Page 1
1
SKRIPSI
PENGARUH VARIABEL INFORMATION LITERACY, PERCEIVED VALIDITY,
DAN PERCEIVED TRUST TERHADAP PENERIMAAN MEDIA SOSIAL DI
ANTARA PENGGUNA DI JABODETABEK SEBAGAI ALAT PENYEBARAN
INFORMASI
Disusun Oleh :
SATRIO ARIF RACHMAN
11150930000090
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Page 2
SKRIPSI
PENGARUH VARIABEL INFORMATION LITERACY, PERCEIVED VALIDITY,
DAN PERCEIVED TRUST TERHADAP PENERIMAAN MEDIA SOSIAL DI
ANTARA PENGGUNA DI JABODETABEK SEBAGAI ALAT PENYEBARAN
INFORMASI
Disusun Oleh :
SATRIO ARIF RACHMAN
11150930000090
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Page 3
HALAMAN JUDUL
PENGARUH VARIABEL INFORMATION LITERACY, PERCEIVED VALIDITY,
DAN PERCEIVED TRUST TERHADAP PENERIMAAN MEDIA SOSIAL DI
ANTARA PENGGUNA DI JABODETABEK SEBAGAI ALAT PENYEBARAN
INFORMASI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh :
SATRIO ARIF RACHMAN
11150930000090
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
Page 7
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 2019
SATRIO ARIF RACHMAN
11150930000090
Page 8
vi
ABSTRAK
Satrio Arif Rachman – 1115093000090, Pengaruh Variabel Information Literacy,
Perceived Validity, dan Perceived Trust Terhadap Penerimaan Media Sosial di Antara
Pengguna Jabodetabek Sebagai Alat Penyebaran Informasi di bawah bimbingan
A’ang Subiyakto, M.Kom, Ph.d dan Muhammad Nur Gunawan, M.BA.
Media sosial sudah menjadi media utama penyebaran informasi dikarenakan
kemudahan penggunaannya. Akan tetapi, sebelum membagikan suatu informasi, harus
diketahui kebenaran informasi tersebut. Kurangnya tingkat kemelekan informasi dapat
menyebabkan ketidakmampuan dalam menilai kebenaran suatu informasi. Kemudian
dengan kemudahan penggunaan media sosial dapat menyebabkan terjadinya
penyebaran informasi yang belum diketahui kebenarannya secara masif. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor kemelekan informasi, persepsi
kebenaran, dan persepsi kepercayaan pengguna terhadap status penerimaan media
sosial sebagai alat penyebaran informasi. Metode penelitian ini menggunakan model
TAM 2 oleh Venkatesh & Davis (2000) dengan penambahan variabel Information
Literacy, Perceived Validity, dan Perceived Trust dengan pendekatan kuantitatif.
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara online dan offline serta pengumpulan
sampel menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Jumlah
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 405 responden pengguna media
sosial di Jabodetabek. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan Ms. Excel 2016 dan pendekatan PLS-SEM menggunakan SmartPLS 3.0.
Hasil dari penelitian ini adalah mayoritas penduduk Jabodetabek memiliki tingkat
kemelekan informasi yang baik sehingga dapat menilai kebenaran informasi tersebut
dan tidak semata-mata langsung mempercayai informasi yang diterimanya. Kemudian
secara analisis statistik, variabel Information Literacy, Perceived Validity, dan
Perceived Trust berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan media sosial
sebagai alat penyebaran informasi. Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi masyarakat agar memverifikasi kebenaran informasi yang beredar
di media sosial.
Kata Kunci: Media Sosial, Penyebaran Informasi, TAM, Information Literacy,
Perceived Validity, Perceived Trust, PLS-SEM, SmartPLS.
BAB 1-5 + 124 Halaman + xv Halaman + 18 Gambar + 13 Tabel + Daftar Pustaka +
Lampiran
Page 9
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya,
terutama nikmat sehat sehingga penulis selalu dalam keadaan baik dalam menyusun
laporan penelitian ini. Shalawat teriring salam tentunya penulis junjungkan untuk
baginda Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah
memperjuangkan islam sebagai agama yang rahmatal lil „aalamiin.
Penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah bagian dari Mata kuliah Skripsi
dan Seminar Hasil yang merupakan syarat kelulusan Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Laporan ini berjudul “Pengaruh Variabel Information
Literacy, Perceived Validity, dan Perceived Trust Terhadap Penerimaan Media
Sosial Di Antara Pengguna Di Jabodetabek Sebagai Alat Penyebaran
Informasi”.
Dalam kesempatan kali ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan ini, rasa terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan
kepada:
1. Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud.selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Page 10
viii
2. Bapak A’ang Subiyakto P.hd selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi dan Dosen Pembimbing I
yang telah membimbing penulis hingga terselesaikannya laporan ini.
3. Bapak Muhammad Nur Gunawan M.BA selaku Dosen Pembimbing
II yang telah membimbing penulis hingga terselesaikannya laporan
ini.
4. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah
memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan.
5. Ibu dan Bapak penulis yang selalu memberikan doa dan dukungan
agar penulis lulus dan menjadi orang yang berintelektual dan
berguna bagi manusia. Juga, yang telah mendidik, menyayangi,
memberikan dukungan, semangat dan doa yang tiada henti sehingga
penulis ingin selalu memberikan yang terbaik untuk mereka.
6. Kakak dan Adik penulis yang sudah membantu dalam menyebarkan
kuesioner penelitian agar penulis dapat segera mendapatkan data
yang diperlukan untuk menyelesaikan penelitian.
7. Veibi Zhafira yang penulis sayangi yang sudah membantu, serta
mendampingi penulis sampai penulis menyelesaikan skripsi ini.
8. Dio, Ria, Vanda, Bia, Gaya selaku sahabat dari SMA penulis yang
selalu mendukung dan memberikan doa agar penulis menjadi orang
sukses.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan pindah jurusan Hadi, Arif, Arbud,
Surya, Hisyam, Farhan, Haspoy, dan Fadhila yang telah
Page 11
ix
memberikan banyak bantuan ilmu, semangat dan do’a kepada
penulis.
10. Nabil, Yandra, Harwin, Kokoh, Feabby, Nabila, Wulan, Mayumi,
Alizha selaku sahabat kerja penulis di Debindo yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam mengcover pekerjaan
penulis setiap penulis sedang izin ke kampus.
11. Dan seluruh pihak-pihak yang terkait dan banyak berjasa dalam
proses penyelesaian laporan Tugas Akhir ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih
sedikitpun dari penulis.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih jauh dari kata
sempurna, serta masih banyak kekurangan baik dalam penulisan materi maupun
dalam susunan bahasanya. Oleh karena itu kiranya, pembaca dapat memaklumi atas
kekurangan dalam Tugas Akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang penulis kerjakan dapat
memberikan manfaat untuk pembaca umumnya.
Wassalmu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, September 2019
Satrio Arif Rachman
11150930000090
Page 12
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................. Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN UJIAN...................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN .................................................................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................. 6
1.4 Model Penelitian .................................................................................... 6
1.5 Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 7
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan .................................................................. 8
1.7 Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
1.8 Metodologi Penelitian ............................................................................ 9
1.9 Manfaat Penelitian ............................................................................... 11
1.10 Sistematika Penulisan .......................................................................... 11
BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................. 13
2.1 Informasi ............................................................................................. 13
2.1.1 Informasi Hoax ............................................................................. 13
2.1.2 Jenis Informasi Hoax .................................................................... 14
Page 13
xi
2.2 Media Sosial ........................................................................................ 15
2.2.1 Jenis Media Sosial ........................................................................ 16
2.2.2 Fungsi Media Sosial ..................................................................... 18
2.3 Technology Acceptance Model (TAM) ................................................. 19
2.4 Technology Acceptance Model 2 (TAM2) ............................................ 20
2.5 Information Literacy ............................................................................ 22
2.6 Perceived Trust .................................................................................... 23
2.7 Perceived Validity ................................................................................ 24
2.8 Konsep Dasar Pengukuran ................................................................... 24
2.9 Populasi dan Sampel ............................................................................ 25
2.10 Skala Likert ......................................................................................... 30
2.11 SEM (Structural Equation Modelling) ................................................. 31
2.12 Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM) ....... 33
2.12.1 Metode Bootstraping..................................................................... 39
2.12.2 Metode Blindfolding ..................................................................... 40
2.13 Pengembangan Hipotesis dan Model Penelitian ................................... 42
2.13.1 Pengembangan Model Penelitian .................................................. 42
2.13.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian .............................................. 44
2.14 Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 51
BAB 3 ............................................................................................................... 63
METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 63
3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................... 63
3.2 Prosedur Penelitian .............................................................................. 63
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian............................................................ 64
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................ 66
3.5 Pengumpulan dan Pemrosesan Data ..................................................... 69
Page 14
xii
3.6 Analisis dan Interpretasi Data .............................................................. 70
BAB 4 ............................................................................................................... 72
HASIL PENGUKURAN PENERIMAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT
PENYEBARAN INFORMASI .......................................................................... 72
4.1 Hasil Analisis ........................................................................................... 72
4.1.1 Hasil Analisis Demografi ................................................................... 72
4.1.2 Hasil Analilis Measurement Model..................................................... 79
4.1.3 Hasil Analisis Struktur Model ............................................................ 84
4.2 Intrepetasi dan Diskusi Hasil Analisis ....................................................... 91
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografis .................... 91
4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran ................. 95
4.3 Perbandingan Hasil Penelitian ................................................................ 106
4.4 Implikasi Hasil ....................................................................................... 108
4.5 Limitation of Study ................................................................................. 110
BAB 5 ............................................................................................................. 112
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 112
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 112
5.2 Saran ...................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 115
Page 15
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Penelitian yang diajukan…………………………………….7
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (Davis, 1989)…………………….20
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model 2 (Venkatesh & Davis, 2000)……22
Gambar 2.3 Kategori Sampel (Siregar, 2013)………………………………….26
Gambar 2.4 Klasifikasi Komponen Model Struktural (Hussein, 2015)………...32
Gambar 2.5 Model Penelitian Khan & Idris, 2019……………………………...44
Gambar 2.6 Model Penelitian Irhashon et al., 2018..…………………………...44
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (Subiyakto et al, 2015a)………………………64
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Pengguna Aktif Media Sosial Responden……73
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden……………………74
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Usia Responden………………………………74
Gambar 4.4 Diagram Media Sosial yang Digunakan…………………………...75
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Pendidikan Terakhir Responden……………..76
Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Pekerjaan Responden………………………...76
Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Domisili Responden………………………….77
Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Tingkat Kepercayaan Responden…………….78
Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Tingkat Kebenaran Informasi Pada Media
Sosial……………………………………………………………………………..78
Gambar 4.10 Model hasil penghitungan menggunakan PLS-Algorithm……….83
Page 16
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase pengguna aplikasi media sosial…………………………….2
Tabel 2.1 Keterangan Konstruk SmartPLS (Hussein, 2015)…………………….33
Tabel 2.2 Pengertian dan referensi indikator variabel…………………………...47
Tabel 3.1 Indikator dan Butir Pertanyaan Pengujian…………………………….67
Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model…………………………………….81
Tabel 4.2 Discriminant Validity Fornell-Lacker’s………………………………82
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Path Coefficient…………………………………84
Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Coefficient of Determination………………….....85
Tabel 4.5 Hasil Penghitungan t-test……………………………………………...86
Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Effect Size………………………………………..87
Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Predictive Relevance…………………………….88
Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Relative Impact………………………………….89
Tabel 4.9 Hasil Analisis Struktur Model………………………………………...90
Page 17
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Pre-test
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Data 402 Responden
Lampiran 4 Daftar Definisi
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi komunikasi dan informasi (TIK) berkembang mengikuti
perkembangan zaman dengan adanya beragam media termasuk media online.
Kemudahan dan efisiensi dalam penggunaan yang diberikan, menjadikan media online
sebagai sumber informasi utama oleh masyarakat (Borycki & Kushniruk, 2014).
Media online tidak hanya mengubah cara penyampaian informasi tetapi juga
mengubah cara masyarakat mengkonsumsi informasi tersebut (Juditha, 2018).
Media sosial merupakan sarana efektif dan efisien dalam menyampaikan suatu
informasi kepada pihak lain. Media sosial sebagai media dengan dinamika sosial yang
sangat tinggi dan memungkinkan komunikasi terbuka kepada berbagai pihak dengan
beragam latar belakang dan kepentingan (Rahadi, 2017). Menurut Khan et al. (2014)
Media sosial memiliki manfaat besar antaran lain dalam hal konektivitas sosial,
keterlibatan sosial, pencapaian informasi, dan hiburan.
Media sosial dapat digunakan untuk bertemu teman lama, menjaga hubungan,
bertemu teman baru, dan memperkuat konektivitas sosial secara keseluruhan di antara
pengguna media sosial. Bertemu teman baru secara online akan membantu
mendapatkan dukungan emosional yang tidak tersedia secara off-line dan juga
membantu dalam mengenal teman-teman yang ada lebih baik dan mempertahankan
hubungan yang lebih baik. Selain itu, media sosial juga memudahkan seseorang dalam
mendapatkan suatu informasi yang menarik (Shu & Chuang, 2011).
Page 20
2
Berdasarkan data yang didapat dari portal Tempo oleh Pertiwi, W.K. (2018),
diketahui bahwa 150 juta masyarakat Indonesia sudah menggunakan aplikasi media
sosial. Media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat untuk membagikan
atau menyebarkan informasi secara berturut-turut adalah Whatsapp, Facebook,
Instagram, Line, dan Twitter. Berikut persentasenya seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Persentase pengguna aplikasi media sosial (Pertiwi W.K., 2019)
No Aplikasi Persentase
1 Whatsapp 83%
2 Facebook 81%
3 Instagram 80%
4 Line 59%
5 Twitter 52%
Sumber: tekno.kompas.com
Kemudahan dalam berbagi informasi dengan menggunakan media sosial ini
akan memberikan manfaat jika informasi yang dibagikan merupakan informasi yang
benar, akan tetapi kemudahan ini dapat memberikan efek buruk jika informasi yang
disebarkan adalah informasi yang tidak benar (Watson & Partridge, 2016). Hoax
merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti atau yang benar-
benar bukan merupakan fakta yang terjadi (Juditha, 2018).
Hoax yang disebarkan dapat menyebabkan kesalahpahaman di antara
masyarakat sehingga dapat menimbulkan kerugian hingga perpecahan di antara
masyarakat. Penyebaran hoax juga dipakai pihak-pihak tertentu untuk menghasut dan
memecah belah masyarakat yang dapat membahayakan persatuan bangsa. Penyebaran
informasi di masyarakat yang belum diketahui kebenarannya pada media sosial dapat
menjadi salah satu penyebab menyebarnya hoax (Siswoko, 2017).
Page 21
3
Masyarakat mengandalkan media online seperti Facebook, Twitter, dan
Instagram untuk mendapatkan berita dan informasi dibandingkan dengan media
tradisional (Shearer & Gottfried., 2017). Sedangkan media sosial sudah menjadi
sumber informasi, hiburan, dan interaksi sosial pada skala global, juga telah dianggap
sebagai saluran informasi yang salah. Masalahnya menjadi diperparah ketika media
sosial memfasilitasi penyebaran informasi secara cepat dan masif (Vosoughi et al.,
2018). Informasi dapat menjadi viral dalam beberapa menit ketika dibagikan dan
dibagikan ulang di berbagai platform media sosial (Alhabash & McAlister, 2015).
Gabielkov et al. (2016) mengungkapkan bahwa sekitar 59% konten di Twitter
dibagikan oleh pengguna bahkan tanpa membacanya.
Berdasarkan survey yang dilakukan Mastel (2017) bahwa dari 1.146
responden, 44,3% diantaranya menerima berita hoax setiap hari dan 17,2% menerima
lebih dari satu kali dalam sehari. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa saluran yang
banyak digunakan dalam penyebaran hoax adalah website, sebesar 34,90%, aplikasi
chatting (Whatsapp, dan Line) sebesar 62,80%, dan melalui media sosial (Facebook,
Twitter, dan Instagram) yang merupakan media terbanyak digunakan yaitu mencapai
92,40%. Sementara itu, data yang dipaparkan oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika menyebut ada sebanyak 800 ribu situs di Indonesia yang terindikasi
sebagai penyebar hoax dan ujaran kebencian (Pratama, 2016).
Penyebaran hoax di Indonesia ini dipandang menimbulkan beragam masalah.
Kemunculannya semakin banyak pada saat Pemilihan Umum Presiden atau Pemilihan
Kepala Daerah berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Saat itu, hoax banyak beredar di masyarakat. Dewan Pers Indonesia menilai hoax telah
memasuki tahap serius. Apalagi hoax memiliki rentang yang sangat lebar, mulai dari
Page 22
4
yang satir untuk menyindir sampai yang dipublikasikan melalui berbagai kanal
informasi. Awalnya masyarakat mencari kebenaran atas informasi melalui media
tradisional. Namun saat ini hoax justru masuk ke dimensi lain di media sosial dan
diadopsi begitu saja di media tradisional tanpa klarifikasi (Juditha, 2018).
Keadaan tersebut dapat terjadi karena kurangnya tingkat kemelekan informasi.
Kurangnya kemelekan informasi menyebabkan kebiasaan dalam mempercayai atau
menyebarkan informasi di media sosial tanpa memverifikasi terlebih dahulu
kebenarannya (Khan & Idris, 2019). Sedangkan, tingkat kepercayaan seseorang
terhadap kebenaran informasi dapat menjadi faktor seseorang menggunakan suatu
teknologi (Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018) yang dalam ini adalah penggunaan
media sosial.
Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan analisa terhadap
penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi untuk mengetahui faktor-
faktor yang menyebabkan seseorang menyebarkan informasi melalui media sosial.
Dengan menggunakan variabel tambahan yaitu, Information Literacy, Perceived
Validity, dan Perceived Trust pada model Technology Acceptance Model (TAM 2).
Tujuan dari model TAM ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
masyarakat menerima penggunaan sistem terkomputasi (Venkatesh & Davis, 2000;
Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017) yang dalam hal
ini adalah media sosial sebagai alat penyebaran informasi.
Information Literacy merupakan tingkat kemelekan individu terhadap
informasi yang diukur dengan kemampuannya dalam mencari, membagi,
memverifikasi, dan memahami informasi (Khan & Idris, 2019). Perceived Validity
merupakan tingkat keyakinan individu terhadap kebenaran informasi yang diterima
Page 23
5
(Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018). Perceived Trust merupakan tingkat
kepercayaan individu terhadap informasi yang diterima (Eddy et al., 2012; Irhashon
et al., 2018).
Berdasarkan studi sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Khan & Idris
(2019) adalah bagaimana pengaruh Information Literacy terhadap kebiasaan individu
dalam membagikan informasi. Akan tetapi, belum diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi kepercayaan (Perceived Trust) dan persepsi kebenaran
(Perceived Validity) individu tersebut terhadap informasi yang diterimanya.
Kemudian peneliti mengacu kepada penelitian yang dilakukan oleh Irhashon et al
(2018) bahwa Perceived Validity dan Perceived Trust dapat berpengaruh terhadap
penerimaan penggunaan suatu teknologi yang dalam hal ini adalah media sosial.
Berdasarkan respon individu terhadap nilai kebenaran informasi yang diterima
dapat mempengaruhi individu tersebut untuk menyebarkan atau tidak menyebarkan
informasi tersebut. Peneliti berpendapat jika kemelekan informasi dapat
mempengaruhi persepsi individu tersebut terhadap tingkat kebenaran dan kepercayaan
terhadap informasi. Jika individu tersebut percaya dan yakin bahwa informasi yang
diterima adalah benar, maka dapat mendorong individu tersebut untuk membagikan
informasi kepada orang lain.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian untuk mengukur tingkat penerimaan dan penyebaran informasi
hoax pada masyarakat dengan judul “Pengaruh Variabel Information Literacy,
Perceived Validity, dan Perceived Trust Terhadap Penerimaan Media Sosial di
Antara Pengguna di Jabodetabek Sebagai Alat Penyebaran Informasi”.
Page 24
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan di atas, maka
penulis mengidentifikasikan masalah yang akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Terjadinya penyebaran informasi yang belum diketahui kebenarannya atau hoax
melalui aplikasi media sosial.
b. Penyebaran hoax menjadi semakin masif dikarenakan kemudahan penggunaan
media sosial.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas,
dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai
berikut :
c. Bagaimana status penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi di
Jabodetabek ?
d. Bagaimana pengaruh faktor kemelekan informasi, persepsi kebenaran, dan
persepsi kepercayaan terhadap penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran
informasi ?
1.4 Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model TAM 2, yaitu sebuah model yang
digunakan untuk menjelaskan penerimaan sebuah teknologi (Venkatesh & Davis,
2000; Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017). Model ini
terdiri dari lima variabel yaitu variabel Perceived Usefulness (PU), Perceived Easy of
Use (PE), Intention to Use (IU), Usage Behavior (UB), dan Actual Use (AU). Selain
itu peneliti menggunakan variable tambahan Information Literacy (IL) (Khan & Idris,
Page 25
7
2019), Perceived Validity (PV), dan Perceived Trust (PT) (Eddy et al., 2012; Irhashon
et al., 2018).
Gambar 1.1 Model Penelitian yang diajukan
1.5 Pertanyaan Penelitian
Mengacu pada tujuan penelitian, maka dua pernyataan utama dalam penelitian
ini adalah :
Q.1 Bagaimana status penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran
informasi di Jabodetabek?
Q.2 Bagaimana pengaruh faktor kemelekan informasi, persepsi kebenaran, dan
persepsi kepercayaan terhadap penerimaan media sosial sebagai alat
penyebaran informasi?
Berikut adalah pertanyaan penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi di Jabodetabek yang
dikembangkan sesuai dengan model penelitian yang sudah diajukan :
Page 26
8
Q2.1 Apakah Information Literacy berpengaruh terhadap Perceived Validity?
Q2.2 Apakah Information Literacy berpengaruh terhadap Perceived Usefulness?
Q2.3 Apakah Information Literacy berpengaruh terhadap Perceived Easy of Use?
Q2.4 Apakah Information Literacy berpengaruh terhadap Perceived Trust?
Q2.5 Apakah Perceived Validity berpengaruh terhadap Perceived Usefulness?
Q2.6 Apakah Perceived Validity berpengaruh terhadap Intention of Use?
Q2.7 Apakah Perceived Validity berpengaruh terhadap Usage Behaviour?
Q2.8 Apakah Perceived Trust berpengaruh terhadap Perceived Validity?
Q2.9 Apakah Perceived Trust berpengaruh terhadap Intention of Use?
Q2.10 Apakah Perceived Trust berpengaruh terhadap Usage Behaviour?
Q2.11 Apakah Perceived Usefulness berpengaruh terhadap Intention of Use?
Q2.12 Apakah Perceived Easy of Use berpengaruh terhadap Perceived Usefulness?
Q2.13 Apakah Perceived Easy of Use berpengaruh terhadap Intention of Use?
Q2.14 Apakah Intention of Use berpengaruh terhadap Usage Behaviour?
Q2.15 Apakah Usage Behaviour berpengaruh terhadap Actual Use?
1.6 Ruang Lingkup dan Batasan
Ruang lingkup dan batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Penelitian ini dilakukan terhadap seseorang yang menyebarkan
informasi dengan menggunakan media sosial seperti Whatsapp,
Facebook, Line, Twitter, dan Instagram di wilayah Jabodetabek.
2) Penelitian ini menggunakan model TAM 2 dengan menambahkan
variabel Information Literacy, Perceived Validity dan Perceived Trust
untuk mengukur pengaruh faktor kemelekan informasi, persepsi
Page 27
9
kebenaran, dan persepsi kepercayaan terhadap kebiasaan masyarakat
dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi.
3) Secara metodologi, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
(Sugiyono, 2013; Creswell, 2014; Indrawan & Yaniawati, 2014)
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling
(Nursiyono, 2015; Serra et al., 2018) dan tahap selanjutnya snowball
sampling (Nursiyono, 2015; Gray et al., 2016), serta analisis data
menggunakan pendekatan PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.0
(Yamin & Kurniawan, 2011; Afthanorhan, 2013; Ringle et al., 2014).
1.7 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang sudah dipaparkan
sebelumnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
a. Mengetahui status penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi
di Jabodetabek.
b. Mengetahui pengaruh faktor kemelekan informasi, persepsi kebenaran, dan
persepsi kepercayaan terhadap penerimaan media sosial sebagai alat
penyebaran informasi.
1.8 Metodologi Penelitian
Secara umum, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (Creswell,
2014). Sumber rumusan 15 hipotesis merupakan model penelitian yang akan
dikembangkan pada penelitian ini. Kemudian hipotesis ini akan diuji menggunakan
data yang telah dikumpulkan dari kuesioner (Sugiyono dalam Setiawan, 2016).
Kuesioner yang dirancang dalam bentuk pernyataan yang sejalan dengan pendekatan
Page 28
10
dan strategi penelitian yang selanjutnya disebarkan kepada responden yang telah
ditargetkan. Studi literatur juga dilakukan peneliti untuk memperkuat teori-teori yang
ada sehingga penelitian ini bersifat ilmiah.
Responden pada penelitian ini adalah seluruh pengguna media sosial yang
merupakan masyarakat Jabodetabek. Teknik pengambilan sampling yang dilakukan
dengan cara purposive sampling (Nursiyono, 2015; Serra et al., 2018) dan tahap
selanjutnya snowball sampling (Nursiyono, 2015; Gray et al., 2016). Tahap pertama
dilakukan untuk memilih bagian dari populasi, dimana kriteria yang dipilih adalah
yang memiliki pengalaman dalam menggunakan sistem, selanjutnya pada tahapan
kedua, pengambilan sampel dilakukan dengan cara meminta bantuan responden yang
terpilih untuk ikut menyebarkan dan menunjuk responden lainnya secara berantai..
Kuesioner disebarkan secara langsung dan tidak langsung kepada responden.
Penyebaran secara langsung dilakukan oleh peneliti untuk mencari responden yang
tepat melalui tatap muka. Sedangkan, penyebaran secara tidak langsung dilakukan
oleh peneliti dengan menyebarkan link melalui sosial media dengan bantuan fitur
google forms untuk pengisiannya. Setelah itu, semua kuesioner yang terkumpul akan
disaring dan diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms.
Excel 2016. Berdasarkan pengumpulan data tersebut diperoleh sebanyak 402 data
yang valid untuk digunakan. Proses analisis data secara kuantitatif menggunakan
pendekatan PLS-SEM dengan SmartPLS versi 3.0 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair
et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle et al., 2014), selanjutnya
interpretasi dilakukan berdasarkan hasil analisis tersebut. Terakhir, kesimpulan-
kesimpulan dibuat sesuai dengan pertanyaan penelitian yang telah diajukan dan
didiskusikan berdasarkan batasan penelitian.
Page 29
11
1.9 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengusulkan model
penerimaan teknologi baru dengan penambahan variabel kemelekan informasi,
persepsi kebenaran, dan persepsi kepercayaan pada model sebelumnya, seperti
yang dijelaskan (Subiyakto & Ahlan, 2014) bahwa sebagian besar model
penelitian dikembangkan menggunakan teori sebelumnya. Dan penelitian ini
diharapkan juga dapat menjadi alternatif bagi peneliti selanjutnya atau
berbagai pihak dalam memahami kepuasan pengguna sistem.
2) Secara metodologi, penelitian ini diharapkan dapat mendorong pemanfaatan
metode kuantitatif dalam penyusunan skripsi di Program Studi Sistem
Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berdasarkan pengamatan
peneliti jumlahnya masih terbatas.
3) Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi masyarakat dalam memverifikasi informasi yang diterima
di media sosial agar mencegah terjadinya penyebaran hoax.
1.10 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan laporan, pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara
singkat akan diuraikan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan sasaran, model penelitian, pertanyaan penelitian, ruang
Page 30
12
lingkup dan batasan, metodologi penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan laporan hasil penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan teori-teori terkait landasan pelaksanaan
penelitian, meliputi teori pengukuran, definisi informasi dan hoax,
model TAM 2, metode pengumpulan data, populasi, teknik sampling,
PLS-SEM, pengembangan model penelitian dan hipotesisnya.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memaparkan tentang metode proses pelaksanaan penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini, yang dimana dibagi dua metode
yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan analisis data dan hasilnya, interpretasi, dan
diskusi hasil penelitian. Analisis data utamanya dilakukan
menggunakan metode PLS-SEM dengan perangkat lunak SmartPLS
3.0 meliputi analisis pengukuran model (model measurement
analysis) dan struktur model (structural model). Selanjutnya,
interpretasi dan diskusi dilakukan dengan merujuk kepada basis teori
sebelumnya, memperhatikan dan menimbang pelaksanaan penelitian
secara praktis di lapangan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran atas hasil
pelaksanaan penelitian terutama terkait dengan aspek penggunaan
dan kelanjutan bagi kajian selanjutnya.
Page 32
13
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Informasi
Terdapat tiga makna dari kata informasi. Pertama adalah informasi sebagai
suatu proses, yaitu merujuk pada kegiatan-kegiatan menjadi terinformasi. Makna
yang kedua adalah informasi sebagai pengetahuan. Di sini, informasi mengacu pada
segala kejadian di dunia (entitas) yang tak terhingga, yang tak dapat disentuh, atau
sesuatu yang abstrak. Sebagai sesuatu yang abstrak, informasi dilihat dari makna
yang terkandung dalam keseluruhan medium yang digunakan, kemudian dapat
diartikan secara berbeda antara si pengirim dan si penerima. Informasi dianggap
sebagai bagian abstrak dari pikiran manusia sesuai dengan isi dan makna pesan
yang diterima. Makna yang ketiga adalah informasi dianggap sebagai suatu benda
atau penyajian yang nyata dari pengetahuan. Sebagai benda yang nyata, informasi
dilihat dari rangkaian simbol-simbol dan dapat ditangkap oleh panca indra manusia
serta dapat saling dipertukarkan. Informasi dianggap sebagai bahan mentah yang
nyata, yang berada di luar manusia yang memerlukan pemrosesan lebih lanjut (Ati
et al., 2013).
2.1.1 Informasi Hoax
Hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya
untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa
berita tersebut adalah palsu. Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling
umum adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang
berbeda dengan barang/ kejadian sejatinya (Rahadi, 2017). Definisi lain
Page 33
14
menyatakan hoax adalah suatu tipuan yang digunakan untuk mempercayai sesuatu
yang salah dan seringkali tidak masuk akal yang melalui media online.
Hoax bertujuan untuk membuat opini publik, menggiring opini publik,
membentuk persepsi, atau juga untuk kesenangan untuk menguji kecerdasan dan
kecermatan pengguna internet dan media sosial. Tujuan penyebaran hoax beragam
tapi pada umumnya hoax disebarkan sebagai bahan lelucon, menjatuhkan pesaing
(black campaign), promosi dengan penipuan, ataupun ajakan untuk berbuat amalan
– amalan baik yang sebenarnya belum ada dalil yang jelas di dalamnya. Hal tersebut
menyebabkan banyak penerima hoax terpancing untuk segera menyebarkan kepada
rekannya sehingga akhirnya hoax ini dengan cepat tersebar luas (Rahadi, 2017).
Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai dengan opini
atau sikap yang dimiliki (Respati, 2017). Secara alami perasaan positif akan timbul
dalam diri seseorang jika opini atau keyakinannya mendapat pengakuan sehingga
cenderung tidak akan mempedulikan apakah informasi yang diterimanya benar dan
bahkan mudah saja bagi mereka untuk menyebarkan kembali informasi tersebut.
Hal ini dapat diperparah jika si penyebar hoax memiliki pengetahuan yang kurang
dalam memanfaatkan internet guna mencari informasi lebih dalam atau sekadar
untuk cek dan ricek fakta.
2.1.2 Jenis Informasi Hoax
Jenis informasi hoax dibagi menjadi ke dalam 6 (enam) jenis (Rahadi,
2017), yaitu :
1. Fake news: Berita bohong: Berita yang berusaha menggantikan berita yang
asli. Berita ini bertujuan untuk memalsukan atau memasukkan
ketidakbenaran dalam suatu berita. Penulis berita bohong biasanya
Page 34
15
menambahkan hal-hal yang tidak benar. Semakin aneh suatu berita maka
akan semakin baik. Berita bohong bukanlah komentar humor terhadap suatu
berita.
2. Clickbait: link atau url yang diletakkan secara stategis di dalam suatu situs
dengan tujuan untuk menarik orang masuk ke situs lainnya. Konten di dalam
link ini sesuai fakta namun judulnya dibuat berlebihan atau dipasang gambar
yang menarik untuk memancing pembaca.
3. Confirmation bias: Kecenderungan untuk menginterpretasikan kejadian
yang baru terjadi sebaik bukti dari kepercayaan yang sudah ada.
4. Misinformation: Informasi yang salah atau tidak akurat, terutama yang
ditujukan untuk menipu.
5. Satire: Sebuah tulisan yang menggunakan humor, ironi, hal yang dibesar-
besarkan untuk mengkomentari kejadian yang sedang hangat.
6. Post-truth: Kejadian di mana emosi lebih berperan daripada fakta untuk
membentuk opini publik.
7. Propaganda: Aktifitas menyebarluaskan informasi, fakta, argumen, gosip,
setengah-kebenaran, atau bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini
publik.
2.2 Media Sosial
Media sosial merupakan sarana efektif dan efisien dalam membagikan suatu
informasi kepada pihak lain. Media sosial sebagai media dengan dinamika sosial
yang sangat tinggi dan memungkinkan komunikasi terbuka kepada berbagai pihak
dengan beragam latar belakang dan kepentingan adalah sarana yang tepat untuk
membangkitkan partisipasi warga dalam membangun kota. Seperti yang
Page 35
16
dikemukakan Howard dan Parks (2012) Media sosial adalah media yang terdiri atas
tiga bagian, yaitu : Insfrastruktur informasi dan alat yang digunakan untuk
memproduksi dan mendistribusikan isi media, Isi media dapat berupa pesan-pesan
pribadi, berita, gagasan, dan produk-produk budaya yang berbentuk digital,
Kemudian yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media dalam bentuk digital
adalah individu, organisasi, dan industri. Kotler et al. (2009) juga mengemukakan
media sosial adalah media yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks,
gambar, suara, dan video informasi baik dengan orang lain maupun perusahaan dan
vice versa. Pendapat tersebut didukung pernyataan Carr dan Hayes (2015) dimana
media sosial adalah media berbasis internet yang memungkinkan pengguna
berkesempatan untuk berinteraksi dan mempresentasikan diri, baik secara seketika
ataupun tertunda, dengan khalayak luas maupun tidak yang mendorong nilai dari
user-generated content dan persepsi interaksi dengan orang lain. Media sosial
digunakan secara produktif oleh seluruh ranah masyarakat, bisnis, politik, media,
periklanan, polisi, dan layanan gawat darurat. Media sosial telah menjadi kunci
untuk memprovokasi pemikiran, dialog, dan tindakan seputar isu-isu sosial.
2.2.1 Jenis Media Sosial
Kaplan dan Haenlein (2010) membagi berbagai jenis media sosial ke dalam
6 (enam) jenis, yaitu :
1. Collaborative Projects, yaitu suatu media sosial yang dapat membuat
konten dan dalam pembuatannya dapat diakses khalayak secara global.
Kategori yang termasuk dalam Collaborative Projects dalam media sosial,
yaitu WIKI atau Wikipedia yang sekarang sangat populer di berbagai
Page 36
17
negara. Collaborative Projects ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung
citra perusahaan, terlepas dari pro-kontra soal kebenaran isi materi dalam
situs tersebut.
2. Blogs and Microblogs, yaitu aplikasi yang dapat membantu penggunanya
untuk menulis secara runut dan rinci mengenai berita, opini, pengalaman,
ataupun kegiatan sehari-hari, baik dalam bentuk teks, gambar, video,
ataupun gabungan dari ketiganya. Kedua aplikasi ini mempunyai peran
yang sangat penting baik dalam penyampaian informasi maupun pemasaran
produk. Melalui kedua aplikasi tersebut, pihak pengguna dengan leluasa
dapat mengiring opini masyarakat atau pengguna internet untuk lebih dekat
dengan mereka tanpa harus bersusah-susah menyampaikan informasi secara
tatap muka.
3. Content Communities, yaitu sebuah aplikasi yang bertujuan untuk saling
berbagi dengan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung, di
mana dalam aplikasi ini user atau penggunanya dapat berbagi video,
ataupun foto. Sosial media ini dapat dimanfaatkan untuk mempublikasikan
suatu bentuk kegiatan positif yang dilakukan oleh satu perusahaan, sehingga
kegiatan tersebut akan mendapatkan perhatian khalayak dan pada akhirnya
akan membangun citra positif bagi perusahaan.
4. Social Networking Sites atau Situs Jejaring Sosial, yaitu merupakan situs
yang dapat membantu seseorang atau pengguna internet membuat sebuah
profil dan menghubungkannya dengan pengguna lain. Situs jejaring sosial
memungkinkan penggunanya mengunggah hal-hal yang sifatnya pribadi
seperti foto, video, koleksi tulisan, dan saling berhubungan secara pribadi
Page 37
18
dengan pengguna lainnya melalui private pesan yang hanya bisa diakses dan
diatur pemilik akun tersebut. Situs jejaring sosial sangat berperan dalam hal
membangun dan membentuk brand image, karena sifatnya yang interaktif
sehingga pengguna dapat dengan mudah mengirim dan menerima
informasi, bahkan dapat digunakan sebagai media komunikasi dan
klarifikasi yang nyaman antara pemilik produk dengan konsumennya.
5. Virtual Game Worlds, yaitu permainan multiplayer di mana ratusan pemain
secara simultan dapat di dukung. Media sosial ini sangat mendukung dalam
hal menarik perhatian konsumen untuk tahu lebih banyak dengan desain
grafis yang mencolok dan permainan warna yang menarik, sehingga terasa
lebih informatif dan interaktif.
6. Virtual Social Worlds, yaitu aplikasi yang mensimulasi kehidupan nyata
dalam internet. Aplikasi ini menungkinkan pengguna berinteraksi dalam
platform tiga dimensi menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan
nyata. Aplikasi ini sangat membantu dalam menerapkan suatu strategi
pemasaran atau penyampaian informasi secara interaktif serta menarik.
2.2.2 Fungsi Media Sosial
Fungsi media sosial dapat diketahui melalui sebuah kerangka kerja
honeycomb. Menurut Kietzmann et al. (2011) menggambarkan hubungan kerangka
kerja honeycomb sebagai penyajian sebuah kerangka kerja yang mendefinisikan
media sosial dengan menggunakan tujuh kotak bangunan fungsi yaitu identity,
cenversations, sharing, presence, relationships, reputation, dan groups.
Page 38
19
1. Identity menggambarkan pengaturan identitas para pengguna dalam sebuah
media sosial menyangkut nama, usia, jenis kelamin, profesi, lokasi serta
foto.
2. Conversations menggambarkan pengaturan para pengguna berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dalam media sosial.
3. Sharing menggambarkan pertukaran, pembagian, serta penerimaan konten
berupa teks, gambar, atau video yang dilakukan oleh para pengguna.
4. Presence menggambarkan apakah para pengguna dapat mengakses
pengguna lainnya.
5. Relationship menggambarkan para pengguna terhubung atau terkait dengan
pengguna lainnya.
6. Reputation menggambarkan para pengguna dapat mengidentifikasi orang
lain serta dirinya sendiri.
7. Groups menggambarkan para pengguna dapat membentuk komunitas dan
sub-komunitas yang memiliki latar belakang, minat, atau demografi.
2.3 Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM), yang diperkenalkan oleh Davis et
al. (1989) yang merupakan adaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) dengan
tujuan untuk memodelkan penerimaan pemakai (user acceptanced) terhadap sistem
informasi. Technology Acceptance Model menggunakan lima variabel utama
sebagai berikut:
a. Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use), didefinisikan
sejauh mana orang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi itu mudah.
Page 39
20
b. Persepsi Manfaat (perceived usefulness), didefinisikan sejauh mana orang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi itu bermanfaat dan
meningkatkan kinerjanya.
c. Sikap terhadap penggunaan teknologi (attitude toward using technology),
didefinisikan sebagai evaluasi ketertarikannya dalam menggunakan
teknologi.
d. Minat perilaku menggunakan teknologi (behavioral intention to use),
didefinisikan sebagai minat (keinginan) seseorang untuk melakukan
perilaku tertentu.
e. Penggunaan teknologi sesungguhnya (actual technology use), diukur
dengan jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan teknologi
dan frekuensi penggunaan teknologi tersebut.
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (Davis, 1989)
2.4 Technology Acceptance Model 2 (TAM2)
Venkatesh dan Davis (2000) mengemukakan bahwa TAM memiliki
beberapa keterbatasan dalam menjelaskan penyebab di mana seseorang akan
menerima sebuah sistem yang diberikan tersebut berguna. Selanjutnya Venkatesh
Page 40
21
dan Davis (2000) mengembangkan dan menguji model TAM2 dengan memasukkan
sejumlah faktor penentu untuk Perceived Usefulness. Lihat Gambar 2. merupakan
model pengembangan dari TAM (Technology Acceptance Model) yang
menjelaskan niat pemakaian dan kegunaan yang diirasa dalam kaitan dengan proses
pengaruh sosial (norma hubungan, voluntaryness, dan gambaran) dan teori proses
sebagai penolong (keterkaitan pekerjaan, kualitas hasil, hasil demonstrabilitas dan
PEOU). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semua teori dan pengaruh sosial
mempengaruhi penerimaan terhadap teknologi. Pada model TAM 2, variabel yang
memberikan pengaruh terhadap variabel persepsi pada kegunaan/manfaat
(perceived usefulness), yaitu:
1. Pengaruh sosial
Pengaruh sosial yang mempengaruhi persepsi kegunaan / manfaat terbagi
tiga variabel yaitu:
a. Norma subyektif (subjective norm), persepsi orang bahwa kebanyakan
orang merasa penting baginya untuk berfikir apa yang seharusnya dan
tidak seharusnya sesuai dengan lingkungan.
b. Sukarela (voluntariness), sejauh mana pengadopsi potensial
menganggap keputusan adopsi untuk menjadi tidak wajib.
c. Anggapan (image), persepsi untuk meningkatkan suatu status kedalam
suatu sistem sosial.
2. Proses instrumental kognitif
Proses instrumental kognitif yang mempengaruhi persepsi kegunaan /
manfaat terbagi tiga variabel yaitu:
Page 41
22
a. Relevansi pekerjaan (job relevance), persepsi individu bahwa sebuah
teknologi relevan dengan pekerjaannya.
b. Kualitas output (output quality), derajat di mana seseorang percaya
bahwa menggunakan sistem meningkatkan penyelesaian tugasnya
dengan baik.
c. Demonstrasi hasil (result demonstrability), hasil yang terukur dari
penggunaan inovasi.
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model 2 (Venkatesh & Davis, 2000)
2.5 Information Literacy
Kemelekan informasi di deskripsikan sebagai kemampuan untuk
mengidentifikasi kapan informasi diperlukan, kemampuan untuk melakukan tugas
tertentu atau untuk tujuan penyelesaian masalah, mencari informasi dengan efisien,
mengatur atau mengatur kembali sumber informasi, menafsirkan, menganalisis,
dan mengambil informasi yang diperlukan, menilai akurasi dan keandalan
informasi, dan mengamati penggunaan etis sumber informasi. Kemeleka Informasi
Page 42
23
dibedakan dari aspek literasi lainnya seperti melek komputer, melek jaringan,
melek digital, melek teknologi informasi dan melek media meskipun jenis literasi
ini cukup terkait. Kemelekan informasi dipertimbangkan sebagai semua kegiatan
yang berkaitan dengan pengajaran dan pembelajaran mengenai seluruh variasi
sumber dan format informasi. Untuk melek informasi, suatu individu harus
dilengkapi dengan alasan, kapan, dan bagaimana menerapkan semua alat literasi
informasi dan mengembangkan kemampuan untuk berpikir secara tegas tentang
informasi yang mereka berikan (Khan & Idris, 2019).
Literasi informasi membantu memperlengkapi individu dengan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan untuk mencari jawaban pertanyaan kritis,
kemampuan untuk mencari informasi dari berbagai sumber, membentuk opini yang
cerdas, dan mengevaluasi sumber-sumber informasi untuk penilaian informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan (Spante et al., 2018).
Informasi sangat penting karena kemudahan akses informasi dan bahwa
orang-orang diharapkan untuk memperoleh keterampilan yang sesuai sesuai dengan
perkembangan teknologi untuk mencari, mengevaluasi, menganalisis dan
memanfaatkan secara efektif informasi dari berbagai sumber. Pengetahuan tentang
kemelekan informasi adalah suatu keharusan bagi semua orang karena itu akan
menentukan tingkat keberhasilan di setiap tingkat (Durorolu, 2016).
2.6 Perceived Trust
Kepercayaan mengacu pada transparansi sebuah objek, yang dalam hal ini
adalah informasi pada media sosial. Transparansi terkait dengan bagaimana
seseorang dapat mengetahui data dan sumber dari informasi yang tersebar.
Page 43
24
Transparansi mengacu pada sejauh mana seseorang mendapatkan struktur,
kejelasan, keutuhan, keterbukaan informasi yang diterima. Transparansi memiliki
tujuan untuk memberikan informasi yang cukup untuk meyakinkan pembaca untuk
memahami akurasi informasi, data, dan keterbatasan informasi yang tersebar pada
media sosial (Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018).
2.7 Perceived Validity
Validasi adalah seperangkat metode untuk menilai keakuratan sebuah
informasi. Validasi dapat digunakan oleh seseorang untuk menentukan
pengambilan keputusan terhadap informasi yang diterima. Sementara transparansi
dapat membantu pembaca memahami suatu informasi, validasi digunakan untuk
menentukan seberapa baik informasi tersebut. Selain akurasi dari informasi,
validasi juga digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi dari informasi
tersebut. Informasi tersebut juga harus mudah untuk dijelaskan kembali beserta
aspek teoritisnya dan juga dapat ditelusuri sumbernya (Eddy et al., 2012; Irhashon
et al., 2018).
2.8 Konsep Dasar Pengukuran
Menurut Sridadi (2017), pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan
secara sistematis untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu
dengan menggunakan alat ukur yang baku. Menurut Hopkins dan Antes (1990),
pengukuran dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menghasilkan gambaran
berupa angka-angka berdasarkan hasil pengamatan mengenai beberapa ciri tentang
suatu objek, orang atau peristiwa. Adapun pendapat lain tentang pengukuran
menurut Jogiyanto (2008) yaitu, pemberian nilai properti dari suatu objek, dimana
Page 44
25
objek merupakan suatu entitas yang akan diteliti, sedangkan properti adalah
karakteristik dari objek tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai definisi pengukuran, dapat
disimpulkan bahwa pengukuran adalah suatu kegiatan untuk mengukur tingkatan
atau melakukan penilaian dari sebuah sistem atau teknologi dengan alat ukur yang
baku.
2.9 Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu
ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Pengertian lain menyebutkan bahwa
populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda,
hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Zuriah, 2006).
Persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam 2 (dua)
sifat berikut :
1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya
secara kuantitatif.
2. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Sampel sering didefinisikan sebagai bagian populasi. Dengan mengambil
sampel, peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap
populasi. Penarikan sampel merupakan proses pemilihan sejumlah elemen dari
Page 45
26
populasi. Zuriah (2006) menyatakan bahwa setidaknya ada 4 (empat) hal yang
harus dipertimbangkan dalam menentukan besarnya sampel, yaitu:
1. Unit analisis
2. Pendekatan atau model penelitian yang digunakan
3. Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi
4. Keterbatasan penelitian
Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi dapat dibedakan menjadi
dua kategori teknik pengambilan sampel, seperti yang terdapat dalam gambar 2.3.
Gambar 2. 3 Kategori Sampel
Mengenai penetapan besar kecilnya sampel tidaklah ada suatu ketetapan
yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sampel harus
diambil. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas populasi.
Jika keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir tidak menjadi persoalan.
Page 46
27
Sebaliknya jika keadaan populasi heterogen maka perhitungan pengambil sampel
harus memperhatikan minimal 2 (dua) hal berikut :
1. Harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas.
2. Besarnya populasi dalam tiap kategori.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Terdapat dua metode
dasar penarikan sampel yaitu (Yunita, 2017) :
1) Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Beberapa metode penarikan sampel probabilitas adalah sebagai
berikut:
a. Simple Random Sampling
Simple Random Sampling dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan sampel populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi.
b. Stratified Random Sampling
Stratified Random Sampling merupakan suatu prosedur penarikan
sampel berstrata, yaitu suatu subsampel acak sederhana ditarik dari
setiap strata yang kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik.
c. Cluster Sampling
Cluster Sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel
probabilitas yang memilih subpopulasi yang disebut cluster. Kemudian,
Page 47
28
setiap elemen didalam kelompok (cluster tersebut) dipilih sebagai
anggota sampel.
2) Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel
bersifat subyektif. Dalam hal ini, probabilitas pemilihan elemen-elemen
populasi tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi
tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa
teknik pengambilan sampel nonprobabilitas sebagai berikut :
a. Convenience Sampling
Convenience Sampling adalah teknik penarikan sampel berdasarkan
kemudahan. Prosedurnya adalah semata-mata langsung menghubungi
unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai seperti mahasiswa-
mahasiswa dalam satu kelas, jamaah tempat ibadah, pengunjung toko
dan lain-lain. Seringkali teknik pengambilan sampel ini dilakukan untuk
menguji kuesioner atau penelitian eksplorasi.
b. Quota Sampling
Quota Sampling adalah penarikan sampel berdasarkan quota. Prinsipnya
adalah karakteristik tertentu yang relevan menjelaskan dimensi
populasi. Peneliti harus mengetahui distribusi populasi.
c. Purposive Sampling
Purposive Sampling merupakan Teknik pengambilan sampel yang
dilakukan berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu. Pada
penelitian ini mengenai penerimaan media sosial sebagai alat
Page 48
29
penyebaran informasi di Jabodetabek maka yang dijadikan sampel
adalah masyarakat yang berdomisili di Jabodetabek dan menggunakan
aplikasi media sosial Facebook, Whatsapp, Line, Twitter, dan
Instagram.
Dalam penelitian ini akan diuji bagaimana pengaruh variabel
Information Literacy, Perceived Validity, dan Perceived Trust terhadap
penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi berdasarkan
persepsi penggunanya, maka peneliti menetapkan kriteria sebagai syarat
untuk dijadikan sampel yaitu masyarakat Jabodetabek yang
menggunakan aplikasi media sosial seperti yang sudah disebutkan
peneliti di atas. Hal ini dilakukan untuk menghindari bias hasil
penelitian karena adanya masyarakat yang tidak menggunakan aplikasi
tersebut. Selain itu dengan menggunakan Teknik sampling ini
diharapkan hasil penelitian ini juga dapat memberikan hasil yang
representative.
d. Snowball Sampling
Snowball Sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang mula-
mulanya dengan jumlah yang sedikit, lalu kemudian jumlah sampelnya
menjadi membesar.
Metode pengambilan sampel dengan responden yang berhasil diperoleh,
diminta untuk menunjukan kepada responden lainnya secara berantai.
Peneliti menggunakan metode ini dengan pertimbangan dikarenakan
kemudahan membagikan kuesioner secara online kemudian
Page 49
30
dikarenakan penelitian ini membahas penggunaan media sosial yang
secara mayoritas masyarakat Jabodetabek sudah menggunakan aplikasi
media sosial untuk menyebarkan informasi.
e. Accidental Sampling
Accidental Sampling adalah metode penarikan sampel yang dilakukan
dengan pemilihan sampelnya dilakukan terhadap orang/benda yang
kebetulan ada/dijumpai.
2.10 Skala Likert
Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam
angket dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa
survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu
laporan yang menjelaskan penggunaannya (Likert, 1932).
Menurut Djaali (2008) skala likert merupakan skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
suatu gejala atau fenomena pendidikan. Sedangkan menurut Sugiyono (2013) skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan
tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pertanyaan dengan memilih salah satu
dari pilihan yang tersedia.
Format yang disediakan dalam sekala likert biasanya disediakan lima
pilihan skala seperti ini:
Page 50
31
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Cukup
4. Setuju
5. Sangat setuju
Selain pilihan dengan lima skala seperti contoh di atas, kadang digunakan
juga skala dengan tujuan atau sembilan tingkat. Suatu studi empiris menemukan
bahwa beberapa karakteristik statistik hasil kuesioner dengan berbagai jumlah
pilihan tersebut ternyata sangat mirip (Dawes, 2008).
2.11 SEM (Structural Equation Modelling)
Bollen (2011) berpendapat “Sem are sets of equations that encapsulate the
relationships among the latent variabels, observed variables, and error variables”.
SEM dapat digunakan untuk menjawab berbagai masalah riset (research question)
dalam suatu set analisis secara sistematis dan komprehensif. Menurut Ramadiani
(2010), SEM adalah singkatan Structural Equation Model yang merupakan model
persamaan struktural generasi kedua teknik analisis multivariat yang
memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antar variabel yang kompleks
baik recursive maupun nonrecursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh
mengenai suatu model.
Menurut Hussein (2015) SEM merupakan salah satu metode yang saat ini
digunakan untuk menutup kelemahan yang ada pada metode regresi. Para ahli
metode penelitian mengelompokkan SEM menjadi dua pendekatan. Pendekatan
pertama disebut sebagai Covariance Based SEM (CBSEM) dan pendekatan lainnya
Page 51
32
adalah Variance Based SEM atau yang lebih dikenal dengan Partial Least Square
(PLS). Untuk melakukan analisa dengan menggunakan CBSEM maka software
yang sering digunakan adalah AMOS dan LISREL sedangkan untuk PLS software
yang sering digunakan adalah SmartPLS, WarpPLS dan XLStat.
Dengan demikian SEM adalah salah satu teknik analisis multivariat yang
digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel yang lebih kompleks
dibandingkan dengan analisis regresi berganda dan analisis faktor. Berikut adalah
contoh model persamaan struktural berdasarkan jurnal penelitian (Handayani dan
Sudiana, 2015).
Software yang digunakan dalam penelitian Handayani dan Sudiana (2015)
adalah Amos 7.0 dan software SPSS for windows 15.00 untuk keperluan tabulasi
data. Ukuran sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini adalah
menggunakan ukuran sampel dengan teknik maximum likelihood estimation.
Adapun contoh SEM lain yang menggunakan software smartPLS 3.0 ditunjukan
pada gambar 2.5.
Gambar 2.4 Klasifikasi Komponen Model Struktural (Hussein, 2015)
Page 52
33
Gambar di atas merupakan penjelasan dari tiap-tiap komponen yang ada pada
model struktural menggunakan software smartPLS 3.0. Penjelasan yang lebih rinci
dapat dilihat di Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Keterangan Konstruk SmartPLS (Hussein, 2015)
Istilah Pengertian
Konstruk
Eksogen
Variabel yang tidak diprediksi oleh variabel-variabel yang lain
yang terdapat dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk
yang dituju oleh garis dengan satu ujung anak panah
Konstruk
Endogen
Merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa
konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk endogen
hanya dapat berhubungan kasual dengan konstruk endogen
Latent
Variabel
Variabel laten adalah variabel yang nilai kuantitatifnya tidak
dapat diketahui secara tampak.
Observed
Variabel
Variabel manifest adalah variabel yang besaran kuantitatifnya
dapat diketahui secara langsung, misalnya dari skor respons
subjek terhadap instrumen pengukuran
2.12 Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM)
Partial Least Square (PLS) pertama kali dikembangkan oleh Herman Wold
(1975). Gaston dalam Yamin dan Kurniawan (2011) menyebutkan PLS dapat juga
digunakan untuk tujuan konfirmasi (seperti pengujian hipotesis) dan tujuan
Page 53
34
eksplorasi. Meskipun PLS lebih diutamakan sebagai eksplorasi daripada
konfirmasi, PLS juga dapat menduga apakah terdapat atau tidak terdapat hubungan
dan kemudian proposisi untuk pengujian. Tujuan utamanya adalah menjelaskan
hubungan antarkonstrak dan menekankan pengertian tentang nilai hubungan
tersebut. Dalam hal ini, hal penting yang harus diperhatikan adalah adanya teori
yang memberikan asumsi untuk menggambarkan model, pemilihan variabel,
pendekatan analisis, dan interpretasi hasil.
Menurut Ghozali (2006), PLS merupakan pendekatan alternatif yang
bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi berbasis varian. SEM
yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas/ teori sedangkan PLS lebih
bersifat predictive model. PLS merupakan metode analisis yang dapat diandalkan
karena tidak didasarkan pada banyak asumsi.
Kepopuleran penggunaan PLS-SEM diantara para peneliti dan praktisi
adalah karena empat alasan. Pertama, algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk
hubungan antara indikator dengan konstruk latennya yang bersifat reflektif saja
tetapi algoritma PLS juga dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif. Kedua,
PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sampel size yang kecil.
Ketiga, PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks (terdiri atas
banyak variabel laten dan manifes) tanpa mengalami masalah dalam estimasi data.
Keempat, PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew) (Yamin
& Kurniawan, 2011). Pada PLS-SEM juga diatur mengenai penentuan sampel
untuk penelitian, yaitu 10 kali dari jumlah maksimum anak panah (jalur) yang
mengarah pada variabel laten (10 time rule of thumb) (Hair et al., 2013).
Page 54
35
Menurut Yamin dan Kurniawan (2011) terdapat 4 alasan mengapa PLS-
SEM populer digunakan oleh para peneliti dan praktisi, yaitu sebagai berikut:
1) Algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk hubungan antara indikator
dengan konstruk latennya yang bersifat reflektif saja tetapi algoritma PLS
juga dapat dipakai untuk hubungan yang bersifat formatif.
2) PLS dapat digunakan untuk menaksir model path dengan sample size yang
kecil.
3) PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks (terdiri atas
banyak variabel laten dan manifes) tanpa mengalami masalah dalam
estimasi data.
4) PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew).
Evaluasi model dalam PLS meliputi dua tahap yaitu evaluasi outer model
atau pengukuran model dan evaluasi terhadap inner model atau struktural model
(Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013;
Ringle et al., 2014) :
1) Evaluasi Pengukuran Model
Evaluasi terhadap pengukuran model meliputi pemeriksaan individual item
reliability, internal consistency atau construct reliability, average variance
extracted, dan discriminant validity. Ketiga pengukuran pertama
dikelompokkan dalam convergent validity. Convergent validity mengukur
besarnya korelasi antara konstrak dengan variabel laten. Dalam evaluasi
convergent validity dari pemeriksaan individual item reliability, dapat
dilihat dari nilai standardized loading factor. Standardized loading factor
menggambarkan besarnya korelasi antara setiap item pengukuran
Page 55
36
(indikator) dengan konstraknya. Nilai loading factor di atas 0,7 dapat
dikatakan ideal, artinya bahwa indikator tersebut dikatakan valid sebagai
indikator yang mengukur konstrak. Selanjutnya melihat internal
consistency reliability dari nilai composite reliability. Composite reliability
lebih baik dalam mengukur internal consistency dibandingkan cronbach’s
alpha dalam model SEM dikarenakan composite reliability tidak
mengasumsikan kesamaan boot dari setiap indikator. Cronbach’s alpha
cenderung menaksir lebih rendah construct reliability dibandingkan
composite reliability. Nilai batas 0,7 ke atas berarti dapat diterima dan di
atas 0,8 dan 0,9 berarti sangat memuaskan. Ukuran lain dari convergent
validity adalah nilai average variance extracted (AVE). Nilai ini
menggambarkan besaran varian atau keragaman variabel manifes yang
dapat dikandung oleh konstrak laten. Nilai AVE minimal 0,5 menunjukan
ukuran convergent validity yang baik. Artinya, variabel laten dapat
menjelaskan rata-rata lebih dari setengah variance dari indikator-
indikatornya. Discriminant validity dievaluasi melalui cross loading,
kemudian membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar
konstrak. Ukuran cross loading adalah membandingkan korelasi indikator
dengan konstraknya dan konstrak blok lainnya. Bila korelasi antara
indikator dengan konstraknya lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak
blok lainnya, hal ini menunjukan konstrak tersebut memprediksi ukuran
pada blok mereka dengan lebih baik dari blok lainnya. Ukuran discriminant
validity lainnya adalah bahwa nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada
Page 56
37
korelasi antara konstrak dengan konstrak lainnya atau nilai AVE lebih tinggi
dari kuadrat korelasi antara konstrak.
2) Evaluasi Struktural Model
Ada beberapa tahap untuk mengevaluasi model struktural. Pertama adalah
melihat signifikansi hubungan antara konstruk. Hal ini dapat dilihat dari
koefisien jalur (path coefficient) yang menggambarkan kekuatan hubungan
antara konstrak. Path coefficient (β) diuji dengan nilai ambang batas di atas
0,1 untuk menyatakan bahwa jalur (path) yang dimaksud mempunyai
pengaruh di dalam model.
Kedua, mengevaluasi nilai R2 (coefficient of determination) untuk
menjelaskan varian dari tiap target endogenous variabel dengan standar
pengukuran sekitar 0,67 sebagai kuat, sekitar 0,33 moderat, dan 0,19 atau
dibawahnya menunjukan tingkat varian yang lemah.
Ketiga, melihat nilai t-test dengan metode bootstrapping menggunakan uji
two-tailed dengan tingkat signifikansi 5% untuk menguji hipotesis-hipotesis
penelitian. Hipotesis penelitian akan diterima jika memiliki t-test lebih besar
dari 1,96.
Keempat, pengujian f2 (effect size) untuk memprediksi pengaruh variabel
tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model dengan nilai
ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk menengah, dan
0,35 untuk pengaruh besar. f2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Page 57
38
𝑓2 = 𝑅2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒−𝑅2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
1−𝑅2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒………………………………………… (1)
Keterangan:
R2 include : Nilai R2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen
dimasukkan ke model.
R2 Exclude : Nilai R2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen
dikeluarkan dari model.
Kelima, menguji 𝑄2 (predictive relevance) dengan metode blindfolding
untuk memberikan bukti bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam
model mempunyai keterkaitan prediktif (predictive relevance) dengan
variabel lainnya dalam model dengan ambang batas pengukuran di atas nol.
Keenam, melakukan pengujian q2 (Relative Impact) masih dengan metode
blindfolding untuk mengukur relatif pengaruh sebuah keterkaitan prediktif
sebuah variabel tertentu dengan variabel lainnya dengan nilai ambang batas
sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh menengah/sedang,
dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus yang digunakan untuk perhitungan
q2 adalah sebagai berikut :
𝑞2 = 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒
1− 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 ....................................................(2)
Keterangan:
Q2 Include : Nilai Q2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen
dimasukkan ke model.
Page 58
39
Q2 Exclude : Nilai Q2 yang diperoleh ketika konstruk eksogen
dikeluarkan dari model.
2.12.1 Metode Bootstraping
Bootstrapping menggunakan metode resampling untuk menghitung nilai
signifikansi PLS koefisien. Metode ini digunakan dengan algoritma estimasi PLS
tradisional atau dengan algoritma PLS (PLSc) yang konsisten, meskipun bagian ini
berfokus pada yang pertama. Jika peneliti ingin output dari tingkat signifikansi, opsi
bootstrap harus dipilih. Signifikansi menonjol, meskipun umum dalam banyak
statistik pengaturan yang PLS hanya satu konteks, tidak sama dengan asymptotic
biasa, tes biasa dipakai oleh pengguna regresi dan aplikasi data acak-normal
lainnya. Dalam tes signifikansi asimtotik tradisional. tingkat kemungkinan 0,05
berarti di sana adalah satu peluang di 20 bahwa hasil yang kuat atau lebih kuat
secara absolut akan terjadi karena kemungkinan pengambilan sampel (mengambil
sampel lain dari populasi), dengan asumsi sampling acak dari distribusi normal.
Jika data adalah suatu enumerasi daripada sampel, signifikansi diperdebatkan
sebagai semua efek, namun kecil, nyata dan tidak ada kemungkinan "sampel lain".
Jika sampelnya non-acak, tingkat signifikansi yang dihitung adalah kesalahan ke
tingkat yang tidak diketahui. Sebuah signifikan dapat digeneralisasikan ke populasi
ketika acak asumsi normal terpenuhi. Signifikansi bootstrap sering digunakan
ketika data tidak dapat diasumsikan normal. Properti distribusi perkiraan PLS tidak
dikenal untuk populasi dan dengan demikian bootstrap sesuai. Seperti biasanya
dihitung, bootstrapping mengambil sejumlah besar "meninggalkan satu" sampel
dari data peneliti. Ini memungkinkan perhitungan koefisien bunga tertentu
(misalnya, korelasi) untuk sejumlah besar sampel seperti itu, memungkinkan
Page 59
40
standar deviasi harus dihitung. Menghitung standar deviasi dari koefisien yang
diamati menjadi 0 menghasilkan tingkat signifikansi. Untuk signifikansi bootstrap,
tingkat probabilitas 0,05 berarti ada satu peluang di 20 yang hasilnya sama kuat
atau kuat secara absolut istilah akan terjadi karena kemungkinan pengambilan
sampel (mengambil sampel lain dari data). Meskipun bootstrapping akan
menangani distribusi apa pun, peneliti tidak bisa generalisasi ke populasi kecuali
sampel diambil secara acak dari populasi. Kalau tidak, peneliti dapat
menggeneralisasi hanya untuk data yang ada. Artinya, perkiraan bootstrap
mengatasi masalah distribusi non-normal data tetapi tidak mengatasi masalah
sampling non-acak (Garson, 2016).
2.12.2 Metode Blindfolding
Blindfolding adalah teknik penggunaan ulang sampel yang dimulai dengan
titik data pertama dan menghilangkan setiap titik data d dalam indikator konstruk
endogen. Kemudian, prosedur memperkirakan parameter model jalur PLS dengan
menggunakan data yang tersisa. Titik-titik data yang dihilangkan dianggap bernilai
dan diperlakukan sesuai ketika menjalankan algoritma PLS-SEM (misalnya,
dengan menggunakan nilai rata-rata penggantian). Perkiraan yang dihasilkan
kemudian digunakan untuk memprediksi data yang dihilangkan. Perbedaan antara
titik data yang benar (yaitu, dihilangkan) dan prediksi yang kemudian digunakan
sebagai input untuk ukuran Q². Blindfolding adalah proses berulang. Pada iterasi
berikutnya, algoritma dimulai dengan titik data kedua dan menghilangkan setiap
titik data dt dan berlanjut seperti yang dijelaskan sebelumnya. Setelah iterasi, setiap
titik data telah dihilangkan dan modelnya diestimasi ulang. Ketika PLS-SEM
menunjukkan relevansi prediktif, ia secara akurat memprediksi titik-titik data
Page 60
41
indikator dalam model pengukuran reflektif konstruk endogen dan konstruk satu
item endogen (prosedur tidak berlaku untuk formatif konstruksi). Dalam model
struktural, nilai Q² lebih besar dari nol untuk tertentu variabel laten endogen
reflektif menunjukkan prediksi model jalur relevansi untuk konstruksi khusus ini.
Blindfolding menggunakan strategi lintas validasi dan laporan yang divalidasi
komunalitas dan cross divalidasi redundansi untuk konstruksi serta indikator. Tidak
seperti bootstrapping, tidak ada kesalahan standar atau koefisien signifikansi yang
dihitung. Sebaliknya, tujuannya adalah untuk menghitung langkah-langkah yang
divalidasi lintas prediksi model akurasi (keandalan), yang ada empat:
1. Bangun redundansi yang divalidasi silang
2. Bangun komunalitas yang divalidasi silang
3. Indikator cross-validated redundancy
4. Indikator kesetaraan lintas-divalidasi
Seperti yang ditunjukkan dalam dialog pengguna untuk pilihan blindfolding
ditunjukkan di bawah ini, peneliti harus menetapkan nilai jarak. Algoritma
blindfolding menghilangkan setiap titik data untuk indikator untuk faktor endogen
yang dipilih dan melakukan iterasi. Perkiraan dari iterasi adalah dikombinasikan
untuk menghitung perkiraan total redundansi yang divalidasi silang, yaitu Q2. Ada
nilai Q2 untuk setiap faktor endogen yang dimodelkan secara reflektif dalam model.
Nilai Q2 di atas 0 menunjukkan bahwa model tersebut relevan untuk memprediksi
itu faktor (Garson, 2016).
Page 61
42
2.13 Pengembangan Hipotesis dan Model Penelitian
2.13.1 Pengembangan Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model TAM 2, yaitu sebuah model yang
digunakan untuk menjelaskan penerimaan sebuah teknologi (Venkatesh & Davis,
2000; Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017). Model
ini terdiri dari lima variabel yaitu variabel Perceived Usefulness (PU), Perceived
Easy of Use (PE), Intention to Use (IU), Usage Behavior (UB), dan Actual Use
(AU). Selain itu peneliti menggunakan variable tambahan Information Literacy (IL)
(Khan & Idris, 2019), Perceived Validity (PV), dan Perceived Trust (PT) (Eddy et
al., 2012; Irhashon et al., 2018).
1. Information Literacy (IL)
Khan & Idris (2019) menjelaskan bahwa kemelekan informasi merupakan
kemampuan seseorang untuk mencari, memahami, membagikan, dan
memverifikasi informasi.
2. Perceived Validity (PV)
Persepsi kebenaran terkait dengan apakah keluaran sebuah proses mewakili
penjelasan sumbernya. Dalam konteks kualitas sebuah informasi, apakah
informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipertanggung-jawabkan
(Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018).
3. Perceived Trust (PT)
Persepsi kepercayaan dapat didefinisikan sebagai pendapat seseorang
terkait tingkat percaya diri terhadap sesuatu atau seseorang yang
memperlihatkan secara jelas aspek kejujuran dan keandalannya (Eddy et al.,
2012; Irhashon et al., 2018).
Page 62
43
4. Perceived Usefulness (PU)
Persepsi manfaat kegunaan menjelaskan tingkat sejauh mana suatu sistem,
dalam hal ini media sosial, dapat berguna untuk penyebaran informasi
(Venkatesh & Davis, 2000; Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017;
Rachman et al., 2017).
5. Perceived Ease of Use (PE)
Persepsi kemudahan penggunaan menjelaskan tingkat sejauh mana suatu
sistem, dalam hal ini media sosial, mudah untuk digunakan untuk
penyebaran informasi (Venkatesh & Davis, 2000; Hidayati et al., 2017;
Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017).
6. Intention to Use (IU)
Niat untuk menggunakan menjelaskan tingkat keinginan pengguna media
sosial untuk menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi dan
menyarankan teman untuk menggunakan media sosial (Venkatesh & Davis,
2000; Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017).
7. Usage Behavior (UB)
Tingkat sejauh mana penilaian dan kenyamanan seseorang terhadap
penggunaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi (Venkatesh &
Davis, 2000; Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al.,
2017).
8. Actual Use (AU)
Tingkat sejauh mana penggunaan aktual seseorang dalam menggunakan
media sosial sebagai alat penyebaran informasi. (Venkatesh & Davis, 2000;
Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017).
Page 63
44
2.13.2 Pengembangan Hipotesis Penelitian
Kemelekan informasi dinilai dengan kemampuan seseorang dalam mencari,
memahami, memverifikasi, dan menyebarkan informasi. Semakin rendah
kemelekan informasi seseorang, akan berpengaruh terhadap kebiasaan seseorang
dalam menyebarkan informasi tanpa memverifikasi (Khan & Idris, 2019).
Gambar 2.5 Model penelitian Khan & Idris, 2019
Sedangkan, kemampuan menilai dan memverifikasi informasi yang diterima
berdasarkan sumbernya dapat mempengaruhi persepsi kebenaran dan persepsi
kepercayaan seseorang terhadap informasi (Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018).
Gambar 2.6 Model penelitian Irhashon et al., 2018
Page 64
45
Mengadopsi penelitian oleh Durodolu (2016) Information Literacy sebagai
variabel eksternal berpengaruh terhadap persepsi manfaat kegunaan dan persepsi
kemudahan penggunaan. Kemudian, mengadopsi model TAM 2, kebiasaan (Usage
behavior) dipengaruhi secara tidak langsung oleh persepsi manfaat kegunaan dan
persepsi kemudahan penggunaan (Venkatesh & Davis, 2000; Hidayati et al., 2017;
Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017). Berdasarkan hal tersebut, peneliti
menghipotesis bahwa :
H1: Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Validity (PV)
H2: Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Usefulness (PU)
H3: Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Ease of Use (PE)
H4: Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Trust (PT)
Berdasarkan penelitian oleh Venkatesh et al. (2012), Marangunić dan
Granić (2015), serta Venkatesh et al. (2016). Penambahan variabel eksternal
diperlukan untuk penilaian lebih jauh terhadap penerimaan suatu teknologi dalam
hal karakteristiknya. Dalam konteks penggunaan media sosial sebagai alat
penyebaran informasi, peneliti mengadopsi variabel dalam penelitian Eddy et al.
(2012), serta Irhashon et al. (2018) yaitu Perceived Validity dan Perceived Trust
sebagai variabel eksternal, kemudian peneliti menghipotesis bahwa :
Page 65
46
H5: Perceived Validity (PV) berpengaruh secara signifikan terhadap Usage
Behavior (UB)
H6: Perceived Validity (PV) berpengaruh secara signifikan terhadap Intention
to Use (IU)
H7: Perceived Validity (PV) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived
Usefulness (PU)
H8: Perceived Trust (PT) berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived
Validity (PV)
H9: Perceived Trust (PT) berpengaruh secara signifikan terhadap Intention to
Use (IU)
H10: Perceived Trust (PT) berpengaruh secara signifikan terhadap Usage
Behavior (UB)
Serta berdasarkan model TAM oleh Davis et al. (1989), Venkatesh & Davis,
(2000), Venkatesh et al (2016), Hidayati et al (2017) Rachman et al (2017), dan
Khurrosidin et al (2017) didapatkan hipotesis bahwa:
H11: Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan terhadap
Intention to Use (IU)
H12: Perceived Ease of Use (PE) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Usefulness (PU)
H13: Perceived Ease of Use (PE) berpengaruh secara signifikan terhadap
Intention to Use (IU)
H14: Intention to Use (IU) berpengaruh secara signifikan terhadap Usage
Behavior (UB)
H15: Usage Behavior berpengaruh secara signifikan terhadap Actual Use (AU)
Page 66
47
Kemudian penjelasan mengenai pengertian indikator beserta referensinya
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Pengertian dan referensi indikator variabel
Variabel Indikator Pengertian Kode Referensi
Information
Literacy
Information
Seeking
kemampuan individu
mencari informasi.
IL1 Koltay (2011),
Durodolu (2016),
Spante et al. (2018), Khan & Idris (2019),
Information
Verification
kemampuan individu
dalam menyebarkan informasi.
IL2
Information
Sharing
kemampuan individu
dalam memverifikasi
informasi.
IL3
Digital
Literacy
kemampuan individu
dalam menggunakan
media digital dalam
menemukan informasi
IL4
Media
Literacy
kemampuan individu
dalam menerima,
memahami, dan
menganalisis informasi
pada media
IL5
Perceived
Validity
Accuracy Tingkat sejauh mana
media sosial menampilkan informasi secara akurat
PV1 Eddy et al., (2012),
Irhashon et al., (2018)
Consistency Tingkat sejauh mana
media sosial menampilkan
informasi secara konsisten
PV2
Easy to
Describe
Tingkat sejauh mana
media sosial menjelaskan
informasi secara rinci
dengan mudah
PV3
Psychometri
c
Tingkat sejauh mana
media sosial menampilkan
informasi dari aspek
teoritis
PV4
Retriveable Tingkat sejauh mana
informasi dari media sosial
dapat ditelusuri sumber rujukannya
PV5
Perceived
Trust
Clarity Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial menampilkan secara
jelas sumber rujukannya
PT1
Integrity Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial menampilkan aspek
keutuhan dari sumber
rujukannya
PT2
Systematizati
on
Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
PT3
Page 67
48
sosial ditampilkan secara
sistematis
Openness Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial menampilkan aspek
transparansi dari sumber
rujukannya
PT4
Coherence Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial ditampilkan secara
logis dan menyeluruh
PT5
Data
sufficient
Tingkat sejauh mana
informasi dalam media sosial ditampilkan dengan
data yang cukup
PT6
Perceived
Usefulness
Work more
quickly
Tingkat sejauh mana
penggunaan media sosial
dapat menyebarkan
informasi dengan lebih
cepat.
PU1 Wijaya & Aliyanto
(2015),
Hidayati et al. (2017),
Khurrosidin et al. (2017),
Rachman et al. (2017),
Fitriana & Wingdes.
(2017),
Alhabsyi et al. (2017),
Irfandi et al. (2018),
Fithri et al. (2018),
Sukma et al. (2018), Yusnita & Adri (2019)
Improve job
performance
Tingkat sejauh mana
penggunaan media sosial
dapat meningkatkan
kinerja penyebaran
informasi.
PU2
Increase
Productivity
Tingkat sejauh sebuah
penggunaan media sosial
dapat meningkatkan produktifitas penyebaran
informasi
PU3
Effectiveness Tingkat sejauh mana
penggunaan media sosial
dapat menghemat waktu
menyebarkan informasi.
PU4
Makes job
easier
Tingkat sejauh mana
penggunaan media sosial
dapat meningkatkan
keefektifan penyebaran
informasi
PU5
Useful Tingkat sejauh mana
sejauh mana media sosial
dapat berguna bagi penyebaran informasi
PU6
Perceived
Ease of Use
Easy to
learn
Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial mudah di pelajari
PE1
Controllable Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial mampu diatur
dengan aman atau terbatas.
PE2
Clear &
Understable
Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial memiliki kejelasan
dan dapat di mengerti
PE3
Flexible Tingkat sejauh mana
informasi dalam media
sosial mudah dimodifikasi
PE4
Page 68
49
untuk menanggapi keadaan
yang berubah.
Easy to
become
skillful
Tingkat sejauh mana
media sosial dapat
menambah keterampilan
para pengguna dalam
mendapatkan dan
menyebarkan informasi
PE5
Easy to use Tingkat sejauh mana
media sosial mudah
digunakan untuk
menyebarkan informasi
PE6
Intention to
Use
Intend to use
in the future
Tingkat sejauh mana
keinginan untuk
menggunakan media sosial untuk penyebaran
informasi di masa
mendatang
IU1
Use on a
regular
basis
Tingkat sejauh mana
menggunakan media sosial
untuk penyebaran
informasi secara intensif.
IU2
Recommend
others to use
Tingkat sejauh mana
pengguna mengajak teman
lain untuk menggunakan
media sosial untuk
menyebarkan informasi.
IU3
Usage
Behaviour
Bad / good
idea
Tingkat sejauh mana
menilai ide yang
baik/buruk dalam penggunaan media
sosial untuk menyebarkan
informasi
UB1
Foolish /
wise idea
Tingkat sejauh mana
menilai ide yang
bodoh/bijak dalam
penggunaan media sosial
untuk menyebarkan
informasi.
UB2
Dislike / like
idea
Tingkat sejauh mana
pengguna media sosial
tidak suka/ menyukai
media sosial untuk menyebarkan informasi
UB3
Unpleasant /
pleasant
Tingkat sejauh pengguna
media sosial
menyenangkan/ tidak
menyenangkan dalam
menggunakan media sosial
untuk menyebarkan
informasi.
UB4
Actual Use Frequency
of usage
Tingkat sejauh mana
frekuensi menggunakan
media sosial untuk
menyebarkan informasi
AU1
Page 69
50
Duration of
use
Tingkat sejauh mana
durasi waktu
menggunakan media sosial
untuk menyebarkan
informasi
AU2
Page 70
51
2.14 Penelitian Sebelumnya
No Peneliti Judul Model Tools Hasil Kelebihan Kekurangan
1 Anita
Hidayati,
Shinta
Oktaviana,
Iklima Ermis
Ismail
(Hidayati et
al., 2017)
Analisa Perilaku
Dosen dalam
Memanfaatkan E-
Learning di
Lingkungan PNJ
Menggunakan TAM2
(Technology
Acceptance Model)
TAM2 SmartPLS terdapat hanya satu faktor loading
yang nilainya tidak valid, yaitu
Subjective norm (SN3), Semua
konstruk valid karena memenuhi uji
AVE, Communality, Cronbachs
Alpha, dan Composite Reliability.
Penelitian yang
dilakukan mudah
dipahami dan
pantas untuk
dijadikan studi
literature bagi
penelitian lain
Bentuk
model
penelitian
tidak
diperlihatkan.
2 Ana Fitriana,
Irawan
Wingdes
(Fitriana &
Wingdes,
2017)
Analisis TAM
Terhadap Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Konsumen
Menggunakan E-
TAM - perceived usefulness ,perceived ease
of use, perceived credibility
berpengaruh positif secara
signifikan terhadap behavioral
intention (Y).
Hasil dan
pembahasan
memiliki
penjelasan yang
jelas
Tidak
disebutkan
tools yang
digunakan
pada
penelitian
Page 71
52
money Indomaret
Card di Pontianak
3 Mifta
Khurrosidin,
Sulistiowati,
Julianto
Lemantara
(Khurrosidin et
al, 2017)
Analisis Penerimaan
Aplikasi Pembelajaran
Logika dan Desain
Pemrograman dengan
Menggunakan
Technology
Acceptance Model 2
(TAM 2) Pada Institut
Bisnis Dan
Informatika Stikom
Surabaya
TAM2 AMOS Pada analisis penelitian ini dapat
diketahui bahwa Perceived Ease of
Use dan Intention to Use
berpengaruh terhadap Usage
Behavior.
Penelitian yang
dilakukan mudah
dipahami dan
pantas untuk
dijadikan studi
literature bagi
penelitian lain
Menurut saya
tidak ada.
4 Faisal
Rachman,
Sulistiowati,
Analisis Penerimaan
Aplikasi Website
Dengan Menggunakan
TAM2 SPSS Intention to use memberikan efek
pengaruh memberikan pengaruh
Kesimpulan yang
diberikan
Terdapat
beberapa kali
pengulangan
Page 72
53
Lilis Binawati
(Rachman et
al, 2017)
Technology
Acceptance Model 2
(TAM 2) Pada Raja
Duren
positif dan signifikan terhadap
usage behavior.
Perceived Ease of Use memberikan
pengaruh positif dan signifikan
terhadap intention to use
Perceived Usefulness memberikan
pengaruh positif dan signifikan
terhadap intetntion to use
Result Demonstrability memberikan
pengaruh positif dan signifikan
terhadap Perceived Usefulness.
Ouput Quality memberikan
pengaruh positif dan signifikan
terhadap Perceived Usefulness.
dipaparkan
dengan jelas
penjelasan
yang tidak
diperlukan
5. M Iqbal
Alhabsyi,
Analisis Penerimaan
Website E-Ticketing
TAM2 AMOS Perceived Usefulness berpengaruh
terhadap Intention to Use, akan
Hasil dan
pembahasan
Kesimpulan
seharusnya
Page 73
54
Sulistiowati,
Erwin Sutomo
(Alhabsyi et
al., 2017)
Menggunakan TAM 2
Pada Perusahaan
KAHA Tours &
Travel
tetapi Perceived Ease of Use tidak
berpengaruh pada Perceived
Usefulness dan Intention to Use E-
Ticketing KAHA
memiliki
penjelasan yang
jelas
dapat lebih
ringkas.
6 Bagus Irfandi,
Sulistiowati,
Vivine
Nurcahyawati
(Irfandi et al.,
2018)
Strategi Peningkatan
Penerimaan Aplikasi
E – Learning Pada
Universitas Dr.
Soetomo Dengan
Technology
Acceptance Model 2
TAM2 - Norma subyektif antar mahasiswa
Universitas Dr. Soetomo Surabaya
dapat mempengaruhi sudut pandang
mahasiswa terhadap penggunaan
aplikasi
Kemudahan saat menggunakan
aplikasi e - learning Universitas Dr.
Soetomo Surabaya dapat
mempengaruhi minat mahasiswa
terhadap penggunaan aplikasi
Hasil dan
pembahasan
memiliki
penjelasan yang
jelas
Tidak
disebutkan
tools yang
digunakan
serta jumlah
sample yang
hanya 31
7 Rif’atul Fithri,
Sulistiowati,
Puspitasari
Analisis Penerimaan
E-Performance Pada
Pegawai Dinas
TAM2 - Perceived Usefulness berpengaruh
secara signifikan terhadap Intention
to Use, sedangkan Perceived
Hasil dan
pembahasan
memiliki
Tidak
disebutkan
Page 74
55
(Fithri et al.,
2018)
Koperasi Dan Umkm
Surabaya
Menggunakan Metode
Technology
Acceptance Model 2
Usefulness dipengaruhi secara
signifikan oleh Subjective Norm.
penjelasan yang
jelas
tools yang
digunakan
8 Bagus Sukma,
Sulistiowati,
Puspita
Kartikasari
(Sukma et al.,
2018)
Strategi Peningkatan
Penerimaan Aplikasi
Tracer Study Pada
Institut Bisnis dan
Informatika Stikom
Surabaya
TAM2 - Perceived Ease of Use berpengaruh
signifikan secara langsung maupun
tidak langsung terhadap Intention to
Use dimana Intention to Use akan
berpengaruh signifikan secara
langsung terhadap Usage
Behaviour.
Pemaparan
Kesimpulan
dijelaskan secara
sistematis
Terlalu
banyak
penjelasan
yang tidak
diperlukan
untuk
dibahas.
9 Andri Wijaya,
Arif Aliyanto
(Wijaya &
Analisis Penerimaan
Google Apps For
Education Dengan
Menggunakan Model
TAM SPSS Faktor kemudahan dalam
penggunaan dan faktor kemanfaatan
yang menjadi faktor dari
digunakannya GAFE oleh STT
Hasil dan
pembahasan
memiliki
Menurut saya
tidak ada.
Page 75
56
Aliyanto,
2015)
TAM (Technology
Acceptance Model)
Musi dan kedua faktor tersebut
berpengaruh positif terhadap
penggunaan google apps for
education.
penjelasan yang
jelas
10 Yusnita,
Muhammad
Adri (Yusnita
& Adri, 2019)
Analisis Tingkat
Penerimaan Aplikasi
E-Pkh Berbasis
Android
Menggunakan Metode
Technologi
Acceptance Model
(TAM) Di Dinas
Sosial Pemberdayaan
Perempuan Dan
Perlindungan Anak
Kabupaten Padang
Pariaman
TAM SPSS Semua hipotesis yang diuji diterima
Perceived Ease of Use berpengaruh
terhadap Perceived Usefulness,
Perceived ease of use berpengaruh
terhadap attitude toward using,
Perceived Usefulness berpengaruh
terhadap Attitude Toward Using,
Perceived Usefulness berpengaruh
terhadap Behavior Intention to Use,
Perceived Usefulness berpengaruh
terhadap Actual System Usage,
Attitude Toward Using berpengaruh
terhadap Behavior Intention to Use,
Hasil dan
pembahasan
memiliki
penjelasan yang
jelas
Terlalu
banyak
penjelasan
yang tidak
diperlukan
untuk
dibahas.
Page 76
57
dan Behavior Intention to Use
berpengaruh terhadap Actual System
Usage, dalam penerimaan Aplikasi
E-PKH berbasis Android.
11 M. Laeeq
Khan, Ika
Karlina Idri
(Khan & Idris,
2019)
Recognise
misinformation and
verify before sharing:
a reasoned action and
information literacy
perspective
TRA / TPB
Model
dengan
variabel
tambahan
Information
Literacy
SPSS
25.0.
Information Literacy berpengaruh
secara langsung terhadap
kemampuan mengenali informasi
yang tidak benar.
Information Literacy dan
Kemampuan mengenali informasi
yang tidak benar berpengaruh
terhadap kebiasaan menyebarkan
informasi
Hasil dan
pembahasan
memiliki
penjelasan yang
baik.
Menurut saya
tidak ada.
12 Maria Spante,
Sylvana
Sofkova
Hashemi,
Digital competence
and digital literacy in
higher
Information
Literacy
- literasi digital sebagai kemampuan
individu untuk hidup, belajar dan
Hasil dan
pembahasan
memiliki
Terdapat
beberapa kata
atau kalimat
yang sulit
Page 77
58
Mona Lundin
and Anne
Algers (Spante
et al., 2018)
education research:
Systematic review of
concept use
bekerja di lingkungan digital;
kemampuan yang berkaitan dengan
komunikasi dan kolaborasi, dan
belajar untuk menggunakan alat dan
media digital untuk membuat
keputusan dan mencapai informasi
tujuan.
penjelasan yang
baik.
untuk
dipahami.
13 Tibor Koltay
(Koltay, 2011)
The media and the
literacies: media
literacy, information
literacy, digital
literacy
Information
Literacy,
Digital
Literacy,
Media
Literacy
Information literacy, media literacy,
dan digital literacy penting bagi
semua warga negara yang dengan
sengaja, atau tanpa menyadarinya,
mengonsumsi media, yang
kehadirannya telah menjadi lebih
luas dan lebih beragam dengan
teknologi digital baru dan
meningkatnya partisipasi
masyarakat awam.
Penelitian yang
dilakukan mudah
dipahami dan
pantas untuk
dijadikan studi
literature bagi
penelitian lain
Terlalu
banyak
penjelasan
yang tidak
diperlukan
untuk
dibahas.
Page 78
59
14 David M.
Eddy, PhD,
MD, William
Hollingworth,
PhD, J. Jaime
Caro, MDCM,
FRCPC,
FACP, Joel
Tsevat, MD,
MPH (Eddy et
al., 2012)
Model Transparency
and Validation: A
Report of the ISPOR-
SMDM Modeling
Good Research
Practices Task Force–
7
Perceived
Validity
dan
Perceived
Trust
Kualitatif metode dan rekomendasi best
practice untuk membuat model
transparan dan memvalidasi model
tersebut. Prinsip-prinsip ini
memungkinkan pembaca dan
pengguna untuk memahami
bagaimana model bekerja dan serta
menilai akurasi yang diharapkan
bila diterapkan pada masalah
tertentu.
Penelitian yang
dilakukan akan
sangat berguna
untuk dijadikan
referensi untuk
penelitian lain.
Terdapat
beberapa kata
atau kalimat
yang sulit
untuk
dipahami.
15 Luthfie
Irhashon,
A‘ang
Subiyakto,
J.M. Muslimin
Persepsi Kebenaran
Dan Kepercayaan
Terhadap Penerimaan
Pustaka Elektronik
Keislaman Oleh Para
Akademisi Perguruan
Perceived
Validity
dan
Perceived
Trust dan
model TAM
- Faktor kebenaran menunjuk pada
keyakinan terhadap bentuk akhir e-
resources keislaman dan faktor
kepercayaan mengacu pada
transparansi pengem-bangannya
Hasil dan
pembahasan
memiliki
penjelasan yang
baik.
Menurut saya
tidak ada.
Page 79
60
(Irhashon et al,
2018)
Tinggi Keagamaan
Islam Indonesia
16 Oluwole
Olumide
Durodolu
(Durodolu,
2016)
Technology
Acceptance Model as
a predictor of using
information system’ to
acquire information
literacy skills
Information
Literacy
dan model
TAM
Kualitatif Information Literacy dianggap
sebagai salah satu faktor kesuksesan
dalam penerimaan suatu teknologi
baru.
Penelitian yang
dilakukan akan
sangat berguna
untuk dijadikan
referensi untuk
penelitian lain.
Menurut saya
tidak ada.
Page 80
61
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan model yang sudah digunakan
pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini digunakan model TAM 2 untuk
mengukur penerimaan sebuah teknologi seperti pada penelitian (Abdillah, 2015;
Wijaya & Aliyanto, 2015; Alhabsyi et al., 2017; Fitriana & Wingdes, 2017;
Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et al., 2017; Rachman et al., 2017; Fithri et al.,
2018; Irfandi et al., 2018; Sukma et al., 2018; Yusnita & Adri, 2019). Berdasarkan
penelitian diatas, TAM 2 terbukti dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
seorang individu menerima penggunaan teknologi baru.
TAM 2 merupakan pengembangan dari TAM pertama dengan letak
perbedaan ada pada penambahan variabel eksternal sebagai tolak ukur tambahan
untuk memperkirakan faktor-faktor yang menyebabkan penerimaan suatu teknologi
(Venkatesh & Davis, 2000). TAM 2 memiliki 5 variabel utama yaitu Perceived
Usefulness, Perceived Ease of Use, Intention to Use, Usage Behaviour, dan Actual
Use. Dalam studi kasus penelitian ini penggunaan teknologi tersebut adalah
penggunaan aplikasi media sosial.
Kemudian berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irhashon et al.
(2018) model TAM 2 tersebut ditambahkan dengan menggunakan 2 variabel
tambahan yaitu, Perceived Validity dan Perceived Trust yang menjadi faktor
penentu kualitas penerimaan suatu teknologi. Kedua variabel tersebut digunakan
dikarenakan persepsi kepercayaan seseorang terhadap kebenaran suatu informasi
dapat mempengaruhi keputusannya dalam menggunakan informasi tersebut (Eddy
et al., 2012).
Page 81
62
Penelitian mengenai penyebaran informasi ini menjadi perhatian
dikarenakan penyebaran informasi yang tidak diketahui kebenarannya dapat
berakibat menyebarnya hoax. Hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya
kemelekan informasi masyarakat terhadap informasi yang diterimanya. Hal tersebut
dapat menyebabkan masyarakat menyebarkan informasi tanpa memverifikasi
dahulu kebenarannya (Koltay, 2011; Khan & Idris, 2019). Sehingga penambahan
variabel Information Literacy diperlukan untuk mengukur tingkat kemelekan
informasi masyarakat.
Information Literacy dianggap menjadi salah satu faktor keberhasilan
penerimaan suatu teknologi. Tingkat kemelekan informasi yang tinggi dapat
membantu mempermudah seseorang untuk mempelajari penggunaan teknologi itu
sendiri. Seseorang yang mengerti dengan baik dapat merasakan manfaat dari
teknologi itu. Oleh karena itu, Information Literacy dapat menjadi faktor
penerimaan teknologi (Durodolu, 2016; Spante et al., 2018).
Page 83
63
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini secara umum dilakukan dengan menggunakan metode
pendekatan kuantitatif (Creswell, 2014) dengan tujuan uji teori keberhasilan dan
meneliti hubungan antar variabel (Indrawan & Yaniawati, 2014) Hal ini sesuai
dengan tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui status penerimaan media sosial
dalam penyebaran informasi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhinya.
Berdasarkan pendekatan tersebut, tahapan penelitian ini tentu saja
menerapkan metode, teknik, dan alat secara kuantitaif. Seperti misalnya teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara survei dengan menggunakan instrument
penelitian berupa kuesioner, serta analisis data dilakukan secara statistik dengan
perangkat lunak komputer (Indrawan & Yaniawati, 2014).
3.2 Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari delapan tahapan secara berurutan
(Subiyakto et al., 2015a). Tahapan tersebut mencakup kajian pustaka,
pengembangan model, perancangan penelitian, pembutan instrumen, pengumpulan
data, analisis data, intertpretasi, dan yang terakhir adalah pembuatan laporan.
Prosedur penelitian ini dapat dilihat di Gambar 3.1.
Page 84
64
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (Subiyakto et al., 2015b)
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna media sosial
yang aktif ataupun tidak aktif yang berdomisili di Jabodetabek. Berdasarkan data
yang diperoleh dari website Badan Pusat Statistik tahun 2018, jumlah penduduk di
Jabodetabek sebanyak 24.816.647 penduduk. Peneliti melakukan pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling (Nursiyono, 2015; Serra et al.,
2018) guna memilih responden yang disyaratkan yaitu masyarakat yang peneliti
ketahui aktif dalam menggunakan media sosial. Pada tahap kedua, dilakukan
pengambilan sampel secara snowball sampling (Nursiyono, 2015; Gray et al.,
2016). Pengambilan sampel secara snowball sampling dilakukan dengan cara
Page 85
65
mencari beberapa sampel terlebih dahulu, selanjutnya sampel tersebut membantu
untuk mencari sampel lainnya baik secara langsung maupun melalui sosial media.
Hal ini dilakukan karena peneliti tidak mengetahui pasti jumlah dan siapa saja
masyarakat yang aktif menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi.
Dengan mempertimbangkan banyaknya jumlah populasi, keterbatasan
waktu dan biaya, sejumlah 405 masyarakat yang berdomisili di Jabodetabek
menjadi sampel dalam penelitian ini. menurut peneliti, jumlah ini sudah cukup
untuk mewakili populasi. Hal ini didukung pula oleh beberapa teori. Teori tersebut
yaitu (Wong, 2013) menjelaskan bahwa SEM (Structural Equation Model)
memerlukan sampel dalam penelitian sekitar 100 sampai 200 sampel. Hair et al.
(2014) menjelaskan bahwa ukuran sampel minimum dalam analisis SEM-PLS yaitu
10 kali dari jumlah maksimum anak panah (jalur) yang mengenai variabel laten
dalam model SEM-PLS. Indrawan dan Yaniawati (2014) menjelaskan bahwa uji
statistik akan efektif jika sampel yang digunakan antara 120 sampai dengan 250.
Maholtra (1993) dalam Indrawan & Yaniawati (2014) menjelaskan bahwa ukuran
sampel adalah lima kali dari jumlah variabel yang digunakan. Dalam penelitian ini,
digunakan sejumlah 15 anak panah (jalur) yang mengenai variabel laten.
Mengacu pada pendapat Hair et al. (2014) bahwa ukuran sampel minimum
adalah 10 kali dari jumlah maksimum anak panah, maka jumlah sampel sebanyak
405 yang didapatkan peneliti sudah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis
SEM-PLS. dikarenakan jumlah anak panah sebanyak 15, oleh karena itu minimum
sampel adalah 150.
Page 86
66
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini adalah berupa kuesioner (Sugiyono, 2013;
Nursiyono, 2015) yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah lembar
surat pengantar dari peneliti yang digunakan sebagai permohonan untuk pengisian
kuesioner. Sedangkan bagian kedua adalah pertanyaan-pertanyaan yang terkait
dengan penelitian. Bagian kedua ini terdiri dari delapan pertanyaan yang
berhubungan dengan profil responden, dua pertanyaan mengenai informasi pada
media sosial, serta 37 pertanyaan pengujian. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan lima poin skala likert yang telah dijelaskan oleh Syofian et al. (2015)
Awang et al. (2016) dan Willits et al. (2016). Dalam skala likert menggunakan lima
alternatif jawaban untuk setiap pertanyaannya, yaitu “sangat tidak setuju” dengan
nilai satu (1), “tidak setuju” dengan nilai dua (2), “cukup” dengan nilai tiga (3),
“setuju” dengan nilai empat (empat) dan “sangat setuju” dengan nilai lima (5).
Untuk menjamin validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ini, peneliti
mengadopsi dan menggunakan beberapa item indikator dari penelitian sebelumnya.
Penelitian tersebut antara lain Venkatesh & Davis (2000), Eddy et al. (2012),
Hidayati et al. (2017) Khurrosidin et al. (2017) Rachman et al. (2017), Irhashon et
al. (2018), Khan & Idris (2019). Daftar indikator dan pertanyaan pengujian dapat
dilihat pada Tabel 3.1
Page 87
67
Tabel 3.1 Indikator dan Butir Pertanyaan Pengujian
Variabel Indikator Pertanyaan Pengujian Kode
Information
Literacy
Information Seeking Saya menggunakan media sosial untuk mencari
informasi IL1
Information Sharing Saya menyebarkan informasi di media sosial IL2
Information
Verification
Saya selalu memverifikasi informasi yang ada
pada media sosial IL3
Digital Literacy Saya mampu menemukan informasi
menggunakan media digital IL4
Media Literacy Saya mampu memahami informasi pada media IL5
Perceived
Validity
Accuracy Media sosial menampilkan informasi secara
akurat PV1
Consistency Media sosial menampilkan informasi secara
konsisten PV2
Easy to Describe Media sosial menampilkan informasi yang
mudah dijelaskan PV3
Psychometric Media sosial menampilkan informasi beserta
aspek teoritisnya PV4
Retrievable Media sosial menampilkan informasi beserta
sumber rujukannya PV5
Perceived
Trust
Clarity Media sosial menampilkan informasi secara
jelas PT1
Integrity Media sosial menampilkan aspek keutuhan
informasi dari sumber rujukannya PT2
Systematization Media sosial menampilkan informasi secara
sistematis PT3
Openness Media sosial menampilkan aspek transparansi
informasi dari sumber rujukannya PT4
Coherence Media sosial menampilkan informasi secara
logis dan menyeluruh PT5
Data Sufficient Media sosial menampilkan informasi dengan
data yang cukup PT6
Perceived
Usefulness
Work more Quickly Menggunakan media sosial dapat menyebarkan
informasi lebih cepat PU1
Improve Job
Performance
Menggunakan media sosial dapat meningkatkan
kinerja dalam menyebarkan informasi PU2
Increase Productivity Menggunakan media social dapat meningkatkan
produktivitas penyebaran informasi PU3
Effectiveness Menggunakan media sosial dapat meningkatkan
keefektifan penyebaran informasi PU4
Makes Job Easier Menggunakan media sosial dapat
mempermudah penyebaran informasi PU5
Useful Menggunakan media sosial berguna bagi
penyebaran informasi PU6
Page 88
68
Peneliti juga melakukan pengujian pendahuluan terlebih dahulu
menggunakan evaluasi pengukuran model (outer model) terhadap desain awal
kuesioner (Subiyakto et al., 2017). Pengujian ini dilakukan terhadap 65 masyarakat
pengguna media sosial yang berdomisili di Jabodetabek. Tujuan dari pengujian
awal ini adalah untuk memperoleh masukan perbaikan sebelum kuesioner tersebut
disebarluaskan (Afthanorhan, 2013). Dalam evaluasi pengukuran model ini,
dilakukan melalui beberapa tahap, diantaranya pemeriksaan individual item
reliability, internal consistency, average variance extracted, dan discriminant
Perceived
Ease of Use
Easy to Learn Saya mudah memahami tampilan media social PE1
Controllable Saya mudah mendapatkan apa yang saya
butuhkan dari media sosial PE2
Clear and
Understable
Saya mengerti dengan jelas penggunaan media
sosial PE3
Flexible Saya merasa media sosial dapat digunakan
secara fleksibel PE4
Easy to Become
Skillful
Saya merasa mudah untuk menjadi terampil
dengan menggunakan media sosial PE5
Easy to Use Saya merasa media sosial mudah digunakan PE6
Intention to
Use
Intend to Use in the
Future
Saya akan menggunakan media sosial untuk
menyebarkan informasi di masa mendatang IU1
Use on a Regular
Basis
Saya akan menggunakan media sosial secara
intensif untuk menyebarkan informasi IU2
Recommend Others
to Use
Saya akan merekomendasikan teman untuk
menggunakan media sosial untuk menyebarkan
informasi
IU3
Usage
Behavior
Bad / Good Idea Saya menggunakan media sosial untuk
menyebarkan informasi adalah ide yang baik UB1
Foolish / Wise Idea Saya menggunakan media sosial untuk
menyebarkan informasi adalah ide yang bijak UB2
Dislike / Like Idea Saya suka menggunakan media sosial untuk
menyebarkan informasi UB3
Unpleasant /
Pleasant
Saya senang menggunakan media sosial untuk
menyebarkan informasi UB4
Actual Use
Frequency of Usage Saya menggunakan media sosial untuk mencari
atau menyebarkan informasi setiap hari AU1
Duration of Use
Saya menggunakan media sosial untuk mencari
atau menyebarkan informasi dengan rata-rata
minimal 1 jam
AU2
Page 89
69
validity. (Yamin & Kurniawan, 2011; Afthanorhan, 2013; Hair et al., 2013; Wong,
2013; Ringle et al., 2014). Hasilnya adalah tidak ada satupun indikator yang dihapus
karena semua indikator sudah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Setelah
dilakukan pengujian pendahuluan, akan dilakukan pengujian dengan menggunakan
data yang sudah final.
3.5 Pengumpulan dan Pemrosesan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara
langsung dan tidak langsung kepada responden guna mendapatkan data primer.
Teknik gabungan untuk penyebaran kuesioner ini seperti yang telah dijelaskan oleh
(Subiyakto et al., 2016), teknik ini digunakan sehubungan dengan kedalaman dan
luasnya informasi, tingkat respon dari responden dan kualitas data, serta efisiensi
dan efektifitas dalam pengumpulan data. penyebaran kuesioner dilakukan dengan
menyebarkan link kueisoner melalui media sosial dan group chatting dengan
bantuan google form. Penyebaran kuesioner ini dilakukan mulai dari tanggal 30
Juni 2019 sampai 8 Agustus 2019 guna mencapai target dari jumlah sampel yang
diinginkan.
Jumlah kuesioner yang terkumpul akan diklasifikasikan menggunakan
perangkat lunak pengolah angka MS. Excel 2016. Berdasarkan pengumpulan data
yang telah dilakukan, peneliti berhasil mendapatkan 405 kueisioner. Dari 405
kuesioner yang terkumpul, sebanyak 3 diantaranya dinyatakan tidak valid karena
terjadi penginputan ganda pada google form. Sehingga kuesioner yang dinyatakan
valid untuk digunakan berjumlah 402 kuesioner.
Page 90
70
3.6 Analisis dan Interpretasi Data
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Subiyakto et al. (2015b)
proses analisis dilakukan dengan membagi dua bagian. Bagian pertama adalah
analisis demografi dengan menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms.
Excel 2016. Data responden yang telah terkumpul, dikelompokkan berdasarkan
jenis kelamin, usia, domisili, umur, pekerjaan, pendidikan terakhir, tingkat
kebenaran informasi, dan tingkat kepercayaan terhadap informasi. Analisis
demografis diperlukan untuk mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk untuk
mengetahui suatu kondisi atau status dari penduduk dalam suatu daerah tertentu
yang dapat digunakan sebagai data untuk mendukung suatu penelitian.
Selanjutnya setelah melakukan analisis demografi, peneliti melakukan
analisis statistik dengan menggunakan SmartPLS versi 3.0 (Yamin & Kurniawan,
2011). Dalam analisis ini, peneliti melakukan dua tahap pengukuran. Pertama,
melakukan analisis measurement model dan yang kedua melakukan analisis
struktur model. Dalam measurement model, dilakukan pengujian reliabilitas dan
validitas outer model. Pengujian tersebut dilakukan dengan indicator reliability,
internal consistency reliability, convergent vaidity, dan discriminant validity.
Pengujian struktural model dilakukan dengan menggunakan method bootstrapping
untuk menguji path coefficient (β), coefficient of determiniation (R2), t-test,
kemudian menggunakan metode pengujian blindfolding untuk menguji effect size
(f2), predictive relevance (Q2), dan relative impact (q2) (Yamin & Kurniawan, 2011;
Wong, 2013; Ringle et al., 2014; Subiyakto et al., 2014; Abdillah, 2015; Subiyakto
et al., 2015; Subiyakto et al., 2016).
Page 91
71
Interpretasi hasil dilakukan dengan cara mendiskusikan hasil analisis
demografi responden dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan, serta
mengartikan hasil analisis model yang telah dilakukan secara statistik-kuantitatif
dan membandingkan serta mempertimbangkan literatur sebelumnya yang masih
terkait dengan penelitian ini. Hasil analisis dan interpretasi selajutnya akan dibahas
secara lengkap pada Bab 4.
Page 93
72
BAB 4
HASIL PENGUKURAN PENERIMAAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI ALAT
PENYEBARAN INFORMASI
4.1 Hasil Analisis
4.1.1 Hasil Analisis Demografi
Pada tahapan ini, dilakukan penganalisisan jawaban dari responden
terhadap pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan profil responden dan
penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi. Hal ini dilakukan guna
menghasilkan informasi demografis berkenaan karakteristik responden, tingkat
kepercayaan responden terhadap informasi di media sosial dan tingkat kebenaran
informasi di media sosial berdasarkan pendapat responden sehingga peneliti dapat
memperkirakan status penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi
di Jabodetabek.
Data responden yang berhasil diperoleh peneliti dalam waktu 43 hari (29
Juni 2019 sampai 9 Agustus 2018) adalah sebanyak 405 responden, namun tiga
diantaranya tidak valid. Hal tersebut terjadi karena adanya duplikasi data pada
google form. Informasi demografis yang dihasilkan berupa jumlah pengguna aktif
atau tidak, jenis kelamin, usia, media sosial yang digunakan, pendidikan terakhir,
pekerjaan, domisili, tingkat kepercayaan terhadap informasi di media sosial, dan
tingkat kebenaran informasi pada media sosial. Hasil analisis sebagai berikut:
Page 94
73
1. Pengguna aktif media sosial
Gambar 4.1 Menampilkan bahwa dari sejumlah 402 responden valid yang
dilibatkan dalam penelitian ini, sebagian besar responden merupakan pengguna
aktif media sosial dengan jumlah 370 (92%). kemudian pengguna media sosial
tidak aktif berjumlah 32 orang (8%). Peneliti beranggapan hal tersebut terjadi
karena memang penyebaran kuesioner didominasi dengan penggunaan google form
yang disebarkan melalui media sosial, sehingga responden dari google form
tersebut dapat diperkirakan merupakan pengguna aktif media sosial.
Gambar 4.1 Diagram Lingkaran Pengguna Aktif Media Sosial Responden
2. Jenis kelamin
Berdasarkan Gambar 4.2 sebagian besar responden merupakan berjenis
kelamin perempuan dengan jumlah 207 orang (51%). Sedangkan untuk responden
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 195 orang (49%).
Page 95
74
Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Jenis Kelamin Responden
3. Usia
berdasarkan Gambar 4.3 Responden dalam penelitian ini didominasi oleh
pengguna media sosial berusia 21-25 tahun dengan jumlah 182 responden (45%).
Sebanyak 103 responden (25%) merupakan pengguna media sosial berusia 26-30
tahun. Sebanyak 43 responden (11%) merupakan pengguna media sosial berusia
31-35 tahun. Sebanyak 39 responden (10%) merupakan pengguna media sosial
berusia 15-20 tahun. Dan sebanyak 36 responden (9%) merupakan pengguna media
sosial berusia di atas 36 tahun.
Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Usia Responden
Page 96
75
4. Media Sosial yang digunakan
Berdasarkan gambar 4.4 urutan media sosial yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat adalah Whatsapp dengan jumlah pengguna 395 responden
(97.5%). Kemudian Instagram dengan jumlah pengguna 319 responden (78.8%).
Line dengan jumlah pengguna 279 responden (68.9%). Facebook dengan jumlah
pengguna 250 responden (61.7%). Dan Twitter dengan jumlah pengguna 162
responden (40%).
Gambar 4.4 Diagram Media Sosial yang Digunakan
5. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan gambar 4.5 jumlah pendidikan terakhir pengguna media sosial
dengan pendidikan terakhir S1 adalah 234 responden (58%). Kemudian pengguna
media sosial dengan pendidikan terakhir SLTA adalah 106 responden (27%).
Kemudian pengguna media sosial dengan pendidikan terakhir S2 adalah 53
responden (13%). Pengguna media sosial dengan pendidikan terakhir kurang dari
SLTA adalah 5 responden (1%). Dan pengguna media sosial dengan pendidikan
terakhir S3 adalah 4 responden (1%).
Page 97
76
Gambar 4.5 Diagram Lingkaran Pendidikan Terakhir Responden
6. Pekerjaan
Berdasarkan gambar 4.6 jumlah pengguna media sosial dengan pekerjaan
sebagai pegawai swasta adalah 162 responden (40%). Jumlah pengguna media
sosial dengan pekerjaan sebagai mahasiswa adalah 112 (28%). Jumlah pengguna
media sosial dengan pekerjaan sebagai lain-lain adalah 64 responden (16%). Jumlah
pengguna media sosial dengan pekerjaan sebagai wirausaha adalah 42 responden
(10%). Serta jumlah pengguna media sosial dengan pekerjaan sebagai pegawai
negeri adalah 22 responden (6%).
Gambar 4.6 Diagram Lingkaran Pekerjaan Responden
Page 98
77
7. Domisili
Berdasarkan gambar 4.7 jumlah pengguna media sosial di jabodetabek
dengan domisili di Jakarta adalah 138 responden (34%). Jumlah pengguna media
sosial dengan domisili di Depok adalah 85 responden (21%). Jumlah pengguna
media sosial dengan domisili di Bekasi adalah 62 responden (16%). Jumlah
pengguna media sosial dengan domisili di Bogor adalah 60 responden (15%). Serta
jumlah pengguna media sosial dengan domisili di Tangerang adalah 57 responden
(14%).
Gambar 4.7 Diagram Lingkaran Domisili Responden
8. Tingkat kepercayaan terhadap informasi di media sosial
Berdasarkan gambar 4.8 jumlah pengguna media sosial dengan tingkat
kepercayaan terhadap informasi di media sosial sebesar 50% adalah 208 responden
(52%). Tingkat kepercayaan sebesar 75% adalah 126 responden (31%). Tingkat
Page 99
78
kepercayaan sebesar < 25% adalah 63 responden (16%). Serta tingkat kepercayaan
sebesar 100% adalah 5 responden (1%).
Gambar 4.8 Diagram Lingkaran Tingkat Kepercayaan Responden
9. Tingkat kebenaran informasi pada media sosial
Berdasarkan gambar 4.9 jumlah pendapat pengguna media sosial dengan
tingkat kebenaran informasi menurut pengguna sebesar 50% adalah 219 responden
(54%). Tingkat kebenaran informasi sebesar 75% adalah 107 responden (27%).
Tingkat kebenaran sebesar <25% adalah 69 responden (17%). Serta tingkat
kebenaran sebesar 100% adalah 7 responden (2%).
Gambar 4.9 Diagram Lingkaran Tingkat Kebenaran Informasi Pada Media Sosial
Page 100
79
4.1.2 Hasil Analilis Measurement Model
Dalam melakukan analisis pengukuran model (measurement model)
dilakukan dengan melalui empat tahap pengujian. Empat pengujian tersebut adalah
individual item reliability, internal consistency reliability, average variance
extracted, dan discriminant validity. Tabel dibawah menampikan hasil dari analisis
pengukuran model yang telah dilakukan. Sedangkan Gambar diatas
memperlihatkan hasil analisis dengan menggunakan SmartPLS Versi 3.0
Penjelasan dari pelaksanaan dan hasil penelitian dari empat pengujian tersebut
adalah:
1. Individual item reliability
Dalam pengujian ini, dilakukan dengan melihat nilai dari standardized
loading factor. Nilai tersebut akan menunjukkan besarnya korelasi antara
tiap item pengukuran atau indikator dengan konstraknya. Nilai yang
dikatakan ideal adalah di atas 0,7. nilai di atas 0,5 masih bisa digunakan dan
dipertimbangkan. Nilai yang berada di bawah 0,7 dapat tidak dilakukan
penghapusan jika nilai composite reliability (CR) dari variabel masih di atas
0,7. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada satupun indikator yang perlu
dihapus, walaupun IL2 dan IL3 memiliki nilai loading factor 0,69 dan 0,57
tetapi nilai CR dari variabel IL masih di atas 0,7.
2. Internal Consistency Reliability
Pada pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai composite reliability
(CR). Untuk nilai CR, ambang batas yang digunakan adalah di atas 0,7.
Hasil dari analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel diatas. Pada tabel
tersebut diperlihatkan bahwa semua nilai CR dari variabel yang digunakan
Page 101
80
telah memenuhi nilai ambang batas yaitu 0,7. Dengan demikian, variabel
tersebut memenuhi syarat untuk digunakan.
3. Average Variance Extracted
Pengujian pada tahapan ini adalah dilakukan dengan melihat nilai average
variance extracted (AVE). Nilai AVE menjelaskan besaran varian atau
keragaman variabel manifes (indikator) yang terkandung oleh variabel laten
(konstrak). Nilai minimal yang digunakan agar menunjukkan ukuran
convergent validity yang baik adalah 0,5. Hasil dari analisis data AVE yang
terkumpul dapat dilihat pada Tabel diatas. Pada tabel tersebut, menunjukkan
bahwa nilai AVE dari semua variabel yang digunakan di atas 0,5, hal ini
berarti telah memenuhi syarat untuk digunakan.
Page 102
81
Tabel 4.1 Hasil Analisis Pengukuran Model
AU IL IU PE PT PU PV UB
AU1 0,932 0,932 0,422 0,503 0,367 0,521 0,326 0,503 0,536
AU2 0,878 0,878 0,335 0,410 0,253 0,497 0,213 0,471 0,406
IL1 0,731 0,398 0,731 0,284 0,344 0,267 0,316 0,370 0,387
IL2 0,685 0,473 0,685 0,488 0,265 0,402 0,321 0,471 0,494
IL3 0,570 0,128 0,570 0,279 0,293 0,002 0,370 0,073 0,205
IL4 0,812 0,228 0,812 0,279 0,449 0,135 0,506 0,188 0,310
IL5 0,804 0,266 0,804 0,299 0,488 0,201 0,442 0,215 0,280
IU1 0,848 0,357 0,354 0,848 0,384 0,216 0,360 0,268 0,541
IU2 0,898 0,503 0,375 0,898 0,318 0,339 0,301 0,378 0,634
IU3 0,862 0,460 0,440 0,862 0,442 0,371 0,443 0,344 0,585
PE1 0,791 0,255 0,401 0,282 0,791 0,214 0,521 0,218 0,328
PE2 0,726 0,361 0,404 0,370 0,726 0,339 0,494 0,344 0,405
PE3 0,799 0,221 0,393 0,348 0,799 0,208 0,508 0,224 0,272
PE4 0,814 0,225 0,367 0,354 0,814 0,105 0,508 0,125 0,356
PE5 0,788 0,323 0,426 0,351 0,788 0,213 0,491 0,222 0,379
PE6 0,809 0,267 0,427 0,367 0,809 0,210 0,602 0,227 0,374
PT1 0,816 0,528 0,308 0,290 0,291 0,816 0,240 0,715 0,299
PT2 0,857 0,491 0,241 0,287 0,247 0,857 0,190 0,751 0,304
PT3 0,806 0,404 0,219 0,277 0,191 0,806 0,207 0,666 0,230
PT4 0,804 0,418 0,234 0,240 0,249 0,804 0,198 0,679 0,270
PT5 0,869 0,438 0,226 0,326 0,185 0,869 0,170 0,717 0,330
PT6 0,826 0,509 0,239 0,363 0,196 0,826 0,168 0,694 0,361
PU1 0,823 0,217 0,445 0,385 0,590 0,182 0,823 0,208 0,350
PU2 0,876 0,303 0,491 0,366 0,613 0,200 0,876 0,252 0,356
PU3 0,892 0,330 0,484 0,383 0,582 0,260 0,892 0,293 0,370
PU4 0,846 0,281 0,452 0,361 0,574 0,191 0,846 0,206 0,346
PU5 0,855 0,164 0,418 0,311 0,500 0,151 0,855 0,157 0,342
PU6 0,832 0,254 0,460 0,363 0,525 0,213 0,832 0,239 0,401
PV1 0,868 0,465 0,351 0,264 0,227 0,763 0,211 0,868 0,303
PV2 0,781 0,449 0,336 0,364 0,284 0,642 0,252 0,781 0,355
PV3 0,713 0,360 0,301 0,281 0,226 0,616 0,219 0,713 0,273
PV4 0,776 0,404 0,266 0,307 0,195 0,638 0,191 0,776 0,348
PV5 0,783 0,431 0,220 0,284 0,198 0,669 0,173 0,783 0,286
UB1 0,857 0,442 0,378 0,544 0,412 0,228 0,417 0,225 0,857
UB2 0,837 0,396 0,380 0,537 0,436 0,302 0,405 0,327 0,837
UB3 0,877 0,446 0,385 0,587 0,320 0,337 0,296 0,395 0,877
UB4 0,904 0,538 0,478 0,667 0,398 0,376 0,363 0,421 0,904
0,925
0,689
0,730
0,622
0,756
0,755
0,930
0,942
0,908
0,903
AVE CR
0,527
0,617
0,846
0,889
0,820 0,901
UB
AU
VAR IND OLCL
IL
PV
PT
PU
PE
IU
R2
Q2
0,279 0,215
0,000 0,000
0,289 0,202
0,262 0,150
0,087 0,055
0,493 0,330
0,738 0,480
0,480 0,335
Page 103
82
4. Discriminant validity
Uji discriminant validity dilakukan dengan dua tahap pemeriksaan nilai
cross loading. Tahapan yang pertama adalah dengan melakukan
pemeriksaan pada nilai cross loading antar indikator dan cross loading
Fornell-Lacker’s. Cross loading indikator diperiksa dengan
membandingkan korelasi indikator dengan konstraknya dan konstrak blok
lainnya. Konstrak diprediksi memiliki ukuran blok yang lebih baik dari blok
lainnya apabila nila korelasi antara indikator dengan konstraknya lebih
tinggi dari korelasi dengan konstrak blok lainnya, berdasarkan tabel di atas
semua indikator memenuhi tahap pertama. Pada pemeriksaan cross loading
Fornell-Lacker’s dilakukan dengan cara melihat nilai akar dari AVE. Nilai
akar dari AVE harus lebih tinggi dari korelasi antara konstrak dengan
kontrak lainnya. Tabel diatas memperihatkan bahwa semua nilai cross
loading indikator dengan konstrak lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak
blok lain. Sedangkan pada Tabel 4.2 memperlihatkan nilai akar AVE lebih
tinggi jika dibandingkan dengan korelasi antar konstrak dengan konstrak
lainnya kecuali pada variabel PV.
Tabel 4.2 Discriminant Validity Fornell-Lacker’s
AU IL IU PE PT PU PV UB
AU 0.905
IL 0.423 0.726
IU 0.509 0.450 0.869
PE 0.350 0.512 0.439 0.788
PT 0.562 0.295 0.359 0.273 0.830
PU 0.305 0.538 0.424 0.663 0.235 0.854
PV 0.538 0.377 0.382 0.288 0.849 0.267 0.786
UB 0.528 0.470 0.676 0.448 0.362 0.422 0.399 0.869
Page 104
83
Gambar 4.10 Model hasil penghitungan menggunakan PLS-Algorithm
Page 105
84
4.1.3 Hasil Analisis Struktur Model
Pada analisis struktur model dilakukan dengan enam tahapan pengujian. Enam
tahapan pengujian tersebut adalah pengujian path coefficient (β), coefficient of
determination (R2), t-test dengan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive
relevance (Q2), serta relative impact (q2). Hasil dari analisis struktur model, dapat dilihat
pada Tabel 4.9.
1. Path coefficient (β)
Pada pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai pada jalur (path). Nilai ambang batas
diatas 0.1 berarti bahwa jalur (path) tersebut memiliki pengaruh dalam model penelitian.
Dari analisis ini menghasilkan bahwa 3 dari 15 jalur tidak signifikan, yaitu PT → IU
dengan nilai 0,096, PT→ UB dengan nilai 0,007 dan PV→PU dengan nilai 0,016. Artinya,
jalur tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Nilai dan hasil dari path
coefficient (β) dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Penghitungan Path Coefficient
Hipotesis Jalur β Keterangan
H1 IL->PV 0,139 Sign
H2 IL->PU 0,264 Sign
H3 IL->PE 0,512 Sign
H4 IL->PT 0,295 Sign
H5 PV->UB 0,159 Sign
H6 PV->IU 0,181 Sign
H7 PV-PU 0,016 Insign
H8 PT->PV 0,808 Sign
H9 PT->IU 0,096 Insign
H10 PT->UB 0,007 Insign
H11 PU->IU 0,204 Sign
H12 PE->PU 0,523 Sign
H13 PE->IU 0,225 Sign
H14 IU->UB 0,613 Sign
H15 UB->AU 0,528 Sign
Page 106
85
2. Coefficient of determination (R2)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
endogen. Standar pengukuran yang digunakan adalah sekitar 0,670 artinya kuat, sekitar
0,333 artinya moderat, dan 0,190 atau di bawahnya berarti menunjukkan tingkat varian
yang lemah. Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa R2 dari AU, IU, PE, dan PT merupakan
yang terlemah dengan nilai 0,279, 0,289, 0,262, dan 0,087. Hal ini menjelaskan bahwa IU
menjelaskan secara lemah (27%) varian dari AU. Kemudian PV, PU, PE, dan PT
menjelaskan secara lemah (28%) varian dari IU. Kemudian IL menjelaskan secara lemah
(26%) varian dari PE. Serta IL menjelaskan secara lemah (8,7%) varian dari PT. PU dan
UB memiliki nilai R2 yang moderat yaitu 0,493 dan 0,480. Artinya, PV dan IL
menjelaskan secara moderat (49%) varian dari PU. Serta PV, IU dan PT menjelaskan
secara moderat (48%) varian dari UB. Sedangkan PV memiliki nilai R2 yang akurat yaitu
dengan nilai 0,738. Artinya IL, dan PT menjelaskan secara akurat (74%) varian dari PV.
Tabel 4.4 Hasil Penghitungan Coefficient of Determination
Hipotesis Jalur R2 Keterangan
H1 IL->PV 0,738 Akurat
H2 IL->PU 0,491 Moderat
H3 IL->PE 0,258 Lemah
H4 IL->PT 0,094 Lemah
H5 PV->UB 0,482 Moderat
H6 PV->IU 0,292 Lemah
H7 PV-PU 0,491 Moderat
H8 PT->PV 0,738 Akurat
H9 PT->IU 0,292 Lemah
H10 PT->UB 0,482 Moderat
H11 PU->IU 0,292 Lemah
H12 PE->PU 0,491 Moderat
H13 PE->IU 0,292 Lemah
H14 IU->UB 0,482 Moderat
H15 UB->AU 0,279 Lemah
Page 107
86
3. t-test
Pada pengujian t-test dilakukan dengan metode bootstrapping. Nilai yang diterima pada
pengujian t-test adalah di atas 1,96. Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa 3 dari 15 hipotesis
ditolak. Hipotesis tersebut diantaranya adalah PT→IU dengan nilai 1,166, PT→UB
dengan nilai 0,106 dan PV→PU dengan nilai 0,452.
Tabel 4.5 Hasil Penghitungan t-test
Hipotesis Jalur t-test Keterangan
H1 IL->PV 5,668 Diterima
H2 IL->PU 5,668 Diterima
H3 IL->PE 10,125 Diterima
H4 IL->PT 5,265 Diterima
H5 PV->UB 2,249 Diterima
H6 PV->IU 2,223 Diterima
H7 PV-PU 0,452 Ditolak
H8 PT->PV 43,328 Diterima
H9 PT->IU 1,166 Ditolak
H10 PT->UB 0,106 Ditolak
H11 PU->IU 3,791 Diterima
H12 PE->PU 11,733 Diterima
H13 PE->IU 3,503 Diterima
H14 IU->UB 16,418 Diterima
H15 UB->AU 14,022 Diterima
Page 108
87
4. Effect size (f2)
Pada tahap pengujian ini dilakukan guna memprediksi pengaruh variabel tertetu terhadap
variabel lainnya. Nilai ambang batas yang digunakan adalah sekitar 0,02 berpengaruh
kecil, 0,15 berpengaruh menengah, dan 0,35 berpengaruh besar. Pada Tabel 4.6
memperlihatkan hasil dari analisis ini. Tiga jalur memiliki pengaruh besar, yaitu IL→PE,
PT→PV, PE→PU, IU→UB, dan UB→AU. Sementara sisanya sebanyak 10 jalur
memiliki pengaruh yang kecil, yaitu IL→PT, IL→PU, IL→PV, PE→IU, PU→IU,
PT→IU, PT→UB, PV→IU, PV→PU, dan PV→UB.
Tabel 4.6 Hasil Penghitungan Effect Size
Hipotesis Jalur f2 Keterangan
H1 IL->PV 0,067 kecil
H2 IL->PU 0,094 kecil
H3 IL->PE 0,355 besar
H4 IL->PT 0,095 kecil
H5 PV->UB 0,013 kecil
H6 PV->IU 0,013 kecil
H7 PV-PU 0,000 kecil
H8 PT->PV 2,270 besar
H9 PT->IU 0,004 kecil
H10 PT->UB 0,000 kecil
H11 PU->IU 0,032 kecil
H12 PE->PU 0,392 besar
H13 PE->IU 0,039 kecil
H14 IU->UB 0,615 besar
H15 UB->AU 0,387 besar
Page 109
88
5. Predictive relevance (Q2)
Pada pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode blindfolding guna
memberikan bukti jika variabel tertentu memiliki keterkaitan prediktif (predictive
relevance) dengan variabel lainnya. Nilai ambang batas yang digunakan adalah di atas nol
(0). Pada Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa nilai Q2 dari semua variabel yang digunakan
memiliki keterkaitan prediktif.
Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Predictive Relevance
Hipotesis Jalur Q2 Keterangan
H1 IL->PV 0,428 Predictive Relevance
H2 IL->PU 0,332 Predictive Relevance
H3 IL->PE 0,148 Predictive Relevance
H4 IL->PT 0,060 Predictive Relevance
H5 PV->UB 0,335 Predictive Relevance
H6 PV->IU 0,203 Predictive Relevance
H7 PV-PU 0,332 Predictive Relevance
H8 PT->PV 0,428 Predictive Relevance
H9 PT->IU 0,203 Predictive Relevance
H10 PT->UB 0,335 Predictive Relevance
H11 PU->IU 0,203 Predictive Relevance
H12 PE->PU 0,332 Predictive Relevance
H13 PE->IU 0,203 Predictive Relevance
H14 IU->UB 0,335 Predictive Relevance
H15 UB->AU 0,215 Predictive Relevance
Page 110
89
6. Relative impact (q2)
Pengujian ini dilakukan sama dengan pengujian Q2 yaitu dengan metode blindfolding.
Pengukuran ini dilakukan guna mengukur relatif pengaruh dari sebuah keterkaitan
prediktif suatu variabel dengan variabel lainnya. Ambang batas yang digunakan sama
dengan f2 yaitu sekitar 0,02 pengaruh kecil, sekitar 0,15 memiliki pengaruh menengah,
dan sekitar 0,35 memiliki pengaruh yang besar. Pada Tabel 4.8 memperlihatkan bahwa
terdapat 1 jalur yang memiliki pengaruh besar, yaitu PT→PV dengan nilai 0,626.
Kemudian 4 jalur memiliki pengaruh menengah, yaitu IL→PE, PE→PU, IU→UB, dan
UB→AU dengan nilai 0,174, 0,217, 0,337 dan 0,274. Serta 10 jalur memiliki pengaruh
kecil, yaitu IL→PV, IL→PU, IL→PT, PV→UB, PV→IU, PV→PU, PT→IU, PT→UB,
PU→IU, dan PE→IU dengan nilai 0,019, 0,046, 0,064, 0,008, 0,006, 0,000, 0,001, 0,000,
0,018, dan 0,024.
Tabel 4.8 Hasil Penghitungan Relative Impact
Hipotesis Jalur Q2 Keterangan
H1 IL->PV 0,428 kecil
H2 IL->PU 0,332 kecil
H3 IL->PE 0,148 menengah
H4 IL->PT 0,060 kecil
H5 PV->UB 0,335 kecil
H6 PV->IU 0,203 kecil
H7 PV-PU 0,332 kecil
H8 PT->PV 0,428 besar
H9 PT->IU 0,203 kecil
H10 PT->UB 0,335 kecil
H11 PU->IU 0,203 kecil
H12 PE->PU 0,332 menengah
H13 PE->IU 0,203 kecil
H14 IU->UB 0,335 menengah
H15 UB->AU 0,215 menengah
Page 111
90
Tabel 4.9 Hasil Analisis Struktur Model
Keterangan :
Sign : Signifikan A : Akurat L : Lemah m : menengah
Insign : Insignifikan M : Moderat b : besar k : kecil
Hip Jalur R2-in R
2-ex ∑f
2Q
2-in Q
2-ex ∑q
2 ß t-test R2
f2
Q2
q2
H1 IL->PV 0,139 5,668 0,738 0,738 0,719 0,067 0,428 0,428 0,417 0,019 Sign Diterima A k Predictive Relevance k
H2 IL->PU 0,264 5,668 0,491 0,491 0,446 0,094 0,332 0,332 0,301 0,046 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H3 IL->PE 0,512 10,125 0,258 0,258 0,000 0,355 0,148 0,148 0,000 0,174 Sign Diterima L b Predictive Relevance m
H4 IL->PT 0,295 5,265 0,094 0,094 0,000 0,095 0,060 0,060 0,000 0,064 Sign Diterima L k Predictive Relevance k
H5 PV->UB 0,159 2,249 0,482 0,482 0,473 0,013 0,335 0,335 0,330 0,008 Sign Diterima M k Predictive Relevance k
H6 PV->IU 0,181 2,223 0,292 0,292 0,285 0,013 0,203 0,203 0,198 0,006 Sign Diterima L k Predictive Relevance k
H7 PV-PU 0,016 0,452 0,491 0,491 0,493 0,000 0,332 0,332 0,333 0,000 Insign Ditolak M k Predictive Relevance k
H8 PT->PV 0,808 43,328 0,738 0,738 0,141 2,270 0,428 0,428 0,080 0,626 Sign Diterima A b Predictive Relevance b
H9 PT->IU 0,096 1,166 0,292 0,292 0,289 0,004 0,203 0,203 0,202 0,001 Insign Ditolak L k Predictive Relevance k
H10 PT->UB 0,007 0,106 0,482 0,482 0,481 0,000 0,335 0,335 0,335 0,000 Insign Ditolak M k Predictive Relevance k
H11 PU->IU 0,204 3,791 0,292 0,292 0,268 0,032 0,203 0,203 0,189 0,018 Sign Diterima L k Predictive Relevance k
H12 PE->PU 0,523 11,733 0,491 0,491 0,278 0,392 0,332 0,332 0,187 0,217 Sign Diterima M b Predictive Relevance m
H13 PE->IU 0,225 3,503 0,292 0,292 0,263 0,039 0,203 0,203 0,184 0,024 Sign Diterima L k Predictive Relevance k
H14 IU->UB 0,613 16,418 0,482 0,482 0,165 0,615 0,335 0,335 0,111 0,337 Sign Diterima M b Predictive Relevance m
H15 UB->AU 0,528 14,022 0,279 0,279 0,000 0,387 0,215 0,215 0,000 0,274 Sign Diterima L b Predictive Relevance m
q2 analisisHipotesis
β t-test R2 f
2
Q2
Page 112
91
4.2 Intrepetasi dan Diskusi Hasil Analisis
4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografis
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap informasi demografis profil
responden, peneliti melakukan interpretasi dan mendiskusikan hasil analisis tersebut.
1. Pengguna aktif media sosial
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 mengenai perbandingan
responden yang aktif dengan responden yang tidak aktif dalam menggunakan media
sosial di Jabodetabek, dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian ini
didominasi oleh pengguna aktif media sosial sebanyak 92% atau sejumlah 370 orang
serta sisanya pengguna tidak aktif sebanyak 8% atau sejumlah 32 orang. Data tersebut
jika dibandingkan dengan jumlah data pengguna aktif media sosial berdasarkan data
dari Pertiwi, W.K. (2019), bahwa dari 268,2 juta penduduk di Indonesia, 150 juta di
antaranya telah menggunakan media sosial. Berdasarkan data tersebut bahwa 56%
penduduk Indonesia merupakan pengguna media sosial sedangkan 44% penduduk
Indonesia belum menggunakan media sosial, berdasarkan riset sampai Januari 2019.
Berdasarkan perbandingan tersebut dapat disimpulkan mayoritas penduduk di
Indonesia, khususnya Jabodetabek merupakan pengguna aktif media sosial.
2. Jenis kelamin
Pada Gambar 4.2 menampilkan bahwa jumlah pengguna media sosial di
Jabodetabek didominasi oleh jenis kelamin perempuan sebesar 51% atau sebanyak
207 orang. Sedangkan jumlah untuk pengguna media sosial berjenis kelamin laki-laki
sebesar 49% atau sebanyak 195 orang. Data yang didapat tersebut berbanding terbalik
dengan data didapat dari Pertiwi, W.K. (2019), bahwa pengguna media sosial di
Indonesia didominasi oleh berjenis kelamin laki-laki. dapat disimpulkan berdasarkan
Page 113
92
sampel yang didapat, pengguna media sosial di Jabodetabek didominasi oleh jenis
kelamin perempuan.
3. Usia
Gambar 4.3 menampilkan bahwa usia pengguna media sosial di Jabodetabek
di dominasi oleh pengguna berusia 21-25 tahun, yaitu sebanyak 45% atau 182 orang.
Kemudian jumlah pengguna media sosial dengan kelompok usia 26-30 tahun, yaitu
sebesar 25% atau 103 orang. Untuk jumlah pengguna media sosial dengan kelompok
usia 31-35 tahun, yaitu 11% atau 43 orang. Kemudian jumlah pengguna media sosial
dengan kelompok usia 15-20 tahun, yaitu 10% atau 39 orang. Sedangkan jumlah
terkecil adalah pengguna media sosial dengan kelompok usia di atas 36 tahun, yaitu
sebesar 9% atau 36. orang. Peneliti menganggap bahwa hal ini mungkin terjadi karena
peneliti lebih banyak bertemu dan berinteraksi dengan pengguna media sosial dengan
usia 21-25 tahun dan 26-30 tahun. Sedangkan sedikitnya pengguna dengan usia di atas
36 tahun dikarenakan memang peneliti jarang berinteraksi dengan kelompok usia
tersebut. Kemudian, data tersebut juga sesuai dengan yang diperoleh dari Pertiwi,
W.K. (2019), bahwa generasi milenial merupakan rentang usia paling banyak
pengguna media sosial.
4. Media Sosial yang digunakan
Berdasarkan gambar 4.4 urutan media sosial yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat adalah Whatsapp dengan jumlah pengguna 395 responden (97.5%).
Kemudian Instagram dengan jumlah pengguna 319 responden (78.8%). Line dengan
jumlah pengguna 279 responden (68.9%). Facebook dengan jumlah pengguna 250
responden (61.7%). Dan Twitter dengan jumlah pengguna 162 responden (40%). Data
tersebut jika dibandingkan dengan data dari Alfarizi, M.K. (2018), bahwa urutan
Page 114
93
media sosial paling banyak digunakan di Indonesia adalah Whatsapp, Facebook,
Instagram, Line, kemudian Twitter. Maka data tersebut hampir sesuai dikarenakan
jumlah terbanyak penggunanya adalah Whatsapp dan jumlah pengguna paling sedikit
adalah Twitter.
5. Pendidikan Terakhir
Pada gambar 4.5 jumlah pendidikan terakhir pengguna media sosial dengan
pendidikan terakhir S1 adalah 234 responden (58%). Kemudian pengguna media
sosial dengan pendidikan terakhir SLTA adalah 106 responden (27%). Kemudian
pengguna media sosial dengan pendidikan terakhir S2 adalah 53 responden (13%).
Pengguna media sosial dengan pendidikan terakhir kurang dari SLTA adalah 5
responden (1%). Dan pengguna media sosial dengan pendidikan terakhir S3 adalah 4
responden (1%). Peneliti berpendapat bahwa hal ini terjadi karena lingkungan peneliti
lebih banyak berinteraksi dengan pekerja dan mahasiswa sehingga responden lebih
banyak pada lulusan S1 dan SLTA. Selain itu usia pada lulusan S1 dan SLTA
merupakan rentang usia milenial, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
generasi milenial merupakan pengguna terbanyak aplikasi media sosial. Kemudian
berdasarkan hasil tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa generasi milenial
merupakan yang paling cakap dalam menggunakan gadget.
6. Pekerjaan
Berdasarkan gambar 4.6 jumlah pengguna media sosial dengan pekerjaan
sebagai pegawai swasta adalah 162 responden (40%). Jumlah pengguna media sosial
dengan pekerjaan sebagai mahasiswa adalah 112 (28%). Jumlah pengguna media
sosial dengan pekerjaan sebagai lain-lain adalah 64 responden (16%). Jumlah
pengguna media sosial dengan pekerjaan sebagai wirausaha adalah 42 responden
Page 115
94
(10%). Serta jumlah pengguna media sosial dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri
adalah 22 responden (6%). Hal tersebut terjadi dikarenakan peneliti lebih banyak
berinteraksi dengan lingkungan pekerja peneliti dibandingkan dengan lingkungan
kampus sehingga jumlah pegawai swasta lebih banyak. Selain itu, pekerja juga banyak
menggunakan manfaat dari media sosial untuk membantu pekerjaannya sehingga hal
tersebut dapat menjadi penyebab sampel terbanyak merupakan pegawai swasta.
7. Domisili
Berdasarkan gambar 4.7 jumlah pengguna media sosial di jabodetabek dengan
domisili di Jakarta adalah 138 responden (34%). Jumlah pengguna media sosial
dengan domisili di Depok adalah 85 responden (21%). Jumlah pengguna media sosial
dengan domisili di Bekasi adalah 62 responden (16%). Jumlah pengguna media sosial
dengan domisili di Bogor adalah 60 responden (15%). Serta jumlah pengguna media
sosial dengan domisili di Tangerang adalah 57 responden (14%). Responden
didominasi oleh pengguna media sosial berdomisili Jakarta. Hal tersebut dapat terjadi
dikarenakan jumlah penduduk Jakarta menurut data dari website Badan Pusat Statistik
lebih banyak dibandingkan dengan kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Selain
itu peneliti juga berdomisili di Jakarta sehingga mungkin berpengaruh terhadap jumlah
responden yang berdomisili di Jakarta lebih banyak.
8. Tingkat kepercayaan terhadap informasi di media sosial
Berdasarkan gambar 4.8 jumlah pengguna media sosial dengan tingkat
kepercayaan terhadap informasi di media sosial sebesar 50% adalah 208 responden
(52%). jumlah pengguna media sosial dengan tingkat kepercayaan terhadap informasi
di media sosial sebesar 75% adalah 126 responden (31%). jumlah pengguna media
Page 116
95
sosial dengan tingkat kepercayaan terhadap informasi di media sosial sebesar < 25%
adalah 63 responden (16%). Serta jumlah pengguna media sosial dengan tingkat
kepercayaan terhadap informasi di media sosial sebesar 100% adalah 5 responden
(1%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
memiliki tingkat kepercayaan 50%. Sedangkan pengguna media sosial yang memiliki
tingkat kepercayaan 100% hanya 1,2% dari responden. Tingkat kepercayaan tersebut
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sumber dari informasi yang diterima,
penyampaian informasi, data dari informasi, dan-lain-lain.
9. Tingkat kebenaran informasi pada media sosial
Berdasarkan gambar 4.9 jumlah pendapat pengguna media sosial dengan
tingkat kebenaran informasi menurut pengguna sebesar 50% adalah 219 responden
(54%). jumlah pendapat pengguna media sosial dengan tingkat kebenaran informasi
menurut pengguna sebesar 75% adalah 107 responden (27%). jumlah pendapat
pengguna media sosial dengan tingkat kebenaran informasi menurut pengguna sebesar
25% adalah 69 responden (17%). Serta jumlah pendapat pengguna media sosial
dengan tingkat kebenaran informasi menurut pengguna sebesar 50% adalah 7
responden (2%). Berdasarkan data tersebut, peneliti berpendapat bahwa masih banyak
terdapat berita atau informasi sehingga menyebabkan mayoritas masyarakat
berpendapat tingkat kebenaran informasi di media sosial hanya 50%.
4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran
Dari hasil analisis model pengukuran yang telah dilakukan, terdapat dua hal
penting yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut:
Page 117
96
1. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pengukuran model dari penelitian ini
sudah memenuhi syarat serta memiliki karakteristik statistik yang baik dan
layak dilanjutkan ke tahapan analisis struktur model. Analisis struktur model
ini dilakukan guna menguji inner model dari model penelitian yang digunakan.
2. Pada pengujian Measurement Model, semua variabel dan indikator sudah
memenuhi syarat, akan tetapi pada pengujian Fornell-Lacker’s, didapatkan
nilai akar AVE pada variabel PV adalah 0,786. Nilai tersebut lebih rendah jika
dibandingkan dengan korelasi PV dengan PT yang memiliki nilai 0,849 seperti
dapat dilihat pada Tabel 4.2. akan tetapi tidak dilakukan penghapusan karena
nilai cross loading PV sudah memenuhi syarat.
4.2.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model
Dalam subbab ini akan dipaparkan mengenai interpretasi dan diskusi yang
didasarkan pada hasil dari enama tahapan analsisis struktur model yang telah
dilakukan. Keenam tahapan analisis tersebut adalah path coefficient (β), coefficient of
determination (R2), t-test dengan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive
relevance (Q2), dan relative impact (q2). Berikut adalah pemaparan dari hipotesis yang
telah dirumuskan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
Q2.1 Apakah Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Validity (PV)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model pada pengujian t-test, hasil yang
didapatkan adalah 5,668 menunjukkan bahwa H1 diterima. Hal ini berarti IL memiliki
pengaruh terhadap PV. Selain itu, berdasarkan nilai β dengan nilai 0,138, jalur IL→PV
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan. Akan tetapi,
berdasarkan pengujian f2 didapatkan nilai 0,067 maka pengaruh IL terhadap PV adalah
Page 118
97
kecil, serta berdasarkan pengujian q2 dengan nilai 0,019 maka pengaruh IL terhadap
PV adalah kecil. Hasil ini menunjukkan bahwa Information Literacy selain
berpengaruh terhadap behavior seseorang dalam menyebarkan informasi (Khan &
Idris, 2019) juga berpengaruh terhadap Perceived Validity (Eddy et al., 2012; Irhashon
et al., 2018). Peneliti berpendapat kemampuan seseorang dalam mencari,
membagikan, dan memverifikasi informasi dapat menjadi faktor penilaian validitas
suatu informasi pada media sosial.
Q2.2 Apakah Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Usefulness (PU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 5,668 menunjukkan bahwa H2 diterima. Hal ini
berarti IL memiliki pengaruh terhadap PU. Berdasarkan nilai β dengan nilai 0,264,
Jalur IL→PU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan
dalam penelitian ini. Akan tetapi, pada pengujian f2 dan q2 dengan nilai 0,094 dan
0,046, IL memiliki pengaruh yang kecil terhadap PU. Hasil ini didukung dengan
pendapat Khan & Idris (2019) bahwa Information Literacy dapat juga dikatakan
sebagai Internet Skill yang berperan sebagai variabel eksternal, dimana kemampuan
dalam menggunakan internet atau media sosial dapat meningkatkan manfaat
penggunaan media sosial tersebut (Venkatesh et al., 2012; Marangunic & Granic,
2015; Venkatesh et al., 2016).
Page 119
98
Q2.3 Apakah Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Ease of Use (PE)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 10,125 menunjukkan bahwa H3 diterima. Hal ini
berarti IL memiliki pengaruh terhadap PE. Berdasarkan nilai β dengan nilai 0,512,
jalur IL→PE juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan
dalam penelitian ini. Selain itu, berdasarkan pengujian f2 mendapatkan nilai 0,355
artinya IL memiliki pengaruh besar terhadap PE. Sedangkan berdasarkan pengujian q2
didapatkan nilai 0,174 artinya IL memiliki pengaruh yang menengah terhadap PE.
Hasil ini konsisten dengan pendapat Khan & Idris (2019) bahwa Information Literacy
atau juga dapat disebut Internet Skill yang berperan sebagai variabel eksternal, tentu
akan berpengaruh terhadap kemudahan (Perceived Ease of Use) dalam penggunaan
media sosial sebagai alat penyebaran informasi (Venkatesh et al., 2012; Marangunic
& Granic, 2015; Venkatesh et al., 2016).
Q2.4 Apakah Information Literacy (IL) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Trust (PT)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan 5,265 menunjukkan bahwa H4 diterima. Hal ini berarti IL
memiliki pengaruh terhadap PT. Berdasarkan nilai β didapatkan nilai 0,295 maka,
jalur IL→PT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan
dalam penelitian ini. Sedangkan, berdasarkan pengujian f2 dan q2 didapatkan nilai
0,095 dan 0,064 oleh karena itu, IL memiliki pengaruh yang kecil terhadap PT. Hasil
ini konsisten dengan pendapat Khan & Idris (2019) bahwa semakin ‘melek’ seseorang
Page 120
99
terhadap informasi dapat mempengaruhi tingkat kepercayaannya terhadap informasi
yang diterima (Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018), terutama pada media sosial
yang banyak beredar informasi yang belum diketahui kebenarannya.
Q2.5 Apakah Perceived Validity (PV) berpengaruh secara signifikan terhadap
Usage Behavior (UB)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan 2,249 menunjukkan bahwa H5 diterima. Hal ini berarti PV
memiliki pengaruh terhadap UB. Berdasarkan nilai β didapatkan nilai 0,159 maka,
jalur PV→UB memiliki pengaruh yang signifikan dalam model. Berdasarkan
pengujian f2 dan q2 didapatkan nilai 0,013 dan 0,008 maka, PV memiliki pengaruh
yang kecil terhadap UB. Hasil ini konsisten dengan model yang diajukan peneliti
bahwa persepsi kebenaran (Eddy et al., 2012; Irhashon et al., 2018) dapat
mempengaruhi kebiasaan penggunaan media sosial (UB) dalam penyebaran
informasi. Jika seorang pengguna media sosial menerima informasi yang dianggapnya
benar, maka pengguna media sosial tersebut menganggapnya sebagai hal yang baik,
begitu pun sebaliknya.
Q2.6 Apakah Perceived Validity (PV) berpengaruh secara signifikan terhadap
Intention to Use (IU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test adalah 2,223 menunjukkan bahwa H6 diterima. Hal ini berarti PV
memiliki pengaruh terhadap IU. Berdasarkan nilai β, jalur PV→IU juga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap model yang digunakan dalam penelitian ini
dikarenakan memiliki nilai 0,181. berdasarkan pengujian f2 dan q2, didapatkan nilai
Page 121
100
0,013, dan 0,006, maka PV memiliki pengaruh yang kecil terhadap IU. Hasil ini
konsisten dengan model yang diajukan peneliti, bahwa persepsi kebenaran (Eddy et
al., 2012; Irhashon et al., 2018) dapat mempengaruhi niat seseorang terhadap
penggunaan media sosial. Jika informasi yang diterima diyakini bahwa informasi
tersebut benar, maka orang akan menggunakan media sosial untuk menyebarkan
informasi.
Q2.7 Apakah Perceived Validity (PV) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Usefulness (PU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 0,452 menunjukkan bahwa H7 ditolak. Hal ini berarti
PV tidak memiliki pengaruh terhadap PU. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,016, maka, jalur PV→PU tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model
yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 dan q2 didapatkan nilai
0,000 maka, PV memiliki pengaruh yang kecil terhadap PU. Hasil ini tidak konsisten
dengan penambahan variabel PV oleh Venkatesh et al., (2012), Marangunic & Granic.
(2015), dan Venkatesh et al., (2016) pada kerangka model TAM 2 oleh Venkatesh &
Davis (2000), Hidayati et al. (2017), Rachman et al. (2017), dan Khurrosidin et al.
(2017). Artinya tingkat kebenaran suatu informasi tidak mempengaruhi manfaat
penggunaan media sosial. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan nilai-nilai cross
loading pada indikator variabel PV terhadap variabel PU memiliki nilai yang rendah
sehingga nilai yang didapat tidak memenuhi ambang batas agar suatu hipotesis
diterima.
Page 122
101
Q2.8 Apakah Perceived Trust (PT) berpengaruh secara signifikan terhadap
Perceived Validity (PV)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 43.328 menunjukkan bahwa H8 diterima. Hal ini
berarti PT memiliki pengaruh terhadap PV. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,808 maka, jalur PT→PV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang
digunakan dalam penelitian ini. Kemudian, berdasarkan pengujian f2 dan q2
didapatkan nilai 2,270 dan 0,626 maka, PT memiliki pengaruh yang besar terhadap
PV. Hasil ini memenuhi hipotesis peneliti bahwa tingkat kepercayaan seseorang
terhadap informasi yang beredar di media sosial berpengaruh terhadap tingkat
kebenaran informasi itu sendiri menurut seseorang tersebut (Eddy et al., 2012;
Irhashon et al., 2018). Jika masyarakat tidak mempercayai informasi yang diterima
dikarenakan informasi itu dianggap tidak benar.
Q2.9 Apakah Perceived Trust (PT) berpengaruh secara signifikan terhadap
Intention to Use (IU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 1,166 menunjukkan bahwa H9 ditolak. Hal ini berarti
PT tidak memiliki pengaruh terhadap IU. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,096 maka, jalur PT→IU tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model
yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 dan q2 didapatkan nilai
0,004 dan 0,001 maka, PT memiliki pengaruh yang kecil terhadap IU. Hasil ini tidak
konsisten dengan model yang diajukan peneliti bahwa persepsi kepercayaan (Eddy et
al., 2012; Irhashon et al., 2018) terhadap informasi di media sosial dapat
Page 123
102
mempengaruhi niat penggunaan media sosial untuk menyebarkan informasi tersebut
(Venkatesh et al., 2012; Marangunic & Granic, 2015; Venkatesh et al., 2016). Hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan nilai-nilai cross loading pada indikator variabel PT
terhadap variabel IU memiliki nilai yang rendah sehingga nilai yang didapat tidak
memenuhi ambang batas agar suatu hipotesis diterima.
Q2.10 Apakah Perceived Trust (PT) berpengaruh secara signifikan terhadap
Usage Behavior (UB)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 0,106 menunjukkan bahwa H10 ditolak. Hal ini
berarti PT tidak memiliki pengaruh terhadap UB. Berdasarkan pengujian β didapatkan
nilai 0,007 maka, jalur PT→UB tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
model yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 dan q2
didapatkan nilai 0,000 maka, PT memiliki pengaruh yang kecil terhadap UB. Hasil ini
tidak konsisten dengan model yang diajukan peneliti, bahwa persepsi kepercayaan
(Eddy et al, 2012; Irhashon et al, 2018) terhadap informasi di media sosial dapat
mempengaruhi kebiasaan penggunaan media sosial untuk menyebarkan informasi
(Venkatesh et al., 2012; Marangunic & Granic, 2015; Venkatesh et al., 2016). Hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan nilai-nilai cross loading pada indikator variabel PT
terhadap variabel UB memiliki nilai yang rendah sehingga nilai yang didapat tidak
memenuhi ambang batas agar suatu hipotesis diterima.
Page 124
103
Q2.11 Apakah Perceived Usefulness (PU) berpengaruh secara signifikan
terhadap Intention to Use (IU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 3,791 menunjukkan bahwa H11 diterima. Hal ini
berarti PU memiliki pengaruh terhadap IU. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,204 maka, jalur PU→IU juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model
yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 dan q2 didapatkan nilai
0,032 dan 0,018 maka, PU memiliki pengaruh yang kecil terhadap IU. Hasil ini
konsisten dengan kerangka model TAM 2 oleh Venkatesh & Davis (2000), Hidayati
et al. (2017), Rachman et al. (2017), dan Khurrosidin et al. (2017). Hal ini juga sesuai
dengan pendapat peneliti bahwa manfaat media sosial sebagai alat penyebaran
informasi akan berpengaruh terhadap niat penggunaan, dikarenakan dapat
memudahkan penyebaran informasi.
Q2.12 Apakah Perceived Ease of Use (PE) berpengaruh secara signifikan
terhadap Perceived Usefulness (PU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 11,733 menunjukkan bahwa H12 diterima. Hal ini
berarti PE memiliki pengaruh terhadap PU. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,523, jalur PE→PU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 didapatkan nilai 0,392
maka, PE memiliki pengaruh yang besar terhadap PU. Serta berdasarkan pengujian q2
didapatkan nilai 0,217 maka, PE memiliki pengaruh yang menengah terhadap PU.
Hasil ini konsisten dengan kerangka model yang diajukan peneliti yang berdasarkan
Page 125
104
pada model TAM 2 Venkatesh & Davis (2000), Hidayati et al. (2017), Rachman et al.
(2017), dan Khurrosidin et al. (2017). Peneliti berpendapat bahwa PE berpengaruh
terhadap PU dikarenakan jika media sosial tersebut mudah untuk digunakan maka
akan memaksimalkan manfaat dari kegunaan media sosial itu sendiri.
Q2.13 Apakah Perceived Ease of Use (PE) berpengaruh secara signifikan
terhadap Intention to Use (IU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 3,503 menunjukkan bahwa H13 diterima. Hal ini
berarti PE memiliki pengaruh terhadap IU. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,225 maka, jalur PE→IU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 dan q2 didapatkan nilai
0,039 dan 0,024 maka, PE memiliki pengaruh yang kecil terhadap IU. Hasil ini
konsisten dengan kerangka model TAM 2 oleh Venkatesh & Davis (2000), Hidayati
et al. (2017), Rachman et al. (2017), dan Khurrosidin et al. (2017). Selain itu peneliti
berpendapat bahwa hal ini sesuai dikarenakan kemudahan penggunaan media sosial
untuk menyebarkan informasi akan berpengaruh terhadap niat penggunaan untuk
menyebarkan informasi melalui media sosial.
Q2.14 Apakah Intention to Use (IU) berpengaruh secara signifikan terhadap
Usage Behavior (UB)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 16,418 menunjukkan bahwa H14 diterima. Hal ini
berarti IU memiliki pengaruh terhadap UB. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,613 maka, jalur IU→UB juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model
Page 126
105
yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 didapatkan nilai 0,615
maka, IU memiliki pengaruh yang besar terhadap UB. Selain itu, berdasarkan
pengujian q2 didapatkan nilai 0,337 maka, IU memiliki pengaruh yang menengah
terhadap UB. Hasil ini konsisten dengan kerangka model TAM 2 oleh Venkatesh &
Davis (2000), Hidayati et al. (2017), Rachman et al. (2017), dan Khurrosidin et al.
(2017). Peneliti berpendapat jika niat penggunaan media sosial untuk menyebarkan
informasi yang benar maka itu akan menjadi kebiasaan yang baik, sedangkan
sebaliknya jika menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang tidak
benar maka akan menjadi kebiasaan yang tidak baik.
Q2.15 Apakah Usage Behavior (UB) berpengaruh secara signifikan terhadap
Actual Use (AU)?
Berdasarkan hasil pengujian struktur model yang telah dilakukan, hasil dari
pengujian t-test didapatkan nilai 14,022 menunjukkan bahwa H15 diterima. Hal ini
berarti UB memiliki pengaruh terhadap AU. Berdasarkan pengujian β didapatkan nilai
0,528 maka, jalur UB→AU memiliki pengaruh yang signifikan terhadap model yang
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian f2 didapatkan nilai 0,387
maka, UB memiliki pengaruh yang besar terhadap AU. Selain itu, berdasarkan
pengujian q2 didapatkan nilai 0,274 maka, UB memiliki pengaruh yang menengah
terhadap AU. Hal ini konsisten dengan kerangka model TAM oleh Davis et al. (1989)
dan TAM 2 oleh Venkatesh & Davis (2000), Hidayati et al. (2017), Rachman et al.
(2017), dan Khurrosidin et al. (2017). Peneliti berpendapat kebiasaan penggunaan
media sosial untuk mencari atau menyebarkan informasi akan berpengaruh terhadap
penggunaan aktual individu terhadap media sosial tersebut.
Page 127
106
4.3 Perbandingan Hasil Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan variabel yang sudah digunakan
pada penelitian sebelumnya. Hanya saja peneliti melakukan kombinasi model yaitu
dengan menggunakan satu variabel dari penelitian sebelumnya kemudian
ditambahkan pada model yang akan digunakan peneliti kedalam penelitian ini.
Penggabungan model tersebut didasarkan pada permasalahan yang terjadi sesuai
dengan studi kasus.
Pada penelitian ini digunakan model TAM 2 untuk mengukur penerimaan
sebuah teknologi seperti pada penelitian (Abdillah, 2015; Wijaya & Aliyanto, 2015;
Alhabsyi et al., 2017; Fitriana & Wingdes, 2017; Hidayati et al., 2017; Khurrosidin et
al., 2017; Rachman et al., 2017; Fithri et al., 2018; Irfandi et al., 2018; Sukma et al.,
2018; Yusnita & Adri, 2019). Kemudian penggunaan TAM 2 tersebut dikembangkan
oleh Irhashon et al. (2018) dengan melakukan penambahan dua variabel yaitu
Perceived Validity dan Perceived Trust. Perbedaan penelitian ini dengan yang
dilakukan oleh Irhashon et al. (2018) adalah digunakan penambahan satu variabel dari
penelitian yang dilakukan oleh Khan dan Idris (2019) yaitu Information Literacy.
Seperti yang sudah dijelaskan oleh Durodolu (2016) bahwa Information Literacy
menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan suatu teknologi,
yang dalam hal ini adalah media sosial.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Khan dan Idris (2019) digunakan model
TRA/TPB untuk mengetahui bagaimana kebiasaan masyarakat dalam merespon
informasi yang diterima. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan bahwa
masyarakat dengan tingkat kemelekan informasi yang tinggi dapat mengidentifikasi
jika ada informasi yang tidak benar, sedangkan tingkat kemelekan informasi yang
Page 128
107
rendah sebaliknya. Kemudian masyarakat dengan tingkat kemelekan informasi yang
rendah didapatkan memiliki kebiasaan membagikan informasi tanpa
memverifikasinya terlebih dahulu.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Irhashon et al. (2018)
dijelaskan secara deskriptif bahwa faktor kebenaran dan faktor kepercayaan menjadi
sebuah tolak ukur kualitas suatu permodelan. Dalam penelitian ini, berdasarkan studi
kasus penyebaran informasi melalui media sosial, kualitas informasi yang ada pada
media sosial menjadi salah satu faktor akan disebarkan atau tidaknya informasi
tersebut.
Dengan menggabungkan kedua penelitian terdahulu tersebut, kualitas
informasi dapat dinilai dengan menggunakan variabel Information Literacy, yang
dapat berpengaruh terhadap Perceived Validity dan Perceived Trust suatu individu
kemudian dapat mempengaruhi penerimaannya terhadap penggunaan media sosial
untuk menyebarkan informasi. Hasilnya ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap
penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi, hal ini terlihat dari nilai
t-test > 1.96, atau 12 dari 15 hipotesis diterima. Berdasarkan nilai tersebut, Information
Literacy berpengaruh terhadap Perceived Validity, Perceived Usefulness, Perceived
Ease of Use, dan Perceived Validity. Kemudian Perceived Validity berpengaruh
terhadap Intention to Use dan Usage Behavior. Perceived Trust berpengaruh terhadap
Perceived Validity, dimana berdasarkan hal tersebut Perceived Trust berpengaruh
secara tidak langsung penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi.
Kesimpulan akhir yang didapat yaitu penelitian ini memiliki perbedaan dengan
penelitian-penelitian terdahulu, karena pada penelitian Irhashon et al. (2018) hanya
Page 129
108
dilakukan secara deskriptif, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Khan dan Idris
(2019) menggunakan model TRA/TPB sedangkan pada penelitian ini digunakan
model TAM 2 dengan penambahan variabel Perceived Validity dan Perceived Trust
sebagai tolak ukur kualitas informasi yang diterima masyarakat melalui media sosial.
4.4 Implikasi Hasil
Berdasarkan interpretasi hasil di atas, implikasi dari penelitian ini , yaitu:
1. Hasil analisis data demografis dari penelitian ini didapatkan bahwa pengguna
aplikasi media sosial lebih dominan pada jenis kelamin perempuan (Gambar
4.2) dan lebih dominan pada usia 21-25 tahun (Gambar 4.3). Aplikasi media
sosial yang paling banyak digunakan adalah paling banyak Whatsapp (Gambar
4.4). Kemudian dominan pada pendidikan terakhir S1 (Gambar 4.5). dan
memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta (Gambar 4.6) dan berdomisili di
Jakarta (Gambar 4.7). Masyarakat memiliki tingkat kepercayaan terhadap
informasi sebesar 50% (Gambar 4.8) dan berpendapat bahwa tingkat
kebenaran informasi pada media sosial sebesar 50% (Gambar 4.8).
2. Hasil analisis struktural yang terdapat pada model pada second order yang
terdiri dari uji coefficient of determination (R2), path coefficient (β), dan t-test
dengan metode bootstrapping yang ada pada tabel 4.9, maka didapat hasil
bahwa penambahan 3 variabel berpengaruh terhadap penerimaan media sosial
sebagai alat penyebaran informasi, dimana didapatkan:
a. Information Literacy (IL) berpengaruh terhadap variabel Perceived
Validity (PV), Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PE),
dan Perceived Trust (PT), dimana keempat variabel tersebut memberikan
pengaruh secara tidak langsung terhadap Actual Use (AU). Hal ini
Page 130
109
menyatakan bahwa kemelekan informasi suatu individu dapat
berpengaruh terhadap keputusannya untuk membagikan informasi atau
tidak, melalui media sosial.
b. Perceived Validity (PV) berpengaruh terhadap variabel Intention to Use
(IU) dan Usage Behaviour (UB), dimana variabel IU memberikan
pengaruh secara langsung terhadap UB, dan UB memberikan pengaruh
secara langsung terhadap variabel Actual Use (AU). Hal ini menyatakan
bahwa persepsi kebenaran individu terhadap suatu informasi dapat
berpengaruh terhadap niat untuk membagikan informasi atau tidak, yang
kemudian dapat berpengaruh terhadap kebiasaannya dalam membagikan
informasi melalui media sosial.
c. Perceived Trust (PT) berpengaruh terhadap variabel Perceived Validity
(PV), dimana variabel PV memberikan pengaruh secara langsung terhadap
variabel IU dan UB. Hal ini menyatakan bahwa persepsi kepercayaan
individu terhadap informasi di media sosial dapat berpengaruh terhadap
nilai kebenaran informasi itu sendiri. Suatu individu akan menganggap
informasi benar jika sesuai dengan keyakinan yang dari awal sudah
diyakini.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini telah
memberikan kontribusi berupa:
a. Secara metodologi, penelitian ini berperan dalam mendorong penggunaan
metode kuantitatif pada riset atau penelitian bidang sistem informasi dan
sosial di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Page 131
110
b. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi
masyarakat untuk memverifikasi informasi yang diterima melalui media
sosial agar tidak terjadi penyebaran hoax.
4.5 Limitation of Study
Berdasarkan hasil analisa yang didapatkan, bahwa penelitian ini terbatas pada
hal-hal sebagai berikut, yaitu:
1. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling
dalam pemilihan sampelnya. Teknik sampling ini menyebabkan sampel yang
didapat tidak memahami secara baik kuesioner dikarenakan tidak adanya
pendampingan oleh peneliti pada saat pengisian kuesioner. Kemudian dengan
penggunaan snowball sampling, memungkinkan terjadinya sampel tidak
mewakili seluruh daerah secara maksimal. Oleh karena itu maka untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan teknik sampling yang dapat
mewakili seluruh daerah secara maksimal. Seperti penggunaan purposive dan
simple random sampling.
2. Penelitian ini membahas studi kasus penyebaran hoax, digunakan tiga variabel
sebagai tolak ukur faktor penyebaran hoax yaitu Information Literacy,
Perceived Validity, dan Perceived Trust. Sehingga pada penelitian terfokus
pada tingkat literasi masyarakat terhadap informasi kemudian bagaimana hal
tersebut mempengaruhi persepsi kepercayaan dan persepsi kebenaran
masyarakat. Akan tetapi penyebaran hoax tidak hanya dipengaruhi hal-hal
tersebut, akan tetapi juga dipengaruhi kepentingan masyarakat tersebut.
Dikarenakan memang ada penyebaran hoax yang disengaja bukan hanya
Page 132
111
karena kurangnya tingkat literasi informasi. Oleh karena itu pada penelitian
selanjutnya dapat menambahkan variabel yang mewakili kepentingan
masyarakat tersebut.
Page 134
112
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang diperoleh, mayoritas penduduk Jabodetabek
memiliki tingkat kepercayaan sebesar 50% terhadap informasi di media
sosial. Kemudian menganggap tingkat kebenaran informasi di media sosial
sebesar 50%. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas masyarakat memiliki
tingkat kemelekan informasi yang baik sehingga dapat menilai kebenaran
informasi tersebut dan tidak semata-mata langsung mempercayai informasi
yang diterimanya.
2. Berdasarkan pengujian Measurement Model, dari 37 indikator yang
digunakan, tidak ada satupun yang dihapus dalam penelitian ini dikarenakan
sudah memenuhi syarat pengujian. Berdasarkan hal tersebut, dapat
disimpulkan kuesioner yang digunakan sudah tepat
3. Ditolaknya tiga dari 15 hipotesis yaitu, PV→PU, PT→IU, dan PT→UB
karena berdasarkan pengujian t-test, ketiga jalur tersebut ditolak. Sementara
berdasarkan pengujian path coefficient (β), selain ketiga jalur PV→PU,
PT→IU, dan PT→UB, semua jalur memiliki pengaruh yang signifikan.
Page 135
113
4. dua belas hipotesis yang diterima yaitu IL→PV, IL→PU, IL→PE, IL→PT,
PV→UB, PV→IU, PT→PV, PU→IU, PE→PU, PE→IU, IU→UB, dan
UB→AU. Sehingga secara analisis statistik, pengaruh variabel IL, PV, dan
PT terhadap penerimaan media sosial sebagai alat penyebaran informasi
adalah :
a. IL (Information Literacy) berpengaruh secara langsung terhadap PV
(Perceived Validity), PU (Perceived Usefulness), PE (Perceived Ease
of Use), dan PT (Perceived Trust) yang akan memberikan pengaruh
tidak langsung terhadap AU (Actual Use).
b. PV (Perceived Validity), berpengaruh secara tidak langsung terhadap
AU (Actual Use) melalui UB (Usage Behavior), dan IU (Intention to
Use).
c. PT (Perceived Trust) berpengaruh secara tidak langsung terhadap AU
(Actual Use) melalui PV (Perceived Validity).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, adapun saran yang
perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian terutama pada pengujian kuesioner, agar
meninjau kembali indikator-indikator yang digunakan. Masukan dan saran
dari para ahli sebaiknya diperhatikan agar indikator yang digunakan tepat.
Selain itu, penambahan indikator maupun variabel diperlukan agar
penilaian dapat dilakukan lebih mendalam seperti variabel yang mewakili
kepentingan masyarakat dalam membagikan informasi.
Page 136
114
2. Ketika proses pengumpulan data responden, sebaiknya memperhatikan
perbandingan data responden dengan sampel, baik jenis kelamin maupun
data demografis lainnya agar data responden yang didapat cukup
mengeneralisasi objek penelitian ini.
3. Melakukan peninjauan kembali terhadap hipotesis yang digunakan agar
lebih tepat sasaran dan mencegah terjadinya penolakan hipotesis.
4. Dilakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif.
Page 138
115
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, W., Jogiyanto. (2015). Partial Least Square (PLS) Alternatif Structural
Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis (Andi Ed.). Yogyakarta.
Afthanorhan, W. M. A. B. W. (2013). A Comparison of Partial Least Square
Structural Equation Modeling (PLS-SEM) and Covariance Based Structural
Equation Modeling (CB-SEM) for Confirmatory Factor Analysis.
International Journal of Engineering Science and Innovative Technology,
2(5), 198-205.
Alfarizi, M. K. (2018). Ini 6 Aplikasi Jejaring Sosial Terlaris di Dunia. Retrieved
22 November, 2019, from https://tekno.tempo.co/read/1086501/ini-6-
aplikasi-jejaring-sosial-terlaris-di-dunia/full&view=ok
Alhabash, S., & McAlister, A. R. (2015). Redefining Virality in Less Broad
Strokes: Predicting Viral Behavioral Intentions from Motivations and Uses
of Facebook and Twitter. New Media & Society, 17(8), 1317-1339.
Alhabsyi, M. I., Sulistiowati, & Sutomo, E. (2017). Analisis Penerimaan Website
E-Ticketing Menggunakan TAM 2 Pada Perusahaan KAHA Tours &
Travel. JSIKA, 7(1).
Ati, S., Kistanto, N. H., & Taufiq, A. (2013). Dasar Dasar Informasi. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Awang, Z., Afthanorhan, A., & Mamat, M. (2016). The Likert scale analysis using
parametric based Structural Equation Modeling ( SEM ). Computational
Methods in Social Sciences, 4(1), 13-21.
Page 139
116
Borycki, E., & Kushniruk, A. (2014). Empowering Patients Through Social Media:
The Benefits and Challenges. Health Informatics Journal, 20(1), 50-58. doi:
10.1177/1460458213476969
Carr, C. T., & Hayes, R. A. (2015). Social Media: Defining, Developing, and
Divining. Atlantic Journal of Communication, 23.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and, mixed
methods approaches (4th ed.): SAGE Publications.
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., & Warshaw, P. R. (1989). User Acceptance of
Computer Technology: A Comparison of Two Theoretical Models.
Management Science, 35(8), 982-1003.
Dawes, J. (2008). Do Data Characteristic Change According To The Number Of
Scale Point Used. International Journal Of Market Research, 50(1), 61-77.
Durodolu, O. O. (2016). Technology Acceptance Model as a predictor of using
information system to acquire information literacy skills. Library
Philosophy and Practice (e-journal).
Eddy, D. M., Hollingworth, W., Caro, J. J., Tsevat, J., McDonald, K. M., & Wong,
J. B. (2012). Model transparency and validation a report of the ISPOR-
SMDM Modeling Good Research Practices Task Force–7. Medical
Decision Making, 32(5), 733-743.
Fithri, R., Sulistiowati, & Puspitasari. (2018). Analisis Penerimaan E-Performance
Pada Pegawai Dinas Koperasi Dan UMKM Surabaya Menggunakan
Metode Technology Acceptance Model 2. JSIKA, 7(5).
Page 140
117
Fitriana, A., & Wingdes, I. (2017). Analisis TAM Terhadap Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Konsumen Menggunakan E-money Indomaret Card di
Pontianak. Techno.COM, 16(4).
Gabielkov, M., Ramachandran, A., Chaintreau, A., & Legout, A. (2016). Social
Clicks: What and Who Gets Read on Twitter? ACM SIGMETRICS / IFIP
Performance 2016. from https://hal.inria.fr/hal-01281190/
Garson, G. D. (2016). Partial Least Squares: Regression & Structural Equation
Models: G. David Garson and Statistical Associates Publisher.
Gray, B. J., Weal, M. J., & Martin, D. (2016). Social Media and Disasters: Applying
a New Conceptual Framework to The Case of Storm Desmond.
International Journal of Information Systems for Crisis Response and
Management, 8(4), 41-55.
Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2013). Partial Least Squares Structural
Equation Modeling: Rigorous Applications, Better Results and Higher
Acceptance. Long Range Planning, 46(1-2), 1-12.
Hair, J. F., Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Mena, J. A. (2012). An assessment of the
use of partial least squares structural equation modeling in marketing
research. Journal of the Academy of Marketing Science, 40(3), 414-433.
Handayani, T., & Sudiana. (2015). Analisi Penerapan Model UTAUT Terhadap
Perilaku Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi
Akademik Pada STTNAS Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional ReTII,
10, 688-696.
Page 141
118
Hidayati, A., Oktaviana, S., & Ismail, I. E. (2017). Analisa Perilaku Dosen dalam
Memanfaatkan E-Learning di Lingkungan PNJ Menggunakan TAM2
(Technology Acceptance Model). Jurnal Multinetics, 3(2).
Hopkins, C. D., & Antes, R. L. (1990). Classroom Measurement and Evaluation: F
E Peacock Publishers, Inc.
Howard, P. N., & Parks, M. R. (2012). Social Media and Political Change:
Capacity, Constraint, and Consequence. Journal of Communication, 62(2),
359. doi: 10.1111/j.1460-2466.2012.01626.x
Hussein, A. S. (2015). Penelitian Bisnis dan Manajemen Menggunakan Partial
Least Squares (PLS) dengan SmartPLS 3.0. Malang: Universitas Brawijaya.
Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan
Pendidikan. Bandung: Refika Aditama.
Irfandi, B., Sulistiowati, & Nurcahyawati, V. (2018). Strategi Peningkatan
Penerimaan Aplikasi E – Learning Pada Universitas Dr. Soetomo Dengan
Technology Acceptance Model 2. JSIKA, 7(4).
Irhashon, L., Subiyakto, A., & Muslimin, J. M. (2018). Persepsi Kebenaran Dan
Kepercayaan Terhadap Penerimaan Pustaka Elektronik Keislaman Oleh
Para Akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Indonesia. Al -
Maktabah, 17.
Jemadu, L. (2017). Ancaman Hoax di Indonesia Sudah Capai Tahap Serius.
Retrieved 15 Mei, 2019, from
http://www.suara.com/tekno/2017/05/04/141822/ancaman-hoax-di-
indonesia-sudah-capai-tahap-serius
Page 142
119
Jogiyanto, H. (2008). Metodologi penelitian sistem informasi.
Juditha, C. (2018). Communication Interactivity in Social Media and Anticipation.
Jurnal Pekommas, 3(1), 31-44.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges
and Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, 59-68.
Khan, G. F., Swar B., & Lee, S. K. (2014). Social Media Risks and Benefits: A
Public Sector Perspective. Social Science Computer Review, 32(5), 606-
627. doi: 10.1177/0894439314524701
Khan, M. L., & Idris, I. K. (2019). Recognise misinformation and verify before
sharing: a reasoned action and information literacy perspective. Behaviour
& Information Technology. doi: 10.1080/0144929X.2019.1578828
Khurrosidin, M., Sulistiowati, & Lemantara, J. (2017). Analisis Penerimaan
Aplikasi Pembelajaran Logika dan Desain Pemrograman dengan
Menggunakan Technology Acceptance Model 2 (TAM 2) Pada Institut
Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya. JSIKA, 6(7).
Kietzmann, J. H., Hermkens, K., McCarthy, I. P., & Silvestre, B. S. (2011). Social
media? Get serious! Understanding the functional building blocks of social
media. Business Horizons, 54, 241-251.
Koltay, T. (2011). The Media and The Literacies: Media Literacy, Information
Literacy, Digital Literacy. Media, Culture & Society, 33(2), 211-221.
Kotler, Philip, & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid 1 (M. Bob
Sabran, Trans. 13 ed.). Jakarta: Erlangga.
Likert, R. (1932). A Technique for The Measurement of Attitudes. In A Technique
for The Measurement of Attitudes. New York: New York University.
Page 143
120
Marangunić, N., & Granić, A. (2015). Technology acceptance model: a literature
review from 1986 to 2013. Universal Access in the Information Society,
14(1), 81-95. doi: 10.1007/s10209-014-0348-1
Mastel. (2017). Hasil Survey MASTEL Tentang Wabah HOAX Nasional.
Retrieved 15 Mei, 2019, from http://mastel.id/infografis-hasil-survey-
mastel-tentang-wabah-hoax-nasional/
Nursiyono, J. A. (2015). Kompas Teknik Pengambilan Sampel. Bogor: In Media.
Pertiwi, W. K. (2019). Separuh Penduduk Indonesia Sudah "Melek" Media Sosial.
Retrieved 21 Juni, 2019, from
https://tekno.kompas.com/read/2019/02/04/19140037/separuh-penduduk-
indonesia-sudah-melek-media-sosial.
Pratama, A. B. (2016). Ada 800 Ribu Situs Penyebar Hoax di Indonesia. Retrieved
14 Mei, 2019, from
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20161229170130-185-
182956/ada-800-ribu-situs-penyebar-hoax-di-indonesia/
Rachman, F., Sulistiowati, & Binawati, L. (2017). Analisis Penerimaan Aplikasi
Website Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model 2 (TAM 2)
Pada Raja Duren. JSIKA, 6(9).
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku Pengguna Dan Informasi Hoax Di Media Sosial.
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, 5(1).
Ringle, C. M., Bido, D. D. S., & Silva, D. D. (2014). Structural Equation Modeling
With the SmartPLS. REMark – Revista Brasileira De Marketing, 13(2), 56-
73.
Page 144
121
Serra, M., Psarra, S., & O’Brien, J. (2018). Social and Physical Characterization of
Urban Contexts: Techniques and Methods for Quantification, Classification
and Purposive Sampling. Cogitatio Urban Planning, 3(1), 58-74.
Shearer, E., & Gottfried., J. (2017). News Use across Social Media Platforms
2017.” Pew Research Center Journalism and Media. Retrieved 8 Juli, 2019,
from http://www.journalism.org/2017/09/07/news-use-across-social-
mediaplatforms-2017/
Shu, W., & Chuang, Y. H. (2011). The Perceived Benefits of Six Degree Separation
Social Networks. Internet Research, 21, 26-45.
Siswoko, K. H. (2017). Kebijakan Pemerintah Menangkal Penyebaran Berita Palsu
atau ‘Hoax’. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(1), 13-19.
Spante, M., Hashemi, S. S., Lundin, M., & Algers, A. (2018). Digital competence
and digital literacy in higher education research: Systematic review of
concept use Information & Communications Technology In Education, 5(1).
doi: 10.1080/2331186X
Sridadi, A. R. (2017). Managerial Prerogative: Konsep Dan Praktik. Jurnal Studi
Manajemen Dan Bisnis, 3(1), 47-59.
Subiyakto, A., & Ahlan, A. R. (2014). Implementation of Input-Process-Output
Model for Measuring Information System Project Success. TELKOMNIKA
Indonesian Journal of Electrical Engineering, 12(7), 5603-5612.
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., Putra, S. J., & Durachman, Y. (2016).
The User Satisfaction Perspectives of the Information System Projects.
Indonesian Journal of Electrical Engineering and Computer Science, 4(1).
Page 145
122
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015a). Influences of
the Input Factors towards Success of An Information System Project.
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control),
13(2), 686-693.
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., & Sukmana, H. T. (2015b). Measurement
of Information System Project Success Based on Perceptions of the Internal
Stakeholders. International Journal of Electrical and Computer
Engineering (IJECE), 5(2), 271-279.
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., & Kartiwi, M. (2015). Validation of
Information System Project Success Model. SAGE Open, 5(2), 1-14.
Subiyakto, A., Ahlan, A. R., & Sukmana, H. T. (2014). An Alternative Method for
Determining Critical Success Factors of Information System Project.
TELKOMNIKA Telecommunication, Computing, Electronics and Control,
12(3), 665-674. doi: 10.12928/telkomnika.v12i3.105
Subiyakto, A., Rosalina, R., Utami, M. C., Kumaladewi, N., & Putra, S. J. (2017).
The Psychometric and Interpretative Analyses for Assessing the End-User
Computing Satisfaction Questionnaire. Cyber and IT Service Management
(CITSM).
Subiyakto, A., Septiandani, D., Nurmiati, E., Durachman, Y., Kartiwi, M., & Ahlan,
A. R. (2017). Managers Perceptions towards the Success of E-Performance
Reporting System. TELKOMNIKA (Telecommunication Computing
Electronics and Control), 15(3), 1389-1396.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Page 146
123
Sukma, B., Sulistiowati, & Kartikasari, P. (2018). Strategi Peningkatan Penerimaan
Aplikasi Tracer Study Pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya. JSIKA, 7(6).
Syofian, S., Setyaningsih, T., & Syamsiah, N. (2015). Otomatisasi Metode
Penelitian Skala Likert Berbasis Web. Prosiding Seminar Nasional Sains
dan Teknologi (Semnastek), 1-8.
Venkatesh, V., & Davis, F. D. (2000). A Theoretical Extension of the Technology
Acceptance Model: Four Longitudinal Studies. Management Science, 46(2),
186-204.
Venkatesh, V., Thong, J., & Xu, X. (2012). Consumer acceptance and use of
information technology: Extending the unified theory of acceptance and use
of technology. MIS Q, 36, 157-178.
Venkatesh, V., Thong, J. Y., & Xu, X. (2016). Unified theory of acceptance and
use of technology: A synthesis and the road ahead. Journal of the
Association for Information System, 17(5), 328-376.
Vosoughi, S., Roy, D., & Aral, S. (2018). The Spread of True and False News
Online Science, 359(6380), 1146-1151.
Watson, J., & Partridge, H. (2016). Social Media and Physicians: Exploring the
benefits and Challenges. Health Informatics Journal, 22(2), 99-112. doi:
10.1177/1460458214540907
Wijaya, A., & Aliyanto, A. (2015). Analisis Penerimaan Google Apps For
Education Dengan Menggunakan Model TAM (Technology Acceptance
Model). Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan.
Page 147
124
Willits, F. K., Theodori, G. L., & Luloff, A. (2016). Another Look At Likert Scales.
Journal of Rural Social Sciences, 31(3), 126-139.
Wong, K. K. K. (2013). Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-
SEM) Techniques Using SmartPLS. Marketing Bulletin, 24(1), 1-32.
Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengelola Data Penelitian
dengan Partial Least Square Path Modeling: Aplikasi dengan Software
XLSTAT, SmartPLS, dan Visual PLS (1 ed.). Jakarta: Salemba Infotek.
Yunita, I. (2017). Pengukuran Kepuasan Pengguna terhadap TULIS (Technology
UIN Library Information System) pada Pusat Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Yusnita, & Adri, M. (2019). Analisis Tingkat Penerimaan Aplikasi E-Pkh Berbasis
Android Menggunakan Metode Technologi Acceptance Model (TAM) Di
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten
Padang Pariaman. Jurnal Kapita Selekta Geografi, 2(3).
Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Page 149
Lampiran 1 Hasil Pre-test
Hasil Analisis Measurement Model terhadap 65 responden untuk menguji ketepatan
penggunaan variabel dan indikator.
AU IL IU PE PT PU PV UB
AU1 0,95 0,95 0,44 0,41 0,41 0,51 0,39 0,43 0,43
AU2 0,91 0,91 0,31 0,24 0,17 0,36 0,16 0,31 0,35
IL1 0,74 0,39 0,74 0,24 0,41 0,19 0,35 0,34 0,28
IL2 0,61 0,38 0,61 0,54 0,27 0,20 0,37 0,32 0,56
IL3 0,62 0,14 0,62 0,45 0,31 -0,10 0,46 0,05 0,39
IL4 0,90 0,28 0,90 0,34 0,61 0,21 0,57 0,32 0,38
IL5 0,88 0,35 0,88 0,35 0,72 0,29 0,59 0,40 0,31
IU1 0,88 0,20 0,40 0,88 0,40 0,12 0,46 0,23 0,59
IU2 0,91 0,34 0,35 0,91 0,29 0,20 0,35 0,26 0,64
IU3 0,85 0,39 0,49 0,85 0,50 0,28 0,53 0,31 0,67
PE1 0,82 0,24 0,57 0,30 0,82 0,31 0,72 0,38 0,42
PE2 0,79 0,34 0,60 0,38 0,79 0,43 0,57 0,44 0,43
PE3 0,92 0,31 0,56 0,41 0,92 0,31 0,69 0,35 0,41
PE4 0,87 0,22 0,51 0,46 0,87 0,36 0,64 0,38 0,44
PE5 0,87 0,34 0,60 0,37 0,87 0,34 0,66 0,34 0,44
PE6 0,86 0,24 0,55 0,42 0,86 0,34 0,72 0,38 0,43
PT1 0,75 0,56 0,30 0,21 0,38 0,75 0,34 0,71 0,21
PT2 0,85 0,37 0,16 0,11 0,36 0,85 0,24 0,71 0,19
PT3 0,84 0,35 0,29 0,28 0,42 0,84 0,42 0,70 0,29
PT4 0,81 0,34 0,18 0,17 0,37 0,81 0,31 0,63 0,23
PT5 0,87 0,29 0,07 0,16 0,23 0,87 0,17 0,70 0,17
PT6 0,80 0,43 0,14 0,20 0,20 0,80 0,25 0,62 0,18
PU1 0,85 0,26 0,54 0,52 0,72 0,42 0,85 0,50 0,47
PU2 0,91 0,39 0,63 0,47 0,76 0,33 0,91 0,45 0,45
PU3 0,93 0,36 0,59 0,48 0,70 0,39 0,93 0,50 0,51
PU4 0,89 0,26 0,54 0,39 0,66 0,28 0,89 0,35 0,39
PU5 0,93 0,14 0,56 0,45 0,69 0,24 0,93 0,34 0,49
PU6 0,86 0,22 0,50 0,46 0,66 0,25 0,86 0,36 0,50
PV1 0,85 0,31 0,39 0,10 0,32 0,68 0,39 0,85 0,18
PV2 0,75 0,22 0,30 0,22 0,38 0,57 0,36 0,75 0,19
PV3 0,72 0,28 0,32 0,34 0,39 0,62 0,34 0,72 0,25
PV4 0,73 0,39 0,31 0,24 0,29 0,61 0,38 0,73 0,28
PV5 0,74 0,33 0,20 0,25 0,31 0,67 0,32 0,74 0,24
UB1 0,89 0,45 0,46 0,60 0,45 0,28 0,50 0,26 0,89
UB2 0,80 0,29 0,41 0,54 0,45 0,28 0,41 0,29 0,80
UB3 0,83 0,25 0,26 0,62 0,35 0,14 0,36 0,19 0,83
UB4 0,90 0,44 0,49 0,69 0,47 0,19 0,51 0,28 0,90
CL
IL
PV
PT
PU
PE
IU
UB
AU
VAR IND OL AVE CR
0,57
0,58
0,87
0,87
0,92
0,67
0,80
0,73
0,77
0,74
0,87 0,93
0,92
0,96
0,94
0,91
AU IL IU PE PT PU PV UB
AU 0,93
IL 0,41 0,76
IU 0,36 0,48 0,88
PE 0,33 0,66 0,46 0,86
PT 0,48 0,24 0,23 0,41 0,82
PU 0,31 0,63 0,52 0,78 0,36 0,90
PV 0,40 0,40 0,30 0,44 0,83 0,47 0,76
UB 0,42 0,48 0,72 0,50 0,26 0,52 0,30 0,86
Page 150
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Kepada Yth. Saudara Pengguna Media Sosial
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Perkenalkan saya Satrio Arif Rachman, Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Variabel Information Literacy, Perceived Validity, dan
Perceived Trust Terhadap Penerimaan Media Sosial di Antara Pengguna di Jabodetabek
Sebagai Alat Penyebaran Informasi “ Menggunakan Model Technology Acceptance Model (TAM).
Kuesioner ini ditujukan kepada masyarakat umum yang sering menggunakan media sosial
sebagai tempat untuk mencari dan menyebarkan informasi. Untuk itu, saya memohon kepada
responden mengisi kuesioner penelitian ini dengan baik dan benar. Data yang diberikan akan saya jaga
kerahasiaanya dan akan saya jadikan masukan untuk yang bersangkutan.
Penjelasan Informasi Hoax
Hoax sendiri merupakan informasi atau berita yang kebenarannya belum pasti atau yang
benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi (Juditha, 2018). Hoax yang disebarkan dapat
menyebabkan kesalahpahaman di antara masyarakat sehingga dapat menimbulkan kerugian hingga
perpecahan di antara masyarakat. Penyebaran hoax juga dipakai pihak-pihak tertentu untuk
menghasut dan memecah belah masyarakat yang dapat membahayakan persatuan bangsa (Siswoko,
2017).
Mengetahui, Jakarta, Juni 2019
Tim Dosen Pembimbing Peneliti,
A’ang Subiyakto, Ph.D Satrio Arif Rachman
NIP. 19769219 299719 7 002 NIM. 11150930000090
Page 151
Mohon memberi tanda centang () pada salah satu tempat titik-titik yang mewakili karakteristik anda
1. Nama :
2. Nomor Handphone :
3. Jenis kelamin : ☐Laki-laki ☐Perempuan
4. Usia : ☐15-20 ☐21-25 ☐26-30 ☐31-35 ☐>36
5. Media Sosial yang digunakan :
☐Facebook ☐Whatsapp ☐Instagram ☐Twitter ☐Line
6. Pendidikan : ☐<SLTA ☐SLTA ☐S1 ☐S2 ☐S3
7. Jenis Pekerjaan :
☐Pegawai Negeri ☐Pegawai Swasta ☐Wirausaha ☐lain-lain
8. Domisili :
☐Jakarta ☐Bekasi ☐Depok ☐Bogor ☐Tangerang
9. Frekuensi menyebarkan informasi dalam waktu 1 jam :
☐1 kali ☐2 kali ☐3 kali ☐4 kali ☐>5 kali
10. Seberapa besar kepercayaan anda terhadap informasi yang beredar di sosmed?
☐<25% ☐50% ☐75% ☐100&
11. Seberapa besar menurut anda kebenaran informasi yang beredar di sosmed?
☐<25% ☐50% ☐75% ☐100%
Page 152
Keterangan untuk pengisian kuesioner selanjutnya :
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Biasa Saja (BS)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
Beri tanda centang () pada salah satu kolom yang mewakili pendapat anda
Bagaimana menurut anda pengaruh kemelekan informasi terhadap penyebaran informasi hoax?
A Information Litecary (IL) STS TS BS S SS
1. Saya menggunakan media sosial untuk mencari informasi
2. Saya menyebarkan informasi di media sosial
3. Saya selalu memverifikasi informasi yang ada pada media sosial
4. Saya mampu menemukan informasi menggunakan media digital
5. Saya mampu memahami informasi pada media
Bagaimana menurut anda kebenaran informasi yang tersebar di media sosial?
B Perceived Validity (PV) STS TS BS S SS
6. Media sosial menampilkan informasi secara akurat
7. Media sosial menampilkan informasi secara konsisten
8. Media sosial menampilkan informasi yang mudah dijelaskan
9. Media sosial menampilkan informasi beserta aspek teoritisnya
10. Media sosial menampilkan informasi beserta sumber rujukannya
Apakah anda dapat mempercayai informasi yang beredar di media sosial?
C Perceived Trust (PT) STS TS BS S SS
11. Media sosial menampilkan informasi secara jelas
12. Media sosial menampilkan aspek keutuhan informasi dari
sumber rujukannya
13. Media sosial menampilkan informasi secara sistematis
14. Media sosial menampilkan aspek transparansi informasi dari
sumber rujukannya
15. Media sosial menampilkan informasi secara logis dan
menyeluruh
16. Media sosial menampilkan informasi dengan data yang cukup
Page 153
Bagaimana menurut anda manfaat penggunaan media sosial dalam menyebarkan informasi?
D Perceived Usefulness (PU) STS TS BS S SS
17. Menggunakan media sosial dapat menyebarkan informasi lebih
cepat
18. Menggunakan media sosial dapat meningkatkan kinerja dalam
menyebarkan informasi
19. Menggunakan media social dapat meningkatkan produktivitas
penyebaran informasi
20. Menggunakan media sosial dapat meningkatkan keefektifan
penyebaran informasi
21. Menggunakan media sosial dapat mempermudah penyebaran
informasi
22. Menggunakan media sosial berguna bagi penyebaran informasi
Bagaimana menurut anda kemudahan penggunaan media sosial dalam menyebarkan informasi?
E Perceived Easy of Use (PU) STS TS BS S SS
23. Saya mudah memahami tampilan media social
24. Saya mudah mendapatkan apa yang saya butuhkan dari media
sosial
25. Saya mengerti dengan jelas penggunaan media sosial
26. Saya merasa media sosial dapat digunakan secara fleksibel
27. Saya merasa mudah untuk menjadi terampil dengan
menggunakan media sosial
28. Saya merasa media sosial mudah digunakan
Bagaimana niat anda untuk menyebarkan informasi menggunakan media sosial?
F Intention to Use (IU) STS TS BS S SS
29. Saya akan menggunakan media sosial untuk menyebarkan
informasi di masa mendatang
30. Saya akan menggunakan media sosial secara intensif untuk
menyebarkan informasi
31. Saya akan merekomendasikan teman untuk menggunakan
media sosial untuk menyebarkan informasi
Page 154
Bagaimana menurut anda kebiasaan penggunaan media sosial terhadap penyebaran informasi
hoax?
G Usage Behavior (UB) STS TS BS S SS
32. Saya menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi
adalah ide yang baik
33. Saya menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi
adalah ide yang bijak
34. Saya suka menggunakan media sosial untuk menyebarkan
informasi
35. Saya senang menggunakan media sosial untuk menyebarkan
informasi
Bagaimana penggunaan media sosial anda dalam menyebarkan informasi?
H Actual Use (AU) STS TS BS S SS
36. Saya menggunakan media sosial untuk mencari atau
menyebarkan informasi setiap hari
37. Saya menggunakan media sosial untuk mencari atau
menyebarkan informasi dengan rata-rata minimal 1 jam
Page 155
Lampiran 3 Data 402 Responden
I
L
1
I
L
2
I
L
3
I
L
4
I
L
5
P
V
1
P
V
2
P
V
3
P
V
4
P
V
5
P
T
1
P
T
2
P
T
3
P
T
4
P
T
5
P
T
6
P
U
1
P
U
2
P
U
3
P
U
4
P
U
5
P
U
6
P
E
1
P
E
2
P
E
3
P
E
4
P
E
5
P
E
6
I
U
1
I
U
2
I
U
3
U
B
1
U
B
2
U
B
3
U
B
4
A
U
1
A
U
2
2 3 5 5 5 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3
5 3 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 4 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3
4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 2
3 2 5 4 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1
4 3 5 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4
5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 5 5
5 2 5 5 5 3 1 2 4 4 5 3 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 2 4 5 5
4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3
3 3 5 5 5 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2
5 3 5 5 4 1 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1
5 3 5 4 5 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 4 3 4 3 3 4 1
5 1 4 2 3 2 3 5 1 4 5 3 1 2 4 3 5 4 3 1 2 3 1 3 4 5 2 5 5 4 3 4 5 3 2 3 4
5 5 5 5 5 3 4 5 2 2 3 2 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2
4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4
3 2 5 4 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 3 3 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3
Page 156
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2
3 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 1
5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 3 4 3 4 5 4 4
5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 1
4 2 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 1 3 4 4 5 4 3 4
3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 2 3 3 2 2
3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 2
4 3 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 4 3 3
4 5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 3 2
3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
4 3 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 1
4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
5 5 5 5 5 1 1 3 3 3 2 1 2 3 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
1 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4
4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4
3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3
3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
3 2 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3
4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2
5 3 4 4 4 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 4 3 3 4 4 2 4 2 2 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5
Page 157
4 4 5 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 4 2 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2
3 3 3 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 1 1 3 3 2 4 4 3 3 1 1
5 2 5 5 5 3 1 2 4 4 5 3 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 2 4 5 5
4 3 5 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3
4 2 5 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 1 2 5 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 1 1 5 5 2 2 3 3
5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 3 5 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 3 1
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
3 1 5 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
5 1 5 5 5 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 2 1
2 1 3 3 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 5 3 3 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 1 1
3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2
4 4 3 4 4 2 2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
4 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
5 4 5 5 4 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1
4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 3 3 5 3 3 3 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
1 1 4 4 4 1 1 5 1 1 3 3 3 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 1 1 5
4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2
4 2 5 5 5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4
4 3 5 4 5 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4
4 4 4 3 5 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 4 3 3 3 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 2
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Page 158
2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 5 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1
1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3
4 3 5 4 5 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 3
5 5 3 5 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 3 3 3 3 3 3
4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 3
3 2 5 5 5 1 3 1 1 1 2 1 2 2 3 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3 3 3 4 3
5 4 3 3 4 3 4 3 1 1 3 2 3 1 2 3 5 4 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 3
3 4 5 5 5 2 3 4 1 1 3 3 4 2 3 1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 3 3 4 4
4 3 3 4 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2
2 1 4 5 5 1 3 3 2 1 4 2 2 1 3 3 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 4 3 2 5 2 3
3 2 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3
2 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 2 2 2 2
5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
5 3 4 5 5 3 2 4 2 1 5 2 2 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 2 1
5 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 4 5 4 2 2 5 4 4 2 5 4 2 5 5 3 2 4 4 4 4 2 4
3 1 4 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1
5 5 5 5 5 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3
4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2
4 3 5 5 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3
3 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 3 3 3 5 4 3 3 3 3
5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3
Page 159
5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 1 1 1 2 2 2 2 2 4
4 3 5 5 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 3 3 4 2
3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 3 3 2 3 4 2
4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4
4 3 5 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 3 3 3 2 2 2 2 3 3
3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 1
5 5 4 5 5 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 5 5 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 1 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
2 1 1 3 2 1 1 3 2 2 2 1 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1
4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 2 5 5 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3
4 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3
4 2 4 4 5 3 3 4 1 2 3 2 3 1 3 1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 2 1 3 3 3 3 3 3
3 4 3 5 4 2 2 3 3 1 4 2 3 2 3 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 2
2 1 4 5 3 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 5 4 5 4 1 2 3 3 3 3 2 1 2 5 5 1 1 1 1
4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3
4 4 3 5 4 3 5 4 4 3 4 3 3 3 2 3 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3
4 4 5 5 5 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3
Page 160
5 5 5 5 5 4 3 5 3 2 4 3 3 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5
5 3 5 5 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5
5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 3
3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3
4 3 5 1 2 2 5 4 1 3 2 1 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 3 5 4 4 5 5 4 4 3 2
5 4 3 5 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 3
4 5 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2
3 3 2 4 5 3 4 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3
4 5 3 4 4 2 3 3 1 1 3 2 3 2 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 2 5 3 3 3 4 4 4 4 3 3
3 4 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 3 4 3 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
5 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
3 2 4 5 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5
3 3 3 5 4 2 2 4 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2
5 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4
5 5 3 4 2 5 5 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 5 5 5 5 3 3 4 4 5 5
4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 5 3 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 3
4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4
4 5 2 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2
4 5 3 4 5 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4
4 4 3 5 5 4 3 5 2 2 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 2 4 3 3 3 3 4 3
3 2 5 4 5 3 2 4 2 2 4 3 4 2 4 3 5 4 4 3 4 3 5 3 5 3 3 5 4 2 3 4 3 3 5 3 2
3 2 4 3 4 3 2 3 2 2 4 2 4 2 3 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 3 2 2 3 3 2 2 2 2
5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4
Page 161
3 5 3 5 5 4 4 5 3 3 5 3 4 3 5 4 5 4 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4
3 3 5 4 5 3 2 5 3 2 3 3 4 3 4 3 5 4 5 5 5 4 4 2 5 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 2
3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4
3 5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 5 3 4 4 2 2 5 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3
4 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 4 4 5 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4
4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5
2 3 4 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 5 3 2 3 3 3 2 2 2 2
2 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3
4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
2 2 5 3 4 3 2 4 2 2 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 4 5 3 4 4 3 5 3 2 3 3 2 2 2 3 2
4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 3 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 2
4 5 4 5 5 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4
2 4 4 3 4 2 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3
5 3 3 4 5 4 4 5 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 3 3 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5
2 4 5 4 5 2 2 4 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 5 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4
3 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 3 4 2 4 5 4 3 3 3 4 5 4 3 4 4 2 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3
4 5 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 3
3 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4
4 5 4 5 5 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 3 4 4 5 3 5 3 3 4 3 3 3 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 3 3 3 5 4 5 5 3 3 3 3 4 4
3 3 4 4 4 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 5 4 4 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3 3 3
Page 162
3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 2 1 1 3 3 2 2 2 1 2 2 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2
4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4
4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 4 3 5 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3
3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 5 3 4 2 5 3 3 2 5 4 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3
3 4 2 4 3 3 2 4 3 2 4 3 4 2 3 3 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 3 2 2 2 2 1
2 2 5 4 4 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 1 3 3 3 2 2 2 2
3 2 4 4 5 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1
4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 5 3
3 2 4 4 3 3 2 4 3 2 4 2 3 2 4 2 4 4 4 3 4 3 5 3 5 4 3 5 4 3 3 4 3 3 3 4 2
2 1 4 3 4 2 1 4 3 2 3 2 4 2 3 1 4 3 3 1 4 3 3 2 3 1 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1
4 3 5 4 5 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 3
4 3 4 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 2 4 4 4 4 4 3 5 5 3 2
4 2 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 2 2 3 1 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 1 4 3 3 3 4 3
5 4 3 4 5 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4
4 3 5 4 5 4 4 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 3 5 4 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 4 5 3 3 4 4 3 3 4 3
2 2 4 3 4 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 2 3 3 1 1
4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 3 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3
4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 5 4 4
4 4 2 3 4 4 3 5 3 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5
2 1 4 3 4 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1
3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 3 4 2 3 2
3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 3 3 4 5 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2
Page 163
5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5
4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 3 3 3 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4
4 4 5 5 5 3 3 5 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
4 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 2 2 4 2 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2
2 1 3 3 1 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 5 3 3 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 1 1
5 1 5 5 5 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 2 1
3 1 5 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
3 3 5 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 3 1
5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 2 5 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 1 1 5 5 2 2 3 3
4 2 5 4 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5 4 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3
5 2 5 5 5 3 1 2 4 4 5 3 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 2 4 5 5
3 3 3 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 1 3 3 2 4 4 3 3 1 1
4 4 5 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 4 2 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2
5 5 5 5 4 3 3 4 4 2 4 2 2 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5
4 4 5 4 4 2 3 4 3 2 2 3 2 4 2 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2
5 5 5 5 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5
5 3 4 4 4 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4
4 3 4 4 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2
Page 164
3 2 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3
3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3
4 3 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4
1 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4
5 5 5 5 5 1 1 3 3 3 2 1 2 3 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
5 5 5 5 5 1 1 3 3 3 2 1 2 3 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
3 2 2 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 1
4 3 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
4 3 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 4 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 2
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 2 3 4 5 4 5 4 4 3
4 4 3 5 5 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4
4 4 3 5 5 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4
3 3 5 4 4 3 3 5 3 5 3 3 3 3 3 2 4 4 5 4 5 5 3 5 5 3 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 5
3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4
4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 5 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5
3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 5
2 2 4 4 4 3 4 4 2 2 3 2 3 2 4 2 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
4 4 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4
Page 165
3 2 2 3 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2
3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 3 3 4
3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 5
4 4 5 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5
4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 3 5 4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 5 3
3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 3 4 4 3 5 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 3 5 4 5
3 3 5 3 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5
4 4 3 4 5 5 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
3 2 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 5 3 5 4 3 3 4 3 5 3 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
3 2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5
5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 3 5 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4
2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4
2 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 3 3 3 3 5 3
4 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
4 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4
2 3 5 5 5 1 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3
5 3 4 5 5 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 2
Page 166
3 2 5 4 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1
4 3 5 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 3 2 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 2 4 3 4 4
5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 5 5
5 2 5 5 5 3 1 2 4 4 5 3 2 2 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 2 4 5 5
4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3
3 3 5 5 5 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2
5 3 5 5 4 1 1 3 3 3 1 3 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1
5 3 5 4 5 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 2 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 2 4 3 4 3 3 4 1
5 1 4 2 3 2 3 5 1 4 5 3 1 2 4 3 5 4 3 1 2 3 5 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 3 4 5 2 2 3 2 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2
5 5 5 5 5 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4
3 2 5 4 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 3 3 2 1
2 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3
3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2
3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3
4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 4 4 3 4 5 5 3 3
4 3 4 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4
Page 167
3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
4 3 3 5 3 5 4 4 5 3 4 3 3 2 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 4 4 3 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2
4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4
3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4
3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3
5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 5 3 3 3 5 4 3 3 3 3
4 3 5 5 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 2 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 5 3 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3
4 4 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2
5 5 5 5 5 2 2 4 4 3 3 3 2 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3
3 1 4 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1
5 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2 4 5 4 2 2 5 4 4 2 5 4 2 5 5 3 2 4 4 4 4 2 4
5 3 4 5 5 3 2 4 2 1 5 2 2 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 4 5 5 5 5 2 1
5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
2 1 5 5 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 2 2 2 2
3 2 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3
2 1 4 5 5 1 3 3 2 1 4 2 2 1 3 3 5 5 5 5 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 4 3 2 5 2 3
Page 168
4 3 3 4 4 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 2 2
3 4 5 5 5 2 3 4 1 1 3 3 4 2 3 1 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 3 3 3 4 4
5 4 3 3 4 3 4 3 1 1 3 2 3 1 2 3 5 4 3 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 5 3
3 2 5 5 5 1 3 1 1 1 2 1 2 2 3 3 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 3
5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 3
4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
5 5 3 5 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 3 3 3 3 3 3
3 4 5 4 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 4 4
4 3 5 4 5 2 4 2 2 2 3 2 3 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 4 2
1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3
2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 5 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 1
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 3 5 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 3 2
4 3 5 4 5 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4
4 2 5 5 5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4
4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2
1 1 4 4 4 1 1 5 1 1 3 3 3 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 1 1 5
4 4 5 5 5 3 3 5 3 3 3 2 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 4 5 5 4 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1
4 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
3 3 2 4 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2
Page 169
2 1 3 3 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 5 3 3 4 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 1 1
5 1 5 5 5 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 2 1
3 1 5 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 3 5 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 3 1
5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 2 1 2 3 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3
4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 1
4 3 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 5 3 3 3 3 4 5 4 5 5 3 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4
3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2
4 5 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 5 5 3 2
4 3 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 4 3 3
3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 2
3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3
4 2 4 5 5 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 1 3 4 4 5 4 3 4
5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 1
5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 3 4 3 4 5 4 4
3 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 3 1
3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3
5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 5 4
4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 5 5 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2
Page 170
5 5 5 5 5 3 4 5 2 2 3 2 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 4 5 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3
3 5 5 4 5 3 3 5 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 3 4 3 4 5 5 3 5
3 3 5 5 5 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2
4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4
4 5 5 4 5 3 4 3 5 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 2 4 5 5
5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 4 5 5
4 4 4 5 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4
4 3 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4
4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4
5 2 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 5 5 3 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 4 4
3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 2 4 4 4 5 4 2 3 3 3 4 3 3 4
4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 5 5 3 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 5 3 3 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3
4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 3
4 3 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 3 3 4 5 4 5 5 5 3
4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 2 3 4 4 3 2 3 3
3 1 5 4 4 3 3 5 2 3 4 3 5 3 4 3 5 4 4 4 5 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2
4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4
3 3 3 5 5 3 3 5 2 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 3 3 4 3 4 3 3 3
Page 171
4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3
3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3
3 1 4 3 3 3 1 5 3 3 2 2 2 2 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1
3 3 3 5 4 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2
4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4
Page 172
Lampiran 4
DAFTAR DEFINISI
Blogs and Microblogs : aplikasi yang dapat membantu penggunanya untuk
menulis secara runut dan rinci mengenai berita, opini, pengalaman, ataupun
kegiatan sehari-hari, baik dalam bentuk teks, gambar, video, ataupun
gabungan dari ketiganya. Kedua aplikasi ini mempunyai peran yang sangat
penting baik dalam penyampaian informasi maupun pemasaran produk.
Melalui kedua aplikasi tersebut, pihak pengguna dengan leluasa dapat
mengiring opini masyarakat atau pengguna internet untuk lebih dekat
dengan mereka tanpa harus bersusah-susah menyampaikan informasi secara
tatap muka.
Clickbait : link atau url yang diletakkan secara stategis di dalam suatu situs
dengan tujuan untuk menarik orang masuk ke situs lainnya. Konten di dalam
tautan ini sesuai fakta namun judulnya dibuat berlebihan atau dipasang
gambar yang menarik untuk memancing pembaca.
Collaborative Projects : suatu media sosial yang dapat membuat konten dan
dalam pembuatannya dapat diakses khalayak secara global. Kategori yang
termasuk dalam Collaborative Projects dalam media sosial, yaitu WIKI
atau Wikipedia yang sekarang sangat populer di berbagai negara.
Collaborative Projects ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung citra
perusahaan, terlepas dari pro-kontra soal kebenaran isi materi dalam situs
tersebut.
Confirmation bias : Kecenderungan untuk menginterpretasikan kejadian
yang baru terjadi sebaik bukti dari kepercayaan yang sudah ada.
Page 173
Content Communities : sebuah aplikasi yang bertujuan untuk saling berbagi
dengan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung, di mana
dalam aplikasi ini user atau penggunanya dapat berbagi video, ataupun foto.
Sosial media ini dapat dimanfaatkan untuk mempublikasikan suatu bentuk
kegiatan positif yang dilakukan oleh satu perusahaan, sehingga kegiatan
tersebut akan mendapatkan perhatian khalayak dan pada akhirnya akan
membangun citra positif bagi perusahaan.
Fake news : Berita yang berusaha menggantikan berita yang asli. Berita ini
bertujuan untuk memalsukan atau memasukkan ketidakbenaran dalam suatu
berita.
Hoax : merupakan informasi atau berita yang berisi hal-hal yang belum pasti
atau yang benar-benar bukan merupakan fakta yang terjadi.
Information Literacy (Kemelekan Informasi) : merupakan tingkat
kemelekan individu terhadap informasi yang diukur dengan kemampuannya
dalam mencari, membagi, memverifikasi, dan memahami informasi.
Media tradisional : adalah media massa seperti televisi, radio, koran, dan
sumber-sumber lainnya yang digunakan untuk menyampaikan berita.
Media Online : adalah media atau aplikasi yang digunakan untuk
menyampaikan berita atau informasi.
Misinformation : Informasi yang salah atau tidak akurat, terutama yang
ditujukan untuk menipu.
Perceived Validity (Persepsi Kebenaran) : merupakan tingkat keyakinan
individu terhadap kebenaran informasi yang diterima.
Page 174
Perceived Trust (Persepsi Kepercayaan) : merupakan tingkat kepercayaan
individu terhadap informasi yang diterima.
Post-truth : Kejadian di mana emosi lebih berperan daripada fakta untuk
membentuk opini publik.
Propaganda: Aktifitas menyebar luaskan informasi, fakta, argumen, gosip,
setengah-kebenaran, atau bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini
publik.
Satire : Sebuah tulisan yang menggunakan humor, ironi, hal yang dibesar-
besarkan untuk mengkomentari kejadian yang sedang hangat.
Social Networking Sites : merupakan situs yang dapat membantu seseorang
atau pengguna internet membuat sebuah profil dan menghubungkannya
dengan pengguna lain. Situs jejaring sosial memungkinkan penggunanya
mengunggah hal-hal yang sifatnya pribadi seperti foto, video, koleksi
tulisan, dan saling berhubungan secara pribadi dengan pengguna lainnya
melalui private pesan yang hanya bisa diakses dan diatur pemilik akun
tersebut.
Virtual Game Worlds : permainan multiplayer di mana ratusan pemain
secara simultan dapat di dukung. Media sosial ini sangat mendukung dalam
hal menarik perhatian konsumen untuk tahu lebih banyak dengan desain
grafis yang mencolok dan permainan warna yang menarik, sehingga terasa
lebih informatif dan interaktif.
Virtual Social Worlds : aplikasi yang mensimulasi kehidupan nyata dalam
internet. Aplikasi ini menungkinkan pengguna berinteraksi dalam platform
tiga dimensi menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan nyata.