BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Endoftalmitis merupakan kejadian yang jarang namun merupakan komplikasi yang membahayakan. Endoftalmitis sering terjadi setelah trauma pada mata termasuk setelah dilakukannya operasi mata yang merupakan faktor risiko masuknya mikroorganisme ke dalam mata. Mikroorganisme ini menyebabkan infeksi intraokuler yang disebut endoftalmitis (Scheidler V,et al., 2004; Kalamalarajah S, et al., 2004). Diagnosis endoftalmitis selalu berdasarkan kondisi klinis. Ini biasanya ditandai dengan edema palpebra, kongesti konjungtiva, dan hipopion atau eksudat pada COA. Visus menurun bahkan dapat menjadi hilang. Prognosis penglihatan menjadi jelek pada pasien-pasien dengan endoftalmitis (Scheidler V,et al., 2004; Kalamalarajah S, et al., 2004). 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Endoftalmitis merupakan kejadian yang jarang namun merupakan komplikasi
yang membahayakan. Endoftalmitis sering terjadi setelah trauma pada mata
termasuk setelah dilakukannya operasi mata yang merupakan faktor risiko
masuknya mikroorganisme ke dalam mata. Mikroorganisme ini menyebabkan
infeksi intraokuler yang disebut endoftalmitis (Scheidler V,et al., 2004;
Kalamalarajah S, et al., 2004).
Diagnosis endoftalmitis selalu berdasarkan kondisi klinis. Ini biasanya
ditandai dengan edema palpebra, kongesti konjungtiva, dan hipopion atau eksudat
pada COA. Visus menurun bahkan dapat menjadi hilang. Prognosis penglihatan
menjadi jelek pada pasien-pasien dengan endoftalmitis (Scheidler V,et al., 2004;
Kalamalarajah S, et al., 2004).
Karena hasil pengobatan akhir sangat tergantung pada diagnosis awal, maka
penting untuk melakukan diagnosis sedini mungkin. Penelitian tentang
endoftalmitis pada beberapa tahun terakhir telah menunjukkan beberapa cara
sebagai profilaksis yang terjadinya endoftalmitis. Berikut akan diuraikan lebih
jauh mengenai endoftalmitis (Scheidler V,et al., 2004).
1
BAB IIENDOFTALMITIS
2.1 Anatomi dan Fisiologi Vitreous Humour
Vitreous humour atau badan kaca menempati daerah belakang lensa. Struktur
ini merupakan gel transparan yang terdiri atas air (lebih kurang 99%), sedikit
kolagen, dan molekul asam hialuronat yang sangat terhidrasi. Badan vitreous
mengandung sangat sedikit sel yang menyintesis kolagen dan asam hialuronat.
Berfungsi mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa. Kebeningan badan
vitreous disebabkan tidak terdapatnya pembuluh darah dan sel. Pada pemeriksaan
tidak terdapatnya kekeruhan badan vitreous akan memudahkan melihat bagian
retina pada pemeriksaan oftamoskopi (Hanscom TA, 2004).
Gambar 1. Anatomi Penampang Sagital Bola Mata
2
2.2 Definisi Endoftalmitis
Endoftalmitis merupakan radang purulen pada seluruh jaringan intraokuler,
disertai dengan terbentuknya abses di dalam badan kaca. Bila terjadi peradangan
lanjut yang mengenai ketiga dinding bola mata, maka keadaan ini disebut
panoftalmitis (Ilyas S. 1998; Vaughan and Asbury T, 1994)
Pasien terlihat sakit disertai dengan demam, dan pada mata timbul gejala
berupa mata sakit, merah, kelopak bengkak, edema kornea, keratik presipitat,
disertai hipopion, refleks fundus hilang akibat adanya nanah di dalam badan kaca.
Tajam penglihatan sangat menurun. Tekanan bola mata sangat merendah dan
kadang-kadang meninggi akibat massa supuratif yang tertumpuk di dalam bola
mata (Ilyas S. 1998).
2.3 Etiologi Endoftalmitis
Penyebab peradangan ini adalah :
- Endogen akibat sepsis, selulitis orbita, dan penyakit sistemik lainnya
- Eksogen, yang sering terjadi akibat trauma tembus, tukak perforasi, dan
penyulit infeksi pada pembedahan.
Kuman penyebab biasanya disebabkan oleh Staphylococcus albus,
Staphylococcus aureus, proteus dan pseudomonas dengan masa inkubasi 24-72
jam. Bila endoftalmitis terjadi dalam 2 minggu setelah trauma, maka keadaan ini
mungkin disebabkan karena infeksi bakteri, sedangkan bila gejala terlambat
mungkin infeksi disebabkan oleh jamur (Ilyas, 1998).
3
2.4 Epidemiologi Endoftalmitis
Endophthalmitis endogen jarang terjadi, hanya terjadi pada 2-15% dari semua
kasus endophthalmitis. Kejadian rata-rata tahunan adalah sekitar 5 per 10.000
pasien yang dirawat. Dalam beberapa kasus, mata kanan dua kali lebih mungkin
terinfeksi sebagai mata kiri, mungkin karena lokasinya yang lebih proksimal
untuk mengarahkan aliran darah ke arteri karotid kanan. Sejak tahun 1980, infeksi
Candida dilaporkan pada pengguna narkoba suntik telah meningkat. Jumlah orang
yang beresiko mungkin meningkat karena penyebaran AIDS, sering menggunakan
obat imunosupresif, dan lebih banyak prosedur invasif (misalnya, transplantasi
sumsum tulang).
Sebagian besar kasus endophthalmitis eksogen (sekitar 60%) terjadi setelah
operasi intraokular. Ketika operasi merupakan penyebab timbulnya infeksi,
endophthalmitis biasanya dimulai dalam waktu 1 minggu setelah operasi. Di
Amerika Serikat, endophthalmitis postcataract merupakan bentuk yang paling
umum, dengan sekitar 0,1-0,3% dari operasi menimbulkan komplikasi ini, yang
telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Walaupun ini adalah persentase
kecil, sejumlah besar operasi katarak yang dilakukan setiap tahun memungkinkan
untuk terjadinya infeksi ini lebih tinggi.
Post traumatic Endophthalmitis terjadi pada 4-13% dari semua cedera penetrasi
okular. Insiden endophthalmitis dengan cedera yang menyebabkan perforasi pada
bola mata di pedesaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah perkotaan.
Keterlambatan dalam perbaikan luka tembus pada bola mata berkorelasi dengan