KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pribadi ini dengan judul “Surveilans epidemiologi , pencatatan dan pelaporan kasus campak di Puskesmas Lubuk Kilangan Padang”. Selanjutnya, Shalawat dan Salam kepada Rasulullah SAW. Penulisan makalah pribadi ini dibuat dengan tujuan sebagai salah satu syarat kelulusan dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. DR. dr. Rizanda Machmud M.Kes selaku preseptor yang telah memberikan bimbingannya dalam proses penyelesaian makalah pribadi ini, juga untuk dukungannya baik dalam bentuk moril maupun dalam mencari referensi yang lebih baik, kepada Kepala Puskesmas Lubuk Kilangan Padang beserta seluruh jajarannya dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah pribadi ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu sangat diperlukan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. i
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah pribadi ini dengan judul “Surveilans epidemiologi ,
pencatatan dan pelaporan kasus campak di Puskesmas Lubuk Kilangan Padang”.
Selanjutnya, Shalawat dan Salam kepada Rasulullah SAW.
Penulisan makalah pribadi ini dibuat dengan tujuan sebagai salah satu syarat
kelulusan dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. DR. dr. Rizanda
Machmud M.Kes selaku preseptor yang telah memberikan bimbingannya dalam proses
penyelesaian makalah pribadi ini, juga untuk dukungannya baik dalam bentuk moril
maupun dalam mencari referensi yang lebih baik, kepada Kepala Puskesmas Lubuk
Kilangan Padang beserta seluruh jajarannya dan semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah pribadi ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu sangat
diperlukan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Padang, Agustus 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iDAFTAR ISI.......................................................................................................................iiBAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................11.2 Batasan Masalah........................................................................................................11.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................................11.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................................1
1.4 Metode Penulisan.......................................................................................................1BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................1
2.2.1 Pengertian...........................................................................................................22.2.2 Tujuan Surveilans...............................................................................................22.2.3 Komponen surveilans.........................................................................................32.2.4 Aktifitas Inti Surveilans......................................................................................62.2.5 Kegunaan surveilans epidemiologi.....................................................................6
2.3 Pencatatan Dan Pelaporan.........................................................................................72.3.1 Pengertian sistem pencatatan dan pelaporan......................................................72.3.2 Manfaat pencatatan dan pelaporan.....................................................................82.3.3 Jenis pencatatan terpadu puskesmas...................................................................92.3.4 Jenis pencatatan..................................................................................................92.3.6 Prosedur Pengisian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas.....10
2.4 Surveilans Campak.............................................................................................112.4.1 Defisi Kasus Campak..................................................................................112.4.2 Daerah Resiko Campak...............................................................................122.4.3 Kegiatan Surveilans Campak.......................................................................122.4.4 KLB Campak...............................................................................................122.4.5 Penanggulangan Campak.............................................................................13
BAB 3 ANALISIS SITUASI............................................................................................15
ii
3.1 Keadaan Geografis dan Demografi.....................................................................153.2. Sarana Kesehatan................................................................................................163.3. Sasaran Puskesmas..............................................................................................163.4 Sumber daya surveilans di Puskesmas Lubuk Kilangan.....................................17
BAB 4 PEMBAHASAN...................................................................................................184.1 Surveilans Campak di Puskesmas Lubuk Kilangan............................................184.2 Pengumpulan dan Pencatatan Data.....................................................................184.3 Permasalahan Surveilans di Puskesmas Lubuk Kilangan...................................224.4 Permasalahan Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas Lubuk Kilangan...........23
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................245.1 Kesimpulan..............................................................................................................245.2 Saran........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................25
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal mutlak yang harus diperhatikan untuk kemajuan suatu
bangsa. Masalah kesehatan yang dihadapi dunia antara lain adalah penyakit campak.
Campak dan polio adalah penyakit yang sangat potensial untuk menimbulkan wabah
(Depkes RI, 2011). Hasil dari paparan World Health Organization (WHO) menyebutkan,
pada periode Januari hingga Juli 2011, tercatat ada 26 ribu kasus campak di 40 negara di
benua Eropa. Jumlah kasus yang berhasil terekam WHO itu, menunjukkan kasus campak
di benua Eropa meningkat 276 % dibandingkan periode yang sama pada 2007
lalu.Hingga saat ini Indonesia belum bisa terlepas dari penyakit campak, data terakhir
menunjukkan penyakit campak sebanyak 11.704 kasus pada tahun 2011 (Dirjen P2PL,
2012).
Campak merupakan suatu infeksi penyakit akut yang menular, disebabkan oleh
paramixovirus dengan genus morbilivirus yang pada umumnya menyerang anak-anak
(Julia andriani, 2009). Penyakit campak termasuk penyakit yang sering menyerang anak-
anak, karena itu penyakit akibat virus ini sering disepelekan dan masyarakat kita masih
berpikiran kalau anak kena campak adalah hal yang biasa dan wajar (Soedjatmiko,
2011).
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan perifer berperan penting dalam
pencegahan dan pemberantasan penyakit campak. Untuk itu, diperlukan kegiatan
surveilans yang diikuti pencatatan dan pelaporan untuk mengetahui pola perkembangan
penyakit campak tersebut. Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu
kegiatan dengan output berupa data. Data yang disajikan adalah informasi tentang
pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang
ada perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua
staf puskesmas. Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi
menjadi laporan terpadu puskesmas atau yang disebut dengan sistem pencatatan dan
pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP).
1.2 Batasan Masalah
Makalah ini membahas mengenai kegiatan surveilans, pencatatan dan pelaporan
kasus campak di Puskesmas Lubuk Kilangan serta permasalahan yang ada dalam
rangkaian kegiatan tersebut.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan surveilans,
pencatatan dan pelaporan kasus campak di Puskesmas secara umum sehingga didapatkan
analisis mengenai kasus campak di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Kilangan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui pelaksanaan kegiatan surveilans, pencatatan dan pelaporan kasus
campak di Puskesmas Lubuk Kilangan.
2. Mengetahui sebaran wilayah kasus campak di Kecamatan Lubuk Kilangan.
3. Mengetahui sebaran waktu terjadinya campak dari tahun ke tahun di
Kecamatan Lubuk Kilangan.
4. Mengetahui faktor resiko serta pencegahan dan penanggulangan campak.
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur dan laporan Puskesmas Lubuk Kilangan, analisis, dan diskusi bersama
pemegang program.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Campak
Campak merupakan suatu infeksi penyakit akut yang menular, disebabkan oleh
paramixovirus dengan genus morbilivirus yang pada umumnya menyerang anak-anak
(Julia andriani, 2009). Penyakit campak termasuk penyakit yang sering menyerang anak-
anak, karena itu penyakit akibat virus ini sering disepelekan dan masyarakat kita masih
berpikiran kalau anak kena campak adalah hal yang biasa dan wajar (Soedjatmiko, 2011).
Campak dapat menular dari satu manusia ke manusia lain melalui percikan ludah
dan transmisi melalui udara terutama melalui batuk, bersin atau sekresi hidung. Masa
penularan 4 hari sebelum rash sampai 4 hari setelah timbul rash, puncak penularan pada
saat gejala awal (fase prodromal), yaitu pada 1-3 hari pertama sakit (Dirjen P2PL
(pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan), 2008).
Gejala campak awalnya dimulai dari panas badan, biasanya diatas 38 derajat
celcius selama 3 hari atau lebih, disertai salah satu atau lebih gejala batuk, pilek, mata
merah atau mata berair. Khas (Pathognomonis) ditemukan Koplik’s spot atau bercak
putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam (mucosa bucal). Bercak
kemerahan/rash yang dimulai dari belakang telinga pada tubuh berbentuk makulo papular
selama 3 hari atau lebih, beberapa hari (4-7 hari) keseluruh tubuh. Bercak kemerahan
makulo papular setelah 1 minggu sampai 1 bulan berubah menjadi kehitaman
(hiperpigmentasi) disertai kulit bersisik. Untuk kasus yang telah menunjukkan
hiperpigmentasi (kehitaman) perlu dilakukan anamnesis dengan teliti, dan apabila pada
masa akut (permulaan sakit) terdapat gejala-gejala tersebut di atas maka kasus tersebut
termasuk kasus campak klinis. Kematian penderita campak umumnya disebabkan karena
komplikasinya, seperti : Bronchopneumonia, Diare berat dan gizi buruk serta penanganan
yang terlambat (Dirjen P2PL, 2008).
Infeksi alami karena infeksi penyakit campak cenderung menimbulkan antibody
lebih baik disbanding antibody yang terbentuk karena vaksinasi campak. Stelah terjadi
infeksi virus, maka terjadi respon seluler segera yang kemudian diikuti oleh respon
imunitas pada saat timbulnya rash. Bila seorang anak tidak terdeteksi adanya titer
antibody campak, maka anak tersebut kemungkinan masih rentan. Penyembuhan
terhadap penyakit campak tergantung kepada kemampuan respon dari T-Cell yang
adekuat (Dirjen P2PL, 2008)
2.2 Surveilans
2.2.1 Pengertian
Menurut Kepmenkes RI Nomor 1479/MENKES/SK/X/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Survelans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular Terpadu, surveilans adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan
tindakan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan dan pengolahan, dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Sementara
menurut WHO (2004), surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada
unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses pengumpulan data kesehatan yang
mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga melibatkan
analisis, interpretasi, penyebaran, dan penggunaan informasi kesehatan. Hasil surveilans
dan pengumpulan serta analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan,
mendeskripsikan, dan mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan
dan mencegah kejadian yang merugikan kesehatan. Dengan demikian, agar data dapat
berguna, data harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan
(Timmreck, 2005).
2.2.2 Tujuan Surveilans
Tujuan surveilans berdasarkan Depkes RI tahun 2004 adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui gambaran epidemiologi masalah kesehatan atau
penyakit pada suatu wilayah.
2
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan prioritas masalah
kesehatan. Ada tiga persyaratan minimal yang harus diketahui untuk dapat
menetapkan prioritas masalah kesehatan, yakni besarnya masalah, adanya
metode untuk mengatasi masalah, dan tersedianya biaya untuk mengatasi
masalah. Dengan data surveilans yang layak dapat diketahui besaran
masalah dari setiap masalah kesehatan yang ada serta keefektifan dari
sebuah metode yang digunakan.
3. Untuk mengetahui cakupan pelayanan.
4. Untuk kewaspadaaan dini terjadinya kejadian Luar Biasa (KLB) . KLB
adalah timbulnya atau meningkatnyakejadian / kematian yang bermakna
secraa epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (WHO,
2004).
5. Untuk memantau dan menilai program. Setelah keputusan dirumuskan dan
dilakukan inntervensi, kita dapat menilai berhasil atau tidaknya intervensi
tersebut dari data surveilans di rentang waktu berikutnya, apakah sudah
terjadi penurunan insiden atau prevalensi penyakit tersebut.
2.2.3 Komponen surveilans
Komponen-komponen kegiatan surveilans menurut Depkes. RI, (2004) seperti
dibawah ini :
1. Pengumpulan data, data yang dikumpulkan adalah data epidemiologi yang jelas,
tepat dan ada hubungannya dengan penyakit yang bersangkutan. Tujuan dari
pengumpulan data epidemiologi adalah: untuk menentukan kelompok populasi
yang mempunyai resiko terbesar terhadap serangan penyakit; untuk menentukan
reservoir dari infeksi; untuk menentukan jenis dari penyebab penyakit dan
karakteristiknya; untuk memastikan keadaan yang dapat menyebabkan
berlangsungnya transmisi penyakit; untuk mencatat penyakit secara keseluruhan;
untuk memastikan sifat dasar suatu wabah, sumbernya, cara penularannya dan
seberapa jauh penyebarannya
2. Kompilasi, analisis dan interpretasi data. Data yang terkumpul selanjutnya
dikompilasi, dianalisis berdasarkan orang, tempat dan waktu. Analisa dapat
berupa teks tabel, grafik dan spot map sehingga mudah dibaca dan merupakan
3
informasi yang akurat. Dari hasil analisis dan interpretasi selanjutnya dibuat saran
bagaimana menentukan tindakan dalam menghadapi masalah yang baru
3. Penyebaran hasil analisis dan hasil interpretasi data. Hasil analisis dan interpretasi
data digunakan untuk unit-unit kesehatan setempat guna menentukan tindak lanjut
dan disebarluaskan ke unit terkait antara lain berupa laporan kepada atasan atau
kepada lintas sektor yang terkait sebagai informasi lebih lanjut
Komponen-komponen dalam pelaksanaan sistem surveilans (WHO,1999) adalah sebagai
berikut:
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan komponen yang sangat penting karena kualitas
informasi yang diperoleh sangat ditentukan oleh kualitas data yang dikumpulkan.
Data yang dikumpulkan harus jelas, tepat dan ada hubungannya dengan penyakit
yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk dapat menjalankan surveilans yang baik
pengumpulan data harus dilaksanakan secara teratur dan terus-menerus.
Tujuan pengumpulan data:
1). Menentukan kelompok atau golongan populasi yang mempunyai resiko
terbesar terkena penyakit seperti jenis kelamin, umur, suku, pekerjaan dan
lain-lain.
2). Menentukan jenis agent atau penyebab penyakit dan karakteristiknya.
3). Menentukan reservoir infeksinya
4). Memastikan keadaan yang menyebabkan kelangsungan transmisi penyakit.
5). Mencatat kejadian penyakit, terutama pada kejadian luar biasa.
Sumber data yang dikumpulkan barlainan untuk tiap jenis penyakit.Sumber data
sistem surveilans terdiri dari 10 elemen yaitu:
1). Pencatatan kematian
2). Laporan penyakit, merupakan elemen yang terpenting dalam surveilans. Data
yang diperlukan : nama penderita, umur, jenis kelamin, alamat, diagnosis dan