Top Banner
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ”PROJECT BASED LEARNIG” Oleh : Fitria Istikomah Dewi Pendidikan Biologi B 2012 12030204011 JURUSAN BIOLOGI
27

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Pjbl) Oke

Nov 09, 2015

Download

Documents

rpp
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)PROJECT BASED LEARNIG

Oleh :

Fitria Istikomah DewiPendidikan Biologi B 201212030204011

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan: Sekolah Menengah PertamaMata Pelajaran: BIOLOGIKelas / Semester: IX/ Semester 1Materi Pokok : Sistem Reproduksi Hewan dan TumbuhanSub materi : Sistem reproduksi tumbuhan secara vegetatifAlokasi Waktu: 45 menit (1 x tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1:Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2:Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3:Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4:Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang strukturdan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.Indikator: 1) Mensyukuri nikmat Tuhan YME berkaitan dengan segala proses tentang berbagai macam cara berkembangbiak tumbuhan. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.Indikator: 1) Mempelajari sistem reproduksi tumbuhan, siswa menunjukkan sikap teliti, tekun, jujur, disiplin, tanggung jawab, bekerjasama, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi dalam melakukan komunikasi dengan guru dan teman. 3.2 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan, sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidupIndikator: 1) Menjelaskan reproduksi yang terjadi pada tumbuhan secara vegetatif. 4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhanIndikator:1) Melakukan percobaan tentang perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan.2) Membuat laporan dari percobaan perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan.

C. TUJUAN

1. Diberikan kesempatan mengamati reproduksi tumbuhan secara vegetatif alami dan buatan, peserta didik menunjukkan kekaguman terhadap cara-cara perkembangbiakan tumbuhan serta mensyukuri nikmat Tuhan YME.2. Peserta didik menunjukkan sikap tekun, jujur, disiplin, tanggung jawab, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi dalam melakukan komunikasi transaksional dengan guru dan teman. 3. Diberikan kesempatan untuk menganalisis sistem reproduksi tumbuhan secara vegetatif, siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dengan baik.4. Peserta didik mampu melakukan percobaan mengembangbiakkan tumbuhan dengan menggunakan teknik reproduksi vegetatif dan membuat laporan percobaan tersebut.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Reproduksi pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi reproduksi aseksual (vegetatif) dan reproduksi seksual (generatif).1. Reproduksi Aseksual/VegetatifReproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri) tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial).a. Reproduksi Vegetatif AlamiReproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami. RhizomaRhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain. StolonStolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica). Umbi LapisUmbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa). TunasTunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan kelapa. Umbi BatangUmbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan kentang.b.Reproduksi Vegetatif BuatanReproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah MencangkokMencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah. Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).

Menempel (Okulasi)Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. Contohnya mawar (Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll. MenyambungMenyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan. MenyetekSetek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam potongan batang tanaman. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll. MerundukMerunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll. Kultur JaringanKultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel.

E. METODE PEBELAJARAN

a. Saintifik, Inquiry learningb. Kerja kelompok dan study pustakac. Diskusid. Eksperimene. Pendekatan : Pembelajaran berbasis proyek

F. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. Media 1) Mikrajuddin,dkk. 2006. IPA Terpadu SMP dan MTS kelas IX. Jakarta: Erlangga 2) PPT tentang reproduksi tumbuhan secara vegetatif

2. Sumber Belajar a. Buku Siswa b. LKSc. Video tentang cara menanam singkong dengan stek batangd. Suara guru

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN I a. Pendahuluan ( 5 menit )1) Pemusatan perhatian dan pemotivasian: Berdoa kepada Tuhan YME untuk menanamkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan-Nya kemudian mengecek kehadiran peserta didik. 2) Apersepsi: bertanya jawab tentang perkembangbiakan tumbuhan.3) Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti ( 20 menit )1) Menampilkan ppt dan menjelaskan tentang reproduksi pada tumbuhan secara vegetatif. 2) Membagi siswa dalam kelompok (4-5 siswa/kelompok). 3) Memberikan tugas kepada masing-masing kelompok melakukan percobaan (tugas proyek) untuk menanam singkong dengan metode stek batang. Langkah tugas proyek: 1. Siswa diberi permasalahan: Jika menanam singkong dengan menggunakan potongan batang tanaman singkong (stek batang), apakah posisi mata tunas mempengaruhi pertumbuhan tanaman?2. Siswa merancang percobaan menanam singkong. 3. Siswa melaksanakan percobaan dengan memberikan 2 perlakuan yang berbeda. 2 potongan singkong ditanam dengan mata tunas menghadap ke atas dan 2 potongan singkong menghadap ke bawah. Kemudian mencatat pertambahan tinggi pohon singkong setiap minggunya selama 2 bulan. 4. Mempresentasikan hasil percobaan yang telah dilakukan.

4) Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan terhadap video tentang cara menanam tumbuhan dengan metode stek batang5) Membimbing kelompok merumuskan pertanyaan (questionitng), tentang pengaruh letak tunas terhadap pertumbuhan tanaman singkong?6) Membimbing kelompok untuk berdiskusi dan membuat rancangan percobaan menanam singkong dengan metode stek batang 7) Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan rancangan percobaannya.

c. Kegiatan Penutup ( 5 menit )1) Bersama peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini, serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan YME berkaitan dengan adanya sistem reproduksi yang diciptakan sedemikian rupa pada tumbuhan. 2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang berkinerja baik.

H. PENILAIAN

1. Lembar penialaian sikap spirituala. Teknik: Teknik observasi b. Bentuk instrumen: Daftar cekc. Kisi-kisi:

Penilaian Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk :Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik: .Kelas : .Tanggal Pengamatan: ..Materi Pokok: ..

NoAspek PengamatanSkor

1234

1Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :

Peserta didik memperoleh nilai :Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 4,00 (80 100)Baik: apabila memperoleh skor 2,80 3,19 (70 79)Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 2,79 (60 69)Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

2. Lembar Penilaian Sikap Sosial

No Sikap

Nama Memiliki rasa ingin tahu (curiosity)Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompokMenunjukkan kedisiplinan selama mengikuti proses pembelajaran baik saat diskusi maupun saat melakukan percobaanMenghargai pendapat teman saat melakukan diskusi maupun presentasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Rubrik Penilaian Sikap sosial NoAspek yang dinilaiRubrik

1Menunjukkan rasa ingin tahu3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, terlibat aktif dalam kegiatan kelompok 2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah didorong untuk terlibat

2Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok

3:tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu. 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai

3Menunjukkan kedisiplinan selama mengikuti proses pembelajaran baik saat diskusi maupun saat melakukan percobaan3: mematuhi tata tertib yang telah ditentukan2: terkadang melanggar tete tertib yang telah ditentukan 1: selalu melanggar tata tertib yang telah ditentukan

4Menghargai pendapat teman saat melakukan diskusi maupun presentasi3: tidak memaksakan kehendak dan Mampu menghargai pendapat teman yang lain saat diskusi.

2: kurang menghargai pendapat teman dan sedikit memaksakan kehendak

1: tidak menghargai pendapat teman dan memaksakan kehendak

Nilai = x 100

3. Lembar penilaian Proyek

Matapelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu : Guru Pembimbing :

Nama : Kelas : NIS:

NO.ASPEKSKOR (1-3)

123

1.PERENCANAAN: a. Persiapanb. Rumusan Judul

2.PELAKSANAAN:a. Sistematika Penulisanb. Keakuratan Sumber Data / informasic. Kuantitas Datad. Analisis Datae. Penarikan Kesimpulan

3.LAPORAN PROYEK:a. Penampilan b. Presentasi

TOTAL SKOR

Rubrik

NO.ASPEKKriteria Skor

123

1.PERENCANAAN: a. Persiapan b. Rumusan Judul tidak dapat menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan dan tidak dapat merumuskan rumusan masalah dengan benardapat menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan tetapi tidak terperinci dan dapat merumuskan rumusan masalah namun kurang benar. dapat menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan dengan terperinci dan dapat merumuskan rumusan masalah dengan benar.

2.PELAKSANAAN:a. Sistematika Penulisanb. Keakuratan Sumber Data / informasic. Kuantitas Sumber Datad. Analisis Datae. Penarikan Kesimpulan penulisan tidak sistematis, sumber data tidak akurat dan jumlahnya hanya sedikit (< 3), analisis data tidak sesuai, dan kesimpulannya tidak tepat. penulisan kurang sistematis, sumber data kurang akurat dan jumlahnya sudah sesuai, analisis data cukup sesuai, dan kesimpulannya kurang tepat.penulisan sistematis, sumber data akurat dan jumlahnya (>5) analisis data sesuai, dan kesimpulannya tepat.

3.PELAPORAN PROYEK:a. Penampilan b. Presentasi laporan proyek dikemas dengan tidak lengkap karena tidak disertai dengan foto-foto hasil percobaan, dan laporan di sampaikan dengan tidak lengkap laporan proyek dikemas dengan lengkap karena disertai dengan foto-foto hasil percobaan, namun foto-fot tersebut tidak lengkap. Laporan di sampaikan dengan lengkap namun sederhana.laporan proyek dikemas dengan lengkap karena disertai dengan foto-foto hasil percobaan, dan laporan di sampaikan dengan lengkap.

TOTAL SKOR

Nilai =Jumlah Skor yang DiperolehX 100

Skor Maksimum

4. Penilaian Kognitif

Lembar kerja Siswa (LKS)

Kompetensi Dasar: 3.2Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan, sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan

Tujuan : Tugas proyek yang berjudul Letak Tunas adalah Kunci Kehidupanku ini bertujuan : 1. Diberikan kesempatan untuk menganalisis sistem reproduksi tumbuhan secara vegetatif, siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dengan baik.2. Peserta didik mampu melakukan percobaan mengembangbiakkan tumbuhan dengan menggunakan teknik reproduksi vegetatif dan membuat laporan percobaan tersebut.

Judul tugas : Letak tunas adalah kunci kehidupanku

Buatlah rancangan percobaan menanam singkong dengan teknik stek batang yang akan Anda lakukan!

a. Judul Percobaan : Menanam singkong dengan stek batang (Skor : 1)

b. Rumusan Masalah : Adakahkah pengaruh letak tunas terhadap pertumbuhan singkong ? (Skor : 2)

c. Hipotesis : Ada pengaruh letak tunas terhadap pertumbuhan singkong (Skor : 2)

d. Tujuan : Mengetahui pengaruh letak tunas terhadap pertambahan panjang singkong (Skor : 2)

e. Variabel :

Variabel manipulasi: letak tunas (Skor : 2)

Variabel kontrol : jenis tanah, jenis batang singkong, dan volume air dan intensitas penyiraman (Skor : 2)

Variabel respon: pertambahan tinggi singkong (Skor : 2)

f. Alat dan Bahan :

Alat : pisau, meteran, dan alat tulis (Skor : 1)

Bahan : batang singkong, air, dan tanah (Skor : 1)

g. Langkah Percobaan : 1. Menyiapkan alat 2. Mengambil batang singkong dan memotongnya menjadi 4. Bagian atas dipotong datar, sedangkan bagian bawah dipotong miring dengan sudut 45o. 3. 2 batang ditanam dengan letak tunas di atas dan 2 batang ditanam denga letak tunas di bawah. 4. Menyiram singkong setiap hari dan mengukur pertambahan tinggi setiap minggu selama 2 bulan (Skor : 5)

Nilai =Jumlah Skor yang DiperolehX 100

Skor Maksimum (20)

Lembar kerja Siswa (LKS)Kompetensi Dasar: 3.2Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan, sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup4.2 Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan

Tujuan : 1. Diberikan kesempatan untuk menganalisis sistem reproduksi tumbuhan secara vegetatif, siswa dapat menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif dengan baik.2. Peserta didik mampu melakukan percobaan mengembangbiakkan tumbuhan dengan menggunakan teknik reproduksi vegetatif dan membuat laporan percobaan tersebut.

Judul tugas : Letak tunas adalah kunci kehidupanku

Buatlah rancangan percobaan menanam singkong dengan teknik stek batang yang akan Anda lakukan!

a. Judul Percobaan :

b. Rumusan Masalah :

c. Tujuan :

d. Variabel :

Variabel manipulasi:

Variabel kontrol :

Variabel respon:

e. Alat dan Bahan :

Alat : Bahan :

f. Langkah Percobaan :

14SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN SMP KELAS IX SEMESTER 1

A. SISTEM REPRODUKSI VEGETATIF TUMBUHAN

Reproduksi aseksual/vegetatif merupakan cara reproduksi (perbanyakan diri) tanpa melewati proses peleburan dua gamet. Artinya, satu induk tumbuhan dapat memperbanyak diri menghasilkan keturunan yang memiliki sifat identik dengan induk. Reproduksi vegetatif dapat terjadi secara alami dan buatan (artifisial).a. Reproduksi Vegetatif AlamiReproduksi vegetatif alami merupakan cara perbanyakan yang dilakukan tumbuhan tanpa melibatkan bantuan manusia. Berikut ini beberapa bagian tumbuhan yang berperan dalam reproduksi vegetatif alami. Rhizoma Rhizoma (rimpang, akar tinggal) merupakan batang yang tumbuh menjalar secara horizontal di dalam tanah menyerupai akar. Contohnya kunyit, temulawak, jahe, lengkuas, alang-alang, dan lain-lain. Gb. 1 Kunyit

Stolon Stolon (geragih) merupakan batang yang tumbuh menjalar di atas tanah. Jika batang tersebut tertimbun tanah, bagian buku-buku (ruas) stolon akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya arbei (stroberi), dan daun kaki kuda (Centela asiatica).Gb. 2 Rumput teki dan strowberi Umbi Lapis Umbi lapis (bulbus) merupakan batang berukuran pendek di dalam tanah yang dikelilingi oleh berlapis-lapis daun tebal. Tunas umbi lapis tumbuh ke arah sampingdari bagian tubuh induk, biasanya dinamakan siung. Jika siung dipisahkan dari induknya, siung tersebut akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah (Allium cepa). Gb. 3 Umbi bawang merah

Tunas Tunas merupakan bagian yang memiliki bakal tunas yang dapat tumbuh menjadi tunas dan individu baru. Perkembangan tunas menjadi individu baru dipengaruhi oleh lingkungan (kelembapan, suhu, pH, dan cadangan makanan). Contohnya bamboo dan kelapa. Gb. 4 Pohon pisang

Umbi Batang Umbi batang merupakan batang yang membengkak di dalam tanah dan mengandung cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata (kuncup) sehingga pada saat ditanam dapat tumbuh membentuk tunas dan akar baru. Contohnya ubi jalar dan kentang. Gb. 5 Kentang

Daun Daun merupakan organ utama tumbuhan. Pada beberapa tumbuhan tertentu, daun berfungsi sebagai alat reproduksi. Pada daun demikian terutama bagian pinggirnya terdapat jaringan meristem yang dapat tumbuh membentuk tunas dan akar (individu baru). Reproduksi seperti ini dinamakan juga reproduksi melalui tunas adventif. Contohnya cocor bebek. Gb. 6 tanaman cocor bebek

b. Reproduksi Vegetatif BuatanReproduksi vegetatif buatan merupakan cara perbanyakan tumbuhan yang sengaja dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, manusia sengaja memanfaatkan kemampuan meristematis tumbuhan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan. Cara perbanyakan ini dapat dilakukan dalam waktu relatif lebih singkat dibandingkan dengan secara alami. Beberapa usaha perbanyakan yang tergolong pada reproduksi vegetatif buatan adalah Mencangkok Mencangkok merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang sama seperti induknya dan cepat berbuah. Cara mencangkok adalah dengan cara membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang , lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibalut dengan sabut atau plastik dan tanah. Setelah akar tumbuh, batang tepat di bawah cangkokan dipotong kemudian ditanam. Contoh tanaman yang bisa dicangkok Mangifera indica (mangga), Citrus sp.(jeruk), Psidium sp. (jambu), Tamarindus indica (asam), Manilkara sp. (sawo), dan Nephelium lappaceum (rambutan).

Gb. 7 Langkah-langkah mencangkok

Menempel (Okulasi)Menempel merupakan usaha perbanyakan yang bertujuan untuk mendapatkan keturunan yang memiliki sifat berbeda dalam satu pohon. Misalkan tanaman yang satu memiliki akar yang kuat, tahan penyakit, tapi bunganya kurang baik, sedangkan tanaman yang lain (biasanya berbeda dalam varietas) memiliki bunga yang baik, tetapi akarnya kurang baik. Tumbuhan yang kedua ini dapat ditempelkan pada tumbuhan yang pertama (tumbuhan dasar). Contohnya mawar (Rosa sp.), terung-terungan (Solanaceae), jeruk, mangga, dll. Gb. 8 Okulasi

Menyambung Menyambung merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara menyambung dua batang tanaman yang masih tergolong satu spesies, satu genus, atau satu famili. Dalam menyambung kita memindahkan ujung ranting, ujung batang, atau ujung cabang secara keseluruhan (tanaman atas) kepada tanaman dasar. Kemudian pada tempat sambungan tersebut diikat dengan tali. Contohnya Hevea braziliensis (karet), dan pohon buah-buahan. Gb. 9 Kopulasi (menyambung) Menyetek Setek merupakan usaha perbanyakan yang paling banyak dikenal dalam masyarakat. Menyetek dilakukan dengn cara menanam potongan batang tanaman. Setek dengan kekuatannya sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sehingga berkembang menjadi individu baru. Perbanyakan dengan setek meliputi setek batang, setek daun, setek akar, setek pucuk, dan setek umbi.Cara setek banyak dipilih orang karena perbanyakan tanaman dengan setek memiliki banyak keunggulan dibandingkan cara perbanyakan vegetatif lainnya. Misalnya sifat tanaman yang dihasilkan sama dengan induknya, bagian tanaman induk yang diperlukan untuk setek hanya sedikit (tetapi dapat menghasilkan banyak bibit tanaman), dan tidak memerlukan banyak biaya. Selain itu, cara pengerjaan setek tidak memerlukan teknologi yang rumit sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja. Contoh tanaman yang dapat disetek misalnya Manihot sp. (ketela pohon), Pluchea indica (beluntas), Manihot utilissima (ubi kayu), Dahlia variabilis (dahlia), Kalanchoe pinnata (cocor bebek), Saccharum officinarum (tebu),dll.

Gb. 10 cara melakukan stek batang

Merunduk Merunduk merupakan usaha perbanyakan yang dilakukan dengan cara merundukkan (melengkungkan) cabang tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah. Sementara itu, ujung cabang dibiarkan muncul di permukaan tanah. Bagian tanaman yang dirundukkan (ditimbun) terlebih dahulu harus dikupas. Pada bagian yang ditimbun tersebut akan tumbuh akar dan tunas. Contohnya pada tanaman Alamanda (Alamanda cathartica), tebu (Saccharum officinarum), dll.Gb. 11 Merunduk

Kultur JaringanKultur jaringan merupakan usaha tanaman dengan memanfaatkan sifat totipotensi tanaman. Totipotensi dalah kemampuan beberapa sel tanaman yang masih dalam proses pertumbuhan untuk membentuk individu tanaman dalam proses kultur jaringan. Melalui kultur jaringan dapat diperoleh bibit tanaman dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan. Kultur jaringan biasa dilakukan di tempat yang steril, seperti laboratorium khusus kultur jaringan. Selin itu, alat, bahan, dan pelaku kultur jaringan juga harus dalam keadaan steril. Alat dan bahan dapat disterilkan dengan menggunakan autoklaf selama 15 menit pada suhuC. Sementara itu, pelaku terutama bagian tangan harus disemprot dengan alcohol sebelum bekerja.Jaringan yang akan dikultur dapat berupa irisan yang sangat tipis dari ujung akar, tunas, dan daun muda tanaman. Kemudian irisan tipis tersebut ditumbuhkan pada suatu medium dengan cukup nutrisi. Untuk memacu proses pembelahan sel, para peneliti biasanya memberikan hormone pertumbuhan (misalnya auksin). Sel-sel harus dapat membelah dan tumbuh dalam media tumbuh membentuk embrio dan tunas hingga menjadi individu baru yang sama dengan induknya. Contoh tanaman yang telah dikembangbiakan melalui kultur jaringan antara lain anggrek dan wortel. Gb. 12 Kultur Jaringan