PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 5 1. UMUM 1.1 Dasar Pelaksanaan Audit General audit berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor: 10284/X/SPK/ DPS.1 /2016, tanggal 26 Oktober 2016, dan Surat Tugas Nomor: 10289/X/ST/ DPS.1 /2016, tanggal 26 Oktober 2016. 1.2 Sejarah Pendirian Perusahaan PT Jamkrida Bali Mandara didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor: 27 tanggal 21 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH, Notaris di Kabupaten Badung dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-59685.AH.01.01, tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan. Perubahan anggaran dasar terakhir, berdasarkan Akta Nomor: 8 tanggal 13 Nopember 2015 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH, Notaris di Kabupaten Badung, tentang mengangkat kembali seluruh direksi dan dewan komisaris PT Jamkrida Bali Mandara periode kepengurusan dua ribu sepuluh (2010) sampai tahun dua ribu lima belas (2015) dengan formasi terdiri dari 2 (dua) orang Direksi dan 1 (satu) orang Komisaris, serta pengunduran diri Komisaris PT Jamkrida Bali Mandara atas nama Ida Bagus Toni Astawa, SH. Dalam melaksanakan kegiatannya PT Jamkrida Bali Mandara bekerja berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP), Perundang-undangan dan asas-asas penjaminan untuk bersikap hati-hati. Sebagai lembaga yang turut menunjang program pemerintah dibidang pengembangan usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi dengan melakukan kegiatan usaha penjaminan atas kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan perbankan atau bukan perbankan, dan badan usaha lain, disamping memberikan bantuan konsultasi manajemen dan melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang pencapaian tujuan perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.010/2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 99/PMK.010/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. 1.3 Susunan Pengurus Perusahaan Sesuai Akta Notaris Nomor: 8 tanggal 13 Nopember 2015, susunan pengurus perusahaan sebagai berikut: Komisaris Utama : Drs. I Gede Komang Sandjaja Putra, SE., SH., MH Direktur Utama : I Ketut Widiana Karya, SE., MBA Direktur : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PT JAMKRIDA BALI MANDARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
5
1. UMUM
1.1 Dasar Pelaksanaan Audit
General audit berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor: 10284/X/SPK/ DPS.1
/2016, tanggal 26 Oktober 2016, dan Surat Tugas Nomor: 10289/X/ST/ DPS.1
/2016, tanggal 26 Oktober 2016.
1.2 Sejarah Pendirian Perusahaan
PT Jamkrida Bali Mandara didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor: 27
tanggal 21 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana,
SH, Notaris di Kabupaten Badung dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-59685.AH.01.01,
tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang Pengesahan Badan Hukum
Perseroan. Perubahan anggaran dasar terakhir, berdasarkan Akta Nomor: 8 tanggal
13 Nopember 2015 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH,
Notaris di Kabupaten Badung, tentang mengangkat kembali seluruh direksi dan
dewan komisaris PT Jamkrida Bali Mandara periode kepengurusan dua ribu
sepuluh (2010) sampai tahun dua ribu lima belas (2015) dengan formasi terdiri dari
2 (dua) orang Direksi dan 1 (satu) orang Komisaris, serta pengunduran diri
Komisaris PT Jamkrida Bali Mandara atas nama Ida Bagus Toni Astawa, SH.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT Jamkrida Bali Mandara bekerja berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP), Perundang-undangan dan asas-asas penjaminan untuk
bersikap hati-hati. Sebagai lembaga yang turut menunjang program pemerintah
dibidang pengembangan usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi dengan
melakukan kegiatan usaha penjaminan atas kredit yang diberikan oleh lembaga
keuangan perbankan atau bukan perbankan, dan badan usaha lain, disamping
memberikan bantuan konsultasi manajemen dan melakukan kegiatan usaha lain
yang dapat menunjang pencapaian tujuan perusahaan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.010/2008 dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor: 99/PMK.010/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan
Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit.
1.3 Susunan Pengurus Perusahaan
Sesuai Akta Notaris Nomor: 8 tanggal 13 Nopember 2015, susunan pengurus
perusahaan sebagai berikut:
Komisaris Utama : Drs. I Gede Komang Sandjaja Putra, SE., SH., MH
Direktur Utama : I Ketut Widiana Karya, SE., MBA
Direktur : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
6
1.4 Perizinan Perusahaan
1) Akta Pendirian PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 27 tanggal 21 Nopember
2010.
2) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor:
AHU-59685.AH.01.01, tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang
Pengesahan Badan Hukum Perseroan.
3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-720/KM.10/2010 tentang Pemberian
Izin Usaha Perusahaan Penjaminan Kredit Kepada PT Jamkrida Bali Mandara
tanggal 30 Desember 2010.
4) Surat Keterangan Ijin Lokasi Nomor: 2235.10.10.2010.2, tanggal 2 Desember
2010.
5) Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor: 31.250.559.7-901.000 tertanggal
23 Nopember 2010.
1.5 Bidang Kegiatan Perusahaan
Sesuai dengan pasal 3 Akta Notaris Nomor: 27 tanggal 21 Nopember 2010, maksud
dan tujuan perseroan adalah sebagai berikut:
Berusaha dalam bidang penjaminan kredit,
Memberikan jasa penjaminan pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, menengah
dan Koperasi,
Meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah dan meningkatkan sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berdasarkan perubahan terakhir Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 2 tanggal
4 September 2012, maksud dan tujuan perseroan ini adalah sebagai berikut:
1) Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah berusaha dalam bidang Jasa Penjaminan
Kredit, memberikan jasa penjaminan pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil,
Menengah dan Koperasi, meningkatkan kegiatan ekonomi di Daerah dan
meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah.
2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha melalui pemberian jasa penjaminan kredit yaitu
dengan menanggung pembayaran atas kewajiban finansial dari terjamin kepada
penerima jaminan apabila terjamin tidak lagi memenuhi kewajibannya
berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
3) Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
Anggaran Dasar ini, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha lain yaitu :
a. Penjaminan pinjaman yang disalurkan Koperasi kepada anggotanya
b. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman Program Kemitraan yang disalurkan
Badan Usaha Milik Negara dalam rangka Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
c. Penjaminan penyaluran uang pinjaman dengan jaminan gadai dan fidusia.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
7
d. Penjaminan atas surat utang.
e. Penjaminan transaksi dagang.
f. Penjaminan pengadaan barang dan/atau jasa (surety bond).
g. Penjaminan bank garansi (kontra bank garansi).
h. Penjaminan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
i. Penjaminan letter of credit (L/C).
j. Penjaminan kepabeanan (custom bond).
k. Jasa konsultasi manajemen terkait dengan kegiatan usaha Penjaminan.
l. Penyediaan informasi/database Terjamin terkait dengan kegiatan usaha
Penjaminan dan/atau
m. Penjaminan lainnya setelah memperoleh persetujuan Menteri
1.6 Tempat Kedudukan Perusahaan
PT Jamkrida Bali Mandara berdomisili di Jl. Teratai No 15 (Lantai II) Denpasar.
1.7 Sumber Daya Manusia Perusahaan
Jumlah sumber daya manusia per tanggal 31 Desember 2016 adalah 22 orang
dengan rincian sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris : 2 (dua) orang
b. Direksi : 2 (dua) orang
c. Karyawan : 17 (tujuh belas) orang
d. Karyawan Kontrak (KKWT) : 1 (satu) orang
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
8
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
PT Jamkrida Bali Mandara adalah Badan Usaha Perseroan yang melaksanakan kegiatan
usaha dibidang Penjaminan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
(UMKMK). PT Jamkrida Bali Mandara sudah menyusun Standard Operating Procedure
(SOP) untuk bagian Accounting sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh PT Jamkrida Bali Mandara secara rinci sebagai berikut:
2.1 Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disusun atas dasar accrual. Pendapatan imbal jasa penjaminan
dicatat secara accrual. Seluruh biaya diakui sebagai beban pada saat perusahaan
mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran (accrual basis). Laporan
Keuangan disusun berdasarkan going concern concept. Laporan Arus Kas disusun
berdasarkan Metode Tidak Langsung dengan mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktifitas operasi, investasi dan pendanaan.
2.2 Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas terdiri dari saldo Kas dan Bank dan semua investasi yang jatuh
tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dan bukan sebagai jaminan dan penggunaannya
tidak terbatas.
2.3 Piutang Usaha
Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa
saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang
yang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
Pada tanggal 31 Desember 2016 manajemen belum menetapkan kebijakan dan
melakukan perhitungan terkait dengan cadangan penurunan nilai piutang.
2.4 Aset dan Liabilitas Keuangan
2.4.1 Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah
dengan biaya transaksi, kecuali pada aset keuangan dicatat pada nilai wajar
melalui laba rugi.
Pembelian atau penjualan aset keuangan diakui pada tanggal transaksi yaitu
tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
9
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada
klasifikasinya sebagai berikut:
Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba
Rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika
mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrument lindung
nilai efektif.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
disajikan dalam Posisi Keuangan pada nilai wajar dan keuntungan atau
kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan jatuh temponya, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur
sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan
menggunakan metode Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate
Method) dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan
metode Suku Bunga Efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana
pengakuan bunga tidak material. Keuntungan dan kerugian diakui dalam
Laporan Laba Rugi Komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan
dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
demikian juga pada saat proses amortisasi.
Aset keuangan perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha dan
piutang lain-lain.
Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held To Maturity/HTM)
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai
HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
10
awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Metode ini
menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas dimasa datang selama perkiraaan umur dari aset
keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (Available for Sale/AFS)
Aset Keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga
kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS
diukur dengan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif
dan ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas penurunan nilai bunga yang
dihitung dengan metode Suku Bunga Efektif dan Laba Rugi Selisih Kurs
atas aset moneter yang diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif
pada tahun berjalan. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami
penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi sebelumnya diakui di ekuitas,
direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif pada tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk
dijual.
2.4.2 Liabilitas Keuangan
Pengakuan Awal
Semua liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan,
dalam hal liabilitas keuangan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Liabilitas Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan
Laba Rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
11
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.
Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk
diperdagangkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.
Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan tidak memiliki liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
diperdagangkan.
Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi.
Liabilitas keuangan perusahaan meliputi utang usaha, utang deposit,
biaya yang masih harus dibayar, utang pajak dan utang lain-lain.
2.4.3 Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya
disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan, jika entitas memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
2.4.4 Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar
keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga
penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan
bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan
memahami (recent arm’s length market transaction); penggunaan nilai
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
12
wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas
yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Penyesuaian Risiko Kredit
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk
mencerminkan adanya perbedaaan risiko kredit pihak lawan antara
instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrument yang
dinilai untuk aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas
keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrument harus
diperhitungkan.
2.4.5 Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan Suku Bunga
Efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran
pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut
mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
2.4.6 Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan adalah sebagai
berikut:
a. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual (individual
assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang
evaluasi penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan individual
assessment;
b. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara objektif (collective
assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang
evaluasi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif atau kapan suatu
aset keuangan penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan
collective assessment.
Bukti objektif dari penurunan nilai piutang dapat termasuk pengalaman
perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan
penerimaan pembayaran piutang rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang
berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang akan
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset
keuangan.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
13
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan
nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali untuk piutang yang nilai
tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan kerugian
penurunan nilai piutang. Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai
piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap
keadaan dan kolektibilitas masing-masing (individual assessment) piutang
pada akhir periode. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan
melalui akun cadangan penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat
akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam Laporan Laba Rugi
Komprehensif.
Jika aset keuangan AFS mengalami penurunan nilai, keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas
direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif dalam tahun yang
bersangkutan.
Pengecualian dari Instrumen AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah
penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif
dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan
melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal
pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi
sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif tidak boleh dipulihkan
melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke Ekuitas.
2.4.7 Penghentian Pengakuan Aset dan Libilitas Keuangan
Aset Keuangan
Aset keuangan atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok
aset keuangan serupa dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir, atau (2)
perusahaan telah mentransfer hak mereka menerima arus kas yang berasal
dari aset atau liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-
through” dan baik, Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh
risiko dan manfaat dari aset, atau Perusahaan secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset,
namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
14
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas
keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang
berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan
dari suatu liabilitas yang saat ini ada. Pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan
liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas
diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif.
2.4.8 Instrumen Keuangan Majemuk dan Ekuitas
Komponen-komponen dalam instrument keuangan Majemuk
diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan
atau instrumen ekuitas.
Nilai tercatat awal suatu instrument keuangan majemuk dialokasikan pada
komponen ekuitas dan liabilitas. Komponen ekuitas yang dialokasikan
adalah nilai sisa dari nilai wajar instrument keuangan secara keseluruhan
dikurangi dengan nilai komponen liabilitas yang ditetapkan secara terpisah.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas
aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya
penerbitan langsung.
2.5 Aset Tetap dan Inventaris
Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya pada saat pembelian/pengadaan
barang dilakukan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus. Tarif
penyusutan untuk masing-masing aset sebagaimana yang termuat dalam Peraturan
Direksi Nomor: 003/PER-Dir/I/2010 berlaku mulai 28 Januari 2010, dengan rincian
sebagai berikut:
Keterangan Tahun %
- Gedung Kantor 30 3,33%
- Kendaraan Kantor 5 20%
- Inventaris Kantor 5 20%
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
15
Pengakuan beban penyusutan dihitung sejak tanggal perolehan aset tetap tersebut
dengan ketentuan:
- Jika perolehan sebelum/pada tanggal 15, beban penyusutan diakui satu bulan
pada bulan perolehan.
- Jika perolehan setelah tanggal 15, beban penyusutan diakui pada bulan
berikutnya.
Untuk perolehan aset tetap baru kapitalisasinya ditentukan berdasarkan daftar aset
yang dapat dikapitalisasi yang ditetapkan dengan SK Direksi tersendiri. Biaya-
biaya lain yang timbul sebagai akibat transaksi pembelian aset tetap dapat
dikapitalisasi dan menambah harga perolehan aset sepanjang biaya tersebut relevan
dan terkait langsung dengan aset tetap yang bersangkutan dengan jumlah maksimal
20% dari harga perolehan aset yang bersangkutan.
Pengeluaran pemeliharaan dan perbaikan aset tetap yang dapat dikapitalisasi
ditentukan oleh tingkat materialitas. Ketentuan batas minimal pengeluaran yang
dapat dikapitalisasi sebagai berikut:
- Gedung dan Tanah Rp.50.000.000,-
- Kendaraan Rp.10.000.000,-
- Inventaris Rp. 5.000.000,-
2.6 Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs rupiah yang
berlaku pada saat terjadinya transaksi. Aset dan kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dalam nilai rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal perolehan /
kejadiannya.
Selisih penjabaran pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dikreditkan atau
dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Tidak terdapat transaksi dalam mata
uang asing untuk periode tahun 2016.
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
16
3 PENJELASAN POS-POS LAPORAN POSISI KEUANGAN
3.1 Kas
Saldo kas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian
sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Kas 22.242.545 2.186.503
Jumlah 22.242.545 2.186.503
3.2 Bank
Saldo bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian
sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Bank Pembangunan Daerah Cabang 2.643.849.130 3.695.874.738
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 5.610.185.850 2.897.384.816
Bank Bukopin 136.474.747 588.412.880
Bank Pembangunan Daerah Cabang Pembantu 770.630.296 592.433.991
Bank BRI 1.591.463.754 57.384.293
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) 2.156.561.670 563.092.297
Koperasi 993.079.414 502.571.090
Bank Andara 2.152.360 2.135.518
Bank BNI 46 185.578.202 -
Jumlah 14.089.975.422 8.899.289.623
(Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1).
3.3 Deposito
Saldo deposito pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
17
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Bank Pembangunan Daerah Cabang 27.980.000.000 25.830.000.000
Bank Bukopin 30.200.000.000 18.200.000.000
Bank BRI 6.100.000.000 1.100.000.000
Bank Bumiputera 8.000.000.000 8.000.000.000
Bank Pembangunan Daerah Capem 9.100.000.000 7.700.000.000
Bank Andara 8.500.000.000 8.500.000.000
Bank BTPN 4.500.000.000 4.900.000.000
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 17.330.000.000 7.310.000.000
Bank Mayapada 4.500.000.000 1.500.000.000
Bank CIMB Niaga 3.900.000.000 4.500.000.000
Bank Mega 2.000.100.000 -
Bank BJB 3.000.000.000 -
Jumlah 125.110.100.000 87.540.000.000
(Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2).
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun atas penempatan deposito tahun 2016 adalah
antara 7,75% sampai dengan 14,00%.
3.4 Piutang Co - Guarantee
Saldo piutang co - guarantee pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember
2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Asuransi Jiwa Reliance 937.050 -
Jumlah 937.050 -
3.5 Piutang Usaha
Saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
18
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Piutang Usaha Imbal Jasa Penjaminan 149.334.676 515.141.163
Piutang Pendapatan Bunga Deposito 201.281.386 182.423.462
Piutang Pendapatan Surety Bond 533.370.779 47.722.699
Piutang Pendapatan Lainnya 199.378.111 328.800
Piutang Pendapatan Kupon Obligasi 46.961.326 -
Jumlah 1.130.326.278 745.616.123
Piutang usaha imbal jasa penjaminan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp.149.334.676,- terinci sebagai berikut:
Piutang Usaha IJP Produktif Rp 31.301.602
Piutang Usaha IJP Konsumtif/Multiguna Rp 16.639.874
Piutang Usaha IJP Linkage Rp 4.350.000
Piutang Usaha IJP KUR Rp 96.863.000
Piutang Usaha IJP Lainnya Rp 180.200
Jumlah Rp 149.334.676
Piutang pendapatan surety bond pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp.533.370.779,- terinci sebagai berikut:
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Pelaksanaan) Rp 23.964.057
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Uang Muka) Rp 393.317.025
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Pemeliharaan) Rp 110.467.235
Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Penawaran) Rp 5.622.462
Jumlah Rp 533.370.779
Pada tanggal 31 Desember 2016 manajemen belum menetapkan kebijakan dan
melakukan perhitungan terkait dengan cadangan penurunan nilai piutang.
3.6 Piutang Lain-Lain
Saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Piutang Karyawan 4.090.995 127.357
Piutang Lain-lain 30.000 205.500
Jumlah 4.120.995 332.857
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
19
3.7 Uang Muka
Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Uang Muka Penyempurnaan Sistem Informasi 16.000.000 57.600.000
Jumlah 16.000.000 57.600.000
Uang Muka sebesar Rp.57.600.000,- merupakan uang muka pengadaan kepada PT
Ganeshaglobal Sarana – Sistem Surety & KBG berdasarkan Perjanjian Kerjasama
Nomor: 136/Jamkrida Bali-PKS/IX/2015 / 003/GGS/KONT/IX/ 2015, antara PT
Jamkrida Bali Mandara dengan PT Ganeshaglobal Sarana di Denpasar. Harga
kontrak yang disepakati adalah Rp.79.200.000,- sudah termasuk pajak.
Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk pengadaan
Sistem Informasi Jamkrida.
Tanggal Keterangan
08/04/2015 Termin 1 (40%) Rp 31.680.000
15/09/2015 Termin 2 (40%) Rp 31.680.000
Total Uang Muka Rp 63.360.000
Jumlah
Uang Muka sebesar Rp.16.000.000,- merupakan uang muka Termin I tertanggal
31 Oktober 2016 pengadaan kepada PT Ganesha Global Sarana – Sistem Surety &
KBG berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 136/Jamkrida Bali-PKS/IX/2015 /
003/GGS/KONT/IX/ 2015, antara PT Jamkrida Bali Mandara dengan PT Ganesha
Global Sarana di Denpasar. Harga kontrak yang disepakati adalah Rp.79.200.000,-
sudah termasuk pajak.
3.8 Biaya Dibayar Dimuka
Saldo biaya dibayar dimuka merupakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan
31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Biaya Re Asuransi Reliance 1.623.054.413 -
Sewa Gedung Kantor - Jalan Surapati 145.544.667 -
Biaya Renovasi Gedung - Jalan Surapati 116.520.000 -
Jumlah 1.885.119.080 -
PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016
Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015
20
Sewa Gedung Kantor – Jalan Surapati
Perjanjian sewa menyewa Gedung Kantor di Jalan Surapati Denpasar tertuang
dalam Surat Perjanjian Sewa Menyewa Pemerintah Kabupaten Badung dengan PT
Jamkrida Bali Mandara Nomor : 593.1/5043/PPa tertanggal 15 Desember 2016
dengan nilai sewa sebesar Rp.158.776.000,-.
3.9 Biaya Yang Ditangguhkan
Saldo biaya yang ditangguhkan merupakan biaya sewa gedung kantor di Jalan
Teratai Denpasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan
rincian sebagai berikut:
31 Des 2016 31 Des 2015
Rupiah Rupiah
Biaya Yang Ditangguhkan - Sewa Gedung 23.375.200 49.288.903
Jumlah 23.375.200 49.288.903
Sewa Gedung Kantor – Jalan Teratai
Sewa gedung yang dimaksud merupakan sewa atas gedung Eks. Dinas Pertanian,
Jalan Teratai No. 15. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Pemerintah
Kabupaten Badung dengan PT Jamkrida Bali Mandara Nomor:
030/2247/Persetda/045a/JBM/III/2013 tanggal 1 Maret 2013, nilai sewa gedung
disepakati sebesar Rp.129.568.515,- dengan jangka waktu sewa selama 5 (lima)
tahun atau berakhir tanggal 28 Pebruari 2018. Cara pembayaran ditetapkan secara
bertahap sebagai berikut:
a) Pembayaran tahap I sebesar Rp.65.000.0000,- di tahun anggaran 2013.
b) Pembayaran tahap II sebesar Rp.64.568.515,- di tahun anggaran 2014.
Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan.