Top Banner
QADHA DAN QADAR Disusun oleh : KELOMPOK 2 KELAS 50 Adinda Sheli D. (150810201133) Febrian Dyah B. (150810201164) Kurnia Novita P. (152110101009) Dosen Pembimbing : UNIVERSITAS JEMBER 2015
13

QADHA DAN QADAR

May 17, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: QADHA DAN QADAR

QADHA DAN QADAR

Disusun oleh :

KELOMPOK 2 KELAS 50

Adinda Sheli D. (150810201133)

Febrian Dyah B. (150810201164)

Kurnia Novita P. (152110101009)

Dosen Pembimbing :

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: QADHA DAN QADAR

BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Iman adalah aspek agama Islam yang paling mendasar, dan bisa disebut

pondasi dari setiap agama. Bila sistem iman rusak, maka runtuhlah bangunan

agama secara keseluruhan. Dalam agama Islam iman ini terbagi enam, yaitu: iman

kepada Allah, RasulNya, Malaikatnya, Kitab-kitabNya, Hari akhir, dan qadha &

qadar.

Didalam makalah ini, kami akan membahas mengenai “Qadha dan Qadar”

yang mana didalamnya adalah: pengertian, iman kepada qadha dan qadar, dan

hikmah beriman kepada qadha dan qadar. Untuk menyempurnakan makalah ini,

kami mengharapkan kritik dan saran dari para Pembaca.

I.II. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian dari Qadha dan Qadar ?

2. Menjelaskan macam-macam takdir ?

3. Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Qadha dan Qadar?

4. Menjelaskan kewajiban beriman kepada Qadha dan Qadar?

5. Menjelaskan fungsi beriman kepada Qadha dan Qadar?

6. Menjelaskan Hikmah beriman Kepada Qadha dan Qadar?

I.III. Tujuan Makalah

1. Agar dapat mengerti arti dari Qadha dan Qadar

2. Untuk memperdalam ilmu mengenai Iman kepada Qadha dan Qadar

3. Agar dapat mengetahui fungsi dan kewajiban Qadha dan Qadar

4. Supaya dapat menyikapi adanya Qadha dan Qadar

Page 3: QADHA DAN QADAR

BAB II

PEMBAHASAN

II.I. PENGERTIAN QADHA DAN QODAR

Qada menurut bahasa yaitu rencana, ketetapan, kehendak. Sedangkan

menurut istilah adalah ketetapan Allah yang sesuai dengan iradah-Nya /

kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk.

Qadar menurut bahasa yaitu kepastian, peraturaan, ukuran. Sedangkan

menurut istilah adalah perwujudan ketetapan Allah terhadap semua makhluk

dalam kadar dan bentuk tertentu sesuai dengan kehendak-Nya.

Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh

hati bahwa Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluk-Nya.

Allah telah menentukan segala sesuatu, namun manusia tetap berkewajiban untuk

berusaha. Kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi pada diri kita, oleh sebab

itu kita harus berusaha. Firman Allah QS Al-Furqon ayat 2:

وخلق الملك في شريك له يكن ولم ولدا خذ يت ولم واألرض ماوات الس ملك له ذي التقديرا ( فقدره شيء )٢كل

Artinya: “yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak

mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia

telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan

serapi-rapinya[*].

[*] Maksudnya: segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberi-Nya perlengkapan-

perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan

fungsinya masing-masing dalam hidup.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa qada dan qadar

berhubungan erat. Qada adalah ketentuan, hukum Allah sejak zaman dahulu.

Qadar adalah pelaksanaan dari ketentuan / hukum Allah. Jadi hubungan antara

qada dan qadar ibarat hubungan antara rencana dan pelaksanaan dari rencana

tersebut.

Page 4: QADHA DAN QADAR

Orang kadang menggunakan istilah qada dan qadar dengan satu istilah yaitu

takdir. Jika ada orang terkena musibah lalu orang itu mengatakan “sudah takdir”

maksudnya adalah qada dan qadar.

II.II. MACAM-MACAM TAKDIR

1. At-Taqdiirul ‘Aam (takdir yang bersifat umum)

At-Taqdiirul ‘Aam adalah takdir Rabb untuk seluruh alam, dalam

arti Dia mengetahuinya (dengan Ilmu-Nya), mencatatnya, menghendaki

dan juga menciptakanya.

2. At-Taqdiirul Basyari (takdir yang berlaku untuk manusia)

At-Taqdiirul Basyari adalah takdir yang didalamnya Allah

mengambil janji atas semua manusia bahwa Dia adalah Rabb Mereka,

dan menjadikan mereka sebagai saksi atas diri merekah akan hal itu ,

serta Allah menentukan didalamnya orang-orang yang berbahagia dan

orang-orang yang celaka.

3. At-Taqdiirul ‘Umri (takdir yang berlaku bagi usia)

At-Taqdiirul ‘Umri adalah takdir (ketentuan) yang terjadi hamba

dalam kehidupanya hingga akhir ajalnya, dan juga keteapan tentang

kesengasaraan atau kebahagiaan.

4. At-Taqdiirus Sanawi (takdir yang berlaku tahunan)

At-Taqdiirus Sanawi adalah dalam malam Qadar (Lailatul qadar)

pada setiap tahun ditulis apa yang akah terjadi dalam setahun (kedepan)

mengenai kematian , kehidupan , kemuliaan dan kehinaan , juga riski

dan hujan, hingga (mengenai siapakah) orang-orang yang akan berhaji.

5. At-Tadiirul Yaumi (Takdir yang berlaku harian)

At-Tadiirul Yaumi yaitu takdir yang dikhususkan untuk semua

peristiwa yang akan terjadi dalam satu hari , mulai dari penciptaan,

rizki, menghidupkan, mematikan, mengampuni dosa, menghilangkan

kesusahan dan lain sebagainya

Page 5: QADHA DAN QADAR

Selain macam-macam takdir berdasarkan waktunya aja juga jenis takdir

berdasarkan pentapan takdir lain . dibagi menjadi :

1. Takdir Mubram

Takdir mubram adalah takdir Allah yang tidak bisa berubah,

takdir ini semata-mata ketentuan Allah yang tidak disandarkan kepada

ikthiar manusia. Contohnya seperti kematian hal ini termasuk ketentuan

Allah yang mana tidak dapat dirubah melalui ikhtiar manusia. Seperti

firman Allah dalam Qs. An-nisa:78.

تصبهم وإن دة مشي بروج في كنتم ولو الموت يدرككم تكونوا أينماقل عندك من هذه يقولوا ئة سي تصبهم وإن الله عند من هذه يقولوا حسنة

حديثا ( يفقهون يكادون ال القوم هؤالء فمال ه الل عند من )78كل

Artinya: “Dimana saja kamu berada,kematian akan

mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi

kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan:

“ini adalah dari sisi Allah”. Dan jika mereka ditimpa suatu bencana

mereka mengatakan: ini (datangnya)dari sisi kamu (Muhammad).

Katakanlah: semua (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang

itu(munafiq) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun.

(An-nisa:78).

2. Takdir mu’allaq

Takdir Mu’allaq adalah takdir yang bisa berubah. Takdir ini

merupakan ketentuan Allah yang disandarkan atas ikhtiar manusia.

Manusia berikhtiar untuk mendapatkan sesuatu yang

diharapkan, sehingga usahanya dilakukan dengan maksimal, baik secara

lahir (usaha) atau secara batin (do’a). Contohnya seperti kekayaan dan

kepandaian,kedua contoh tersebut bisa disandarkan atas usaha manusia

(dengan cara berdo’a disertai usaha dan hasilnya di tawakal kan kepada

Allah). Hal ini senada dengan firman Allah,

بأنفسهم ما روا يغي ى حت بقوم ما ر يغي ال ه الل إن

Page 6: QADHA DAN QADAR

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan

suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka

sendiri. . . (Qs. Ar-ra’du:11)

II.III TANDA-TANDA BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR

1. Meyakini Sunatullah

Orang yang beriman pada qada dan qadar akan memahami bahwa

segala sesuatu tercipta dan terjadi dengan ketentuan Allah swt. Alam

semesta berikut isinya tercipta dengan ilmu Allah swt. Dengan ilmu-

Nya Allah mengatur tata kerja, ukuran, serta sifat segala sesuatu.

Dengan kekuasaan dan kehendak Allah swt. alam semesta ini bergerak

dan terbentuk.

Keteraturan yang ada di alam semesta dipelajari oleh manusia dan

ditemukan sebagai berbagai hukum alam. Hukum-hukum itu kita

pelajari dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti biologi,

fisika, dan ilmu astronomi. Saat mempelajari ilmu-ilmu tersebut, kita

sering merasa bahwa kita sedang belajar ilmu alam semata. Padahal,

sebenarnya kita sedang mengamati hukum-hukum Allah swt. atau

sunatullah.

Selain terkait dengan keteraturan di alam, sunatullah juga berlaku

dalam hukum sebab akibat. Hukum sebab akibat merupakan aturan

dasar perjalanan kehidupan makhluk di dunia ini, terutama manusia.

Hukum ini yang bisa menjadi penentu takdir manusia. Hukum sebab

akibat menyatakan bahwa sesuatu yang terjadi pasti disebabkan oleh

sesuatu yang mendahuluinya. Dengan hukum sebab akibat ini kita dapat

melihat perjalanan hidup kita saat ini. Keadaan sehat, sakit, kaya,

miskin, jatuh, atau bangun yang terjadi saat ini ada hubungan dengan

yang kita lakukan pada masa lalu.

2. Melakukan Ikhtiar yang Terbaik

Pemahaman yang benar tentang sunatullah membawa pada tanda

keimanan yang kedua, yaitu senantiasa melakukan ikhtiar yang terbaik.

Pemahaman ini mendorong orang yang beriman mengerti bahwa Allah

Page 7: QADHA DAN QADAR

swt. menggelar kehidupan di alam semesta ini bukan tanpa tujuan dan

hukum yang pasti. Menurut pemahaman ini pula, Allah swt. memilih

manusia sebagai khalifah-Nya dengan kesempatan melakukan sesuatu

secara mandiri.

Keyakinan tentang sunatullah menyebabkan orang yang beriman

memberikan usaha terbaiknya untuk mencapai sesuatu yang

diinginkannya. Usaha tersebut senantiasa dilakukannya dalam kerangka

keimanan kepada takdir Allah dan optimisme akan bantuan dan

pertolongan-Nya.

3. Bertawakal kepada Allah swt.

Tawakal artinya menyerahkan segala keputusan atas apa pun yang

akan terjadi kepada Allah semata. Seorang yang beriman kepada takdir

akan memahami kuasa Allah swt. atas kejadian apa pun yang

menimpanya dan kejadian apa pun yang terjadi di dunia ini. Oleh

karena itu, sikap tawakal merupakan sikap yang melekat pada orang

yang beriman kepada takdir-Nya.

Bertawakal bukan berarti menyerah tanpa berusaha dan melakukan

evaluasi atas usaha yang telah dilakukan melainkan sebagai bentuk

keyakinan terhadap Allah swt. yang mengetahui hal terbaik baginya dan

masa depannya. Kegagalan tidak akan dipandang sebagai kehancuran,

tetapi sebagai pelajaran untuk maju pada masa depan. Keberhasilan

juga tidak akan menyebabkan sombong karena yakin bahwa

keberhasilan yang diraihnya adalah anugerah Allah swt. kepadanya.

Jika kita salah dalam menilai keberhasilan, tidak jarang malah

menyebabkan terjerumus dalam kesombongan.

Tawakal pada dasarnya bukan hanya dilakukan setelah usaha

terbaik yang kita lakukan melainkan sejak sedari awal kita bertekad

untuk melakukan keinginan kita. Dengan tawakal kita serahkan

keinginan kita kepada Alah swt. Dengan tawakal kita memohon

pertolongan Allah dalam kita berusaha. Dengan tawakal pula kita

serahkan hasil usaha yang kita lakukan.

Page 8: QADHA DAN QADAR

II.IV. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADHAR

Salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh seorang muslim adalah

mempercayai akan qadha dan qadar Allah SWT, yang baik maupun yang buruk.

Semua yang terjadi kepada makhluk dalam kehidupan ini merupakan ketetapan

Allah sejak jaman azali, sebelum manusia diciptakan. Menyenagkan atau tidak

hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas. Kita harus yakin bahwa dibalik

musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang Qadha dan Qadar

Qadha : Ketentuan meninggal, menikah, memperoleh anak, istri, atau lain-

lai yang belum terealisasi (terjadi)

Qadar : Seorang siswa yang dinyatakan tidak lulus ujian atau seseorang

yang mengalami kecelakaan

II.V. FUNGSI BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Menyadari dan menerima kenyataan

Iman kepada qadha dan qadar dapat menumbuhkan kesadaran yang

tinggi untuk menerima kenyataan hidup. Karena yang terjadi adalah

sudah pada garis ketentuan Allah pada hakekatnya bencana atau rahmat

itu semata-mata dari Allah SWT. Firman Allah SWT yang Artinya :

“Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah

jika Allah menghendaki bencana atasmu, atau menghendaki rahmat

untuk dirimu dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi

mereka pelindung dan penolong selain Allah”. (QS. al-Ahzab : 17)

Membentuk dan meningkatkan kesabaran

Orang yang beriman kepada qadha dan qadar akan senantiasa

menerima segala sesuatu dengan penuh kesabaran, baik dalam situasi yang

sempit atau susah dan tetap bersabar dalam situasi senang atau bahagia.

Dengan demikian orang yang beriman kepada takdir Allah SWT

senantiasa dalam keadaan yang stabil jiwanya.

Page 9: QADHA DAN QADAR

Artinya : “Apakah manusia itu mengira mereka akan dibiarkan, sedang

mereka tidak diuji lagi ?”. (QS. al-Ankabut : 2) Wujud ujian dan cobaan

bisa berupa tiadanya biaya pendidikan, fisik yang lemah, penyakit, orang

tua meninggal, dilanda bencana alam, dan sebagainya.

Perhatikan firman Allah yang artinya: “Dan sungguh akan kami berikan

cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,

jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang

yang sabar.” (QS. al-Baqarah : 155)

Renungkan ayat 155 surat al-Baqarah, yaitu supaya memberi berita

gembira kepada orang-orang yang sabar. Memang dalam menghadapi

cobaan diperlukan sikap sabar. Tanpa sikap sabar akan sulit manusia

mencapai sukses.

Sebagai pendorong dalam berusaha

Agar seseorang terus giat berusaha ia pun yakin bahwa segala hasil usaha

manusia selalu diwaspadai, dinilai, serta diberi balasan. Firman Allah :

Artinya : “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain

apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan

di perlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya

dengan balasan yang paling sempurna, dan bahwasannya kepada

Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS an-Najm : 39-42)

Menumbuhkan Sikap Optimis

Keyakinan terhadap Qadha dan Qadar dapat menumbuhkan sikap yang

optimis tidak mudah putus asa. Karena ia yakin walau sering gagal, pasti

suatu saat akan berhasil sehingga tidak akan berputus asa. Firman Allah

SWT : Artinya : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tidaklah berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum

yang kafir.” (QS. Yusuf : 87)

Menumbuhkan jiwa tawakal

Jiwa tawakal pasrah kepada Allah SWT akan tumbuh pada diri

seseorang jika ia meyakini bahwa segala sesuatu telah dikehendaki Allah.

Page 10: QADHA DAN QADAR

Allah Maha bijaksana sehingga menurut keyakinannya Allah tidak

mungkin menyengsarakannya. Allah sumber kebaikan sehingga tidak

mungkin Allah menghendaki hamba-Nya kepada keburukan. Firman

Allah SWT yang artinya: Artinya : “Sesungguhnya aku bertawakkal

kepada Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu. Tidak ada satu binatang melata

pun, melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya

Tuhanku di atas jalan yang lurus.” (QS. Hud : 56).

II.VI. HIKMA BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR

Hikmàh - Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang

amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan

diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain:

Melatih Diri untuk Banyak Bersyukur dan Bersabar

Seseorang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila dia

mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena dia

beranggapan bahwa keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang

harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar,

tawakal, pasrah, karena hal tersebut merupakan ujian dari Allah.

Firman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 53 yang artinya :

“ dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah( datangnya),

dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu

meminta pertolongan. ”

Menjauhkan Diri dari Sifat Sombong dàn Putus Asa

Seserang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila

memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-

mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila

ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa ,

karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan

Allah.

Firman Allah SWT dalam QS.Yusuf ayat 87 yang artinya sebagai berikut:

Page 11: QADHA DAN QADAR

" Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan

saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang

kafir. "

Memupuk Sifat Optimis dan Giat Bekerja

Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya.

Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung.

Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh

sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis

dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu.

Firman Allah dalam QS Al-Qashas ayat 77 yang artinya :

" Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan

kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah

kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. "

Menenangkan Jiwa

Seseorang yang beriman kepada qàdha dan qadàr senangtiasa

mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa

senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau

berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan

berusaha lagi.

Firman Allah dalam QS. Al-Fajr ayat 27-30 yang artinya sebagai berikut :

" Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang

tenang lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hamba-

Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku. "

Page 12: QADHA DAN QADAR

BAB III

PENUTUP

III.I. KESIMPULAN

Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak

mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah

Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada

seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang.Oleh karena itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan

bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya

baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah.Karena dalam kaitan dengan

takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus

menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik

dari Allah.

III.II. SARAN

Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya sehari-

hari.Oleh karena itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman

dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut

pandangan Allah SWT.Juga keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa

ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah kita.Serta Kita harus senantiasa

Page 13: QADHA DAN QADAR

DAFTAR PUSTAKA

http://tugasekolahkita.blogspot.co.id/2014/06/makalah-beriman-kepada-qada-dan-

qadar.html

http://ariffadholi.blogspot.co.id/2011/01/iman-kepada-qada-dan-qadar.html

http://dikimarko.blogspot.co.id/2013/01/makalah-pai-tentang-iman-kepada-

qada.html