Top Banner
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 1 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA Deddy Azhar Mauliano Email : [email protected] Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Indeks Harga Saham Gabungan merupakan nilai gabungan saham-saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pergerakannya mengindikasikan kondisi yang terjadi di pasar modal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), baik faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam negeri (internal). Berdasarkan data tahun 2004–2009 dengan periode pengamatan Januari 2004–Mei 2009. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari Indeks Bursa Asing (Dow Jones, NYSE, FTSE, STI, Nikkei, Hang Seng, KOSPI, dan KLSE serta Harga Minyak Dunia) sebagai variabel faktor ekternal luar negeri serta nilai tukar Rupiah atas dollar Amerika, tingkat Suku Bunga (SBI), dan Inflasi sebagai variabel faktor internal dalam negeri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif dan pengujian inferensial dengan menggunakan SPSS. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan regresi linier berganda dengan melakukan perbandingan dua metode yaitu metode Enter dan Backward sampai memperoleh model penelitian yang paling baik untuk selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Dari hasil penelitian, didapatkan model regresi terbaik menggunakan metode backward dan uji hipotesis serta perhitungan menggunakan regresi linier berganda yang menjelaskan bahwa pada periode Januari 2004–Mei 2009 secara parsial faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah Indeks Dow Jones, Hang Seng, KLSE dan Harga Minyak Dunia sedangkan faktor internal dalam negeri yang mempengaruhi adalah tingkat Suku Bunga SBI dan Inflasi. Kata Kunci : IHSG, Indeks Bursa Asing, Harga Minyak Dunia, Nilai TukarRp/US$, Inflasi, SBI. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENELITIAN Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan dunia atau lebih dikenal dengan krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika jelas–jelas sangat berpengaruh terhadap Indonesia. Karena sebagian besar ekspor Indonesia dilakukan di pasar Amerika dan tentu saja hal itu sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
16

Regresi Linear Berganda

Sep 08, 2015

Download

Documents

Gendis Freyona

Statistika
Multiple Regression
Regresi Linear Berganda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 1 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

    (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

    Deddy Azhar Mauliano Email : [email protected]

    Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

    ABSTRAK

    Indeks Harga Saham Gabungan merupakan nilai gabungan saham-saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang pergerakannya mengindikasikan kondisi yang terjadi di pasar modal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), baik faktor yang berasal dari luar negeri (eksternal) maupun faktor yang berasal dari dalam negeri (internal). Berdasarkan data tahun 20042009 dengan periode pengamatan Januari 2004Mei 2009. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersifat kuantitatif yang terdiri dari Indeks Bursa Asing (Dow Jones, NYSE, FTSE, STI, Nikkei, Hang Seng, KOSPI, dan KLSE serta Harga Minyak Dunia) sebagai variabel faktor ekternal luar negeri serta nilai tukar Rupiah atas dollar Amerika, tingkat Suku Bunga (SBI), dan Inflasi sebagai variabel faktor internal dalam negeri. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini secara deskriptif dan pengujian inferensial dengan menggunakan SPSS. Pengolahan data dilakukan dengan melakukan pengujian asumsi klasik dan regresi linier berganda dengan melakukan perbandingan dua metode yaitu metode Enter dan Backward sampai memperoleh model penelitian yang paling baik untuk selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Dari hasil penelitian, didapatkan model regresi terbaik menggunakan metode backward dan uji hipotesis serta perhitungan menggunakan regresi linier berganda yang menjelaskan bahwa pada periode Januari 2004Mei 2009 secara parsial faktor eksternal yang mempengaruhi pergerakan IHSG adalah Indeks Dow Jones, Hang Seng, KLSE dan Harga Minyak Dunia sedangkan faktor internal dalam negeri yang mempengaruhi adalah tingkat Suku Bunga SBI dan Inflasi. Kata Kunci : IHSG, Indeks Bursa Asing, Harga Minyak Dunia, Nilai TukarRp/US$, Inflasi, SBI. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENELITIAN

    Adanya krisis ekonomi global memiliki dampak yang signifikan terhadap

    perkembangan pasar modal di Indonesia. Dampak krisis keuangan dunia atau lebih

    dikenal dengan krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika jelasjelas sangat

    berpengaruh terhadap Indonesia. Karena sebagian besar ekspor Indonesia dilakukan di

    pasar Amerika dan tentu saja hal itu sangat mempengaruhi perekonomian di Indonesia.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 2 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Salah satu dampak yang paling berpengaruh dari krisis ekonomi Amerika adalah nilai

    tukar rupiah yang semakin melemah terhadap dollar, Indeks Harga Saham Gabungan

    (IHSG) yang semakin tidak sehat, dan tentu saja kegiatan ekspor yang terhambat karena

    berkurangnya permintaan dari pasar Amerika itu sendiri. Selain itu penutupan selama

    beberapa hari serta penghentian sementara perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia

    (BEI) merupakan salah satu dampak nyata dan pertama kalinya sepanjang sejarah, yang

    tentunya dapat merefleksikan betapa besar dampak dari permasalahan yang bersifat

    global ini.

    Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara. Karena

    pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang

    yang diarahkan untuk meningkatkan partisispasi masyarakat dalam penggerakan dana

    guna menujang pembiayaan pembangunan nasional. Selain itu, pasar modal juga

    merupakan representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara.

    Karena hampir semua industri disuatu Negara terwakili oleh pasar modal. Pasar modal

    yang sedang mengalami peningkatan (Bullish) atau mengalami penurunan (Bearish)

    terlihat dari naik turunnya harga-harga saham yang tercatat yang tercermin melalui

    suatu pergerakan indeks atau lebih dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan

    (IHSG). IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan

    seluruh saham (perusahaan/emiten) tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Banyak teori dan penelitian terdahulu yang mengungkapkan bahwa pergerakan

    Indeks Harga Saham Gabungan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti faktor yang

    berasal dari luar negeri (Ekternal) dan faktor yang berasal dari dalam negeri (Internal).

    Faktor yang berasal dari luar negeri tersebut bisa datang dari indeks bursa asing Negara

    lain (Dow Jones, Hang Seng), trend pergerakan harga minyak luar negeri, trend harga

    emas luar negeri dan adanya sentimen pasar luar negeri. Sedangkan faktor yang berasal

    dari dalam negeri bisa datang dari nilai tukar mata uang Negara tersebut terhadap

    Negara lain, tingkat suku bunga dan inflasi yang terjadi di Negara tersebut. Pada

    umumnya bursa yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja bursa efek lainnya

    adalah bursa efek yang tergolong maju seperti bursa Amerika, Jepang, Inggris dan

    sebagainya. Selain itu bursa efek yang berada dalam satu kawasan juga dapat

    mempengaruhi karena letak geografisnya yang saling berdekatan seperti, Indeks STI di

    Singapura, NIKKEI di Jepang, Hang Seng di Hongkong, KOSPI di Korea dan KLSE di

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 3 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Malaysia. Fluktuatif harga minyak mentah dunia juga merupakan suatu indikasi yang

    mempengaruhi pasar modal suatu negara. Secara tidak langsung kenaikan harga minyak

    mentah dunia akan berimbas pada sektor ekspor dan impor suatu negara. Bagi negara

    pengekspor minyak, kenaikan harga minyak mentah dunia merupakan keuntungan

    tersendiri bagi perusahaan. Karena harga yang sedang tinggi membuat para investor

    cenderung menginvestasikan dananya ke berbagai sektor komoditi minyak dan

    pertambangan. Namun jika harga minyak sedang turun para investor cenderung

    melakukan aksi ambil untung (taking profit) dengan cara menjual sahamnya.

    Membaiknya kondisi pasar modal indonesia serta pemulihan kepercayaan masyarakat

    terhadap pasar modal kita ditandai dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan

    (IHSG) yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan Salah satunya

    ditunjukkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI yang berhasil mencatat

    rekor tertinggi pada 9 Januari 2008 IHSG mencapai level tertinggi sepanjang sejarah

    pasar modal Indonesia yaitu ditutup pada level 2.745,832.

    TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis apakah faktor

    eksternal luar negeri yang diwakili oleh indeks Dow Jones (DJIA), Indeks NYSE, Indeks

    Footsie Lodon (FTSE), Indeks Singapore (STI), Indeks Nikkei Tokyo (N225), Indeks

    KOSPI Korea (KS11), Indeks Hang Seng Hongkong (HSI), dan Indeks Kuala Lumpur

    Stock Exchange (KLSE), dan Harga Minyak Dunia, serta faktor internal dalam negeri

    seperti nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, tingkat Suku Bunga, Inflasi benar

    benar berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode

    Januari 2004Mei 2009. Karena menurut oleh Noer Azam Achsani (2000) tentang

    bagaimana bursa merespon terhadap shock dari bursa lain. Hasilnya apabila terjadi

    shock di Amerika Serikat maka bursabursa regional tidak terlalu meresponnya. Hanya

    di Singapura, Hongkong, Jepang, Taiwan dan New Zealand yang akan langsung

    merespon, dan respon tersebut tidak cukup besar, sebaliknya jika shock terjadi di

    Singapura, Australia ataupun Hongkong secara cepat shock tersebut akan

    ditransmisikan ke hampir semua bursa saham di Asia Pasifik, termasuk BEJ.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 4 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut

    1. Seberapa besar pengaruh/korelasi dari faktor eksternal luar negeri dalam hal ini

    diwakili oleh Indeks Bursa Asing (Dow Jones, NYSE, Footsie 100, STI, Nikkei,

    KOSPI, Hang Seng dan KLSE) serta Harga Minyak Dunia dan faktor internal

    dalam negeri yang diwakili oleh tingkat Suku Bunga (SBI), Inflasi dan Nilai Tukar

    Rupiah atas Dollar Amerika terhadap pergerakan IHSG di BEI ?

    2. Faktor manakah yang lebih dominan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG ?

    METODE PENELITIAN

    Penelitian ini bersifat comfirmation research yang bertujuan untuk menjelaskan

    hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Dimana data/variabel

    diteliti terlebih dahulu dan kemudian dijelaskan hubungannya. Metode penelitian yang

    digunakan adalah metode Deskriptif dengan menggunakan tabel dan grafik. Kemudian

    melakukan pengujian Inferensial menggunakan SPSS dengan alat statistik regresi linier

    berganda setelah data diolah dengan dua metode pengolahan yaitu Enter dan Backward.

    PENGUMPULAN DATA DAN PEMILIHAN SAMPEL

    Penelitian ini menggunakan data bulanan selama periode Januari 2004-Mei 2009

    Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah IHSG sebagai variabel terikat (dependen)

    dan dua belas variabel sebagai variabel penjelas (independen) dengan sampel penelitian

    adalah pengamatan setiap akhir penutupan bulan yang diperoleh melalui PT. Bursa Efek

    Indonesia dan didukung oleh www.yahoofinance.com dan www.bi.go.id.

    VARIABEL-VARIABEL YANG DITELITI

    Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

    Variabel terikat atau dependen (variabel Y), yaitu variabel Indeks Harga Saham

    Gabungan (IHSG).

    Variabel bebas atau independen (variabel X), Indeks Dow Jones (DJIA), Indeks

    New York Stock Exchange (NYSE), Indeks Footsie London (FTSE), Indeks Strait

    Times Singapura (STI), Indeks Nikkei 225 Tokyo (N225), Indeks Hang Seng

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 5 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Hongkong (HSI), Indeks KOSPI Korea (KS11), dan Indeks Kuala Lumpur Stock

    Exchange (KLSE). Data kurs dollar Amerika yang digunakan adalah data kurs jual

    transaksi. Data tingkat Inflasi dan tingkat Suku Bunga SBI yang digunakan adalah

    data yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). Data harga minyak mentah dunia

    (Crude Oil) yang dikeluarkan oleh OPEC. Satuan yang digunakan adalah US

    dollar per barel.

    TEKNIK ANALISIS DATA

    Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda (multiple

    regression analysis model) dengan persamaan kuadrat terkecil (Ordinary Least Square)

    Keterangan :

    Y = Variabel dependen/nilai estimasi

    X1,X2,X3,Xn = Variabel independen / bebas

    Y = Nilai estimasi

    0 = Nilai Y pada perpotongan antara garis linier

    dengan sumbu vertical (constant)

    1, 2, 3 n = Slope yang berhubungan dengan variabel X

    e = Standar penggangu

    1) Koefisien Korelasi (r/R)

    Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X

    dan Y.

    2) Koefisien Determinasi (r2/R2)

    Algifari (2000) menyatakan bahwa koefisien determinasi adalah salah satu nilai

    statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara

    dua variabel. Nilai koefisen determinasi menunjukkan prosentase variasi nilai variabel

    dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

    Y = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 3 X3 + n Xn + e

    n (XY) (X) (Y) r = [ n (X2) (X)2] 1/2 [ n (Y2) (Y)2] 1/2

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 6 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    3) Kesalahan Standar Estimasi ( Standard Error Of Estimate )

    Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. Dapat digunakan

    dengan mengukur besar kecilnya kesalahan standar estimasi (semakin kecil nilai

    kesalahannya, maka semakin tinggi ketepatannya).

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    HASIL PENELITIAN

    Analisis Deskriptif

    Analisis deskriptif menjelaskan tentang gambaran ratarata keseluruhan variabel yang

    diuji baik itu variabel Dependent (IHSG) maupun Independent

    Tabel 1

    Descriptive Statistics

    1525.1752 605.77283 6511082.06 1534.55324 65

    7813.5997 1401.10796 655376.8015 801.59617 652503.3397 600.47171 6513422.19 2966.24967 65

    1304.1880 351.11163 6517525.32 4711.99461 65

    1028.7755 193.52370 659548.0462 779.92867 65

    .091742 .0179424 65

    .091809 .0386747 6558.8662 23.02527 65

    IHSGDJIANYSEFTSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK

    Mean Std. Deviation N

    Sumber : Output SPSS Beradasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata pergerakan IHSG, DJIA,

    NYSE, FTSE, STI, N225, KS11, Hang Seng, KLSE, USD, SBI, Inflasi, dan Minyak

    periode Januari 2004Mei 2009 berada pada posisi 1525,1752, 11082,06, 7813,5997,

    5376,8015, 2503,3397, 13422,19, 1304,1880, 17525,32, 1028,7755 (satuan yang

    digunakan basis poin), 9548,0462/USD, 0,091742 (9,1742%), 0,091809 (9,1809%), dan

    58,8662USD/Barel.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 7 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Koefisien Korelasi

    Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel

    independen dan dependen.

    Tabel 2. Korelasi No Variabel Korelasi n Sig (2-tailed) 1 IHSG-DJIA 0.650 65 0.000 2 IHSG-NYSE 0.716 65 0.000 3 IHSG-FTSE 0.682 65 0.000 4 IHSG-STI 0.850 65 0.000 5 IHSG-N225 0.451 65 0.000 6 IHSG-KS11 0.935 65 0.000 7 IHSG-HSI 0.946 65 0.000 8 IHSG-KLSE 0.935 65 0.000 9 IHSG-USD (0.103) 65 0.412 10 IHSG-SBI (0.056) 65 0.659 11 IHSG-INF (0.104) 65 0.409 12 IHSG-MYK 0.762 65 0.000

    Sumber : Output SPSS Diolah

    Berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui hubungan antara variabel IHSG

    dengan DJIA sebesar 0.650 yang berarti hubungan antara IHSG dengan DJIA kuat dan

    searah. Hubungan antara IHSG dengan NYSE sebesar 0.716 yang berarti sangat kuat

    dan searah. IHSG dengan FTSE sebesar 0.682 yang berarti kuat dan searah. IHSG

    dengan STI sebesar 0.850 yang berarti sangat kuat dan searah. IHSG dengan N225

    sebesar 0.451 yang berarti lemah dan searah. IHSG dengan KS11 sebesar 0.935 yang

    berarti sangat kuat sekali dan searah. IHSG dengan HSI sebesar 0.946 yang berarti

    sangat kuat sekali dan searah. IHSG dengan KLSE sebesar 0.935 berarti sangat kuat

    sekali dan searah. IHSG dengan USD -0.103 yang berarti hubungan sangat lemah dan

    tidak searah. IHSG dengan SBI -0.056 sangat lemah sekali dan bersifat tidak searah.

    IHSG dengan INF -0.104 lemah dan tidak searah. IHSG dengan MYK 0.762 berarti

    hubungan sangat kuat dan searah. Secara teoritis faktor eksternal (indeks bursa asing

    dan harga minyak dunia) lebih kuat mempengaruhi IHSG daripada faktor internal

    makro (Kurs USD, SBI, Inflasi) maka pergerakan IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh

    faktor eskternal luar negeri

    Pengujian Metode Enter. Metode enter adalah salah satu metode pengolahan data

    dalam SPSS dengan cara memasukan keseluruhan veriabel tanpa harus menghilangkan

    variabel yang dianggap tidak signifikan sehingga mendapatkan model persamaan

    regresi secara keseluruhan.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 8 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Tabel 3

    Pengujian variabel enter

    Variables Entered/Removed b

    MYK, SBI,USD,KLSE,Inflasi,N225,DJIA,KS11,HangSeng,FTSE, STI,NYSE

    a

    . Enter

    Model1

    VariablesEntered

    VariablesRemoved Method

    All requested variables entered.a.

    Dependent Variable: IHSGb. Tabel 4

    Model Summary b

    .989a .978 .973 98.70885 1.154Model1

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofthe Estimate

    Durbin-Watson

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11,HangSeng, FTSE, STI, NYSE

    a.

    Dependent Variable: IHSGb.

    Tabel 5

    ANOVAb

    22978828 12 1914902.314 196.533 .000a

    506658.8 52 9743.43823485487 64

    RegressionResidualTotal

    Model1

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11, HangSeng,FTSE, STI, NYSE

    a.

    Dependent Variable: IHSGb.

    Tabel 6

    Coefficientsa

    -245.616 519.978 -.472 .639-.177 .076 -.450 -2.341 .023 .650 -.309 -.048 .011 88.887.129 .195 .298 .661 .512 .716 .091 .013 .002 490.533.069 .199 .091 .346 .731 .682 .048 .007 .006 167.590

    -.150 .195 -.148 -.767 .447 .850 -.106 -.016 .011 90.132-.040 .025 -.194 -1.593 .117 .451 -.216 -.032 .028 35.632.483 .185 .280 2.605 .012 .935 .340 .053 .036 27.800.033 .013 .256 2.457 .017 .946 .323 .050 .038 26.092

    1.969 .308 .629 6.385 .000 .935 .663 .130 .043 23.386-.043 .038 -.056 -1.136 .261 -.103 -.156 -.023 .173 5.775

    4136.115 2314.091 .123 1.787 .080 -.056 .241 .036 .088 11.324-1632.909 827.997 -.104 -1.972 .054 -.104 -.264 -.040 .148 6.736

    3.696 1.727 .140 2.140 .037 .762 .285 .044 .096 10.383

    (Constant)DJIANYSEFTSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK

    Model1

    B Std. Error

    UnstandardizedCoefficients

    Beta

    StandardizedCoefficients

    t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

    Tolerance VIFCollinearity Statistics

    Dependent Variable: IHSGa.

    Sumber : Output SPSS

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 9 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Persamaan Regresi Berganda Metode Enter IHSG = -245,616 0,177DJIA + 0,129NYSE + 0,069FTSE - 0,150STI -0,040N225 + 0,483KS11 +

    0,033HSI + 1,969KLSE - 0,043USD + 4136,115SBI - 1632,909INF + 3,696MYK

    Dari model regresi di atas, nilai konstanta sebesar -245,616. hal ini berarti jika

    tidak ada pergerakan dari kedua belas variabel independen maka IHSG akan mengalami

    penurunan sebesar -245.616.

    Hasil pengolahan dengan menggunakan metode enter menunjukan kedua belas variabel

    tidak dihilangkan. Hasil metode Enter menunjukan nilai Adjusted R Square sebesar

    0.973 atau 97.3% variabel dependen dapat dijelaskan oleh kedua belas variabel

    independen tersebut. Nilai dari anova (pengujian simultan) menunjukan signifikasi

    sebesar 0.000 atau lebih kecil dari 0.05 sehingga kedua belas variabel tersebut secara

    bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (IHSG). Namun secara parsial

    yang terlihat dari tabel 4 menunjukan nilai signifikasi konstanta sebesar 0.639 atau lebih

    besar dari 0.05 sehingga model persamaan regresi tersebut belum bisa dikatakan

    signifikan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG. Hal ini terlihat dari nilai signifikan

    masing-masing variabel yang masih menunjukan diatas 0.05 sehingga penulis

    memutuskan untuk melakukan pengolahan dengan metode kedua yaitu metode

    Backward.

    Pengujian Metode Backward. Metode backward adalah salah satu metode pengolahan

    data dengan cara memasukan semua variabel independen secara keseluruhan. Namun

    perlu dibedakan dalam metode backward secara otomatis SPSS akan menghilangkan

    satu persatu variabel independen yang dianggap kurang signifikan dalam memprediksi

    model persamaan regresi. Sehingga dalam metode backward akan didapatkan model-

    model persamaan regresi yang nantinya akan dipilih model yang paling signifikan

    dalam memprediksi pergerakan IHSG. Hasil pengolahan menggunakan metode

    backward memperoleh enam model persamaan regresi yang memberikan signifikasi

    konstanta yang berbeda-beda. Dan pada akhirnya penulis memutuskan menggunakan

    model keenam yang memberikan nilai signifikasi konstanta sebesar 0.000 dan nilai

    anova tertinggi sebesar 334.240. Namun didalam model keenam telah terjadi reduksi

    variabel yaitu hanya tujuh variabel yang berpengaruh (DJIA, KOSPI, Hang Seng,

    KLSE, SBI, Inflasi dan Harga Minyak).

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 10 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Tabel 7.

    Model Summary Backward

    Model Summary g

    .989a .978 .973 98.70885

    .989b .978 .974 97.88549

    .989c .978 .974 97.47912

    .989d .977 .974 98.47500

    .988e .977 .973 99.00131

    .988f .976 .973 98.99079 1.100

    Model123456

    R R SquareAdjustedR Square

    Std. Error ofthe Estimate

    Durbin-Watson

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11,HangSeng, FTSE, STI, NYSE

    a.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11,HangSeng, STI, NYSE

    b.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11,HangSeng, NYSE

    c.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11,HangSeng, NYSE

    d.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11,HangSeng

    e.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, DJIA, KS11, HangSengf.

    Dependent Variable: IHSGg.

    Tabel 8.

    Pengujian Anova Backward

    ANOVA g

    22978828 12 1914902.314 196.533 .000a

    506658.8 52 9743.43823485487 6422977663 11 2088878.484 218.010 .000b

    507823.2 53 9581.57023485487 6422972369 10 2297236.882 241.759 .000c

    513117.7 54 9502.18023485487 6422952134 9 2550237.070 262.984 .000d

    533352.9 55 9697.32623485487 6422936616 8 2867076.997 292.521 .000e

    548870.6 56 9801.26023485487 6422926933 7 3275276.210 334.240 .000f

    558553.1 57 9799.17623485487 64

    RegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotalRegressionResidualTotal

    Model1

    2

    3

    4

    5

    6

    Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11, HangSeng,FTSE, STI, NYSE

    a.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11, HangSeng,STI, NYSE

    b.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, USD, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11, HangSeng,NYSE

    c.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11, HangSeng,NYSE

    d.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, N225, DJIA, KS11, HangSenge.

    Predictors: (Constant), MYK, SBI, KLSE, Inflasi, DJIA, KS11, HangSengf.

    Dependent Variable: IHSGg.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 11 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Tabel 9.

    Coefficientsa

    -245.616 519.978 -.472 .639-.177 .076 -.450 -2.341 .023 .650 -.309 -.048 .011 88.887.129 .195 .298 .661 .512 .716 .091 .013 .002 490.533.069 .199 .091 .346 .731 .682 .048 .007 .006 167.590

    -.150 .195 -.148 -.767 .447 .850 -.106 -.016 .011 90.132-.040 .025 -.194 -1.593 .117 .451 -.216 -.032 .028 35.632.483 .185 .280 2.605 .012 .935 .340 .053 .036 27.800.033 .013 .256 2.457 .017 .946 .323 .050 .038 26.092

    1.969 .308 .629 6.385 .000 .935 .663 .130 .043 23.386-.043 .038 -.056 -1.136 .261 -.103 -.156 -.023 .173 5.775

    4136.115 2314.091 .123 1.787 .080 -.056 .241 .036 .088 11.324-1632.909 827.997 -.104 -1.972 .054 -.104 -.264 -.040 .148 6.736

    3.696 1.727 .140 2.140 .037 .762 .285 .044 .096 10.383-189.420 489.795 -.387 .701

    -.194 .059 -.491 -3.283 .002 .650 -.411 -.066 .018 54.749.185 .106 .428 1.739 .088 .716 .232 .035 .007 148.594

    -.143 .193 -.142 -.743 .461 .850 -.102 -.015 .011 89.320-.039 .025 -.192 -1.596 .117 .451 -.214 -.032 .028 35.595.491 .182 .284 2.692 .009 .935 .347 .054 .037 27.356.033 .013 .257 2.492 .016 .946 .324 .050 .038 26.059

    1.951 .301 .623 6.471 .000 .935 .664 .131 .044 22.738-.040 .036 -.051 -1.092 .280 -.103 -.148 -.022 .186 5.378

    4426.502 2138.270 .131 2.070 .043 -.056 .274 .042 .102 9.832-1635.518 821.056 -.104 -1.992 .052 -.104 -.264 -.040 .148 6.735

    3.358 1.412 .128 2.378 .021 .762 .310 .048 .142 7.065-75.045 463.070 -.162 .872

    -.186 .058 -.471 -3.215 .002 .650 -.401 -.065 .019 53.001.151 .096 .349 1.579 .120 .716 .210 .032 .008 120.736

    -.047 .022 -.229 -2.102 .040 .451 -.275 -.042 .034 29.460.446 .171 .258 2.604 .012 .935 .334 .052 .041 24.323.031 .013 .243 2.407 .020 .946 .311 .048 .040 25.199

    1.879 .284 .600 6.607 .000 .935 .669 .133 .049 20.400-.049 .034 -.064 -1.459 .150 -.103 -.195 -.029 .213 4.693

    5069.730 1947.244 .150 2.604 .012 -.056 .334 .052 .122 8.222-1540.389 807.655 -.098 -1.907 .062 -.104 -.251 -.038 .152 6.571

    3.336 1.406 .127 2.372 .021 .762 .307 .048 .142 7.061-645.154 251.149 -2.569 .013

    -.155 .054 -.392 -2.851 .006 .650 -.359 -.058 .022 45.802.119 .094 .275 1.265 .211 .716 .168 .026 .009 114.369

    -.032 .020 -.158 -1.602 .115 .451 -.211 -.033 .043 23.510.388 .168 .225 2.307 .025 .935 .297 .047 .043 23.040.032 .013 .250 2.452 .017 .946 .314 .050 .040 25.145

    1.793 .281 .573 6.379 .000 .935 .652 .130 .051 19.5244046.405 1835.152 .120 2.205 .032 -.056 .285 .045 .140 7.155

    -1529.420 815.871 -.098 -1.875 .066 -.104 -.245 -.038 .152 6.5714.164 1.300 .158 3.204 .002 .762 .397 .065 .169 5.910

    -784.380 226.955 -3.456 .001-.098 .031 -.249 -3.161 .003 .650 -.389 -.065 .067 14.890-.014 .014 -.069 -.994 .325 .451 -.132 -.020 .086 11.585.368 .168 .213 2.183 .033 .935 .280 .045 .044 22.822.035 .013 .269 2.657 .010 .946 .335 .054 .041 24.582

    1.889 .272 .604 6.946 .000 .935 .680 .142 .055 18.0924462.990 1815.011 .132 2.459 .017 -.056 .312 .050 .144 6.925

    -1640.034 815.507 -.105 -2.011 .049 -.104 -.260 -.041 .154 6.4955.112 1.068 .194 4.788 .000 .762 .539 .098 .253 3.946

    -624.492 160.080 -3.901 .000-.125 .016 -.317 -7.984 .000 .650 -.727 -.163 .265 3.775.324 .163 .188 1.994 .051 .935 .255 .041 .047 21.283.039 .012 .301 3.135 .003 .946 .383 .064 .045 22.107

    1.870 .271 .598 6.894 .000 .935 .674 .141 .056 18.0033746.198 1665.407 .111 2.249 .028 -.056 .286 .046 .171 5.832

    -1679.154 814.470 -.107 -2.062 .044 -.104 -.263 -.042 .154 6.4805.457 1.010 .207 5.405 .000 .762 .582 .110 .283 3.530

    (Constant)DJIANYSEFTSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK(Constant)DJIANYSESTIN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK(Constant)DJIANYSEN225KS11HangSengKLSEUSDSBIInflasiMYK(Constant)DJIANYSEN225KS11HangSengKLSESBIInflasiMYK(Constant)DJIAN225KS11HangSengKLSESBIInflasiMYK(Constant)DJIAKS11HangSengKLSESBIInflasiMYK

    Model1

    2

    3

    4

    5

    6

    B Std. Error

    UnstandardizedCoefficients

    Beta

    StandardizedCoefficients

    t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

    Tolerance VIFCollinearity Statistics

    Dependent Variable: IHSGa.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 12 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Persamaan Regresi Berganda Metode Backward Model Pertama, IHSG = -245,616 0,177DJIA + 0,129NYSE + 0,069FTSE - 0,150STI -

    0,040N225 + 0,483KS11 + 0,033HSI + 1,969KLSE - 0,043USD + 4136,115SBI - 1632,909INF + 3,696MYK

    Model Kedua, IHSG = -189,420 0,194DJIA + 0,185NYSE - 0,143STI -0,039N225 +

    0,491KS11 + 0,033HSI + 1,951KLSE - 0,040USD + 4426,502SBI - 1635,518INF + 3,358MYK

    Model Ketiga, IHSG = -75,045 0,186DJIA + 0,151NYSE - 0,047N225 + 0,446KS11 +

    0,031HSI + 1,879KLSE - 0,049USD + 5069,730SBI 1540,389INF + 3,336MYK Model Keempat, IHSG = -645,154 0,155DJIA + 0,119NYSE - 0,032N225 + 0,388KS11 +

    0,032HSI + 1,793KLSE + 4046,405SBI 1529,420INF + 4,164MYK Model Kelima, IHSG = -784,380 0,098DJIA - 0,014N225 + 0,368KS11 + 0,035HSI +

    1,889KLSE + 4462,990SBI 1640,034INF + 5,112MYK Model Keenam, IHSG = -624,492 0,0125DJIA + 0,324KS11 + 0,039HSI + 1,870KLSE +

    3746,198SBI 1679,154INF + 5,457MYK

    PEMBAHASAN

    Setelah melakukan pengujian terhadap metode backward dan didapat enam model

    regresi maka penulis memutuskan untuk menggunakan model keenam (Fit Model)

    sebagai model yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis Dari hasil fit model

    didapatkan selama periode Januari 2004Mei 2009 hanya tujuh variabel yang

    mempengaruhi IHSG dan yang dapat dijadikan sebagai predictor untuk memprediksi

    pergerakan IHSG, variabel tersebut adalah Indeks Dow Jones Amerika (DJIA), Indeks

    KOSPI Korea (KS11), Indeks Hang Seng Hongkong (HSI), Indeks Kuala Lumpur Stock

    Exchange Malaysia (KLSE), Tingkat Suku Bunga (SBI), Inflasi dan Pergerakan Harga

    Minyak Dunia.

    Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

    Nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Ajusted R Square) dalam

    model keenam sebesar 0.973 Artinya, 97,3% variabel dependen yaitu IHSG dapat

    dijelaskan oleh variabel-variabel independen seperti indeks Dow Jones, KOSPI, Hang

    Seng, KLSE, tingkat suku bunga (SBI), inflasi dan harga minyak dunia dan sisanya

    2,7% (100% - 97,3%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan. Nilai

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 13 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Adjusted R untuk IHSG yang besar akan membuat model regresi semakin tepat dalam

    memprediksi IHSG di Bursa Efek Indonesia.

    Kesalahan Standar Estimasi (Standard Error Of Estimate)

    Model keenam Backward menunjukan nilai standar estimasi sebesar 98,99079

    satuan yang dipakai adalah basis point variabel terikat yaitu IHSG. Bandingkan nilai

    standar deviasi IHSG sebesar 605,77283 (Lihat Tabel 1) lebih besar dari standard error

    of estimate yang hanya 98,99079 sehingga Dapat disimpulkan ketepatan persamaan

    estimasi atau persamaan regresi tinggi.

    Korelasi Parsial

    Koefisien korelasi parsial digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara

    setiap variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial.

    Tabel 10.

    Korelasi Parsial Model Keenam Backward

    Coefficientsa

    -624.492 160.080 -3.901 .000-.125 .016 -.317 -7.984 .000 .650 -.727 -.163.324 .163 .188 1.994 .051 .935 .255 .041.039 .012 .301 3.135 .003 .946 .383 .064

    1.870 .271 .598 6.894 .000 .935 .674 .1413746.198 1665.407 .111 2.249 .028 -.056 .286 .046

    -1679.154 814.470 -.107 -2.062 .044 -.104 -.263 -.0425.457 1.010 .207 5.405 .000 .762 .582 .110

    (Constant)DJIAKS11HangSengKLSESBIInflasiMYK

    Model1

    B Std. Error

    UnstandardizedCoefficients

    Beta

    StandardizedCoefficients

    t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

    Dependent Variable: IHSGa.

    Koefisien korelasi parsial (r) untuk Indeks Dow Jones sebesar -0.727 x -0.317 /

    0.977095 x 100 = 23,58% berarti Indeks Dow Jones secara parsial mampu memberikan

    pengaruh 23,58% terhadap pergerakan IHSG. Indeks KOSPI memberikan pengaruh

    sebesar 0.255 x 0.188 / 0.977095 x 100 = 4,90% terhadap IHSG. Indeks Hang Seng

    memberikan pengaruh sebesar 0.383 x 0.301 / 0.977095 x 100 = 11,79% terhadap

    IHSG. Berarti indeks Hang Seng mampu mempengaruhi pergerakan IHSG sebesar

    11.79%. Koefisien korelasi parsial untuk Indeks KLSE sebesar 0.674 x 0.598 /

    0.977095 x 100 = 41.25%. Berarti indeks Hang Seng mampu mempengaruhi

    pergerakan IHSG sebesar 41.25%.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 14 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Korelasi parsial untuk tingkat suku bunga SBI sebesar 0.286 x 0.111 / 0.977095 x

    100 = 3.24% atau dalam hal ini tingkat suku bunga mampu memberikan pengaruh

    sebesar 3,24% terhadap pergerakan IHSG. Korelasi parsial untuk inflasi sebesar -0.263

    x -0.107 / 0.977095 x 100 = 2.88% atau dalam hal ini inflasi mampu memberikan

    pengaruh sebesar 2,88% terhadap pergerakan IHSG. Dan untuk koefisien korelasi harga

    minyak dunia sebesar 0.582 x 0.207 / 0.977095 x 100 = 12,32% atau dalam hal ini

    harga minyak dunia mampu memberikan pengaruh sebesar 12,32% terhadap pergerakan

    IHSG.

    KESIMPULAN

    1. Dari hasil pengolahan dan pengujian melalui perbandingan dua metode yaitu

    Enter dan Backward penulis memutuskan menggunakan metode Backward

    dengan menggunakan model keenam sebagai model yang paling signifikan

    untuk memperoleh persamaan regresi. Namun di dalam model keenam metode

    Backward terjadi reduksi variabel yaitu hanya 7 variabel dari 12 yang diduga

    berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Variabel tersebut adalah indeks Dow

    Jones, KOSPI, Hang Seng, KLSE dan Harga Minyak (faktor eksternal) serta

    Inflasi dan tingkat Suku Bunga SBI (faktor internal) yang memberikan pengaruh

    sebesar 97,3% sedangkan sisanya 2,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

    diteliti. Dari ketutuh variabel tersebut indeks KLSE memberikan pengaruh

    terbesar sebesar 41.25% diikuti oleh indeks Dow Jones 23.58%, indeks Hang

    Seng 11.79%, indeks KOSPI 4.90% dan Harga Minyak sebesar 12.32%.

    sedangkan sisanya sebesar 3.24% dan 2.88% dipengaruhi oleh SBI dan Inflasi.

    2. Secara keseluruhan selama periode Januari 2004-Mei 2009 faktor eksternal yang

    diwakili oleh indeks Dow Jones, KOSPI, Hang Seng, KLSE dan Harga Minyak

    lebih dominan dalam mempengaruhi pergerakan IHSG sebesar 93.84% dan

    faktor internal hanya 6.12%.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 15 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    SARAN

    Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran:

    1. Bagi investor yang akan melakukan transaksi investasi di Bursa Efek Indonesia

    salah satu pertimbangan adalah melihat dari indeks bursa Amerika dan indeks

    bursa dalam satu kawasan seperti Malaysia dan Hongkong. Karena dari hasil

    penelitian indeks bursa tersebut memberikan pengaruh terbesar bagi pergerakan

    IHSG.

    2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel dan

    variabel independennya serta jangka waktu pengamatan yang lebih panjang.

    DAFTAR PUSTAKA

    Alfi, Angga. 2005, Pengaruh Kurs Mata Uang Asing dan Indeks Bursa Luar Negeri Terhadap IHSG, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.

    Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2001, Pengantar Pasar Modal, Semarang : Rineka

    Cipta. Boediono. 2001, Ekonomi Moneter, Yogyakarta : BPFE. Budilaksono, Agung. 2005. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Kepemilikan Saham

    Oleh Investor Asing dan SBI Terhadap Pergerakan IHSG di BEJ, Desertasi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negeri, Jakarta.

    Husnan, Suad. 2005, DasarDasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, Edisi

    Keempat, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Indonesia Stock Exchange. 2008, Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek

    Indonesia, PT. Bursa Efek Indonesia : Jakarta. Irianto, Guntur. 2001, Pengaruh Bunga Deposito, Kurs Mata Uang, dan Harga Emas

    Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), journal WinnERS, Vol 3. Kasmir. 2002, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, edisi keenam, Jakarta : PT. Raja

    Grafindo Persada. Kurnianto, Adi Budi. 2007, Pengaruh Indeks Bursa Global, Inflasi, Tingkat suku bunga

    dan sentimen pasar terhadap IHSG di BEJ, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.

    Kustianto, Bambang dan Rudi Badrudin. 1994, Statistika 1 (Deskriptif), Jakarta :

    Universitas Gunadarma.

  • Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi 16 Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia

    Mansur, Moh. 2004, Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2002, Jurnal Ekonomi Akuntansi, Universitas Padjadjaran. Bandung.

    Nopirin, 2000, Ekonomi Moneter, Buku II, BPFE: Yogyakarta Nugroho, Bhuono Agung. 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

    Dengan SPSS, Yogyakarta : Andi Offset. Octavia, Ana. 2007, Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku

    Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.

    Rivai, Veithzal., Andria Permata Veithzal, dan Ferry N. Idroes. 2006, Bank and Finacial

    Institution Management, Rajawali Pers, Yogyakarta. Sadono, Sukirno. 2008, Makro Ekonomi, Edisi Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada :

    Jakarta. Saputra, Yusuf Darma. 2008, Analisis Pengaruh Indeks Bursa Asing, Kurs Valas,

    Tingkat Inflasi dan Tingkat BI Rate Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.

    Setyawan, Aris Budi. 1997, Perekonomian Indonesia, Seri Diktat kuliah, Penerbit

    Gunadarma, Jakarta. Sjahrir. 1995, Tinjauan Pasar Modal, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sugiyanto, Catur. 1993, Ekonomi Uang dan Bank, Seri Diktat Kuliah, Penerbit

    Gunadarma, Jakarta. Tajul, Khalwaty. 2000, Inflasi dan Solusinya, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.