BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau Bali merupakan salah pintu gerbang pariwisata di Indonesia yang terkenal dengan destinasi kekayaan alamnya dan adat budaya. Yang secara langsung mempengaruhi perekonomian di sekitarnya, namun berdasarkan penunjang atau infrastruktur hal itu sudah melebihi kapasitas. Pada kawasan segitiga emas, Sanur – Ngu Rahrai – Benoa, akses penghubung jalan darat telah mengalami kepadatan yang sangat parah. Akses satu – satunya melalui by pass Ngurah Rai, waktu yang diperlukan awalnya kurang dari 1 jam, kini ditempuh 1 hingga 2 jam bahkan lebih. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang melaju pesat dari sektor pariwisata, sementara kebutuhan akan bahan pokok juga harus tersalurkan. Nusa Dua yang sering dijadikan tempat pertemuan tingkat dunia, di daulat menjadi tuan rumah KTT APEC pada 2013. Yang otomatis memerlukan akses jalan yang cepat, aman dan sekaligus memperlihatkan eksotika Bali. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pulau Bali merupakan salah pintu gerbang pariwisata di Indonesia yang terkenal
dengan destinasi kekayaan alamnya dan adat budaya. Yang secara langsung
mempengaruhi perekonomian di sekitarnya, namun berdasarkan penunjang atau
infrastruktur hal itu sudah melebihi kapasitas.
Pada kawasan segitiga emas, Sanur – Ngu Rahrai – Benoa, akses penghubung
jalan darat telah mengalami kepadatan yang sangat parah. Akses satu – satunya melalui by
pass Ngurah Rai, waktu yang diperlukan awalnya kurang dari 1 jam, kini ditempuh 1
hingga 2 jam bahkan lebih. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang melaju pesat dari
sektor pariwisata, sementara kebutuhan akan bahan pokok juga harus tersalurkan. Nusa
Dua yang sering dijadikan tempat pertemuan tingkat dunia, di daulat menjadi tuan rumah
KTT APEC pada 2013. Yang otomatis memerlukan akses jalan yang cepat, aman dan
sekaligus memperlihatkan eksotika Bali.
Sebelum penyelenggaraan KTT APEC tersebut berlangsung, pemerintah telah
menentukan alternatif jalan untuk menghindari kepadatan lalu – lintas dijalur segitiga
emas tersebut. Mengingat tanah Bali merupakan tanah adat yang harus dilestarikan
dengan meniadakan proses pembebasan lahan. Maka dibuatlah konsorsium oleh empat
Intansi diantaranya :
1. Jasa Marga
2. PT. Pelindo III
3. Angkasa Pura
1
4. PT. Pengembangan Pariwisata Bali
Dalam proses pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh kontraktor terkemuka di
Indonesia, diantaranya : PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, Adhi Karya dan Hutama Karya.
Yang kemudian bersatu membuat PT. Jasa Marga Bali Tol dan sebagai pemegang saham
adalah Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung. Pada tanggal 16
Desember 2012 dilakukan penandatangan perjanjian pengusahaan badan jalan tol setelah
memenangkan tender investasi. Proyek akses penghubung tersebut menghabiskan dana
sekitar Rp 1.739.300.000,- (kurun waktu 18 bulan).
Dan pada tanggal 1 Maret 2012, proyek dimulai dengan dibagi atas empat paket
pengerjaan. Paket 1 dimulai dari STA 0+000 – STA 2+970 hingga persimpangan by pass
Ngurah Rai, Paket 2 dari STA 2+970 – STA 5+308, Paket 3 dari STA 5+308 – 6+092
beserta simpang susun ngurah rai dan jalan dari STA 0+000 – STA 1+597, Paket 4 dari
STA 6+092 – STA 8+122, simpang susun benoa dan pelebaran akses pelabuhan STA
0+000 – STA 2+200 dan persimpangan Jalan Pesanggaran.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana mengerjakan mega konstruksi dengan kondisi geografis Pulau Bali
Dampak dibangunnya jembatan berkaitan dengan penyelenggaraan KTT APEC
terhadap adat Bali
1.3 Tujuan
Menganalisa dasar pembangunan, tahapan pembangunan, pihak-pihak yang terlibat
dalam pembangunan, kendala pembangunan, solusi atas kendala dan perkerasan yang
dipakai dalam pembangunan jembatan tersebut.
2
1.4 Lingkup Kajian
Sebuah tayangan film pendek berjudul JALAN TOL MANDARA BALI.
Sektor Pariwisata Pulau Bali yang semakin dikenal turis asing, memberikan
dampak ekonomi bagi kehidupan masyarakat adat. Secara tidak langsung mempengaruhi
kegiatan sosial, kegiatan ekonomi, pendidikan dan hal lainnya.
Dimana semua itu bertumpu pada akses, akses yang ada telah melebihi kapasitas.
Selain tuntutan kebutuhan, juga destinasi wisatawan yang akan berkunjung ke beberapa
daerah di Bali terutama segitiga emas. Berkaitan dengan mendukung kelancaran pertemuan
pemimpin – pemimpin negara di dunia dalam KTT APEC yang dilaksanakan di Nusa Dua.
Oleh karena itu, dicari lah solusi yaitu akses yang cepat, aman dan nyaman. Namun tidak
lah mungkin membangun akses di darat, selain kendala hukum adat tanah Bali juga kondisi
geografis pulau Bali. Akan tetapi juga kebutuhan akan akses sangat perlu mengingat
16
volume lalu – lintas pada akses yang ada sudah melebihi kapasitas. Maka dipilih alternatif
pembangunan jalan tol di atas laut, jembatan tol ini memiliki panjang sekitar 12,7 km.
3.2 Paket Pembangunan
Pada tanggal 1 Maret 2012, pembangunan tol Bali dimulai, dengan membagi
paket pengerjaan proyek menjadi empat paket.
Paket Pertama
STA 0+000 hingga STA 2+970,
persimpangan by pass Ngurah Rai
Paket Kedua
STA 2+970 hingga STA 5+308
Paket Ketiga
STA 5+308 hingga STA 6+092,
simpang susun Ngurah Rai dan jalan akses Bandara STA 0+000 hingga STA 1+597
Paket Keempat
STA 6+092 hingga STA 8+122,
simpang susun benoa, pelebaran akses pelabuhan STA 0+000 hingga STA 2+200,
persimpangan Jalan Pesanggaran
3.3 Penyedia Layanan
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang pertama dan berpengalaman
dalam pembangunan jalan tol, PT. Jasa Marga (Persero) Tbk bergabung dengan
perusahaan lainnya membuat konsorsium.
1. PT. Jasa Marga
2. Adhi Karya
17
3. Hutama Karya
4. PT. Jasa Marga Bali Tol
3.4 Pemegang Saham
Berkaitan dengan hukum adat, dimana pengelola adalah pihak terkait masyarakat
Bali. Maka sebagai pemegang saham diantaranya : Pemerintah Provinsi Bali, Pemerinah
Kabupaten Badung bekerjasama sebagai pemegang saham. Pada tanggal 16 Desember
2011, dilakukan PT. Jasa Marga Bali Tol dan Badan Pengatur Jalan Tol melakukan
penandatangan perjanjian pengusahaan pembangunan jembatan tol. Setelah memenangkan
tender investasi selama 45 (empat puluh lima) tahun.
3.5 Tahapan Pembangunan
Gambar 3.2 Proses Pembangunan Jembatan Tol Mandara
Sebelum pembangunan dilakukan, terlebih dahulu melakukan survey dan baru
yang pertama di Indonesia mengusung metode konsep “Rancang Bangun”. Artinya
kontraktor harus melakukan sendiri proses survey, perencanaan desain, pelaksanaan
18
konstruksi dan pengawasan. Dimana paket 1 dikerjakan oleh Adhi karya, paket 2 dan
paket 4 dikerjakan oleh Waskita Karya, paket 3 dikerjakan oleh Hutama Karya.
Dimana tahapan pertama dilakukan survey penentuan titik koordinat pancang.
Antara data survey dan pelaksanaan pekerja dilakukan cross chek agar sesuai dengan
rencana. Tahapan pembangunan diantaranya :
1. Pemancangan sesuai titik yang ditentukan dengan jumlah oleh sebuah pancang
berdimensi panjang 12 meter dengan ujung bawah runcing. Pancang ditanam dengan
kedalaman variasi, ditekan oleh hammer beton. Apabila beton tumbuk hancur pada
kedalam tertentu maka disitulah elevasi kedalam pancang, namun bila masih tertekan
berarti masih berada di lapisan lembek. Pada sambungan pancang dilakukan
pengelesan dan untuk penyempurnaan sambungan diberikan headed.
Gambar 3.3 Proses Penumbukan Pancang
Pada sambungan dilakukan pengelasan, untuk penyempurnaan sambungan diberikan
haided berupa 3 lapisan yaitu : Petro paste, Petro Tape, HDPE. Tiang – tiang yang
tertanam dipotong sesuai elevasi yang bervariasi dan terdapat 14.000 ribu titik.
Material didatangkan dari Karawang, Subang, Cirebon, Surabaya dan Pasuruan.
19
Kemudian antar tiang pancang dihubungkan dengan pale heat yang berfungsi sebagai
dudukan slep / lantai jalan yang akan dipasang diatasnya.
2. Sambungan pada tiang pancang terbuat dari baja, sementara sambungan pada slab
dikaitkan oleh besi dengan proses cor ditempat.
Gambar 3.4 Struktur Slab (Teknik Sambungan)
3. Memasang Beton gerder dengan panjang 30 meter, berat 100 ton yang diangkut dari pabrik
menuju tepi laut oleh ponton dan diangkat oleh 2 buah crane berkapasitas angkat masing -
masing 150 ton.
4. Pada bagian pondasi jembatan, untuk memperkuat tiang pancang dipasang ring team yang
berfungsi :
Menghubungkan penahan gempa
Memotong kelangsingan tiang pancang titik ektrension, sehingga tiang lebih kaku dan
stabil menahan beban gempa
5. Setelah slab atau lantai jalan terpasang tahap selanjutnya adalah memasang pembatas jalan
20
6. Lapisan perkerasan lentur dengan aspal atau pengaspalan menggunakan asphalt paver, tandem
roller untuk pemadatan, meratakan.
Gambar 3.5 Proses Pemadatan Aspal dengan Tendem Roller
7. Pembuatan pintu gerbang berbahankan baja dengan desain modern
8. Infrastruktur pelengkap seperti rambu – rambu jalan, pengecatan batas badan jalan dan lain –
lain.
3.6 Faktor Penghambat Pembangunan Jalan Tol
1. Distribusi material dari pabrik ke lokasi
2. Kedalaman air laut
3. Pasang surut air laut
4. Badai
5. Tanah Adat harus dilestarikan
3.7 Penyelesaian Kendala
Diuraikan dari beberapa faktor diantaranya :
1. Distribusi: yaitu dengan menambah alat, membuka lahan untuk pabrik bahan
semenetara.
21
2. Kedalaman air laut : karena pengiriman lewat laut oleh ponton terhambat, maka
dilakukan lewat darat. Dengan melakukan penimbunan sementara lands stone atau
lapisan berbatu.
3. Pasang surut air laut : solusinya dengan meminta Tabel data pasang surut ke BMKG
4. Badai : pengerjaan dihentikan sementara, namun setelahnya menambahkan jumlah alat
dan pekerja
5. Tanah adat : pada desain rencana bundaran yang ditengahnya terdapat Pura, atas dasar
toleransi terhadap budaya maka desain bulatan bundaran dirubah menjadi elips namun
tetap tidak mengurangi ketentuan konstruksi
3.6 Perubahan bentuk Bundaran
22
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Selama ini, akses masyarakat dari arah Denpasar, Kuta atau Bandara Ngurah Rai
yang akan menuju Nusa Dua, hanya melalui Jalan Raya Bypass Ngurah Rai yang telah
beroperasi sejak tahun 1960. Beban jalan Bypass ini sudah semakin berat, sehingga
kepadatan lalu lintas selalu terjadi setiap pagi dan sore hari, salah satunya bisa ditemui di
sekitar lampu merah yang ada di sekitar Bandara Ngurah Rai atau Simpang Siur yang
menuju ke Denpasar.
Hingga dibangunnya jalan tol di atas laut pada tanggal 1 Maret 2012 dalam kurun
waktu 14 bulan deviasi prestasi atas waktu rencana yaitu 18 bulan.
4.2 Saran
Kemampuan anak bangsa Indonesia harus dioptimalkan dan difasilitasi oleh pemerintah berdasarkan UUD 1945 untuk kesejahteraan raykat, terutama masyarakat sekitar adat Bali.
23
DAFTAR PUSTAKA
Karim Tito, Ir. A. Narasumber Tayangan film Jalan Tol Bali Mandara (Maju, Aman, Damai
dan Sejahtera) Dirut PT. Jasa Marga Bali Tol, 2013 Bali
Yayan. Narasumber dengan pokok bahasan Desain Building “Rancang Bangun”. Pengendali
Mutu Independent. 2013 Bali
Tohir. M. Narasumber Tayangan film Jalan Tol Bali Mandara (Maju, Aman, Damai dan