Top Banner

of 33

Regulasi Suhu Pada Lansia

Jan 13, 2016

Download

Documents

Rezza Hary

suhu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Regulasi suhu pada lansia

Gangguan Saraf OtonomDIVISI GERIATRIRSUD DR MOEWARDI1Ggn saraf otonom mrpkan salah satu dari sindrom geriatri yg sering didapatkan pd usia lanjutAd bbrp pendapat trj ggn otonom : meningkatnya usia trj perubn pd neurotransmisi pd ganglion otonom penurunan pembtx asetilkolin yg disebabkan krrn penurunan ensim kolin esterase shg fx otonom turunTerdpt perubhn morfologis yg mengakibatkan pengurangan jml reseptor kolinDisamping penyebab fisiologik tsb, jg terdpt perubhn potologik krn peny pembuluh drh otakAntaralain hipotensi ortostatik dan ggn regulasi suhu

2Hipotensi ortostatik atau posturalDefinisi : penurunan tek sistolik atau diastolik sebanyak 20mmHg pd saat penderitya berubah posisi dari tidur ke tegakJuga dgn catatan bahwa penurunan tek drh hrs berlangsung 1-2 mnt perubahan posisi ke posisi tegakMekanisme pengaturan tekanan darahMrpkan reflek, dmana serabut aferen berasal dari baroreseptor disinus karotikus. Serabut ini berjalan menuju ke pusat vasomotor dibatang otak mell saraf glosofaringeus, serabut efferen berjalan mell medula spinalis dan serabut preganglionik ke rantai simpatis kmdn mell serabut post ganglionik ke pembuluh darahPd perubhn posisi berbaring ke tegak perpindahan hampir 700cc darah meninggalkan rongga dada ke pool vena didaerah perut dan kaki. Tek diatrium turun, lebih rendah dr rongga dada venous return ke jtg kanan turun, isi sekuncup turun shg tek drh turun3Reaksi kompensasi berupa efek simpatis dgn trjd vasokontriksi arteriole dan vena disertai reaksi parasimpatis berupa percepatan denyut jtgKejadian hipotensi ortostatik meningkat dengan bertambahnya usia, terutama pada lanjut usiaHanya sedikit perbedaan insiden antara pria dan wanitaGejala dan TandaSeringkali tdk ada gejala walaupun tek drh turun sampai 30 mmHg, krn otoregulasi sirkulasi serebral msh dpt mengkompensasi penurunan tek drh tsbPd usia muda gejala light headed(rasa melayang/gliyeng) ringan dlm wkt tdk terll lama krn mekanisme pengaturan vasomotor trjd kompensasiPd lansia mekanisme tsb tdk berjln efektif shg ttp trj hipotensi dgn berbagai gejalaBahkan seringkali menyebabkan penurunan kesadaran , yg baru membaik bila penderita diletakkan berbaring lagiMrpkan salah satu penyebab jatuh pd usia lanjutGejala lain : keluar keringat dingin, perubhn besar pupil, ggn gastrointestinal; disfx kandung kemih dan poliuria nokturnal4Patofisiologi :Penurunan fx otonom yg berhub dgn usia dan hilangnya elastisitas pemb drhGgn dari aktiviras baro refleks akibat tirah baring lama Hipovolemia dan atau hipotermia sbg akibat berbagai keadaaan antara lain pemberian diuretikBerbagai obat yg bersifat hipotensif : tiazid dan diuretik lain, fenotiasin, anti depresan trisiklikAkibat berbagai penyakit yg mengganggu saraf otonom : DM, keganasan , amiloidosis, deff vit B kompleks, parkinson, peny serebrovasculer dll5DiagnosisDitemukannya penurunan tek drh sebesar 20 mmHg atau lebih pd wkt perubhn posisi tegak dari berbaringHarus dicari kemungkinan adanya peny ygsdh disebutkan diatas termasuk penggunaan obat-obatanPenatalaksanaan :Dilakukan peninggian kepala wkt tidur dpt meningkatkan volume darahSemua penyebab hipotensi ortostatik yg bisa dikoreksi hrs diobati dan obat-obatan dgn kerja hipotensif hrs dihentikan67

Regulasi suhu pada lansiaDIVISI GERIATRIRSUD DR MOEWARDI8PendahuluanUsia bertambah, irama sirkardian suhu tubuh berkurang amplitudonya.Suhu tubuh inti : maksimal sore hari, minimum dini hari.Aktivitas irama sirkardian.Sistem termoregulasi : jalur aferen termosensitif, integrasi neuron dan sistem kontrol, serta jalur efektor desenden yang mengubah perolehan atau kehilangan panas.PendahuluanUsia bertambah, irama sirkardian suhu tubuh berkurang amplitudonya.Suhu tubuh inti : maksimal sore hari, minimum dini hari.Aktivitas irama sirkardian.Sistem termoregulasi : jalur aferen termosensitif, integrasi neuron dan sistem kontrol, serta jalur efektor desenden yang mengubah perolehan atau kehilangan panas.Perubahan usia primer : hal yang terdapat pada usia lanjut sehat/setelah koreksi perubahan-perubahan sekunder.Perubahan usia sekunder : hal yang bukan semata-mata disebabkan oleh proses menua tetapi terhadap faktor-faktor yang mana manula berada pada resiko tinggi.Manula : suhu oral rerata 360C.Perubahan pada Termoresepsi Usia LanjutUjung saraf bebas (sensasi suhu ) tetap utuh berlawanan dengan berkurangnya jumlah reseptor kulit rasa sentuh : badan Meissner dan Pacini.Kecepatan hantaran tetap utuh, daerah sensoris primer neokortikal relatif utuh. Hipotermia Tempratur tubuh inti (rektal, oesophageal, timpani) < 35C.Patofisiologi : Sensasi terhadap suhu dingin berkurang, gangguan sensitivitas terhadap perubahan tempratur. Memburuknya termoregulasi lansia maladaptif perilaku pada suhu dingin.Mengigil maksimal produksi panas meningkat 3-5 kali dari pada saat istirahat.Proses menggigil pada lansia kurang efisien suhu tubuh inti berkurang lebih besar.Vasokonstriksi otonom : abnormal terhadap suhu dingin disregulasi suhu Lansia.13Disregulasi otonom hipotensi ortostatik yang lebih tinggi resiko tinggi pada orang dengan hipotermia.Hipoglikemia,hipotiroid, kelaparan dan malnutrisi.Hipokalemi proses menggigil berkurang.Kelaparan dan malnutrisi ; massa tubuh kering berkurang dan kalorigenesis berkurang; lemak tubuh berkurang dan penyekatnya.Imobilisasi dan berkurangnya aktivitas karena strokObat-obat sering terkait hipotermia : etanol, barbiturat, fenotiazin, benzodiazepin, obat anastesi, opioid.Etanol : vasodilator, penekan sist.saraf pusat, anestetik, penyebab hipoglikemia, faktor resiko trauma dan pajanan lingkungan. Fenotiazin menghambat menggigil melalui efek kurare perifer. Sepsis hipotermia : perubahan titik setting hipotalamus dan tanggapan tubuh yang berkurang serta sering paradoks terhadap pirogen sbg mekanisme pertahanan tubuh yang berlebihan.

141415

Gejala Klinis Dapat terjadi hipotermia pada suhu sedang.Pada suhu inti 32-350C : kelelahan, kelemahan, melambatnya gerakan, apatis, bicara tidak jelas, kebingungan, kulit dingin.Hipopnea dan sianosis ada : kekurangan kebutuhan metabolik kemudian krn dorongan depresi saraf sentral.Bradikardi, aritmia atrium dan ventrikel.Semi koma atau koma dan rigiditas muskular.

16Kesadaran mengilang pad suhu otak 32-300C.Reflek melambat, pupil kurang reaktif.Bisa edema umum dan poli/oligouri.Komplikasi dini paling penting dari hipotermia berat : aritmia, henti jantung dan nafas. komplikasi lanjut : bronkopneumonia dan penumonia aspirasi.Reflek batuk ditekan oleh hipotermia, dingin produksi sekret brongkial >> dan kental

17Edema paru.Pankreatitis dan perdarahan GIT : sering tapi tidak masif.Gagal ginjal akutTrombosis intravaskular : hemokonsentrasi dan perubahan viskositas diinduksi suhu.Abnormalitas EKG : >> yi gel osborne setelah QRS.Bradikardi, pemanjangan P-R, QRS kompleks, segmen QT selain atrial fibrilasi>>DD hipotermia : hipotiroidisme melambatnya relaksasi refleks tendon.

18Terapi Gawat darurat : pemindahan dari lingkungan dingin dengan hati-hati : ventrikel fibrilasi, asistole. Monitor jantung. jantung dingin tidak respon thd obat-obatan hangatkan.Perawatan umum : mortalitas hipotermi berat > 50% berhubungan dengan penyakit yang mendasari. Hipotermia harus ditatalaksana sebagai sepsis sampai terbukti tidak ada.

19Hipotiroidisme : levotiroksin 0,5 mg IV& kortikosteroid.Hindari : jalur vena sentral.Aritmia resisten : kardioversi dan obat.Insulin tidak efektif pada 300C hipoglikemia bila dihangatkan.Hipotermia kronik (>12 jam), Penggantian cairan saat pemanasan.Stabilkan pasien dan lakukan tehnik pemanasan spesifik lebih penting.

20Pemanasan : hipotermia ringan (>320C) pemanasan pasif/ letakkan di lingkungan (>210C).Pemanasan eksternal aktif vasodilatasi pembuluh darah lebih cepat : suhu inti lebih jauh lagi dan syok hipovolemik.Tehnik pemanasan inti : Lavage mediastinum : efektifCAVR (Continuous Arterio Vena Rewarming).Lavage gasterDialisis peritoneal.Enema

21Hipertermia Peningkatan suhu tubuh diatas titik pengaturan hipotalamus bila mekanisme pengeluaran panas terganggu/ dipengaruhi panas eksternal atau internal.Heat stroke : penyakit berat dengan tempratur initi >400C disertai kulit kering dan abnormalitas susunan saraf pusat.22Patofisiologi Sengatan panas : kegagalan akut pemeliharaan suhu tubuh normal.Fungsi kelenjar keringat : berkurang atau tidak adanya keringat . Adanya ambang suhu inti yang lebih tinggi untuk berkeringat.Sato : pengaruh usia sangat kecil pada kelenjar yang diaktifkan secara farmaklogis sampai usia 60 tahun, setelah 70-80 tahun menurun secara bertahap. Pengaruh penuaan terhadap menurunnya fungsi kelenjar keringat lebih jelas terlihat didaerah dahi dan ekstremitas.23Aliran darah kulit : nonakral berkurang. Hilangnya unit-unit fungsional pleksus kapiler.Curah jantung : menurun hambat toleransi panas rentan thd sengatan panas.Redistribusi aliran darah : berkurang aliran darah kulit b< curah jantung b< redistribusi aliran darah dari sirkulasi splankikus dan ginjal.Pengaruh ortostatik, baroreflek pada stres panas b< aliran respon aliran darah kulit : reflek vasodilatasi aktif.24Melambatnya dilatasi vaskular kulit dan b< curah jantung dan redistribusi sirkulasi splanknikus dengan pemanasan juga mengganggu terjadinya kehilangan panas.Polifarmasi : mengganggu respon kondisi panas pada Anti kolinergik, fenotiazin dan antidepresi:hipohidrosis.Diuretik : hipovolemia dan hipokalemia. beta bloker menekan fungsi miokard.25Klinis : sengatan panas : suhu tubuh inti 40,60C disertai disfungsi SSP berat, anhidrosis.Heat exhaution : tidak khas.Komplikasi ; gagal jantung kongestif, aritmia jantung, edema serebral, kejang dan defisit neurologis, gagal hati, alkalosis respiratorik dan asidosis metabolik, hipovolemia dan syok dan lain-lain.26Terapi Pendinginan cepat : suhu tubuh inti mecapai 390C dalam jam pertama.Tidak ada zat farmakologis yang mempercepat pendinginan : menolong sengtan panas.27Kesimpulan Disregulasi suhu : menyempitnya mekanisme homeostasis yang terjadi dengan meningkatnya usia.Kurang dapat menyesuaikan diri pada suhu ingkungan yang ekstrim.Pencegahan : pendekatan yang paling sesuai.Edukasi sangat penting.2829

30

31

32

Terima kasih33