RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Kelas/ Semester : X/ Genap Mata Pelajaran : Matematika Materi Pelajaran : Logika Matematika Standar Kompetensi : 5. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Kompetensi Dasar : 5.1 Menggunakan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan implikasi dalam pemecahan masalah. Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. 5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan, nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya. 5.1.3. Memahami nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pelajaran : Logika Matematika
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang
berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.
Kompetensi Dasar : 5.1 Menggunakan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan implikasi
dalam pemecahan masalah.
Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,
nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.
5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,
nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.
5.1.3. Memahami nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan
kontraposisi beserta ingkarannya.
5.1.4. Menentukan nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers,
dan kontraposisi beserta ingkarannya.
5.1.5. Memahami pernyataan majemuk, tautologi, dan pernyataan
majemuk yang ekivalen.
5.1.6. Menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk yang telah
ditentukan.
5.1.7. Membuktikan sebuah pernyataan majemuk adalah sebuah
tautologi.
5.1.8. Mendefinisikan sifat komutatif, sifat assosiatif dan sifat
distributif pada disjungsi dan konjungsi.
5.1.9. Memahami hubungan konvers, invers dan kontraposisi dengan
implikasi.
5.1.10. Menentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan
implikasi.
5.1.11. Memahami perngertian kuantor universal dan kuantor
eksistensial, serta ingkaran dari sutu pernyataan berkuantor.
5.1.12. Menentukan nilai kebenaran dari pernyataan kuantor universal,
kuantor eksistensial dan ingkarannya.
Alokasi Waktu : 10 x 45’menit (5 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari ingkaran,
disjungsi, konjungsi, implikasi dan biimplikasi dari suatu
pernyataan.
2. Siswa dapat membedakan tabel kebenaran antara disjungsi,
konjungsi, implikasi dan biimplikasi.
3. Siswa dapat melihat hubungan antara implikasi dengan
konvers, invers dan kontraposisi.
4. Siswa dapat dan menentukan implikasi dengan konvers,
invers dan kontraposisi.
5. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari pernyataan
majemuk.
6. Siswa dapat membuktikan bahwa suatu pernyataan
majemuk adalah sebuah tautologi.
7. Siswa dapat memahami dua buah pernyataan majemuk yang
ekivalen.
8. Siswa dapat mendefinisikan sifat komutatif, sifat assosiatif
dan sifat distributif pada disjungsi dan konjungsi.
9. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran setiap pernyataan
kuantor universal dan kuantor eksistensial.
10. Siswa dapat memahami bagaimana cara menentukan
ingkaran dari sebuah pernyataan berkuantor.
11. Siswa dapat menentukan ingkaran dari sebuah pernyataan
berkuantor.
B. Materi Ajar
1. Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka
2. Ingkaran, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi, dan Biimplikasi
3. Pernyataan Majemuk, Tautologi, dan Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen
4. Hubungan Konvers, Invers, dan Kontraposisi dengan Implikasi
5. Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial
C. Pendekatan/ Metode Pembelajaran
Pendekatan : Reciprocal Teaching
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, latihan, ceramah dan pemberian tugas
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama : 2 x 45’
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, latihan dan pemberian tugas, diskusi.
Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,
nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.
5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,
nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
a. Membaca do’a belajar dilanjutkan dengan membaca al qur’an dan
terjemahannya secara bersama-sama.
b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar.
c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa.
2. Motivasi
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar.
b. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru memberikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 1 )
2. Guru memberikan beberapa contoh kalimat dimana kalimat tersebut hanya
benar saja atau salah saja, tidak sekaligus benar dan salah pada saat yang
sama. Dengan mentode Tanya jawab, siswa dapat mendefinisikan
pernyataan.( Lampiran 2 )
3. Guru menjelaskan kepada siswa dari sebuah pernyataan. Dapat dibentuk
pernyataan baru dengan membubuhkan kata tidak benar, sehingga siswa
dapat menemukan sendiri pengertian dari ingkaran. ( Lampiran 3 )
4. Guru menjelaskan hubungan nilai kebenaran antara ingkaran sebuah
pernyataan dengan pernyataan semula.
5. Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan dengan teman sebangku tentang
10’
20’
lembar diskusi yang ada pada bahan ajar yang diberikan guru.
6. Salah seorang siswa menjelaskan kepada teman yang lainnya tentang hasil
diskusi yang di dapatnya. Disini guru hanya sebagai fasilitator.
7. Siswa dapat menentukan ingkaran dari pernyataan.
8. Dengan metode tanya jawab, guru membimbing siswa untuk menentukan
ingkaran dari sebuah pernyataan.
9. Siswa mengerjakan soal latihan yang ada pada bahan ajar.( Lampiran 1 )
10. Guru berkeliling memberikan bantuan seperlunya kepada siswa
C. Kegiatan Akhir
1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan
tersebut.
2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya yang sudah ada pada
bahan ajar.
15’
10’
10’
15’
10’
Pertemuan Kedua : 2 x 45’
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, latihan, ceramah dan pemberian tugas.
Indikator : 5.1.1. Memahami nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,
nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.
5.1.2. Menentukan nilai kebenaran dari ingkaran suatu pernyataan,
nilai kebenaran dari disjungsi, konjungsi dan ingkarannya.
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
a. Membaca da’a sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al
qur’an beserta terjemahannya secara bersama-sama.
b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar.
c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa.
2. Motivasi
10’
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar.
b. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 5 )
2. Guru memberikan persepsi kepada siswa tentang disjungsi, konjungsi.
3. Dengan metode diskusi siswa dapat menemukan pengertian dan nilai
kebenaran dari disjungsi dan konjungsi.
4. Guru memberikan contoh pernyataan kepada siswa, sehingga siswa dapat
merangkai pernyataan itu dan dapat menentukan nilai kebenarannya.
( Lampiran 4 )
5. Dengan metode tanya jawab, siswa dapat menentukan hubungan antara
disjungsi, konjungsi dua pernyataan dengan dua himpunan
6. Guru memberikan latihan kepada siswa yang sudah ada pada bahan ajar.
7. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan guru.
8. Guru berkeliling memberikan bantuan seperlunya kepada siswa.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan
tersebut.
2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.( Lampiran 5 )
10’
15’
10’
10’
15’
10’
10’
Pertemuan Ketiga : 2 x 45’
Metode Pembelajaran : tanya jawab, latihan, ceramah, dan pemberian tugas.
Indikator : 5.1.3 Memahami nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers, dan
kontraposisi beserta ingkarannya.
5.1.4. Menentukan nilai kebenaran dari implikasi, konvers, invers,
dan kontraposisi beserta ingkarannya.
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal 10’
1. Apersepsi
a. Membaca da’a sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al
qur’an beserta terjemahannya secara bersama-sama.
b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar.
c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa.
2. Motivasi
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar.
b. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 6 )
2. Guru memberikan pernyataan, sehingga siswa dapat merangkai pernyataan
tersebut. Dari pernyataan tersebut siswa dapat mengambil kesimpulan
tentang pernyataan implikasi dan biimplikasi.
3. Dengan metode tanya jawab, guru mendefinisikan nilai kebenaran dari suatu
pernyataan implikasi dan biimplikasi.
4. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari pernyataan implikasi dan
biimplikasi.
5. Guru membimbing siswa memahami hubungan antara implikasi dan
biimplikasi dengan himpunan bagian.
6. Guru memberikan pernyataan dan guru membimbing siswa dalam
menentukan dan membedakan antara konvers, invers, dan kontraposisi.
7. Siswa dapat menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan
implikasi.
8. Guru memberikan latihan kepada siswa.
9. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru
10. Guru berkeliling membimbing siswa dalam mengerjakan latihan
C. Kegiatan Akhir
1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan
tersebut.
10’
20’
10’
15’
15’
10’
2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
Pertemuan Ke-empat : 2 x 45’
Metode Pembelajaran : tanya jawab, latihan, ceramah dan pemberian tugas.
Indikator : 5.1.5 Memahami pernyataan majemuk, tautologi, dan pernyataan
majemuk yang ekivalen.
5.1.6. Menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk yang telah
ditentukan.
5.1.7. Membuktikan sebuah pernyataan majemuk adalah sebuah
tautologi.
5.1.8. Mendefinisikan sifat komutatif, sifat assosiatif dan sifat
distributif pada disjungsi dan konjungsi.
5.1.9. Memahami hubungan konvers, invers dan kontraposisi dengan
implikasi.
5.1.10. Menentukan konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan
implikasi.
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
a. Membaca da’a sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al
10’
qur’an beserta terjemahannya secara bersama-sama.
b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar.
c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa.
2. Motivasi
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar.
b. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa.( Lampiran 7 )
2. Dengan metode tanya jawab guru menjelaskan apa yang dimaksud dengan
kalimat majemuk, tautologi, dan dua buah pernyataan majemuk yang
ekivalen.
3. Dari penjelasan guru, siswa dapat membedakan antara pernyataan majemuk,
dengan tautologi, dan dengan dua buah pernyataan majemuk yang ekivalen.
4. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari pernyataan majemuk,
membuktikan bahwa pernyataan tersebut tautologi dan menarik kesimpulan
dari dua buah pernyataan majemuk yang ekivalen.
5. Guru menjelaskan sifat-sifat yang memenuhi dalam logika matematika.
6. Siswa dapat membuktikan sifat-sifat yang memenuhi dalam logika
matematika yang dijelaskan oleh guru.
7. Guru memberikan latihan kepada siswa.
8. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru.
9. Guru berkeliling mengahmpiri siswa dan membimbing siswa dalam
mengerjakan latihan.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan
tersebut.
2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
15’
15’
10’
10’
20’
10’
Kegiatan Kelima : 2 x 45’
Metode Pembelajaran : tanya jawab, latihan, ceramah dan pemberian tugas, diskusi.
Indikator : 5.1.11. Memahami perngertian kuantor universal dan kuantor
eksistensial, serta ingkaran dari sutu pernyataan berkuantor.
5.1.12. Menentukan nilai kebenaran dari pernyataan kuantor universal,
kuantor eksistensial dan ingkarannya.
Kegiatan Waktu
A. Kegiatan Awal
1. Apersepsi
a. Membaca da’a sebelum belajar dan dilanjutkan dengan membaca al
qur’an beserta terjemahannya secara bersama-sama.
b. Guru menyiapkan siswa untuk belajar.
c. Guru membahas PR yang tidak dimengerti oleh siswa.
2. Motivasi
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan pokok-pokok materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar.
b. Guru memberikan penjelasan tentang cara belajar siswa.
B. Kegiatan Inti
1. Guru membagikan bahan ajar kepada siswa. ( Lampiran 8 )
2. Guru memberikan beberapa pernyataan, sehingga siswa dapat menemukan
sendiri apa yang dimaksud dengan kuantor universal dan kuantor
eksistensial.
3. Guru meluruskan pendapat siswa tentang pengertian kuantor universal dan
kuantor eksistensial.
4. Guru memberikan beberapa soal kepada siswa, sehingga siswa dapat
menentukan pernyataan berkuantor dan menentukan nilai kebenarannya.
5. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal.
6. Guru memberikan beberapa contoh pernyataan berkuantor, sehingga siswa
dapat menentukan ingkarannya, karena pada pertemuan pertama guru sudah
membahas tentang negasi atau ingkaran.
7. Guru memberikan latihan kepada siswa.
8. Siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru.
9. Guru berkeliling mengahmpiri siswa dan membimbing siswa dalam
mengerjakan latihan.
C. Kegiatan Akhir
10’
15’
10’
15’
15’
15’
1. Guru merangkum semua materi yang telah diajarkannya pada pertemuan
tersebut.
2. Siswa diberikan tugas untuk pertemuan berikutnya.
10’
E. Alat Dan Sumber Belajar
1. Buku Matematika Kelas X Semester 2
2. Bahan Ajar
F. Penilaian
1. Partisipasi dalam diskusi dan menjawab pertanyaan guru.
2. Proses mengerjakan soal-soal latihan.
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR 1
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pelajaran : Logika Matematika
Pertemuan : 1
Pernyataan dan Bukan Pernyataan
a. Pernyataan ( kalimat deklaratif )
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang mempunyai nilai benar saja atau salah saja,
tidak sekaligus dua-duanya. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa
pernyataan adalah kalimat yang mempunyai benar saja atau salah saja tetapi tidak
benar benar dan salah sekaligus, atau dengan kata lain sebuah pernyataan adalah
kalimat yang dapat ditentukan nilai kebenarannya ( bernilai benar atau salah
berdasarkan empirik atau nonempireik ). Untuk mempermudah penggunaan
selanjutnya, pernyataan dilambangkan dengan sebuah huruf kecil, misalnya p, q, r,
dan sebagainya. Pernyataan yang benar memiliki nilai kebenaran B ( benar ) atau 1
dan pernyataan salah memiliki kebenaran S ( salah ) atau 0.
Contoh :
a. p : Bilangan cacah adalah bilangan asli ditambah nol
b. q : Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Kusbini
c. r : Jika 2x = 6 maka x = 3
1. Kalimat terbuka
Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung peubah ( variabel ) dan apabila
peubah diganti dengan suatu konstanta dalam semestanya, akan menghasilkan suatu
pernyataan.
Contoh :
a. x + 2 = 5
b. x2 – 5x – 40 > 0
c. Ini adalah sebuah logam
2. Bukan Pernyataan ( Kalimat Nondeklaratif )
Kalimat bukan pernyataan merupakan kalimat yang mempunyai arti tetap dan tidak
mempunyai nilai benar atau salah.
Contoh :
a. Semoga Tuhan mengampuni dosaku.
b. Beristirahatlah jika anda lelah.
Ingkaran/ Negasi
Ingkaran atau negasi adalah suatu pernyataan yang nilai kebenarannya berlawanan
dengan nilai kebenaran dari semula. Negasi dari pernyataan p ditulis bernilai salah,
dan jika p bernilai salah, maka bernilai benar.
Tabel kebenaran negasi:
Nilai Kebenaran
Jika p suatu pernyataan bernilai benar, maka bernilai salah dan sebaliknya jika p bernilai
salah maka bernilai benar.
Contoh :
1. p : Jakarta ibu kota Indonesia
: Tidak benar Jakarta ibu kota Indonesia
: Jakarta bukan ibu kota Indonesia
2. q : 6 < 3
: Tidak benar 6 < 3
:
r :
: Tidak benar
:
4. s :
p
B S
S B
: Tidak benar
: 2 – 3 x 4 > 10
Latihan
1. Diberikan kalimat-kalimat sebagai berikut
a. Jakarta ibu kota Republik Indonesia.
b. Saya pelajar SMA.
c. 2 bukan bilangan prima.
d. Gradien garis y = 3x + 6 adalah 3.
e. 117 habis dibagi 9.
Dari kalimat diatas, tentukan kalimat yang benar dan kalimat yang salah.
Diskusi
Lakukan diskusi dengan teman sebangkumu.
Diberikan pernyataan p = Saya siswa kelas XI SMA. Jika kalian bukan siswa kelas XI
SMA, maka bagaimana mengatakannya untuk menyangkal pernyataan p tersebut ?
Pekerjaan Rumah
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Buatlah ingkaran dari kalimat berikut!
a. Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah.
b. Panjang diameter sebuah lingkaran adalah dua kali jari-jarinya.
c. 2 + 3 < 1.
d. 4 bukan merupakan bilangan prima.
e. Jajar genjang tidak memiliki simetri setengah putar.
f. Tidak benar bahwa 23=9
g. Semua ikan bernafas dengan insang.
h. Ada bilangan cacah yang bukan bilangan asli.
LAMPIRAN 2
Perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini.
i. “4 adalah bilangan genap”, kalimat ini benar.
ii. “Hasil kali 2 dan 3 sama dengan 6”, kalimat ini benar.
iii. “10 adalah bilangan ganjil”, kalimat ini salah.
iv. “7 kurang dari 6”, kalimat ini salah.
Kalimat-kalimat diatas hanya benar saja dan salah saja, tidak sekaligus benar dan salah pada
saat yang sama. kalimat-kalimat yang bercirikan seperti itu disebut sebagai pernyataan.
LAMPIRAN 3
Dari sebuah pernyataan, dapat dibentuk pernyataan baru dengan membubuhkan kata tidak
benar…di depan pernyataan semula atau bila memungkinkan dengan menyisipkan kata
tidak atau bukan dalam pernyataan semula. Pernyataan baru yang diperoleh dengan cara
seperti itu disebut ingkaran atau negasi.
LAMPIRAN 4
Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut.
p : Surabaya adalah ibukota Jawa Timur
q : Surabaya adalah kota pahlawan
Dua pernyataan itu dapat dirangkai dengan menggunakan kata hubung atau menjadi:
“Surabaya adalah ibukota Jawa Timur atau Surabaya adalah kota pahlawan”. Dua pernyataan
tersebut bernilai benar.
LAMPIRAN 5
BAHAN AJAR 2
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pelajaran : Logika Matematika
Pertemuan : 2
Disjungsi
Disjungsi adalah dua pernyataan yang dihubungkan dengan kata hubung logika “ atau
“ untuk membentuk pernyataan majemuk yang disebut disjungsi dari pernyataan semula.
Disjungsi dari dua pernyataan p dan q ditulis “ “ ( baca p atau q ). Nilai kebenaran
dari memenuhi sifat-sifat, jika p salah dan q salah maka bernilai salah, selain
itu selalu bernilai benar. Atau bernilai salah jika mempunyai unsure-unsur
salah atau salah.
Tabel kebenaran disjungsi :
Contoh :
1. p : 5 merupakan bilangan ganjil. ( Benar )
q : Kalimantan adalah pulau terbesar di Indonesia. ( Benar )
p q
B B B
B S B
S B B
S S S
: 5 merupakan bilangan ganjil atau Kalimantan adalah pulau terbesar di
Indonesia. ( Benar )
2. p : 3 adalah bilangan prima. ( Benar )
q : 3 adalah bilangan genap. ( Salah )
: 3 adalah bilangan prima atau bilangan genap. ( Benar )
Hubungan Antara Disjungsi Dua Pernyataan dengan Gabungan Dua Himpunan.
Jika p dan q masing-masing merupakan himpunan penyelesaian dari kalimat terbuka
p(x) dan q(x) pada himpunan semesta S, maka adalah himpunan penyelesaian dari
kalimat terbuka pada himpunan semesta S yang sama.
Dalam bentuk lambing himpunan dapat ditulis sebagai berikut.
Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan diangram Venn seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.
S
Contoh :
Diketahui p(x) : 2x2 - 7x + 3 = 0 dan q(x) : x2 – 2x – 3 = 0, dengan x peubah pada himpunan
bilangan real R. Jika p dan q adalah pernyataan yang terbentuk dari p(x) dan q(x) dengan
mengganti nilai , carilah nilai x sehingga ( ) bernilai benar.