-
DEFINISI DEMENSIA
Demensia adalah suatu kondisi penurunan fungsi mental-intelektual
(kognitif) yang progresif, yang dapat disebabkan oleh penyakit
organik difus (demensia kortikal-misal penyakit alzheimer) atau
kelainan struktur subkortikal (demensia subkortikal-misal penyakit
Parkinson dan Huntington).
-
Definisi demensia menurut WHO
Demensia adalah sindrom neurodegenerative yang timbul karena adanya
kelainan yang bersifat kronis dan progresif disertai dengan
gangguan fungsi luhur multiple. Kesadaran pada demensia tidak
terganggu. Gangguan fungsi kognitif biasanya disertai dengan
perburukan kontrol emosi, perilaku, dan motivasi
-
Epidemiologi
Demensia dianggap penyakit yang timbul pada akhir hidup karena
cenderung berkembang terutama pada orang tua. Sekitar 5% sampai 8%
dari semua orang di atas usia 65 tahun memiliki beberapa bentuk
demensia, dan jumlah ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun
di atas usia itu. Diperkirakan bahwa sebanyak setengah daripada
orang berusia 80-an menderita demensia
-
Klasifikasi Demensia
Dementia irreversible
Alzheimers diseaseMulti-infark dementia (stroke)Dementia akibat
penyakit Parkinson Creutzfeldt-jakob disease
Dementia reversible
Demensia akibat penyalahgunaan
zat(marijuana/methamphetamines,cocain heroin/alcohol).Kelainan
metabolic, seperti kekurangan vitamin
B12HypothyroidisnHypoglycemia
-
Demensia Tipe Alzeimer
Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga
membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana
mestinya.Alzheimer mempengaruhi otak dalam banyak cara, tetapi
dapat dibagi menjadi perubahan struktural dan perubahan kimia.
Faktor-faktor risiko penyakit Alzheimer antara lain :2
Usia : Kebanyakan penderita berusia 65 tahun ke atas.Faktor genetic
: Mutasi gen protein precursor amiloid, gen presenilin 1 dan 2,
serta apolipoprotein E 4.Faktor lingkungan seperti riwayat cedera
kepala berat
-
Perubahan Struktural pada Demensia Alzeimer
Protein cluster, yang dikenal sebagai "plaques," mengumpul
diantara sel-sel saraf. Strand protein yang terpelintir, yang
dikenal sebagai "tangles," berkumpul di antara sel-sel saraf mati
Plaques dan tangles mulai terbentuk di bagian otak dimana memori,
proses belajar, dan proses berpikir terjadi, dan terus mempengaruhi
bagian lain dari otak, merusak sel-sel otak dan saraf
- Neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi
adalah asetilkolin dan norepinefrin.Beberapa hipotesis melaporkan
bahwa terjadi suatu degenerasi spesifik pada neuron
kolinergik.Penurunan konsentrasi asetilkolin dan kolin
asetiltransferase didalam otak.Terdapat observasi bahwa antagonis
kolinergik , seperti Scopolamine dan atropine, mengganggu kemampuan
kognitif
KELAINAN NEUROTRANSMITER
-
Diagnosis
Kriteria diagnostik penyakit Alzheimer menurut DSM-IV(
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth
revision).
A.Perkembangan difisit kognitif multiple terdiri dari :
Gangguan memori (gangguan kemampuan dalam mempelajari informasi
baru atau mengingat informasi yang sudah dipelajari)Salah satu
(atau lebih) gangguan kognitif berikut ini : Afasia (gangguan
berbahasa).Apraksia (Gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas
motorik dalam keadaan fungsi otot yang normal).Agnosia (kegagalan
untuk mengenal atau menamai objek).Gangguan fungsi berpikir abstrak
(misalnya merencanakan, berorganisasi).
-
B. Gangguan kognitif Pada Kriteria A1 dan A2 menyebabkan
gangguan yang berat pada fungsi sosial dan pekerjaan pederita.
C. Kelainan ini ditandai dengan proses yang bertahap dan
penurunan fungsi kognitif yang berkelanjutan.
D. Gangguan kognitif kriteria A1 dan A2 tidak disebabkan hal-hal
berikut :
1.Kelainan SSP lain yang menyebabkan gangguan memori yang
progresif (Misalnya gangguan peredaran darah otak, Parkinson, dan
tumor otak).
2.Kelainan sistemik yang dapat menyebabkan demensia (misalnya
hipotiroidisme, defisiensi vitamin B12 dan asam folat, defisiensi
niasin, hiperkalemi, neurosifilis dan infeksi HIV).
E. Kelainan pasien tidak disebabkan oleh delirium.
F. Kelainan tidak disebabkan oleh kelainan aksis 1 misalnya
gangguan depresi dan skizofrenia).
-
DEMENSIA VASKULER
Demensia vascular ialah sindrom demensia yang disebabkan
disfungsi otak akibat penyakit serebrovaskular . Demensia vascular
merupakan penyebab demensia kedua tersering setelah demensia
Alzheimer.
Etiologi
Stroke, penyakit infeksi SSP kronis (meningitis, sifilis, dan HIV),
penggunaan alcohol kronis, pajanan kronis terhadap logam (keracunan
merkuri, arsenic, dan aluminium), trauma kepala berulang pada
petinju professional, penggunaan obat-obatan jangka panjang,
obat-obatan sedative, dan analgetik.
-
Patogenesis terjadinya demensia pasca stroke
Adanya sumbatan pembuluh darah menyebabkan otak mengalami
kekurangan nutrisi penting seprti oksigen dan glukosa, sehingga
daerah pusat yang diperdarahi pembuluh darah tersebut mengalami
iskemik sampai dengan infark.Pada daerah otak yang iskemik,
terdapat ischemic core (inti iskemik) dan penumbra di sekeliling
ischemic core. Pada inti iskemik, sel mengalami nekrosis. Sedangkan
di daerah penumbra iskemik, dengan adanya sirkulasi kolateral maka
sel-selnya belum mati, tetapi metabolisme oksidatif dan proses
depolarisasi neuronal oleh pompa ion berkurang. Bila proses
berlangsung terus-menerus, maka sel tidak lagi dapat mempertahankan
integritasnya sehingga terjadi kematian sel akut melalui proses
apoptosis.Infark di lobus temporalis menyebabkan gangguan memori,
lesi di lobus parientalis dapat mengakibatkan gangguan orientasi
spasial, apraksi, agnosia serta gangguan fungsi luhur lain.
Gangguan vaskular
-
Demensia creutzfeldt-jakob
Merupakan penyakit degeneratif otak yang jarang ,
yang disebabkan oleh agen progresif secara lambat
dan dapat ditransmisikan( agen infektif), paling mungkin adalah
suatu prion.
Ditandai dengan degenerasi spongiosa pada otak, karena tidak adanya
respon imun inflamasi.Masa inkubasi bisa relatif singkat atau
lama(8-16 tahun)Onset penyakit ditandai dengan
tremor,ataksia,myoklonus dan demensia
-
Demensia creutzfeldt-jakob
Pada pemeriksaan LCS dan MRI tidak ditemukan kelainan sampai
gangguan yang lanjut.Penyakit ditandai adanya lonjakan gelombang
pada EEG.
-
DEMENSIA AKIBAT ZAT
Gejala = gejala demensia alzheimerGangguan kognitif menetap
melebihi lama yg lazim dari intoksikasi atau putus zatAnamnesis,
PF, Laboratoris terbukti adanya pemakaian zat.
-
PENYAKIT PARKINSON
Gangguan pada ganglia basalis 20 30% penderita Parkinson menderita
demensiaGejala = gejala demensia AlzheimerBradikinesia
-
PENYAKIT HUNTINGTON
Ditandai dgn perlambatan psikomotor dan kesulitan melakukan tugas
kompleks, tetapi ingatan, bahasa, dan tilikan tetap utuh.Beda dgn
Demensia Alzhaimer :tingginya insiden depresi &
psikosisgangguan koreoatetoid yg klasik
-
Diagnosis
Untuk membedakan secara cepat antara demensia tipe Alzheimer dengan
tipe vaskuler sebagai berikut :
-
Pemeriksaan Fisik pada Demensia
Tanda-tanda regresi sel-sel saraf otak yang ditunjukkan dengan
refleks-refleks berikut:
1. Sucking refleks
Refleks menyusu adalah positif, apabila bibir penderita secara
reflektorik seolah-olah mau menetek, jika bibirnya tersentuh oleh
sesuatu, misalnya ujung pensil atau pena.
-
Refleks glabellar
Orang dengan demensia akan memejamkan matanya setiap kali
glabelanya diketuk. Pada orang sehat, pemejaman mata pada ketukan
berkali-kali pada glabela timbul dua tiga kali saja, dan
selanjutnya mata tidak akan memejam lagi.
-
Refleks memegang (grasp refleks)
Jari telunjuk dan tengah si pemeriksa diletakkan pada telapak
tangan si penderita. Refleks memegang adalah positif, apabila jari
si pemeriksa dipegang oleh tangan penderita.
-
Snout reflex
snout reflex dilakukan dengan mengetuk bibir atas penderita. Pada
penderita dengan demensia tiap kali bibir atas atau bawah diketuk
m.orbikularis oris berkontraksi.
-
Refleks palmomental
refleks palmomental dilakukan dengan menggores telapak tangan
penderita. goresan dilakukan dengan cepat dari bagian pergelangan
tangan menuju kebagian pangkal ibu jari. Pada penderita dengan
demensia, goresan pada kulit tenar membangkitkan kontraksi otot
mentalis.
-
PENATALAKSANAAN
Terapi SuportifObat untuk demensiaCholinergic-enhancing
agentsCholine dan lecithinNeuropeptide, vasopressin dan
ACTHNootropic agentsDihydropyridine