CMYK CMYK KORAN 4 SABTU 9 Februari 2013 Perpustakaan Tanpa Buku? SEBUAH daerah di Texas mu- sim gugur ini siap membuka per- pustakaan umum pertama di Ame- rika Serikat (AS) yang sepenuhnya digital. Pengunjung dapat memin- jam buku hanya dengan mengun- duhnya ke peranti milik mereka atau dengan meminjam pembaca buku elektronik. Rencana ambisius Bexar County ini, yang melingkupi kota San Anto- nio, terus diawasi perkembangannya oleh pustakawan yang skeptis. Bebe- rapa mengingatkan versi digital buku-buku populer tidak tersedia untuk perpustakaan dan terkadang lebih mahal dari buku biasa. Pihak lain mengatakan pengalaman serupa berujung pada desakan warga untuk melindungi keberlangsungan buku cetak. Nelson Wolff, kepala daerah Bexar County, merupakan seorang penggemar buku dengan koleksi pribadi mencapai sekitar 1.000 buku edisi pertama. Nelson tak memiliki sebuah e-reader. Namun ia mema- hami bagaimana teknologi berganti dengan cepat sehingga tak bijak untuk berinvestasi dalam buku ce- tak. Gagasan ini muncul setelah membaca biografi pendiri Apple, Steve Jobs. Wolff pun mencanangkan niat- nya membuka lokasi perpustakaan digital yang dinamakan BiblioTech tersebut. Bexar belum memiliki sistem perpustakaan daerah, sehing- ga ia memutuskan untuk membuka perpustakaan digital guna melayani warga di area-area yang belum ter- jangkau oleh perpustakaan biasa. “Saya adalah orang yang suka memegang buku di tangan,” ujar Wolff. “Namun saya sadar saya sedikit kuno.” Lokasi percobaan perpustakaan digital ini adalah di sebuah kantor pemerintah di selatan San Antonio dan akan dibuka paruh kedua tahun ini. Perpustakaan tersebut akan namun membuat hubungan panas dengan pemkot San Antonio. Pem- kot telah menyediakan jasa perpus- takaan pada warga yang tinggal di daerah tak terjangkau, dengan me- nelan biaya hampir 4 juta dolar per tahunnya. Meski demikian, pemkot mengakui daerah yang dijangkau perpustakaan digital terletak jauh dari lokasi perpustakaan kota ter- dekat dan memang membutuhkan layanan tambahan. “Kami tak siap mengambil kebi- jakan ke arah perpustakaan digital,” ujar Ramiro Salazar, direktur Per- pustakaan Umum San Antonio. Ia menambahkan, ia sempat kaget ketika mengetahui rencana per- pustakaan Bexar County dari koran lokal. “Pengalaman kami menun- jukkan bahwa permintaan untuk buku cetak masih ada dan bahkan terus meningkat,” ujarnya. Beberapa kampus di AS telah mulai memiliki perpustakaan digital, seperti University of Texas di San An- tonio. Perpustakaan Teknik dan Teknologi Terapan milik kampus itu adalah salah satu dari perpustakaan universitas pertama yang murni digi- tal saat dibuka pada 2010. Drexel Uni- versity di Philadelphia pun membuka perpustakaan nir-buku bernama Li- brary Learning Terrace, tahun lalu. Lebih dari tiga perempat perpus- takaan umum di AS memiliki buku digital dan 39 persen menawarkan e- reader bagi pengunjungnya, de- mikian menurut Asosiasi Perpus- takaan Amerika (ALA). Namun ide beralih sepenuhnya ke e-book masih belum diterima secara luas. Salah satu penyebabnya adalah kekha- watiran penerbit akan merosotnya jumlah penjualan buku cetak, se- hingga mereka berhati-hati dalam menyediakan buku baru ke perpus- takaan dalam bentuk e-book. Per- pustakaan pun harus membayar lebih mahal untuk buku digital yang boleh dipinjamkan. (***) memiliki sekitar 10.000 judul dan 150 e-reader yang bisa disewa oleh pengunjung, termasuk 50 di anta- ranya yang dirancang khusus untuk anak-anak. Pengunjung juga dapat mengakses buku via internet, atau melalui 25 laptop, 25 tablet, dan 50 komputer desktop yang tersedia di perpustakaan ini. Gerai kopi pun tersedia di sini. Staf perpustakaan akan mem- bantu pengunjung yang memiliki pertanyaan teknis, namun Anda tak akan menemui asisten khusus riset di sini. Menurut petugas pemerintah Bexar, biaya pembangunan men- capai 1,5 juta dolar, namun biaya operasi keseluruhan akan lebih rendah dari perpustakaan tradi- sional. Pemerintah daerah Bexar saat ini tengah menimbang lokasi tambahan. Rencana pembangunan perpus- takaan ini tidak dikritik warga, SKETSA perpustakaan digital BiblioTech di San Antonio, AS. DOK. Ajarkan Segala Bentuk Kesenian Tradisi LMJ Sastra Daerah FIB Unand mengadakan LAD (Latihan Alam Dasar) di Sungai Sariak Padangpariaman. Acara akan diadakan 8-10 Februari 2013. Acara ini merupakan kesinambungan dari tahun ke tahun. Materi terdiri dari pengetahuan kesenian tradisi. Selain itu, praktek lebih dikemukakan. “Segala bentuk kesenian tradisi diajarkan,” kata Fandi Pratama ketua BSTM Sastra Daerah. Sebelum berangkat, acara pelepasan dilaksanakan. Wakil Dekan III FIB Anatona mengingatkan tentang ekstremnya cuaca. “Perubahan cuaca cepat terjadi. Saya ingatkan untuk berhati-hati,” katanya. (***) Anggunnya Busana Tari Daerah BUSANA tari daerah bukan sekedar pemoles yang mendukung indahnya tari. Busana ini juga memi- liki makna dan filosofi kearifan lokal yang ditampilkan dalam pemilihan warna, motif kain, penggunaan ase- soris, dan model kostum. Tepatnya, pemilihan desain dalam busana tari daerah ini mampu menguatkan ka- rakter penari ketika tampil. Alhasil, penyajian tari yang dipadu dengan busana yang cocok mampu menjadi tontonan sekaligus tuntunan. Hal demikianlah yang menjadi kajian menarik Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY, yang menggelar ujian peragaan busana tari bagi mahasiswa angkatan 2010 per- tengahan Januari lalu. Dibuka oleh Wien Pudji, Ketua Jurusan Pen- didikan Seni Tari, mahasiswa Pen- didikan Seni Tari harus memiliki kompetensi dan keterampilan da- lam padu padan busana tari. Karya-karya busana klasik, mo- difikasi, kreasi, ataupun garapan bermunculan di Stage Tari FBS. Dari sekian banyak, Yuli Lestari dan Yeni memamerkan karya busana gaya Yogya putri dalam karakter Ratu Kidul. Dengan busana do- minan hijau daun dan juntaian kain berwarna tanah, dua mahasiswa ini tampak sukses memvisualisasikan karakter mitos milik masyarakat Jawa ini. Ratu Kidul digambarkan sebagai sosok yang cantik dan anggun namun kuat dan misterius. Aksesoris bunga dan kilau putih yang dipadu dengan sanggul yang menantang langit seolah menun- jukkan kedudukan ratu tak cukup diartikan sebagai simbol keindahan semata. Serupa penata busana Jawa lainnya, padu padan busana yang mereka pilih adalah karya peng- ekspresian karakter wanita Jawa yang yang anggun, setia, patuh, dan santun namun kuat dan berani berpihak pada yang benar. Warna merah, hijau, hitam, biru legam, atau emas diyakini sebagai warna yang menyimbolkan karakter wa- nita ini. Busana yang ditampilkan pun mengacu pada karakter wayang semisal Dewi Sinta dan tema tari untuk putri seperti tari Bedaya dan Serimpi. Namun, pakem yang men- cirikan daerah masih tetap diles- tarikan seperti batik Parang dalam busana Yogya Putri dan motif alas- alasan dalam busana tari Surakarta. Tidak hanya busana tari Jawa, peserta lain pun berkreasi dalam busana tari dari Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Tari Dayak yang cenderung terinspirasi burung- burung ditampilkan dengan warna tak lagi hitam di tangan Risna Herjayanti. Ia berani menunjukkan karakter bangau dengan gradasi warna kuning, jingga, dan hijau namun tak meninggalkan asesoris bulu burung khas Borneo. Tutik Agustina pun memper- tahankan sanggul bunga rampai dan kain songket dalam modifikasi busana tari daerah khas Palembang namun berani memilih kombinasi warna ceria, seperti kuning dan jingga. Selain itu, Andika Putra pun rasanya berhasil membawa pange- ran Sumatra tampil di Jawa dengan kostum sutra berwarna biru lautnya yang dibalut dengan sarung songket merah berbenang warna emas. (***) Kecil-kecil Peretas, Meskipun Amatir Nonton Dramatic Reading ”Marantau Cino” Yuk...! Rumah Sakit Sediakan Robot Untuk Pelatihan Dokter ANAK-anak berusia mulai dari 11 tahun menulis kode komputer berbahaya untuk meretas akun di si- tus-situs permainan dan jejaring sosial, kata para ahli. Sebuah laporan dari perusahaan antivirus AVG merinci bukti dari berbagai program yang ditulis untuk “mencuri” mata uang virtual. Dalam satu kasus, para peneliti dapat membalikkan kode “amatir” untuk mengungkap data tentang identitas seorang anak di Kanada. Perusahaan mengatakan anak- anak harus dididik mengenai mem- buat kode benar dan salah. “Seiring dengan semakin ba- nyaknya sekolah yang mendidik anak-anak membuat program kom- puter di usia dini, sebelum mereka dewasa dan memahami dampak dari apa yang mereka lakukan, hal ini akan terus terjadi,” kata Yuval Ben- Itzhak, kepala teknologi di AVG. Para peneliti menemukan bahwa banyak contoh virus malware yang menyasar permainan-permainan yang populer dengan anak-anak dan berbagi karakteristik serupa. Sebagian besar ditulis dengan menggunakan bahasa kode dasar seperti Visual Basic dan C#, dan di- tulis dengan banyak kesalahan ama- tir yang tidak akan dibuat oleh pere- tas profesional, serta mengungkap sumber orisinil kode tersebut. (***) Ilustrasi IST KEPERGIAN Pulai (anak Amak) ke negeri orang, yang tidak pernah pulang ke kampung halaman, menja- dikan Bujang (menantu dari tetangga sebelah rumah Amak) selalu dianggap sebagai pulang oleh Amak. Pada akhirnya, Bujang memilih merantau untuk mencari ayahnya yang telah menikah lagi dan punya anak di negeri orang. Tetapi Amak mengawatirkan kepergian Bujang akan sama dengan Pulai, anaknya, dan orang-orang yang merantau. Bujang berjanji pada Amak untuk pulang. Dan kepulangannya sebagai Pulai, anaknya. Demikian ringkasan cerita Marantau Cino karya Khalila Ilia Ismail, mahasiswa program dharmasiswa dari Malaysia. Cerita ini akan dipentaskan dalam bentuk dramatic reading atau pembaca- an naskah lakon oleh Kurniasih Zaitun (Tintun) dan Anggi Hadi Kesuma, dengan pemusik Dri Astria. Dramatic reading ini bisa ditonton di Studio Teater ISI Padangpanjang pada Jumat (8/2) malam pukul 20.00 WIB. (***) DOKTER dan perawat di sebuah pusat pelatihan di Skotlandia, Inggris utara, menggunakan robot untuk me- ngasah ketrampilan. Pusat pelatihan di Forth Valley Royal Hospital di kota kecil Larbert itu akan menyediakan tujuh boneka robot khusus untuk pelatihan, seperti yang diberi nama Stan yang akan memberi reaksi atas pemberian gas obat bius. Robot lainnya, Reg -yang memiliki detak jantung- bisa mengeluarkan darah serta menggambarkan gejala yang dihadapinya. Reg akan bertugas untuk melatih para dokter dan perawat di unit gawat darurat. Selain Stan dan Reg, ada juga satu robot bayi, dua robot anak-anak, dan satu robot perempuan hamil. Rencananya, setiap tahun sekitar 1.000 petugas kesehatan akan mengikuti pelatihan di rumah sakit tersebut. “Pusat ini unik di Skotlandia dan kami akan memusatkan perhatian untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan menggunakan pendidikan ber- basis simulasi,” tutur Dr Michael Money- penny, Direktur Pusat Simulasi Keseha- tan Skotlandia. Kegiatan para dokter dan perawat akan direkam selama menghadapi berbagai skenario dan rekaman video akan diputar untuk evaluasi. Sementara ahli bius akan berlatih bersama Stan untuk mempertimbang- kan tinggi dan berat badan maupun melihat kondisi kronis yang mungkin diderita pasien, seperti asma maupun kencing manis. Stan akan menanggapi pertanyaan yang diajukan para pengikut kursus agar mereka bisa menyusun kesimpulan. Sementara Reg akan membantu untuk meningkatkan keyakinan para siswa dalam mengambil contoh darah dari pasien. Simulasi dengan menggunakan Reg antara lain bisa menghadapi pasien yang menguap dan membuka serta menutup mata. (***) SEORANG mahasiswa Sastra Daerah mempersiapkan perlengkapan sebelum berangkat LAD di Sungai Sariak, Padangpariaman. DOK. SALAH seorang peraga busana tari daerah FBS UNY. DOK.