Top Banner
FRAKTUR TERSERING OLEH: 1. Abraham Jireh ( 04700149 ) 2. Budi Hariyanto ( 08700013 ) 3. Eka Oktaviana Hirda ( 09700146 ) 4. Via Yulia Ardini ( 09700153 )
68

REFERAT FRAKTUR TERSERING

Jan 12, 2016

Download

Documents

Bram

fraktur tersering
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TERSERING

OLEH:1. Abraham Jireh ( 04700149 )2. Budi Hariyanto ( 08700013 )3. Eka Oktaviana Hirda ( 09700146 )4. Via Yulia Ardini ( 09700153 )

Page 2: REFERAT FRAKTUR TERSERING

DEFINISI

Fraktur = Hilangnya kontinuitas tulang,

tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis

baik yang bersifat parsial maupun total.

Page 3: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TERSERING

ANAK FRAKTUR CLAVICULA FRAKTUR HUMERUS FRAKTUR RADIUS DAN ULNA

DEWASA MUDA FRAKTUR FEMUR FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

ORANG TUA FRAKTUR RADIUS DISTAL FRAKTUR COLUM FEMUR

Page 4: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR CLAVICULA

Kasus fraktur clavicula termasuk kasus yang paling sering dijumpai. Pada anak-anak sekitar 10–16 % dari semua kejadian patah tulang

Page 5: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR CLAVICULA

MOI : Direct : Tekanan yang kuat atau hantaman yang keras ke

bahu Indirect : Jatuh kemudian bahu menghantam benda keras

KLINIS : Lengan terlipat ke dada untuk mencegah gerakan Benjolan terlihat jelas dibawah kulit/subcutaneus Kadang-kadang fragmen yang tajam dapat mengancam kulit

Page 6: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR CLAVICULA

KLASIFIKASI :(menurut Dr. FL Allman tahun 1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968) Tipe I : Fraktur 1/3 tengah clavicula

Page 7: REFERAT FRAKTUR TERSERING

Tipe II : Fraktur 1/3 lateral clavicula Tipe 1 : Tidak ada perpindahan tulang dan gangguan ligamen

coracoclavicular.

• Distal pada ligamen coracoclavicular

• Ligamen coracoclavicular tetap utuh,

• Pemindahan biasa.

1. Ligamen konoideum2. Ligamen trapesium3. Proses coracoid4. Akromion5. Tulang selangka

Page 8: REFERAT FRAKTUR TERSERING

Tape 2A : Ada perpindahan tulang, ligamen coracoclavicular masih

melekat pada fragmenTipe 2B : Gangguan pada ligamen

coracoclavicularTipe 3 : Fraktur yang mengenai

sendi acromioclavicularisTipe 4 : ligamen tetap melekat pada

periosteum, fragmen proksimal berpindah ke atas

Tipe 5 : fraktur clavicula terpecah menjadi beberapa fragmen

Tipe III : Fraktur 1/3 medial clavicul

Page 9: REFERAT FRAKTUR TERSERING
Page 10: REFERAT FRAKTUR TERSERING
Page 11: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR CLAVICULA

TERAPI:Pada anak-anak fraktur clavicula tidak memerlukan tindakan khusus, cukup dengan pemasangan arm sling selama 2-3 minggu dan akan sembuh secara sempurna.

Page 12: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR CLAVICULA

KOMPLIKASI

Kerusakan pembuluh darah subclavia Kerusakan plexus brachialis Malunion Shoulder Stiffness / kekakuan pada bahu

Page 13: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR SUPRACONDYLUS

Biasanya ditemukan pada anak-anak 55-75 %.

Page 14: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR SUPRACONDYLUS

MOI: Pergeseran posterior, biasanya akibat jatuh pada tangan yang

terentang, mengakibatkan humerus patah tepat di atas kondilus. Pergeseran anterior, diperkirakan akibat benturan langsung

( misalnya jatuh pada siku ) saat siku dalam keadaan fleksi.

KLINIS : Nyeri siku. Edema siku. Deformitas pada siku. Kekakuan sendi.

Page 15: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR SUPRACONDYLUS

KLASIFIKASIBerdasarkan bergesernya fragmen distal dari humerus, fraktur

supracondylus dibagi menjadi 2, yaitu:

Fraktur supracondylus extantion type (pergeseran posterior)

Fraktur supracondylus flexion type (pergeseran anterior)

Page 16: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR SUPRACONDYLUS

Pada anak, fraktur supracondylus dapat diklasifikasikan menurut Gartland, yaitu: Tipe I : Tidak ada pergeseran Tipe II : Ada pergeseran dengan

korteks posterior intak, dapat disertai angulasi dan rotasi

Tipe III : Pergeseran komplit, posteromedial atau posterolateral

Page 17: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR SUPRACONDYLUS

TERAPIBerdasarkan klasifikasi Gartland

Tipe I : Dilakukan reduksi tertutup dan pembebatan Tipe II : Memerlukan reduksi tertutup dan fiksasi perkutan

jika bebat pada lengan tidak cukup menahan reduksi

Tipe III : Dilakukan reduksi tertutup dengan fiksasi perkutan diikuti oleh 3 minggu imobilisasi pembebatan

lengan.

Page 18: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR SUPRACONDYLUS

KOMPLIKASI

Pembentukan lepuh kulit Maserasi kulit pada daerah antekubiti Obstruksi sirkulasi vena, cidera pembuluh darah

pada arteri brachialis iskemia volksman Trauma saraf Perifer nervus medianus. Malunion kubitus varus Komplikasi Lanjut : Miositis Osifikans

Page 19: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR MONTEGGIA

Fraktur sepertiga bagian proksimal ulna dan dislokasi kaput radius.

Page 20: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR MONTEGGIA

MOI : Jatuh pada tangan Pada saat benturan tubuh memuntir, daya gerak

dapat dg kuat mempronasikan lengan bawah. Kaput radius dislokasi ke depan dan 1/3 atas ulna

patah dan melengkung ke depan.

KLINIS: Deformitas ulna Dislokasi pada kaput radius Nyeri tekan pada sisi lateral siku

Page 21: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR MONTEGGIA

TERAPI Reduksi tertutup pada dislokasi kaput

radialis diperlukan dengan reduksi ulna

Lengan di imobilisasi dalam gips dengan siku yang di fleksikan selama 6 minggu.

Page 22: REFERAT FRAKTUR TERSERING

Sedangkan fraktur Galeazzi meliputi fraktur radius yang lebih distal dengan dislokasi distal radioulnar joint. Fraktur radius ini ditangani dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna dengan plate dan screw. Dislokasi ulna biasanya memerlukan posisi lengan bawah dalam supinasi untuk mencapai reduksi

Page 23: REFERAT FRAKTUR TERSERING
Page 24: REFERAT FRAKTUR TERSERING
Page 25: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DAN ULNA

Fraktur yang sering terjadi pada anak-anak, presentasinya sekitar 45% dari semua fraktur pada anak.

Page 26: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DAN ULNA

MOI : Sering terjadi dalam kecelakaan lalu lintas Indirect: Jatuh dengan bertumpu pada tangan fraktur spiral

mematahkan kedua tulang di level yang berbeda Direct: Tabrakan langsung / gaya angulasi fraktur transverse

mematahkan kedua tulang di level yang sama

KLINIS : Nyeri Edema krepitasi Edema

Page 27: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DAN ULNA

TERAPI : Reposisi tertutup Imobilisasi fraktur sesuai dengan lokasi fraktur. Fraktur 1/3

proksimal dalam posisi supinasi, 1/3 tengah dalam posisi netral, 1/3 distal dalam posisi pronasi.

Posisi gips : siku ditekuk 900 dan lengan diposisikan sesuai lokasi fraktur cek ulang 2 minggu jika memuaskan gips diteruskan sampai menyatu (6-8 minggu)

Melakukan latihan tangan dan bahu

Page 28: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DAN ULNA

Indikasi Operasi: Fraktur terbuka Kegagalan reduksi tertutup Malunion

Prinsip pengobatan operasi pada anak-anak:1. Operasi sebaiknya dilakuakan secepat mungkin2. Fiksasi sebaiknya dengan fiksasi interna yang minimal

Jika luka kecil karena perforasi oleh salah satu fragmen debridement + dijahit berusaha reposisi tertutup dan imobilisasi lengan dengan gips kira-kira 2 minggu, jika luka sembuh dan tidak infeksi reposisi terbuka + pasang plate

Page 29: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DAN ULNA

KOMPLIKASI

RefrakturGangguan vaskularisasiTrauma saraf nervus medianus, ulnaris atau nervus interoseus posteriorMalunion

Page 30: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Femur diliputi oleh otot yang kuat dan merupakan proteksi untuk tulang femur, tetapi juga dapat berakibat jelek karena dapat menarik fragmen fraktur sehingga bergeser. Femur dapat pula mengalami fraktur patologis akibat metastasis tumor ganas. Fraktur femur sering disertai dengan perdarahan masif yang harus selalu dipirkan sebagai penyebab syok.

Page 31: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Secara epidemiologi, fraktur femur lebih sering terjadi pada dewasa muda laki-laki daripada perempuan dengan perbandingan 3:1. Biasanya karena trauma hebat misalnya kecelakaan lalu lintas atau trauma lain misalnya jatuh dari ketinggian.

Page 32: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Unit Pelaksana Teknis Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2006 di Indonesia dari 1.690 kasus kecelakaan lalu lintas, 249 kasus atau 14,7%-nya mengalami fraktur femur.

Page 33: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Mekanisme trauma :fraktur spiral terjadi apabila jatuh dengan posisi kaki melekat erat pada dasar sambil terjadi putaran yang diteruskan pada femur. Fraktur yang bersifat transversal dan oblik terjadi karena trauma langsung dan trauma angulasi.

Page 34: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Klasifikasi : Fraktur femur dapat bersifat tertutup atau

terbuka, simpel, komunitif, fraktur Z atau segmental.

Page 35: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Gambaran klinis Penderita pada umumnya dewasa muda.

Ditemukan pembengkakan dan deformitas pada tungkai atas berupa rotasi eksterna dan pemendekan tungkai dan mungkin datang dalam keadaan syok.

Page 36: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Pemeriksaan radiologis. Dengan foto rontgen dapat ditentukan lokalisasi

dan jenis fraktur.

Page 37: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

• Pengobatan :1. Terapi konservatif- Traksi kulit merupakan pengobatan sementara

sebelum dilakukan terapi definitif untuk mengurangi spasme otot.

- Traksi tulang berimbang dengan bagian Pearson pada sendi lutut. Indikasi traksi terutama fraktur yang bersifat komunitif dan segmental.

- Menggunakan cast bracing yang dipasang setelah terjadi union fraktur secara klinis.

Page 38: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

2. Terapi operatif- Pemasangan plate dan screw terutama pada

fraktur proksimal dan distal femur.- Mempergunakan K-nail, AO-nail atau jenis-jenis

lain baik dengan operasi tertutup ataupun terbuka, indikasi K-nail, AO-nail terutama pada fraktur diafisis.

- Fiksasi eksterna terutama pada fraktur segmental, fraktur komunitif, infected pseudoartrosis atau fraktur terbuka dengan kerusakan jaringan lunak yang hebat.

Page 39: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Page 40: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

Page 41: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

• Komplikasi1. Komplikasi dini :- Syok.- Emboli lemak.- Trauma pembuluh darah besar.- Trauma saraf.- Trombo-emboli.- Infeksi.

Page 42: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR DIAFISIS FEMUR

2. komplikasi lanjutan :- Delayed union.- Nonunion.- Malunion.- Kaku sendi lutut.- Refraktur.

Page 43: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

Karena posisinya (subkutaneus) maka relatif mudah fraktur (open fraktur). Kecelakaan sepeda motor paling umum.

Page 44: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULAMOI : Gaya memutar (twisting) fraktur spiral dari

kedua tulang di level yang berbeda. Trauma langsung. Trauma tidak langsung.

Page 45: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

KLINIS : Kerusakan jaringan lunak Memar Pembengkakan Luka terbuka / tertutup Perubahan sirkulasi Pulsasi lemah Berkurang / hilangnya sensasi Ketidakmampuan menggerakkan jari-jari kaki Waspadai “compartment syndrome”

Page 46: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

Page 47: REFERAT FRAKTUR TERSERING

TSCHERNE CLASSIFICATION OF SKIN LESION IN CLOSED FRACTURE

AO soft-tissue classification: no skin lesion (IC 1).

AO soft-tissue classification: no skin laceration, but contusion (IC 2).

Page 48: REFERAT FRAKTUR TERSERING

TSCHERNE CLASSIFICATION OF SKIN LESION IN CLOSED FRACTURE

AO soft-tissue classification: circumscribed degloving (IC 3)

AO soft-tissue classification: extensive, closed degloving (IC 4)

Page 49: REFERAT FRAKTUR TERSERING

TSCHERNE CLASSIFICATION OF SKIN LESION IN CLOSED FRACTURE

AO soft-tissue classification: necrosis from contusion (IC 5)

Page 50: REFERAT FRAKTUR TERSERING
Page 51: REFERAT FRAKTUR TERSERING

GUSTILO CLASSIFICATION OF OPEN FRACTURE

Page 52: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

TERAPI : Open fraktur

Antibiotik Debridement Stabilisasi Prompt soft-tissue

cover rehabilitasi

Closed frakturPrinsip Membatasi kerusakan

jaringan lunak dan memelihara jaringan lunak yang menutupinya

Mencegah / mengenal “compartment syndomre”

Mendapatkan dan menahan alignment fraktur

Mulai “weightbearing” (mendukung penyembuhan)

Mulai menggerakkan persendian sesegera mungkin

Page 53: REFERAT FRAKTUR TERSERING

TERAPI CLOSED FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

Page 54: REFERAT FRAKTUR TERSERING

TERAPI CLOSED FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

Page 55: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

KOMPLIKASI : Early

Infeksi (open fraktur) Vaskuler injury Compartment

syndrome

Late Malunion Delayed union Non union Join stiffness Osteoporosis

Page 56: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DISTAL

Fraktur radius distal merupakan 15% dari seluruh kejadian fraktur pada dewasa.

Abraham Colles adalah orang yang pertama kali mendeskripsikan fraktur radius distal pada tahun 1814 yang sekarang dikenal dengan nama fraktur Colles.

Page 57: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLLES

Fraktur ini banyak terjadi pada umur lebih dari 50 tahun terutama wanita.

Fraktur yang terjadi akibat terjatuh dengan tangan menopang badan. Fraktur radius biasanya terjadi di korpus distal, 2cm dari permukaan artikular. Fragmen distal bergeser ke arah dorsal dan proksimal, memperlihatkan gambaran dinner fork.

Page 58: REFERAT FRAKTUR TERSERING
Page 59: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLLES

MOI: Direct : Terjadi benturan yang keras pada daerah pergelangan

tangan.Indirect: Seseorang terpeleset dan tangan berusaha menahan

badan dengan posisi pronasi.

KLINIS: Deformitas dinner fork Pembengkakan di daerah yang terkena Nyeri tekan dan nyeri apabila pergelangan tangan digerakkan. Pergerakan tangan terbatas

Page 60: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR RADIUS DISTAL

KLASIFIKASI :Frykman (Simon & Koenigsknecht, 1987)

Tipe 1 : Fraktur distal radius dengan garis fraktur extra articular.Tipe 2 : Tipe 1 + Fraktur prosesus styloid ulna.Tipe 3 : Tipe 1 + Fraktur permukaan sendi radiocarpalia.Tipe 4 : Tipe 3 + Fraktur prosesus styloid ulna.Tipe 5 : Fraktur distal radius dengan garis melewati sendi radio ulnar distal.Tipe 6 : Tipe 5 + Fraktur prosesus styloid ulna.Tipe 7 : Tipe 5 + Fraktur permukaan sendi radiocarpalia.Tipe 8 : Tipe 7 + Fraktur prosesus styloid ulna.

Page 61: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLLES

TERAPI Fraktur tak bergeser: dibebat dengan slab

gips dibalutkan sekitar dorsal lengan bawah dan pergelangan tangan.

Fraktur bergeser: reduksi dengan menggunakan anestesi.

Fraktur kominutif berat dan tidak stabil: dipertahankan dengan gips, dilakukan fiksasi luar dengan fikasator penning.

Page 62: REFERAT FRAKTUR TERSERING

KOMPLIKASI FRAKTUR COLLES

Page 63: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLUMNA FEMORIS

Fraktur ini sering terjadi pada wanita tua dan ini berhubungan dengan osteoporosis dan postmenopause.

Fraktur ini terjadi pada usia lanjut karena proses penurunan kekakuan jaringan kolagen yang menyebabkan instabilitas persendian.

Page 64: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLUMNA FEMORIS

MOI :Direct : seseorang mendapat pukulan di tronkanter

mayor.Indirect : seseorang terpeleset kemudian tidak sengaja

pinggul terpuntir ke dalam rotasi luar.

KLINIS : Pasien berbaring dengan alat gerak rotasi lateral dan

tungkai terlihat pendek. Pasien terlihat kesakitan untuk melakukan gerakan. Pergerakannya terbatas

Page 65: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLUMNA FEMORIS

KLASIFIKASI :Garden (1961) I. Fraktur impaksi inkompletII. Fraktur komplet +

undisplacedIII. Fraktur komplet +

displacement sedangIV. Fraktur komplet +

displacement berat

Page 66: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLUMNA FEMORIS

TERAPI :1. Operatif 2. Pada fraktur yang bergeser tidak

akan menyatu tanpa internal fiksasi3. Fraktur impaksi jika dibiarkan bisa

saja menyatu tetapi berisiko terjadi pergeseran.

4. Penggantian prostetik, pada pasien tua, lemah dan gagal dengan reduksi tertutup. Usia < 75 tahun di reposisi dan fiksasi.

PRINSIP :1. Reduksi2. Fiksasi3. Rehabilitasi

Page 67: REFERAT FRAKTUR TERSERING

FRAKTUR COLUMNA FEMORIS

KOMPLIKASI : Deep vein trombosis Nekrosis avaskuler Non union Osteoarthritis

Page 68: REFERAT FRAKTUR TERSERING

THANKYOU