1.1 Lingkup Pemodelan Batasan yang ditetapkan pada pemodelan transportasi meliputi batasan waktu tinjauan, batasan daerah kajian serta beberapa asumsi dalam membentuk pemodelan transportasi rencana beroperasinya Jalan Tol ...... yang beroperasi di wilayah Provinsi Bali bagian Utara. 1.2 Waktu Tinjauan Skala waktu tinjauan dalam pengelolaan sistem jaringan transportasi di wilayah rural road dapat dibedakan menjadi 3, yakni: jangka panjang (lebih dari 30 tahun), menengah (5- 30 tahun) dan pendek (1-5 tahun). Penggunaan skala waktu tinjauan ini tergantung dari skema perencanaan yang diusulkan, waktu tinjauan jangka pendek umumnya digunakan untuk skema-skema manajemen lalu lintas dan skema minor- investment lainnya yang dampaknya lokal, sedangkan tinjauan waktu jangka menengah umumnya dipakai untuk mengkaji kelayakan suatu skema pengembangan atau pembangunan fasilitas transportasi baru, misalnya pembangunan jalan baru, yang dampaknya terhadap masyarakat cukup besar. Sedangkan tinjauan waktu jangka panjang umumnya dipakai untuk menyiapkan rencana strategis pengembangan guna lahan dalam jangka panjang yang dampaknya akan mampu memberikan perubahan bagi kehidupan perkembangan antara kota/kabupaten secara keseluruhan pada sebuah provinsi.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1.1 Lingkup Pemodelan
Batasan yang ditetapkan pada pemodelan transportasi meliputi
batasan waktu tinjauan, batasan daerah kajian serta beberapa asumsi
dalam membentuk pemodelan transportasi rencana beroperasinya
Jalan Tol ...... yang beroperasi di wilayah Provinsi Bali bagian Utara.
1.2 Waktu Tinjauan
Skala waktu tinjauan dalam pengelolaan sistem jaringan transportasi di
wilayah rural road dapat dibedakan menjadi 3, yakni: jangka panjang
(lebih dari 30 tahun), menengah (5-30 tahun) dan pendek (1-5 tahun).
Penggunaan skala waktu tinjauan ini tergantung dari skema
perencanaan yang diusulkan, waktu tinjauan jangka pendek umumnya
digunakan untuk skema-skema manajemen lalu lintas dan skema
minor-investment lainnya yang dampaknya lokal, sedangkan tinjauan
waktu jangka menengah umumnya dipakai untuk mengkaji kelayakan
suatu skema pengembangan atau pembangunan fasilitas transportasi
baru, misalnya pembangunan jalan baru, yang dampaknya terhadap
masyarakat cukup besar. Sedangkan tinjauan waktu jangka panjang
umumnya dipakai untuk menyiapkan rencana strategis pengembangan
guna lahan dalam jangka panjang yang dampaknya akan mampu
memberikan perubahan bagi kehidupan perkembangan antara
kota/kabupaten secara keseluruhan pada sebuah provinsi.
1.3 Zonasi Wilayah Studi
MAT yang dibuat atau disusun berdasarkan pola pergerakan yang diamati. Zonasi yang
disusun tersebut dibentuk dengan batasan zona berupa daerah Kabupaten/Kota dan
Terminal transfer moda transportasi seperti Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Nusa Dua
serta Bandara Internasional Ngurah Rai. Zona terluar (external zone) yang ada adalah
seperti Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Nusa Dua serta Bandara Internasional Ngurah
Rai, sedangkan zona internal merupakan semua wilayah Kabupaten/Kota yang berada di
dalam wilayah Provinsi Bali.
Pembagian zonasi tersebut ditunjukkan pada Gambar x.1. Sedangkan besaran
pergerakan setiap zona ditunjukkan pada MAT dasar atau MAT prior yang digunakan
pada kajian ini seperti ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Gambar 1.1 Zona pada Wilayah Kajian (Tampilan Model)
Secara tabelaris, zonasi wilayah studi di Provinsi Bali ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Terdapat 8 (delapan) zona internal dan 3 (tiga) zona eksternal.
Tabel 1.1 Zona Internal dan Eksternal pada Wilayah Kajian
No. Node Nama Zona Keterangan Zona
1000 Badung Zona Internal1001 Bangli Zona Internal1002 Buleleng Zona Internal1003 Gianyar Zona Internal1004 Jembrana Zona Internal1005 Karangasem Zona Internal1006 Klungkung Zona Internal1007 Tabanan Zona Internal1008 Denpasar Zona Internal1009 Pelabuhan Laut Gilimanuk Zona Eksternal1010 Bandar Udara Ngurah Rai Zona Eksternal1011 Pelabuhan Laut Nusa Dua Zona Eksternal