This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Infeksi ,irus epatitis B 9B:; yang pertama kali ditemukan pada tahun &<<%2
telah terjadi pada lebih dari =8$ juta penduduk di seluruh dunia. Infeksi B: saat ini
merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar serta serius2 karena selain
manifestasinya sebagai penyakit B: akut beserta komplikasinya2 lebih penting lagi
ialah dalam bentuk sebagai karier2 yang dapat menjadi sumber penularan bagi
lingkungan.&
epatitis B biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui kontak perkutaneusatau permukosal terhadap 4airan tubuh dari seseorang yang terinfeksi B:2 melalui
hubungan seksual dan transmisi perinatal dari seorang ibu yang terinfeksi ke bayinya.
!anifestasi klinis dapat ber,ariasi mulai dari hepatitis subklinik hingga hepatitis
simtomatik2 dan meskipun jarang dapat terjadi hepatitis fulminan. Komplikasi jangka
panjang dari hepatitis men4akup sirosis hepatis dan hepatoma.&
Saat ini di seluruh dunia diperkirakan lebih =8$ juta orang pengidap B:
persisten2 hampir ># ? 9lebih dari (($ juta; pengidap bermukim dinegara1negara Asia.
Bagian dunia yang endemisitasnya tinggi adalah terutama Asia yaitu @ina2 :ietnam2
Korea2 dimana 8$>$ ? dari penduduk berusia antara =$ #$ tahun pernah kontak
dengan B:2 dan sekitar &$ &8 ? menjadi pengidap epatitis B Surfa4e Antigen
9bsAg;. !enurut 57 Indonesia termasuk kelompok daerah dengan endemisitas
Penyakit infeksi akut pada yang menyebabkan peradangan hati yang disebabkan
oleh :irus epatitis B.&2(2=2#28 Infeksi B: mempunyai ( fase akut dan kronis &
• Akut2 infeksi mun4ul segera setelah terpapar ,irus beberapa kasus berubah menjadi
hepatitis fulminan.
• Kronik2 bila infeksi menjadi lebih lama dari % bulan
II. EPIDE!I/+/I
57 memperkirakan adanya #$$ juta orang sebagai pengidap B: pada tahun($$$. Pola pre,alensi hepatitis B dibagi menjadi = golongan yaitu pre,alensi rendah
9BsAg $2(?1$28? dan anti1Bs #?1%?;2 pre,alensi sedang 9BsAg (?1>? dan anti1
Bs ($?188?;2 dan pre,alensi tinggi 9BsAg >?1($? dan anti1Bs >$?1<8?;.
Dinegara maju seperti Inggris2 Amerika Serikat2 dan Negara1negara Skandina,ia
pre,alensi BsAg ber,ariasi antara $2&?1$2(? sedangkan di Afrika +imur &$?1&8?.
Pada komunitas terisolasi seperti orang "skimo di Alaska pre,alensi dapat men4apai
#8? dan Aborigin di Australia men4apai '8?. Pada daerah dengan endemisitas tinggi
infeksi sering terjadi pada usia dini2 ditularkan se4ara ,ertikal dari ibu ke anak maupun
horiontal diantara anak ke4il. Sebaliknya pada daerah dengan pre,alensi rendah
penularan se4ara horiontal terjadi oleh penyalahgunaan obat2 penggunaan instrumen
yang tidak steril pada klinik gigi2 tusuk jarum2 tindik daun telinga2 dan tattoo.
Di Indonesia pada penelitian terhadap donor darah di beberapa kota besar
didapatkan angka pre,alensi antara (28?1=%2(? dengan frekuensi terbanyak antara 81
&$?. Pada umumnya di luar -a6a angka ini lebih tinggi. Di -akarta pre,alensi BsAg
pada suatu populasi umum adalah #2&?. Angka1angka ini sangat tinggi sehingga
:irus hepatitis B merupakan kelompok ,irus DNA dan tergolong dalam family
epadna,iridae. Nama family epadna,iridae ini disebut demikian karena ,irus bersifat
hepatotropis dan merupakan ,irus dengan genom DNA. +ermasuk dalam family ini
adalah ,irus hepatitis woodchuck 9sejenis marmot dari Amerika *tara; yang telah
diobser,asi dapat menimbulkan karsinoma hati2 ,irus hepatitis B pada bebek Peking2
dan bajing tanah (ground squirrel). :irus hepatitis B tidak bersifat sitopatik.&2(28
ambar (. Rantai D*A 0irus Hepatitis B4
:irus hepatitis B akan tetap bertahan pada proses desinfeksi dan sterilisasi alat
yang tidak memadai2 selain itu :B juga tahan terhadap pengeringan dan
penyimpanan selama & minggu atau lebih. :irus hepatitis B yang utuh berukuran #( nmdan berbentuk seperti bola2 terdiri dari partikel genom 9DNA; berlapis ganda dengan
selubung bagian luar dan nukleokapsid di bagian dalam. Nukleokapsid ini berukuran (>
nm dan mengandung genom 9DNA; :B yang sebagian berantai ganda (partially
double stranded) dengan bentuk sirkular. Selama infeksi :B2 terdapat ( ma4am
partikel ,irus yang terdapat dalam darah yaitu ,irus utuh 9,irion; yang disebut juga
partikel Dane dan selubung ,irus yang kosong 9BsAg;. *kuran kapsul ,irus kosong
berukuran (( nm2 dapat berbentuk seperti bola atau filament. &
ambar 1. enom 0irus Hepatitis B4
Cenom :B terdiri dari kurang lebih =($$ pasangan basa. +elah diketahui
adanya # open reading frame 97R); ,irus hepatitis B yang letaknya berhimpitan.Keempat 7R) itu adalah S untuk gen S (surface/ permukaan)2 @ untuk gen @ (core)2
untuk gen 2 P untuk gen P 9polymerase;. Dua 7R) lainnya 97R)8 dan 7R)%; telah
dideskripsikan tetapi masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.&
Cen S dan @ mempunyai hulu yang disebut pre-S dan pre-@. daerah @ dan pre1
@ mengkode protein nukleokapsid2 B4Ag dan BeAg. Daerah Pre1@ terdiri dari '>
nukleotida yang mengkode untuk (< asam amino 2 sedangkan gen @ mengkode (&(
asam amino pre4ursor untuk BeAg. 7R) S terdiri dari bagian pre1S(2 pre1S(2 dan S2
mengkode untuk protein BsAg. Cen ini terdiri dari ((% asam amino. &2(2=2#
Cen P merupakan 7R) terpanjang dan mengkode DNA polymerase2 gen ini juga
berfungsi sebagai reverse transcriptase. Cen mengkode ( protein yang bekerja
sebagai transakti,ator transkripsional2 berfungsi membantu replikasi ,irus. Cen ini
merupakan 7R) terpendek. Cen ini mengkode untuk pembentukan protein :B
9BEAg; yang terdiri dari &8# asam amino. Protein ini juga berperan pada pathogenesis
karsinoma hepatoselualar 9KS;.&2(2=
Adanya DNA1:B di dalam serum merupakan baku emas untuk menilai akti,itas
replikasi ,irus. DNA1:B dapat dideteksi dengan metode hibridisasi atau dengan
metode yang lebih sensiti,e yaitu dengan polymerase-chain-reaction 9PR@;. DNA1:B
kuantitatif sangat bermanfaat untuk memperkirakan respons penyakit terhadap
transmisi ,ertikal ini sangat ditentukan oleh status serologi ibu. Bila BsAg dan BeAg
ibu positif2 risiko transmisi ,ertikal sangat tinggi yaitu sebanyak >$1<$?2 sementara bila
hanya BsAg yang positif2 risiko transmisi ,ertikal tersebut lebih rendah yaitu &$1%>?.
Bila anti Be ibu positif2 berpotensi untuk menimbulkan hepatitis fulminan pada bayi2
6alaupun jarang terjadi. &2=2#
0. PAT/E*ESIS
epatitis B2 tidak seperti hepatitis ,irus lain2 merupakan ,irus nonsitopatik yang
mungkin menyebabkan 4edera dengan mekanisme yang diperantarai imun. Hangkah
pertama dalam hepatitis akut adalah infeksi hepatosit oleh B:2 menyebabkan
mun4ulnya antigen ,irus pada permukaan sel. 0ang paling penting dari antigen ,irus ini
mungkin adalah antigen nukleokapsid2 B4Ag dan BeAg2 pe4ahan produk B4Ag. Antigen1antigen ini2 bersama dengan protein histokompatibilitas 9!@; mayor kelas I2
membuat sel suatu sasaran untuk melisis sel + sitotoksis. &2#28
!ekanisme perkembangan hepatitis kronis kurang dimengerti dengan baik.
*ntuk memungkinkan hepatosit terus terinfeksi2 protein core atau protein !@ kelas I
tidak dapat dikenali2 limfosit sitotoksik tidak dapat diaktifkan2 atau beberapa mekanisme
lain yang belum diketahui dapat mengganggu penghan4uran hepatosit. Agar infeksi dari
sel ke sel berlanjut2 beberapa hepatosit yang sedang mengandung ,irus harus bertahan
hidup.&2#28
!ekanisme yang diperantarai imun juga dilibatkan pada keadaan1keadaan
ekstrahepatis yang dapat dihubungkan dengan infeksi B:. Kompleks imun yang
sedang bersirkulasi yang mengandung BsAg dapat terjadi pada penderita yang
mengalami poliartritis2 glomerulonefritis2 polimialgia reumatika2 krioglobulinemia2 dan
sindrom Cuillan Barre yang terkait.&2=
!utasi B: lebih sering terkait untuk ,irus DNA biasa2 dan sederetan strain
mutan telah dikenali. 0ang paling penting adalah mutan yang menyebebkan kegagalan
mengekspresikan BAg dan telah dihubungkan dengan perkembangan hepatitis berat
dan mungkin eksaserbasi infeksi B: kronis yang lebih berat. &2=
Selama infeksi B: akut berbagai mekanisme sistem imun diakti,asi untuk
men4apai pembersihan ,irus dari tubuh. Bersamaan dengan itu terjadi peningkatan
Diagnosis banding hepatitis B kronis adalah hepatitis @2 defisiensi J &1antitrypsin2
tyrosinemia2 4ysti4 fibrosis2 gangguan metabolism asam amino atau gangguan
metabolisme karbohidrat atau gangguan oksidasi asam lemak. Penyebab lain dari
hepatitis kronis pada anak termasuk penyakit 5ilsons2 hepatitis autoimun2 dan
pengobatan yang hepatotoksik. &2#
I8. PE*ATA+A)SA*AA*
Pada hepatitis ,irus akut2 sebagian besar kasus akan sembuh dan sebagian
ke4il menjadi kronis. Prinsipnya adalah suportif dan pemantauan gejala penyakit.
Pasien dira6at bila ada dehidrasi berat dengan kesulitan masukan per oral2 kadar
SC7+1SCP+ L&$ kali nilai normal atau bila ada ke4urigaan hepatitis fulminan. Namun
tidak demikian pada neonatus2 bayi2 dan anak diba6ah = tahun dimana infeksi B:
tidak menimbulkan gejala klinis hepatitis akut dan sebagian besar 9'$?; akan menjadi
kronis. Pengobatan hepatitis B kronis merupakan masalah yang sulit dan sampai saatini hasilnya tidak memuaskan2 terutama pada anak. +ujuan pengobatan hepatitis B
kronis adalah penyembuhan total dari infeksi B: sehingga infeksi tersebut dieliminasi
dari tubuh dan kerusakan yang ditimbulkan oleh reaksi imunologis didalam hati
terutama sirosis serta komplikasinya dapat di4egah. anya penderita dengan replikasi
aktif 9ditandai dengan BeAg dan DNA B: serum positif; dan hepatitis kronis dengan
peningkatan kadar aminotransferase serum yang akan memberikan hasil baik terhadap
pengobatan.&. Interferon AlfaPengobatan dengan interferon1alfa (b 9I)N1J(b; adalah pengobatan standar
untuk penderita hepatitis B kronis dengan gejala dekompensasi hati 9asites2ensefalopati2 koagulopati2 dan hipoalbuminemia; dengan penanda replikasi aktif
9BeAg dan DNA B:; serta peningkatan kadar aminotransferase serum.
Kontraindikasi penggunaan interferon adalah neutropenia2 trombositopenia2 gangguan
ji6a2 adiksi terhadap alkohol2 dan penyalahgunaan obat. Dosis interferon adalah =
!*Fm( se4ara subkutan tiga kali dalam seminggu2 diberikan selama &% minggu. "fek
samping interferon dapat berupa efek sistemik2 autoimun2 hematologis2 imunologis2
neurologis2 dan psikologis.
"fek sistemik dapat berupa lelah2 panas2 nyeri kepala2 nyeri otot2 nyeri sendi2
anoreksia2 penurunan berat badan2 mual2 muntah2 diare2 nyeri perut2 dan rambut rontok. "fek auto imun ditandai dengan timbulnya auto antibodi2 antibody anti1interferon2
hipertiroidisme2 hipotiroidisme2 diabetes2 anemia hemolitik2 dan purpura
trombositopenik."fek hematologis berupa penurunan jumlah trombosit2 jumlah sel darah putih
dan kadar hemoglobin."fek imunologis berupa mudah terkena infeksi bakrerial seperti bron4hitis2
sinusitis2 abses kulit2 infeksi saluran kemih2 peritonitis2 dan sepsis."fek neurologis berupa kesulitan konsentrasi2 kurang moti,asi2 gangguan tidur2
delirium dan disorientasi2 kejang2 koma2 penurunan pendengaran2 tinnitus2 ,ertigo2
penurunan pengelihatan2 dan perdarahan retina.Sedangkan efek psikologis berupa gelisah2 iritabel2 depresi2 paranoid2 penurunan
libido2 dan usaha bunuh diri.
(. Analog nukleosida
Hami,udin2 famsiklo,ir2 dan adefo,ir adalah golongan analog nukleosida yang
menghambat replikasi B:. Hami,udin efektif dan kurang menimbulkan efek samping
daripada interferon dosisnya =mgFkgBB sekali sehari selama 8( minggu atau & tahun.
+erjadi perbaikan gambaran histologis pada 8(1%>? kasus2 sedangkan hilangnya
BeAg dan timbulnya anti1Be sebesar &>1&'?. Penelitian pada anak menunjukkan
Program imunisasi nasional Indonesia menggunakan ,aksin jenis ini yang
diproduksi P+ Bio )arma dengan teknologi KC@@ 9Koren Creen @ross @orporation;
sejak &<<& sampai dengan &<<'.:aksin B asal plasma ini memiliki beberapa keterbatasan bila digunakan dalam
program uni,ersal &. +erbatasnya darah pengidap B yang sehat(. Perlu ketelitian dalam proses pemurnian dan inakti,asi=. Kekha6atiran akan kontaminasi pathogen yang berasal dari darah.
Keterbatasan ini menyebabkan harga ,aksin asal plasma ini terlalu mahal untuk
Negara berkembang2 sehingga para ahli mengembangkan ,aksin dengan teknologi
rekombinan.
:aksin Rekombinan B
8
:aksin B ini dibuat dari yeast atau sel mamalia2 sel1sel ini berisi plasmid yang
sudah disisipi gen BsAg2 sehingga dengan replikasi yeast maka plasmid turut ber1
replikasi dan menghasilkan BsAg dalam jumlah banyak. Bentuk BsAg sferis yang
dihasilkan serupa dengan partikel sferis (( nm alami2 baik dalam hal komposisi kimia
maupun imunogenisitasnya. :aksin B ini dapat diproduksi dalam jumlah tidak terbatas
di dalam fermentor2 sehingga tak ada lagi kekha6atiran akan habisnya bahan asal
antigen sebagaimana halnya dengan pemakaian ,aksin asal plasma.
Sejak tahun &<<' program nasional telah menggunakan ,aksin rekombinan
produksi P+ Bio )arma dengan teknologi KC@@. !east yang digunakan bukan
Saccharomyces cerevisiae tetapi "ansenula polymorpha yang memiliki banyak
keunggulan antara lain plasmid yang stabil dan produkti,itas yang tinggi.
"fikasi ,aksin B rekombinan8
Setelah = E suntikan I!2 lebih dari <$ ? orang de6asa sehat dan lebih dari <8 ?
bayi dan anak usia kurang dari &< tahun akan memberikan repons imun yang 4ukup.
5alaupun terjadi penurunan imunogenisitas yang tergantung dari faktor umur 9setelah
umur #$ tahun;. Sejumlah <$ ? penerima ,aksin masih memperlihatkan respons imun
yang adekuat. Namun demikian2 mendekati umur %$ tahun hanya >$ ? yang
Dosis ,aksin yang direkomendasikan dapat berbeda tergantung dari umur
penerima ,aksin2 kondisi tertentu2 dan tipe ,aksin8
Kelompok :aksin
Re4ombi,aE B
Dosis 9ml;
"ngeriE1B
Dosis 9ml;
Bio )armaFKC@@
Dosis 9ml;Bayi anak G && tahun 8 Og 9$28; &$ Og 9$28; &$ Og 9$28;
Anak &&1&< tahun 8 Og 9$28; &$ Og 9$28; ($ Og 9&2$;
De6asa L ($ tahun &$ Og 9&2$; ($ Og 9&2$; ($ Og 9&2$;
Penyuntikan yang dianjurkan adalah intramus4ular pada musculus deltoideus
untuk anak besar dan orang de6asa2 sedangkan pada bayi sebaiknya pada bagian
anterolateral paha. Penyuntikan orang de6asa di bokong akan mengurangi
imunogenisitas ,aksin.
Antibody yang ditimbulkan karena ,aksinasi akan menurun dengan 6aktu2 tetapi
immune memory akan menetap sampai kira1kira &= tahun setelah imunisasi2 sehingga
baik anak maupun de6asa denagn antibody yang menurun ini masih terlindung
terhadap infeksi B: yang serius 9klinis2 antigenemia2 kelainan fungsi B;. Paparan
dengan B: akan menimbulkan respons anamnestik anti1Bs yang akan men4egah
timbulnya gejala klinis infeksi.
:aksin B dalam kemasan unije4t#
*nije4t adalah alat suntik terbuat dari plasti4 yang disposable# pre-filled dengan
obat dosis tunggal. 7batnya tertutup rapat dalam blister2 dengan jarum yang terpasang
permanent. *nije4t ini diran4ang untuk men4egah penggunaan ulang alat suntik2
sehingga menjamin safe infection, tidak ada risiko tertular penyakit lain melalui suntik
bekas yang terkontaminasi.
Di samping itu mengingat sifat ,aksin B yang relati,e stabil terhadap
perubahan suhu2 yaitu hanya sedikit kehilangan potensi setelah penyimpanan pada=>4 selama % bulan2 maka 57 menganggap ,aksin B adalah 4alon ,aksin yang
dalam kondisi tertentu dapat dipakai di luar rantai dingin.hal ini bertujuan agar dapat
memperluas 4akupan imunisasi uni,ersal pada bayi.
*paya pen4egahan umum terhadap B: yang seyogianya dilakukan pula adalah 8
&. *ji tapis donor darah terhadap B:(. Sterilisasi alat operasi2 alat suntik2 peralatan gigi=. Penggunaan sarung tangan oleh tenaga medis#. !en4egah kemungkinan terjadinya mikrolesi yang dapat menjadi tempat masuknya
,irus2 seperti pemakaian sikat gigi2 sisir2 alat pen4ukur rambut pribadi
8. *ntuk men4egah transmisi ,erti4al2 semua ibu hamil terutama yang berisiko terinfeksi
B: sebaiknya dianjurkan untuk diperiksa terhadap B:. Pemeriksaan sebaiknya
dilakukan pada a6al dan trimester ketiga kehamilan.
BAB III
PE*TP
)esimpulan
epatitis B adalah penyakit infeksi akut pada yang menyebabkan peradangan
hati yang disebabkan oleh :irus epatitis B. 57 memperkirakan adanya #$$ juta
orang sebagai pengidap B: pada tahun ($$$. Di Indonesia pada penelitian terhadap
donor darah di beberapa kota besar didapatkan angka pre,alensi antara (28?1=%2(?
dengan frekuensi terbanyak antara 81&$?. :irus hepatitis B merupakan kelompok ,irus
DNA dan tergolong dalam family epadna,iridae. Nama family epadna,iridae ini
disebut demikian karena ,irus bersifat hepatotropis dan merupakan ,irus dengan
genom DNA.
+ransmisi :B terutama melalui darah atau 4airan tubuh 9jalur parenteral; yang
terdiri dari transmisi ,erti4al 9perinatal; dan horiontal. +ransmisi perinatal terjadi dari
ibu ke bayi2 sedang transmisi horiontal umumnya karena kontak erat antar keluarga F
indi,idu. epatitis B2 tidak seperti hepatitis ,irus lain2 merupakan ,irus nonsitopatik yang
mungkin menyebabkan 4edera dengan mekanisme yang diperantarai imun. Hangkah
pertama dalam hepatitis akut adalah infeksi hepatosit oleh B:2 menyebabkan
mun4ulnya antigen ,irus pada permukaan sel. 0ang paling penting dari antigen ,irus ini
mungkin adalah antigen nukleokapsid2 B4Ag dan BeAg2 pe4ahan produk B4Ag.
Cejala klinis hepatitis dibagi menjadi hepatitis akut2 hepatitis kronis2 gagal hati
fulminan2 dan pengidap sehat. Dasar diagnosis hepatitis B adalah diagnosis klinis dan
serologis. Pada saat a6al infeksi B: terjadi toleransi imunologis2 dimana ,irus masukkedalam sel hati melalui aliran darah. Dan dapat melakukan replikasi tanpa adanya
kerusakan jaringan hati dan tanpa gejala klinis.
Pada hepatitis ,irus akut2 sebagian besar kasus akan sembuh dan sebagian
ke4il menjadi kronis. Prinsipnya adalah suportif dan pemantauan gejala penyakit.
Pasien dira6at bila ada dehidrasi berat dengan kesulitan masukan per oral2 kadar
SC7+1SCP+ L&$ kali nilai normal atau bila ada ke4urigaan hepatitis fulminan.
Pemberian ,aksinasi bertujuan untuk merangsang system imun agar membentuk
kekebalan humoral 9antigen-spesifik humoral antibody ; dan kekebalan seluler. +idakseperti kekebalan pasif yang berlangsung sementara2 maka kekebalan aktif biasanya
bertahan untuk beberapa tahun.
DAFTAR PSTA)A
&. Dienstag2 -ules H. :iral epatitis. Kasper2 Braun6ald2 )au4i2 et all. In
arrisons Prin4iples of Internal !edi4ine &'((1=>. !4Cra61ill2 !edi4alPublishing Di,ision2 ($$8.
(. !ohammad -uffrie2 dkk. Castroenterologi1epatologi. -ilid &. IDAI. ($&&=. Isselba4her2 Kurt. epatology. +homas D Boyer !D2 +eresa H 5right !D2
!i4hael P !anns !D A +eEtbook of Hi,er Disease. )ifth "dition. Saunders
"lse,ier. @anada. ($$%#. anifah 7s6ari2+injauan !ulti Aspek epatitis B pada Anak +injauan
Komprehensif epatitis :irus pada Anak. Balai penerbit )K*I2 -akarta2 ($$$8. Hina erlina Soemara2 :aksinasi epatitis B +injauan Komprehensif
epatitis :irus pada Anak. Balai penerbit )K*I2 -akarta2 ($$$%. -ulfina Bisanto. epatitis ,irus Diagnosis dan +atalaksana Penyakit Anak
dengan Cejala Kuning. Departemen Ilmu Kesehatan Anak )K*I1RS@!.