Jan 13, 2016
SELEKSI KARYAWANPertemuan 07 - 08
Matakuliah : D0064 - Sosiologi dan Psikologi IndustriTahun : Sep-2009
SELEKSI KARYAWAN
PLANNING ACQUIRING APPLICANT
SELECTING APPLICANT
HIRING
Bina Nusantara University
3
BAGAIMANA SELEKSI KARYAWAN DILAKUKAN?
Tujuan dari Seleksi Karyawan: Menerima karyawan yang memiliki tingkat sukses tinggi di tempat kerja
2 Elemen penting yang perlu dipertimbangkan dalam Seleksi Karyawan:
• KRITERIA: definisi dari Karyawan yang baik• PREDIKTOR: segala sesuatu yang mempengaruhi
seseorang untuk bisa menjadi karyawan yang baik
Untuk memastikan, bahwa apakah prediktor tertentu betul-betul berhubungan dengan kriteria yang dibutuhkan, perlu adanya VALIDATION STUDYBina Nusantara University
4
5 SUMBER PELAMAR:
• IKLAN
• REFERENSI
• AGENCY
• JOB AFFAIR (PERGURUAN TINGGI)
• WALK-INBina Nusantara University
5
5 LANGKAH VALIDATION STUDY
1.Melakukan Job Analysis
2.Menetapkan Kriteria
3.Memilih Prediktor
4.Melakukan Validasi
5.Cross-ValidationBina Nusantara University
6
MENDAPATKAN PEKERJA:
1.Pelamar tertarik dengan lowongan yang diberikan
2.Pelamar memberikan indikasi “cenderung akan tetap bekerja dalam waktu yang lama”
3.Menawarkan gaji yang kompetitif dengan tawaran dari perusahaan lain
4.Membahas kompensasi yang akan didapatkan oleh karyawan yang memiliki kinerja tinggi
5.Memberikan gambaran yang akurat mengenai pekerjaan dan organisasi (aspek positif dan negetif)
Bina Nusantara University
7
PERBEDAAN INDIVIDU
25% 50% 25%
Karyawan dengan kinerja rata2
Karyawan dengan kinerja luar biasa
• PENGHARGAAN yang sesuai kepada kuartal atas memberikan keuntungan potensial secara relatif mudah (Maier & Verser, 1982)
• Karyawan dengan prestasi luar biasa sering mendapat perlakuan yang tidak tepat
Bina Nusantara University
8
PERBEDAAN INDIVIDU• Berdasarkan distribusi normal, terangkan bagaimana karyawan
dengan prestasi luar biasa mengalami masalah?
Berdasarkan distribusi normal, 50% dari populasi merupakan karyawan dengan kinerja rata2
Kinerja mereka yang kemudian digunakan sebagai standar bagi kelompoknya
Akibatnya, bagi yang tinggi kinerjanya, STANDAR prestasi TERLALU MUDAH dicapai
Sebaliknya, bagi yang rendah kinerjanya, STANDAR prestasi TERLALU SULIT dicapai
MALAS-MALAS-MALASANMALASAN
Bina Nusantara University
9
PERBEDAAN INDIVIDU• Jika atasan menilai para
pekerjanya dengan baik, maka tenaga kerja dengan kinerja tinggi akan: MENDAPAT PROMOSI
• Sedangkan mereka yang memiliki kinerja rendah, akan:• MUTASI ke tempat yang lebih
mudah pekerjaannya• PHK• MENGUNDURKAN DIRI
Bina Nusantara University
10
PERBEDAAN INDIVIDU• Permasalahan PERBEDAAN INDIVIDUAL
sering dikaitkan dengan:• GENDERGENDER• KEBUDAYAANKEBUDAYAAN• PENDIDIKANPENDIDIKAN• USIAUSIA• BANGSABANGSA• SUKU BANGSASUKU BANGSA
• PENTING?PENTING?Bina Nusantara University
11
PERBEDAAN INDIVIDU• Mengapa dalam seleksi tidaklah penting dan relevan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut?
• Karena yang diteliti adalah sejauh mana INDIVIDU /SESEORANG memiliki CIRI-CIRI PRIBADI yang merupakan PERSYARATAN yang harus DIPENUHI oleh suatu PEKERJAAN
Bina Nusantara University
12
PERBEDAAN INDIVIDU
• Pelu diperhatikan, jika suatu TEST secara sistematis dan terus menerus memberikan KEUNTUNGAN / KERUGIAN kepada satu kelompok saja, maka:
• TEST / alat ukur tersebut tidak dapat dianggap ABSAH ? VALID
• JANGAN DIGUNAKAN LAGI
Bina Nusantara University
13
STRATEGI SELEKSI• Dalam SELEKSI, PENGUMPULAN DATA
dapat dilakukan melalui:
• METODE MEKANIKAL • METODE KLINIKALData dikumpulkan berdasarkan PEDOMAN2, PERATURAN, PROSEDUR yang telah ditetapkan semula alat test
Data dikumpulkan secara FLEKSIBEL psikolog
Bina Nusantara University
14
PERANAN TES PSIKOLOGI & WAWANCARA DALAM PROSES SELEKSI
Tahap 1Tahap 1Surat Surat LamaranLamaran
Tahap 2Tahap 2Wawancara AwalWawancara Awal
Tahap 3Tahap 3Ujian Psikotes:Ujian Psikotes:WawancaraWawancara
Tahap 4Tahap 4Penilaian Penilaian AkhirAkhir Tahap 5Tahap 5
Pemberitahuan Pemberitahuan Wawancara AkhirWawancara Akhir
Tahap 6Tahap 6PENERIMAANPENERIMAAN
D I T O L A KD I T O L A K
Bina Nusantara University
15
PERANAN TES PSIKOLOGI & WAWANCARA DALAM PROSES SELEKSI• TAHAP 1: SELEKSI SURAT LAMARAN
• Mempertimbangkan calon2 yang laik untuk TAHAP 2
• TAHAP 2: WAWANCARA AWA• Calon diwawancarai oleh HRD, untuk
mendapatkan GAMBARAN UMUM kecocokan calon dengan pekerjaan yang dilamar
Bina Nusantara University
16
PERANAN TES PSIKOLOGI & WAWANCARA DALAM PROSES SELEKSI• TAHAP 3: UJIAN, PSIKOTES, WAWANCARA
• UJIAN: calon mendapat ujian tertulis tentang PENGETAHUAN & KETERAMPILAN –nya tentang PEKERJAAN yang dilamar
• PSIKOTES: calon dievaluasi secara psikologis, meliputi pemberian test psikologis secara KELOMPOK & PERORANGAN & WAWANCARA
• WAWANCARA: calon diwawancarai oleh PEMIMPIN UNIT KERJA yang memerlukan tenaganya
Bina Nusantara University
17
PERANAN TES PSIKOLOGI & WAWANCARA DALAM PROSES SELEKSI
• TAHAP 4: PENILAIAN AKHIR• SELURUH TAHAP SEBELUMNYA dinilai
secara KESELURUHAN untuk sampai pada KEPUTUSAN AKHIR,calon mana yang akan diterima atau ditolak
• JIKA OK TEST KESEHATAN
Bina Nusantara University
18
PERANAN TES PSIKOLOGI & WAWANCARA DALAM PROSES SELEKSI
• TAHAP 5: PEMBERITAHUAN & WAWANCARA AKHIR• Hasil penilaian Tahap 4 DIBERITAHUKAN
KEPADA CALON• Jika OK WAWANCARA AKHIR
KEBIJAKAN PERUSAHAANGAJIIMBALANNILAI2 YANG BERLAKUDLL
Bina Nusantara University
19
ANALISIS PEKERJAANProses kajian sistematis tentang kegiatan2 yang dilakukan dalam SUATU PEKERJAAN, mencakup:• TUGAS- TUGAS, TANGGUNG JAWAB
& AKUNTABILITA (keadaan yang dimintai pertanggung-jawaban)
• UNTUK menentukan: PENGETAHUAN, KETERAMPILAN, KEMAMPUAN, CIRI-CIRI KEPRIBADIAN LAIN (PKKC), yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan itu dengan BAIK
Bina Nusantara University
20
ANALISIS PEKERJAANData yang diperlukan untuk analisis pekerjaan• AKTIVITAS PEKERJAAN: menyusun laporan
keuangan bulanan, rata-rata duduk bekerja di depan komputer, keluar kota, dll
• BAHAN-BAHAN yang diolah: laporan keuangan dari cabang-cabang, menilai bahan-bahan informasi yang diterima melalui surat, laporan, buku, dll
• PERALATAN & MESIN yang digunakan: komputer, faksimile, mesin pintal, mobil, dll
• KONDISI KERJA: kondisi fisik & sosial ruang kerja 16 M² dengan 3 orang, suhu udara 20 ºC, bising, dll
Bina Nusantara University
21
ANALISIS PEKERJAANCONTOH sumber kesalahan dalam analisis pekerjaan yang berbentuk PEMBERIAN KETERANGAN PEKERJAAN:
SEKRETARIS SEKRETARIS mengetik merupakan mengetik merupakan pekerjaan yang SANGAT PENTINGpekerjaan yang SANGAT PENTING
ATASAN SEKRETARISATASAN SEKRETARIS pembuatan korespondensi, pembuatan korespondensi, pengarsipan merupakan pengarsipan merupakan pekerjaan yang SANGAT pekerjaan yang SANGAT PENTINGPENTING
Bina Nusantara University
22
ANALISIS PEKERJAANSumber kesalahan dalam analisis pekerjaan:PEKERJAANNYA: Perubahan yang ada dalam pekerjaan sejalan dengan perubahan WAKTU & SITUASI JADI: DATA PEKERJAAN
tidak akan pernah dapat dikumpulkan secara LENGKAP & TEPAT
Bina Nusantara University
23
PELATIHAN:
PENGEMBANGAN:
Proses pendidikan JANGKA PENDEK yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja
NON-MANAJERIAL mempelajari pengetahuan & keterampilan teknis untuk tujuan TERTENTU
Proses pendidikan JANGKA PANJANG yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, sehingga tenaga kerja MANAJERIAL mempelajari pengetahuan & keterampilan teknis untuk tujuan UMUM
Bina Nusantara University
24
TUJUAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN: 1. Meningkatkan Produktivitas
2. Meningkatkan Mutu3. Meningkatkan Ketepatan dalam Perencanaan
SDM4. Meningkatkan Semangat kerja5. Menarik & Menahan yang Baik6. Menjaga Kesehatan & Keselamatan Kerja7. Menghindari Keusangan8. Menunjang Pertumbuhan Pribadi (Personal
Growth)
Bina Nusantara University
25
TUJUAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN:
1. Meningkatkan ProduktivitasPelatihan Peningkatan Kinerja Peningkatan PRODUKTIVITAS
2. Meningkatkan Mutu Pelatihan Menambah Pengetahuan +
Keterampilan MUTU
Bina Nusantara University
26
TUJUAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN: 3. Meningkatkan Ketepatan dalam
Perencanaan SDMPelatihan & pengembangan yang tepat membantu organisasi memenuhi keperluannya akan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu di masa YAD
4. Meningkatkan Semangat kerjaPelatihan yang tepat Iklim kerja yang lebih baik
Bina Nusantara University
27
TUJUAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN:
5. Menarik & Menahan SDM yang BaikPelatihan & pengembangan (terutama oleh
para manager) dipandang sebagai KOMPENSASI / IMBALAN dari perusahaan terhadap KINERJA mereka6. Menjaga Kesehatan & Keselamatan Kerja
Pelatihan yang tepat membantu menghindari KECELAKAAN, menimbulkan lingkungan kerja yang AMAN, sikap mental yang STABIL
Bina Nusantara University
28
TUJUAN PELATIHAN & PENGEMBANGAN: 7. MENGHINDARI KEUSANGAN
Pelatihan & pengembangan DIPERLUKAN TERUS MENERUS sesuai dengan PERKEMBANGAN terakhir dalam bidang kerja masing-masing
8. PERSONAL GROWTHPelatihan yang tepat TIDAK SAJA MENGUNTUNGKAN perusahaan, tetapi juga DIRI SENDIRI
Bina Nusantara University
29
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
DEFINISI:Perubahan yang cenderung MENETAP sebagai HASIL dari KEMAMPUAN INDIVIDU dalam MERESPON LATIHAN / PENGALAMAN (Salmoni, Schmidt, & Walter, 1984).
Perubahan yang cenderung MENETAP sebagai HASIL dari LATIHAN (Chisnall, 1995)
Bina Nusantara University
30
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN
TEORI KONEKTIVITAS
Didasarkan pada ASOSIASI antara RANGSANG & JAWABAN; PAVLOV THORNDIKE (reinforcement)
Bina Nusantara University
31
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: KONEKTIVITAS
ANJING MAKANAN AIR LIUR. Merupakan JAWABAN terhadap RANGSANG yang tidak dipelajari
EXPERIMENT: Membunyikan BEL beberapa kali, TEPAT sebelum makanan diberikan kepada anjing AIR LIUR. Merupakan JAWABAN terhadap RANGSANG yang DIKONDISIKAN
Experiment dilanjutkan AIR LIUR yang dikeluarkan mengikuti KURVA PEMBELAJARAN
Makin lama makin berkurang, membutuhkan REINFORCEMENT
Bina Nusantara University
32
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: KONEKTIVITAS
Tujuan REINFORCEMENT: MENGHINDARI HILANGNYA jawaban yang DIINGINKANManusia menghadapi MASALAHMencoba-coba berbagai cara untuk mengatasinya Cara yang membawa keberhasilan AKAN DIINGAT dan DILAKSANAKAN pada saat menghadapi MASALAH yang SAMA
Bina Nusantara University
33
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: KONEKTIVITAS
4 MACAM REINFORCEMENT:
• POSITIVE REINFORCEMENT• AVOIDANCE LEARNING• PENGHAPUSAN• PENGHUKUMAN
Bina Nusantara University
34
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENT
POSITIVE REINFORCEMENT:
Memberikan HADIAH tertentu SESUAI dengan bagaimana seseorang menunjukkan perilaku yang diinginkan
Bina Nusantara University
35
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENTAVOIDANCE LEARNING:
Penarikan diri/menghindari satu kondisi yang tidak menyenangkan pada saat perilaku ditampilkan
Karyawan menghindari diri untu melaksanakan tugas sesuai dengan yang DIANGGAPNYA BENAR, karena SEBELUMNYA SELALU mendapat OMELAN dari atasannya
Bina Nusantara University
36
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENT
PENGHAPUSAN: Reinforcement yang POSITIF terhadap PERILAKU yang TIDAK DIINGINKAN, sehingga makin melemah dan MENGHILANG
• Karyawan yang selalu mengajukan pandangannya YANG TIDAK BERMAKNA setiap mendapat kesempatan dari atasannya; Mula-mula atasan MENDENGARKAN
• (Positif Reinforcement)• Akhirnya MEMBIARKAN bawahannya berbicara
TANPA memberikan tanggapan apapunBina Nusantara University
37
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENTPUNISHMENT
(Penghukuman): Reinforcement yang NEGATIF terhadap PERILAKU yang TIDAK DIINGINKAN, untuk MENURUNKAN FREKUENSI munculnya perilaku tsb., dan akhirnya hilang.
Bina Nusantara University
38
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENT
PUNISHMENT KURANG EFEKTIF sebagai REINFORCEMENT: 1.Hanya menekan
perilaku sementara, bukan mengubahnya secara tetap
2. Menimbulkan PERILAKU EMOSIONAL seringkali diarahkan ke orang yang memberikan hukuman
Bina Nusantara University
39
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENT
PUNISHMENT KURANG EFEKTIF sebagai REINFORCEMENT:
3. Dapat menjadi sikap umum terhadap situasi serupa Seorang anak sering bertanya; Setiap kali bertanya, si anak DITEGUR, tidak boleh bertanya; Pada situasi lain, si anak juga akan DIAM, walaupun diharapkan untuk BERTANYA
Bina Nusantara University
40
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: REINFORCEMENT
PUNISHMENT KURANG EFEKTIF sebagai REINFORCEMENT:
4. Membuat orang yang memberikan PUNISHMENT menjadi TERBIASA, sehingga tidak dapat mengambil tindakan apapun yang bentuknya POSITIF
Bina Nusantara University
41
TEORI-TEORI PEMBELAJARAN: TEORI KOGNITIF
Mencakup PROSES PEMAHAMAN (INSIGHT) DAN PENGENALAN (COGNITIVE)
Pembelajaran: PROSES RESTRUKTURISASI pengetahuan yang telah ada pada seseorang dalam kaitannya dengan masalah khusus (Chisnall, 1995)
Restrukturisasi Persepsi Pemahaman = PROSES INTELEKTUALRestrukturisasi Persepsi Pemahaman = PROSES INTELEKTUAL
Bina Nusantara University
42
KONSEP DAN PRINSIP PEMBELAJARAN
Miner (1992) 5 KONSEP PEMBELAJARAN agar proses Pembelajarannya EFEKTIF:
• MOTIVASI• PENGUKUHAN KEMBALI• PENGETAHUAN TENTANG HASIL• PRAKTEK AKTIF• TRANSFER OF TRAINING
Bina Nusantara University
43
KONSEP DAN PRINSIP PEMBELAJARAN
MOTIVASI: Dorongan untuk melakukan
PENGUKUHAN KEMBALI:
Dalam pelatihan, seorang trainee mampu memecahkan masalah manajerial dengan menggunakan teknik pemecahan masalah tertentu dengan HASIL BAIK; MAKA: perilakunya perlu dikukuhkan kembali secara positif; memberi PUJIAN & KESEMPATAN KEMBALI untuk memecahkan masalah yang lain
Bina Nusantara University
44
KONSEP DAN PRINSIP PEMBELAJARAN
PENGETAHUAN TENTANG HASIL: Memberikan FEEDBACK kepada trainee, sehingga dapat mengetahui mana yang TELAH mereka kuasai, DAPAT dilakukan dengan baik, dan mana yang BELUM
Bina Nusantara University
45
KONSEP DAN PRINSIP PEMBELAJARAN
PRAKTEK AKTIF: Ada PENGULANGAN terhadap apa yang TELAH DIPELAJARI
Bina Nusantara University
46
KONSEP DAN PRINSIP PEMBELAJARAN
TRANSFER OF TRAINING: Apa yang TELAH DIPELAJARI dapat di PAKAI dalam kehidupan nyata
Bina Nusantara University
47
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
TAHAP 1TAHAP 1Identifikasi kebutuhan, Identifikasi kebutuhan, Studi PekerjaanStudi Pekerjaan
TAHAP 2TAHAP 2Penetapan SASARAN Penetapan SASARAN pelatihanpelatihan
TAHAP 3TAHAP 3Penetapan KRITERIA Penetapan KRITERIA keberhasilankeberhasilan
TAHAP 4TAHAP 4Penetapan METODEPenetapan METODE
TAHAP 5TAHAP 5TRYOUT & REVISITRYOUT & REVISI
TAHAP 6TAHAP 6Implementasi & Implementasi & EvaluasiEvaluasi
•Kuliah, •Diskusi Kelompok,•Studi Kasus,•Role Playing,•Simulasi, dll
Bina Nusantara University
48