RESUME KASUS NY. E DENGAN PSORIASIS VULGARIS RUANG THT-KL, BEDAH MULUT LANTAI 5 GEDUNG KEMUNING RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG Oleh: Putu Cintia Windan Sari, S.Kep 220112110054 Nova Efrilita , S.Kep 220112110035 Grafita Saraswati, S.Kep 220112110111 Haerul Imam , S.Kep 220112110092 PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXII FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RESUME KASUS
NY. E DENGAN PSORIASIS VULGARIS
RUANG THT-KL, BEDAH MULUT LANTAI 5 GEDUNG KEMUNING RSUP DR.
HASAN SADIKIN BANDUNG
Oleh:
Putu Cintia Windan Sari, S.Kep 220112110054
Nova Efrilita , S.Kep 220112110035
Grafita Saraswati, S.Kep 220112110111
Haerul Imam , S.Kep 220112110092
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXII
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2012
PSORIASIS VULGARIS
A. DEFINISI
Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,
ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transparan; disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner. (Adhi
Djuanda, 2002).
Psoriasis merupakan jenis penyakit kulit yang penderitanya mengalami proses
pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculan penyakit ini terkadang untuk jangka waktu
lama atau hilang timbul, penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, tidak
menular tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat
menurunkan kualitas hidup serta menggangu kekuatkan mental seseorang bila tidak dirawat
dengan baik.
Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung
selama tiga sampai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis
berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2–4 hari, (bahkan bisa terjadi lebih cepat) pada
psoriasis juga terjadi pergantian sel kulit yang banyak dan menebal.
B. ETIOLOGI
Etiologi belum diketahui, yang jelas ialah waktu pulih (turn over time) epidermis
dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari.Berbagai
penyelidikan yang lebih mendalam untuk mengetahui penyebabnya yang pasti masih banyak
dilakukan. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya Psoriasis
adalah :
a. Genetik
b. Imunologik
c. Stres Psikik
d. Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcus
e. Faktor Endokrin. Puncak insidens pada waktu pubertas dan menopause, pada waktu
kehamilan membaik tapi menjadi lebih buruk pada masa pascapartus.
f. Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.
g. Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, dan
penghentian mendadak korikosteroid sistemik.
h. Alkohol dan merokok.
Walaupun sebabnya sepenuhnya tidak dimengerti, penyakit psoriasis tidak menular.
Psoriasis merupakan penyakit keturunan – penyebab utama ( 1/3 pasien memiliki riwayat
keluarga dengan penyakit yang sama), biasanya diturunkan secara autosomal dominan.
Sering muncul pada usia 15 dan 35 tahun, tapi dapat muncul pada semua umur, baik laki-
laki maupun perempuan.
Sekitar 10 – 15% kasus dengan psoriasis didapat sebelum usia 10 tahun
Para peneliti mempercayai bahwa kegagalan pengirim signal pada sistem imun
mempercepat siklus pertumbuhan di dalam sel.
Secara normal progresi sel dari lapisan sel basal yang ada di epidermis sampai ke
stratum corneum terjadi dalam 26 – 28 tahun. Akan tetapi pada pasien dengan psoriasis
proses ini berlangsung dalam 3 – 4 hari. Akibat hal tersebut maturasi sel kulit tidak dapat
berlangsung secara sempurna.
Beberapa pemicu (precipitating factors) terjadinya psoriasis (psoriasis triggers) :
a) Stress emosional
b) Injury terhadap kulit
c) Beberapa tipe infeksi
d) Reaksi terhadap beberapa obat
e) Iklim
f) Faktor genetik diduga ikut berperan, bila orangtuanya tidak menderita psoriasis resiko
mendapat psoriasis 12%, sedangkan jika salah satu orangtuanya menderita psoriasis
resikonya mencapai 34-39%.
g) Faktor imunologik juga berperan, defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan pada
salah satu dari tiga jenis sel, yakni limfosit T, sel penyaji antigen (dermal), atau keratinosit.
Keratinosit psoriasis membutuhkan stimuli untuk aktivasinya. Lesi psoriasis matang
umumnya penuh dengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri atas limfosit T
CD4 dengan sedikit sebukan limfosit dalam epidermis.
C. TANDA DAN GEJALA
Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,
yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan
skuama diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata. Skuama berlapis-lapis, kasar, dan
berwarna putih seperti mika, serta transparan. Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin,
Auspitz dan Kobner. Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warnanya menjadi
putih pada goresan, seperti lilin digores. Pada fenomena Auspitz serum atau darah berbintik-
bintik yang disebabkan karena papilomatosis.
Trauma pada kulit , misalnya garukan , dapat menyebabkan kelainan yang sama
dengan kelainan psoriasis dan disebut kobner. Psoriasis juga dapat menyebabkan kelainan
kuku yang agak khas yang disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.
D. JENIS-JENIS
Jenis-jenis psoriasis adalah sebagai berikut :
a. Plaquae psoriasis
Adalah karakteristik lesi terlihat merah, papula yang naik dan berubah menjadi plaque
berwarna silver.
b. Pustular psoriasis
Ada 2 jenis :
1) Pustular Psoriasis Generalisata
Psoriasis ini dapat muncul secara cepat. Dalam hanya beberapa jam kulit menjadi
lunak, terdapat blister (pustula) non infeksiuspus juga dapat muncul. Dapat
menyebabkan demam, menggigil, gatal yang hebat, tachy cardia, kelelahan, animea,
penurunan berat badan dan kelemahan muskuler.
a) Bentuk
Terjadi kulit merah (erythema) yang menjalar ke seluruh permukaan tubuh
Kulit menjadi sangat nyeri dan lembek
Pustula muncul pada kulit, kemudian kering dan mengelupas dalam dua
hari
Pustula bisa muncul dan erupsi setiap beberapa hari atau minggu
2) Pustular Psoriasis Lokal
Bentuk ini meliputi :
a) Palmo – plantar pustulosis (PPP)
PPP secara umum menyerang manusia pada usia 20 dan 60, infeksi dan stres
bisa memicu hal ini. Tipe psoriasis ini lebih sering menyerang wanita dari pada
laki-laki.
(1) Bentuk
Pustula-pustula lebar terbentuk pada area-area yang tebal pada tangan
dan kaki, seperti pada dasar jempol dan sisi tumit.
Pustula-pustula bisa selebar 5 cm
Pustula terlihat dalam bentuk yang bertaburan pada plaque kulit yang
memerah kemudian berubah menjadi coklat dan mengelupas.
b) Acropustulosis
Pada tipe ini, lesi kulit terbentuk pada ujung jari dan kadang-kadang pada
kaki. Lesi ini bisa sangat nyeri dan sangat mengganggu, dengan deformitas kuku,
pada kasus yang parah dapat menjalar ke tulang.
c) Erythrodermic psoriasis
Merupakan bentuk psoriasis inflamasi yang sering terjadi hampir pada
seluruh permintaan tubuh. Jenis ini merupakan yang paling jarang terjadi.
Psoriasis ini kadang-kadang terjadi secara mendadak pada awal psoriasis, atau
datang setelah bertahap pada orang dengan plaque psoriasis.
1) Bentuk
Paling sering terjadi pada orang yang memiliki psoriasis unstabil. Kulit
memerah secara luas dan sangat panas. Gatal berat dan nyeri bisa mengikuti
kelainan pada kulit yang memerah.
2) Komplikasi
Dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol temperatur dan
dapat menimbulkan sakit berat. Dalam kasus-kasus berat, orang dengan tipe
psoriasis ini mungkin membutuhkan hospitalisasi jika mereka mengalami
kehilangan cairan yang banyak, terjadi infeksi/alirah darah/sirkulasi yang
tidak lancar.
3) Treatmen
Tahap awal :
Topikal steroid dengan potensi medium dan mousturizer liberal digunakan
pada tahap awal, dikombinasikan dengan mandi oatmeal dan bed rest.
Steroid sistemik :
Metotrexate, acitretin (brand name soriatane) atau cyclosporme (brand
name vleoral) dapat menjadikan kasus-kasus berat menjadi terkontrol.
Jika digunakan, penurunan dosis steroid sistemik harus secara perlahan,
penghentian secara mendadak dapat menjadikan psoriasis lebih berat.
Sterold sistemik dikombinasikan dengan methotrexate dapat membantu
kasus-kasus berat. Dokter harus memonitor peningkatan keadaan secara
hati-hati selama periode penurunan dosis dibutuhkan can help severe
cases.
d) Guttate psoriasis
Sering terjadi pada usia anak-anak/dewasa muda, sering terjadi secara
tiba-tiba. Mungkin muncul akibat infeksi tenggorokan akibat streptokokus. Akan
tetapi beberapa kondisi lain seperti flu, chicken pox dan tonsilitis, diyakini
sebagai pemicu serangan psoriasis guttate.
1) Bentuk
Berbentuk kecil, merah dan seperti tetesan yang sendiri-sendiri, lesi ini
umumnya tampak pada kerongkongan dan lengan dan tungkai dan kadang-
kadang kulit kepala, lesi tidak setebal psoriasis plaque. Psoriasis guttate
mungkin dapat sembuh dengan sendirinya. Tanpa meninggalkan bekas.
e) Inverse psoriasis
Lesi halus, area-area kulit kering yang memerah dan terinflamasi tetapi
tidak terjadi sisik, sering pada lipatan tubuh. Disebut juga sebagai flexual
psoriasis.
1) Bentuk
Pada psoriasis ini, area-area kulit kering, halus, merah dan terjadi
inflamasi. Utamanya terjadi pada ketiak, lipat paha, di bawah payudara dan di
nyaman2. Tingkatkan tirah baring3. Bantu klien dalam
merubah posisi4. Kaji keadaan umum dan
observasi TTV.5. Bantu klien dalam
melakukan aktivitas sehari hari
6. Ajarkan teknik distraksi7. Kolaborasi:
Pemberian kalus 2x1
1. Klien dapat beristirahat2. Klien dapat beristirahat dan
tidur nyenyak3. Posisi yang nyaman dapat
menurunkan nyeri4. Mengetahui perubahan
status kesehatan pasien.5. Klien dapat melakukan
aktivitasnya
6. Mengalihkan nyeri7. Anti peradangan
2 Gangguan integritas kulit bd eritema sekunder dari psoriasis vulgaris
Tupan: Gangguan integritas kulit teratasi.
Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam klien mengatakan kulitnya sedikitnya menunjukkan perbaikan dengan criteria : Lesi, skuama, dan
fisura berkurang sedikit
Area terbebas dari
Mandiri1. K
aji ulang keadaan kulit secara umum.
2. Kaji perubahan warna kulit.
3. Pertahankan agar daerah yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
4. Dek kompres dengan NaCl seluruh tubuh.
Kolaborasi
1) Mengkaji ulang untuk melihat adanya perbaikan
2) Mengetahui keefektifan sirkulasi dan mengidentifikasi terjadinya komplikasi.
3 Risiko Intake nutrisi kurang dari kebutuhan bd Peradangan lambung ditandai oleh Hb 4, Feses berdarah
Tujuan panjang:Tidak terjadi kekurangan nutrsiTupen:Dalam 1x24 jam setelah dilakukan intervensi keperawatan:1. Intake nutrisi bertambah2. Tidak ada perdarahan3. Mual dan muntah tidak ada4. Tidak ada melena5. Nyeri tidak ada
1. Berikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
2. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering
3. Anjurkan klien makan makanan yang lunak
4. Lakukan bilas lambung
5. IVFD RL 1500 cc/24 jam6. Terapi Obat:
OMZ 2x1 gramImpepsa 2 sendok 4x/hari.
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
2. Mengurangi kerja lambung
3. Mengurangi kerja lambung4. Untuk mengetahui
perdarahan pada lambung.5. Memenuhi kebutuhan
nutrisi klien
6. Menurunkan HCL
Catatan Tindakan Keperawatan
NO. DX TANGGAL
JAM IMPLEMENTASI RESPON PARAF
Pagi 3-02-2012 1. Memberikan terapi obat Calos 1 tablet, sucralfat
2. Mengkaji Nyeri
3. Dek Kompres4. Membantu melatih ROM
5. Menganjurkan klien untuk mobilisasi, miring kanan dan kiri, melakukan aktivitas ringan
6. Mengkaji TTV
1. Klien tidak mual dan tidak ada keluahan pada sistem gastro
2. Scala nyeri 4 (tidak dapat ditoleransi dan dan mengganggu beberapa aktvitas)
3. Klien merasa nyaman.4. Klien tidak dapat menggerakan
2. Mengobservasi TTV3. Menganjurkan klien untuk istirahat4. Menganjurkan klien untuk minnum
obat(Calus 2x1 tablet)
1. Klien kooperatif pada saat dilakukan intervensi dan mau melaksanakan instruksi yang diberikan seperti tidak menggaruk daerah yang gatal dan melakukan alih baring.
2. Pulse: 60RR : 20TD : 110/80 mmHg
Suhu : afebris(PAGI) 4-02-2012
1. Menciptakan lingkungan yang nyaman
2. Menobservasi TTV3. Menganjurkan klien untuk istirahat4. Mengkaji kemampuan ADL5. Menganjurkan untuk minum obat
1. Klien tidur siang2. Klien meminum obat PO
3. Klien kooperatif pada saat dilakukan intervensi dan mau melaksanakan instruksi yang diberikan seperti tidak menggaruk daerah yang gatal dan melakukan alih baring.
4. Pulse: 60RR : 20TD : 110/80Suhu : afebris
5. Klien tidur siang6. Klien meminum obat PO
2.(SORE)
3-02-2012 1. Mengkaji ukuran, warna, kedalaman luka, memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2. Memberikan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3. Memberikan terapi obat tipikal- Kompres oklusif krim base+
NaCl 0.9% (pada kulit kepala)- Mometason Furoate 0.1 %
(Wajah) - Krim desoksimetason 0,25%
1. Luka seluruh tubuh kemerahan(eritema) , tidak ada pustule, kering.
2. Klien koorperatif saat dilakukan perawatan
3. Klien tampak rileks
(PAGI)
- Krim urea 10%
1. Mengkaji ukuran, warna, kedalaman luka, memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka.
2. Memberikan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
3. Memberikan terapi obat tipikal- Kompres oklusif krim base+
NaCl 0.9% (pada kulit kepala)- Mometason Furoate 0.1 %
(Wajah) - Krim desoksimetason 0,25%
- Krim urea 10%
1. Luka seluruh tubuh kemerahan, (eritema) , tidak ada pustule, kering, gatal berkurang2. Klien koorperatif saat dilakukan perawatan3. Klien tampak rileks, koorperatif
3. (SORE)
(PAGI)
3-02-2012
4-02-2012
1. Menganjurkan klien untuk makan makanan lunak sedikit tapi sering.
2. Memotivasi klien untuk makan3. Memberikan terapi OMZ 1 amp4. Menganjurkan klien untuk minum
obat impepsa 2 sendok 1 jam sebelum maka
1. Memberikan terapi OMZ 1 amp2. Menganjurkan klien untuk
minum obat impepsa 2 sendok 1 jam sebelum makan
3. Melakukan lavase lambung4. Menganjurkan klien untuk
1. klien mengatakan sudah makan2. makanan habis 1porsi3. klien menyatakan tidak ada perih lambung
1. Klien menyatakan tidak ada perih lambung3. cairan lambung bersih 4. klien mengatakan sudah makan5. Klien makan roti lunak 1 potong6. klien meringis kesakitan
makan makanan lunak sedikit tapi sering.
5. Memotivasi klien untuk makan
6. Mengambil specimen darah
Sore32
1
2
1
1. Bed Making2. Memberi obat sucralfat3. Mengoleskan obat topical
Mometasonfuroat pada wajah, cream urea pada plak di seluruh tubuh
4. Mengkaji spiturual
5. Melakukan dek kompres
6. Memberi selimut
1. Klien merasa nyaman2. Obatnya enak dan tidak pahit3. Klien merasa nyaman, plak
menjadi lebih kering
4. Klien rajin ibadah baik sebelum atau setelah menderita penyakit psoriasis
5. Pasein merasa sangat nyaman dan plak di bagian rambut menjadi mengelupas dan bersih
6. Klien merasa hangat dan nyeri berkurang
CATATAN PERKEMBANGAN PASIENNO.DX TANGGAL SOAP PARAF
1 4 Februari 2012 S : Klien mengatakan nyeri meningkat ketika cuaca dinginO: Nyeri Skala 4 ketika cuaca dinginA: Nyeri dapat teratasi ketika cuaca hangatP : Modifikasi lingkungan agar tetap hangat seperti pemberian lampu sorot dan selimut Beri Analgetik jika nyeri skala 5 Lakukan mobilisasi dan ROM sesuai kemampuan
2 5 Februari 2012 S : Klien mengatakan tidak gatal dan nyeri pada plakO: Plak terlihat lebih kering Plak di bagian rambut terlihat lebih bersih Plak di bagian tubuh berwarna hitam bersisik dan tekstur kasar serta kering
A: Luka sudah kering Plak masih tersebar di Seluruh tubuhP: Lanjutkan Terapi topikal Jaga keseterilan sebelum dan sesudah melakukan Dek kompres dan pemberian obat Ganti linen minimal maksimal 3x/hari atau sesuai keadaan Pertahankan mobilisasi klien