BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangIndonesia sekarang telah memasuki suatu decade
waktu yaitu era globalisaasi dimana semua aspek yang meliputi
politik, ekonomu, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan
menitikberatkan kepada sebuah kemajuan. Polemik bangsa yang terus
menerus menghujami negeri ini seakan membuat pola pikir tak kunjung
henti untuk menantikan sebuah kedamaian dan keselarasan bangsa.
Terlebih lagi kepada suatu hal yang menyangkut pendidikan, potensi
setiap individu dituntuk untuk bisa mengembangkan potensi yang
dimilikinya dan bertindak arif dalam menyikapi segala permasalahan
dengan pemikiran yang jeli dan analitis. Salah satunya yaitu mampu
bersikap arif dalam memahami beberapa buku sebagai acuan dan tolak
ukur untuk bahan pembelajaran. Tak ayal bahwa sekarang banyak
bermacam buku yang sama judulnya, namun dengan isi yang berbeda.
Pada kesempatan ini, penulis menganalisis buku Pendidikan
Kewarganegaraan untuk mencari perbandingan dari substansi yang
tersaji.
B. Tujuan PenulisanAdapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah mengetahui kedua esensi buku secara mendalam dengan
pemahaman deyang mendetil dari setiap bab yang tersusun.
Perbandingan dua buku ini bukan bermaksud untuk mencari mana yang
lebih unggul karena dibalik keunggulan dan kekurangan yang ada,
semua itu merujuk kepada orientasi yang baik. Mudah-mudahan penulis
dapat memperoleh manfaat dari penulisan makalah ini, terlebih lagi
menjadi seorang warga Negara yang baik dan mengerti fungsinya
sebagai warga Negara yang menjunjung tinggi pada aturan dan norma
yang ada. Kepada khalayak umum, semoga menghadirkan beberapa
presepsi yang beragam namun tetap merujuk pada kesatuan dan
kesatuan, bukan menyulut kepada disintegrasi bangsa.
C. Identitas BukuKedua buku yang menjadi bahan kajian penulis
:Judul Buku 1: Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan
TinggiPenyusun: Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd.Penerbit: CV. Randu
Alas Bandung
Judul Buku 2: Pendidikan KewarganegaraanPenyusun: Drs. S.
Sumarsono, MBA dkk.Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
BAB IIPEMBAHASANA. Identitas Buku Buku PertamaJudul Buku:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PERGURUANPengarang: Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.PdPenerbit: C.V. RANDU ALAS BandungTahun Terbit: Cetakan
Keempat, 2009Tempat Terbit: BandungTebal: viii, 164 hlmUkuran buku:
24 x 16 cm
Buku KeduaJudul Buku: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANPenyusun: Drs.
S. Sumarsono, MBA dkk.Penerbit: Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit:
Cetakan Keenam , 2005Tempat Terbit: JakartaTebal: xiv, 178 hlm
B. Isi Buku1. Kutipan dari buku pertama:Bab 1 : Pengantar
Pendidikan KewarganegaraanBerdasarkan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas Nomor : 43/DIKTI/KEP/2006,
tanggal 2 juni 2006 tentang Rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah
pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi maka mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dimasukan kelompok Mata kuliah
Pengembangan Kepribadian disingkat MPK. Visi kelompok MPK di
Perguruan Tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan dan penyelenggaraan program studi guna mengantarkan
mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia
seutuhnya. Misi kelompok MPK di perguruan tinggi membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan
nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan
cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dimilikinya
dengan rasa tanggung jawab.Adapun kompetensi matakuliah Pendidikan
Kewarganegaraan adalah menjadi ilmuwan yang professional dan
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang
berkeadaban, menjadi warga Negara yang memiliki daya saing,
berdisiplin serta berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan
yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.Timbulnya mata kuliah
Kewiraan yang berganti nama menjadi Pendiikan Kewarganegaraan
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Nomor : 267/DIKTI/KEP/2000 tanggal 10 Agustus 2000 tentang
Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan Tinggi, dirintis dengan
adanya latihan kemiliteran bagi mahasiswa dengan sebutan WALA
(Wajib Latih) Mahasiswa pada tahun 1959. Diadakannya WALA dalam
rangka menghadapi gerombolan Kartosuwiryo. WALA Mahasiswa tahun
1959 ini diatur dengan keputusan Pangdam VI/Siliwangi No.2/5/1959
pada waktu itu panglimanya Kolonel Kosasih. Selanjutnya mahasiswa
yang telah mengikuti WALA tahun 1959 ini ditampung dalam wadah
resimen mahasiswa yang pertama kali di Indonesia yang kemudian
terkenal dengan nama Resimen Mahawarman.Jadi timbulnya latihan
militer di perguruan tinggi dalam rangka ikut sertanya mahasiswa
berpartisipasi dalam pembelaan Negara. Ikut sertanya
Mahasiswa/Pelajar dalam pembelaan Negara sebenarnya tidak dimulai
sejak tahun 1959 tetapi dimulai jauh sebelum Indonesia
meMPRoklamasikan kemerdekaannya dimasa-masa perintis
kemerdekaan
Bab 2 : Filsafat Pancasila dan Identitas Nasional
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat karena sila-sila dalam
Pancasila merupakan bagian dari satu kesatuan yang tidak
terpisahkan. Kaelan dalam bukunya Filsafat Pancasila mengemukakan
cirri-ciri berfikir filsafat yaitu (Kaelan,1996:8-13) :1. Berpikir
Kritis6. Bersifat Menyeluruh (KoMPRehensif)2. Bersifat Terdalam7.
Bersifat Universal3. Bersifat Konseptual8. Bersifat Spekulatif4.
Koheren9. Bersifat Sistematis5. Bersifat Rasional10. Bersifat
bebasAhmad Rustandi dkk dalam bukunya Pendidikan Pancasila
menyatakan Ideologi Negara bersifat imperatif . Artinya mengikat
seluruh warganegara, baik yang menyetujui maupun yang tidak
menyetujuinya. Ideologi Negara adalah ideologi yang secara resmi
dianut oleh suatu Negara. Ideologi Negara seharusnya mengatasi
ideologi yang dianut oleh warga Negara termasuk golongan-golongan
tertentu yang berada dalam kekuasaan negaranya. Ini berarti bahwa
ideologi warga Negara atau ideologi kelompok harus tunduk terhadap
ideologi Negara (Ali Emran, Encep Syarief Nurdin;
1994:26).Karakteristik identitas nasional bangsa Indonesia dapat
diinventarisasi sebagai berikut :a. Pancasila adalah falsafah,
dasar Negara, ideologi bangsa dan Negara.b. Bentuk Negara : Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).c. Bentuk Pemerintahan:
Republik.d. Lambang Negara : Garuda Pancasila dalam lambang Negara
tertulis Bhineka Tunggal Ika, yang artinya beraneka ragam suku,
adat istiadat, bahasa daerah, namun tetap bersatu.e. Bendera Negara
: merah putihf. Lagu kebangsaan : Indonesia Rayag. Bahasa :
Indonesiah. Geografis : Negara kepulauan didaerah khatulistiwa,
utara 60o 08 lintang utara, selatan 11o 15 lintang selatan, barat
94o 45 bujur timur, timur 141o 05 bujur timur.i. Hak asasi manusia
: melindungi dan menjunjung tinggi hak asasi mansia.j. Persekutuan
Negara : Negara non blokTidak memasuki persekutuan militer dengan
Negara manapun.k. Sifat bangsa Indonesia : cinta damai tetapi lebih
cinta kemerdekaan, ramah tamah, dan gotong royong.l. Terorisme :
Anti teroris.m. Semboyan : satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Indonesia.
Negara adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah
oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari
warganegaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangan melalui
penguasaan monopolistis dari kekuasaan yang sah (Meriam Budiarjo,
1977:40)Dilihat dari definisi Negara tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa Negara memiliki kedaulatan. Negara memiliki sifat
memaksa, sifat monopoli dan sikap mencakup semua. Adapun azas-azas
yang dipergunakan dalam penyusunan Undang-undang Kewarganegaraan
Republik Indonesia ini adalah :1. Ius sanguinis (Law of the
blood)2. Ius soli (Law of the soil)3. Kewarganegaraan tunggal4.
Kewarganegaraan ganda terbatasDitambah dengan azas khusus :1.
Kepentingan nasional2. Perlindungan maksimum3. Persamaan didalam
hukum dan pemerintahan4. Kebenaran substantive5. Non
diskriminatif6. Pengakuan dan penghormatan terhadap HAM7.
Keterbukaan8. PublisitasPendidikan Karakter Bangsa (Indonesia)
adalah pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila. Pendidikan
karakter yang berlandaskan Pancasila adalah pendidikan karakter
yang merupakan jati diri bangsa Indonesia yang memiliki cirri-ciri
:1. Bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa2. Bangsa yang menjunjung
kemanusiaan yang adil dan beradab3. Bangsa yang mengedepankan
persatuan dan kesatuan bangsa4. Bangsa yang demokratis dan
menjunjung tinggi hukum dan hak azasi manusia5. Bangsa yang
mengedepankan keadilan dan kesejahteraan.Pendidikan karakter bangsa
Indonesia yag berlandaskan Pancasila juga berarti menghargai norma
UUD 1945, NKRI dan keberagaman yang tercermin dalam Bhineka Tunggal
Ika. Hal inilah yang mendasari perilaku kebangsaan Indonesia.
Bab 3 : Hak azasi Manusia (The Ruleof Law)
Di Indonesia pengakuan terhadap HAM sebenarnya terdapat dalam
dasar Negara Pancasila, UUD 1945 dan dalam perundang-undangan yang
lebih rendah. Dalam dasar Negara Pancasila secara utuh sebenarnya
merupakan pengejawantahan adanya HAM dan secara khusus dalam sila
kedua merupakan pengakuan adanya HAM yaitu adanya kemanusiaan yang
adill dan beradab. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 sebenarnya sudah
mengandung Hak Azasi Manusia diantaranya dapat dilihat dalam
pembukaan. Dalam pembukaan terdapat dasar Negara Pancasila, yang
merupakan pengejawantahan adanya HAM. Dalam kalimat pertamapun
sudah menggambarkan pengakuan adanya HAM dengan kalimat sebagai
berikut : Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan didunia harus
dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.Perlindungan hukum terhadap hak azasi manusia
diantaranya dapat berwujud :1. Adanya dasar Negara yang mengandung
nilai-nilai hak azasi manusia2. Adanya konstitusi yang mengandung
nilai nilai hak azasi manusia3. Adanya ketetapan MPR tentang HAM4.
Adanya undang-undang yang mengandung hak azasi manusia5. Adanya
komisi nasional hak azasi manusia6. Adanya pengadilan hak azasi
manusia.Kewenangan HAM adalah :1. Bertugas dan berwenang dan
memutus perkara pelanggaran hak azasi manusia yang berat.2.
Berwenang memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yang
berat yang dilakukan diluar batas territorial wilayah Negara RI
oleh warga Negara Indonesia.3. Tidak berwenang dan memutus perkara
pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan oleh seseorang yang
berumur dibawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan.
Hukum Acara yang dilakukan dalam pengadilan HAM adalah Hukum
Acara Pidana. Penyelidikan terhadap pelanggaran HAM berat dilakukan
oleh Komnas HAM dan unsur masyarakat. Komnas HAM dapat membentuk
tim adhoc terdiri dari Komnas HAM dan unsur masyarakat. Sedangkan
penyelidikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh jaksa
agung.Pemeriksaan pada Sidang Pengadilan dilakukan oleh Pengadilan
HAM yang hakimnya terdiri dari 5 orang. Dua orang dari pengadilan
HAM dan tiga orang dari hakim adhoc. Majelis hakim tersebut
diketuai oleh salah seorang hakim dari Peradilan HAM. Setiap korban
pelanggaran HAM berat dan atau ahli warisnya dapat memperoleh
kompensasi, restitusi dan rehabilitasi. Kompensasi adalah ganti
kerugian yang diberikan oleh Negara karena pelaku tidak mampu
memberikan ganti rugi sepenuhnya yang menjadi tanggung jawabnya.
Restitusi adalah ganti kerugian yang diberikan kepada korban atau
keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga, restitusi dapat berupa
:a. Pengembalian harta milikb. Pembayaran ganti kerugian untuk
kehilangan atau penderitaanc. Penggantian biaya untuk tindakan
tertentuRehabilitasi adalah pemulihan pada kedudukan semula.
Misalnya kehormatan, nama baik, jabatan atau hak-hak lain.Hukum
humaniter adalah hukum yang melindungi dan menegakan hak azasi
manusia pada waktu perang. Tujuannya adalah untuk melindungi
kombatan maupun non kombatan akibat peperangan, menjamin kehormatan
dan perlindungan hak-hak azasi manusia tertentu terhadap tawanan
perang, mengusahakan diakhiri peperangan dalam waktu singkat,
membatasi penggunaan cara dan peralatan peperangan yang terbatas,
membatasi dan meringankan akibat bencana perang, mempertemukan
pemcapaian kebutuhan-kebutuhan militer dengan prinsip-prinsip hak
azasi manusia.
Bab 4 : Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Azas-azas kewarganegaraan pada umumnya kita mengenal ada empat
macam yaitu ius soli, ius sanguinis, azas kesatuan hukum, dan azas
persamaan derajat. Naturalisme atau memperoleh kewarganegaraan
dapat diperoleh walaupun tidak memenuhi prinsip ius soli maupun ius
sanguinis, naturalisme ada yang aktif dan ada yang pasif.
Naturalisme aktif adalah seseorang dapat mengajukan kehendak untuk
menjadi warga Negara suatu Negara. Sedangkan naturalisme pasif
adalah seseorang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu Negara.Dalam
hal yang bersangkutan dapat menggunakan hak repudiasi, yaitu hak
untuk menolak pemberian kewarganegaraan dari suatu Negara.Dengan
berlakunya Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia maka berarti Undang-undang Nomor
62/1958 dan Undang-undang Nomor 3/1976 tentang Kewarganegaraan RI
menjadi tidak berlaku lagi karena bersifat diskriminatif bagi warga
keturunan Tionghoa, Arab, India, Belanda dan sebagainya.
Undang-undang ini disebut revolusioner karena mampu meniadakan
dikotomi asli dan tidak asli, serta mampu menerapkan azas ius soli
yang dikombinasikan dengan ius sanguinis. Undang-undang ini
memerlukan peraturan pelaksanaan berupa peraturan pemerintah yang
selambat-lambatnya enam bulan sesudah Undang-undang ini disahkan
harus sudah dibuat oleh pemerintah. Dengan berdirinya harus tidak
ada lagi SKBRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia)
bagi warga Negara keturunan karena warga Negara Indonesia tidak
mengenal lagi warga Negara keturunan atau warga Negara asli, dan
juga harus dicabutnya Staatablad 1917 tentang catatan sipil yang
berlawanan dengan Undang-undang Kewarganegaraan ini, Undang-undang
ini terdiri dari 46 pasal yang tertera dalam 8 bab.Hak dan
kewajiban warga Negara tertuang pada UUD 1945 dalam pasal 27, 28a
sampai dengan 28j, 29, 30 ayat 1, dan 31 ayat 1.
Bab 5 : Bela Negara
Bela Negara dalam arti sempit adalah bela Negara dalam bidang
pertahanan dan keamanan. Bela Negara dalam arti luas adalah bela
Negara dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan.Upaya bela Negara menurut UU No. 3 Tahun 2002 meliputi
:1. Pendidikan Kewarganegaraan2. Pelatihan dasar kemiliteran secara
wajib3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau secara
wajib4. Pengabdian sesuai dengan profesiKomponen pertahanan Negara
terdiri dari :1. Komponen utama2. Komponen cadangan3. Komponen
pendukungKepolisian Negara berfungsi memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.Implementasi bela Negara dalam arti
sempit adalah membela Negara dengan mengangkat senjata.
Implementasi bela Negara dalam arti luas adalah membela Negara
dengan mengangkat apa saja berprestasi sesuai dengan profesinya
asalkan untuk mencapai tujuan Negara, kesejahteraan masyarakat dan
bangsa.
Bab 6 : Demokrasi Indonesia
Demokrasi dengan sendirinya melahirkan sistem pemerintahan yang
demokratis ditandai adanya the rule of law. South East Asian and
Pacific Conference of Jurist, Bangkok, February 15-19 1965sudah
menetapkan syarat-syarat dasar pemerintahan yang demokratis
ditandai adanya the rule of law sebagai berikut : 1. Perlindungan
konstitusional dalam arti bahwa konstitusi, selain dari menjamin
hak-hak individu, harus menentukan pola procedural untuk memperoleh
perlindungan atas hak-hak yang dijamin.2. Badan kehakiman yang
bebas dan tidak memihak (Independence and impartial tribunals).3.
Pemilihan umum yang baik.4. Kebebasan untuk
berserikat/berorganisasi dan beroposisi.5. Pendidikan
KewarganegaraanPrinsip-prinsip demokrasi menurut A. Ubaidillah
(2000:85) adalah sebagai berikut :1. Demokrasi yang bersifat umum
yang menempatkan warga Negara sebagai sumber utama kedaulatan.2.
Mayoritas berkuasa dan terjadinya hak minoritas3. Pembatasan
pemerintahan4. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan Negara yang
meliputi :a. Pemisahan kekuasaan berdasarkan Trias Politika.b.
Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan.c. Adanya
pemilihan umum sebagai mekanisme peralihan kekuasaan.7 ciri hakiki
dari Negara demokrasi menurut Robert A. Dahl :1. Pejabat yang
dipilih2. Pemilihan yang bebas dan fair3. Hak pilih yang mencakup
semua4. Hak untuk menjadi calon suatu jabatan5. Kebebasan
pengungkapan diri secara lisan dan tulisan6. Informasi
alternative7. Kebebasan membentuk asosiasiMacam-macam demokrasi
dibagi menjadi 5 corak atau model menurut Sklar yaitu :1. Demokrasi
liberal2. Demokrasi terpimpin3. Demokrasi sosial4. Demokrasi
partisipasi 5. Demokrasi konstitusionalNegara Kesatuan Republik
Indonesia selanjutnya disingkat NKRI berdiri sejak adanya
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, sehingga sejak saat itu Indonesia berdiri sebagai Negara
karena telah memiliki syarat-syarat berdirinya suatu Negara yaitu
:1. Adanya wilayah tertentu yaitu wilayah Nusantara bekas jajahan
Belanda.2. Adanya penduduk Negara yaitu bangsa Indonesia.3. Adanya
kedaulatan yaitu dengan terbentuknya pemerintahan yang berdaulat
dipimpin oleh kepala Negara 4. Adanya pengakuan dari Negara-negara
lainKemudian Indonesia sebagai Negara berkembang atau orang asing
menyebutnya under develop country atau tepatnya kite menyebutnya
sebagai developing country mengalami pertumbuhan demokrasi
sebagaimana Negara berkembang.
Bab 7 : Wawasan Nusantara Hubungannya dengan Geopolitik
Indonesia
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang
diri dan lingkungannya berdasarkan kepada Pancasila dan UUD 1945
serta geografi negaranya untuk tujuan nasionalnya. Wawasan
nusantara mencakup :1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai
kesatuan politik 2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan sosial dan budaya3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan ekonomi4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan pertahanan dan keamananGeopolitik artinya adalah politik
berdasarkan keadaan bumi. Bermacam-macam wawasan :1. Wawasan
benua2. Wawasan bahari3. Wawasan dirgantara4. Wawasan kombinasi
Unsure dasar wawasan nusantara terdiri dari : wadah, isi dan tata
laku. Wadah wawasan nusantara terdiri dari : wujud wilayah, tata
inti organisasi dan tata kelengkapan organisasi.Implementasi
wawasan nusantara dibidang politik yaitu harus mampu melahirkan
sistem politik yang didasarkan pengakuan bahwa Pancasila merupakan
dasar Negara, falsafah dan ideology pemersatu bangsa Indonesia yang
membimbing kearah tujuan dan cita-cita yang sama.Implementasi dalam
bidang ekonomi yaitu harus terciptanya ekonomi kerakyatan, sistem
perekonomian yang mampu merealisasikan kesejahteraan ekonomi bagi
seluruh warga Negara secara baik dan merata.Implementasi dalam
bidang sosial budaya pada hakekatnya bahwa masyarakat Indonesia
adalah satu, memiliki budaya daerah yang berbeda antara satu dengan
lainnya yang tercermin dalam lambang Negara Bhineka Tunggal
Ika.Implementasi dalam pertahanan dan keamanan Negara berarti bahwa
ancaman terhadap suatu daerah atau pulau pada hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan Negara. Tiap-tiap warga Negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
Negara.
Bab 8 : Ketahanan Nasional Hubungannya dengan Geostrategi
Indonesia
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang
meliputi seganap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun
dari luar, untuk menjamin identitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan
nasional.Azas-azas ketahanan nasional :1. Azas kesejahteraan dan
keamanan2. Azas koMPRehensif integral3. Azas mawas kedalam dan
mawas keluar4. Azas kekeluargaanSifat ketahanan nasional :1.
Mandiri2. Dinamis3. Wibawa4. Konsultasi dan kerjasamaAspek-aspek
ketahanan nasional :1. Aspek statis atau aspek alamiah : posisi dan
lokasi geografis Negara, keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan
kemampuan penduduk.2. Aspek dinamis atau aspek sosial : Ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.Fungsi
ketahanan nasional : Ketahanan nasional sebgai doktrin dalam
mengembangkan kekuatan nasional melalui pengelolaan kesejahteraan
dan keamanan yang seimbang, serasi, selaras dalam seluruh aspek
kehidupan secara utuh, menyeluruh dan terpadu berlandaskan
Pancasila, UUD 1945 dan wawasan Nusantara. Ketahanan nasional
merupakan metode dan pendekatan koMPRehensif integral dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional.Bab 9 : Politik Strategi
Nasional
Ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan-tujuan
Negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan
itu, hubungan antar Negara dengan warga negaranya serta dengan
Negara-negara lain. Strategi adalah seni untuk mendistribusikan dan
menggunakan sarana-sarana militer untuk mencapai tujuan-tujuan
politik.Tugas dan wewenang MPR hanya ada 3 yaitu membuat UUD,
melantik Presiden/ Wakil Presiden dan memberhentikan Presiden/Wakil
Presiden sehingga sejak berlakunya UUD 1945. Kekuasaan pemerintahan
Negara yang dimiliki Presiden :1. Memegang kekuasaan pemerintahan
menurut undang-undang.2. Mengajukan rencana undang-undang kepada
DPR.3. Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara.4. Menyatakan Negara dalam keadaan
bahaya.5. Mengangkat duta dan konsul.6. Member grasi dan
rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA7. Memberi gelar,
tanda jasa dll tand kehormatan yang diatur dengan undang-undang.8.
DPRDPD dipilih dari setiap provinsi melalui pemilu. Anggota DPD
dari setiap provinsi jumlahnya sama, jumlah seluruh anggota DPD
tidak lebih dari sepertiga anggota DPR. Tugas DPR dapat dilihat
pada UUD 1945 pada pasal 22 D.BPK diatur dalam UUD 1945 pada pasal
23E:1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
Negara diadakan satu Badan yaitu BPK.2. Hasil pemeriksaan keuangan
Negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya.3. Hasil pemeriksaan tersebut ditindak lanjuti oleh
lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan
undang-undang.Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga
Negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan.
Mahkamah konstitusi diatur dengan Undang-undang No. 24 Tahun
2003.
Bab 10 : Otonomi DaerahOtonomi daerah adalah hak, wewenang dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundangan.Tujuannya : Memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa Menjamin pembangunan berdasarkan potensi dan
aspirasi masyarakat daerah Menjamin pemerintahan menjadi adil,
proporsional, rasional, transparan, efektif dan efisien serta
tanggung jawab Menjamin adanya kepastian kewenangan antara
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota Menjamin adanya ketegasan sistem alokasi,
penyelanggaraan dan pertanggungjawaban keuangan NegaraKendala
otonomi daerah : Pemahaman masyarakat tentang otonomi daerah belum
merata Perubahan sikap mental sesuai otonomi daerah belum merata
Terlalu banyaknya peraturan daerah yang tidak disahkan oleh
pemerintah pusat Terlalu banyaknya gubernur, bupati, walikota, yang
terbukti korupsi Efisiensi dan efektifitas pemerintah daerah masih
perlu ditingkatkan
Beberapa istilah yang perlu di ketahui warga Negara dalam
undang-undang No.32 Tahun 2004 :1. Pemerintahan Daerah :
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah oleh pemerintah daerah
dan DPRD menurut asas ekonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip NKRI sebagaimana dimaksud dalam UUD RI Tahun 1945.2.
Pemerintah Daerah : gubernur, bupati, atau walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.3. DPRD :
lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelengara
pemerintahan daerah.4. Daerah Otonom : selanjutnya disebut daerah
adalah kesatuan masyarakat hokum yang mempunyai batas-batas wilayah
yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem NKRI.5. Desentralisasi
: penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem
NKRI.6. Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintahan dan/atau
kepada instansi vertikal diwilayah tertentu.7. Tugas Pembantuan :
penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari
pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu.8. Desa : kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan NKRI.9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
: rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan
dengan peraturan daerah.
Menurut Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang pembagian
urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi
dan pemerintah daerah kabupaten/kota menyatakan bahwa urusan
pemerintahan menjadi :a. Kewenangan Pemerintah (Pemerintah Pusat)b.
Kewenangan Pemerintah DaerahUrusan Pemerintahan Pemerintah
(Pemerintah Pusat) :a. Politik luar negerib. Pertahananc.
Keamanand. Yustitie. Moneter dan fiskal nasionalf. Agama
Urusan wajib pemda provinsi dan pemda kabupaten/kota :a.
Pendidikanb. Kesehatanc. Lingkungan hidupd. Pekerjaan umume.
Penataan ruangf. Perencanaan pembangunang. Perumahanh. Kepemudaan
dan olahragai. Penanaman modalj. Koperasi dan usaha kecil dan
menengahk. Kependudukan dan catatan sipill. Ketenagakerjaan m.
Ketahanan pangann. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anako.
Keluarga berencana dan keluarga sejahterap. Perhubunganq.
Komunikasi dan informatikar. Pertanahans. Kesatuan bangsa dan
politik dalam negerit. Otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan
persandianu. Pemberdayaan masyarakat dan desav. Sosialw.
Kebudayaanx. Statisticy. Kearsipanz. Perpustakaan
Urusan pilihan meliputi :a. Kelautan dan perikananb. Pertanianc.
Kehutanand. Energy dan sumber daya minerale. Pariwisataf.
Industrig. Perdaganganh. Ketransmigrasian
Urusan pemerintahan lintas daerah dan pemerintahan sisa :A.
Pemerintah Desa1. Pemerintah desa terdiri atas kepala desa dan
perangkat desa2. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan
perangkat desa lainnya3. Sekretaris desa diisi oleh pegawai negeri
sipil yang memenuhi persyaratan4. Masa jabatan kepala desa adalah 6
tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan5.
Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa warga
Negara RI yang syarat selanjutnya dan tata cara pemilihannya diatur
dengan Peraturan Daerah yang berpedoman kepada Peraturan
Pemerintah6. Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak
dalam pemilihan kepala desa ditetapkan sebagai kepala desa
B. Badan Musyawarah Desa1. Berfungsi menetapkan peraturan desa
bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat
desa2. Anggotanya merupakan wakil dari penduduk desa bersangkutan
yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat3. Pimpinan badan
permusyawaratan desa dipilih dari dan oleh anggota badan musyawarah
desa4. Masa jabatan anggota badan permusyawaratan desa adalah 6
tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1x masa jabatan
Syarat-syarat untuk menjadi calon Kepala Daerah diatur dalam
pasal 58 yaitu :1. Warga Negara Indonesia2. Bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa3. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, UUDRI
Tahun 19454. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas dan/atau sederajat5. Berusia sekurang-kurangnya 30
tahun6. Sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan
kesehatan menyeluruh dari tim dokter7. Tidak pernah dijatuhi
hukuman pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam pidana paling lama 5 (tahun) atau lebih8. Tidak sedang
dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap9. Mengenal daerahnya dan dikenal
masyarakat didaerahnya10. Menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan
bersedia diumumkan11. Tidak sedang memiliki tanggungan utang secara
perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung
jawab yang merugikan keuangan Negara12. Tidak sedang dinyatakan
pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetapDalam pelaksanaan otonomi daerah
penyelenggaraan pendidikan merupakan salah satu urusan pemerintahan
yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Hal ini dapat
dilihat pada perundang-undangan sebagai berikut : Pada UUD 1945
yang telah diamandemen, pada pasal 31 ayat 4, menyatakan : Negara
meMPRioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari
anggaran pendapatan dan belanja Negara serta anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
pendidikan nasional. Pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dalam pasal 49 ayat 1 menyatakan : Dana
pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) pada sector pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kewenangan pemerintah pusat dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan terdapat pada Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000
tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai
daerah otonom pada pasal 2 ayat 3 yaitu :a. Penetapan standar
kompetensi siswa dan warga belajar serta pengaturan kurikulum
nasional dan penilaian hasil belajar secara nasional serta pedoman
pelaksanaan.b. Penetapan standar materi pelajaran pokok.c.
Penetapan persyaratan perolehan dan penggunaan gelar akademik.d.
Penetapan pedoman pembiayaan penyelenggaraan pendidikan.e.
Penetapan persyaratan penerimaan, perpindahan, sertifikat siswa,
warga belajar dan mahasiswa.f. Penetapan persyaratan
pemetaan/zoning, pencarian, pemanfaatan, pemindahan, pengadaan,
sistem pengadaan, sistem pengamanan, dan kepemilikan benda cagar
budaya seta persyaratan penelitian arkeologi.g. Pemanfaatan hasil
penelitian arkeologi nasional serta pengelolaan museum nasional,
galeri nasional, pemanfaatan naskah sumber arsip, dan monument yang
diakui secara internasional.h. Penetapan kalender pendidikan dan
jumlah jam berapa efektif setiap tahun bagi pendidikan dasar
menengah dan luar sekolahi. Pengaturan dan pengembangan pendidikan
tinggi, pendidikan jarah jauh serta pengaturan sekolah
internasionalj. Pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra
Indonesia
Kewenangan pemerintah provinsi dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan terdapat pada pasal 3 ayat 5 sebagai berikut :a.
Penetapan kebijakan tentang penerimaan siswa dan mahasiswa dari
masyarakat minoritas, terbelakang, dan/atau tidak mampub.
Penyediaan bantuan pengadaan buku pelajaran modul pendidikan untuk
taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan
pendidikan luar sekolah.c. Mendukung/ membantu penyelenggaraan
pendidikan tinggi selain pengaturan kurikulum, akreditas dan
pengangkatan tenaga akademis.d. Pertimbangan pembukaan dan
penutupan perguruan tinggie. Penyelenggaraan sekolah luar biasa dan
balai pelatihan atau penataan guruf. Penyelenggaraan umum,
provinsi, suaka peninggalan sejaran kepurbakalaan, kajian sejarah
dan nilai tradisional serta pengembangan bahasa dan budaya
daerah
Kewenangan pemerintah kabupaten/kota terdiri dari semua
kewenangan pemerintahan selain yang menjadi kewenangan pemerintah
pusat dan pemerintah provinsi. Bidang pemerintahan yang wajib
dilaksanakan diantaranya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Apa saja kewenangan pemerintah kabupaten/kota dalam bidang
pendidikan dan kebudayaan akan ditentukan sendiri oleh daerah
kabupaten/kota dan diwujudkan dalam bentuk peraturan
daerah.Manajemen berbasis sekolah (MBS) atau dalam bahasa
inggrisnya disebut School Based Management (SBM) merupakan
implementasi otonomi daerah dalam bidang pendidikan berupa
reformasi pendidikan pada bidang persekolahan yang pada intinya
sekolah memperoleh wewenang, kewajiban dan tanggung jawab yang
tinggi dalam mengelola sekolah sesuai dengan tuntutan masyarakat.
Menurut Santoso S. Hamijoyo (1999) desentralisasi pendidikan mutlak
perlu diadakan karena alasan-alasan sebagai berikut :1. Wilayah
Indonesia yang secara geografis sangat kuat dan beraneka ragam2.
Aneka ragam golongan dan lingkungan sosial, budaya, agama, ras, dan
etnik serta bahasa3. Besarnya jumlah dan banyaknya jenis populasi
pendidikan yang tumbuh sesuai dengan perkembangan ekonomi, iptek,
perdagangan dan sosial budaya.4. Perluasan lingkungan suasana yang
menimbulkan aspirasi dan gaya hidup yang berbeda antar wilayah5.
Perkembangan sosial politik, ekonomu, budaya yang cepat dan dinamis
dengan mengadopsi ide dasar Edward B Fiska (1996), Nanang Fattah
membuat badan paradigma konsep strategi manajemen berbasis sekolah.
Bisa dilihat dibuku PKN halaman 118
Mengapa MBS perlu dilaksanakan dalam melaksanakan otonomi daerah
karena alasan sebagai berikut :1. MBS berorientasi desentralistik
bukan sentralistik2. MBS merupakan wujud dari reformasi
pendidikan3. MBS memobilisasi kemampuan masyarakat sekitar untuk
membangun sekolah dengan adanya komite sekolah4. Komite Sekolah
harus benar-benar mencerminkan adanya potensi masyarakat disekitar
sekolah5. MBS dijadikan sekolah berkembang sesuai dengan keinginan
masyarak sekitar6. MBS menjadikan Pemda merasa menjadi stakeholder
sehingga bertanggung jawab untuk memajukannya7. MBS menantang
kepemimpinan Kepala Sekolah untuk memajukan sekolah8. MBS
menjadikan alumninya terserap di masyarakat sekitar karena
diproduksi sesuai dengan keinginan masyarakat9. MBS menjadikan
otonomi pendidikan berpusat disekolah10. MBS menjadikan proses
belajar mengajar menjadi aktif, efektif dan menyenangkanMohrman dkk
dalam bukunya School Based Managament : Organizing for high
performance (1993) dapat disimpulkan bahwa MBS mensyaratkan :1.
Adanya sense of change, adanya renovasi2. Adanya re-desain
organisasi pendidikan3. Adanya proses perubahan dalam proses
belajar mengajar. Implementasi MBS di Indonesia saat ini (2001)
masih dalam taraf pilot project, sedang diujicobakan pada 1000
sekolah.
KTSP adalah singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan.KTSP berlaku sejak tahun 2006
menggantikan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang berlaku sejak
tahun 2004. KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan :1.
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,
pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagai berikut :a. Pengembangan kurikulum
mengacu kepada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah dan perserta didik.2. Peraturan
pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
3. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi4.
Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang kompetensi lulusan5.
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas
No. 22 dan 23Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara ( Pasal 1 UU No. 20/2003)
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun
2005 pada tanggal 16 Mei 2005 tentang standar nasional pendidikan.
Urgensi adanya standar nasional pendidikan adalah bahwa semua
penyelenggaraan pendidikan nasional harus mengacu pada peraturan
pemerintah tersebut. Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah NKRI. Lingkup
standar nasional pendidikan meliputi :a. Standar isib. Standar
prosesc. Standar kompetensi lulusand. Standar pendidikan dan tenaga
kependidikan e. Standar sarana dan prasaranaf. Standar
pengelolaang. Standar pembiayaanh. Standar penilaian
pendidikanStandar proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan baik
secara fisik serta psikologis peserta didik.Standar pendidik harus
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik
adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik.Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini
meliputi :a. Kompetensi pedagogic : kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi
berbagai potensi yang dimilikinya.b. Kompetensi kepribadian :
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia.c. Kompetensi professional : kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.d. Kompetensi sosial :
kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.Pendidikan kewarganegaraan disekolah menurut
pasal 6 PP No. 19/2005 termasuk dalam kelompok mata pelajaran
Kewarganegaraan dan kepribadian. Kelompok mata pelajaran ini
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik
akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia.
2. Kutipan dari buku kedua :Bab 1: Pengantar Pendidikan
Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia dimulai sejak era
sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era
perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai pengisian
kemerdekaan. semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan
mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam
masa perjuangan fisik, sedangkan dalam menghadapi globalisasi dan
menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan, kita memerlukan
perjuangan nonfisik sesuai dengan bidang masing-masing ini pun
dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia , sehingga
kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan
perilaku yang cinta tanah air, dan mengutamakan persatuan serta
kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan
tegaknya negara kesatuan Republik Pancasila. perjuangan non fisik
sesuai bidang profesi masing-masing tersebut memerlkan sarana
kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada umumnya
dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususny, yaitu
melalui pendidikan kewarganegaraan.
Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya menjamin
kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara
berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna
(berkaitan dengan kemampuan kognitif dan psikomotorik). karena itu
pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan
kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola piker, pola
sikap tindak cinta tanah air berdasarkan Pancasila. semua itu
diperlukan demi tetap utuh dan tegaknya NKRI.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta
tanah air dan yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan
nusantara, ketanahan nasional dalam diri para mahasiswa calon
sarjana/ilmuan warga NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasi
iptek dan seni. kualitas warganegara akan ditentukan terutama
keyakinan sikap hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
disamping derajat iptek yang dipelajarinya. pembekalan kepada
peserta didik di Indonesia dilakukan melalui pendidikan Pancasila,
pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan.
Kualitas warga negara tergantung terutama pada keyakinan dan
pegangan hidup mereka dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
disamping pada tingkat serta mutu penguasaannya atas ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. hak dan kewajiban warga negara,
terutama kesadaran bela negara, akan mewujudkan dalam sikap dan
perilakunya bila ia merasakan konsepsi demokrasi dan hak asasi
manusia sungguh-sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan
kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas
manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap
tuhan yang maha esa, berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju,
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja,
professional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani
dan rohani, menumbuhkan jiwa patriotic, mempertebal rasa cinta
tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan social, kesadaran
pada sejarah bangsa, sikap menghargai jasa para pahlawan, dan
berorientasi ke masa depan, yang semuanya hendak dipupuk melalui
pendidikan kewarganegaraan, kehidupan kampus pendidikan tinggi
dikembangkan sebagai lingkungan ilmiah yang dinamis, berwawasan
budaya bangsa, bernorma agama, dan berkepribadian Indonesia.
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negaradan
negara serta Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan NKRI. Pendidikan
kewarganegaraan yang berhasil aka menumbuhkan sikap mental yang
cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didkyang disertai
sikap dan perilaku :a. beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha
esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa.b. berbudi pekerti
luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.c.
rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara.d. bersifat professional, yang dijiwai oleh kesadaran bela
negara.e. aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologiserta
seni untuk kepentingan kemanusiaan , bangsa, dan negara.
Pemahaman tentang Bangsa, Negara, Hak, dan Kewajiban Warga
Negara, Hubungan Warga Negara dengan Negara atas dasar Demokrasi,
Hak Asasi Manusia (HAM), dan Bela Negara.
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan,
adat, bahasa, sejarah, serta berpemerintahan sendiri. bangsa
Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses di
dalam satu wilayah Indonesia.
Negara adalah organisasi dari kelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan
mengakui adanya pemerintahan yang mengurus tata tertib serta
keselamatan kelompok manusia.
Teori terbentuknya negara yaitu : a. teori hukum alam. pemikiran
pada masa Plato dan Aristoteles : kondisi alam , tumbuh manusia,
berkembangnya negara. b. teori ketuhanan. segala sesuatu adalah
ciptaan tuhan. c. teori perjanjian (thomas hobbes). manusia
menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan
musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. manusia pun bersatu
untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak
tunggal untuk kebutuhan bersama.
Proses terbentuknya negara di zaman modern, prosesnya berupa
penaklukan, peleburan (fusi), pemisahan diri, dan pendudukan atas
negara atau wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya. Unsur
negara yaitu : bersifat konsumtif (ada wilayah, rakyat, masyarakat,
pemerintah yang berdaulat), bersifat deklaratif (dejure dan defacto
serta masuk pada negara pbb).Bentuk negara dapat berupa negara
kesatuan (unity state) dan negara serikat (federation).
Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memenuhi
sifat konsumtif, sifat deklaratif, menjadi anggota PBB, ikut serta
memelihara dan menjaga perdamaian dunia. NKRI didirikan berdasarkan
UUD 1945 yang mengatur terhadap kewajiban negara terhadap warga
negara dan kewajiban serta hak warga negaranya terhadap negara,
yang pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup, keamanan
lahir dan batin, HAM sesuai dengan sistem demokrasi dan ketentuan
internasional yang dibatasi agama, etika, moral, dan budaya yang
berlaku dalam sistem kenegaraan Indonesia.
Proses Bangsa yang Menegaraa. Perjuangan pergerakan kemerdekaan
Indonesia.b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.c. Keadaan
bernegara yang nilai-nilai pada dasarnya ialah merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
Pemahaman Hak dan Kewajiban Warga NegaraDalam UUD 1945 BAB X,
pasal tentang warga negara telah diamanatkan pada pasal 26, 27, 28,
dan 30
Hubungan Warga Negara dan Negaraa. Siapakah warga negara,
terjawab dalam pasal 26 ayat 1 dan 2 UUD 1945.b. Kesamaan kedudukan
dalam hukum dan pemerintahan, NKRI menganut asas bahwa setiap warga
negara mempunyai kedudukan yang sama dihadapan hukum dan pemerintah
yang merupakan konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang
bersifat kerakyatan. Dinyatakan dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1.c.
Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian,
dinyatakan pada UUD 1945 pasal 27 ayat 2.d. Kemerdekaan yang
berserikat dan berkumpul dinyatakan pada UUD 1945 pasal 28 dan
diatur undang-undang no 1 tahun 1985, Undang-undang no 2 tahun
1985.e. Kemerdekaan memeluk agama, dinyatakan pada UUD 1945 pasal
29.f. Hak dan kewajiban pembelaan negara dinyatakan pada UUD 1945
pasal 30 dan Undang-undang No. 20 Tahun 1982.g. Hak mendapat
pengajaran dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945, UUD 1945 pasal 31,
Undang-undang No. 2 Tahun 1989.h. Kebudayaan Nasional Indonesia
dinyatakan pada UUD 1945 pasal 32 dan 36. i. Kesejahteraan social
dinyatakan pada UUD 1945 pasal 33, dan 34. pelaksanaan pasal nya
terdapat pada UU no 25 tahun 1992 tentang pengkoperasian, UU no 6
tahun 1974 tentang ketentuan pokok-pokok kesejahteraan Indonesia
dan UU no 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak.
Pemahaman tentang Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk kekuasaan (kratein) dari/oleh untuk
rakyat (demos), menurut konsepnya kekuasaanmenyiratkan arti politik
dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warganya didefinisikan
sebagai warganegara.
Bentuk demokrasi yaitu : pemerintahan monerki (monarki
mutlak/ablosut, monarki konstintusional, dan monarki parlementer),
pemerintahan Republik.
Kekuasaan dalam pemerintah terbagi tiga yaitu kekuasaan
legislatif, eksekutif (dan yudikatif), federatif dalam trias
politica oleh jhone locke. sedangkan menurut montesque terdapat
badan independen, legislatif, dan yudikatif.
Pemahaman demokrasi di Indonesia yaitu sistem kepartaian
(polyparty, biparty, monoparty), sistem pengisisan jabatan pemegang
kekuasaan negara, hubungan antarpemegang kekuasaan negara, terutama
antara eksekutif dan legislatif. dalam model sistem pemerintahan
negara ada empat macam sistem pemerintahan, yaitu, diktator
(borjuis dan proletar), parlementer, presidentil, pemerintahan
campuran.
Prinsip dasar pemerintahan Republik Indonesia yaitu Pancasila
sebagai landasan idiil (dasar negara, pandangan hidup, jiwa bangsa,
kepribadian bangsa, tujuan dan cita-cita, serta UUD 1945) sebagai
sumber pokok.Beberapa rumusan Pancasila:Rumusan Mr. Muhammad Yamin
pada pidato sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 : Peri kebangsaan
Peri kemanusiaan Peri ketuhanan Peri kerakyatan Kesejahteraan
rakyat
Pada sidang yang sama menyampaikan rancangan preambule UUD yang
tercantum lima dasar negara yaitu: Ketuhanan yang maha esa
Kebangsaan persatuan Indonesia Rasa kemanusiaan yang adil dan
beradab Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Piagam Jakarta tanggal 22
Juni 1945 : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam
bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusian yang adil dan beradab Persatuan
Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan Keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia
Rumusan Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni
1945 mengusulkan lima dasar negara merdeka : Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau perikemanusiaan Mufakat demokrasi
Kesejahteraan sosial Ketuhanan yang berkebudayaan
Rumusan dalam preambule UUD (konstitusi) RIS yang pernah berlaku
pada tanggal 29 Desember 1945 sampai 16 Agustus 1950 yaitu:
Ketuhanan yang maha esa Peri kemanusiaan Kebangsaan Kedaulatan
rakyat Keadlilan sosial
Pada akhirnya tersusunlah rumusan Pancasila sesuai dengan
pembukaan UUD 1945 : Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil
dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia
Struktur Pemerintahan Republik IndonesiaBadan Pelaksana
Pemerintahan (Eksekutif)Pembagian berdasarkan tugas dan fungsi
yaitu : departemen beserta aparat di bawahnya, lembaga pemerintahan
bukan departemen, badan usaha milik negara (BUMN). Pembagian
berdasarkan kewilayahan dan tingkat pemerintahan yaitu :
pemerintahan pusat, pemerintah wilayah, pemerintah daerah.
Pemahaman tentang Demokrasi IndonesiaDemokrasi Indonesia adalah
pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai-nilai falsafah Pancasila
atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat berdasarkan
sila-sila Pancasila. Paham yang dianut dalam sistem kenegaraan
Republik Indonesia adalah negara kesatuan/uni, United States
Republic of Indonesia penyelenggara kekuasaan adalah rakyat yang
membagi kekuasaan menjadi enam yaitu : Kekuasaan tertinggi
diberikan oleh rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
yang disebut lembaga konstitutif. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
sebagai pembuat undang-undang disebut lembaga legislatif. Presiden
sebagai penyelenggara pemerintahan disebut lembaga eksekutif. Dewan
Pertimbangan Agung (DPA) sebagai pemberi saran kepada penyelenggar
pemerintahan disebut lembaga konsultatif. Mahkamah Agung (MA)
sebagai lembaga peradilan dan pengujian undang-undang disebut
lemnbaga yudikatif. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai lembaga
yang mengaudit keuangan negara disebut lembaga auditatif
Pemahaman tentang Hak Asasi ManusiaDidalam mukadimah deklaratif
universal tentang Hak Asasi Manusia yang telah disetujui dan
diumumkan oleh resolusi majelis umum Perserikatan Bangsa Bangsa
Nomor 217 a (iii) tanggal 10 Desember 1948 yang merupakan suatu
pelaksanaan umum baku bagi semua bangsa dan negara dari pasal 1
sampai 30.
Kerangka dasar kehidupan nasional meliputi keterkaitan antara
falsafah Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional
Konsepsi hubungan antara Pancasila dan bangsa bahwa dalam
sila-sila yang terkandung dalam Pancasila menjadi falsafah bagi
bangsa Indonesia yang menjadikannya menjadi cita-cita dalam setiap
upaya melakukan pekerjaan dan kebenaran yang dituju oleh bangsa
Indonesia adalah seperti yang dituan dalam Pancasila.
Pancasila sebagai landasaan idiil negara karena sila-sila dalam
Pancasila merupakan kebenaran yang hakiki yang perlu diwujudkan
oleh bangsa Indonesia. berdasarkan sikap idealism Pancasila, NKRI
menggunakan pola bersahabat, damai, hidup berdampingan, politik
bebas aktif, dalam hubungan internasionalnya dan pergaulannya
dengan bangsa-bangsa lain didunia, ia bebas aktif dari paham-paham
ideologis bangsa-bangsa lain yakni paham komunis, paham
liberalisme, paham islam fundamentalis.
Landasan hubungan UUD 1945 dengan negara kesatuan Republik
Indonesiaa. Pancasila sebagai ideologi negara, karena Pancasila
merupakan falsafah dan cita-cita bangsa maka itu tercermin dalam
pembukaan UUD 1945 yang merupakan ideologi negara.b. UUD 1945
sebagai landasan konstitusic. Implementasi konsepsi UUD 1945
sebagai landasan konstitusi. Pancasila : cita-cita dan ideologi
negara. penataan : supra dan infrastruktur politik negara. ekonomi
: peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan air oleh
negara untuk kemakmuran bangsa, polanya adalah politik dan strategi
ekonomi. kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan
bangsa lain, bentuk politik dan strategi sosial budaya. agar bangsa
dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan kekuatan
pertahanan dan keamanan melalui pola politik dan strategi
pertahanan dan keamanan.
Konsepsi pertama tentang Pancasila sebagai cita-cita dan
ideologi NegaraDalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama menunjukan
bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan penjajahan
bertentangan dengan hak asasi manusia. alinea kedua menunjukan
bahwa adanya masa depan yang harus diraih. alinea ketiga menunjukan
bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho
allah yang maha kuasa yang merupakan motivasi spiritual yang harus
diraih jika negara dan bangsa ini ingin berdiri dengan kokoh.
alinea ke empat mempertegas cita-cita yang harus dicapai oleh
bangsa Indonesia melalui wadah negara kesatuan Republik
Indonesia.
Konsepsi UUD 1945 dalam mewadahi perbedaan pendapat dalam
kemasyarakatan IndonesiaNKRI mengakui adanya kemerdekaan, hak asasi
manusia serta musyawarah mufakat. yang berati Indonesia yang
demokratis yaitu demokrasi Pancasila.
Konsepsi UUD 1945 dalam infrastruktur politikInfrastruktur
politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan masyarakat ikut
menentukan keputusan politik dalam mewujudkan cita-cita nasional
berdasarkan falsafah bangsa, infrastruktur politik yang dimaksud
adalah partai-partai yang menampung aspirasi kelompok organisasi
kemasyarakatan.
Perkembangan Pendidikan Pendahuluan Bela Negarasituasi NKRI
terbagi dalam periode-periode yaitu : Tahun 1945 sejak NKRI
diproklamasikan sampai tahun 1965 disebut periode lama atau orde
lama Tahun 1965 sampai tahun 1998 disebut periode baru atau orde
baru. Tahun 1998 sampai sekarang disebut eriode reformasi.
Bab 2 : Wawasan Nusantara
Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang
serba terhubung ( melalui interaksi dan interrelasi) dan dalam
pembangunannya dilingkungan nasional (termasuk lokal dan
propinsional), regional, serta global.
Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan
pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat
diwujudkan dan dipertanggungjawabkan, yang oleh karena itu
dibutuhkan landasan teori yang dapat mendukung rumusan wawasan
nasional yakni : paham machiavelli (abad xvii) paham kaisar
napoleon bonaparte (abad xvii) paham jenderal clausewitz (abad
xvii) paham feuerbach dan hegel paham lenin (abad xix) paham lucian
w.pye dan Sidney
Geopolitik adalah kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan alternative
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. beberapa
pendapat pakar geopolitik: pandangan ajaran frederich ratzel
pandangan ajaran rudolf kjellen pandangan ajaran karl houshofer
pandangan ajaran harlford Mackinder pandangan ajaran sir walter
raleigh dan alfred thyer mahan pandangan ajaran w. mitchel, a
saversky, giulio douhet, dan jhone federik charles fuller pandangan
ajaran nicholas j spykman
Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan, bangsa Indonesia dapat menjamin kepentingan bangsa dan
negaranya ditengah-tengah perkembangan dunia.
Pemahaman tentang kekuasaan dan kekuatan yang dikembangkan di
Indonesia didasarkan pada pemahaman tentang paham perang dan
damaiyang disesuaikan dengan kondisi dan konstelasi geografi
Indonesia. sedangkan pemahaman kenegaraan tentang negara Indonesia
menganut pahan negara kepulauan, yaitu paham yang dikembangkan dari
asas archipelago yang berbeda dengan pemahaman archipelago pada
negara-negara barat pada umumnya.
Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia :a. latar belakang
pemikiran berdasarkan falsafah Pancasilab. latar belakang pemikiran
aspek kewilayahan nusantarac. latar belakang pemikiran aspek sosial
budaya bangsa Indonesiad. latar belakang pemikiran aspek
kesejahteraan bangsa Indonesia
Latar belakang filosofis wawasan nusantara :1. pemikiran
berdasarkan falsafah Pancasilaa. sila ketuhanan yang maha esab.
sila kemanusiaan yang adil dan beradabc. sila persatuan Indonesiad.
sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilane. sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat IndonesiaDari sila diatas wawasan Indonesia menghendaki
terciptanya persatuan dan kesatuan tanpa menghilangkan cirri,
sifat, dan karakter dari kebinekaan unsure-unsur pembentuk bangsa
(suku bangsa, etnis, golongan, serta daerah itu sendiri).
Georafi adalah wilayah yang tersedia dan terbentuk secara
alamiah oleh alam nyata. Kondisi obyektif geografis Indonesia
merupakan sebagai modal dalam pembentukan suatu negara dan ruang
gerak hidup suatu bangsa. nusantara adalah kepulauan Indonesia yagn
terdiri dari 17.508 pulau besar maupun kecilyang berada pada :a.
utara : 0608 lub. selatan : 1115 lsc. barat : 9445 btd. timur :
14105 bte. jarak utara-selatan : + 1.888 kmf. jarak barat-timur : +
5.110 kmWawasan nusantara Indonesia yang memerhatikan dan
mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografis Indonesia
mengharuskan tetap terpeliharanya keutuhan dan kekompakan wilayah,
tetap dihargainya dan dijaganya cirri, karakter serta kemampuan
(keunggulan dan kelemahan ) masing-masing daerah, dan diupayakannya
pemanfaatan nilai lebih dari geografis Indonesia.
Sosial budaya sebagai salah satu aspek kehidupan nasional di
samping politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan adalah
faktor dinamik masyarakat yang terbentuk oleh keseluruhan pola
tingkah laku lahir batin yang memungkinkan berlangsungnya hubungan
sosial di antara anggotanya. Proses sosial budaya dalam keseluruhan
upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan
persepsi di antara segenap masyarakat tentang eksistensi budaya
yang sangat beragam namun memiliki semangat yang untuk membina
kehidupan bersama secara harmonis, yang diwarnai oleh keinginan
untuk menumbuhsuburkan factor-faktor positif, mewujudkan persatuan
dan kesatuan bangsa, dan mengurangi atau menghilangkan pengaruh
negatif dari faktor yang dapat menimbulkan diintegrasi bangsa.
Wawasan kebangsaan atau wawasan nasional Indonesia diwarnai oleh
pengalaman sejarah yang tidak menginginkan terulangnya perpecahan
dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia yang akan melemahkan
perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa
Indonesia setara dengan bangsa lain.
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional
wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serbaberagam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.Ajaran dasar wawasan nusantara :1.
wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia2. landasan
idiil wawasan nusantara.Landasan Konstitusional UUD 1945kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara :1. wadah (contour)2. isi
(content)3. tata laku (conduct)
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara dalam cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi
kepentingan nasional.
Asas wawasan nusantara terdiri dari asas kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan
kesetiaan terhadap ikrar atau kesepakatan bersama demi
terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan.
Arah pandang :1. Arah pandang ke dalamBangsa Indonesia harus
peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini
mungkinfaktor-faktor penyebab timbulnyadiintegrasibangsa dan harus
mengupayakan tetap terbinadan terpeliharanyapersatuan dan kesatuan
dalam kebinekaan.2. Arah pandang ke luarKehidupan internasionalnya,
bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya
dalam semua aspek kehidupan, baik politik, ekonomi, sosial budaya
maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional
sesuai dengan yang tertera pada pembukaan UUD 1945.
Kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan nusantara :1. Kedudukan :
wawasan nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan
kehidupan nasional.2. Fungsi : wawasan nusantara berfungsi sebagai
pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan
segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan,dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat, dan daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.3. Tujuan : wawasan nusantara bertujuan mewujudkan
nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat
Indonesiayang lebih mengutamakan kepentingan nasional daipada
kepentingan individu, kelompok, suku bangsa, atau daerah.
Wawasan nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan
tuntunan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam membangun dan
memelihara tuntutan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada
kepentingan rakyat dan wilayah tanah air yang secara utuh dan
menyeluruh dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan dan keamanan.
Pemasyarakatan/sosialisasi wawasan nusantara : sifat/cara
penyampaiana. langsung dengan ceramah, diskusi, dialog, tatap
muka.b. tidak langsung dengan media elektronik, media cetak.
metode penyampaian keteladanan edukasi komunikasi integrasi
Tantangan implementasi wawasan nusantara : Pemberdayaan
masyarakat global paradox memberikan peran dalam bentuk aktivitas
dan partisipasi masyarakat dan tujuan nasional dan keterbatasan
sdm. kondisi pembangunan nasional secara menyeluruh belum merata.
Dunia tanpa batas perkembangan iptek pada keseluruhan aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegaradapat mempengaruhi
pola pikir, tindak, serta sikap masyarakat Indonesia merupakan
tantangan serius terhadap sdm Indonesia. masyarakat global. era
baru kapitalisme kesadaran warga Negara
Prospek wawasan nusantara dalam era mendatang masih relevan
dengan norma-norma global. Untuk menghadapi gempuran nilai global,
fakta kebinekaan dalam setiap rumusan yang memuat kata persatuan
dan kesatuan perlu ditekankan. Dalam implementasinya, peranan
daerah dan rakyat kecil perlu pemberdayaan dengan memenuhi
faktorfaktor dominan seperti keteladanan kepemimpinan nasional,
pendidikan yang berkualitas dan bermoral kebangsaan, media masa
yang mampu memberikan informasi dan kesan yang positif, serta
keadilan dalam penegakan hukum dalam arti pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa dalam
NKRI.
Keberhasilan implementasi wawasan nusantara :1. Mengerti,
memahami serta menghayati hak dan kewajiban waraga negara serta
hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa
Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan
wawasan nusantara.2. Mengerti, memahami serta menghayati bahwa di
dalam menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan konsepsi
wawasan nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang
memiliki wawasan nusantara guna mencapai cita-cita dan tujuan
nasional.
Bab 3 : Ketahanan Nasional
kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan dari ketahanan
nasional yang didasari oleh landasan idiil Pancasila, landasan
konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.
ketahanan adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah
NKRI.
Pokok-pokok pikiran Manusia berbudayaManusia yang berbudaya akan
selalu mengadakan hubungan: Dengan tuhan, disebut Agama. Dengan
cita-cita, disebut Ideologi Dengan kekuatan/kekuasaan, disebut
Politik. Dengan pemenuhan kebutuhan, disebut Ekomnomi. Dengan
manusia, disebut Sosial. Dengan rasa keindahan, disebut
Seni/Budaya. Dengan pemanfaatan alam, disebut Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Dengan rasa aman, disebut Pertahanan dan Keamanan.
Tujuan nasional, falsafah bangsa, dan ideologi Negara alinea
pertama menyebutkan Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak
segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan, kartena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan juga
perikeadilan. Alinea ke dua menyebutkan .dan perjuangan kemerdekaan
Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan
selamat sentosamengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil dan
makmur. Alinea ke tiga menyebutkan atas berkat rahmat allah yang
maha kuasa san dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekannya. Alinea ke empat menyatakan kemerdekaan
daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan dan seluruh tumpah
darah Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan
Negara republic Indonesia yang beerkedaulatan rakyat dan
berdasarkan kepada: ketuhanan yang maha easa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
gikmat kebijaksanaan dalm perwakilan dan permusyawratan, serta
dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia:.
Ketahanan nasioanal idonesia adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang
terintegrasi. Yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala tangtangan, ancaman, hambatan dan gangguan
baik yang dating dari luar maupun yang dating dari dalam dan untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
konsepsi ketahanan nasional Indonesia merupakan konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesjahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi,
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan
nusantara. Atau merupakan pedoman (sarana) untuk meningkatkan
(metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.
Hakikat tannas dan konsepsi ketahanan nasional Indonesia :
Hakikat ketahan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan
bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
untuk dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
mencapai tujuan nasional. Hakikat konsepsi ketahanan nasional
Indonesia adalah pengaturan dan penyeklenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara seimbang, serasio dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional.
Asas-asas tannas Indonesia :1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan2.
Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu3. Asas Mawas ke
Dalam dan Mawas ke Luar4. Asas Kekeluargan
Sifat ketahanan nasional Indonesia :1. Mandiri2. Dinamis3.
Wibawa4. Konsultasi dan Kerjasama
Pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan berbangsa
dan bernegara : Pengaruh aspek ideology Ideologi Dunia :
Liberalisme, Komunisme, Paham Agama Ideologi Pancasila Ketahanan
pada Aspek IdeologiKetahanan ideology diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan ideology bangsa Indonesia Yang bmengandung
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam meneghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik
dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangak menjamin kelangsungan kehidupan ideology bangsa dan
Negara Republic Indonesia.Upaya memperkuat ketahanan ideology
memerlukan langkah pembinaan berikut :i. Pengamalan Pancasila
secara objektif dan subjektif terus dikembangkan serta
ditingkatkan.ii. Pancasila sebagai ideology terbuka perlu terus
direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar
tetap mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, selaras dengan peradabab
dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan jati diri sebagai
bangsa Indonesia Pengaruh aspek Politika. Politik Secara Umumb.
Politik di Indonesia : Politik Dalam Negeri dan Politik Luar Negeri
Ketahanan pada Aspek PolitikDiartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam
menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang dating dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tiodak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik
bangsa dan Negara republic Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Pengaruh Aspek Ekonomia. Perekonomian Secara Umumb.
Perekonomian Indonesia Ketahanan pada Aspek EkonomiDiartikan
sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
mengatasi segala tantangan , ancaman, hambatan dan gangguan yang
dating dari luar maupun dari dalan yang langsung maupun tidak
langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara
republic Indonesiaberdasarkan Pancasila dab UUD 1945. Pengaruh
Aspek Sosial Budayaa. Struktur Sosial di Indonesiab. Kondisi Budaya
di Indonesia : Kebudayan Daerah, Kebudayaan Nasional, Integrasi
Nasional, Kebudayaan dan Alam Lingkungan Ketahanan pada Aspek
Sosial BudayaDiartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa
Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan dan kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam m,enghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun
dari edalam, langsung maupun tidak langsungmembahayakan
kelangsungan kehidupan social budaya bangsa dan Negara republic
Indonesia. Pengaruh aspek Pertahana dan Keamanana. Pokok-pokok
Pengetahuan Pertahanan dan Keamananb. Postur Kekuatan Pertahanan
dan Keamananc. Ketahanan pada Aspek pertahanan dan Keamanand.
Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia
Bab 4 : politik dan strategi nasional
Politik berarti kepentingan umum warga Negara sustu
bangsa.Strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau
pencapaian tujuan. Politik nasional diartikan sebagai kebijakan
umum. Atau asas, haluan, usaha serta kebijakan negarav tentang
pembinaan serta penggunaan kekuatan nasional untuk encapai tujuan
nasional.
Dasar pemikiran penyusunan politik dan strategi
nasionalBerlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, wawsan nusantara
dan ketahanan nasional.
Disusun berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat
suprastruktur politik diatur oleh presiden/mendataris MPR. Yang
dilakukan setelah presiden menerima GBHN yang selanjutnya presiden
menyusun menyusun program cabinet dan memilih menteri-menteri.
Stratifikasi Politik Nasional1. Tingkat penentu kebijakan
puncak2. Tingkat kebijakan umum3. Tingkat penentu kebijakan
khusus4. Tingkat penentu kebijakan teknis5. Dua macam kekuasaan
dalam pembuatan aturan di daerah
Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia secara beerkelanjutan dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.Manajemen nasional
merupakan sebuah sistem, sehingga lebih tepat jika kita mengguankan
istilah sistem management nasional. Orientasinya adalah pada
penemuan dan pengenalan factor-faktor strategis secara menyeluruh
dan terpadu.
Otonomi daerah merupakan wujud politik dan strategi nasional.
Undang-undang tentang otonomi daerah yaitu Undang-undang No. 22
tahun 1999.Kewenangan daerah : Mempunyai kewenangan yang lebih
luas, kewenangannya mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan
, kecuali kewenagan dalam bidang politik luar negri, pertahanan
keamanan, peradilan, moneter dan fiscal, agama, serta kewenangan
bidang lain. Kewenangan bidang lain yaitu kebijakan tentang
perncanaan nasional dan pengendalian pembangunan nasional secara
makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi Negara dan
lembaga perekonomian Negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya
alam, teknologi tinggi yang strategis, konversi dan standarisasi
nasional.
Implementasi politik dan strategi nasional yang mencakup
bidang-bidang pembangunan nasional : implementasi polstranas di
bidang hukum implementasi polstranas di bidang ekonomi implementasi
polstranas di bidang politik implementasi polstranas di bidang
sosial budaya implementasi di bidang pertahanan dan keamanan
BAB IIIKESIMPULAN
1. SimpulanSetelah melakukan perbandingan buku pendidikan
kewarganegaraan antara buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd
dengan buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA dapat kami
simpulkan bahwa:a. Dilihat dari segi keluasan materi buku karangan
Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA Karena buku buku karangan Drs. H.
Daeng Sudirwo, M.Pd menjelaskan materi yang jauh lebih jelas dan
legkap jika dibandingkan dengan buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA yang hanya menjelaskan materi secara singkat dan
sekilas saja.b. Dilihat dari segi isi bukunya, buku karangan Drs.
H. Daeng Sudirwo, M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA, karena isinya lebih actual jika
dibandingkan dengan buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono,
MBA, selain itu juga dalam buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo,
M.Pd setiap materi yang disampaikan dijelaskan dengan lengkap
berdasarkan undang-undang atau pasal berapa Atau peraturan
pemerintah dan peraturan daerah yang mana.c. Dilihat dari segi
sistematikanya buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd lebih baik
daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA, karena
dalam buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd materi dikelopokan
beerdasrkan isi materinya, sehingga terdapat banyak bab yang
dikarenakan banyak materinya, berbeda dengan buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA yang tidak mengelompokan materi
berdasrkan isinya, sehingga hanya terdapat sedikit bab, yang dalam
satu babb tersebut tidak hanya membahas satu materi tetapi juga
membahas beberapa materi, dan sistematika sperti ini tidak baik
karena pembaca akan merasa bingung antara judul bab dengan materi
bab yang disampaikannya.d. Dilihat dari segi penyajiannya buku
karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada
buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd karena dalam buku
karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA materi disajikan
secara terpfokus, jika sedang membahas satu pembahasa maka hanya
pokok bahasan itu sajalah yang dibahasnya meskipun dalam satu bab
terdapat beberapa pokok bahasan tetapi8 dalam tiap pokok bahasannya
selalu terfokus, tidak loncat ke pokok bahasan yang lainnya,
sedangkan dalam buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd dalam
penyajian materinya nya tidak terfokus terkadang dalam membahas
satu pokok bahasan tiba-tiba meloncat ke pokok bahasan lain,
sehingga pembaca merasa bingug dengan inti materi atau pokok
bahasan yang ining ditangkap karena materi yang disampaikannya
sering meloncat-loncat ke materi yang lainnya.e. Dilihat dari segi
kecermatan ejaan, ejaan dan pemberian halaman buku karangan Tim
Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan
Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd, karena kesalahan dalam hal ejaan,
penulisan kata, dan pemberian halaman buku jauhb lebih sedikit jika
dibandingkan dengan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd, yang
terdapat cukupbanyak kesalahan alam hal ejaan, penulisan kata, dan
pemberian halaman, sehingga pembaca hrus lebih telitui dan cermat
dalam menggunakan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd, tetapi
kesalahan yang terjadi tidaklah begitu parah, sehingga buku
karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd masih bisa dimengerti.f.
Dilihat dari segi penyusunan materi buku karangan Tim Penyusun Drs.
S. Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd karena buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono,
MBA menyusun materi berdasarkan materinya, jadi materi yang isinya
berbeda tidak disatukan sedangkan buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd materi yang tidak ada hubungannya kadang disatukan,
sehingga dalam satu pokok bahasan materi kadang terdapat materi
lain yang tidak berhubungan.g. Dilihat dari segi urutan penyununan
materi buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd lebih baik
daripada buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA karena
materi yang disusun tiap bab tersusun dengan rapih dan teratur,
tidak seperti buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA
yang terkadang materi yang bukan babnya dimasukan dalam satu bab.h.
Dilihat dari bentuk dan ukuran tulisan buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd lebih baik daripada buku karangan Tim Penyusun Drs.
S. Sumarsono, MBA, karena menggunakan ukuran hurup yang tidak
terlalu besar, sehingga nampak lebih rapih, sedangkan buku karangan
Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA menggunakan ukuran hurup yang
terlalu besar sehingga nampak kurang rapih, apalagi di bagian
daftar isi sangat tidak enak dilihat.i. Diihat dari segi ketepatan
penghalmanan buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA
lebih baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd,
karena dalam buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA
tidak terdapt halaman yang salah, yaitu halaman yang ditujukan pada
daftar isi tidak sesuai dengan halaman yang sebenarnya, sedangkan
dalam buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd terdapat halaman
yang salah yaitu halaman yang ditujukan dalam daftar isi tidak
sesuai halaman yang sebenarnya.j. Dilihat dari segi gaya bahasa
baik buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd maupun buku karangan
Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA, kedua buku ini sama baiknya,
karena sama-sama menggunakan bahasa yang sederhana, tidak
menggunakan bahasa yang terlalu ilmih, sehingga kedua buku ini
sama-sama mudah dipahami.k. Dilihat dari segi teknik percetakan
buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd lebih baik daripada buku
karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA, karena tulisan dalam
buku buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd lebih jelas, lebih
hitam dan lebih tebal, berbeda dengan buku karangan Tim Penyusun
Drs. S. Sumarsono, MBA yang tulisannya tidak jelas, tidak begitu
hitam dan tidak tebal, sehingga pembaca yang membaca buku karangan
Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA memerlukan usaha yang lebih
besar jika dibandingkan dengan membaca buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd.l. Dilihat dari segi bahan buku yang digunakan
(kertas) buku karangan Tim Penyusun Drs. S. Sumarsono, MBA lebih
baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd karena
menggunakan kertas yang lebih tebal dan lebih kuat jika
dibandingkan dengan buku karangan Drs. H. Daeng Sudirwo, M.Pd yang
menggunakan kertas yang lebih tipis, sehingga sehingga buku bisa
lebih tahan dari ancamab kerusakan seperti sobek, hancur terkena
air, maupun dari kerusakan yang lainnya.m. Dilihat dari orang yang
yang membuat bukunya, maka buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA lebih baik daripada buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd karena dalam buku karangan Tim Penyusun Drs. S.
Sumarsono, MBA buku tersebut tidak dibuat hanya oleh satu orang
tetapi dibuat oleh sebuat tim yang terdiri atas 15 (lima belas)
orang tim penyusun, 6 (enam) orang tim pengarah dan 3 (tiga) orng
tim penyunting, yang berbeda dengan buku karangan Drs. H. Daeng
Sudirwo, M.Pd yang hanya disusun oleh satu orang yaitu Drs. H.
Daeng Sudirwo, M.Pd tanpa adanya tim, baik tim penyusun tim
pengarah, sehingga semuanyanya dikerjakan oleh sendiri dan hanya
urusan pencetakan yang dilakukan oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sudirwo, Daeng. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan pada Perguruan
Tinggi. CV Randu Alas : Bandung.Sumarsono, S. 2005. Pendidikan
Kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama : JakartaRisnawati Ririn.
2009. PKN [Online]. Tersedia :
http://timberlakeorin.blogspot.com/2009/11/pkn.html diakses pada
tanggal 4 Januari 2013Nurpadilah, Risani. 2011. Tugas Akhir Mata
Kuliah Pendidikan Kewarganegaraann [Online]. Tersedia :
http://rinuniya.wordpress.com/2011/06/21/tugas-akhir-mata-kuliah-pendidikan-kewarganegaraan/
diakses pada tanggal 4 Januari 2013
65 |Pendidikan Kewarganegaraan 2013