RETENSIO URIN POST PARTUM Merlyn Sanctisya Yaznil
RETENSIO URIN POST PARTUM
Merlyn Sanctisya Yaznil
PENDAHULUANRetensio urin merupakan salah
satu komplikasi yang bisa terjadi pasca tindakan, baik tindakan obstetri maupun ginekologi
PENDAHULUANBerkemih adalah proses pengosongan
kandung kemihProses berkemih normal memerlukan
koordinasi proses fisiologis yang terdiri dari fase penyimpanan dan pengosongan
Melibatkan mekanisme persarafan volunter dan involunter
Melibatkan kandung kemih dan uretra
ANATOMI KANDUNG KEMIH DAN URETRA
Fascia endopelvikDinding vagina depan
Rektum
Sfingter ani eksternus
Levator ani
Uretra
Membran perineum
Arcus tend Fasc pelv
Fisiologi berkemih
Berkemih adalah suatu proses kompleks yang membutuhkan aktivitas neuromuskuler terintegrasi, termasuk mekanisme anatomi dan neurologisTerdiri dari 2 fase :
Fase pengisian dan penyimpananFase ekspulsi / pengosongan
•Fase pengisian dan penyimpanan : Tekanan detrusor relatif konstan ok kemampuan
dari bladder complianceTerjadi kontraksi dari spingter uretra
•Fase ekspulsi / pengosonganKontraksi otot detrusorRelaksasi spingter uretraPeningkatan tekanan intra abdominal
Pada fase pengisian terjadi kontrol persarafan simpatis, yang berasal dari T10 – L2 melalui nervus hipogastrika Memberi pengaruh pada reseptor adrenergik :
• β adrenergik (dome) relaksasi otot detrusor• α adrenergik (blader neck dan spingter interna) kontraksi
Vesika urinaria ~ kapasitas keinginan berkemih Korteks serebri lobus frontalis
menghentikan pengaruh inhibisi oleh pons (PMC) mengaktifkan pengaruh parasimpatis yang berasal dari S2-S4 reseptor muskarinik kontraksi detrusor
Simultan menghambat pengaruh simpatis pada blader neck dan spingter uretra interna relaksasi`
Pada saat bersamaan, untuk terjadinya proses berkemih akan terjadi aktivasi persarafan somatik yang menyebabkan relaksasi spingter eksterna (rabdospingter) dan relaksasi otot dasar panggul (penyokong uretra) tekanan penutupan uretra berkurang ekspulsi urin
Refleks Berkemih1. Bladder fills
2. First desire tourinate (bladder
half full)Urethralsphinctercontracts
3. Urinationvoluntarily inhibiteduntil time and place
are right
Urethralsphincterrelaxes
The cycle ofbladder fillingand emptying
Detrusor musclecontracts
Urination
Detrusor muscle relaxes
Urethralsphinctercontracts
Detrusor muscle relaxes
Bladder empty
Retensio UrinDefinisi :
◦ Tidak ada proses berkemih spontan 6 jam pasca persalinan atau pasca pelepasan kateter
◦ Bisa berkemih spontan, dengan residu urine > 200 ml untuk kasus obstetri atau > 100 ml pada kasus ginekologi
◦ Stanton: tidak bisa berkemih dalam 24 jam
membutuhkan pertolongan kateter
urin tidak keluar > 50% kapasitas k.kemih
RETENSIO URINEtiologi Gangguan kontraksi otot detrusor kandung
kemihOklusi atau obstruksi pada uretraOtot dasar panggul yang tidak mampu
berelaksasi
Penyebab retensio urin pada wanita
AKUT :◦Infeksi◦Iatrogenik◦Obstruksi◦Endokrin◦Lain-lain
KRONIS :◦Obstruksi◦Berkurangnya kontraktilitas kandung kemih
Penyebab tersering retensio urin akut adalah operasi / tindakan obgin dan persalinan
Infeksi tersering retensio urin akut, infeksi herpes simplex nyeri vulvovaginal, udem, spasme otot levator ani dan disfungsi otot detrusor
Penyebab retensio urin pada wanita
Retensio urin pasca persalinan pervaginam
Tauma intrapartumpenekanan yang lama bagian terendah janin udem dan hematom jaringan periuretraekstravasasi ke otot kandung kemih mengganggu kontraksi
Nyeri karena laserasi atau episiotomi
spasme levator ani hambatan terhadap kontraksi detrusor dan relaksasi levator ani
Overdistensi selama persalinan
Retensio urin pasca seksio sesaria
SC riwayat partus lama penekanan kepala udem dan hematom jar periuretra
Nyeri luka insisi dinding perut spasme otot levator kontraksi spastik sfingter uretra, pasien enggan mengkontraksikan otot dinding perut guna memulai pengeluaran urin
Anestesi
Retensio urin pasca operasi ginekologi
Retensio urin pasca operasi ginekologi (histerektomi vagina dan kolporafi anterior) nyeri, edema, spasme otot pubokoksigeus yang timbul selama dan sesudah operasi
penyebab retensio urin pasca operasi sangat kompleks penggunaan kateter pasca operasi
Diagnosis retensio urin
AnamnesisNyeri dan terdapat keinginan untuk berkemih, tetapi tidak dapat berkemih.
◦ Gejala retensio urin :1. Kencing tidak lampias 2. Pancaran kencing lemah, lambat dan terputus-
putus3. Kencing menetes setalah berkemih4. Sering berkemih dengan volume yang kecil5. Keterlambatan berkemih lebih dari 6 jam
setelah persalinan6. Tidak bisa BAK 7. Kandung kemih terasa penuh
Pemeriksaan fisikMassa supra simpisis dengan perkusi yang pekak.
Pemeriksaan ginekologiVesika urinaria transabdominal jika isinya 150 - 300 ml. Bimanual meraba vesika urinaria bila terisi > 200 ml.
Kateterisasi Pemeriksaan urin sisa (residu urin)
sisa volume urin dalam kandung kemih setelah penderita berkemih spontan.
Pasca operasi ginekologi retensio urin volume urin sisa >100 ml,
Pasca persalinan atau tindakan obstetri volume urin sisa >200 ml.
Penatalaksanaan dan pencegahan retensio urin pasca persalinan
Mobilisasi diniTerapi medikamentosa :
◦Analgetik◦Antagonis reseptor alpha adrenergik
Kateterisasi
Kasus ginekologi Penatalaksanaan retensio urin
segera dilakukan drainase kandung kemih dengan kateterisasi steril.
24-48 jam drainase menetap dilakukan sebelum dilakukan tes berkemih (voiding trial).
Penatalaksanaan retensio urin pasca tindakan Obgin
Pemasangan kateter◦ Kateter menetap pasca operasi untuk
mencegah regangan yg berlebihan◦ Lama pemasangan kateter menetap
tergantung jenis operasi◦ RSUP Sanglah kateter menetap pasca
SC selama 12-24 jam◦ Setelah kateter menetap dilepas, 4-6
jam kmd penderita disuruh berkemih dan diukur sisa urinnya retensio urin pasang lagi
Obat-obatan :◦ Obat yg bekerja pada sistem
parasimpatisEfek kolinergik bekerja di ganglion atau di organ akhir tetapi lebih banyak di sinapnya, yaitu yang disebut dengan efek muskarinik. Contohnya betanekhol.
◦ Obat yg bekerja pada sistem simpatisobat yg digunakan adalah antagonis reseptor alpha yang menyebabkan relaksasi spingter uretra
Obat-obatan :◦Obat yang bekerja pada otot polos
Prostaglandin mempengaruhi kerja otot-otot detrusorProstaglandin F2 alfa spesifisitas reseptor asetilkolin muskarinik dan merangsang kontraksi detrusor.
Penatalaksanaan retensio urine pasca tindakan Obgin Retensio Urine
KateterisasiUrinalisis, kultur urine
Antibiotika, banyak minum, prostaglandin 2 x 1
Urine < 500 ml urine 500-1000 ml urine 1000-2000 ml urine > 2000 ml
Intermiten dauer kateter dauer kateter dauer kateter1 x 24 jam 2 x 24 jam 3 x 24 jam
Buka – tutup kateter tiap 4 jam slm 24 jam Kateter dibuka
Pagi hari
vvDapat BAK spontan
tidak dapat BAK spontanResidu urine > 200 ml (Obstetri) residu urine < 200 ml (Obsterti)Residu urine > 100 ml (ginekologi) residu urine < 100 ml (ginekologi)
Pulang
Laporan KasusIdentitas PasienNama : Ny. MUmur : 26 tahunPekerjaan : IRTAlamat : TembokNo. RM : 041509Nama Suami : Tn. AIUmur :32 tahunPekerjaan :wiraswastyaAlamat : Tembok
AnamnesaKeluhan Utama
Seorang pasien perempuan umur 26 tahun datang ke IGD Kebidanan RSUD Solok pada tanggal 6 November 2015 pukul 12.20 WIB dengan keluhan berkemih sedikit-sedikit sejak 7 hari setelah melahirkan.
Riwayat Penyakit SekarangIbu Mengeluhkan berkemih sedikit-sedikit sejak 3 hari setelah melahirkan
BAK terasa nyeri disangkalIbu mengeluhkan bengkak di perut bagian bawah
pasien sebelumnya melahirkan anak pertama di RSUD solok pada 15 hari yang lalu, lahir bayi spontan dengan BB: 3200 dengan langsung menangis riwayat kala II lama disangkalriwayat lahir dengan bantuan alat (-)pasien semasa hamil juga pernah mengalami keluhan yang sama pada awal kehamilanpasien sebelumnya dirawat dibidan selama 3 hari dan tidak ada perbaikan dan dirawat di RS swasta dan tidak ada perbaikan
Riwayat Penyakit DahuluPenyakit jantung, DM, hipertensi, asma disangkal
Riwayat Penyakit KeluargaPenyakit jantung, DM, hipertensi, asma dan penyakit kejiwaan disangkal
Riwayat PerkawinanMenikah 1 kali pada tahun 2014
Riwayat Kehamilan/Abortus/Persalinan1/0/1
Riwayat KontrasepsiBelum pernah menggunakan konstrasepsi
Riwayat ImunisasiImunisasi TT (-)
Riwayat PekerjaanIbu Rumah Tangga
Riwayat KebiasaanKonsumsi alkohol selama hamil (-), merokok selama hamil (-), penggunaan obat terlarang selama hamil (-).
Riwayat Persalinan1. perempuan, 9 hari, lahir spontan, 3200gr
Pemeriksaan FisikStatus UmumKeadaan Umum : SedangKesadaran : Compos Mentis CooperatifTinggi Badan :153 cmBerat Badan : 60 kgLILA : 29 cmBMI : 19,65 kg/m2
Status Gizi : CukupVital Sign :
- Tekanan Darah : 120/90 mmHg- Nadi : 83 x/ menit
- Nafas : 20 x/menit- Suhu : 36,80C
Kulit dan Selaput Lendir : Tidak ada kelainanKelenjar Getah Bening: Tidak teraba
pembesaran KGBMata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterikLeher : Inspeksi : JVP 5-2 cmH2O
Palpasi : Kelenjar tiroid teraba tidak membesarJantung : Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba 1 jari LMCS RIC V Perkusi : Batas jantung normal Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Paru: Inspeksi : Gerak nafas simetris kiri dan kanan Palpasi : Fremitus sama kiri dan kanan Perkusi : Sonor kedua lapangan paru Auskultasi : Vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Status ObstetricusGenitalia: Status ObstetricusEkstermitas : Edema tungkai -/-, RF +/+,
RP -/-, akral hangat
Status ObstetricusMuka : Chloasma gravidarum (+)Mammae : Membesar, aerola dan
papilla hiperpigmentasi, colostrum (-)Abdomen :teraba blast 3 jari diatas
pusat nyeri tekan dan ada pembesaran pada pada daerah hypogastrica
Genitalia:Inspeksi : V/U tenang ppv(-)Dilakukan pemeriksaan residu urine
didapatkan residu urine 1800cc
Pemeriksaan PenunjangLaboratorium Darah RutinHemoglobin :10,6 g/dLHematokrit :32,6 %Leukosit :12320 µLTrombosit : 645000 µL
Laboratorium urinePemeriksaan
Urinalisa
Hasil Normal
Warna Kuning tua Kuning muda
Kejernihan Agak keruh Jernih
Blood + -
Bilirubin - -
Urobilinogen + 1 EU
Keton - -
Protein - -
Nitrit - -
Nitrit - -
Glukosa - -
pH 6,0 4,6 – 8,5
1,010 1,003-1,029
Sedimen
Eritrosit 1-2 0-4/PLB
Silinder - -
Leukosit 2-4 0-3/PLB
Kristal - -
epitel 2-3 0-1 /PLB
DiagnosaRetensio urine pada P1A1H1 post partus maturus spontan nifas H-15
Sikap◦Kontrol keadaan umum, vital sign◦Pemasangan folley cateter 2x24 jam◦Ciprofloxacin 2x1tab◦Neurobion 1x1tab◦Gastrul 3x1tab◦Cek residu urin setelah 2x24 jam
Follow up PasienTanggal/jam
Perkembangan Pasien
S O A P
07/11/2015 Demam (-), BAK (-)KU : Baik, Kes : CMC,
TD :110/80mmHg
Retensio urine post
partum
Kontrol KU, VS
Th: ciprofloxacin
2x1tab, neurobion
1x1tab,
Gastrul 3x1tab
Buka tutup kateter
besok
08/11/2015 Demam (-), BAK (-)KU : Baik, Kes : CMC,
TD :120/80 mmHg
Retensio urine post
partum
Kontrol KU, VS
Pasang DC 24 jam
Th: ciprofloxacin
2x1tab, neurobion
1x1tab,
Gastrul 3x1tab
Buka tutup per 4 jam
Cek residu pagi besok
09/11/2015 Demam (-), BAK (-)
KU : Baik, Kes :
CMC,
TD :120/80mmHg
Residual urine pagi :
400cc, tes
intermitten :
10.00=200cc,
14.00=120cc,
18.00=180cc
Retensio urine post
partum
Kontrol KU, VS dan
resiudal urin
Th: ciprofloxacin
2x1tab, neurobion
1x1tab,
Gastrul 3x1tab
Cek residu besok
10/11/2015 Demam (-), BAK (-)
KU : Baik, Kes :
CMC,
TD :110/80mmHg
Residual urine pagi :
120cc
Retensio urine post
partum
Kontrol KU, VS dan
resiudal urin
Th: ciprofloxacin
2x1tab, neurobion
1x1tab,
Gastrul 3x1tab
Observasi kepuasan
BAK pasien
11/11/2015Demam (-), BAK
(-)
KU : Baik, Kes :
CMC,
TD :110/80mmHg
Residual urine
pagi : 90cc
Retensio urine
post partum
Kontrol KU, VS
dan resiudal urin
Th: ciprofloxacin
2x1tab, neurobion
1x1tab,
Gastrul 3x1tab
Boleh pulang
Analisa KasusSeorang pasien perempuan umur 26 tahun datang ke IGD Kebidanan RSUD Solok pada tanggal 6 November 2015 pukul 12.20 WIB dengan keluhan berkemih sedikit-sedikit sejak 7 hari setelah melahirkan. Ibu Mengeluhkan berkemih sedikit-sedikit sejak 7 hari setelah melahirkan. Ibu mengeluhkan bengkak di perut bagian bawah. Dengan diagnosa Retensio Urin.Faktor resiko pada pasien ini adalah post partus maturus spontan.
Penatalaksaan yang telah diberikan pada pasien selama dirawat di RSUD solok adalah : kontrol Keadaan umum, vital sign, dan cek residu urin setiap 4 jam dan pilihan terapi yang diberikan : ciprofloxacin 3x1tab, neurobion 1x1tab, gastrul 3x1tab. Pasien dipulangkan pada tanggal 11 november setelah menjalani 4 hari rawatan dengan keadaan umum yang baik dan sudah dapat berkemih secara spontan. Penatalaksanaan retensio urin sudah tuntas dengan protab penatalaksanaan retensio urin.
TERIMA KASIH