-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 1 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA
SAHAM GABUNGAN
(IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA
Deddy Azhar Mauliano Email : [email protected]
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl.
Margonda Raya 100 Depok.
ABSTRAK
Indeks Harga Saham Gabungan merupakan nilai gabungan saham-saham
perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
pergerakannya mengindikasikan kondisi yang terjadi di pasar modal.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG), baik faktor yang berasal dari luar negeri
(eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam negeri
(internal). Berdasarkan data tahun 20042009 dengan periode
pengamatan Januari 2004Mei 2009. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari Indeks Bursa
Asing (Dow Jones, NYSE, FTSE, STI, Nikkei, Hang Seng, KOSPI, dan
KLSE serta Harga Minyak Dunia) sebagai variabel faktor ekternal
luar negeri serta nilai tukar Rupiah atas dollar Amerika, tingkat
Suku Bunga (SBI), dan Inflasi sebagai variabel faktor internal
dalam negeri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara
deskriptif dan pengujian inferensial dengan menggunakan SPSS.
Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik
dan regresi linier berganda dengan melakukan perbandingan dua
metode yaitu metode Enter dan Backward sampai memperoleh model
penelitian yang paling baik untuk selanjutnya dilakukan pengujian
hipotesis. Dari hasil penelitian, didapatkan model regresi terbaik
menggunakan metode backward dan uji hipotesis serta perhitungan
menggunakan regresi linier berganda yang menjelaskan bahwa pada
periode Januari 2004Mei 2009 secara parsial faktor eksternal yang
mempengaruhi pergerakan IHSG adalah Indeks Dow Jones, Hang Seng,
KLSE dan Harga Minyak Dunia sedangkan faktor internal dalam negeri
yang mempengaruhi adalah tingkat Suku Bunga SBI dan Inflasi. Kata
Kunci : IHSG, Indeks Bursa Asing, Harga Minyak Dunia, Nilai
TukarRp/US$, Inflasi, SBI. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
PENELITIAN
Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan
terhadap
perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan
dunia atau lebih
dikenal dengan krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika
jelasjelas sangat
berpengaruh terhadap Indonesia. Karena sebagian besar ekspor
Indonesia dilakukan di
pasar Amerika dan tentu saja hal itu sangat mempengaruhi
perekonomian di Indonesia.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 2 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Salah satu dampak yang paling berpengaruh dari krisis ekonomi
Amerika adalah nilai
tukar rupiah yang semakin melemah terhadap dollar, Indeks Harga
Saham Gabungan
(IHSG) yang semakin tidak sehat, dan tentu saja kegiatan ekspor
yang terhambat karena
berkurangnya permintaan dari pasar Amerika itu sendiri. Selain
itu penutupan selama
beberapa hari serta penghentian sementara perdagangan saham di
Bursa Efek Indonesia
(BEI) merupakan salah satu dampak nyata dan pertama kalinya
sepanjang sejarah, yang
tentunya dapat merefleksikan betapa besar dampak dari
permasalahan yang bersifat
global ini.
Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu
negara. Karena
pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana
jangka panjang
yang diarahkan untuk meningkatkan partisispasi masyarakat dalam
penggerakan dana
guna menujang pembiayaan pembangunan nasional. Selain itu, pasar
modal juga
merupakan representasi untuk menilai kondisi
perusahaan-perusahaan disuatu negara.
Karena hampir semua industri disuatu Negara terwakili oleh pasar
modal. Pasar modal
yang sedang mengalami peningkatan (Bullish) atau mengalami
penurunan (Bearish)
terlihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercatat yang
tercermin melalui
suatu pergerakan indeks atau lebih dikenal dengan Indeks Harga
Saham Gabungan
(IHSG). IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur
kinerja gabungan
seluruh saham (perusahaan/emiten) tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Banyak teori dan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa
pergerakan
Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Seperti faktor yang
berasal dari luar negeri (Ekternal) dan faktor yang berasal dari
dalam negeri (Internal).
Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut bisa datang dari
indeks bursa asing Negara
lain (Dow Jones, Hang Seng), trend pergerakan harga minyak luar
negeri, trend harga
emas luar negeri dan adanya sentimen pasar luar negeri.
Sedangkan faktor yang berasal
dari dalam negeri bisa datang dari nilai tukar mata uang Negara
tersebut terhadap
Negara lain, tingkat suku bunga dan inflasi yang terjadi di
Negara tersebut. Pada
umumnya bursa yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja
bursa efek lainnya
adalah bursa efek yang tergolong maju seperti bursa Amerika,
Jepang, Inggris dan
sebagainya. Selain itu bursa efek yang berada dalam satu kawasan
juga dapat
mempengaruhi karena letak geografisnya yang saling berdekatan
seperti, Indeks STI di
Singapura, NIKKEI di Jepang, Hang Seng di Hongkong, KOSPI di
Korea dan KLSE di
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 3 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Malaysia. Fluktuatif harga minyak mentah dunia juga merupakan
suatu indikasi yang
mempengaruhi pasar modal suatu negara. Secara tidak langsung
kenaikan harga minyak
mentah dunia akan berimbas pada sektor ekspor dan impor suatu
negara. Bagi negara
pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah dunia merupakan
keuntungan
tersendiri bagi perusahaan. Karena harga yang sedang tinggi
membuat para investor
cenderung menginvestasikan dananya ke berbagai sektor komoditi
minyak dan
pertambangan. Namun jika harga minyak sedang turun para investor
cenderung
melakukan aksi ambil untung (taking profit) dengan cara menjual
sahamnya.
Membaiknya kondisi pasar modal indonesia serta pemulihan
kepercayaan masyarakat
terhadap pasar modal kita ditandai dengan pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan
(IHSG) yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang
signifikan Salah satunya
ditunjukkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang
berhasil mencatat
rekor tertinggi pada 9 Januari 2008 IHSG mencapai level
tertinggi sepanjang sejarah
pasar modal Indonesia yaitu ditutup pada level 2.745,832.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis
apakah faktor
eksternal luar negeri yang diwakili oleh indeks Dow Jones
(DJIA), Indeks NYSE, Indeks
Footsie Lodon (FTSE), Indeks Singapore (STI), Indeks Nikkei
Tokyo (N225), Indeks
KOSPI Korea (KS11), Indeks Hang Seng Hongkong (HSI), dan Indeks
Kuala Lumpur
Stock Exchange (KLSE), dan Harga Minyak Dunia, serta faktor
internal dalam negeri
seperti nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, tingkat Suku
Bunga, Inflasi benar
benar berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) periode
Januari 2004Mei 2009. Karena menurut oleh Noer Azam Achsani
(2000) tentang
bagaimana bursa merespon terhadap shock dari bursa lain.
Hasilnya apabila terjadi
shock di Amerika Serikat maka bursabursa regional tidak terlalu
meresponnya. Hanya
di Singapura, Hongkong, Jepang, Taiwan dan New Zealand yang akan
langsung
merespon, dan respon tersebut tidak cukup besar, sebaliknya jika
shock terjadi di
Singapura, Australia ataupun Hongkong secara cepat shock
tersebut akan
ditransmisikan ke hampir semua bursa saham di Asia Pasifik,
termasuk BEJ.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 4 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang diteliti adalah
sebagai berikut
1. Seberapa besar pengaruh/korelasi dari faktor eksternal luar
negeri dalam hal ini
diwakili oleh Indeks Bursa Asing (Dow Jones, NYSE, Footsie 100,
STI, Nikkei,
KOSPI, Hang Seng dan KLSE) serta Harga Minyak Dunia dan faktor
internal
dalam negeri yang diwakili oleh tingkat Suku Bunga (SBI),
Inflasi dan Nilai Tukar
Rupiah atas Dollar Amerika terhadap pergerakan IHSG di BEI ?
2. Faktor manakah yang lebih dominan dalam mempengaruhi
pergerakan IHSG ?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat comfirmation research yang bertujuan
untuk menjelaskan
hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis.
Dimana data/variabel
diteliti terlebih dahulu dan kemudian dijelaskan hubungannya.
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode Deskriptif dengan menggunakan tabel dan
grafik. Kemudian
melakukan pengujian Inferensial menggunakan SPSS dengan alat
statistik regresi linier
berganda setelah data diolah dengan dua metode pengolahan yaitu
Enter dan Backward.
PENGUMPULAN DATA DAN PEMILIHAN SAMPEL
Penelitian ini menggunakan data bulanan selama periode Januari
2004-Mei 2009
Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah IHSG sebagai
variabel terikat (dependen)
dan dua belas variabel sebagai variabel penjelas (independen)
dengan sampel penelitian
adalah pengamatan setiap akhir penutupan bulan yang diperoleh
melalui PT. Bursa Efek
Indonesia dan didukung oleh www.yahoofinance.com dan
www.bi.go.id.
VARIABEL-VARIABEL YANG DITELITI
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Variabel terikat atau dependen (variabel Y), yaitu variabel
Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG).
Variabel bebas atau independen (variabel X), Indeks Dow Jones
(DJIA), Indeks
New York Stock Exchange (NYSE), Indeks Footsie London (FTSE),
Indeks Strait
Times Singapura (STI), Indeks Nikkei 225 Tokyo (N225), Indeks
Hang Seng
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 5 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Hongkong (HSI), Indeks KOSPI Korea (KS11), dan Indeks Kuala
Lumpur Stock
Exchange (KLSE). Data kurs dollar Amerika yang digunakan adalah
data kurs jual
transaksi. Data tingkat Inflasi dan tingkat Suku Bunga SBI yang
digunakan adalah
data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Data harga
minyak mentah dunia
(Crude Oil) yang dikeluarkan oleh OPEC. Satuan yang digunakan
adalah US
dollar per barel.
TEKNIK ANALISIS DATA
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear
berganda (multiple
regression analysis model) dengan persamaan kuadrat terkecil
(Ordinary Least Square)
Keterangan :
Y = Variabel dependen/nilai estimasi
X1,X2,X3,Xn = Variabel independen / bebas
Y = Nilai estimasi
0 = Nilai Y pada perpotongan antara garis linier
dengan sumbu vertical (constant)
1, 2, 3 n = Slope yang berhubungan dengan variabel X
e = Standar penggangu
1) Koefisien Korelasi (r/R)
Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel X
dan Y.
2) Koefisien Determinasi (r2/R2)
Algifari (2000) menyatakan bahwa koefisien determinasi adalah
salah satu nilai
statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan pengaruh antara
dua variabel. Nilai koefisen determinasi menunjukkan prosentase
variasi nilai variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang
dihasilkan.
Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 + n Xn + e
n (XY) (X) (Y) r = [ n (X2) (X)2] 1/2 [ n (Y2) (Y)2] 1/2
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 6 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
3) Kesalahan Standar Estimasi ( Standard Error Of Estimate )
Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. Dapat
digunakan
dengan mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi
(semakin kecil nilai
kesalahannya, maka semakin tinggi ketepatannya).
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menjelaskan tentang gambaran ratarata
keseluruhan variabel yang
diuji baik itu variabel Dependent (IHSG) maupun Independent
Tabel 1
Descriptive Statistics
1525.1752 605.77283 6511082.06 1534.55324 65
7813.5997 1401.10796 655376.8015 801.59617 652503.3397 600.47171
6513422.19 2966.24967 65
1304.1880 351.11163 6517525.32 4711.99461 65
1028.7755 193.52370 659548.0462 779.92867 65
.091742 .0179424 65
.091809 .0386747 6558.8662 23.02527 65
IHSGDJIANYSEFTSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK
Mean Std. Deviation N
Sumber : Output SPSS Beradasarkan tabel 1 di atas dapat
diketahui bahwa rata-rata pergerakan IHSG, DJIA,
NYSE, FTSE, STI, N225, KS11, Hang Seng, KLSE, USD, SBI, Inflasi,
dan Minyak
periode Januari 2004Mei 2009 berada pada posisi 1525,1752,
11082,06, 7813,5997,
5376,8015, 2503,3397, 13422,19, 1304,1880, 17525,32, 1028,7755
(satuan yang
digunakan basis poin), 9548,0462/USD, 0,091742 (9,1742%),
0,091809 (9,1809%), dan
58,8662USD/Barel.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 7 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel
independen dan dependen.
Tabel 2. Korelasi No Variabel Korelasi n Sig (2-tailed) 1
IHSG-DJIA 0.650 65 0.000 2 IHSG-NYSE 0.716 65 0.000 3 IHSG-FTSE
0.682 65 0.000 4 IHSG-STI 0.850 65 0.000 5 IHSG-N225 0.451 65 0.000
6 IHSG-KS11 0.935 65 0.000 7 IHSG-HSI 0.946 65 0.000 8 IHSG-KLSE
0.935 65 0.000 9 IHSG-USD (0.103) 65 0.412 10 IHSG-SBI (0.056) 65
0.659 11 IHSG-INF (0.104) 65 0.409 12 IHSG-MYK 0.762 65 0.000
Sumber : Output SPSS Diolah
Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui hubungan antara
variabel IHSG
dengan DJIA sebesar 0.650 yang berarti hubungan antara IHSG
dengan DJIA kuat dan
searah. Hubungan antara IHSG dengan NYSE sebesar 0.716 yang
berarti sangat kuat
dan searah. IHSG dengan FTSE sebesar 0.682 yang berarti kuat dan
searah. IHSG
dengan STI sebesar 0.850 yang berarti sangat kuat dan searah.
IHSG dengan N225
sebesar 0.451 yang berarti lemah dan searah. IHSG dengan KS11
sebesar 0.935 yang
berarti sangat kuat sekali dan searah. IHSG dengan HSI sebesar
0.946 yang berarti
sangat kuat sekali dan searah. IHSG dengan KLSE sebesar 0.935
berarti sangat kuat
sekali dan searah. IHSG dengan USD -0.103 yang berarti hubungan
sangat lemah dan
tidak searah. IHSG dengan SBI -0.056 sangat lemah sekali dan
bersifat tidak searah.
IHSG dengan INF -0.104 lemah dan tidak searah. IHSG dengan MYK
0.762 berarti
hubungan sangat kuat dan searah. Secara teoritis faktor
eksternal (indeks bursa asing
dan harga minyak dunia) lebih kuat mempengaruhi IHSG daripada
faktor internal
makro (Kurs USD, SBI, Inflasi) maka pergerakan IHSG lebih banyak
dipengaruhi oleh
faktor eskternal luar negeri
Pengujian Metode Enter. Metode enter adalah salah satu metode
pengolahan data
dalam SPSS dengan cara memasukan keseluruhan veriabel tanpa
harus menghilangkan
variabel yang dianggap tidak signifikan sehingga mendapatkan
model persamaan
regresi secara keseluruhan.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 8 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Tabel 3
Pengujian variabel enter
Variables Entered/Removed b
MYK, SBI,USD,KLSE,Inflasi,N225,DJIA,KS11,HangSeng,FTSE,
STI,NYSE
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: IHSGb. Tabel 4
Model Summary b
.989a .978 .973 98.70885 1.154Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11,HangSeng, FTSE, STI, NYSE
a.
Dependent Variable: IHSGb.
Tabel 5
ANOVAb
22978828 12 1914902.314 196.533 .000a
506658.8 52 9743.43823485487 64
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11, HangSeng,FTSE, STI, NYSE
a.
Dependent Variable: IHSGb.
Tabel 6
Coefficientsa
-245.616 519.978 -.472 .639-.177 .076 -.450 -2.341 .023 .650
-.309 -.048 .011 88.887.129 .195 .298 .661 .512 .716 .091 .013 .002
490.533.069 .199 .091 .346 .731 .682 .048 .007 .006 167.590
-.150 .195 -.148 -.767 .447 .850 -.106 -.016 .011 90.132-.040
.025 -.194 -1.593 .117 .451 -.216 -.032 .028 35.632.483 .185 .280
2.605 .012 .935 .340 .053 .036 27.800.033 .013 .256 2.457 .017 .946
.323 .050 .038 26.092
1.969 .308 .629 6.385 .000 .935 .663 .130 .043 23.386-.043 .038
-.056 -1.136 .261 -.103 -.156 -.023 .173 5.775
4136.115 2314.091 .123 1.787 .080 -.056 .241 .036 .088
11.324-1632.909 827.997 -.104 -1.972 .054 -.104 -.264 -.040 .148
6.736
3.696 1.727 .140 2.140 .037 .762 .285 .044 .096 10.383
(Constant)DJIANYSEFTSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: IHSGa.
Sumber : Output SPSS
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 9 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Persamaan Regresi Berganda Metode Enter IHSG = -245,616
0,177DJIA + 0,129NYSE + 0,069FTSE - 0,150STI -0,040N225 + 0,483KS11
+
0,033HSI + 1,969KLSE - 0,043USD + 4136,115SBI - 1632,909INF +
3,696MYK
Dari model regresi di atas, nilai konstanta sebesar -245,616.
hal ini berarti jika
tidak ada pergerakan dari kedua belas variabel independen maka
IHSG akan mengalami
penurunan sebesar -245.616.
Hasil pengolahan dengan menggunakan metode enter menunjukan
kedua belas variabel
tidak dihilangkan. Hasil metode Enter menunjukan nilai Adjusted
R Square sebesar
0.973 atau 97.3% variabel dependen dapat dijelaskan oleh kedua
belas variabel
independen tersebut. Nilai dari anova (pengujian simultan)
menunjukan signifikasi
sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 sehingga kedua belas
variabel tersebut secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (IHSG).
Namun secara parsial
yang terlihat dari tabel 4 menunjukan nilai signifikasi
konstanta sebesar 0.639 atau lebih
besar dari 0.05 sehingga model persamaan regresi tersebut belum
bisa dikatakan
signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG. Hal ini terlihat
dari nilai signifikan
masing-masing variabel yang masih menunjukan diatas 0.05
sehingga penulis
memutuskan untuk melakukan pengolahan dengan metode kedua yaitu
metode
Backward.
Pengujian Metode Backward. Metode backward adalah salah satu
metode pengolahan
data dengan cara memasukan semua variabel independen secara
keseluruhan. Namun
perlu dibedakan dalam metode backward secara otomatis SPSS akan
menghilangkan
satu persatu variabel independen yang dianggap kurang signifikan
dalam memprediksi
model persamaan regresi. Sehingga dalam metode backward akan
didapatkan model-
model persamaan regresi yang nantinya akan dipilih model yang
paling signifikan
dalam memprediksi pergerakan IHSG. Hasil pengolahan menggunakan
metode
backward memperoleh enam model persamaan regresi yang memberikan
signifikasi
konstanta yang berbeda-beda. Dan pada akhirnya penulis
memutuskan menggunakan
model keenam yang memberikan nilai signifikasi konstanta sebesar
0.000 dan nilai
anova tertinggi sebesar 334.240. Namun didalam model keenam
telah terjadi reduksi
variabel yaitu hanya tujuh variabel yang berpengaruh (DJIA,
KOSPI, Hang Seng,
KLSE, SBI, Inflasi dan Harga Minyak).
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 10 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Tabel 7.
Model Summary Backward
Model Summary g
.989a .978 .973 98.70885
.989b .978 .974 97.88549
.989c .978 .974 97.47912
.989d .977 .974 98.47500
.988e .977 .973 99.00131
.988f .976 .973 98.99079 1.100
Model123456
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11,HangSeng, FTSE, STI, NYSE
a.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11,HangSeng, STI, NYSE
b.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11,HangSeng, NYSE
c.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA,
KS11,HangSeng, NYSE
d.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA,
KS11,HangSeng
e.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, DJIA, KS11,
HangSengf.
Dependent Variable: IHSGg.
Tabel 8.
Pengujian Anova Backward
ANOVA g
22978828 12 1914902.314 196.533 .000a
506658.8 52 9743.43823485487 6422977663 11 2088878.484 218.010
.000b
507823.2 53 9581.57023485487 6422972369 10 2297236.882 241.759
.000c
513117.7 54 9502.18023485487 6422952134 9 2550237.070 262.984
.000d
533352.9 55 9697.32623485487 6422936616 8 2867076.997 292.521
.000e
548870.6 56 9801.26023485487 6422926933 7 3275276.210 334.240
.000f
558553.1 57 9799.17623485487 64
RegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotal
Model1
2
3
4
5
6
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11, HangSeng,FTSE, STI, NYSE
a.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11, HangSeng,STI, NYSE
b.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225,
DJIA, KS11, HangSeng,NYSE
c.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA,
KS11, HangSeng,NYSE
d.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA,
KS11, HangSenge.
Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, DJIA, KS11,
HangSengf.
Dependent Variable: IHSGg.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 11 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Tabel 9.
Coefficientsa
-245.616 519.978 -.472 .639-.177 .076 -.450 -2.341 .023 .650
-.309 -.048 .011 88.887.129 .195 .298 .661 .512 .716 .091 .013 .002
490.533.069 .199 .091 .346 .731 .682 .048 .007 .006 167.590
-.150 .195 -.148 -.767 .447 .850 -.106 -.016 .011 90.132-.040
.025 -.194 -1.593 .117 .451 -.216 -.032 .028 35.632.483 .185 .280
2.605 .012 .935 .340 .053 .036 27.800.033 .013 .256 2.457 .017 .946
.323 .050 .038 26.092
1.969 .308 .629 6.385 .000 .935 .663 .130 .043 23.386-.043 .038
-.056 -1.136 .261 -.103 -.156 -.023 .173 5.775
4136.115 2314.091 .123 1.787 .080 -.056 .241 .036 .088
11.324-1632.909 827.997 -.104 -1.972 .054 -.104 -.264 -.040 .148
6.736
3.696 1.727 .140 2.140 .037 .762 .285 .044 .096 10.383-189.420
489.795 -.387 .701
-.194 .059 -.491 -3.283 .002 .650 -.411 -.066 .018 54.749.185
.106 .428 1.739 .088 .716 .232 .035 .007 148.594
-.143 .193 -.142 -.743 .461 .850 -.102 -.015 .011 89.320-.039
.025 -.192 -1.596 .117 .451 -.214 -.032 .028 35.595.491 .182 .284
2.692 .009 .935 .347 .054 .037 27.356.033 .013 .257 2.492 .016 .946
.324 .050 .038 26.059
1.951 .301 .623 6.471 .000 .935 .664 .131 .044 22.738-.040 .036
-.051 -1.092 .280 -.103 -.148 -.022 .186 5.378
4426.502 2138.270 .131 2.070 .043 -.056 .274 .042 .102
9.832-1635.518 821.056 -.104 -1.992 .052 -.104 -.264 -.040 .148
6.735
3.358 1.412 .128 2.378 .021 .762 .310 .048 .142 7.065-75.045
463.070 -.162 .872
-.186 .058 -.471 -3.215 .002 .650 -.401 -.065 .019 53.001.151
.096 .349 1.579 .120 .716 .210 .032 .008 120.736
-.047 .022 -.229 -2.102 .040 .451 -.275 -.042 .034 29.460.446
.171 .258 2.604 .012 .935 .334 .052 .041 24.323.031 .013 .243 2.407
.020 .946 .311 .048 .040 25.199
1.879 .284 .600 6.607 .000 .935 .669 .133 .049 20.400-.049 .034
-.064 -1.459 .150 -.103 -.195 -.029 .213 4.693
5069.730 1947.244 .150 2.604 .012 -.056 .334 .052 .122
8.222-1540.389 807.655 -.098 -1.907 .062 -.104 -.251 -.038 .152
6.571
3.336 1.406 .127 2.372 .021 .762 .307 .048 .142 7.061-645.154
251.149 -2.569 .013
-.155 .054 -.392 -2.851 .006 .650 -.359 -.058 .022 45.802.119
.094 .275 1.265 .211 .716 .168 .026 .009 114.369
-.032 .020 -.158 -1.602 .115 .451 -.211 -.033 .043 23.510.388
.168 .225 2.307 .025 .935 .297 .047 .043 23.040.032 .013 .250 2.452
.017 .946 .314 .050 .040 25.145
1.793 .281 .573 6.379 .000 .935 .652 .130 .051 19.5244046.405
1835.152 .120 2.205 .032 -.056 .285 .045 .140 7.155
-1529.420 815.871 -.098 -1.875 .066 -.104 -.245 -.038 .152
6.5714.164 1.300 .158 3.204 .002 .762 .397 .065 .169 5.910
-784.380 226.955 -3.456 .001-.098 .031 -.249 -3.161 .003 .650
-.389 -.065 .067 14.890-.014 .014 -.069 -.994 .325 .451 -.132 -.020
.086 11.585.368 .168 .213 2.183 .033 .935 .280 .045 .044 22.822.035
.013 .269 2.657 .010 .946 .335 .054 .041 24.582
1.889 .272 .604 6.946 .000 .935 .680 .142 .055 18.0924462.990
1815.011 .132 2.459 .017 -.056 .312 .050 .144 6.925
-1640.034 815.507 -.105 -2.011 .049 -.104 -.260 -.041 .154
6.4955.112 1.068 .194 4.788 .000 .762 .539 .098 .253 3.946
-624.492 160.080 -3.901 .000-.125 .016 -.317 -7.984 .000 .650
-.727 -.163 .265 3.775.324 .163 .188 1.994 .051 .935 .255 .041 .047
21.283.039 .012 .301 3.135 .003 .946 .383 .064 .045 22.107
1.870 .271 .598 6.894 .000 .935 .674 .141 .056 18.0033746.198
1665.407 .111 2.249 .028 -.056 .286 .046 .171 5.832
-1679.154 814.470 -.107 -2.062 .044 -.104 -.263 -.042 .154
6.4805.457 1.010 .207 5.405 .000 .762 .582 .110 .283 3.530
(Constant)DJIANYSEFTSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK(Constant)DJIANYSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK(Constant)DJIANYSEN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK(Constant)DJIANYSEN225KS11HangSengKLSESBIInflasiMYK(Constant)DJIAN225KS11HangSengKLSESBIInflasiMYK(Constant)DJIAKS11HangSengKLSESBIInflasiMYK
Model1
2
3
4
5
6
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: IHSGa.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 12 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Persamaan Regresi Berganda Metode Backward Model Pertama, IHSG =
-245,616 0,177DJIA + 0,129NYSE + 0,069FTSE - 0,150STI -
0,040N225 + 0,483KS11 + 0,033HSI + 1,969KLSE - 0,043USD +
4136,115SBI - 1632,909INF + 3,696MYK
Model Kedua, IHSG = -189,420 0,194DJIA + 0,185NYSE - 0,143STI
-0,039N225 +
0,491KS11 + 0,033HSI + 1,951KLSE - 0,040USD + 4426,502SBI -
1635,518INF + 3,358MYK
Model Ketiga, IHSG = -75,045 0,186DJIA + 0,151NYSE - 0,047N225 +
0,446KS11 +
0,031HSI + 1,879KLSE - 0,049USD + 5069,730SBI 1540,389INF +
3,336MYK Model Keempat, IHSG = -645,154 0,155DJIA + 0,119NYSE -
0,032N225 + 0,388KS11 +
0,032HSI + 1,793KLSE + 4046,405SBI 1529,420INF + 4,164MYK Model
Kelima, IHSG = -784,380 0,098DJIA - 0,014N225 + 0,368KS11 +
0,035HSI +
1,889KLSE + 4462,990SBI 1640,034INF + 5,112MYK Model Keenam,
IHSG = -624,492 0,0125DJIA + 0,324KS11 + 0,039HSI + 1,870KLSE +
3746,198SBI 1679,154INF + 5,457MYK
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengujian terhadap metode backward dan didapat
enam model
regresi maka penulis memutuskan untuk menggunakan model keenam
(Fit Model)
sebagai model yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis Dari
hasil fit model
didapatkan selama periode Januari 2004Mei 2009 hanya tujuh
variabel yang
mempengaruhi IHSG dan yang dapat dijadikan sebagai predictor
untuk memprediksi
pergerakan IHSG, variabel tersebut adalah Indeks Dow Jones
Amerika (DJIA), Indeks
KOSPI Korea (KS11), Indeks Hang Seng Hongkong (HSI), Indeks
Kuala Lumpur Stock
Exchange Malaysia (KLSE), Tingkat Suku Bunga (SBI), Inflasi dan
Pergerakan Harga
Minyak Dunia.
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Ajusted R
Square) dalam
model keenam sebesar 0.973 Artinya, 97,3% variabel dependen
yaitu IHSG dapat
dijelaskan oleh variabel-variabel independen seperti indeks Dow
Jones, KOSPI, Hang
Seng, KLSE, tingkat suku bunga (SBI), inflasi dan harga minyak
dunia dan sisanya
2,7% (100% - 97,3%) dijelaskan oleh variabel lain diluar
variabel yang digunakan. Nilai
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 13 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Adjusted R untuk IHSG yang besar akan membuat model regresi
semakin tepat dalam
memprediksi IHSG di Bursa Efek Indonesia.
Kesalahan Standar Estimasi (Standard Error Of Estimate)
Model keenam Backward menunjukan nilai standar estimasi sebesar
98,99079
satuan yang dipakai adalah basis point variabel terikat yaitu
IHSG. Bandingkan nilai
standar deviasi IHSG sebesar 605,77283 (Lihat Tabel 1) lebih
besar dari standard error
of estimate yang hanya 98,99079 sehingga Dapat disimpulkan
ketepatan persamaan
estimasi atau persamaan regresi tinggi.
Korelasi Parsial
Koefisien korelasi parsial digunakan untuk mengukur derajat
hubungan antara
setiap variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)
secara parsial.
Tabel 10.
Korelasi Parsial Model Keenam Backward
Coefficientsa
-624.492 160.080 -3.901 .000-.125 .016 -.317 -7.984 .000 .650
-.727 -.163.324 .163 .188 1.994 .051 .935 .255 .041.039 .012 .301
3.135 .003 .946 .383 .064
1.870 .271 .598 6.894 .000 .935 .674 .1413746.198 1665.407 .111
2.249 .028 -.056 .286 .046
-1679.154 814.470 -.107 -2.062 .044 -.104 -.263 -.0425.457 1.010
.207 5.405 .000 .762 .582 .110
(Constant)DJIAKS11HangSengKLSESBIInflasiMYK
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: IHSGa.
Koefisien korelasi parsial (r) untuk Indeks Dow Jones sebesar
-0.727 x -0.317 /
0.977095 x 100 = 23,58% berarti Indeks Dow Jones secara parsial
mampu memberikan
pengaruh 23,58% terhadap pergerakan IHSG. Indeks KOSPI
memberikan pengaruh
sebesar 0.255 x 0.188 / 0.977095 x 100 = 4,90% terhadap IHSG.
Indeks Hang Seng
memberikan pengaruh sebesar 0.383 x 0.301 / 0.977095 x 100 =
11,79% terhadap
IHSG. Berarti indeks Hang Seng mampu mempengaruhi pergerakan
IHSG sebesar
11.79%. Koefisien korelasi parsial untuk Indeks KLSE sebesar
0.674 x 0.598 /
0.977095 x 100 = 41.25%. Berarti indeks Hang Seng mampu
mempengaruhi
pergerakan IHSG sebesar 41.25%.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 14 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Korelasi parsial untuk tingkat suku bunga SBI sebesar 0.286 x
0.111 / 0.977095 x
100 = 3.24% atau dalam hal ini tingkat suku bunga mampu
memberikan pengaruh
sebesar 3,24% terhadap pergerakan IHSG. Korelasi parsial untuk
inflasi sebesar -0.263
x -0.107 / 0.977095 x 100 = 2.88% atau dalam hal ini inflasi
mampu memberikan
pengaruh sebesar 2,88% terhadap pergerakan IHSG. Dan untuk
koefisien korelasi harga
minyak dunia sebesar 0.582 x 0.207 / 0.977095 x 100 = 12,32%
atau dalam hal ini
harga minyak dunia mampu memberikan pengaruh sebesar 12,32%
terhadap pergerakan
IHSG.
KESIMPULAN
1. Dari hasil pengolahan dan pengujian melalui perbandingan dua
metode yaitu
Enter dan Backward penulis memutuskan menggunakan metode
Backward
dengan menggunakan model keenam sebagai model yang paling
signifikan
untuk memperoleh persamaan regresi. Namun di dalam model keenam
metode
Backward terjadi reduksi variabel yaitu hanya 7 variabel dari 12
yang diduga
berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Variabel tersebut adalah
indeks Dow
Jones, KOSPI, Hang Seng, KLSE dan Harga Minyak (faktor
eksternal) serta
Inflasi dan tingkat Suku Bunga SBI (faktor internal) yang
memberikan pengaruh
sebesar 97,3% sedangkan sisanya 2,7% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak
diteliti. Dari ketutuh variabel tersebut indeks KLSE memberikan
pengaruh
terbesar sebesar 41.25% diikuti oleh indeks Dow Jones 23.58%,
indeks Hang
Seng 11.79%, indeks KOSPI 4.90% dan Harga Minyak sebesar
12.32%.
sedangkan sisanya sebesar 3.24% dan 2.88% dipengaruhi oleh SBI
dan Inflasi.
2. Secara keseluruhan selama periode Januari 2004-Mei 2009
faktor eksternal yang
diwakili oleh indeks Dow Jones, KOSPI, Hang Seng, KLSE dan Harga
Minyak
lebih dominan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG sebesar 93.84%
dan
faktor internal hanya 6.12%.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 15 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa
saran:
1. Bagi investor yang akan melakukan transaksi investasi di
Bursa Efek Indonesia
salah satu pertimbangan adalah melihat dari indeks bursa Amerika
dan indeks
bursa dalam satu kawasan seperti Malaysia dan Hongkong. Karena
dari hasil
penelitian indeks bursa tersebut memberikan pengaruh terbesar
bagi pergerakan
IHSG.
2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah
sampel dan
variabel independennya serta jangka waktu pengamatan yang lebih
panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Alfi, Angga. 2005, Pengaruh Kurs Mata Uang Asing dan Indeks
Bursa Luar Negeri Terhadap IHSG, Skripsi, Universitas Gunadarma,
Jakarta.
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2001, Pengantar Pasar Modal,
Semarang : Rineka
Cipta. Boediono. 2001, Ekonomi Moneter, Yogyakarta : BPFE.
Budilaksono, Agung. 2005. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah,
Kepemilikan Saham
Oleh Investor Asing dan SBI Terhadap Pergerakan IHSG di BEJ,
Desertasi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri, Jakarta.
Husnan, Suad. 2005, DasarDasar Teori Portofolio Dan Analisis
Sekuritas, Edisi
Keempat, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Indonesia Stock Exchange.
2008, Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek
Indonesia, PT. Bursa Efek Indonesia : Jakarta. Irianto, Guntur.
2001, Pengaruh Bunga Deposito, Kurs Mata Uang, dan Harga Emas
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), journal WinnERS,
Vol 3. Kasmir. 2002, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi
keenam, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. Kurnianto, Adi Budi. 2007, Pengaruh Indeks
Bursa Global, Inflasi, Tingkat suku bunga
dan sentimen pasar terhadap IHSG di BEJ, Skripsi, Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Kustianto, Bambang dan Rudi Badrudin. 1994, Statistika 1
(Deskriptif), Jakarta :
Universitas Gunadarma.
-
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 16 Pergerakan Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia
Mansur, Moh. 2004, Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode
Tahun 2000-2002, Jurnal Ekonomi Akuntansi, Universitas Padjadjaran.
Bandung.
Nopirin, 2000, Ekonomi Moneter, Buku II, BPFE: Yogyakarta
Nugroho, Bhuono Agung. 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik
Penelitian
Dengan SPSS, Yogyakarta : Andi Offset. Octavia, Ana. 2007,
Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku
Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek
Jakarta, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Rivai, Veithzal., Andria Permata Veithzal, dan Ferry N. Idroes.
2006, Bank and Finacial
Institution Management, Rajawali Pers, Yogyakarta. Sadono,
Sukirno. 2008, Makro Ekonomi, Edisi Ketiga, PT. Raja Grafindo
Persada :
Jakarta. Saputra, Yusuf Darma. 2008, Analisis Pengaruh Indeks
Bursa Asing, Kurs Valas,
Tingkat Inflasi dan Tingkat BI Rate Terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.
Setyawan, Aris Budi. 1997, Perekonomian Indonesia, Seri Diktat
kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta. Sjahrir. 1995, Tinjauan Pasar Modal, PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyanto, Catur. 1993, Ekonomi
Uang dan Bank, Seri Diktat Kuliah, Penerbit
Gunadarma, Jakarta. Tajul, Khalwaty. 2000, Inflasi dan
Solusinya, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.