuai umur.
PCM yang terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan :
a. Status defisiensi Protein
Keadaan defisiensi protein dapat terjadi dalam jangka pendek
pada klien yang mengalami stres berat akibat berbagai gangguan
tubuh (pembedahan penyakit akut, dll)
Tanda klinis : lelah, apatis, edema, kadar protein menurun,
penurunan berat badan, kemunduran otot, wajah tampak tua. b.
Cachexia
Dapat terjadi secara gradual akibat kurangnya intake nutrisi
yang adekuat dalam jangka panjang. Gejala klinis (menyerupai
marasmus) : lapar, berat badan menurun drastis, kemunduran otot,
diare.c. Mixed stated
Kondisi ini dapat terjadi pada pasien yang mengalami cachexia
dan stres yang akut. Efek dari mixed state dapat berakibat buruk
akibat hilangnya nutrisi-nutrisi vital, vitamin, dan zat besi.
Tanda klinis : defisit neurologis, gangguan kulit, gangguan
penglihatan. d. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari
normal (20%-30% > Normal)
e. Overweight
Suatu keadaan BB 10 % melebihi berat badan ideal.
2. Kwashiorkor
Malnutrisi yang terjadi akibat diet protein yang tidak adekuat
pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat
berakibat :
retardasi mental, kemunduran pertumbuhan, apatis, edema,
otot-otot tidak tumbuh, depigmentasi kulit, dermatitis. 3.
Marasmus
Sindrom akibat defisiensi kalori dan protein. Defisiensi kalori
berkibat : kelaparan, hilangnya jaringan-jaringn tubuh, BB kurang
dari normal, diare. PCM juga dapat terjadi akibat kurang baiknya
penanganan klien selama menjalani proses perawatan di berbagai
fasilitas kesehatan. 2. Tanda Dan Gejala
Lesu,apatis
Penampilan obesitas atau kurus
Bahu kendur, dada cekung, punggung bengkok
Penampilan lemas atau tonus
Anoreksia
Laju denyut jantung cepat
Mudah lemah
Rambut kusam,kusut
Penamplan wajah berminyak
Penampilan bibir kering.
3. Masalah Yang Mungkin Timbul
Busung lapar: kurang nutrisi
Gastritis : kerusakan yang disebabkan oleh tidak adanya makanan
yang diserap dalam lambung sehingga asam lambung yang dihasilkan
terlalu banyak
Kelemahan : Keadaan tubuh karena kurangnya nutrisi yang masuk
dalam tubuhF. Penatalaksanaan
a) Menstimulasi nafsu makan
Perawat dapat membantu menstimulasi nafsu makan klien dengan
adaptasi lingkungan, konsultasi dengan ahli gizi
b) Pemberian makan oral
Membantu klien dalam pemberian makan, diberi makan menghilangkan
kebebasan klien dalam memperoleh asupan makanan sama seperti
todler.
c) Nutrisi enteral Nutrisi enteral adalah pada nutrisi yang
diberikan melalui cairan gastrointestinal, hal ini termasuk makanan
keseluruhan campuran semua makanan.
d) Nutrian parenteral adalah suatu bentuk dukungan nutrisi yang
khusu yaitu pemberian nutrien melalui jalur intra vena. Nutrian
parenteral dapat menyebabkan komplikasi dan membutuhkan manajemen
keperawatan yang terampil.DAFTAR PUSTAKAAkper PPNI Solo. 2009.
Konsep-Pengkajian-Nutrisi-dan- Cairan. http://askep-akper.
Blogspot.com/2009/06/konsep-pengkajian-nutrisi-=dan-cairan.html.Dewi
Christyawati,Maria.2010.Modul KDM II Asuhan Keperawatan Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi.Surakarta: Politeknik Kesehatan SurakartaMubarak,
dkk. 2008. Buku Ajar KDM. Jakarta: EKG
Potter and Perry.2004. Fundamental of Nursing. Australia:
MosbyTarwoto dan Wartowah. 2004. KDM dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
A. Pengkajian
1. Pengukuran Anthropometri
a. Berat Badan ideal: (Tinggi Badan-100)10%
b. Lingkaran Pergelangan tangan
c. Lingkaran lengan atas (MAC/ Mid Aid Cirmumtance)
Nilai normal wanita: 28.5 cm
Nilai normal pria: 28,3 cm
d. Lipatan Kulit pada otot trisep (TSP/Tricep Skin Fold) Nilai
normal wanita: 16,5-18 cm
Nilai normal pria: 12,5-16,5 cm
e. Body massa index = 2. Pengukuran Biochemical
(Laboratorium)
a. Albumin (Normal:4-4,5 mg/100ml)
b. Transferin (Normal: 170-250 mg/100ml)
c. Hemoglobin/ Hb (Normal:12 mg%)
d. BUN (Normal: 10-20 mg/100ml)
e. Eskresi kreatinin untuk 24 jam (Normal: laki-laki:0,6-13
mg/100ml, perempuan:0,5-1,0 mg/100ml)
3. Pemeriksaan dengan Clinical signa) Riwayat Penyakit
1. Adanya riwayat Berat Badan berlebih atau kurang
2. Penurunan Berat Badan dan Tinggi Badan 3. Mengalami penyakit
tertentu
4. Riwayat pembedahan pada system gastrointestinal
5. Anorexia
6. Mual dan muntah
7. Diare
8. Alkoholisme
9. Disabilitas mental
10.Terapi radiasi
b) Riwayat pemakaian obat-obatan
Aspirin, antibiotic, antasida, antidepresa, agen antiimflasi,
agen antineoblastik, digitalis, laksatif, diuretic, natrium
klorida, dan vitamin/ preparatnutrien lain.
Pengkajian umum status gizi individu
Area pengkajianTanda-tanda normalTanda-tanda abnormal
Penampilan umum dan vitalitasGesit, energik, mampu beristirahat
dengan baikApatis, lesu, tampak lelah
Berat badanDalam rentang normal sesuai dengan usia dan tinggi
badanObesitas, underweight
RambutBercahaya, berminyak dan tidak keringKusam, kering, pudar,
kemerahan, tipis, pecah/ patah-patah
KulitLembut, sedikit lembab, turgor kulit baikKering, pucat,
iritasi, petichie, lemak di subkutan tidak ada
KukuMerah muda, kerasMudah patah, berbentuk seperti sendok
MataBerbinar, jernih, lembab, konjungtiva merah mudaKonjungtiva
pucat, kering, exoptalmus, tand-tanda infeksi
BibirLembab merah mudaKering, pecah-pecah, bengkak, lesi,
stomatitis, membrane mukosa pucat
GusiMerah muda, lembabPerdarahan, peradangan, berbentuk seperti
spon
OtotKenyal ,berkembang dengan baikFleksia/ lemah, tonus kurang,
tenderness, tidak mampu bekerja
System kardiovaskulerNadi dan tekanan darah normal, irama
jantung normalDenyut nadi lebih dari 100X/ menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah atau tingi
System pencernaanNafsu makan baik, eliminasi normal dan
teraturAnorexia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran
liver
System persarafanReflek normal, waspada, perhatian baik, emosi
stabilBingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun
4.Dietary History
a. Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
b. Asupan makan tidak adekuat
c. Diet yang salah atau ketat
d. Kurangnya persediaan bahan makanan selam 10 hari/ lebih
e. Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan
f. Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
g. Tidak adekutanya penyimpanan bahan makanan
h. Ketidakmampuan fisik
i. Lansia yang tinggal dan makanan sendiri
B. Diagnosa Keperawatan dan Tujuan Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan:
a. Penurunan asupan oral, ketidak nyaman pada mulut, mual,
muntah
b. Penurunan absorbsi nutrisi
c. Muntah, anorexia, gangguan digesti
d. Depresi, stress, isolasi social
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan Keperawatan selama 2 X 24 jam
klien dapat terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
Kriteria Hasil:
a. Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah setiap kali
makan.
b. Asupan oral dan absorbsi nutrisi kembali normal seperti
semula.
c. Tidak ditemui stomatitis.
d. Klien mengatakan perut sudah tidak sakit apabila dimasuki
makanan.
e. Klien merasa lebih nyaman.
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa KeperawatanRencana KeperawatanRasionalisasi
1.Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan:
a.Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual,
muntah
b.Penurunan absorbsi nutrisi
c.Muntah, anorexia, gangguan digesti
d.Depresi, stress, isolasi sosial Jelaskan perlunya konsumsi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan yang
adekuat Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan
kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien
Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu
makan
Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan
Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering
Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat
makan dan hindari mengkonsumsi cairan 1 jam sebelum dan sesudah
makan
Dorong dan Bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang
baik
Atur agar porsi makan tinggi protein di sajikan saat klien
biasanya merasa lapar Nutrisi berperan menyediakan sumber energi,
membangun jaringan dan mengatur proses metabolisme tubuh. Dengan
konsultasi, kita dapat menentukan metode diet yang memenuhi asupan
kalori dan nutrisi yang optimal
Faktor-faktor seperti nyeri, kelemahan, penggunaan analgesik,
dan imobilitas dapat menyebabkan anorexia
Kondisi yang lemah lebih lanjut dapat menurunkan keinginan dan
kemampuan klien anorexia untuk makanan
Distribusi total asupan kalori yang merata sepanjang hari
membantu mencegah distensi lambung sehingga selera makan mungkin
akan meningkat
Pembatasan asupan cairan saat makan membantu mencegah distensi
lambung
Kebersihan mulut yang kurang menyebabkan bau dan rasa yang tidak
sedap yang dapat mengurangi nafsu makan
Menyediakan makanan TKTP/ Tinggi Kalori Tinggi Protein pada saat
klien merasa paling lapar meningkatkan kemungkinan klien untuk
mengkonsumsi kalori dan protein yang adekuat
D. EvaluasiDiagnosa Keperawatan : 1. Menunjukkan peningkatan
Berat Badan
2. Menunjukkan perilaku untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan Berat Badan
3. Membuat pilihan diet untuk memenihi kebutuhan nutrisi
9