Top Banner

of 27

demensia Alzeimer

Jun 03, 2018

Download

Documents

Gunawan Usman
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Demensia merupakan masalah besar dan serius yang dihadapi oleh negara-

    negara maju dan telah pula menjadi masalah kesehatan yang mulai muncul di negara-

    negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini disebabkan oleh makin mengemukanya

    penyakit-penyakit degeneratif serta makin meningkatnya usia harapan hidup di

    hampir seluruh belahan dunia. Studi prevalensi menunjukkan bahwa di Amerika

    Serikat pada populasi di atas umur !" tahun persentase orang dengan penyakitAl#heimer $penyebab terbesar demensia% meningkat dua kali lipat setiap pertambahan

    umur lima tahun. &anpa pencegahan dan pengobatan yang memadai jumlah pasien

    dengan penyakit Al#heimer di negara tersebut meningkat dari ' " juta pada tahun

    ())) menjadi *+ ( juta orang pada tahun ()"). * (

    Secara klinis munculnya demensia pada seorang usia lanjut sering tidak

    disadari karena awitannya yang tidak jelas dan perjalanan penyakitnya yang progresif

    namun perlahan. Selain itu pasien dan keluarga juga sering menganggap bahwa

    penurunan fungsi kognitif yang terjadi pada awal demensia $biasanya ditandai dengan

    berkurangnya fungsi memori% merupakan suatu hal yang wajar pada seorang yang

    sudah menua. Akibatnya penurunan fungsi kognitif terus akan berlanjut sampai

    akhirnya mulai mempengaruhi status fungsional pasien dan pasien akan jatuh pada

    ketergantungan kepada lingkungan sekitarnya. Saat ini telah disadari bahwa

    diperlukan deteksi dini terhadap munculnya demensia karena ternyata berbagai

    penelitian telah menunjukkan bila gejala-gejala peurunan fungsi kognitif dikenali

    sejak awal maka dapat dilakukan upaya-upaya meningkatkan atau paling tidakmempertahankan fungsi kognitif agar tidak jatuh pada keadaan demensia. *

    Selain peran pasien dan keluarga dalam pengenalan gejala-gejala penurunan

    fungsi kognitif dan demensia awal dokter dan tenaga kesehatan lain juga mempunyai

    peran yang besar dalam deteksi dini dan terutama dalam pengelolaan pasien dengan

    *

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    2/27

    penurunan fungsi kognitif ringan. Dengan diketahuinya berbagai faktor risiko $seperti

    hipertensi diabetes melitus strok riwayat keluarga dan lain-lain% berhubungan

    dengan penurunan fungsi kognitif yang lebih cepat pada sebagian orang usia lanjut

    maka diharapkan dokter dan tenaga kesehatan lain dapat melakukan upaya-upaya

    pencegahan timbulnya demensia pada pasien-pasiennya. Selain itu bila ditemukan

    gejala awal penurunan fungsi kognitif pasien yang disertai beberapa faktor yang

    mungkin dapat memperburuk fungsi kognitif pasien maka dokter dapat merencanakan

    berbagai upaya untuk memodifikasinya baik secara farmakologis maupun non-

    farmakologis. * ( +

    ,enyebab pertama penderita demensia adalah penyakit al#heimer $")-!) %

    dan kedua oleh cerebrovaskuler $() %. Diperkirakan penderita demensia terutama penderita al#heimer pada abad terakhir ini semakin meningkat jumlah kasusnya

    sehingga akan mungkin menjadi epidemi seperti di Amerika dengan insidensi

    demensia * / populasi0*)).)))0tahun dan penderita Al#heimer *(+0*)).)))0tahun

    serta penyebab kematian keempat atau kelima. ( '

    ,enyakit al#heimer ditemukan pertama kali pada tahun *1)/ oleh seorang ahli

    ,sikiatri dan neuropatologi yang bernama Alois Al#heimer. Ia mengobservasi

    seorang wanita berumur "* tahun yang mengalami gangguan intelektual dan memori

    serta tidak mengetahui kembali ketempat tinggalnya sedangkan wanita itu tidak

    mengalami gangguan anggota gerak koordinasi dan reflek. ,ada autopsi tampak

    bagian otak mengalami atropi yang difus dan simetri dan secara mikroskopik tampak

    bagian kortikal otak mengalami neuritis pla2ue dan degenerasi neurofibrillary. * (

    Secara epidemiologi dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup pada

    berbagai populasi maka jumlah orang berusia lanjut akan semakin meningkat. Dilain

    pihak akan menimbulkan masalah serius dalam bidang sosial ekonomi dan kesehatan

    sehingga akan semakin banyak yang berkonsultasi dengan seorang neurolog karenaorang tua tersebut yang tadinya sehat akan mulai kehilangan kemampuannya secara

    efektif sebagai pekerja atau sebagai anggota keluarga. '

    (

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    3/27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    ,enyakit Al#heimer adalah penyebab terbesar terjadinya demensia. Dimana

    demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan

    oleh penyakit otak yang tidak berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran.

    ,asien dengan demensia harus mempunyai gangguan memori selain kemampuan

    mental lain seperti berpikir abstrak penilaian kepribadian bahasa praksis dan

    visuospasial. Defisit yang terjadi harus cukup berat sehingga mempengaruhi aktivitaskerja dan sosial secara bermakna. +

    Gambar 2.1 Perbandingan Otak Sehat dan Otak Penderita Azheimer. 3

    +

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    4/27

    2.2 Epide i!l!gi

    ,enyakit al#heimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang secara

    epidemiologi terbagi ( kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang

    " tahun disebut sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita pada usia

    lebih dari " tahun disebut sebagai late onset .+

    ,enyakit al#heimer dapat timbul pada semua umur 1! kasus dijumpai

    setelah berusia lebih dari ') tahun. Schoenburg dan 3oleangus $*11/% melaporkan

    insidensi berdasarkan umur4 ' '0*)).))) pada usia +)-") tahun 1" 0*)).))) pada

    usia 5 ) tahun. Angka prevalensi penyakit ini per *)).))) populasi sekitar +)) pada

    kelompok usia !)-!1 tahun +()) pada kelompok usia /)-/1 tahun dan *). )) pada

    usia ) tahun. Diperkirakan pada tahun ())) terdapat ( juta penduduk penderita penyakit al#heimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan jumlah usia lanjut berkisar

    * " juta orang dengan angka insidensi dan prevalensi penyakit al#heimer belum

    diketahui dengan pasti. 6erdasarkan jenis kelamin prevalensi wanita lebih banyak

    tiga kali dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup

    wanita lebih lama dibandingkan laki-laki. Dari beberapa penelitian tidak ada

    perbedaan terhadap jenis kelamin. '

    7aktor-faktor risiko lain yang dari berbagai penelitian diketahui berhubungan

    dengan penyakit Al#heimer adalah hiperetensi diabetes melitus dislipidemia serta

    berbagai faktor risiko timbulnya aterosklerosis dan gangguan sirkulasi pembuluh

    darah otak. * +

    8utasi beberapa gen familial penyakit Al#heimer pada kromosom (*

    koromosim *' dan kromosom * ditemukan pada kurang dari " pasien dengan

    penyakit Al#heimer. Sementara riwayat keluarga dan munculnya alel E4 dari

    Apolipoprotein E pada lebih dari +) pasien dengan penyakit ini mengindikasikan

    adanya faktor genetik yang berperan pada munculnya penyakit ini. Seseorang denganriwayat keluarga pada anggota keluarga tingkat pertama mempunyai risiko dua

    sampai tiga kali menderita penyakit Al#heimer walaupun sebagaian besar pasien

    tidak mempunyai riwayat keluarga yang positif. !

    '

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    5/27

    2." Eti!l!gi

    ,enyebab yang pasti belum diketahui. 9emungkinan faktor genetik danlingkungan yang sedang diteliti $ APoE atau Se retase %. 6erdasarkan hasil riset

    menunjukan adanya hubungan antara kelainan neurotransmitter dan en#im-en#im

    yang memetabolisme neurotransmitter tersebut. !

    Dasar kelainan patologi penyakit al#heimer terdiri dari degenerasi neuronal

    kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif

    dengan penurunan daya ingat secara progresif. !

    Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam

    kematian selektif neuron. 9emungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang

    diakibatkan oleh adanya peningkatan kalsium intraseluler kegagalan metabolismeenergi adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal

    yang non spesifik. !

    ,enyakit al#heimer adalah penyakit genetika tetapi beberapa penelitian telah

    membuktikan bahwa peran faktor genetika tetapi beberapa penelitian telah

    membuktikan bahwa peran faktor non-genetika $lingkungan% juga ikut terlibat

    dimana faktor lingkungan hanya sebagai pencetus faktor genetika. 7aktor risiko

    terjadinya penyakit Al#heimer diantaranya yaitu usia lebih dari !" tahun faktor

    keluarga dan abnormalitas pada gen Apolipoprotein E $A,o:% terutama pada ras

    kaukasian. " !

    2.# Pat!genesis

    ,asien umumnya mengalami atrofi kortikal dan berkurangnya neuron secara

    signifikan terutama saraf kolinergik. 9erusakan saraf kolinergik terjadi terutama pada

    daerah limbik otak $terlibat dalam emosi% dan kortek $memori dan pusat pikiran%.

    &erjadi penurunan jumlah en#im kolinesterasi di korteks serebral dan hippocampus

    sehingga terjadi penurunan sintesis asetilkolin di otak. !

    Di otaknya juga dijumpai lesi yang disebut senile $amyloid% pla2ues dan

    neurofibrillary tangles yang terpusat pada daerah yang sama di mana terjadi defisit

    kolinergik sehingga plak tersebut berisi deposit protein yang disebut ;-amyloid.

    "

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    6/27

    Amyloid adalah istilah umum untuk fragment protein yang diproduksi tubuh secara

    normal. 6eta-amyloid adalah fragment protein yang terpotong dari suatu protein yang

    disebut amyloid precursor protein $A,,% yang dikatalisis oleh

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    7/27

    6eberapa peneliti mengungkapkan ") prevalensi kasus al#heimer ini

    diturunkan melalui gen autosomal dominant. Individu keturunan garis pertama pada

    keluarga penderita al#heimer mempunyai resiko menderita demensia ! kali lebih

    besar dibandingkan kelompok kontrol normal. ,emeriksaan genetika D=A pada

    penderita al#heimer dengan familial early onset terdapat kelainan lokus pada

    kromosom (* diregio pro>imal log arm sedangkan pada familial late onset

    didapatkan kelainan lokus pada kromosom *1. ! /

    6egitu pula pada penderita down syndrome mempunyai kelainan gen

    kromosom (* setelah berumur ') tahun terdapat neurofibrillary tangles $=7&%

    ssenile pla2ue dan penurunan. 8arker kolinergik pada jaringan otaknya yang

    menggambarkan kelainan histopatolgi pada penderita al#heimer./

    Hasil penelitian penyakit al#heimer terhadap anak kembar menunjukkan ')-

    ") adalah mono#ygote dan ") adalah di#ygote. 9eadaan ini mendukung bahwa

    faktor genetik berperan dalam penyakit al#heimer. ,ada sporadik non familial $")-

    /) % beberapa penderitanya ditemukan kelainan lokus kromosom ! keadaan ini

    menunjukkan bahwa kemungkinan faktor lingkungan menentukan ekspresi genetika

    pada al#heimer. /

    2.#.2 $akt!r infeksi

    Ada hipotesa menunjukkan penyebab infeksi virus pada keluarga penderita

    al#heimer yang dilakukan secara immuno blot analisis ternyata diketemukan adanya

    antibodi reaktif. Infeksi virus tersebut menyebabkan infeksi pada susunan saraf pusat

    yang bersipat lambat kronik dan remisi. 6eberapa penyakit infeksi seperti

    3reut#feldt-?acob disease dan kuru diduga berhubungan dengan penyakit al#heimer.

    Hipotesa tersebut mempunyai beberapa persamaan antara lain4 1

    a. 8anifestasi klinik yang sama

    b. &idak adanya respon imun yang spesifik c. Adanya plak amyloid pada susunan saraf pusat

    d. &imbulnya gejala mioklonus

    e. Adanya gambaran spongioform

    2.#." $akt!r lingk%ngan

    /

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    8/27

    :kmann $*11 % mengatakan bahwa faktor lingkungan juga dapat berperan

    dalam patogenesa penyakit al#heimer. 7aktor lingkungan antara lain aluminium

    silicon mercury #inc. Aluminium merupakan neurotoksik potensial pada susunan

    saraf pusat yang ditemukan neurofibrillary tangles $=7&% dan senile pla2ue

    $S,I=A@IS%.

    Hal tersebut diatas belum dapat dijelaskan secara pasti apakah keberadaan

    aluminum adalah penyebab degenerasi neurosal primer atau sesuatu hal yang

    tumpang tindih. ,ada penderita al#heimer juga ditemukan keadan ketidakseimbangan

    merkuri nitrogen fosfor sodium dengan patogenesa yang belum jelas.

    Ada dugaan bahwa asam amino glutamat akan menyebabkan depolarisasi

    melalui reseptor =-methy D-aspartat sehingga kalsium akan masuk ke intraseluler$3airan-influks% dan menyebabkan kerusakan metabolisme energi seluler dengan

    akibat kerusakan dan kematian neuron.

    Gambar 2.3 Patogenesis "er#sakan pada Alzheimer. !

    2.#.# $akt!r i %n!l!gis

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    9/27

    6ehan dan 7elman $*11)% melaporkan !) pasien yang menderita al#heimer

    didapatkan kelainan serum protein seperti penurunan albumin dan peningkatan alpha

    protein anti trypsin alphamar oglob#li dan haptoglob#li .

    Heyman $*1 '% melaporkan terdapat hubungan bermakna dan meningkat dari

    penderita al#heimer dengan penderita tiroid. &iroid Hashimoto merupakan penyakit

    inflamasi kronik yang sering didapatkan pada wanita muda karena peranan faktor

    immunitas.

    2.#.& $akt!r tra% a

    6eberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit al#heimer

    dengan trauma kepala. Hal ini dihubungkan dengan petinju yang menderita demensia pugilistik dimana pada otopsinya ditemukan banyak neurofibrillary tangles.

    2.#.' $akt!r ne%r!trans iter

    ,erubahan neurotransmitter pada jaringan otak penderita Al#heimer

    mempunyai peranan yang sangat penting seperti4

    a. Asetilk!lin

    6arties et al $*1 (% mengadakan penelitian terhadap aktivitas spesifik

    neurotransmiter dgncara biopsi sterotaktik dan otopsi jaringan otak pada penderita

    al#heimer didapatkan penurunan aktivitas kolinasetil transferase asetikolinesterase

    dan transport kolin serta penurunan biosintesa asetilkolin. !

    Adanya defisit presinaptik dan postsynaptic kolinergik ini bersifat simetris

    pada korteks frontalis temporallis superior nukleus basalis hipokampus. 9elainan

    neurottansmiter asetilkoline merupakan kelainan yang selalu ada dibandingkan jenis

    neurottansmiter lainnya pada penyakit al#heimer dimana pada jaringan

    otak0biopsinya selalu didapatkan kehilangan cholinergik 8arker.!

    ,ada penelitian dengan pemberian scopolamine pada orang normal akan

    menyebabkan berkurang atau hilangnya daya ingat. Hal ini sangat mendukung

    hipotesa kolinergik sebagai patogenesa penyakit Al#heimer. !

    (. N!radrenalin

    1

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    10/27

    9adar metabolisme norepinefrin dan dopimin didapatkan menurun pada

    jaringan otak penderita al#heimer. Hilangnya neuron bagian dorsal lokus seruleus

    yang merupakan tempat yang utama noradrenalin pada korteks serebri berkorelasi

    dengan defisit kortikal noradrenergik. ! /

    6owen et al$*1 % melaporkan hasil biopsi dan otopsi jaringan otak penderita

    al#heimer menunjukkan adanya defisit noradrenalin pada presinaptik neokorteks.

    ,almer et al $*1 /% einikanen $*1 % melaporkan konsentrasi noradrenalin

    menurun baik pada post dan ante-mortem penderita al#heimer. !

    ). D!pa in

    Sparks et al $*1 % melakukan pengukuran terhadap aktivitas neurottansmiter

    region hipothalamus dimana tidak adanya gangguan perubahan aktivitas dopamin pada penderita al#heimer. Hasil ini masih kontroversial kemungkinan disebabkan

    karena potongan histopatologi regio hipothalamus setia penelitian berbeda-beda. ! / 1

    d. Ser!t!nin

    Didapatkan penurunan kadar serotonin dan hasil metabolisme " hidro>i-

    indolacetil acid pada biopsi korteks serebri penderita al#heimer. ,enurunan juga

    didapatkan pada nukleus basalis dari meynert. ,enurunan serotonin pada subregio

    hipotalamus sangat bervariasi pengurangan maksimal pada anterior hipotalamus

    sedangkan pada posterior peraventrikuler hipotalamus berkurang sangat minimal.

    ,erubahan kortikal serotonergik ini berhubungan dengan hilangnya neuron-neuron

    dan diisi oleh formasi =7& pada nukleus rephe dorsalis. ! / 1

    e. *A+ ,*!n!a ine +ksidase-

    :n#im mitokondria 8AB akan mengoksidasi transmitter mono amine.

    Aktivitas normal 8AB terbagi ( kelompok yaitu 8AB A untuk deaminasi serotonin

    norepineprin dan sebagian kecil dopamin sedangkan 8AB 6 untuk deaminasi

    terutama dopamin. ,ada penderita al#heimer didapatkan peningkatan 8AB A padahipothalamus dan frontais sedangkan 8AB 6 meningkat pada daerah temporal dan

    menurun pada nukleus basalis dari meynert. !

    2.& e/ala Klinis

    *)

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    11/27

    ,enyakit ini menyebabkan penurunan kemampuan intelektual penderita secara

    progresif yang mempengaruhi fungsi sosialnya meliputi penurunan ingatan jangka

    pendek atau kemampuan belajar atau menyimpan informasi penurunan kemampuan

    berbahasa kesulitan menemukan kata atau kesulitan memahami pertanyaan atau

    petunjuk ketidakmampuan menggambar atau mengenal gambar dua-tiga dimensi

    dan lain-lain. 1

    &abel (.* Cejala klinis Al#heimer. 1

    Awitan dari perubahan mental penderita al#heimer sangat perlahan - lahan

    sehingga pasien dan keluarganya tidak mengetahui secara pasti kapan penyakit ini

    **

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    12/27

    mulai muncul. &erdapat beberapa stadium perkembangan penyakit al#heimer

    yaitu4/ 1

    Stadi% I ,la a pen0akit 1 " ta %n- 8emory 4 new learning defective remote recall mildly impaired

    isuospatial skills 4 topographic disorientation poor comple> contructions

    @anguage 4 poor woordlist generation anomia

    ,ersonality 4 indifference occasional irritability

    ,sychiatry feature 4 sadness or delution in some

    8otor system 4 normal

    ::C 4 normal

    3&08 I 4 normal

    ,:&0S,:3& 4 bilateral posterior hypometabolism0hyperfusion

    Stadi% II ,la a pen0akit " 13 ta %n-

    8emory 4 recent and remote recall more severely impaired

    isuospatial skills 4 spatial disorientation poor contructions @anguage 4 fluent aphasia

    3alculation 4 acalculation

    ,ersonality 4 indifference irritability

    ,sychiatry feature 4 delution in some

    8otor system 4 restlessness pacing

    ::C 4 slow background rhythm

    3&08 I 4 normal or ventricular and sulcal enlargeent

    ,:&0S,:3& 4 bilateral parietal and frontal hypometabolism0hyperfusion

    *(

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    13/27

    Stadi% III ,la a pen0akit 4 12 ta %n-

    Intelectual function 4 severely deteriorated

    8otor system 4 limb rigidity and fle>ion poeture

    Sphincter control 4 urinary and fecal

    ::C 4 diffusely slow

    3&08 I 4 ventricular and sulcal enlargeent

    ,:&0S,:3& 4 bilateral parietal and frontal hypometabolism0hyperfusion

    Gambar 2.4 Gambaran Progresi$itas Penyakit Alzheimer. %

    *+

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    14/27

    2.' Diagn!sa

    8enegakkan penyakit Al#heimer harus dilakukan melalui anamnesis dan

    pemeriksaan fisik yang teliti serta didukung oleh pemeriksaan penunjang yang tepat.

    Entuk diagnosis klinis penyakit Al#heimer diterbitkan suatu konsensus oleh the

    &ational 'nstit#te o$ &e#rologi al and (omm#ni ati)e *isorders and Stroke

    $=I=3DS% dan the Alzheimer+s *isease and ,elated *isorders Asso iation

    $AD DA%./ $&abel (.+%

    a. Ana nesis

    Anamnesis harus terfokus pada awitan $ onset % lamanya dan bagaimana laju

    progresi penurunan fungsi kognitif yang terjadi. Seorang usia lanjut dengan

    kehilangan memori yang berlangsung lambat selama beberapa tahun kemungkinan

    menderita penyakit Al#heimer. Hampir /" pasien penyakit Al#heimer dimulai

    dengan gejala memori tetapi gejala awal juga dapat meliputi kesulitan mengurus

    keuangan berbelanja mengikuti perintah menemukan kata atau mengemudi.

    ,erubahan kepribadian disinhibisi peningkatan berat badan atau obsesi terhadap

    makanan mengarah pada $ronto-temporal dementia $7&D% bukan penyakit Al#heimer.

    ,ada pasien yang menderita penyakit serebrovaskular dapat sulit ditentukan apakahdemensia yang terjadi adalah penyakit Al#heimer demensia multi-infark atau

    campuran keduanya. /

    6ila dikaitkan dengan berbagai penyebab demensia maka anamnesis harus

    diarahkan pula pada berbagai fator risiko seperti trauma kepala berulang infeksi

    susunan saraf pusat akibat sifilis konsumsi alkohol berlebihan intoksikasi bahan

    kimia pada pekerja pabrik serta penggunaan obat-obat jangka panjang $sedatif dan

    tran2uili#er%. iwayat keluarga juga harus selalu menjadi bagian dari evaluasi

    mengingat bahwa pada penyakit Al#heimer terdapat kecenderungan familial. /

    (. Pe eriksaan $isik dan Ne%r!l!gis

    Emumnya penyakit Al#heimer tidak menunjukkan gangguan sistem motorik

    kecuali pada tahap lanjut. 9ekakuan motorik dan bagian tubuh aksial hemiparesis

    *'

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    15/27

    parkinsonisme mioklonus atau berbagai gangguan motorik lain umumnya timbul

    pada 7&D Demensia dengan @ewy 6ody $D@6% atau demensia multi-infark. 1

    ). Pe eriksaan K!gnitif dan Ne%r!psikiatrik ,emeriksaan yang sering digunakan untuk evaluasi dan konfirmasi penurunan

    fungsi kognitif adalah the mini mental stat#s e amination $88S:% yang dapat pula

    digunakan untuk memantau perjalanan penyakit. ,ada penyakit Al#heimer defisit

    yang terlibat berupa memori episodik category generation $menyebutkan sebanyak-

    banyaknya binatang dalam satu menit% dan kemampuan visuokonstruktif. Defisit

    pada kemampuan verbal dan memori episodik visual sering merupakan abnormalitas

    neuropsikologis awal yang terlihat pada penyakit Al#heimer dan tugas yang

    membutuhkan pasien untuk menyebutkan ulang daftar panjang kata atau gambar

    setelah jeda waktu tertentu akan menunjukkan defisit pada sebagian pasien penyakit

    Al#heimer. / 1

    ,engkajian status fungsional harus juga dilakukan. Dokter harus menentukan

    dampak kelainan terhadap memori pasien hubungan di komunitas hobi penilaian

    berpakaian dan makan. ,engetahuan mengenai status fungsional pasien sehari-hari

    akan membantu mengatur pendekatan terapi dengan keluarga. / 1

    &abel. (.( &ahapan ,enurunan 9ognitif Al#heimer. 1

    *"

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    16/27

    Ta(el 2.". Kriteria %nt%k Diagn!sis Klinis Pen0akit Al5 ei er. / *) **

    9riteria diagnosis klinis untuk probable penyakit Al#heimer mencakup4- Demensia yang ditegakkan oleh pemeriksaan klinis dan tercatat dengan pemeriksaan

    the mini-mental test/ 0lessed *ementia S ale atau pemeriksaan sejenis dandikonfirmasi oleh tes neuropsikologis

    - Defisit pada dua atau lebih area kognitif - &idak ada gangguan kesadaran- Awitan antara umur ') dan 1) umunya setelah umur !" tahun- &idak adanya kelinan sistemik atau penyakit otak lain yang dapat menyebabkan

    defisit progresif pada memori dan kognitif Diagnosis probable penyakit Al#heimer didukung oleh4- ,enurunan progresif fungsi kognitif spesifik seperti afasia apraksia dan agnosia- Cangguan aktivitas hidup sehari-hari dan perubahan pola perilaku- iwayat keluarga dengan gangguan yang sama terutama bila sudah dikonfirmasi

    secara neuropatologi- Hasil laboratorium yang menunjukkan

    - ,ungsi lumbal yang normal yang dievaluasi dengan teknik standar ,ola normal atau perubahan yang nonspesifik pada ::C seperti peningkatanatktivitas slo - a)e

    - 6ukti adanya atrofi otak pada pemeriksaan 3& yang progresif dan terdokumentasioleh pemeriksaan serial

    Cambaran klinis lain yang konsisten dengan diagnosis probable penyakit Al#heimersetelah mengeksklusi penyebab demensia selain penyakit Al#heimer4- ,erjalanan penyakit yang progresif namun lambat $plateau%- Cejala-gejala yang berhubungan seperti depresi insomnia inkontinensia delusi

    halusinasi verbal katastrofik emosional gangguan seksual dan penurunan berat badan

    - Abnormalitas neurologis pada beberapa pasien terutama pada penyakit tahap lanjut

    seperti peningkatan tonus otot mioklunus dan gangguan melangkah- 9ejang pada penyakit yang lanjut- ,emeriksaan 3& normal untuk usianyaCambaran yang membuat diagnosis probable penyakit Al#heimer menjadi tidak cocokadalah4- Bnset yang mendadak dan apople ti- &erdapat defisit neurologis fokal seperti hemiparesis gangguan sensorik defisit

    lapang pandang dan inkoordinasi pada tahap awal penyakit dan kehang ataugangguan melangkah pada saat awitan atau tahap awal perjalanan penyakit

    Diagnosis possible penyakit Al#heimer4- Dibuat berdasarkan adanya sindrom demensia tanpa adanya gangguan neurologis

    psikiatrik atau sistemik alin yang dapat menyebabkan demensia dan adandya variasi

    pada awitan gejala klinis atau perjalanan penyakit- Dibuat berdasarkan adanya gangguan otak atau sistemik sekunder yang cukup untuk

    menyebabkan demensia namun penyebab primernya bukan merupakan penyababdemensia

    9riteria untuk diagnosis definite penyakit Al#heimer adalah4- 9riteria klinis untuk probable penyakit Al#heimer - 6ukti histopatologi yang didapat dari biopsi atau atutopsi

    *!

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    17/27

    9lasifikasi penyakit Al#heimer untuk tujuan penelitian dilakukan bila terdapat gambarankhusus yang mungkin merupakan subtipe penyakit Al#heimer seperti4- 6anyak anggota keluarga yang mengalami hal yang sama- Awitan sebelum usia !" tahun- Adanya trisomi-(*- &erjadi bersamaan dengan kondisi lain yang relevan seperti penyakit ,arkinson

    d. Pe eriksaan Pen%n/ang

    1. Ne%r!pat!l!gi

    Diagnosa definitif tidak dapat ditegakkan tanpa adanya konfirmasi

    neuropatologi. Secara umum didapatkan atropi yang bilateral simetris sering

    kali berat otaknya berkisar *))) gr $ ")-*(")gr%. 6eberapa penelitian

    mengungkapkan atropi lebih menonjol pada lobus temporoparietal anterior

    frontal sedangkan korteks oksipital korteks motorik primer sistem

    somatosensorik tetap utuh. *) **

    9elainan-kelainan neuropatologi pada penyakit al#heimer terdiri dari4

    a. Ne%r!fi(rillar0 tangles ,N$T-

    8erupakan sitoplasma neuronal yang terbuat dari filamen-filamen

    abnormal yang berisi protein neurofilamen ubi2uine epito2ue. =7& ini juga

    terdapat pada neokorteks hipokampus amigdala substansia alba lokus

    seruleus dorsal raphe dari inti batang otak. *) **

    Gambar. 2. &e#ro$ibrillary tangles pada penyakit Alzheimer. 11

    */

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    18/27

    =7& selain didapatkan pada penyakit al#heimer juga ditemukan pada

    otak manula down syndrome parkinson SS,: sindroma ektrapiramidal

    supranuklear palsy. Densitas =7& berkolerasi dengan beratnya demensia. *) **

    (. Senile pla6%e ,SP-

    8erupakan struktur kompleks yang terjadi akibat degenerasi nerve

    ending yang berisi filamen-filamen abnormal serat amiloid ektraseluler

    astrosit mikroglia. Amloid prekusor protein yang terdapat pada S, sangat

    berhubungan dengan kromosom (*. Senile pla2ue ini terutama terdapat pada

    neokorteks amygdala hipokampus korteks piriformis dan sedikit

    didapatkan pada korteks motorik primer korteks somatosensorik korteks

    visual dan auditorik. Senile pla2ue ini juga terdapat pada jaringan perifer.*)

    ,erry $*1 /% mengatakan densitas Senile pla2ue berhubungan dengan

    penurunan kolinergik. 9edua gambaran histopatologi $=7& dan senile

    pla2ue% merupakan gambaran karakteristik untuk penderita penyakit

    al#heimer. *)

    ). Degenerasi ne%r!n

    ,ada pemeriksaan mikroskopik perubahan dan kematian neuron pada

    penyakit al#heimer sangat selektif. 9ematian neuron pada neokorteks

    terutama didapatkan pada neuron piramidal lobus temporal dan frontalis.

    ?uga ditemukan pada hipokampus amigdala nukleus batang otak termasuk

    lokus serulues raphe nukleus dan substanasia nigra. *) **

    9ematian sel neuron kolinergik terutama pada nukleus basalis dari

    meynert dan sel noradrenergik terutama pada lokus seruleus serta sel

    serotogenik pada nukleus raphe dorsalis nukleus tegmentum dorsalis. *) **

    &elah ditemukan faktor pertumbuhan saraf pada neuron kolinergik

    yang berdegenerasi pada lesi eksperimental binatang dan ini merupakanharapan dalam pengobatan penyakit al#heimer. *) **

    d. Per%(a an 7ak%!ler

    8erupakan suatu neuronal sitoplasma yang berbentuk oval dan dapat

    menggeser nukleus. ?umlah vakuoler ini berhubungan secara bermakna

    *

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    19/27

    dengan jumlah =7& dan S, perubahan ini sering didapatkan pada korteks

    temporomedial amygdala dan insula. &idak pernah ditemukan pada korteks

    frontalis parietal oksipital hipokampus serebelum dan batang otak. **

    e. Le80 (!d0

    8erupakan bagian sitoplasma intraneuronal yang banyak terdapat

    pada enterhinal gyrus cingulate korteks insula dan amygdala. Sejumlah

    kecil pada korteks frontalis temporal parietalis oksipital. @ewy body

    kortikal ini sama dengan immunoreaktivitas yang terjadi pada lewy body

    batang otak pada gambaran histopatologi penyakit parkinson. Hansen et al

    menyatakan lewy body merupakan variant dari penyakit al#heimer. **

    2. Pe eriksaan ne%r!psik!l!gik

    ,enyakit al#heimer selalu menimbulkan gejala demensia. 7ungsi

    pemeriksaan neuropsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya

    gangguan fungsi kognitif umum dan mengetahui secara rinci pola defisit

    yang terjadi. &est psikologis ini juga bertujuan untuk menilai fungsi yang

    ditampilkan oleh beberapa bagian otak yang berbeda-beda seperti gangguan

    memori kehilangan ekspresi kalkulasi perhatian dan pengertian

    berbahasa. **

    :valuasi neuropsikologis yang sistematik mempunyai fungsi

    Al#heimer yang penting karena4 *) **

    a. Adanya Al#heimer kognisi yang berhubungan dgn demensia awal yang

    dapat diketahui bila terjadi perubahan ringan yang terjadi akibat penuaan

    yang normal.

    b. ,emeriksaan neuropsikologik secara komprehensif memungkinkan untuk

    membedakan kelainan kognitif pada global demensia dengan deficitselektif yang diakibatkan oleh disfungsi fokal Al#hei Al#heimer

    dangangguan psikiatri

    c. 8engidentifikasi gambaran kelainan neuropsikologik yang diakibatkan

    oleh demensia karena berbagai penyebab.

    *1

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    20/27

    &he 3onsortium to establish a egistry for Al#heimer Disease

    $3: A@D% menyajikan suatu prosedur penilaian neuropsikologis dengan

    mempergunakan alat batrey yang bermanifestasi gangguan fungsi kognitif

    dimana pemeriksaannya terdiri dari4 * *) **

    *. erbal fluency animal category

    (. 8odified boston naming test

    +. mini mental state

    '. Ford list memory

    ". 3onstructional pra>is

    !. Ford list recall

    /. Ford list recognition&est ini memakan waktu +)-') menit dan G()-+) menit pada Al#heim.

    ". 9T S)an dan *:I

    8erupakan metode non Al#heimer yang beresolusi tinggi untuk

    melihat kwantifikasi perubahan volume jaringan otak pada penderita

    Al#heimer antemortem. ,emeriksaan ini berperan dalam menyingkirkan

    kemungkinan adanya penyebab demensia lainnya selain Al#heimer seperti

    multiinfark dan tumor serebri. Atropi kortikal menyeluruh dan pembesaran

    ventrikel keduanya merupakan gambaran marker dominan yang sangat

    spesifik pada penyakit ini. &etapi gambaran ini juga didapatkan pada

    demensia lainnya seperti multiinfark Al#heimer binswanger sehingga kita

    sukar untuk membedakan dengan penyakit Al#heimer. **

    ()

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    21/27

    Gambar 2.! ( 0rain &ormal dan Alzheimer. 11

    ,enipisan substansia alba serebri dan pembesaran ventrikel

    berkorelasi dengan beratnya gejala klinik danhasil pemeriksaan status mini

    mental. ,ada 8 I ditemukan peningkatan intensitas pada daerah kortikal dan

    periventrikuler $3apping anterior horn pada ventrikel lateral%. 3apping ini

    merupakan predileksi untuk demensia awal. Selain didapatkan kelainan di

    kortikal gambaran atropi juga terlihat pada daerah subkortikal seperti adanya

    atropi hipokampus amigdala serta pembesaran sisterna basalis dan fissura

    sylvii. 1 *) **

    Seab et al menyatakan 8 I lebih sensitif untuk membedakan

    demensia dari penyakit al#heimer dengan penyebab lain dengan

    memperhatikan ukuran $atropi% dari hipokampus. **

    (*

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    22/27

    #. EE

    6erguna untuk mengidentifikasi aktifitas bangkitan yang suklinis.

    Sedang pada penyakit al#heimer didapatkan perubahan gelombang lambat

    pada lobus frontalis yang non spesifik. **

    &. PET ,P!sitr!n E issi!n T! !grap 0-

    ,ada penderita al#heimer hasil ,:& ditemukan penurunan aliran

    darah metabolisma B( dan glukosa didaerah serebral. Ep take I.*(+ sangat

    menurun pada regional parietal hasil ini sangat berkorelasi dengan kelainan

    fungsi kognisi dan selalu dan sesuai dengan hasil observasi penelitian

    neuropatologi.**

    '. SPE9T ,Single P !t!n E issi!n 9! p%ted T! !grap 0-

    Aktivitas I. *(+ terendah pada regio parietal penderita al#heimer.

    9elainan ini berkolerasi dengan tingkat kerusakan fungsional dan defisit

    kogitif. 9edua pemeriksaan ini $S,:3& dan ,:&% tidak digunakan secara

    rutin. *) **

    ;. La(!rat!ri% dara

    &idak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik pada penderita

    al#heimer. ,emeriksaan laboratorium ini hanya untuk menyingkirkan

    penyebab penyakit demensia lainnya seperti pemeriksaan darah rutin 6*(

    3alsium ,osfor 6S: fungsi renal dan hepar tiroid asam folat serologi

    sifilis skreening antibody yang dilakukan secara selektif. *)

    2.; Penatalaksanaan,engobatan penyakit al#heimer masih sangat terbatas oleh karena penyebab

    dan patofisiologis masih belum jelas. ,engobatan simptomatik dan suportif seakan

    hanya memberikan rasa puas pada penderita dan keluarga. ,emberian obat stimulan

    vitamin 6 3 dan : belum mempunyai efek yang menguntungkan. "

    ((

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    23/27

    Gambar. 2.5 Pengobatan Alzheimer.

    1. In i(it!r k!linesterase

    6eberapa tahun terakhir ini banyak peneliti menggunakan inhibitor untuk

    pengobatan simptomatik penyakit al#heimer dimana penderita Al#heimer didapatkan

    penurunan kadar asetilkolin. Entuk mencegah penurunan kadar asetilkolin dapat

    digunakan anti kolinesterase yang bekerja secara sentral seperti fisostigmin &HA

    $tetrahydroaminoacridine%. " /

    ,emberian obat ini dikatakan dapat memperbaiki memori dan apraksia selama

    pemberian berlangsung. 6eberapa peneliti mengatakan bahwa obat-obatan anti

    kolinergik akan memperburuk penampilan intelektual pada orang normal dan

    penderita al#heimer. " /

    2. T ia in

    ,enelitian telah membuktikan bahwa pada penderita al#heimer didapatkan

    penurunan thiamin pyrophosphatase dependent en#ym yaitu ( ketoglutarate $/" %

    dan transketolase $'" % hal ini disebabkan kerusakan neuronal pada nukleus basalis.

    ,emberian thiamin hydrochlorida dengan dosis + gr0hari selama + bulan peroral

    menunjukkan perbaikan bermakna terhadap fungsi kognisi dibandingkan placebo

    selama periode yang sama. "

    (+

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    24/27

    ". N!!tr!pik

    =ootropik merupakan obat psikotropik telah dibuktikan dapat memperbaiki

    fungsi kognisi dan proses belajar pada percobaan binatang. &etapi pemberian ')))

    mg pada penderita al#heimer tidak menunjukkan perbaikan klinis yang bermakna. "

    #. Kl!nidin

    Cangguan fungsi intelektual pada penderita al#heimer dapat disebabkan

    kerusakan noradrenergik kortikal. ,emberian klonidin $catapres% yang merupakan

    noradrenergik alfa ( reseptor agonis dengan dosis maksimal * ( mg peroral selama '

    minggu didapatkan hasil yang kurang memuaskan untuk memperbaiki fungsi

    kognitif." /

    &. Hal!peri!d!l

    ,ada penderita al#heimer sering kali terjadi gangguan psikosis $delusi

    halusinasi% dan tingkah laku. ,emberian oral Haloperiod *-" mg0hari selama '

    minggu akan memperbaiki gejala tersebut. 6ila penderita Al#heimer menderita

    depresi sebaiknya diberikan tricyclic anti depresant $amitryptiline ("-*)) mg0hari%. " /

    '. A)et0l L 9arnitine ,AL9-

    8erupakan suatu subtrate endogen yang disintesa didalam miktokondria

    dengan bantuan en#ym A@3 transferase. ,enelitian ini menunjukkan bahwa A@3

    dapat meningkatkan aktivitas asetil kolinesterase kolin asetiltransferase. ,ada

    pemberian dosis *-( gr0hari0peroral selama * tahun dalam pengobatan disimpulkan

    bahwa dapat memperbaiki atau menghambat progresifitas kerusakan fungsi

    kognitif. " /

    Terapi Si pt! atik

    ,enderita sering disertai gejala depresi seperti 4 gelisah pelupa dan

    insomnia Antidepresan $SS I &3A%

    Insomnia ,erlu hipnotik atau antidepresan yang bersifat sedatif. "

    ('

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    25/27

    2.4 Pr!gn!sis

    Dari pemeriksaan klinis '( penderita probable al#heimer menunjukkan bahwa nilai

    prognostik tergantung pada + faktor yaitu4

    *. Derajat beratnya penyakit

    (. ariabilitas gambaran klinis

    +. ,erbedaan individual seperti usia keluarga demensia dan jenis kelamin

    9etiga faktor ini diuji secara statistik ternyata faktor pertama yang paling

    mempengaruhi prognostik penderita al#heimer. ,asien dengan penyakit al#heimer

    mempunyai angka harapan hidup rata-rata '-*) tahun sesudah diagnosis dan biasanya

    meninggal dunia akibat infeksi sekunder. 1

    ("

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    26/27

    BAB III

    KESI*PULAN

    ".1 Kesi p%lan

    ,enyakit al#heimer sangat sukar di diagnosa hanya berasarkan gejala - gejala

    klinik tanpa dikonfirmasikan pemeriksaan lainnya seperti neuropatologi

    neuropsikologis 8 I S,:3& ,:&. Sampai saat ini penyebab yang pasti belum

    diketahui tetapi faktor genetik sangat menentukan $riwayat keluarga% sedangkan

    faktor lingkungan hanya sebagai pencetus ekspresi genetik. ,engobatan pada saat ini

    belum mendapatkan hasil yang memuaskan hanya dilakukan secara empiris

    simptomatik dan suportif untuk menyenangkan penderita atau keluarganya.

    (!

  • 8/12/2019 demensia Alzeimer

    27/27

    DA$TA: PUSTAKA

    *. Cilroy ?ohn 6asic =eurology 8c Craw Hill. ESA *11/ Hauser Stephen @$ed%. Harrison s =eurology in 3linical 8edicine . 8c Craw Hill

    ,hiladelphia ())"

    (. 8ansjoer Arif. 9apita Selekta 9edokteran. :disi 9etiga. ?akarta 4 8edia

    Aesculapius 7akultas 9edokteran EI. ())). Hal **- *!

    +. 3ummings 8D ?effrey @. Dementia a clinical approach.(nd ed. 6utter worth.

    *11/4 '+-1+

    '. 7ratiglioni @. 3linical diagnosis of al#heimer disease and other dementia in

    population survey. Arc.=eurol. *11($'1%41(/-1+(

    ". 9athleen A. =europsycological assessment of al#heimer disease. =eurology

    *11/ $'1%4 S**-S*+

    !. 8ichael Cold. ,lasma and red blood a cell thiamin defisiency in patiens with

    dementia of type al#heimer disease. Arc =eurol. *11"$"(%4*) *-*) !

    /. 8orh Cautier. Cuide to clinical neurology *st ed. =ew ork4 3hurchill

    *11"4/!"-//

    . 6ird &D 8iller [email protected]#heimer s disease and other dementias.Dalam4 9asperD@ 6raunwald : 7auci AS Hauser S@ @ongo D@ penyunting. Harrison s

    ,rinciples of Internal 8edicine :disi ke-*!. =ew ork4 8cCraw-Hill

    8edical ,ublishing DivisionJ())".h.(+1+-')!

    1. 3ummings ?@. Al#heimer s disease. = :ngl ? 8ed. ())'J+"*4"!-!/

    *). ochmach F Harimurti 9. Demensia.Dalam4 Sudoyo A Setiyohadi 6 Alwi

    I Setiati S penyunting. 6uku Ajar Ilmu ,enyakit Dalam :disi ke-'.?akarta4

    ,usat ,enerbitan Departemen Ilmu ,enyakit Dalam 7akultas 9edokteran

    Eniversitas IndonesiaJ())!.h.*+/'-

    **. http400www.emedicine.com0:8: C0topic *!+.htm

    *(. http400www.emedicine.com0al#heimer0topic