Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar bahasa Inggris itu terdiri dari empat kemampuan bahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini, menulis menjadi salah satu dari kemampuan bahasa yang penting dalam pembelajaran bahasa Inggris. Karena di dalam kegiatan menulis, peserta didik akan mendapatkan sedikitnya tiga tujuan menulis. Pertama, menulis sebagai jalan untuk belajar bahasa dimana terjadi proses belajar yang sangat penting di sana. Kedua, menulis sebagai sarana untuk mengekspresikan pikiran atau ide-ide untuk merespon berbagai situasi yang dialami. Ketiga, menulis sebagai bentuk pembelajaran bahasa seperti: mencatat, meringkas, menceriterakan, dan membuat laporan yang terstruktur. (http://www.writing skill.education ). Selain itu, menurut Henry Tarigan Guntur, bahwa dengan kegiatan menulis, peserta didik akan meningkatkan kemampuan mereka mengenai lima aspek penting dalam menulis yaitu isi tulisan, kosakata, struktur kalimat, tanda baca, dan koherensi. Dalam hal ini, salah satu jenis teks yang ditekankan adalah teks deskripsi, dimana teks ini adalah jenis teks yang memberikan jenis informasi secara kontekstual untuk mendiskripsikan suatu objek, sehingga orang yang membaca teks tersebut, seolah- olah dapat merasakan, melihat atau menyentuh langsung objek yang dideskripsikan. (Depdiknas, 2004: 4).
41

PTK BAB I-V

Jan 12, 2016

Download

Documents

skripsi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PTK BAB I-V

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar bahasa Inggris itu terdiri dari empat kemampuan bahasa yaitu

mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam hal ini, menulis menjadi

salah satu dari kemampuan bahasa yang penting dalam pembelajaran bahasa

Inggris. Karena di dalam kegiatan menulis, peserta didik akan mendapatkan

sedikitnya tiga tujuan menulis. Pertama, menulis sebagai jalan untuk belajar

bahasa dimana terjadi proses belajar yang sangat penting di sana. Kedua, menulis

sebagai sarana untuk mengekspresikan pikiran atau ide-ide untuk merespon

berbagai situasi yang dialami. Ketiga, menulis sebagai bentuk pembelajaran

bahasa seperti: mencatat, meringkas, menceriterakan, dan membuat laporan yang

terstruktur. (http://www.writing skill.education). Selain itu, menurut Henry

Tarigan Guntur, bahwa dengan kegiatan menulis, peserta didik akan

meningkatkan kemampuan mereka mengenai lima aspek penting dalam menulis

yaitu isi tulisan, kosakata, struktur kalimat, tanda baca, dan koherensi. Dalam hal

ini, salah satu jenis teks yang ditekankan adalah teks deskripsi, dimana teks ini

adalah jenis teks yang memberikan jenis informasi secara kontekstual untuk

mendiskripsikan suatu objek, sehingga orang yang membaca teks tersebut, seolah-

olah dapat merasakan, melihat atau menyentuh langsung objek yang

dideskripsikan. (Depdiknas, 2004: 4).

Page 2: PTK BAB I-V

2

Berdasarkan hasil pengamatan pada hari Rabu tanggal 12 Januari 2011 pada

pukul 07.30 WIB, ditemukan informasi bahwa 15 dari 28 siswa kelas X-A tidak

mengerjakan tugas menulis teks deskripsi bahasa Inggris. Selain itu, dari hasil

wawancara dengan 5 dari 28 siswa kelas X-A tersebut pada hari yang sama pukul

09.30 WIB, didapatkan informasi bahwa mereka tidak mengerjakan tugas menulis

teks deskripsi bahasa Inggris karena mereka belum bisa. Ketidakmampuan siswa

kelas X-A tersebut dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris adalah masalah

yang layak dan urgen untuk dicarikan solusi pemecahannya dengan tindakan yang

nyata. Jika tidak dilakukan penelitian dan tindakan yang konkret, maka akan

berdampak pada penurunan hasil belajar atau prestasi siswa, khususnya

kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris.

Faktor utama penyebab ketidakmampuan siswa kelas X-A dalam menulis

teks deskripsi bahasa Inggris dikarenakan teknik yang digunakan dalam proses

pembelajaran kurang bervariasi, sumber-sumber belajar yang kurang memadai,

dan lingkungan belajar siswa yang kurang kondusif. Oleh sebab itu, maka perlu

adanya teknik-teknik pembelajaran yang bervariasi, penambahan sumber-sumber

belajar siswa, dan meningkatkan lingkungan belajar siswa yang lebih mendukung.

Terkait dengan hal tersebut di atas, untuk mengatasi faktor penyebab masalah,

akan diadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan teknik Mind

Mapping dalam proses pembelajaran menulis teks deskripsi bahasa Inggris. Mind

Mapping adalah suatu teknik yang mengedepankan tercetusnya ide-ide konstruktif

peserta didik. Selain itu, teknik ini dapat mempermudah mereka untuk

Page 3: PTK BAB I-V

3

mengeksplorasi ide dan informasi, memahami struktur kalimat, dan

mengembangkannya menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris yang benar.

Penjabaran di atas telah mendorong peneliti untuk mengatasi permasalahan

tersebut dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul:

“Penerapan Teknik Mind Mapping untuk Meningkatkan Kemampuan

Menulis Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pokok Bahasan Teks Deskripsi

(Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo

Kelas X-A Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011).”

B. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Memerhatikan situasi di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:

1. Peserta didik kurang antusias dalam proses menulis teks deskripsi bahasa

Inggris.

2. Kemampuan menulis peserta didik rendah.

3. Teknik pembelajaran kurang bervariasi.

4. Sumber-sumber belajar peserta didik masih kurang memadai.

5. Lingkungan belajar peserta didik kurang mendukung.

Adalah hal yang sulit bagi peneliti untuk mengadakan penelitian tindakan

kelas yang terdiri dari masalah kompleks di atas. Dengan keterbatasan waktu,

tenaga dan biaya, maka peneliti akan memfokuskan penelitian tindakan kelas ini

pada kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris melalui penerapan teknik

Mind Mapping pada siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo

Kelas X-A Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 4: PTK BAB I-V

4

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti

merumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah “Bagaimana

penerapan teknik Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis teks

deskripsi bahasa Inggris pada siswa Kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif Balong

Ponorogo Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011?”

D. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas adalah

untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik Mind Mapping dapat

meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris pada siswa

Kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap Tahun

Pelajaran 2010/2011.

Tujuan khusus dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris

dengan teknik Mind Mapping yang dapat dilihat dari indikator berikut:

1. merespon gambar objek yang diberikan.

2. mengidentifikasi karakteristik objek yang diberikan dalam bentuk tulisan.

3. menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk mind mapping.

4. menentukan ide pokok dan penjelas.

5. mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi yang benar.

Page 5: PTK BAB I-V

5

E. Konstribusi Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberi kontribusi

positif bagi dunia pendidikan yaitu antara lain untuk:

1. Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi referensi dan pengalaman berharga, khususnya

dalam proses belajar dan mengajar menulis teks deskripsi bahasa Inggris.

2. Rekan - Rekan Guru

Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk mengembangkan proses

pembelajaran dengan menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang efektif dan

inovatif, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

3. Peserta Didik

Penelitian ini dapat menjadi pengalaman belajar yang bermakna, dimana

mereka dapat merasakan kenyamanan selama proses belajar, dapat meningkatkan

kerjasama, keaktifan dan hasil belajar mereka dalam menulis teks deskripsi bahasa

Inggris melalui teknik Mind Mapping.

4. Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan untuk senantiasa memotivasi guru

dan siswa dalam proses belajar dan mengajar, sehingga mutu pendidikan di

institusi ini dapat terus ditingkatkan.

5. Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan acuan bagi siapapun yang

hendak mengadakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

Page 6: PTK BAB I-V

6

F. Sistematika Pembahasan

Alur bahasan pada penelitian tindakan kelas ini dimulai dari Bab I yaitu

Pendahuluan. Dalam Bagian ini terdiri dari enam hal. Pertama, latar belakang

masalah yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi pada objek sebagai masalah

yang penting untuk diteliti. Kedua, identifikasi dan pembatasan masalah yang

berisi pengungkapan masalah-masalah yang saling berhubungan satu dengan yang

lain mengenai objek yang akan diteliti untuk menemukan variabel-variabel

masalah. Setelah itu, peneliti memilih satu variabel yang akan dicari

pemecahannya. Ketiga, rumusan masalah yang berisi pengajuan tindakan yang

akan dilakukan berdasarkan akan peyebab masalah dalam bentuk tindakan yang

jelas dan terarah. Kelima, konstribusi hasil penelitian berisi manfaat yang dapat

diperoleh dari hasil penelitian. Keenam, sistematika pembahasan yang berupa alur

bahasan untuk mengetahui logika penyususnan dan koherensi antara satu bagian

dengan bagian yang lain.

Alur bahasan berikutnya adalah Bab II yaitu Landasan teoritik, telaaah hasil

penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis. Pada bagian ini

dijelaskan teori-teori yang relevan dengan variabel yang akan diteliti dan teruji

kebenarannya. Untuk mendukung teori-teori tersebut, perlu adanya telaah hasil

penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti.

Setelah itu disusun kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis tindakan yang

menggambarkan indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan.

Alur bahasan ketiga yaitu Metode penelitian. Pada bagian ini ditunjukkan

objek tindakan yang jelas menyangkut komponen-komponen pembelajaran di

Page 7: PTK BAB I-V

7

kelas. Setelah itu menentukan setting penelitian berupa tempat dan waktu

penelitian serta menentukan subjek penelitian disertai karakteristiknya. Kemudian

ditentukan variabel yang diamati sebagai fokus utama penelitian. Setelah itu

dilakukan prosedur pelaksanaan tindakan kelas yang meliputi perencanaan,

pelaksaanaa, pengamatan, dan refleksi tindakan kelas. Dan semua tindakan

tersebut harus disusun dalam jadwal pelaksanaan tindakan kelas.

Alur bahasan keempat yaitu hasil penelitian yang meliputi gambaran singkat

setting lokasi penelitian, penjelasan kegiatan per-siklus, proses analisis data per-

siklus yang berupa penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan tindakan

penelitian, serta pembahasan yang berisi hasil keseluruhan siklus dalam bentuk

ringkasan tabel atau grafik.

Alur bahasan kelima yaitu penutup yang berisi simpulan dan saran. Dalam

hal ini akan disimpulkan rumusan hasil pembuktian terhadap hipotesis tindakan

dan memberikan saran sebagai tindak lanjut berdasarkan simpulan.

Page 8: PTK BAB I-V

8

BAB II

LANDASAN TEORITIK, TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU,

KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teoritik

1. Kemampuan Menulis

a. Hakikat Menulis

Menulis adalah alat komunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasan

dalam bentuk tulisan kepada pembaca. 1

Dalam keterangan yang lain, pengertian menulis sebagai berikut:

“When we write, we use graphic symbols: that is, letters or combinations of letters

which relate to the sounds we make when we speak. On one level, then, writing

can be said to be the act of forming these symbols: making marks on a flat surface

of some kinds. But writing is clearly much more than the production of graphic

symbols, just as speech is more than the production of sounds. The symbols have

to be arranged, according to certain conventions, to form words, and words have

to be arranged to form sentences”.2

Dari pengertian - pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

menulis adalah alat komunikasi dimana terjadi proses pengiriman konsep,

pemikiran, pendapat atau ide seorang penulis dalam bentuk tulisan, sehingga

pembaca dapat menangkap apa yang dikomunikasikan oleh penulis tersebut.

Dengan demikian, bila kita banyak menulis, kita akan mengetahui sejauh mana

kemampuan berbahasa kita.

1 Henry Tarigan Guntur, Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, hal. 2

2 Gamal El Touny, Practical Academic Writing, hal. 333

Page 9: PTK BAB I-V

9

b. Tujuan Menulis

Menurut Nunan (2003: 89) tujuan utama menulis adalah untuk

menyampaikan pesan berupa ide, pikiran, atau perasaan kepada pembaca. Selain

tujuan utama di atas, tujuan lain dari menulis adalah:

1) Menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk tulisan.

2) Menggambarkan orang, benda, tempat dalam bentuk tulisan.

3) Mengembangkan ide menjadi rangkaian paragraf untuk menjadi teks.

4) Mendiskusikan atau membantah suatu topik sosial dalam suatu artikel.

5) Melaporkan peristiwa, eksperimen, atau kenyataan ilmiah.

c. Proses Menulis

Menurut Touny (1999: 11-47), proses menulis terdiri dari 5 langkah yaitu:

1) Pre Writing

Pada langkah ini, guru menyiapkan materi – materi yang dapat

memacu ide – ide siswa. Idealnya guru harus menyesuaikan materi

sesuai dengan standar isi dalam kurikulum dan menentukan bentuk –

bentuk tagihan yang tepat untuk dapat ditugaskan pada siswa. Berikut

adalah hal – hal yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa

pada tahap ini yaitu:

• Mendiskusikan tema dengan siswa

• Menggambarkan tema yang akan diberikan ke siswa

• Menulis ide – ide pokok dan pertanyaan yang terkait materi

• Memberi kesempatan pada siswa untuk menulis bebas

• Mengorganisir pendapat dan informasi

Page 10: PTK BAB I-V

10

2) Drafting

Setelah melalui proses di atas, siswa diarahkan untuk membuat

rancangan atau kerangka berfikir. Pada langkah ini guru harus

menekankan pada siswa untuk mulai memperhatikan kriteria –kriteria

penulisan. Hal ini dapat meliputi skema yang terorganisir, menentukan

ide untuk mengembangkan paragraf, menentukan tujuan dan

memperhatikan struktur kalimat.

3) Self - Review dan Peer - Review

Ketika siswa dapat kritis menilai atau memberi komentar

mengeanai tulisan teman sekelasnya, maka sebenarnya mereka telah

menilai hasil kerjanya sendiri. Mereka dapaat meninjau dan

menentukan tepat atau tidak tulisannya. Dalam hal ini, guru harus

memberi kesempatan kepada siswa untuk saling menilai hasil kerja

mereka.

4) Revising

Pada langkah ini, siswa telah menulis naskah mereka dan

meninjau kembali tulisan mereka sendiri serta telah memperoleh

komentar dari teman sekelasnya. Sehingga, mereka dapat

memperbaiki kembali tulisan mereka. Dalam hal ini, mereka bisa

merubah kembali atau menghapus kalimat yang tidak sesuai,

menggunakan kosa kata dan frasa yang tepat, struktur kalimat yang

benar, keterpaduan di antara kalimat dan paragraf dan kejelasan ide

pokok.

Page 11: PTK BAB I-V

11

5) Editing

Langkah ini dinamakan pemeriksaan. Siswa harus fokus pada

tata bahasa, ejaan, tanda baca, pengaturan penulisan, dan mungkin

dapat juga menambahkan ilustrasi, foto atau gambar yang sesuai

dengan tulisan mereka. Sehingga kesalahan dalam menulis dapat

diminimalkan.

d. Jenis Teks yang Digunakan

Dalam penelitian ini, siswa akan difokuskan pada kegiatan menulis teks

deskripsi dengan benar. Ini adalah salah satu jenis teks yang diajarkan pada kelas

X. Berikut adalah penjabaran tentang teks deskripsi yaitu: 3

1) Pengertian Teks Deskripsi

Teks deskripsi adalah jenis teks yang memberikan informasi

secara konstekstual untuk mendiskripsikan suatu objek, baik orang,

benda, hewan atau tempat secara detail, sehingga orang yang

membaca teks tersebut seolah - olah dapat merasakan, melihat atau

menyentuh langsung objek yang dideskripsikan.

2) Tujuan Teks Deskripsi

Untuk menggambarkan karakteristik suatu objek baik orang,

benda, hewan atau tempat secara detail

3) Generic Structure (Struktur Teks)

• Introduction : pengenalan secara umum objek yang akan

dideskripsikan.

3 Depdiknas, Landasan filosofis dan Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris. Hal.5

Page 12: PTK BAB I-V

12

• Description : menggambarkan atau menjelaskan karakteristik

objek yang akan dideskripsikan.

4) Ciri – Ciri Teks Deskripsi

• Fokus pada satu objek.

• Penggunaan kata sifat.

• Penggunaan atribut have dan has.

• Pola kalimat Simple present tense.

• Penggunaan linking verb (kata kerja atau kata ganti yang

mendiskripsikan objek).

2. Teori Teknik Mind Mapping

a. Pengertian Teknik Mind Mapping

Teknik Mind Mapping pertama kali diperkenalkan oleh Tony Buzan. Teknik

ini dikenal pula dengan nama Radiant Thingking. Teknik Mind Mapping disebut

juga peta rute yang membuat kita bisa menyusun fakta dan ingatan atau pikiran,

sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada

teknik mencatat biasa. (http://www.mind mapping.technique.education)

Teknik Mind Mapping ini adalah salah satu teknik yang mengedepankan

tercetusnya ide – ide konstruktif siswa. Teknik ini dapat mempermudah siswa

untuk mengeksplorasi ide dan informasi. Karena dengan teknik ini selain

mengembangkan ide, siswa juga dapat mengembangkan kalimat dan menganalisa

informasi.

Page 13: PTK BAB I-V

13

Mind Mapping yang berupa diagram yang berisi ide, konsep pikiran yang

saling terhubung antara satu dengan yang lain ini mengelilingi satu kata kunci

atau topik. Setiap konsep – konsep itu nantinya akan diberi label untuk menandai

pikiran pokok dan pendukung atau penjelas.

b. Langkah – Langkah Teknik Mind Mapping

1) Menentukan konsep berfikir / tema.

2) Menyiapkan gambar sebagai pemusatan konsep berfikir.

3) Brainstorming / pengungkapan ide – ide sesuai tema.

4) Membuat diagram dari ide – ide / Mind Mapping.

5) Memberi label pada ide pokok dan pendukung.

6) Mengembangkan Mind Mapping menjadi teks deskripsi yang benar

(http://www.mind mapping.technique.education)

c. Tujuan Teknik Mind Mapping

1) Memberikan kemudahan dalam memandang topik atau tema yang

dianggap rumit.

2) Memberikan kerangka berfikir yang jelas.

3) Mengumpulkan data – data atau ide – ide dalam satu konsep.

4) Memecahkan masalah dengan banyak alternatif konsep.

5) Menyenangkan dan membantu mengingat kosa kata baru.

(http://www.mind mapping.technique.education)

Page 14: PTK BAB I-V

14

3. Proses Belajar dan Mengajar menulis Teks Deskripsi Bahasa Inggris

dengan Teknik Mind Mapping

Penerapan teknik Mind Mapping dapat menjadi teknik yang efektif dalam

menulis teks deskripsi bahasa Inggris dengan benar. Berikut adalah prosedur

penerapan teknik Mind Mapping dalam proses menulis teks deskripsi bahasa

Inggris yaitu:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Guru memberi tema / topik yang akan dideskripsikan.

c. Guru menampilkan sebuah gambar yang berkaitan dengan tema sebagai

konsep berfikir.

d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

e. Tiap kelompok mengeksplorasi ide-ide atau gagasan mengenai gambar yang

ditunjukkkan guru.

f. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya.

g. Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi siswa .

h. Guru dan siswa memberi label pada diagram untuk mengetahui ide pokok

dan penjelas, sehingga terbentuklah sebuah mind mapping.

i. Setiap siswa dari tiap kelompok harus mengembangkan ide-ide dari mind

mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris.

j. Guru mengevaluasi hasil kerja siswa.

Page 15: PTK BAB I-V

15

B. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Banyak penelitian yang menyangkut kemampuan menulis siswa SMA / MA,

diantaranya hasil penelitian Thomas Bagyo (2004) yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Menulis Teks Narasi dengan Teknik Mind Mapping pada Siswa

Kelas X SMKN 8 Semarang.” Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat

keaktifan dan hasil belajar siswa dalam menulis teks narasi mengalami

peningkatan yang signifikan setelah teknik ini diterapkan.

Penelitian relevan lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Agung

Setiono (2008). Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks

Deskripsi melalui Teknik Mind Mapping Siswa Kelas X-1 MA Al-Istiqomah

Slahung Ponorogo.” Penelitian ini juga menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa dalam menulis teks deskripsi dengan siswa mendapatkan nilai di atas

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) di sekolah tersebut.

Berdasarkan penelitian –penelitian tersebut di atas, peneliti yakin untuk

menerapkan teknik Mind Mapping pada pembelajaran kemampuan menulis teks

deskripsi bahasa Inggris untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang meningkat

dan mencapai KKM 75 di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong ini.

C. Kerangka Berfikir

Berangkat dari landasan – landasan teoritik dan telaah hasil penelitian

terdahulu di atas, dengan menerapkan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran

menulis teks deskripsi bahasa Inggris, maka secara umum dapat meningkatkan

Page 16: PTK BAB I-V

16

kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris, sesuai dari tujuan

khusus tindakan kelas ini yaitu:

1. merespon gambar objek yang diberikan.

2. mengidentifikasi karakteristik objek yang diberikan dalam bentuk tulisan.

3. menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk mind mapping.

4. menentukan ide pokok dan penjelas.

5. mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi yang benar.

Selain itu, dengan penerapan teknik Mind Mapping, tingkat kerjasama,

partisispasi, dan keaktifan siswa juga akan dapat ditingkatkan, sehingga hasil

belajar siswa dapat meningkat dan mencapai KKM 75 di Madrasah Aliyah

Ma’arif Balong ini.

D. Pengajuan Hipotesis Tindakan

Dari kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

adalah upaya meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris

siswa kelas X-A di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap

Tahun pelajaran 2010/2011. Adapun indikator yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah dengan penerapan teknik Mind Mapping siswa dapat:

1. merespon gambar objek yang diberikan.

2. mengidentifikasi karakteristik objek yang diberikan dalam bentuk tulisan.

3. menyampaikan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk mind mapping.

4. menentukan ide pokok dan penjelas.

5. mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi yang benar.

Page 17: PTK BAB I-V

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Objek Tindakan Kelas

Objek penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan menulis teks

deskripsi pada mata pelajaran bahasa Inggris siswa kelas X-A melalui teknik

Mind Mapping di Madrasah Aliyah Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap

Tahun pelajaran 2010/2011.

B. Setting Peneltian dan Karakteristik Subjek Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Madrasah Aliyah Ma’arif

Balong Ponorogo Jalan Diponegoro No.05 Desa Jalen Kecamatan Balong

Kabupaten Ponorogo pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif

Balong Ponorogo yang terdiri dari 28 siswa, yang keseluruhannya adalah siswa

perempuan. Adapun alasan peneliti mengambil subjek ini adalah berdasarkan

hasil wawancara dan dokumen hasil belajar mereka menunjukkan bahwa saat ini

kemampuan menulis teks deskripsi pada mata pelajaran bahasa Inggris masih

rendah atau di bawah KKM 75.

Page 18: PTK BAB I-V

18

C. Variabel yang Diamati

Dalam penerapan teknik Mind Mapping pada pembelajaran menulis teks

deskripsi pada mata pelajaran bahasa Inggris ini, variabel yang diamati adalah :

1. Kemampuan siswa dalam menulis teks deskripsi bahasa Inggris dengan

teknik Mind Mapping.

2. Aktivitas siswa dalam kerjasama, keaktifan, dan perubahan hasil belajar.

D. Prosedur Pelaksanaaan Penelitian Tindakan Kelas Per - Siklus

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Menurut Basuki (2010: 7) Penelitian Tindakan Kelas

adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik

pembelajaran yang dilakukan secara bersama di kelas secara profesional.

Adapun prosedur pelaksanaaan penelitian tindakan kelas per-siklus terdiri dari 4

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi seperti pada

gambar di bawah ini:4

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

4 Suharsimi Arikunto, dkk, 2007. Penelitian Tindakan Kelas., hal. 16

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

Page 19: PTK BAB I-V

19

1. Perencanaan Pelaksanaan Tindakan Kelas

Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan beberapa hal yaitu:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PTK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini terdiri dari beberapa

komponen sebagai beikut:

1) Standar Kompetensi

2) Kompetensi dasar

3) Indikator

4) Tujuan

5) Materi Pembelajaran

6) Alokasi Waktu

7) Tindakan

8) Variabel yang diamati

9) Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran

10) Penilaian

11) Sumber / bahan / Alat

b. Pembuatan Skenario Pembelajaran dengan Teknik Mind Mapping

1) Menentukan konsep berfikir / tema.

2) Menyiapkan gambar sebagai pemusatan konsep berfikir.

3) Brainstorming / pengungkapan ide – ide sesuai tema.

4) Membuat diagram dari ide – ide / Mind Mapping.

5) Memberi label pada ide pokok dan pendukung.

6) Mengembangkan Mind Mapping menjadi teks deskripsi yang benar.

Page 20: PTK BAB I-V

20

c. Menyiapkan Sumber / Alat yang Digunakan

Peneliti menyipakan gambar yang berkaitan dengan tema sebagai

pemusatan konsep berfikir bagi siswa dalam kegiatan menulis teks deskripsi

bahasa Inggris. Gambar akan dibuat sedemikian rupa agar menarik bagi siswa.

d. Menyiapkan Instrumen Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen penelitian yang digunakan

oleh peneliti adalah:5

1) Lembar Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa

jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Penggunaan lembar

observasi ini untuk mengetahui tingkat kerjasama, keaktifan dan

perubahan hasil belajar siswa.

2) Lembar Wawancara

Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara

verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan

informasi yang memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian

tindakan kelas ini. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan wawancara

dengan siswa kelas X-A MA Ma’arif Balong Ponorogo.

3) Tes Tertulis

Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban diberikan

kepada siswa dalam bentuk tulisan untuk mengukur hasil prestasi

5 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, hal. 126

Page 21: PTK BAB I-V

21

siswa. Dalam hal ini, tes tertulis adalah membuat teks deskripsi

berdasarkan Mind Mapping di papan tulis.

4) Dokumentasi

Dokumentasi adalah alat pencatat yang dapat berupa foto – foto

untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu

pembelajaran dalam rangka penelitian tindakan kelas.

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Adapun pelaksanaan tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Guru memberi tema / topik yang akan dideskripsikan.

c. Guru menampilkan sebuah gambar yang berkaitan dengan tema sebagai

konsep berfikir.

d. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

e. Tiap kelompok mengeksplorasi ide-ide atau gagasan mengenai gambar yang

ditunjukkkan guru.

f. Tiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya.

g. Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi siswa .

h. Guru dan siswa memberi label pada diagram untuk mengetahui ide pokok

dan penjelas, sehingga terbentuklah sebuah mind mapping.

i. Setiap siswa dari tiap kelompok harus mengembangkan ide-ide dari mind

mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris.

j. Guru mengevaluasi hasil kerja siswa.

Page 22: PTK BAB I-V

22

3. Pengamatan Tindakan Kelas

Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti akan mengajak teman sejawat

untuk berpartisipasi dalam penelitian ini sebagai kolaborator. Beliau adalah Moch.

Syamsul Hadi, S.Th.I. Pada tahap ini, akan diamati 3 hal yaitu:

a. Kerjasama siswa dalam kelompok.

b. Keaktifan masing – masing siswa dalam diskusi kelompok.

c. Perubahan hasil belajar siswa.

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti akan merefleksikan perolehan data – data selama

proses penelitian tindakan kelas berlangsung dari semua instrumen penelitian.

Adapaun alternatif tindakan sebagai hasil dari penelitian adalah sebagai berikut:

a. Jika hasil penelitian menunujukkan bahwa indikator – indikator

pembelajaran tercapai, dan adanya peningkatan pada kerjasama, keaktifan

dan perolehan hasil belajar siswa mencapai KKM 75, maka penelitian

tindakan kelas dinyatakan berhasil dan dapat dihentikan.

b. Jika hasil penelitian tidak menunujukkan bahwa indikator – indikator

pembelajaran dapat tercapai, dan tidak adanya peningkatan pada kerjasama,

keaktifan dan perolehan hasil belajar siswa tidak mencapai KKM 75, maka

penelitian tindakan kelas dinyatakan belum berhasil dan penelitian akan

dilanjutkan ke siklus berikutnya dengan beberapa tindakan perbaikan.

Page 23: PTK BAB I-V

23

E. Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas

Agar pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat sesuai harapan, maka

peneliti merumuskan jadwal pelaksanaan tindakan kelas sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Kelas

No. Jenis Tindakan Pelaksanaan Keterangan

1.

Pra - PTK

a. Pemgamatan 1

b. Pengamatan 2

c. Wawancara

Rabu, 12 Januari 2011

Kamis, 12 Januari 2011

Kamis, 12 Januari 2011

Peneliti

Peneliti

Peneliti dan siswa

2.

Perencanaan tindakan kelas

a. Penyusunan RPP berbasis PTK

b. Pembuatan media/alat pembelajaran

c. Penyusunan instrumen penelitian

d. Penyusunan proposal PTK

Senin, 14 Pebruari 2011

Rabu, 16 Pebruari 2011

Kamis, 17 Pebruari 2011

Sabtu, 19 Pebruari 2011

Peneliti

Peneliti

Peneliti

Peneliti

3. Pelaksanaan PTK Siklus I Rabu, 23 Pebruari 2011 Peneliti dan siswa

4. Pengumpulan dan analisis hasil siklus I Kamis, 24 Pebruari 2011 Peneliti dan

kolaborator

5. Pelaksanaan PTK Siklus II Rabu, 2 Maret 2011 Peneliti dan siswa

6. Pengumpulan dan analisis hasil siklus

II Kamis, 3 Maret 2011

Peneliti dan

kolaborator

7. Penyusunan laporan PTK Senin, 7 Maret 2011 Peneliti

Page 24: PTK BAB I-V

24

BAB IV

HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Gambaran Singkat Setting Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Ma’arif

Balong Ponorogo Jalan Diponegoro No.05 Desa Jalen Kecamatan Balong

Kabupaten Ponorogo pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Subjek

penelitian yang telah dipilih adalah siswa kelas X-A Madrasah Aliyah Ma’arif

Balong Ponorogo yang komposisinya terdiri dari 28 siswa perempuan.

B. Penjelasan Per - Siklus

Penjelasan per – siklus diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus – siklus

pembelajaran yang dilakukan. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam

dua siklus sebagaimana berikut ini:

1. Siklus Pertama (Satu Pertemuan)

Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi seperti uraian berikut ini:

a. Perencanaan

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada

siswa dengan menggunakan teknik Mind Mapping.

2) Membuar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis PTK.

3) Membuat skenario pembelajaran.

Page 25: PTK BAB I-V

25

4) Membuat alat pembelajaran berikut lembar kerja siswa.

5) Membuat instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan

Pada awal siklus pertama pelaksanaan belum sesuai dengan rencana. Hal ini

disebabkan oleh:

1) Sebagian kelompok belum terbiasa dengan kondisi belajar

berkelompok.

2) Sebagian kelompok belum memahami langkah – langkah

pembelajaran dengan teknik Mind Mapping secara utuh dan

menyeluruh.

Berikut uraian utuh mengenai pelaksanaan pembelajaran siklus pertama:

1) Peneliti sebagai guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

kepada siswa.

2) Kemudian guru memberi sebuah tema yang akan dideskripsikan. Pada

siklus pertama ini, temanya adalah describing an animal.

3) Guru menampilkan gambar seekor elang sebagai objek untuk menjadi

konsep berfikir siswa.

4) Guru membagi 28 siswa menjadi 7 kelompok.

5) Kemudian setiap kelompok diminta untuk berdiskusi dan

mengeksplorasi ide-ide atau gagasan mengenai gambar tersebut. Pada

kegiatan ini, sebagian besar siswa masih bingung dan bahkan banyak

kelompok yang ramai dan kurang memperhatikan instruksi guru.

Untuk itu guru membimbing mereka.

Page 26: PTK BAB I-V

26

6) Setelah itu setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya.

7) Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi

siswa tersebut.

8) Guru meminta siswa memberi label pada diagram tersebut untuk

mengetahui ide pokok dan penjelas. Dalam hal ini, guru memberikan

bimbingan penuh, sehingga terbentuklah sebuah mind mapping.

9) Setiap siswa dari tiap kelompok diminta mengembangkan ide-ide dari

mind mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa Inggris.

Pada tahap ini sebagian besar siswa masih belum serius dan aktif

mengerjakannya. Guru terus memberikan bimbingan dan motivasi.

10) Hasil kerja siswa dikumpulkan dan guru mengevaluasi.

c. Pengamatan

Peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat dalam melakukan pengamatan

dan memperoleh hasil sebagai berikut:

1) Beberapa siswa sebenarnya mulai terbiasa dengan kondisi

berkelompok, tetapi masih sangat perlu bimbingan.

2) Beberapa siswa memperhatikan penuh instruksi guru dan sebagian

kurang antusias. Beberapa ketua kelompok kurang memahami

tugasnya untuk dapat mengatur anggotanya, sehingga guru terus

membimbing.

3) Sebagian siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok dan ragu – ragu

dalam mengeluarkan ide atau pendapatnya.

Page 27: PTK BAB I-V

27

4) Sebagian siswa kurang aktif dan serius dalam mengerjakan tes tulis

untuk mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi.

5) Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih tergolong

kurang, karena sebagian mereka memperoleh nilai hasil tes belum

mencapai KKM 75.

d. Refleksi

Dari perolehan data di atas, diketahui bahwa tingkat kerjasama dan

keaktifan siswa belum meningkat dari pembelajaran biasa. Sehingga, perolehan

hasil belajar merekapun belum mencapai KKM 75. Mereka cenderung kurang

memahami pembelajaran menulis teks deskripsi dengan teknik Mind Mapping,

karena masih baru bagi mereka. Untuk itu, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran di siklus pertama ini masih belum mencapai keberhasilan untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris, sehingga harus

dilanjutkan ke penelitian siklus kedua dengan mengadakan beberapa perbaikan

tindakan.

2. Sikuls Kedus (Pertemuan kedua)

a. Perencanaan

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang

telah dicapai pada siklus pertama, maka peneliti membuat perencanaan siklus

kedua dengan melakukan beberapa perbaikan tindakan (replanning) sebagai

berikut:

1) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam

pembelajaran.

Page 28: PTK BAB I-V

28

2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

3) Memberikan pengakuan atau penghargaan (reward).

4) Membuat perangkat pembelajaran yang lebih mudah dipahami oleh

siswa dengan teknik Mind Mapping.

b. Pelaksanaan

Pada siklus kedua ini suasana sudah mengarah kepada pembelajaran dengan

teknik Mind Mapping. Berikut uraian lengkap pelaksanaan pembelajaran di siklus

kedua:

1) Peneliti sebagai guru menyampaikan kembali kompetensi yang ingin

dicapai kepada siswa.

2) Kemudian guru memberi sebuah tema yang akan dideskripsikan yaitu

describing a flower.

3) Guru menampilkan gambar setangkai bunga mawar sebagai objek

untuk menjadi konsep berfikir siswa. Semua siswa terlihat antusias.

4) Dari kelompok yang telah terbentuk pada siklus pertama, guru

meminta setiap kelompok untuk berdiskusi dan mengeksplorasi ide-

ide atau gagasan mengenai gambar tersebut. Pada kegiatan ini,

sebagian besar siswa telah aktif kerjasama dalam kelompok. Mereka

sangat memperhatikan instruksi guru.

5) Setelah itu setiap kelompok aktif menyampaikan hasil diskusinya.

6) Guru membuat catatan di papan berupa diagram dari hasil diskusi

siswa tersebut.

Page 29: PTK BAB I-V

29

7) Guru meminta siswa memberi label pada diagram tersebut untuk

mengetahui ide pokok dan penjelas. Pada kegiatan ini, sebagian besar

siswa aktif berpendapat dan terlihat mereka telah dapat memahami

langkah-langkah pembelajaran teknik Mind Mapping, sehingga

terbentuklah sebuah mind mapping.

8) Setiap siswa dari setiap kelompok diminta mengembangkan ide-ide

dari mind mapping tersebut menjadi sebuah teks deskripsi bahasa

Inggris. Pada tahap ini sebagian besar siswa aktif dan serius

mengerjakannya.

9) Hasil kerja siswa dikumpulkan dan guru mengevaluasi.

c. Pengamatan

Dengan berkolaborasi dengan teman sejawat, diperoleh hasil pengamatan

sebagai berikut:

1) Semua siswa telah terbiasa dengan kondisi bekerja berkelompok

2) Sebagian besar siswa memperhatikan penuh instruksi guru dan mereka

cenderung telah memahami langkah-langkah pembelajaran teknik

Mind Mapping, sehingga suasana kelas sangat efektif, menyenangkan

dan terkontrol.

3) Sebagian besar siswa telah aktif bekerjasama dalam diskusi

kelompok dan aktif mengeluarkan ide atau pendapat mereka.

4) Sebagian besar siswa aktif dan serius dalam mengerjakan tes tulis

untuk mengembangkan mind mapping menjadi teks deskripsi bahasa

Inggris dengan benar.

Page 30: PTK BAB I-V

30

5) Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran telah memuaskan,

karena mereka memperoleh nilai hasil mencapai KKM 75, bahkan

sebagian dari mereka banyak yang mendapat di atas KKM tersebut.

d. Refleksi

Dari perolehan data di atas, diketahui bahwa tingkat kerjasama dan

keaktifan siswa telah meningkat dari pembelajaran di siklus pertama. Sehingga,

perolehan hasil belajar merekapun telah mencapai KKM 75, bahkan sebagian dari

mereka mendapat di atas KKM. .Mereka telah memahami langkah – langkah

pembelajaran menulis teks deskripsi dengan teknik Mind Mapping dan

termotivasi untuk menerapkannya secara mandiri. Jadi, peneliti menyimpulkan

bahwa pembelajaran di siklus kedua ini telah mencapai keberhasilan untuk

meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris bagi siswa.

B. Proses Analisis Data Per – Siklus

Dari deskripsi hasil penelitian di atas, analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Data Siklus Pertama

a. Hasil observasi siklus pertama dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Siklus Pertama

Kelompok Skor

Perolehan Skor Ideal

Persetase

(%) Keterangan

Venus 7 12 58

Mars 8 12 67

Yupiter 9 12 75 Tertinggi

Saturnus 6 12 50 Terendah

Uranus 7 12 58

Neptunus 8 12 67

Pluto 8 12 67

Rata – Rata 63

Page 31: PTK BAB I-V

31

b. Hasil deskripsi wawancara siklus pertama sebagai berikut:

Sebagian besar siswa berpendapat bahwa pembelajaran menulis teks

deskripsi bahasa Inggris adalah masih sulit, terutama dalam untuk

mengembangkan ide – ide. Selain itu, mereka berpendapat bahwa teknik

Mind Mapping masih baru dan mereka kurang memahami langkah –

langkah pembelajarannya. ( Lihat Lampiran 2)

c. Hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi siklus pertama

Tabel 4.2 Hasil Tes Tulis Siklus Pertama

Kelompok Nomor Siswa Nilai tes tulis

1 70

2 70

3 65 Venus

4 65

5 60

6 65

7 70 Mars

8 70

9 75

10 70

11 75 Yupiter

12 75

13 65

14 65

15 65 Saturnus

16 65

17 60

18 70

19 70 Uranus

20 65

21 65

22 65

23 75 Neptunus

24 75

25 70

26 70

27 70

Pluto

28 70

Rata – Rata 68,39

Page 32: PTK BAB I-V

32

Dari hasil analisis data yang terkumpul, diketahui ada keberhasilan dan

kelemahan yang terjadi pada siklus pertama sebagai berikut:

a. Sebagian besar siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan

menggunakan teknik Mind Mapping. Hal ini diperoleh dari deskripsi hasil

wawancara.

b. Sebagian besar siswa memiliki tingkat kerjasama, keaktifan dan perubahan

hasil belajar siswa masih kurang, dengan diperolehnya hasil obeservasi

hanya 63%. Hanya beberapa siswa yang merasa senang dan antusias

terhadap aktivitas pembelajaran.

c. Hasil tes tulis siswa hanya mencapai rata – rata 68, 39. Sebagian besar siswa

memperoleh nilai di bawah KKM 75. Beberapa siswa telah mencapai KKM

tersebut.

d. Masih ada kelompok yang kurang mampu menyampaikan hasil diskusi

mereka.

e. Masih ada kelompok yang belum bisa menyelesaikan tugas dengan waktu

yang ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok tersebut kurang serius.

Dari analisis hasil tindakan di siklus pertama, peneliti menyimpulkan siklus

pertama belum berhasil dan harus dilanjutkan ke siklus kedua dengan beberapa

tindakan perbaikan.

Page 33: PTK BAB I-V

33

2. Analisis Data Siklus Kedua

a. Hasil observasi siklus kedua dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus Kedua

Kelompok Skor

Perolehan Skor Ideal

Persetase

(%) Keterangan

Venus 10 12 83

Mars 10 12 83

Yupiter 11 12 92 Tertinggi

Saturnus 9 12 75 Terendah

Uranus 10 12 83

Neptunus 10 12 83

Pluto 10 12 83

Rata – Rata 83

b. Hasil deskripsi wawancara siklus pertama sebagai berikut:

Sebagian besar siswa berpendapat bahwa mereka sangat terbantu

dengan penerapan teknik Mind Mapping untuk mata pelajaran bahasa

Inggris, dalam menulis teks deskripsi. Mereka telah memahami langkah –

langkah pembelajaran dengan teknik Mind Mapping dan temotivasi untuk

menerapkan teknik ini secara mandiri untuk kegiatan menulis lainnya.

( Lihat Lampiran 2)

Page 34: PTK BAB I-V

34

c. Hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi siklus kedua

Tabel 4.4 Hasil Tes Tulis Siklus Kedua

Kelompok Nomor Siswa Nilai tes tulis

1 80

2 80

3 75 Venus

4 75

5 75 6 75 7 85

Mars

8 85

9 75

10 80

11 90 Yupiter

12 90

13 90 14 90 15 90

Saturnus

16 90 17 90 18 75

19 75 Uranus

20 85 21 90 22 90 23 85

Neptunus

24 75

25 75

26 80

27 85

Pluto

28 80

Rata – Rata 82,50

Dari hasil analisis data yang terkumpul, diketahui keberhasilan yang telah

diperoleh pada siklus kedua ini sebagai berikut:

a. Semua siswa telah terbiasa dengan kondisi belajar berkelompok dan

suasana kelas yang menyenangkan.

Page 35: PTK BAB I-V

35

b. Siswa telah memahami benar langkah – langkah pembelajaran dengan

teknik Mind Mapping dan temotivasi untuk menerapkan teknik ini secara

mandiri. Hal ini diperoleh dari deskripsi hasil wawancara.

c. Sebagian besar siswa memiliki tingkat kerjasama, keaktifan dan perubahan

hasil belajar siswa yang meningkat, dengan diperolehnya hasil obeservasi

hanya 83%. Mereka telah mampu membangun kerjasama dalam kelompok,

berpartisipasi dalam kegiatan dan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu.

Selain itu mereka juga aktif menyampaikan hasil diskusi mereka.

d. Hasil tes tulis siswa dapat mencapai rata – rata 82, 50. Mereka mendapat

nilai mencapai KKM 75, bahkan beberapa dari mereka memperoleh nilai di

atas KKM.

e. Suasana kelas serius tapi menyenangkan dan semua kelompok dapat

terkontrol, karena masing – masing ketua kelompok telah memahami

tugasnya.

Dari analisis hasil tindakan di siklus kedua, peneliti menyimpulkan siklus

kedua telah berhasil meningkatkan aktivitas siswa, sehingga kemampuan menulis

teks deskripsi bahasa Inggris dapat ditingkatkan. Jadi, penelitian tindakan kelas ini

dapat dihentikan.

Page 36: PTK BAB I-V

36

D. Pembahasan

Dari hasil analisis data per – siklus di atas, peneliti akan membandingkan

hasil perolehan data di siklus pertama dan kedua, sehingga dapat memperjelas

perubahan yang terjadi dari setiap siklusnya.

a. Deskripsi hasil wawancara siklus pertama dan kedua.

Tabel 4.5 Perbandingan Deskripsi Hasil Wawancara Siklus Pertama Dan Kedua

Nomor

Pertanyaan Siklus Pertama Siklus Kedua

1

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa langkah – langkah

pembelajaran masih sulit

dipahami, terutama dalam

mengembangkan ide – ide.

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa mereka telah memahami

langkah – langkah pembelajaran

2

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa pembelajaran masih

membingungkan

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa proses pembelajaran sangat

menyenangkan

3

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa mereka mendapat beberapa

kesulitan dalam penerapan teknik

Mind Mapping

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa mereka telah memahami

langkah – langkah pembelajaran

dengan teknik Mind Mapping, dan

termotivasi untuk menerapkannya

secara mandiri

4

Sebagian besar siswa mendapat

nilai tes masih di bawah KKM 75

Sebagian besar siswa mendapat

nilai tes mencapai KKM 75,

bahkan beberapa mendapat nilai di

atas KKM

5

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa mereka kurang memahami

materi pembelajaran

Sebagian besar siswa berpendapat

bahwa mereka sangat memahami

materi pembelajaran

Page 37: PTK BAB I-V

37

b. Perbandingan hasil observasi siklus pertama dan kedua.

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Observasi Siklus Pertama Dan Kedua

Kelompok Persetase Siklus Pertama

(%)

Persetase Siklus Kedua

(%)

Venus 58 83

Mars 67 83

Yupiter 75 92

Saturnus 50 75

Uranus 58 83

Neptunus 67 83

Pluto 67 83

Rata – Rata 63 83

c. Perbandingan hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi siklus

pertama dan kedua.

68.39

82.5

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilai Rata - Rata

Siklus

Pertama

Siklus

Kedua

Siklus PTK

Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Tes Tulis Siklus Pertama Dan Kedua

Page 38: PTK BAB I-V

38

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai

berikut:

Dari hasil observasi menunjukkan rata – rata siklus pertama 63%,

sedangkan siklus kedua 83%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pada

kerjasama, keaktifan dan perubahan hasil belajar siswa.

Dari hasil wawancara didapat data bahwa di siklus pertama sebagian besar

siswa berpendapat kurang positif terhadap proses pembelajaran menulis teks

deskripsi bahasa Inggris dengan teknik Mind Mapping. Adapun di siklus kedua

terjadi perubahan yang signifikan dari pendapat mereka bahwa mereka sangat

terbantu dengan penerapan teknik Mind Mapping dan termotivasi untuk

menerapkannya secara mandiri untuk kegiatan menulis.

Dari hasil tes tulis penguasaan materi menulis teks deskripsi, diperoleh nilai

rata – rata siklus pertama hanya 68,39 dengan siswa belum mencapai KKM 75.

Sedangkan di sikuls kedua nilai rata – rata tes tulis mencapai 82,50 dengan siswa

telah mencapai KKM yang diharapkan tersebut.

Penelitian tindakan kelas ini telah membuktikan bahwa hipotesis tindakan

dapat dicapai, sehingga dengan penerapan teknik Mind Mapping dapat

Page 39: PTK BAB I-V

39

meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris siswa kelas X-A

di MA Ma’arif Balong Ponorogo Semester Genap Tahun pelajaran 2010/2011.

B. Saran

Telah terbuktinya penerapan teknik Mind Mapping dapat meningkatkan

kemampuan menulis teks deskripsi bahasa Inggris siswa, maka peneliti

menyarankan hal – hal sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan menulis teks deskripsi guru diharapkan menjadikan teknik

Mind Mapping sebagai suatu alternatif teknik untuk mata pelajaran bahasa

Inggris guna meningkatkan kemampuan menulis teks deskripsi mereka.

2. Karena teknik ini sangat efektif khususnya bagi guru dan siswa, maka

diharapkan teknik ini dapat diterapkan secara berkesinambungan dalam

mata pelajaran bahasa Inggris maupun mata pelajaran lain.

Page 40: PTK BAB I-V

40

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penilitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

Bagyo,Thomas. 2004. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Narasi dengan

Teknik Mind Mapping pada Siswa Kelas X SMKN 8 Semarang. Tesis tidak

diterbitkan. Surakarta. Program Pascasarjana UMS Surakaryta.

Basuki. 2010. Langkah Mudah Melaksanakan PTK Dalam Kegiatan

Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Felicha.

Chauchan, S.S, 2009. Technique Mind Mapping, (Online), (http://www.mind

maping.technique.education), diakses 20 Januari 2011).

David, Kingsley, 2008. Writing Skill, (Online),

(http://www.writingskill.education, diakses 1 Pebruari 2011).

Guntur, Henry, Tarigan. 1986. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.

Yogyakarta: Rake Sarasin.

Hornby, A.S.1970. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Currant English.

New York: Oxford University Press.

Kunandar. 2003. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), 2004. Landasan Filosofis dan

Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris. Jawa Timur: Departemen Pendidikan

Nasional.

Nunan, David. 2003. Practical English Language Teaching. Singapore: The Mc

Graw Hill.

Setiono, Agung, 2008. Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Melalui

Teknik Mind Mapping Siswa Kelas XI IPA 1 MA Al-Istiqomah Slahung

Ponorogo, Skripsi tidak diterbitkan. Ponorogo. Program S-1 STKIP PGRI

Ponorogo.

Page 41: PTK BAB I-V

41

Touny, Gamal, El. 1999. Practical Academic Writing. Egypt: The Egyptian Scribe

Publisher.