RENCANA MUTU KONTRAK (QUALITY ASSURANCE) SNVT : Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Sulawesi Tengah P e k e r j a a n : Paket Was – 03 Pengawasan Teknis Jalan Surumana-Donggala-Palu, Palu-Pantoloan, Pantoloan-Sabang, Sabang-Malala dan Malala-Lakuan. L o k a s i : Lintas Barat Sulawesi Tengah Nomor Kontrak : KU.08.08-010/SPK/P2JJ/2008 Tanggal Kontrak : 30 April 2008 Sumber Dana : APBN Tahun Anggaran : 2008 - 2009 Palu, Juni 2008 Disahkan Oleh : Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan Jalan dan Jembatan Sulawesi Tengah ii
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RENCANA MUTU KONTRAK(QUALITY ASSURANCE)
SNVT : Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan
Jembatan Sulawesi Tengah
P e k e r j a a n : Paket Was – 03 Pengawasan Teknis Jalan
Surumana-Donggala-Palu, Palu-
Pantoloan, Pantoloan-Sabang, Sabang-
Malala dan Malala-Lakuan.
L o k a s i : Lintas Barat Sulawesi Tengah
Nomor Kontrak : KU.08.08-010/SPK/P2JJ/2008
Tanggal Kontrak : 30 April 2008
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2008 - 2009
Palu, Juni 2008Disahkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen SatuanKerja Non Vertikal Tertentu Perencanaan
dan hasil pekerjaannya secara tertulis kepada Pemberi
Tugas secara pokok, yaitu seperti yang dijelaskan diatas.
Dari uraian yang dimaksud diatas maka dapat disimpulkan
yang patut diperhatikan dalam pengawasan ini adalah sebagai
berikut:
1. Hasil perencanaan detail dan Dokumen Kontrak Kontraktor.
2. Koordinasi dan hubungan kerja pihak-pihak yang terkait.
3. Prosedur Tatalaksana Operasi (SOP).
53
4. Pengendalian pekerjaan.
5. Pengawasan lapangan.
Adapun Diagram Alir Methodologi Pengawasan Teknik secara
ringkas dapat dilihat berikut ini :
54
URAIAN METHODOLOGI BAGAN ALIR PENGAWASAN TEKNIK
ITEM 1. MOBILISASI
Konsultan akan mengerahkan personilnya segera setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (Notice to proceed) dan
mengadakan Briefing internal, segera melaksanakan kegiatan
pekerjaan administrative (Pengadaan kantor proyek, serta
pengadaan kendaraan operasional dll)
ITEM 2. RAPAT PRA PELAKSANAAN PEKERJAAN (PCM=
Pre Construction Meeting).
Rapat Pra Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) adalah
rapat; pertemuan awal yang diadakan atas prakarsa;
undangan dari Pemberi Tugas yang dihadiri oleh Konsultan
Pengawas Teknik, Kontraktor dan Sub Kontraktor (Kalau Ada).
ITEM 3. BERITA ACARA : RAPAT PRA PELAKSANAAN.
Bertitik tolak pada tanggapan Pemberi Tugas pada Rapat Pra
Pelaksanaan dan hasil kajian Dokumen Spesifikasi Teknis serta
rapat tambahan dengan instansi terkait (bila ada), Jadwal
rencana kerja terinci akan disusun oleh Kontraktor setelah
diadakan Joint Survai bersama dan setelah diperiksa oleh
Konsultan akan disampaikan ke Pimpro.
ITEM 4. SURVAI LAPANGAN.
Tim Joint Survai bersama (MC0 = Mutual Check Kondisi
lapangan 0 %) antara Pemberi Tugas, Konsultan dan
Kontraktor, dalam melakukan survai lapangan secara garis
besar Untuk menganalisa volume pekerjaan agar tercapai
effisiensi biaya serta kualitas yang maksimal maka
berpegang pada: Panjang Rencana Pekerjaan, Volume
55
Kontrak dan Kondisi Lokasi Pekerjaan. Serta sebagai
pengendali penentuan volume pekerjaan lapangan
berpedoman pada: Pekerjaan Utama / sangat kritis dan
Pekerjaan utama kritis.
ITEM 5. RAPAT KOORDINASI.
Setelah mengadakan kaji ulang hasil survai dan perhitungan
volume maka dibuatkan CCO, hal mana dipakai acuan
membuat Schedule Konstruksi dan gambar pelaksanaan di
lapangan.
ITEM 6. LAPORAN SURVAI LAPANGAN / REVIEW DESIGN.
Laporan ini berisikan hasil survai dan investigasi, kondisi
existing serta pekerjaan perencanaan untuk mengatisipasi
masalah teknis lapangan.
Laporan berisikan : Umum Permasalahan Analisa Lapangan
Kesimpulan dan Rekomendasi.
ITEM 7. PENGAWASAN DENGAN TIM LENGKAP.
Pengawasan dilakukan oleh Konsultan sesuai prosedur serta
ketentuan spesifikasi teknis.
ITEM 8. RAPAT KOORDINASI PERIODIK
Rapat koordinasi pengawasan dilakukan secara periodic
(Mingguan dan Bulanan) berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan saat PCM, membahas permasalahan lapang,
kemajuan proyek.
ITEM 9. BERITA ACARA PEMBAYARAN.
Berdasarkan Rapat Koordinasi Kemajuan proyek, dan backup
data quantity dan kualitas Kontraktor mengajukan Pembayaran
secara Termyn.
56
ITEM 10. PROVISIONAL HAND OVER (PHO).
Setelah waktu pelaksanaan konstruksi, terpenuhi progress
phisik untuk major work, mencapai = 100 % dan total progress
keseluruhan mencapai = 97 % Kontraktor, mengajukan PHO.
ITEM 11. LAPORAN AKHIR HASIL PENGAWASAN
KONSTRUKSI.
Konsultan wajib membuat laporan akhir sesuai ketentuan
dalam KAK / TOR Konsultan.
ITEM 12. FINAL HAND OVER (FHO).
Setelah massa pemeliharaan berakhir dan Perbaikan telah
dilaksanakan Kontraktor mengajukan FHO.
7. Peralatan
Fasilitas yang memadai dalam arti kualitas dan kuantitas akan
membantu kelancaran tugas-tugas personil dalam
menyelesaikan pekerjaan pengawasan konstruksi jalan ini.
Kecepatan dan akurasi tidak dapat terlepas dari peran fasilitas
yang akan dipergunakan. Maka Fasilitas pendukung mutlak
diperlukan sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan pada
pelaksanaan pekerjaan nantinya.
Fasilitas untuk keperluan layanan jasa konsultan pada
pekerjaan ini ada yang merupakan pengadaan dengan alasan
waktu pemakaiannya lebih lama sehingga biaya sewa melebihi
biaya pembelian dan selanjutnya setelah selesai masa layanan
konsultann supervisi disarankan menjadi milik negara,
sementara beberapa pengadaan fasilitas merupakan sewa.
57
a. Fasilitas Kantor : termasuk biaya operasi dan pemeliharaan
(listrik,air dan pemeliharaan) berupa sewa.
b. Peralatan kantor, furniture, dan perlengkapan kantor berupa
sewa.
c. Kendaraan roda empat :
- Untuk Core Team : 1 unit untuk Team Leader berupa
pengadaan dan 1 unit untuk Highway Engineer dan
Pavement Engineer berupa sewa.
- Untuk Field Team : 1 unit untuk masing-masing Site
Engineer berupa pengadaan dan 1 unit untuk Quality
Engineer dan Quantity Engineer berupa sewa.
d. Kendaraan roda dua : semua berupa sewa dengan perincian
; 1 unit untuk Office Manager (Core Team) dan masing-
masing 1 unit untuk Inspector, Material Tehnician dan
Surveyor, sementara pada masing-masing Field Team
terdapat 2 orang Material Technician, 3 orang Inspector dan
1 orang Surveyor.
e. Perumahan : 1 unit untuk Core Team di ibukota propinsi
berupa sewa dan untuk masing-masing Field Team
disewakan 1 rumah di sekitar likasi pekerjaan.
f. Komputer :
1. Note Book : merupakan pengadaan dengan perincian
untuk Team Leader, Highway Engineer, Pavement
Engineer, 1 unit untuk masing-masing Engineer, serta
masing-masing Quality Engineer dan Quantity Engineer
disediakan 1 unit.
2. Desk Top + Printer : berupa sewa dengan perincian 2
unit untuk Core Team dan 1 unit untuk masing-masing
Field Team.
g. fasilitas seperti kendaraan roda dua, perumahan (mess)
tenaga konsultan, pengadaan kantor dan peralatan kantor
disewa oleh konsultan sendiri.
58
Adapun fasilitas untuk layanan jasa konsultan, yang akan
disediakan di lokasi proyek dalam rangka menunjang kegiatan
tim konsultan supervisi antara lain seperti yang tercantum
dalam tabel berikut :
Daftar Peralatan/Perlengkapan
No.Jenis
Peralatan/PerlengkapanJumlah Keterangan
1. Kantor 6 rumahUntuk 5 Field Team dan Core
Team
2. Perumahan 6 buahUntuk 5 Field Team dan Core
Team
3. Asrama (Mess) 6 buahUntuk 5 Field Team dan Core
Team
4. Furniture 6 setUntuk 5 Field Team dan Core
Team
5. Note Book (Laptop) 11 unit2 unit untuk masing-masing Field Team dan 1 unit untuk
Core Team
6. Desk Top 7 unit1 unit untuk masing-masing Field Team dan 2 unit untuk
Core Team
7. Printer 7 buah1 unit untuk masing-masing Field Team dan 2 unit untuk
Core Team
8. Filling Cabinet 2 buah Purchase
9. Kamera Digital 6 buah Purchase
10. Thermometer Asphalt 5 buah milik
11. Sigma/Mistar Ukur 5 buah milik
12. Meter 50 meter 5 buah milik
13. Meter 7 meter 10 buah milik
14. Kendaraan Roda 4 12 unit2 unit untuk masing-masing field team dan 2 unit untuk
Core Team
15. Kendaraan Roda 2 31 buah6 unit untuk masing-masing field team dan 1 unit untuk
Core Team
59
Adapun jenis peralatan dan perlengkapan yang dibeli (Purchase) akan
dikembalikan kenegara bila waktu penugasan telah selesai.
Pedoman standar yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini adalah mengacu pada Dokumen Kontrak,
Kerangka Acuan Kerja (KAK), Pedoman (Codes) yang berlaku,
Literatur-literatur dan lain sebagainya.
Standar-standar dan Spesifikasi-spesifikasi yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum cq. Direktorat Jenderal
Bina Marga menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penerapan dokumen dan standar disepakati sebagai berikut :
1. Dokumen dan standar yang dipakai adalah yang tercantum
dalam Spesifikasi Teknik.
2. Dalam hal terdapat syarat-syarat teknis yang belum
tercakup dalam Spesifikasi atau terjadi keraguan atau
perbedaan pendapat maka digunakan standar dari Negara
lain dengan persetujuan Pengguna Jasa.
3. Kriteria dan standar perencanaan tidak mengurangi
pertimbangan professional Konsultan. Konsultan dapat
menyimpang dari standar yang ada sejauh penyimpangan
itu dapat dibuktikan dari tanggung jawab terhadap hasil
pengawasan secara keseluruhan.
60
4. Penggunaan standar-standar perencanaan dalam
pekerjaan ini tidak mengurangi dan tidak membebaskan
Kontraktor dari tanggung jawab terhadap hasil
pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan
Terhadap kinerja pelaksanaan pekerjaan diukur berdasarkan
syarat-syarat yang tercantum dalam Spesifikasi, baik masalah
kekuatan, keawetan, kestabilan, kemudahan kerja dan
kemudahan perawatan nantinya serta kesesuaian bentuk,
kelurusan, kerapihan dan kebersihan hasil pekerjaan.
Adapun syarat–syarat teknis dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah yang tercantum didalam Spesifikasi Teknik antara
lain :
61
QUALITY CONTROL STANDARD
Diterima DisetujuiTgl. No. Surat Tgl. No. Surat
3 PEKERJAAN TANAH
3.2(1) Timbunan Biasa Bahan tidak termasuk tanah berplastisitas AASHTO M145 setiap 1000 m3
tinggi (A-7-6 atau CH)Kepadatan - Kepadatan setelah peredaman 4 SNI 03-1744-1989 > 6 %
4 hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kering maksimum (MDD) SNI 03-1742-1989 - Kadar air pemadatan SNI 03-1742-1989 -3~+1 % MDD
- Tanah sangat aktif tdk boleh AASHTO T258 Nilai aktif digunakan yang diklassifikasikan SNI 03-1966-1989 > 1,25 % sebagai "very high" atau "extra high" SNI 03-3422-1994
3.2(2) Timbunan Pilihan Kepadatan - Kepadatan setelah peredaman SNI 03-1742-1989 > 10 % setiap 1000 m3
4 hari bila dipadatkan 100 % kepadatan kering maksimum (MDD) SNI 03-1742-1989 - Kadar air pemadatan SNI 03-1742-1989 -3~+1 % MDD
- Plastisity Index SNI 03-1966-1989 maks. 6 %(AASHTO T 90 - 87)
5 PERKERASAN BERBUTIR
5.1(1) Lapis Pondasi Bahan - Gradasi AASTHO M-147 Spesifikasi setiap 1000 m3
Agregat Klas A - Abrasi agregat kasar SNI 03-2417-1990 0 - 40 % - Indeks Plastisitas SNI-03-1966-1990 0 - 6 - Hasil kali Indek Plastisitas dng. AASHTO T 90 - 87 Maks. 25 % lolos Ayakan No. 200 - Batas Cair SNI 03-1967-1990 0 - 25 - Bagian Yang Lunak SNI M-01-1994-03 0 – 5 %
> 60/70 Pen.6.3(5a) Laston Lapis Aus Bahan AGREGAT
(AC-WC) Umum :
- Penyerapan air Spesifikasi maks. 3 % - Berat Jenis (Spesific Gravity) aggr. tdk boleh kasar dan aggr. Halus Spesifikasi lebih 0.2Agregat Kasar - Kekekalan bentuk agregat terhadap SNI 03-3407-1994 Maks.12 % larutan natrium dan magnesium sulfat - Abrasi dengan mesin Los Angeles SNI 03-2417-1991 Maks. 40 % - Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 03-2439-1991 Min. 95 % - Angularitas SNI 03-6877-2002 95/90 - Partikel Pipih dan Lonjong ASTM D-4791 Maks. 10 % - Material lolos Saringan No.200 SNI 03-4142-1996 Maks. 1 %
Standar Quality
Divisi Item Kontrol Item Uraian MetodaFrekuensi
Pengukuran
63
QUALITY CONTROL STANDARD
Diterima DisetujuiTgl. No. Surat Tgl. No. Surat
Agregat Halus
- Nilai Setara Pasir SNI 03-4428-1997 Min. 50 % - Material Lolos Saringan No. 200 SNI 03-4428-1997 Maks. 8 % - Angularitas SNI 03-6877-2002 Min 45Bahan Pengisi (Filler)
- Bebas dari gumpalan-gumpalan SNI M-02-1994-03 - Lolos ayakan No.200 (75 micron Spesifikasi 75 % berat
total aspalToleransi Gradasi Agregat Gabungan SpesifikasiAgregat Gabungan Lolos Ayakan ± 5 % berat
total agregatSama atau lebih besar dari 2,36 mm ± 3 % berat total agregat2,36 mm sampai No.50 ± 2 % berat total agregatNo.100 dan tertahan No.200 ± 1 % berat total agregatNo.200
Daktilitas, 25 ºC; cm SNI 06-2432-1991 Min. 100Berat jenis SNI 06-2441-1991 Min. 1,0Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % berat SNI 06-2438-1991 Min. 99Penurunan Berat (dengan TFOT); % berat
SNI 06-2440-1991 Max. 0,8Penetrasi setelah penurunan berat; % asli
SNI 06-2456-1991 Min. 54Daktilitas setelah penurunan berat; % asli SNI 06-2432-1991 Min. 50Uji bintik (spot Tes) AASHTO T. 102 Negatif
- Standar Naptha - Naptha Xylene - Hephtane Xylene
Campuran :Penyerapan aspal (%) Maks. 1,2Jumlah tumbukan per bidang 75
Min.3,5Maks. 5,5
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 14Rongga terisi aspal (%) Min. 63
Min. 800Maks. -
Rongga dalam campuran (%) (3)
Stabilitas Marshall (kg)
Divisi Item Kontrol Item Uraian MetodaStandar Quality
Frekuensi Pengukuran
64
QUALITY CONTROL STANDARD
Diterima DisetujuiTgl. No. Surat Tgl. No. Surat
Pelelehan (mm) Min. 3Marshall Quotient (kg/mm) Min. 250Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (4)
Min. 75perendaman selama 24 jam, 60 ºC Rongga dalam campuran (%) pada Min. 2,5Kepadatan membal (refusal)
Toleransi Kadar Aspal ± 0,3 % berat total
Toleransi temperatur Aspal ± 10 ºCTebal - Tebal nominal minimum 4,0 cmKepadatan AASHTO T 166 98% JSD
6.3(6a) Laston Lapis Aus Bahan AGREGAT
(AC-BC) Umum :
- Penyerapan air Spesifikasi maks. 3 % - Berat Jenis (Spesific Gravity) aggr. tdk boleh kasar dan aggr. Halus Spesifikasi lebih 0.2Agregat Kasar - Kekekalan bentuk agregat terhadap SNI 03-3407-1994 Maks.12 % larutan natrium dan magnesium sulfat - Abrasi dengan mesin Los Angeles SNI 03-2417-1991 Maks. 40 % - Kelekatan agregat terhadap aspal SNI 03-2439-1991 Min. 95 % - Angularitas SNI 03-6877-2002 95/90 - Partikel Pipih dan Lonjong ASTM D-4791 Maks. 10 % - Material lolos Saringan No.200 SNI 03-4142-1996 Maks. 1 %Agregat Halus
- Nilai Setara Pasir SNI 03-4428-1997 Min. 50 % - Material Lolos Saringan No. 200 SNI 03-4428-1997 Maks. 8 % - Angularitas SNI 03-6877-2002 Min 45Bahan Pengisi (Filler)
- Bebas dari gumpalan-gumpalan SNI M-02-1994-03 - Lolos ayakan No.200 (75 micron Spesifikasi 75 % berat
total aspalToleransi Gradasi Agregat Gabungan SpesifikasiAgregat Gabungan Lolos Ayakan ± 5 % berat
total agregatSama atau lebih besar dari 2,36 mm ± 3 % berat total agregat2,36 mm sampai No.50 ± 2 % berat total agregatNo.100 dan tertahan No.200 ± 1 % berat total agregatNo.200
Daktilitas, 25 ºC; cm SNI 06-2432-1991 Min. 100Berat jenis SNI 06-2441-1991 Min. 1,0Kelarutan dalam Trichlor Ethylen; % berat SNI 06-2438-1991 Min. 99Penurunan Berat (dengan TFOT); % berat
SNI 06-2440-1991 Max. 0,8Penetrasi setelah penurunan berat; % asli
SNI 06-2456-1991 Min. 54Daktilitas setelah penurunan berat; % asli SNI 06-2432-1991 Min. 50Uji bintik (spot Tes) AASHTO T. 102 Negatif
- Standar Naptha - Naptha Xylene - Hephtane Xylene
Campuran :Penyerapan aspal (%) Maks. 1,2Jumlah tumbukan per bidang 75
Min.3,5Maks. 5,5
Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15Rongga terisi aspal (%) Min. 65
Min. 800Maks. -
Pelelehan (mm) Min. 3Marshall Quotient (kg/mm) Min. 250Stabilitas Marshall Sisa (%) setelah
perendaman selama 24 jam, 60 ºC (4)
Min. 75perendaman selama 24 jam, 60 ºC Rongga dalam campuran (%) pada Min. 2,5Kepadatan membal (refusal)
Toleransi Kadar Aspal ± 0,3 % berat total
Toleransi temperatur Aspal ± 10 ºCTebal - Tebal nominal minimum 5,0 cmKepadatan AASHTO T 166 98% JSD
Rongga dalam campuran (%) (3)
Stabilitas Marshall (kg)
Divisi Item Kontrol Item Uraian MetodaStandar Quality
Frekuensi Pengukuran
66
QUALITY CONTROL WORKMANSHIP STANDARD
3.3 Penyiapan Badan Ketinggian akhir padat Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < + 1 cm Pengukuran disaksikan
Jalan aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
4 Pelebaran
perkerasan dan
Bahu Jalan
Tinggi permukaan lapis akhir Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi + 0 cm, - 2 cm Pengukuran disaksikan
Base B aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tinggi permukaan lapis akhir Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi +1 cm, - 1 cm Pengukuran disaksikan
Base A aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tinggi Bahu Jalan tanpa Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < + 1,5 cm Pengukuran disaksikan
Penutup Aspal dgn Base B aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tebal total minimum Base A Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < 1 cm Pengukuran disaksikan
dan Base B aktual pada gambar yg disyaratkan Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tebal minimum Base A Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < 1 cm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar yg disyaratkan Konsultan setelah selesai
pemadatan
5 Lapis Pondasi
Agregat
Tinggi permukaan lapis akhir Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi + 0 cm, - 2 cm Pengukuran disaksikan
Base B aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tinggi permukaan lapis akhir Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi +1 cm, - 1 cm Pengukuran disaksikan
Base A aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tinggi Bahu Jalan tanpa Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < + 1,5 cm Pengukuran disaksikan
Penutup Aspal dgn Base B aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tebal total minimum Base A Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < 1 cm Pengukuran disaksikan
dan Base B aktual pada gambar yg disyaratkan Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tebal minimum Base A Waterpass Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < 1 cm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar yg disyaratkan Konsultan setelah selesai
pemadatan
6 Pek. Aspal
Tebal nominal AC-WC Core drill setiap 200 meter 1 mm Dicantumkan dimensi + 3,0 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
ReferensiFrekuensi Satuan Pengukuran
Pencatatan ToleransiDivisi Item Kontrol Item Metode Pengukuran
67
QUALITY CONTROL WORKMANSHIP STANDARD
Tebal nominal AC-BC Core drill setiap 200 meter 1 mm Dicantumkan dimensi +4,0 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Tebal lapis perata dan penguat Core drill setiap 200 meter 1 mm Dicantumkan dimensi 2,5xtebal nominal Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Kerataan melintang utk lapis Mistar lurus 3 meter setiap 200 meter 1 mm Dicantumkan dimensi < 5 mm Pengukuran disaksikan
aus dan lapis antara aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Kerataan melintang utk lapis Mistar lurus 3 meter setiap 200 meter 1 mm Dicantumkan dimensi < 10 mm Pengukuran disaksikan
pondasi aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Kerataan memanjang utk semua Mistar lurus 3 meter setiap 200 meter 1 mm Dicantumkan dimensi < 5 mm Pengukuran disaksikan
lapisan aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pemadatan
Bahan dan Pengujian
Aspal : Aspal berbentuk drum 3√ dari jumlah drum
Aspal curah Setiap tangki aspalJenis pengujian aspal drum dancurah mencakup: Penetrasi dan Titik Lembek
Asbuton butir/Aditif Asbuton 3√ dari jlh kemasan
- Kadar air
- Ekstraksi (kadar aspal)
- Ukuran butir maksimum
- Penetrasi aspal asbuton
Agregat :- Abrasi dgn mesin Los Angeles Setiap 5.000 m3
- Gradasi agregat yangditambahkan ke tumpukan
Setiap 1.000 m3
- Gradasi agregat dari hot bin I115:I140+F115
Setiap 250 m3 (min. 2 pengujian per hari)
- Nilai setara pasir (sand equivalent)
Setiap 250 m3
Campuran :
- Suhu di AMP dan suhu saat sampai di lapangan
Setiap batch dan pengiriman
- Gradasi dan kadar aspal Setiap 200 ton (min. 2 pengujian per hari)
Divisi Item Kontrol Item Metode Pengukuran Frekuensi Satuan Pengukuran
Pencatatan Toleransi Referensi
68
QUALITY CONTROL WORKMANSHIP STANDARD
- Rongga dalam campuran pd. Kepadatan Membal
Setiap 3.000 ton
- Campuran Rancangan (Mix Design) Marshall
Setiap perubahan agregat/rancangan
Lapisan yang dihampar :
- Benda uji inti (core) berdiameter 4” untuk parti-kel ukuran maksimum 1” dan 5” untuk partikel ukuran di atas 1”, baik untuk pemeriksaan pema-datan maupun tebal lapisan : paling sedikit 2 benda uji inti per lajur dan 6 benda uji inti per 200 meter panjang.
Setiap 200 meter panjang
Toleransi Pelaksanaan :
- Elevasi permukaan, untuk penampang melintang dari setiap jalur lalu lintas.
Paling sedikit 3 titik yang diukur melintang pd paling sedikit setiap 12,5 meter memanjang sepanjang
jalan tsb.
7 Struktur
7.1 BETON
Dimensi :
- Panjang s/d 6 meter Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi < 5 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Panjang > 6 meter Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi < 15 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Panjang plat dek, balok, kolom Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 0 dan +10 mm Pengukuran disaksikan
dinding, antara kepala jembatan aktual pada gambar Konsultan
Bentuk :
- Persegi (selisih pjg diagonal) Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Kelurusan/kelengkungan utk Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 12 mm Pengukuran disaksikan
pjg s/d 3 meter aktual pada gambar Konsultan
- Kelurusan/kelengkungan utk Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 15 mm Pengukuran disaksikan
pjg 3-6 meter aktual pada gambar Konsultan
- Kelurusan/kelengkungan utk Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 20 mm Pengukuran disaksikan
pjg >6 meter aktual pada gambar Konsultan
Kedudukan :
- horizontal Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi +10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
-vertikal Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi +20 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
Divisi Item Kontrol Item Metode Pengukuran ReferensiFrekuensi Satuan Pengukuran
Pencatatan Toleransi
69
QUALITY CONTROL WORKMANSHIP STANDARD
Alinyemen Vertikal :
- Penyimpangan tegak kolom dan Waterpass Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi +10 mm Pengukuran disaksikan
dinding aktual pada gambar Konsultan
Alinyemen Horizontall : Waterpass Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar dlm 4 m panjang Konsultan
Ketinggian (Elevasi) :
- Puncak lantai kerja dari pondasi Waterpass Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi +10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Puncak lantai kerja dari plat injak Waterpass Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi +10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Puncak kolom, tembok kepala, Waterpass Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi +10 mm Pengukuran disaksikan
balok melintang aktual pada gambar Konsultan
Penutup/Selimut Beton Tulangan :
- Selimut beton s/d 3 cm Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 0 dan + 5 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Selimut beton 3 - 5 cm Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi 0 dan + 10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
- Selimut beton 5 - 10 cm Pita ukur Setiap bahan 1 mm Dicantumkan dimensi + 10 mm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan
7.9 PAS. BATU
Sisi muka masing-masing batu Pita ukur Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < + 1 cm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pekerjaan pas. Batu
Permukaan lantai rata-rata Pita ukur Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < + 2 cm Pengukuran disaksikan
selokan dan saluran air aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pekerjaan pas. Batu
Pergeseran permukaan lantai Pita ukur Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi < + 5 cm Pengukuran disaksikan
selokan dan saluran air aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pekerjaan pas. Batu
Tebal minimum Pita ukur Setiap titik 1 cm Dicantumkan dimensi > + 10 cm Pengukuran disaksikan
aktual pada gambar Konsultan setelah selesai
pekerjaan pas. Batu
Divisi Item Kontrol Item Metode Pengukuran Frekuensi Satuan Pengukuran
Pencatatan Toleransi Referensi
‘
70
4. BAGAN ALIR KEGIATAN POKOK
71
TAHAP PRA-
PELAKSANAAN
Ya
Tidak
TAHAP
PELAKSANAAN
PROSES
SERAH
TERIMA
PERTAMA
( PHO )
FHO
MOBILISASI
BAGAN ALIR KERJALAYANAN PENGAWASAN TEKNIS
ADA
PERUBAHAN
INSPEKSI P.H.O
PERSIAPAN PROSESVERBAL
PEMERIKSAAN TERHADAPPEKERJAAN REMEDIAL
MASAPEMELIHARAAN
MENYERAHKAN SALINAN PROSESVERBAL KEPADA KONTRAKTOR
PEMERIKSAAN TAHAPAKHIR
SERTIFIKATPEMELIHARAA
N
PELELANGAN IKATAN KONTRAK BAGIPEMENANG TENDER
MOBILISASI PERSONIL
RAPAT PRA-PELAKSANAAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN :1. MEMPELAJARI DATA DAN DOKUMEN2. REVIEW DAN EVALUASI PENGENDALIAN MUTU3. REVIEW SCHEDULE PENGERAHAN PERALATAN KONTRAKTOR4. REVIEW DAFTAR PERSONIL KONTRAKTOR5. REVIEW KEBIJAKSANAAN ASURANSI KONTRAKTOR6. REVIEW RENCANA KERJA KONTRAKTOR7. REVIEW DESIGN DAN REKAYASA LAPANGAN (JIKA ADA)
DISKUSI DENGAN KONTRAKTOR MENGENAI HAL DIATAS
PERBAIKAN
SUPERVISI PEKERJAANPERSIAPAN KONTRAKTOR
SUPERVISI/INSPEKSI HARIANDAN PENGENDALIAN MUTU
UNTUK MATERIALDAN HASIL KERJA
KOORDINASI DENGAN INSTANSITERKAIT SEHUBUNGAN DENGAN
RELOKASI JALUR UTILITASI
RAPAT BULANAN
PENGAWASAN TIM SURVEI KONTRAKTORUNTUK TUGAS PENGUKURAN HASIL
PEKERJAAN YANG TELAH DISELESAIKAN
RAPAT LAPANGAN SEPERLUNYA
PENANGANAN PERINTAHPERUBAHAN DAN / ATAU
PEKERJAAN TAMBAH - KURANG
PEMERIKSAAN SERTIFIKAT PEMBAYARANBULANAN YANG DIAJUKAN KONTRAKTOR
PENYIAPAN LAPORAN BULANANDAN TRIWULAN
PELAKSAAAN PERMINTAANPEMERIKSAAN DARI KONTRAKTOR
LAPORAN DAN USULAN PADA TIMP.H.O TENTANG TANGGAL
PEMERIKSAAN UNTUK P.H.O
72
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
KONSULTAN / BINA MARGA KONTRAKTOR KETERANGAN
BAGAN ALIR PENGAWASAN HARIAN
GAMBAR KERJA
RENCANA HARIAN
PEMERIKSAAN DAN /ATAU PERSETUJUAN PERBAIKAN
SURVEI / PEMATOKAN
PELAKSANAANPEKERJAAN
PENGAWASAN /SUPERVISI
KUALITAS PEKERJAANSESUAI SPESIFIKASI ?
PENGUKURAN VOLUME/ KUANTITAS
PERBAIKAN
PEMERIKSAAN DAN /ATAU PERSETUJUAN
PERSIAPANSERTIFIKAT
PEMBAYARAN
PERBAIKAN
PEMERIKSAAN DAN /ATAU PERSETUJUAN
PERBAIKAN
PENERBITAN SERTIFIKATPEMBAYARAN
CONTOH FORM UNTUK REQUEST SHEET
(REQUEST UNTUK MEMULAI PEKERJAAN)
FLOWCHART REQUEST SHEET UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
73
Project : Approval Slip :
Package : No. :
Contractor : Date :
PAY ITEM NO.
KM TO KM
DATE HOUR :
FOR INSPECTION : FOR INSPECTION :
REQUESTED BY CONTRACTOR : RECEIVED BY CONSULTANTS :
I. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASI KONSULTAN1.1. Mobilisasi personil konsultan1.2. Mobilisasi kantor dgn ruang laporan dan kendaraan1.3. Pengumpulan dan analisa data-data sekunder1.4. Fasilitas akomodasi dan trasnsportasi
II. TAHAP PENGAWASAN MOBILISASI KONSULTAN2.1. Pre construction meeting.2.2. Penyiapan formulir-formulir keperluan pengawasan2.3. Penentuan schedule pelaksanaan & metode
pengendalian lalu lintas.2.4. Rekomendasi kepada Pemberi Tugas dalam
tahapan pelaksanaan2.5. Memeriksa daftar material, peralatan dan personil
kontraktor2.6. Memeriksa jumlah quantitas dan mutu material
kontraktor 2.7. Memeriksa desain dan kondisi lapangan
III. TAHAP PENGAWASAN MASA KONTRUKSI3.1. Pelaksanaan Survey
- Topografi- Penyelidikan Tanah- Pemeriksaan Material
3.2. Review Design3.3. Memeriksa dan menyetujui shop drawing3.4. Pengendalian Mutu3.5. Monitoring Progress & Jadwal Progres berikutnya3.6. Memeriksa dan menyetujui As Built Drawing3.7. Memeriksa dan Menyetujui Monthly Certificate3.8. Mempersiapkan Change Orders3.9. Memeriksa serah terima sementara & menerbitkan
Sertifikat Penerima Sementara (Certificate of Prove- sional Acceptance)
3.10 Memeriksa serah terima Akhir dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir (Certificate Final Report)
IV. PELAPORAN5.1. Laporan Pendahuluan5.2. Laporan Mutual Check dan Peninjauan Kembali Rancangan5.3. Laporan Bulanan5.4. Laporan Triwulan5.5. Laporan Pengujian Mutu5.6. Laporan Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12I CORE TEAM1 Ketua Tim (Team Leader) Ir. Johnny Hutabarat PT. Yodya Karya 19.002 Ahli Jalan Raya (Highway Engineer) Ir. Bagiyanto PT. Yodya Karya 19.003 Ahli Perkerasan (Pavement Engineer) Ir. Alfa Rohani PT. Yodya Karya 19.00
II FIELD TEAM 11 Site Engineer Ir. Andi Syamsu Alam PT. Yodya Karya 19.002 Quality Engineer Ir. Bekti Asmaul Fauzi PT. Yodya Karya 19.003 Quantity Engineer Ir. Conrad M A BE PT. Yodya Karya 19.00
III FIELD TEAM 21 Site Engineer Ir. Ibnu Harinto BE PT. Yodya Karya 19.002 Quality Engineer Ir. Chairul Anwar PT. Yodya Karya 19.003 Quantity Engineer Ir. Imam Seski S PT. Yodya Karya 19.00
IV FIELD TEAM 31 Site Engineer Ir. Amir Yuwono PT. Yodya Karya 19.002 Quality Engineer Ir. Ashropi Domanis PT. Yodya Karya 19.003 Quantity Engineer Ir. Itnu Bagiyo PT. Yodya Karya 19.00
V FIELD TEAM 41 Site Engineer Ir. Edi A Suriantoro PT. Yodya Karya 19.002 Quality Engineer Ir. Bambang Wahyu PT. Yodya Karya 19.003 Quantity Engineer Ir. Sukawang PT. Yodya Karya 19.00
VI FIELD TEAM 51 Site Engineer Ir. Maryanto PT. Yodya Karya 19.002 Quality Engineer Ir. Samadikun PT. Yodya Karya 19.003 Quantity Engineer Ir. Robil Awal PT. Yodya Karya 19.00
342.00
PAKET WAS 03 PENGAWASAN TEKNIK JALAN LINTAS BARAT (TAHUN JAMAK)
TAHUN ANGGARAN 2008 - 2009RUAS SURUMANA – DONGGALA – PALU – PANTOLOAN – SABANG DAN SABANG – MALALA – LAKUAN
PERIODEP O S I S INo
JUMLAH ORANG BULAN
NAMAPERUSAHAAN
N A M A
78
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN SUPERVISION TEAM
79
.
Untuk mencapai proses pekerjaan yang lancar dan terkendali serta untuk
mencapai sasaran perencanaan yang sesuai dengan tujuan dilaksanakan
pekerjaan perencanaan diperlukan struktur organisasi konsultan yang diisi
oleh personil-personil yang ahli dalam bidangnya yang dipimpin oleh seorang
Team Leader.
Adapun Uraian Tugas dan Jabatan sebagai berikut :
No
.
Nama Jabatan & Syarat Uraian Tugas dan Wewenang
1 Ir. Johnny
Hutabarat
Ketua Tim (Team
Leader)
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil
- Telah berpengalaman
selama 9 (sembilan)
tahun dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan) sejak
lulus.
Merencanak
an, mengkoordinir dan
mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang
terlibat dalam pekerjaan
sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta
mencapai hasil yang
diharapkan.
Mempersiap
kan petunjuk pelaksanaan
kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data,
pengolahan, dan penyajian
akhir dari seluruh hasil
keseluruhan pekerjaan.
2 Ir. Miftachul Rozi Ahli Jalan Raya
(Highway Engineer)
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil
- Telah berpengalaman
selama 6 (enam) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan) sejak
lulus
Mela
kukan pengawasan secara
teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan
dan menjaga agar dalam
pemilihan trase, penerapan
geometrik, perkerasan jalan
dan bangunan pelengkap yang
diperlukan harus sesuai dengan
80
hasil perencanaan.
Mem
onitor secara seksama
kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya
segera/tepat waktu bila
kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada
buku Spesifikasi dan hal itu
benar-benar berpengaruh
terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Site Engineer
juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut.
Meng
upayakan bahwa kontraktor
memahami dokumen kontrak
secara benar, melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan
spesifikasi serta gambar-
gambar, dan kontraktor
menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan
lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan.
Jika
ada perubahan desain maka
Highway Engineer yang
melaksanakan kegiatan dalam
pekerjaan perencanaan teknis
jalan yang mencakup
pelaksanaan survey, pemilihan
trase, perencanaan geometrik,
perkerasan jalan dan bangunan
pelengkap yang diperlukan.
3 Ir. Alfa Rohani Ahli Perkerasan Jalan
Raya (Pavement
Engineer)
Meng
ikuti petunjuk teknis dan
instruksi dari Team Leader
81
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil
- Telah berpengalaman
selama 6 (enam) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan) sejak
lulus
serta mengusahakan agar Site
Engineer dan PPK selalu
mendapat informasi yang
diperlukan sehubungan dengan
pengendalian mutu.
Mem
bantu Prasarana Wilayah untuk
memberikan saran, analisa
pemilihan kebijakan teknologi
penggunaan material / bahan
untuk perkerasan jalan, serta
mengidentifikasi potensi
masalah yang mungkin timbul
yang berkaitan dengan
penerapan kebijakan
penggunaan material
perkerasan.
Mem
bantu meyiapkan petunjuk
arahan teknis kepada Team
Leader mengenai penggunaan
peralatan penghamparan,
pemadat serta penyemprotan
aspal yang akan dipakai oleh
kontraktor serta memberi
saran-saran tentang layak
tidaknya peralatan tersebut
digunakan.
Mem
berikan saran-saran mengenai
pengendalian semua personil
yang terlibat dalam pekerjaan
penghamparan aspal,
khususnya yang terkait dengan
pengaturan lalu lintas.
Mem
bantu melakukan pengawasan
dan pemantauan atau
pengoperasian “Stone Crusher”
dan Asphalt Mixing Plant” atau
peralatan lain yang diperlukan
agar hasil produksinya dapat
sesuai dengan ketentuan yang
82
ada.
Mela
kukan pengawasan atas
pelaksanaan “Coring”
perkerasan jalan yang
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan.
Mele
ngkapi secara detail, termasuk
sketsa yang tepat dan
perhitungan yang diperlukan
untuk mendukung usulan-
usulan perubahan didalam
pekerjaan perkerasan aspal
(“Change Order Contract”).
4 - Ir. Andi
Syamsu Alam
- Ir. Ibnu
Harinto
- Ir. Amir
Yuwono
- Ir. Edi A
Suriantoro
- Ir. Maryanto
Site Engineer
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil
- Telah berpengalaman
selama 8 (delapan) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan) sejak
lulus
Pemimpin Tim Konsultan atau
Direksi Teknis yang
bertanggungjawab langsung
kepada PPK dimana timnya
ditugaskan untuk
melaksanakan jasa.
Mengawasi dan meneliti
ketepatan dari semua
pengukuran/rekayasa lapangan
yang dilakukan kontraktor
sehingga dapat memudahkan
PPK mengambil keputusan-
keputusan yang diperlukan,
termasuk untuk pekerjaan
pengembalian kondisi dan
pekerjaan minor mendahului
pekerjaan utama serta
rekayasa terperinci lainnya.
Melakukan pengawasan secara
teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan
tertulis kepada Kontraktor
mengenai apa yang
sebenarnya dituntut dalam
83
pekerjaan tersebut, bila dalam
kontrak hanya dinyatakan
secara umum.
Mengupayakan bahwa
kontraktor memahami
dokumen kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan
kontraktor menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan
lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan.
Membuat rekomendasi kepada
PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan
material.
Mencatat kemajuan setiap hari
yang dicapai kontraktor pada
lembar kemajuan pekerjaan
(progress schedule) yang telah
disetujui.
Memonitor secara seksama
kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya
segera/tepat waktu bila
kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada
buku Spesifikasi dean hal itu
benar-benar berpengaruh
terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Site Engineer
juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut.
Memeriksa dengan teliti semua
kuantitas hasil pengukuran
setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer/Chief
84
Inspector.
Menjamin bahwa sebelum
kontraktor diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak.
Memberi rekomendasi kepada
PPK menyangkut mutu dan
jumlah pekerjaan yang telah
selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap sertifikat
pembayaran bulanan
kontraktor.
Membuat perhitungan dan
sketsa-sketsa yang benar
untuk bahan PPK pada setiap
akan memerintahkan
perubahan pekerjaan.
Mengawasi dan memeriksa
pembuatan Gambar
Sebenarnya
Terbangun/Terpasang (as built
drawing) dan mengupayakan
agar semua gambar tersebut
dapat diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO)
Memeriksa dengan teliti /
seksama setiap gambar-
gambar kerja dan analisa /
perhitungan-perhitungan
konstruksinya dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh
Kontraktor sebelum
pelaksanaan.
Menyusun; memelihara arsip
korespondensi proyek, laporan
harian, laporan mingguan,
85
bagan kemajuanpekerjaan,
pengukuran, gambar-gambar
dan lainnya.
Membuat laporan-laporan
seperti tersebut pada Bagian
11 Kerangka Acuan
Kerja.mengenai kemajuan fisik
dan keuangan proyek yanga
ada dibawah wewenangnya
dan menyerahkan kepada
Satuan Kerja Non Vertikal
Tertentu Perencanaan dan
Pengawasan Jalan dan
Jembatan, PPK serta instansi
lain yang terkait tepat pada
waktunya.
5 - Ir. Bekti
Asmaul F
- Ir. Chairul Anwar
- Ir. Ashropi
Domanis
- Ir. Farlin Rosyad
- Ir. Samadikun
Quality Engineer
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil
- Telah berpengalaman
selama 6 (enam) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan) sejak
lulus
Tugas Utamanya harus
menjamin bahwa mutu
material, mutu hasil
pelaksanaan oleh kontraktor
memenuhi persyaratan /
ketentuan dalam Dokumen
Kontrak.
Harus benar-benar` paham
mengenai semua standar
prosedur pengujian
laboratorium yang ditetapkan
dalam Dokumen Kontrak dan
mempunyai pengetahuan
mengenai teknologi bahan
serta kendali mutu.
Bila dalam Dokumen Kontrak,
Kontraktor yang bersangkutan
harus mengadakan peralatan
loboratorium. Maka Quality
Engineer harus melakukan
pengawasan yang seksama
atas pemasangan, pengaturan
dan penempatan peralatan-
peralatan laboratorium
lapangan kontraktor serta
memantau alat-alat pengujian
86
sebelum pekerjaan konstruksi
dimulai, peralatan laboratorium
yang ada sudah siap
dioperasikan.
Melaksanakan pengawasan
dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang
dikerjakan oleh Kontraktor dan
tenaga-tenaganya dalam
rangka pengendalian mutu
material serta hasil
pekerjaannya, dan
memberitahukan dengan
segera secara tertulis kepada
Site Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang
dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai
maupun setiap cara yang
terdapat pada material atau
mutu pekerjaannya.
Menganalisa semua data hasil
pengujian kendali mutu serta
menyerahkannya kepada Site
Engineer rekomendasi secara
tertulis tentang disetujui atau
ditolaknya material dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan.
Mengawasi semua pelaksanaan
pengujian di lapangan yang
dilakukan oleh Kontraktor, dan
dapat memastikan bahwa
jumlah core yang diambil itu
atau lubang uji yang dibuat
tidak kurang dan syarat
Memeriksa semua
material/bahan yang
didatangkan ke lokasi proyek
sehingga sebeloum material
tersebut digunakan sudah
sesuai dengan spesifikasi.
Menyerahkan kepada Site
Engineer sebelum tanggal 14
87
setiap bulan, suatu risalah
bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh
selama bulan sebelumnya,
untuk diserahkan oleh Site
Engineer kepada PPK, Satuan
Kerja Non Vertikal Tertentu
Perencanaan dan Pengawasan
Jalan dan Jembatan Sulawesi
Tengah.
Laporan tersebut berisikan
semua data laboratorium serta
pengujian di lapangan berikut
risalah/kesimpulan dan data
yang ada.
Memberikan pelatihan di
lapangan bagi personil teknisi
kontraktor dan teknisi
konsultan mengenai
metodologi pengujian yang
terkait / diperlukan.
6 - Ir. Condrad
M A.
- Ir. Imam Seski S
- Ir. Itnu Bagiyo
- Ir. Sukawang Idris
- Ir. Robil
Awal
Quantity Engineer
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil
- Telah berpengalaman
selama 6 (enam) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan) sejak
lulus
Tugas Utamanya harus
menjamin bahwa metoda
pelaksanaan pekerjaan
kontraktor di lapangan sesuai
dengan ketentuan yangada,
dan cara pengukuran kuantitas
hasil pekerjaan kontraktor
sesuai dengan ketentuan
dalam Dokumen Kontrak.
Harus benar benar paham
mengenai semua metoda
pelaksanaan dan cara
pengukuran kuantitas yang
ditetapkan dalam Dokumen
Kontrak.
Melakukan pengawasan secara
teratur dan memeriksa
pekerjaan pada semua lokasi di
lapangan dimana pekerjaan
konstruksi sedang dilaksanakan
serta memberi penjelasan
88
tertulis kepada Kontraktor
mengenai apa yang
sebenarnya dituntut dalam
pekerjaan tersebut, bila dalam
kontrak hanya dinyatakan
secara umum.
Mengupayakan bahwa
kontraktor memahami
dokumen kontrak secara benar,
melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan spesifikasi serta
gambar-gambar, dan
kontraktor menerapkan teknik
pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan
lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan.
Membuat rekomendasi kepada
PPK untuk menerima atau
menolak pekerjaan dan
material.
Mencatat kemajuan setiap hari
yang dicapai kontraktor pada
lembar kemajuan pekerjaan
(progrss schedule) yang telah
disetujui.
Memonitor secara seksama
kemajuan dari semua
pekerjaan dan melaporkannya
segera/tepat waktu bila
kemajuan pekerjaan terlambat
sebagaimana tercantum pada
buku Spesifikasi dan hal itu
benar-benar berpengaruh
terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal
demikian, maka Site Engineer
juga membuat rekomendasi
secara tertulis bagaimana
caranya untuk mengejar
keterlambatan tersebut.
Memeriksa dengan teliti semua
kuantitas hasil pengukuran
89
setiap pekerjaan yang telah
selesai yang disampaikan oleh
Quantity Engineer.
Menjamin bahwa sebelum
kontraktor diijinkan untuk
melaksanakan pekerjaan
berikutnya, maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang
akan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah
diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Kontrak.
Memberikan rekomendasi
kepada PPK menyangkut mutu
dan jumlah pekerjaan yang
telah selesai dan memeriksa
kebenaran dari setiap sertifikat
pembayaran bulanan
kontraktor.
Membuat perhitungan dan
sketsa-sketsa yang benar
untuk bahan PPK pada setiap
akan memerintahkan
perubahan pekerjaan.
Mengawasi dan memeriksa
pembuatan gambar
sebenarnya terbangun /
terpasang (as built drawing)
dan mengupayakan agar
semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum
Penyerahan Pertama Pekerjaan
(PHO)
Memeriksa dengan
teliti/seksama setiap gambar
kerja dan analisa / perhitungan-
perhitungan konstruksinya dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh
kontraktor sebelum
pelaksanaan.
7 - To be named Inspector Bertanggung jawab langsung
90
(15 orang) Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil,
telah berpengalaman
selama 3 (tiga) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi (jalan/
jembatan) sejak
lulus , bila Sarjana
Muda harus memiliki
minimum 5 (lima)
tahun pengalaman
dalam bidang
pekerjaan tersebut
diatas.
kepada Quantity Engineer.
Tanggung jawab utamanya
untuk menjamin bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai
gambar rencana dan spesifikasi
yang telah disetujui.
Membantu Quantity Engineer
memeriksa serta memberikan
rekomendasi atas jadwal
pelaksanaan Penyedia Jasa
Pelaksanaan atau perubahan-
perubahannya untuk
pelaksanaan harian, serta
setiap rencana atau program-
program serupa yang harus
diajukan oleh Penyedia Jasa
Pelaksanaan atau mendapat
rekomendasi lebih lanjut dari
Site Engineer.
Membantu Quantity Engineer
menilai kecukupan pemakaian,
antara lain bahan-bahan dan
tenaga kerja yang disediakan
oleh kontraktor, serta cara
kerja Penyedia Jasa
Pelaksanaan sehubungan
dengan besarnya tingkat
kemajuan yang ditargetkan,
dan bila perlu, mengambil
tindakan yang tepat untuk
meningkatkan laju pekerjaan.
Membantu Quantity Engineer
melaksanakan pengawasan
yang efektif dan terus menerus
terhadap pekerjaan serta
menjamin bahwa mutu
pekerjaan sesuai dengan
standard dan spesifikasi yang
ditetapkan dalam kontrak.
Membantu Quantity Engineer
untuk mengadakan
pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian
91
pekerjaan yang telah
diselesaikan.
Membantu Quantity Engineer
menyiapkan as built drawing.
Melakukan pengawasan di
lapangan secara terus menerus
dan mencatat atas semua
pelaksanaan harian, antara lain
peralatan, tenaga kerja dan
material yang digunakan oleh
Penyedia Jasa Pelaksanaan
dalam melaksanakan pekerjaan
harian dalam bentuk Laporan
Harian Inspector (Inspector
Daily Report) yang akan
dirangkum dalam Laporan
Mingguan (Weekly Report).
Secara terus menerus
mengawasi, membuat catatan
dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan
kuantitas sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen kontrak untuk
kemudian diserahkan kepada
Quantity Engineer.
8 - To be named
(5 orang)
Surveyor
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil,
telah berpengalaman
selama 3 (tiga) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi (jalan/
jembatan) sejak
lulus , bila Sarjana
Muda harus memiliki
minimum 5 (lima)
tahun pengalaman
dalam bidang
pekerjaan tersebut
diatas.
Bertanggung jawab langsung
kepada Quantity Engineer.
Tanggung jawab utamanya
untuk menjamin bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai
gambar rencana dan spesifikasi
yang telah disetujui.
Secara terus menerus
mengawasi, membuat catatan
dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan
kuantitas sudah benar dan
sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen kontrak untuk
kemudian diserahkan kepada
Quantity Engineer.
Secara terus menerus
92
mengawasi, membuat catatan
dan memeriksa semua hasil
pengukuran.
Menentukan Patok/witzet untuk
acuan pelaksanaan opname di
lapangan dan menyiapkan
sertifikasi bulanan.
Membantu Quantity Engineer
untuk mengadakan
pengukuran akhir secara
keseluruhan dari bagian
pekerjaan yang telah
diselesaikan dan menyiapkan
As Built Drawing.
9 - To be named
(10 orang)
Material Technician
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil,
telah berpengalaman
selama 1 (satu) tahun
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan)
sejak lulus , bila
Sarjana Muda harus
memiliki minimum 2
(dua) tahun
pengalaman dalam
bidang pekerjaan
tersebut diatas dan
bila lulusan STM
harus memiliki
minimum 4 (empat)
tahun pengalaman
dalam bidang
pekerjaan tersebut
Bertanggung jawab langsung
kepada Quality Engineer.
Tanggung jawab utamanya
untuk menjamin bahwa mutu
material dan mutu pelaksanaan
yang dihasilkan oleh Penyedia
Jasa Pelaksanaan memenuhi
persyaratan.
Harus benar-benar paham
semua standar prosedur
pengujian laboratorium yang
ditetapkan dalam dokumen
kontrak.
Harus mempunyai pengalaman
dalam pengawasan
pelaksanaan dan pengambilan
data dengan alat Dynamic
Cone Penetrometer (DCP)
Membantu Quality Engineer
melakukan pengawasan yang
seksama atas pemasangan,
pengaturan dan penempatan
laboratorium lapangan
Kontraktor sertta memantau
mobilisasi alat-alat pengujian.
Melaksanakan pengawasan
dari hari ke hari atas semua
pekerjaan pengujian yang
93
dikerjakan oleh Penyedia Jasa
Pelaksanaan dan para tenaga
ahlinya dalam rangka
pengendalian mutu material,
dan memberitahukan dengan
segera baik secara lisan
maupun tertulis kepada Quality
Engineer tentang kekurangan-
kekurangan yang dijumpai
dalam prosedur pengujian yang
dipakai serta setiap cacat yang
terdapat pada material atau
mutu pekerjaan.
Mengawasi semua pelaksanaan
pengujian yang dilakukan oleh
kontraktor, dapat memastikan
bahwa jumlah pengujian yang
dilaksanakan tidak kurang dari
syarat-syarat minimum yang
ditetapkan/ direkomendasikan
oleh Quality Engineer.
Memeriksa semua material/
bahan yang didatangkan ke
lokasi pekerjaan sehingga
dapat menjamin bahwa
material tersebut sudah sesuai
dengan spesifikasi.
Bekerjasama dengan tenaga
teknik laboratorium Penyedia
Jasa Pelaksanaan agar dapat
benar-benar memahami
metode pengujian yang telah
ditetapkan dan memakai
formulir standar laboratorium
yang disertakan dalam
dokumen kontrak untuk
mencatat data pengujian
tersebut..
10 - To be named
(5 orang)
Laboratorium Teknisi
Syarat :
- Sarjana Teknik Sipil,
telah berpengalaman
selama 1 (satu) tahun
Bertanggung jawab langsung
kepada Quality Engineer.
Tanggung jawab utamanya
untuk menjamin bahwa mutu
material dan mutu pelaksanaan
94
dalam bidang sipil
subbidang prasarana
transportasi
(jalan/jembatan)
sejak lulus , bila
Sarjana Muda harus
memiliki minimum 2
(dua) tahun
pengalaman dalam
bidang pekerjaan
tersebut diatas dan
bila lulusan STM
harus memiliki
minimum 4 (empat)
tahun pengalaman
dalam bidang
pekerjaan tersebut
yang dihasilkan oleh Penyedia
Jasa Pelaksanaan memenuhi
persyaratan.
Harus benar-benar paham
mengenai semua standar
prosedur pengujian
laboratorium yang ditetapkan
dalam dokumen kontrak.
Harus mempunyai pengalaman
dalam pengawasan
pelaksanaan dan pengambilan
data dengan alat Dynamic
Cone Penetrometer (DCP)
Mengikuti petunjuk teknis dan
instruksi dari Quality Engineer,
serta mengusahakan agar
Quality Engineer selalu
mendapat informasi yang
diperlukan dengan
pengendalian mutu.
Melakukan pengawasan dan
pemantauan ketat atas
pengaturan personil dan
peralatan laboratorium
kontraktor, agar pelaksanaan
pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan
peralatan dan pengendalian
mutu sesuai dengan
persyaratan dalam dokumen
kontrak.
Melakukan pengawasan dan
pemantauan atas pengaturan
dan pengadaan ”Stone
Crusher” dan Asphalt Mixing
Plant” atau peralatan lain yang
diperlukan.
Melakukan analisis semua hasil
test, termasuk usulan
komposisi campuran (job mix
formula), baik untuk
pekerjaan aspal, soil cement,
dan beton, serta memberikan
95
rekomendasi dan justifikasi
teknik atas persetujuan dan
penolakan usulan tersebut.
Melakukan pengawasan atas
pelaksanaan ”Coring”
perkerasan jalan yang
dilakukan oleh Kontraktor,
sehingga baik jumlah serta
lokasi ”Coring” dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan.
● Menyerahkan kepada Quality
Engineer himpunan data
bulanan pengendalian mutu
paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
● Memberi petunjuk kepada staf
kontraktor, agar semua teknisi
laboratorium dan staf
pengendali mutu mengenai dan
memahami semua prosedur dan
tata cara pelaksanaan test
sesuai dengan yang tercantum
dalam spesifikasi.
96
Demikian Rencana Mutu Kontrak ini dibuat sebagai Dokumen
Pengendalian Proses Pelaksanaan Pekerjaan Paket Was – 3,
Pengawasan Teknk Jalan Donggala-Surumana-Palu, Palu-
Pantoloan, Pantoloan-Sabang, Sabang-Malala dan Malala-Lakuan
yang merupakan Paket Program Lintas Barat Provinsi Sulawesi Tengah
Tahun Anggaran 2008-2009 dan apabila terjadi perubahan dalam
penerapannya akan disesuaikan setelah dikonsultasikan lebih dahulu
dengan Satuan Kerjan Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan
Pengawasan Jalan dan Jembatan Sulawesi Tengah untuk mendapat